Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bedebah di Ujung Tanduk

Rate this book
Di Negeri Para Bedebah, pencuri, perampok, bagai musang berbulu domba. Di depan, wajah mereka tersenyum penuh pencitraan. Di belakang penuh tipu-tipu.

Di Negeri di Ujung Tanduk, pencuri, perampok, berkeliaran menjadi penegak hukum. Di depan, di belakang, mereka tidak malu-malu lagi.

Tapi setidaknya, Kawan, dalam situasi apapun, petarung sejati akan terus memilih kehormatan hidupnya. Bahkan ketika nasib di ujung tanduk. Dia akan terus bertarung habis-habisan, bersama sahabat sejati. Karena esok, matahari akan terbit sekali lagi. Bersama harapan.

414 pages, Paperback

First published October 28, 2021

156 people are currently reading
1758 people want to read

About the author

Tere Liye

72 books13.5k followers
Author from Indonesia.

"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."

"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
794 (52%)
4 stars
500 (33%)
3 stars
173 (11%)
2 stars
27 (1%)
1 star
10 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 206 reviews
Profile Image for Suanda Angga.
16 reviews3 followers
December 16, 2021
Sebagai penggemar seri Thomas dan Bujang di 4 novel pertama, Negeri Para Bedebah, Negeri Di Ujung Tanduk, Pulang, Pergi, aku cukup dibuat kecewa dengan Novel Bedebah Di Ujung Tanduk ini. Pasalnya dari awal, yang dikedepankan hanyalah pertarungan, sama persis dengan cerita di Serial Fantasi BUMI. Bahkan banyak istilah yang biasa dipakai di Serial BUMI, dipakai juga di Seri Ini, misal "perkamen", "Teknik Bertarung", "Bertarung di atas langit" ini adegan favorit di Serial BUMI, tapi kalau terjadi di Seri ini, rasanya kurang begitu logis.

Di Novel awal, kepribadian Thomas sangat berwibawa. Jarang dia berceloteh enggak jelas apalagi dalam situasi menegangkan. Semakin kesini, karakter Thomas semakin hilang wibawa. Yang diutamakan hanyalah "tarung fisik" bukan lagi pakai "logika".

Aku kira pengembangan cerita ini terlalu lebar dan banyak "terkontaminasi" dengan serial Fantasi. Sayang sekali, aku yang tadinya berekspektasi tinggi dengan lanjutan cerita ini, malah jadi berharap seri ini segera diakhiri agar tidak terlalu melebar kesana-sini. Kalaupun mau, mending bikin judul baru dengan karakter baru.

Sepertinya buku ini yang paling mengecewakan dari Penulis Kesayangan.
Kalau mau lanjut, saranku jangan terlalu banyak "bertarung". Coba kaji lagi, Novel Negeri Para Bedebah yang sangat menyihir dengan aksi yang sangat logis.
Profile Image for J Lim.
2 reviews
January 26, 2022
LOVE THIS BOOK SO MUCHH 😆

Just finish reading.... dan mentalku kayaknya stuck di sana saking seru dan emosionalnya buku ini.

***

- This book is top tier, totally worth the waitt omg, also the price is pretty affordable. untuk buku seberkelas ini, i think termasuk murah dilabeli harga 71k alias harga PO kemarin.

- 9/10 🥳 I love everything abt BDUT. Diksi, penulisan, bahkan bahasa slang yang dipake ditempatkan dengan baik. Walau agak heran aja kenapa White yang notabene nya American malah nge curse pake bloody hell/bloody moron.

- Beberapa minusnya, aku kangen Miss Maria Otets. Please Bang Tere, banyakin scene badass dia (kalau bisa bertarung bareng Bujang hehe). Terus menurutku kurang sesuai sama buku-buku series ini sebelumnya. Gaada perang strategi, dialog cerdas, bahkan bagian teknik bertarung agak melenceng ke Bumi Series imo. Mungkin bisa diperbaiki lagi.

Aku juga menyayangkan fakta kalau team mereka sama aja seperti di pulang-pergi, padahal ini buku Thomas, kan? If they put Rudi and Maggie instead of Salonga + Junior, it would be so much better.

***

Intinya, I love BDUT, but honestly it's not as good as my expectations. Semoga Tere Liye bisa memetik beberapa saran dari pembaca dan menerbitkan buku selanjutnya dengan kualitas yang sudah di upgrade.

- Jane Lim
Profile Image for Ardina Alth Mora.
485 reviews16 followers
November 9, 2021
P. Rate :4.8/5⭐️

📚Buku ini menjadi buku yang paling aku tunggu sudah sejak menyelesaikan perjalan Bujang di “Pulang-Pergi”. Ya akhirnya cerita Thomas si konsultan keuangan top dunia berlanjut disini setelah dari “Negeri Para Bedebah” dan “Negeri di Ujung Tanduk”.
.
📚Berawal Thomas dan Bujang yg sedang berduel diserang sekumpulan orang bersenjata. Ya aksi kali ini Thomas si konsultan keuangan top dunia ini membantu transaksi bisnis jual beli lahan pegunungan yang ternyata memiliki deposit plutonium terbesar di dunia. Dimana pegunungan itu ternyata bukan pegunungan sembarangan dan karena hal itu lah nyawa Thomas terancam.
.
📚Singkat cerita Thomas, Bujang, Salonga, dan Junior diminta bertemu oleh Ayako di Kathmandu setelah mendengar berita kejadian yg menimpa mereka dan Ayoko yang sangat paham sejarah tentang Teratai Emas menjelaskan kepada mereka dan membantu si bedebah Thomas bersama yang lain. Ayako menyusun rencana berharap bisa bernegoisasi agar tidak ada perang antara Teratai Emas dengan shadow economy. Ternyata Roh Drukpa XX, pemimpin Teratai Emas tidak memberi ampun lagi atas tindakan Thomas yang dianggap menghina leluhur mereka. Apakah Thomas dan kawan-kawannya akan bisa selamat, terutama Thomas?🧐.
.
📚Cerita Thomas kali ini lebih menegangkan, banyak rahasia dibalik cerita sebelumnya terungkap dan ternyata masih saling berkaitan satu sama lain. Menurutku di cerita kali ini banyak plot twistnya🤩, mulai dari siapa sebenarnya Ayako, kisah keluarga Thomas, Bujang sampai skill pak tua Salonga. Dan penulis selalu menyuguhkan tempat” indah dan eksotis seperti tempat kali ini mulai dari Kathmandu sampai ke Bhutan. Aku juga jadi tau sejarah tentang Jalur Sutra dan transaksi jual beli properti paling bersejarah😱, helikopter Sikorsky X-2 yang begitu canggih, V-22 Osprey.
.
📚Selama membaca buku ini entah berapa puluh kali menggunakan bantuan google searching tempat, helikopter, sejarah, sejanta” yang digunakan😅. Cerita kali ini tidak hanya aksi yg menegangkan tapi ada tangis, marah dan tawa, apalagi dgn kelakuan si ninja kembar dan pak tua Salonga yg sering protes, Junior yg akhirnya bicara😱 dan ternyata ada kisah lain yg tidak pernah tercatat, tidak ada yg tau siapa namanya kecuali Bujang dan Ayako tau itu🧐. Cerita yang benar- benar kompleks dan sepertinya bakal ada sekuel Si Babi Hutan atau Junior🤩😄.
1 review1 follower
October 31, 2021
suka banget sama character development nya, disini kita disuguhkan kekuatan team bujang dan thomas yang terus berkembang, bonding mereka yang semakin erat dan kompak. Dan actionnya juga makin pecah, kece bgt. AYAKO LIVING THE MVP LIFE

latarnya juga unik, di tempat2 yang belum dipijak buku2 tere liye yang lain. PLOT TWIST NYA HELP!@#!@ pls penasaran sama sosok perempuan yang hatinya sudah dimiliki bujang. Banyak banget kejutan yang dibawa sama karakter2 buku ini, especially hongli aka thomas

aku seneng banget sm white yang akhirnya nge-swear pake bahasa inggris, seolah kita memasuki era baru serial aksi, plus banyak rahasia2 masa lalu yang diexpose

kesimpulan = saya nungguin maria dan agam akhirnya nikah
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
November 17, 2021
2 kata..
Seru bangeeeeet..
:D

nggak nyangka aja sich, ternyata Thomas bisa sejago itu juga berantemnya..
segitu nekatnya, mau kalahin Bujang..
:O

pokoknya seru lah, bikin deg-degan bacanya..
:p

di tunggu next bukunya..
:D
Profile Image for mfi_littleworld.
158 reviews
November 9, 2021
Buku ini sukses bikin aku ketawa, kesel tapi juga ketika bacanya tegang banget.

Kisah Thomas, Bujang, Salonga, Si kembar Yuki-Kiko, White dan Junior berlanjut setelah mengelilingi beberapa negara Eropa di Pulang Pergi. Diawali dengan pertandingan –duel tinju antara Thomas dan Bujang yang tidak selesai karena mereka yang tiba-tiba diserang. Ternyata apa yang telah dilakukan oleh Thomas membuat Thomas dan Bujang yang tengah bersamanya harus berhadapan dengan kekuatan dari Masa lalu. Bersama dengan Ayako –Istri dari penguasa Shadow Economy Jepang, mereka harus menjelajah di negeri dengan sebutan negeri seribu gunung. Melawan musuh yang memiliki kekuatan besar. Bujang dan Thomas semakin kuat, kemampuan mereka jauh berkembang dari sebelumnya tapi musuh yang mereka hadapipun lebih kuat dari musuh-musuh sebelumnya.


Sama seperti buku–Pulang Pergi, disini juga memakai sudut pandang orang ketiga. Latar tempat yang baru lagi, bukan Indonesia, Jepang atau Rusia tapi Nepal dan Bhutan. Dan tentu saja scene-scene aksi yang tidak kalah seru dari buku sebelumnya, malah mungkin lebih seru lagi karena ada hal-hal baru seperti teknik-teknik pertarungan jarak dekat yang baru banyak dibahas di buku ini.
Kejutan-kejutan yang ada di buku ini benar-benar bikin terkejut. Tentu aku tidak akan menyebutkan apa saja kejutan yang dihadirkan oleh Tere Liye yang pasti itu sesuatu hal yang pasti akan membuat pembaca terkejut atau tidak akan menyangka hal itu ada atau hal itu terjadi. Yang jelas, selama 5 buku diajak berpetualangan lewat perjalanan Thomas dan Bujang ternyata masih banyak hal yang belum terkuak, misalnya tentang dunia Shadow Economy. Masih banyak hal-hal yang belum diketahui mengenai dunia yang satu ini.

Walaupun konflik utama cukup menegangkan tapi setidaknya interaksi diantara para tokoh karakternya bisa sedikit menurunkan ketegangan, yang aku bicarakan tentu saja Bujang, Thomas dkk. Apalagi kalau Salonga, Kiko dan Thomas sudah mulai membuka mulut. Juga bagaimana si kembar Yuki-Kiko yang selalu berisik, centil apalagi Kiko yang sering menggoda Junior, White bahkan Thomas. Kehadiran Ayako dalam petualan kali inipun membuat suasana baru.
Aku benar-benar menyukai interaksi mereka, ketika Salong mengomel dan melotot, Junior yang hanya diam saja, Bujang dan Thomas yang saling tak mau mengalah, lalu tentu saja tingkah laku si kembar Yuki Kiko. Untung saja Ayako dan White masih normal diantara para rombongan itu.

Kisah Maria dan Bujang juga dibahas disini. Apakah Bujang menyukai Maria? Apakah hubunagn mereka akan berlanjut? Akankah mereka akan bersama? Kalau mereka bersama, bayangkan Bujang mantan kepala keluarga Tong menikah dengan Maria yang akan menjadi atau sudah menjadi kepala Bratva. Bakal sepowerful apa mereka berdua... Bayangkan saja dulu, walaupun endingnya belum jelas.

Dan sama seperti buku sebelum-sebelumnya, konflik utama di buku ini sudah selesai tapi ada masalah baru lagi yang lebih besar –jauh lebih besar. Masalah yang lebih berbahaya dari sebelumnya. Tapi harus menunggu sampai bukunya terbit.

Profile Image for Muthi.
44 reviews1 follower
November 15, 2021
Sebenernya agak kecewa karena konotasi negeri para bedebah kan fokusnya ke thomas (dan sekretaris hebatnya maggie!!!), tapi disini gak sama sekali. Malah sekarang didominasi sama gengnya bujang. Maggie juga munculnya cuma sekali doang karena dia lagi libur katanya. Kayak... udah ketebak aja gitu ini nanti bakal kayak gimana, cross-over antara thomas sama bujangnya terlalu kuat dari sisi bujang. Thomas yang ditulis Bang Tere di 2 novel sebelumnya kayak hilang, berasa kayak kenal orang tapi udah lama gak ketemu, pas ketemu dia berubah. Kayak gini rasanya pas baca karakternya Thomas disini. Overall ini bagus sih, unexpected di ending cuma masih bertanya-tanya juga kenapa dia melakukan hal itu???? Cuma untuk yang tertariknya sama quirkiness-nya si Thomas, jadi kayak kurang gitu disini:")
Profile Image for Khoyrul Listantining Firdaus.
37 reviews3 followers
November 4, 2021
WOW KEREN BANGET BUKUNYAAA!
Selalu suka dengan detail tulisan Bang Tere. ada juga yang pas baca googling tentang kira, goh, dzong, dan jenis-jenis helikopternya? wkwk

Tapi menurutku kenapa Bujang masih mendominasi ya? Meski ini bagian dari buku-buku punya Thomas. Apa karena emang lebih ngefans sama Bujang ya xixixi
Setiap tokoh disini punya peran masing-masing dalam misi "Jalur Sutra" ini. Banyak plot twist juga di keberjalanan cerita. Selalu seru ikut petualangan Bujang, Thomas, Tuan Salonga, Junior, White, Yuki, Kiko, dan kini bersama Ayako-sensei.

Tapi, di Episode 23, kepikiran aja kan Ayako-sensei seorang ninja ya,kenapa pas mutus tali jembatan ga memilih bergelantungan sama tali dan manjat talinya pakai teknik ninja? hihi kepikiran aja si
Profile Image for Hibooklover.
146 reviews4 followers
November 1, 2021
Luar biasa mantap ending-nya! Buku ini sukses bikin tegang, cape, seru, sedih, senang, campur aduk. Rasanya pengen ngebut bacanya.
Terima kasih Bang Tere, sudah menulis buku ini. Ditunggu buku selanjutnya 🤩

Dan ... sungguh setting di buku Bedebah di Ujung Tanduk keren banget. Saya sambil baca sambil googling tempat juga senjata 😅
Full review silakan baca di blog:

https://hibooklover.wordpress.com/202...
Profile Image for millie.
86 reviews2 followers
April 26, 2022
KERENN BGTT!! AKHIRNYA RILIS JUGAA :DD teratai emas keren siihh aslii. plotnya jugaa. AYAKO-SAN SUPER DUPER BADASS. disini bujang maria juga lucu bgtt T__T but, bujang has another girl in his heart.. :( yukiko di sini makin keren dehh omg
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Cakranthebook.
14 reviews3 followers
November 15, 2021
Asli, novel ini seru. Beda banget sama novel-novel Bujang sebelumnya. Kekompakan, pengorbanan, dan saling tolong menolong dalam tim hadir menyatu di novel ini.

Disuguhin beberapa action dan ketegangan yang gak biasa, novel ini menurutku novel yang terbaik diantara sekuel Bujang yang lainnya. Beberapa kali, aku dibuat gagal dalam menebak alur cerita selanjutnya. Bahasa asing pun turut diterjemahkan di novel ini, tersadarkan oleh novel sebelumnya yang gak ada terjemahan sama sekali.

Novelnya ringan untuk dibaca, akan cocok untuk pembaca yang menyukai genre action dan adventure.
Profile Image for nayyuuu.
1 review2 followers
November 7, 2021
as always cerita tere liye ga pernah ngecewain. damage bujang & thomas bukan main. plot twist kisah cinta bujang buat shock bgtttt. siapa perempuan beruntung yg berhasil merebut hati bujang? tp ttp nunggu undangan nikahan bujang maria😭 gasabar nunggu buku selanjutnyaa.
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
May 21, 2025
•read•

4/5⭐

❝Aku tahu kau bedebah paling bedebah dalam cerita ini. Tapi kau sekarang adalah bedebah di ujung tanduk, Thomas. ... Aku tidak membutuhkan persetujuanmu untuk membantu. Karena kau adalah temanku. Bahkan sejak kejadian di Saint Petersburg, kau adalah saudaraku.❞
—Page 51

❝Tapi itu tetap tidak akan mudah, dunia kalian kait-mengait. Masa lalu, hari ini, masa depan, berkelindan satu sama lain. Aku berharap, Agam akhirnya benar-benar menemukan jalan pulang, setelah pergi begitu jauh.❞
—Page 63

❝Hari ini, hidup terkadang tidak mudah didefinisikan lagi. Kita tidak tahu lagi mana hitam, mana putih. Kita berkubang dalam hipokrisi setiap hari. Kejujuran, setia kawan, kehormatan kadang muncul dari perewa, penjahat. Sebaliknya, culas, penghianatan, pencuri muncul dari orang-orang yang terlihat baik, seperti aku.❞
—Page 63

❝...saat kita tidak tahu lagi beda baik dan buruk dalam kehidupan, kita selalu bisa memilih untuk terus peduli. Karena kepedulian adalah kunci membuka banyak penjelasan. Semoga akhirnya kita bisa menjadi bagian yang baik.❞
—Page 64

❝Hati yang bersih, selalu mampu menemukan alasan untuk memaafkan dan mengasihi. Hati yang kotor, selalu bisa membuat alasan untuk membenci dan memusuhi.❞
—Page 102

❝Dalam hidup ini, selalu lebih baik berhasil menaklukkan diri sendiri daripada menang melawan ribuan musuh. Kedamaian ada di hati kita sendiri. Bukan di hati orang lain.❞
—Page 111

•••

Cerita bermula ketika duel pertarungan antara Bujang dan Thomas berakhir dengan aksi pengejaran oleh kelompok misterius. Usut punya usut, Thomas yang baru saja menyelesaikan transaksi bisnis jual beli lahan pegunungan di Bhutan, dianggap telah menghina leluhur kelompok Teratai Emas. Dibantu Ayoko-san, Thomas, Bujang, dan gengnya pun bertandang ke markas Teratai Emas untuk bertemu dengan Roh Drukpa XX. Mampukah mereka menyelesaikan konflik ini secara damai?

Aku kira, buku ini akan berfokus pada Thomas yang notabene karakter utama dalam Negeri Para Bedebah. Eh taunya, Bujang yang jadi pusat sentral cerita, meski Thomas penyebab permasalahannya. Aku yang Team Bujang aja merasa 'agak' kecewa dengan porsi Thomas yang kurang, apalagi Team Thomas kan? Maggie pun munculnya singkat banget!😢

Menurutku, karakter Thomas pun cukup berubah. Seingatku, Thomas ialah sosok yang berkharisma dengan kegeniusan logikanya. Namun, dia berubah menjadi temperamental, kekanak-kanakan, dan mementingkan pertarungan fisik. Entah kenapa, Thomas dan gelang-gelangnya mengingatkanku pada Ali di Serial BUMI.😆

Lalu, Serial Aksi ini yang harusnya bergenre action, malah disisipi genre fantasi. Ini semua karena kekuatan milik Roh Drukpa XX. Well, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, tapi kayak gak pada tempatnya aja.

Rahasia Bujang pun akhirnya mulai terungkap lewat percakapannya dengan Ayako-san. Jujur, gak begitu mengejutkanku. Aku udah nebak hal ini di buku Pergi, tapi belum ada bukti yang mendukung aja. Meski agak sebel, tapi gak heran juga sih, tipikal Tere Liye banget! Like father like son!😑

Overall, buku ini masih sangat menghibur!😍 Banyak hal baru yang aku dapatkan. Kombinasi Bujang, Thomas, Salonga, Junior, Kiko, Yuki, White, serta Ayako-san pun sungguh luar biasa! Fast pace dan porsi pertarungan yang dominan pun tetap menjadi daya tarik!👏🏻 Sayangnya, kali ini Bujang gak mengatur seluruh strategi aksinya. Klo iya, mungkin ceritanya tidak perlu berakhir menyedihkan. Gak sabar nunggu kelanjutan Bujang, dkk di Tanah Para Bandit!🙌🏻💞

•••

#tiareadsbooks #tiawritesreviews
Profile Image for Chairunisa Manda.
1 review
November 12, 2021
Buku ini lanjutan dari buku Pulang-Pergi, tapi indeed ga berfokus sama siapapun (baik Thomas ataupun Bujang) meski latar dunia yang dipake adalah latar dunia Bujang. Untuk orang yang berekspektasi buku ini Thomas-oriented, siap-siap untuk kecewa dulu deh karena he kinda lost his space in the story. Karakter yang menonjol disini adalah Ayako dan disupport sama squadnya Bujang.

Dibanding buku-buku sebelumnya (Negeri Para Bedebah, Negeri di Ujung Tanduk, Pulang, Pergi, Pulang-Pergi), buku yang ini jelas jauh banget turun levelnya (sadly, aku harus ngomongin ini). Terlalu banyak pertarungan dan dijelaskan panjang lebar detail-detailnya, sehingga space untuk esensi ceritanya sendiri kepangkas sedemikian rupa... alias sedikit 'ngebosenin'. Di sisi lain mungkin detail pertarungannya bagus untuk bikin pembaca lebih paham dan masuk ke dalam cerita. Tapi dititik ini, itu malah mengurangi efek thrilling dari novel.

Di novel ini, kekuatan karakternya entah kenapa berasa 'fantasi' dan kurang realistis walaupun udah dikasih penjelasan supaya kekuatan tersebut masuk akal. Awalnya, aku oke-oke aja untuk kekuatan Bujang karena memang dari awal ada diselipin kemungkinan itu. Untuk Thomas... sebagai karakter yang suka berpikir taktis dan logis, perkembangan kekuatannya memang cocok banget caranya untuk dia. Tapi pas dia tiba-tiba dibilang punya kekuatan 'lain', aku sadar cerita ini udah bukan serial aksi yang aku tungguin sampai mampus lagi.

Selanjutnya part personal yang sangat biased. Aku gak bisa lihat 'Thomas' yang selama ini aku kenal di buku ini. Thomas digambarin sedikit kekanak-kanakan dan banyak bacot. Padahal aku kira bakal ngelihat dia seriously menjelaskan argumen dengan panjang lebar. So, that part dissappoint me so bad.

Keseluruhan, buku ini bagus dan worth it untuk dibaca kalau ekspektasi ke serial aksi Tere Liye ga terlalu tinggi, kalau ga berharap Thomas and the gang bakal muncul banyak, dan kalau ga berharap sama cerita yang padat, epik, dan thrilling.

(after all, i will still follow this series tho :" )
Profile Image for line.
16 reviews8 followers
December 19, 2021
Endingnya parah banget 😭, ngegantung! 😤 Arghhh... Pliss "Tanah para bandit" cepet release!! 😩
Seperti buku-buku sebelumnya, buku ini menegangkan, seru, keren dahh, kocak juga! 🔥
Tapi kali ini, banyak rahasia atau cerita yang terungkap dan ternyata saling berkaitan gitu (kalau udah baca, seharusnya ngerti dah hihii 🤭).
Thomas gila banget di buku ini! Aku terkejoed 😅. Bujang juga hmm pintar ya hehe...
Junior akhirnya bicara yeyy, walaupun cuman 2 kali ngomong gak sih? tapi hmm lumayan berkembang lah ya wkwk. Ayo Junior, perbanyak ngomong! 😂. Bawelan dikit dong kayak gurumu, Kiko, sama Thomas 🤭.
Kiko dan Salonga, as always, selalu bikin ketawa.
Kiko mulai bucin Thomas ya.. "I love you, Thomas!" (hal.381) 🤣.
Salonga juga ngakak banget pas di helikopter. "ASTAGA! ASTAGA!" 😂.

Yang aku masih ngerasa kurang itu adalah.. Tokoh-tokoh dari kisah Thomas (kayak Rudi, Maggie, Opa, dkk) kurang banyak berperan di buku ini 😣. Rudi cuman di awal-awal doang pas di klub petarung. Maggie muncul pas di Kathmandu, omelin si Thomas gara-gara ganggu liburannya 😅. Opa cuman disebut-sebut pas Thomas cerita tentang masa lalu Opa dengan Si Mata Picak. Tapi Tere Liye punya alasan kok kenapa tokoh-tokoh dari kisah Thomas gak begitu ditonjolin, sayangnya, aku lupa alasannya apa 🤧.
1 review
November 13, 2021
Well, this book is fun, a lot of action in it, but I kind of feel like Thomas's character kind of changes in this book, he's a bit more proud of himself than before and less smart, I also feel like Bujang's power got nerfed a lot here. Well sure, Thomas did lift 80 kg of weight on his body, plus the chest plate he wore for 2 years, but it's only for 2 years, Bujang trained with Kopong, Salonga, Bushi-sensei since he was small for dozens of years, but yet he looks weak when he fought Roh Drukpa XX even in his "Red Eye" mode, so maybe that's a couple of things that could be fixed, sorry if there are any mistakes, thanks for reading my opinion.
This entire review has been hidden because of spoilers.
3 reviews
January 19, 2022
The duo’s (aka bujang and thomas) finally placed in the same battle lol. I really like how tere liye widen this story, had so much fun read this.
Profile Image for Rainilamsari.
181 reviews20 followers
December 23, 2021
ZAP! ZAP! ZAP! ini khas banget. karena ni buku isinya berantem mulu, wkwk.

lupa mulu deh, setiap mulai buku tuh nebak dari sampul. pas sampe tengah baru ngeh. baru dapet oh-moment. "oh, ini maksudnya kursi.." soalnya pasti bakal seru dan bikin gasabar baca bukunya gasih kalau gitu, membangkitkan sensasi penasaran.

yang kelupaan lagi, adalah, terlalu lurus berpikir kalau ini bakal jadi serial yang terakhir, wkwkwk. gaissss, plissss, udah, gausa kesel kalo ada terusannya lagi, yaa, wkwk. gatau ini bakal masuk ke serial mana, atau justru jadi serial baru sendiri, karena tokohnya kali ini adalah............
masih banyak yang menggantung soalnya :) tepatnya, sengaja digantung. semoga saya cukup sabar nunggu kelanjutannya ~

buku ini, entah ya, tumben banget kali ini ngerasa agak sedikit bosen karena terlalu banyak adegan berantem. banyak banget, asli. tokoh utamanya tentu Thomas, ya, karena perpaduan judulnya racikan dari serial Negeri banget. ciri khas tempo ceritanya juga. cuma dalam hitungan kurang dari 5 hari sih kayaknya. dinamis banget. as usual, jam berapa lagi di mana, beberapa jam kemudian udah di mana, trus pindah lagi, trus pindah lagi. kalau di saya, ini bikin semakin penasaran pengen balik halaman terus dan terus.

masih bersama Bujang, Salonga, Junior, si Kembar, dan White. dengan tambahan personil baru yang ibarat 'siang dan malam', jumpa untuk berpisah :") btw sesi tebak-tebakan di buku ini seru lumayan, bisa disimpen buat ngelawak kapan-kapan, wkwk. tapi tebakan pamungkas si pemilik kursi di sampul, justru yang paling gampang saya tebak.

tema utamanya tentang apa ya, shadow economy-nya nggak terlalu kentara, lebih ke kebijaksanaan hidup sih. nilai-nilai. prinsip. 'kekuatan.' persaudaraan, pertemanan, kekeluargaan. o, sama keserakahan. ini cukup bold, ya. dan keahlian Thomas, rekayasa.

ada part yang menarik buat saya, yang serasa menyinggung ego, wk. kalau kalian nanti baca, saya merasa jadi White di bagian itu. ehe. dan, sepakat banget sama Bujang di sana, sepakat banget. dan saya lagi berusaha calming down with it. pasti ada sesuatu di balik yang lagi dialamin sekarang :") i'm tryin' to believe.

gemesnya, pandemi masih jadi bumbu di sini, wkwk. uwow sekali, wkwk. dan kali ini tertuduhnya adalah orang yang lumayan ga disangka. etdah, muncul di mari nih, doi? gitu

selain didominasi action, lawaknya juga ga kalah sih, menghibur banget. kesukaan saya di sini adalah Thomas vs Salonga. bisa sampe geliii bangettt ketawa. nasihat-nasihatnya lumayan alus, meskipun agak klise, tapi penyampaiannya oke jadi nggak ngerasa 'terpisah' dari cerita. besides, degdegannya jangan ditanya, banyak. hangatnya juga, ada beberapa momen yang saya tandain, misalnya interaksi dengan sosok 'ibu', kepergian dan pengorbanan seorang panutan, kehadiran teman, aih..

kalau mau nyari quotes mungkin bukan di sini bukunya, tapi kalau mau mengasah kepekaan, bolehlah. ada banyak pesan yang bisa dipetik kalau kita mau berusaha ekstra. meski fiksi, kita tetep bisa belajar darinya, kan? semangat, kawan :) jangan beli buku bajakan, yaa
Profile Image for Zully Azizan.
330 reviews8 followers
December 12, 2021
Kalau ini buku terakhir siri Pulang aku akan merindui Bujang, Tukang Pukul No.1 Keluarga Tong.

Kalau ini buku terakhir siri Negeri Para Bedebah aku akan merindui Thomas, Konsultan Kewangan yang terbaik dikalangan yang terbaik.

Tapi....... Ini bukan yang terakhir..
Wehooooo!!!!

Kisah kali ini adalah mengenai perjalanan Bujang, Thomas, Ayako Sensei, Tuan Salonga, Yuki, Kiko, White dan Junior di Bhutan selepas selesai bertempur di Saint Petersburg Russia. Kesilapan Thomas menyelesaikan jual beli lahan tanah pergunungan di Bhutan mencetuskan pertempuran bersama sama kumpulan Teratai Emas.

Dua siri ini memang tak pernah mengecewakan aku.

Jumpa lagi nanti di TANAH PARA BANDIT..
Profile Image for Aira Zakirah.
173 reviews8 followers
November 17, 2021
Dalam banyak pertarungan penting kadang kala bersabar adalah pertarungan terbesarnya (hal-196).

Finally ... Bedebah di Ujung Tanduk menjadi buku yang paling cepat saya tamatkan tahun ini. Empat ratus halaman lebih hanya butuh sekitar 10 jam sejak paketnya tiba di rumah. Memang, sebagai penggemar serial aksi Tere Liye saya sangat menunggu novel ini, meski harus bersabar dulu karena ikutan PO yang lumayan lama.

Jika sekuel sebelumnya (Pulang Pergi) Thomas ikut dalam petualangan Bujang, sekarang gantian, Thomas yang melibatkan Bujang menghadapi masalah yang timbul usai melakukan transaksi penting di Bhutan. Bujang dan Thomas yang kala itu sedang melakukan duel tinju di klub petarung dikejutkan dengan serangan mendadak yang akhirnya menjadi titik mula pertarungan mereka.

Seperti di buku sebelumnya, pembaca akan dipertemukan kembali dengan si kembar kocak, Yuki & Kiko, White, Salonga dan tentu saja si pendiam Junior. Ohiya, jangan lupakan nyonya Ayako, kepala tim sekaligus ninja hebat yang mengambil porsi cukup banyak dalam cerita kali ini.

Bedebah di Ujung Tanduk masih seseru Pulang Pergi, ada adegan kejar-kejaran, pertarungan menegangkan, penangkapan, hingga bagian-bagian kocak yang membuat saya sangat menikmatinya, meski sebelumnya sempat sedikit terusik dengan pertarungan di udara yang terasa lebih seperti fantasi (yang refleks membuat saya mengingat kembali serial Bumi, hehe). Selain adegan aksi, bagian favorit saya lainnya adalah sesi tebak-tebakan antara Ayako dan pemimpin teratai emas. Pembaca Tere sejati sudah pasti bisa menjawab, setidaknya 75% dari pertanyaan yang bisa dibilang sangat khas, ala bang Tere sekali.

Sejauh ini, membaca karya Tere Liye tidak pernah mengecewakan. Tidak hanya tokoh-tokoh dengan karakter yang kuat, hal-hal informatif, ataupun pesan filosofis yang terselip dalam ceritanya, novel Tere selalu mengahadirkan sesuatu yang baru dan menyegarkan, seperti pemilihan setting lokasi novel ini. Mengexplore negeri seribu benteng dan negeri atap dunia menjadi pilihan cerdas untuk latar novel ini.

Secara keseluruhan, Bedebah di ujung tanduk memang sangat pas menjadi representatif keseluruhan cerita, ditambah dengan cover yang menarik, novel ini memang sangat memuaskan sejak dari luar. Dan lagi-lagi, pembaca akan dibuat menunggu sekuel selanjutnya "Tanah Para Bandit"!
1 review
November 16, 2021
Bukunya bagus. Ada sdikit typo.

Tapi secara cerita menarik bagus sebagaimana kebiasaan penulis.

Tapi yg saya bingung adalah. Ini sudup pndangnya kadang udah tidak pakai sudut pandang thomas. Tapi pakai sudut pandang bujang. Terkesan ceritanya bujang. Namanya buka ada kurang ada salah.


Tapi sungguh tidak menyesal baca buku bagus ini. Harganya sesuai dengan ceritanya.
Dan selqlu saya tunggu seri berikutnya. Negri para bandit
1 review
January 8, 2022
Salah satu buku yang paling saya tunggu dari Tere Liye hehe. Walaupun rasanya ada yang kurang karena belum sempat baca "Negeri Para Bedebah" dan "Negeri di Ujung Tanduk", tapi tetap seru.
Dimulai dengan Thomas yang melakukan latihan berat karena ingin mengalahkan Bujang di Klub petarung tapi akhirnya harus berhenti karena ada serangan dari kelompok yang akhirnya diketahui bernama "Teratai Emas". Bagian paling menarik bagi saya adalah adanya fakta baru tentang hubungan Bujang dan Maria yang bikin makin penasaran dan tidak sabar untuk membaca novel selanjutnya.
Profile Image for Nancy.
127 reviews6 followers
December 9, 2021
Next : Tanah Para Bandit😆
This entire review has been hidden because of spoilers.
3 reviews
November 25, 2021
Baguss. Aku suka cerita nya serasa ikut dalam pertarungan mereka😬 ada momen terharu nya juga.. suka juga sama Thomas pembawaanya santai😅 dan sama opa lucuu..

Aku gak pandai bikin review hehe. Hanya ini yang ingin aku sampaikan. Terima kasih dan selamat membaca.
Profile Image for Putu Winda.
300 reviews2 followers
November 13, 2021
Woah!
Geng Bujang si Babi Hutan dan Thomas si konsultan keuangan terbaik kembali bertarung! Kali ini melawan seorang legenda di pegunungan Himalaya.

Seru sekali membaca para tukang pukul ini tak hanya sekedar adu jotos tetapi juga adu strategi. Rasanya seperti membaca komik kolosal.

Semoga suatu hari ada satu novel khusus yang bercerita tentang Junior. Dia bisa saja menjadi petarung terbaik!

Harusnya buku ini menjadi bekal saya road-trip besok, tapi sudah tidak tahan lagi.

Baiklah, sebagai penutup sebelum buku selanjutnya terbit, saya setuju kata-kata tuan salonga bahwa pada akhirnya kita semua adalah bedebah.
Profile Image for Nur Rokhmani.
255 reviews6 followers
December 31, 2021
⏳Bedebah di Ujung Tanduk
@tereliyewriter
411 halaman

Dalam situasi apapun, petarung sejati akan terus memilih kehormatan hidupnya. Bahkan ketika nasib di ujung tanduk. Dia akan terus bertarung habis-habisan, bersama sahabat sejati. Karena esok, matahari akan terbit sekali lagi. Bersama harapan.

🚀Ngebut!!!
Yeay, akhirnya aku bisa menebus tumpukan TBR ini tepat sebelum besok aku harus membuat resume kegiatan bacaku. Xixixixi.

Buku ini adalah buku terakhir yang telah terbit dari serial aksi yang ditulis oleh Tere Liye. Kisah di buku ini merupakan kelanjutan dari kisah antara Thomas dan Bujang. Yak! Dari judulnya, ini adalah gabungan dari dua buku tentang Thomas sebelumnya. Tapi, ini adalah kisah baru. Sang bedebah dari para bedebah berada di ujung tanduk!

Thomas dan Bujang kembali harus berada dalam situasi berbahaya. Kali ini, mereka sekali lagi ditemani oleh Mr. Salonga, Junior, White, Yuki dan Kiko, dan ... seseorang yang tak diduga. Keadaan mereka juga membawa mereka kembali bertemu dengan Diego Samad. Tidak, kawan! Bukan Bujang, ini tentang bedebah paling bedebah: Thomas. Wkwk

Tidak seperti di buku sebelumnya, buku ini tidak terlalu penuh dengan Dor! TRAATT atau Buk! Setidaknya, narasi tentang pertarungan mereka lebih banyak dijabarkan berupa kata.

Kisah ini seru. Sangat seru. Dan tentu saja, risetnya sangat baik. Mumpuni! Bahkan aku perlu mengintip beberapa laman pencarian untuk bisa mencoba memvisualisasikan alur kisah ini dengan lebih baik.

Yaa meskipun kisah ini semakin tidak terjangkau, dramatis, tapi banyak info yang disampaikan. Tentang tata laksana demokrasi dan politik di dunia ini, analisis tentang betapa kejinya virus mematikan sebagai senjata biologis yang dimanfaatkan keluarga super kaya, juga tentang keberadaan lahan-lahan yang sengaja disembunyikan dari dunia.

Juga, seperti buku sebelum ini, Tere Liye berhasil menyisipkan pesan-pesan kehidupan. Tentang persahabatan, perjuangan, kekeluargaan, petarung sejati, ketamakan, dan lain sebagainya.

Benar-benar pengalaman yang berkesan dan mengasyikkan. CUMA AKHIRNYA AJA YANG MENGESALKAN!

Enam buku serial Aksi Tere Liye, tuntas!!! Wuhwuuuuw!
Profile Image for Shinta A.
37 reviews
January 2, 2022
Awal-awal membaca, aku membutuhkan waktu yang nggak sebentar untuk mengingat kembali tokoh-tokohnya. Karena tokoh-tokoh di novel ini adalah percampuran antara novel Pulang-Pergi dan Negeri Para Bedebah-Negeri Di Ujung tanduk.

Sejujurnya lumayan bingung juga membedakan si Thomas dan Bujang. Keduanya memiliki banyak kesamaan: tangguh, bertekad kuat, pantang menyerah, pemberani, dan nggak pernah takut mati 😅

Berbeda dengan tontonan, untuk bacaan, aku nggak terlalu suka genre aksi. Entah mengapa rasanya lelah membayangkan adegan aksi di kepalaku hahaha mungkin, kemampuan imajinasiku aja kali ya yang nggak bagus 😂

Aku mulai nyaman membaca novel ini di bab 16. Di bab tersebut, adegan aksi sudah berkurang, masalah sudah mulai dibahas, dan komunikasi antar karakter juga berjalan lebih "dalam" dibanding percakapan sebelumnya.

Pembaca dibuat penasaran dengan permasalahan antara roh drukpa, ayako, teratai emas, juga hubungan thomas bujang terhadap roh drukpa.

Karakter si kembar Kiko dan Yuki yang santai dan kocak, Tuan Salonga yang marah-marah melulu tapi bijak, Junior yang jago nembak tapi nggak suka ngomong, juga white si marinir yang panikan bikin novel ini semakin menarik 😍

Selera humor Bang Tere lumayan banget sih menurutku wkwkwk

Oh iya, novel ini masih bersambung. Bakal ada aksi-aksi keren dari Thomas dan Bujang dibuku selanjutnya. Jadi nggak sabar ~~

[latar hutan ketika mereka ingin kabur serem, menurutku. nggak kebayang deh gimana kalo aku berada di posisi mereka 😭]
Profile Image for Christian.
42 reviews
December 23, 2021
Not as great as pulang-pergi , but still worth it.

Bujang, Thomas, Salonga , Junior, White, Kiko & Yuki dan nona Ayako reunian lagi setelah Bujang dan Thomas diserang kelompok rahasia di tengah sparring mereka , dimana Thomas menjadi target utama kelompok ini.

Alurnya masih cepat dengan plot twist yang tidak terlalu unpredictable tapi masih seru. Salonga favorit saya di buku ini karena penulisan karakternya yang benar² natural and hes also hillarious ahahahaha. Diego least favorit bukan karena dia cikal bakal villain utama selanjutnya , tapi karena ceritanya bergabung ke organisasi teratai merah serasa kurang klop.

Tantangan 3 pertandingan dan pertempuran di Himalaya jadi highlight di buku ini, namun endingnya agak ngegantung ala" film MCU sekarang. Nggak sabar buat baca series lanjutannya :)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 206 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.