Jump to ratings and reviews
Rate this book

Janda Muda

Rate this book
Buku ini merupakan kumpulan Cerpen NH. Dini, terdapat 12 cerpen yang ditulis dari th 50-an sampai th. 70-an

154 pages, Paperback

First published January 1, 1983

12 people are currently reading
143 people want to read

About the author

Nh. Dini

51 books237 followers
Nh. Dini (Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin) started writing since 1951. In 1953, her short stories can be found in most of national magazines like Kisah, Mimbar Indonesia, and Siasat. She also writes poems, radio play, and novel.

Bibliography:
* Padang Ilalang di Belakang Rumah
* Dari Parangakik ke Kampuchea
* Sebuah Lorong di Kotaku
* Jepun Negerinya Hiroko
* Langit dan Bumi Sahabat Kami
* Namaku Hiroko
* Tirai Menurun
* Pertemuan Dua Hati
* Sekayu
* Pada Sebuah Kapal
* Kemayoran
* Keberangkatan
* Kuncup Berseri
* Dari Fontenay Ke Magallianes
* La Grande Borne

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
14 (18%)
4 stars
30 (40%)
3 stars
18 (24%)
2 stars
10 (13%)
1 star
3 (4%)
Displaying 1 - 15 of 15 reviews
Profile Image for Widy S. Ali.
8 reviews
August 30, 2025
“Seorang wanita yang pernah bercerai dianggap mempunyai cela atau cacat.
Janda karena perceraian lain mutunya dari janda yang ditinggal mati suami.”

Padahal Nh. Dini menulis cerita ini di tahun 50-70an, tapi stigma ini masih sampai sekarang.
(3.5/5)
Profile Image for Galih Surya.
69 reviews
July 15, 2025
“Berisi 12 cerita pendek yang menyegarkan. Anggun dan pedas namun sangat nyaman ketika dicerna. Bravo!”
Profile Image for Yuliana Martha Tresia.
66 reviews19 followers
January 24, 2021
Dalam buku kumpulan cerita pendek ini, NH Dini kembali banyak berbicara tentang ragam pengalaman perempuan dalam cerita-cerita pendeknya. Meski begitu, ada dua cerita pendek (Penadaran, Hujan) yang mengangkat isu lebih umum dengan tokoh utama laki-laki, tentang perjuangan dan harapan sederhana dari keluarga-keluarga di tengah kehidupan ekonomi yang sulit. Kesemua cerita pendek NH Dini dalam satu buku ini memiliki pesonanya masing-masing.

Bagi saya, sebagaimana judulnya, cerita pendek Janda Muda adalah yang paling mengesankan. Dalam satu cerita pendek itu, NH Dini sedang mencoba kritis terhadap kultur patriarkhis dan mempertanyakan ulang tentang ‘apakah keberhargaan seorang perempuan dinilai semata-mata dari status relasinya dengan laki-laki yang lekat padanya’? Bagaimana patriarkhi membuat para perempuan ‘takut’ menjadi perawan tua sehingga sering terburu-buru menikah, tapi kemudian setelah menikah juga ‘takut’ menyandang status janda.

Selain itu, salah satu tema yang banyak diangkat NH Dini dalam kumpulan cerita pendek ini adalah tema perempuan yang diduakan lelaki. Menariknya, melalui cerita-cerita pendeknya dalam buku ini, NH Dini menyoroti berbagai realita pengalaman perempuan dari berbagai sudut pandang. Tokoh utamanya tak selalu perempuan yang diselingkuhi, tapi juga perempuan yang berselingkuh—tak hanya dalam konteks pernikahan.

Dalam Sebuah Teluk, NH Dini menyoroti seorang buruh perempuan dalam pengalaman diduakan setelah diobral janji nikah oleh lelaki yang bekerja satu pabrik dengannya. Dalam Di Langit, Di Hati, NH Dini menyoroti pengalaman perempuan kota yang diduakan lelaki yang lebih memilih jodoh dari orang tuanya di kampung. Namun dalam Janda Muda, menariknya, NH Dini justru menyoroti pengalaman perempuan desa yang tak tahu-menahu bahwa ia telah dijadikan istri kedua oleh suaminya yang telah memiliki istri di kota, semata-mata karena perjodohan orang tua dan keluguan yang tergesa-gesa. Dalam Perjalanan, NH Dini juga menyoroti perempuan yang diam-diam tahu ternyata pacarnya telah beristri-beranak dan kaget bahwa dia mungkin akan dijadikan istri ketiga. Dalam Di Pondok Salju, NH Dini menyoroti perempuan yang jatuh cinta pada suami orang lain. Namun sebaliknya, dalam Kebahagiaan, NH Dini juga menyoroti seorang istri yang patah begitu tahu suaminya telah menyelingkuhinya selama ini.

Secara khusus, saya terkesan sekali terhadap cara bagaimana NH Dini merangkai cerita pengalaman perempuan dalam buku ini dengan ‘memasuki dunia batin perempuan’ (seperti yang ditulis di sinopsis sampul belakang). Apalagi, NH Dini sering memakai sudut pandang orang pertama dalam cerita-ceritanya :


Sejak kecil aku mendengar dan diajar menyadari bahwa aku tidak cantik, bahwa mataku terlalu besar untuk muka yang sedemikian ciut. Waktu mendengar bahwa aku akan kawin, ibuku mulai memompakan berbagai pikiran, di antaranya aku tidak seharusnya terlalu mencintai dan mengikat diri kalau sekali waktu nanti laki-laki itu bosan kepadaku. Aku bukan ‘potongan’ perempuan yang patut dicintai sampai hari matiku. (NH Dini dalam ‘Di Pondok Salju’, Halaman 101).

Sekali lagi aku tidak menyesali hidup yang mengemudikanku. Aku hanyut menuruti alirnya air yang membawaku ke tepian sejuk atau pantai pasir yang panas. (NH Dini, dalam ‘Ibu Jeanette’, Halaman 113).

Berbagai perasaan bergumul dalam diriku. Dendam, kebencian, dan terutama kesakitan yang tak terkirakan karena selama ini aku dilecehkan oleh laki-laki yang kuberi seluruh perhatianku. Aku selalu berusaha menyediakan makanan yang dia sukai. Aku mengatur rumah bertingkat dua dengan tenaga sendiri setiap hari agar dia saat pulang dari kerja, mata suami yang lelah dapat melihat kerapian yang segar. Ataukah aku tidak bisa memuaskan dia dalam hal yang lain? (NH Dini, dalam ‘Kebahagiaan’, Halaman 140).

Untuk pertama kalinya dalam lima belas tahun, aku memamasabodohkan apa yang akan dimakan malam itu oleh suamiku. (NH Dini, dalam ‘Kebahagiaan’, Halaman 141).


Sekali lagi, saya bersyukur bahwa NH Dini telah meninggalkan karya tulisan-tulisan fiksi yang sangat kaya dalam menyoroti pengalaman perempuan—khususnya dalam konteks zaman yang pelan-pelan sudah tertinggal di belakang (era 1950-1970an), meski kultur patriarkhi yang menyertainya masih belum juga lenyap dan masih menyertai zaman dimana kita hidup saat ini.
Profile Image for Nanny SA.
343 reviews41 followers
August 15, 2012
Seperti tulisa-tulisan NH. Dini yang lain, dia selalu menulis dengan cermat,hasil observasi dan pengalaman nya sendiri, sehingga dapat memaparkan kisah2nya dengan natural.

Buku ini memuat 12 cerita pendek karya beliau, yang berkisah mengenai tiga lingkungan : Lingkungan orang-orang kecil di tanah air,lingkungan perusahaan penerbangan, dan lingkungan kehidupan barat.

Cerpen Janda Muda yang ada di urutan pertama menceritakan kisah Warsiahseorang perempuan yang centik dan pandai,yang menjadi kebanggan keluarga dan dikagumi orang di kampungnya karena dia merupakan satu dari sedikit perempuan di kampung yang melanjutkan sekolah melampaui tingkat dasar. Dia bekerja sebagai seorang guru di kampungnya yang berada di Jawa Tengah, dia menikah dengan tetangganya seorang calon insinyur, pernikahan ini diatur oleh kedua orangtua mereka. Ternyata suaminya sudah mempunyai anak istri di Bandung. Warsiah menuntut cerai dan melanjutkan kehidupan dengan berbagai kesibukan sambil memperdalam ilmu, walau tak henti menerima berbagai cobaan karena pandangan negatif masyarakat pada waktu itu (sekitar tahun 70-an) terhadap wanita yang mempunyai 'predikat' janda apalgi masih muda.


Cerpen-cerpen : Pandanaran; Hujan; Sebuah Teluk; adalah hasil pengamatan di kota asalnya Semarang dan kawasan hunian nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Cerpen-cerpen : Di langit,di Hati; Ke Luar tanah air; Perjalanan; Wanita Siam; kisah yang erat kaitannya dengan profesinya sebagai mantan pramugari.

Cerpen-cerpen :Di Pondok Salju; Ibu Jeanette; Penanggung Jawab Candi; Kebahagiaan; ditulisnya ketika tinggal di Perancis.

Ternyata ragam kehidupan di mana pun tetap sama : bergerak penuh liku-liku yang menyengsarakan dan menggoda manusia. Kita harus tanggap dan berlaku bijak dalam menyikapinya (Nh. Dini)

Kisah-kisah sederhana yang mengesankan.

Profile Image for Jusmalia Oktaviani.
Author 4 books4 followers
August 15, 2016
Membaca kumpulan cerita pendek N. H. Dini ini membuat saya tersentak, teringat kembali dengan karya-karya penulis perempuan yang lebih modern dan populer, seperti Ayu Utami yang mengangkat tajam isu perempuan. Seorang N. H. Dini telah mengangkat isu-isu mengenai feminisme dan gender jauh sebelum isu tersebut menjadi viral di Indonesia. Karya-karyanya mengungkapkan, dengan gelisah, betapa peran perempuan terkadang dianggap begitu sepele dan rendah, sehingga seringkali menjadi korban bagi budaya patriarki yang sudah terlanjut mengakar. Bisa kita lihat dari cerpen pertama yang jadi judul kumpulan cerpen ini, Janda Muda. Dengan lugas, sang penulis menceritakan nasib wanita mandiri yang dijodohkan dengan seorang pemuda kota yang ternyata beristri. Bahkan dalam posisi dimana suaminya sudah 'salah' seperti itupun, lagi-lagi wanita yang disuruh mengalah menjadi istri kedua, karena menjadi janda muda adalah suatu 'merek' yang memalukan. Nasib wanita seakan seperti dalam peribahasa: sudah jatuh, tertimpa tangga pula.

Beberapa cerita lain juga menuturkan hal serupa. Ada perempuan yang menjadi korban dari sistem patriarki yang begitu kuat. Dituturkan mereka yang terpaksa menjadi pelacur, mereka yang harus sakit hati karena menjadi istri ketiga, dan kisah terakhir dari cerpen ini: bagaimana seorang istri harus menelan sakit hati karena suaminya telah berselingkuh selama delapan tahun dan demi anak-anak mereka, sang istri berjuang untuk pura-pura tidak tahu mengenai perselingkuhan suaminya.
Profile Image for Thessalivia Thessalivia.
Author 4 books26 followers
November 27, 2019
Buku ini terdiri dari 12 cerpen dengan pembuka adalah cerpen berjudul Janda Muda. Cerita Janda Muda menganggkat stigma bahwa betapa berbedanya perlakuan orang-orang terhadap janda karena bercerai, bukan karena ditinggal mati, pada jaman dulu (tidak berapa lama setelah Indonesia merdeka). Walaupun orang-orang tau betapa berprestasinya wanita itu, dan tidak tau sebenernya penyebab utama perceraian. 

Cerita pendek lain sebagian besar diceritakan dari sudut pandang pertama, ada pria tapi umumnya wanita. Banyak isu-isu sosial yang diangkat pada kisah yang diceritakan. Mulai tentang perlakuan orang terhadap wanita jaman dulu, kondisi ekonomi, konflik keluarga dan lain-lain. Yang saya suka dari cerita-ceritanya adalah, latar yang diambil. Kondisi jaman dulu, mungkin sekitar tahun 50 sampai 70an. Jadi di antara gempuran bacaan young adult yang sangat maskin (masa kini), membaca buku ini terasa sekali keseruannya. Seperti sekolah SD nya yang masih disebut Sekolah Rakyat, kondisi buruh pelabuhan yang jarang sekali bisa berkesempatan bisa makan nasi (paling makan singkong), sisa-sisa kondisi setelah perang, dan lain-lain.
Latar juga tidak hanya mengambil tempat di Indonesia, tetapi juga ada yang di luar negeri seperti di Thailand bahkan Prancis. Beberapa cerita mengambil tokoh sebagai pramugari, dan ternyata terinspirasi dari kisah dulu NH Dini juga pernah menjadi pramugari di Garuda pada tahun 1950an.

Review lengkap di http://thessaliviareza.blogspot.com/2...
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
February 15, 2014
Di setiap pembacaan karya eyang Nh Dini, aku selalu terkesima dengan cara beliau bercerita. Selalu tenang dan mengagumkan, ditambah bagaimana beliau mengamati kondisi sosial sekitarnya.

Cerpen Janda Muda mengisahkan Warsiah, seorang guru muda yang nasib cinta dan pernikahannya terasa sangat menyedihkan. Selayaknya wanita-wanita desa, tokoh dalam cerpen ini, yang diceritakan oleh Nh Dini sangat natural wanita desa yang nrimo, selalu menjadikan suaminya pemimpin. Dan ujungnya ia menjadi janda muda, karena tersakiti oleh suami.

Cerpen Pandanaran berisi pengamatan Nh Dini pada keluarga miskin di Jalan Pandanaran.

to be continued....
Profile Image for Truly.
2,760 reviews13 followers
March 25, 2012
Buku ini dipersembahkan oleh Nh Dini bagi G.S Gumayas seperti yang ditulis di pojok kanan halaman. Penggalan puisi Rendra, Sajak Kenalan Lamamu menghiasa lembar lainnya.

Ada beberapa kisah dalam buku ini, antara lain; Di Langit, di hati; Janda Muda; Keluar Tanah Air;Sebuah Teluk dan masih banyak lagi.

Sebagian kisah mengambil perempuan sebagai tokoh utama. Beberapa orang tokohnya adalah pramugari.

Kisah-kisah yang sungguh memukau
Profile Image for Dhini.
96 reviews15 followers
October 24, 2008
(lagi!) kumpulan cerpen nh dini.. cerpen utamanya sama dengan judul buku.. mengetengahkan pergolakan pikiran seorang wanita muda yang menjadi janda.. flashback kenapa dia jadi janda terangkai dengan sikap yang harus diambilnya untuk kehidupannya saat ini...

cerpen ini sangat bagus..
Profile Image for Lina Maharani.
271 reviews15 followers
February 27, 2015
the title was quite catchy but stories are going into generous issue about two things: cheating and family-matters. there's no perfect ones, they just commonly trying to be as normal as they can as a family. other dont know what's going on at back.
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
September 24, 2019
⁣⁣
This is the least impressive short stories I've ever read of Nh. Dini. Took me through 4 stories to realized that this book was not a novel 😆 but hey, she still had her way with words and I'll always love her storytelling style.⁣
Profile Image for Tenni Purwanti.
Author 3 books36 followers
June 16, 2014
Tak heran NH. Dini dijuluki penulis feminis paling terkenal di jagat sastra Indonesia. Karyanya kental sekali dengan karakter perempuan-perempuan tangguh. Suka sekali baca buku ini.
5 reviews
November 17, 2015
After finishing Pada Sebuah Kapal, I tried to read NH. Dini's another litterature masterpiece. I fell in love with the first story and how the author decided the setting of her stories.
Displaying 1 - 15 of 15 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.