Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Arson Project

Rate this book
Dominic ‘Mike’ Risena selalu ingin membuat Kara terpesona pada keahliannya. Buku keren, musik bagus, hingga api yang ia ciptakan dari batu. Namun sekeras apa pun ia berusaha, jabatan tertingginya hanya cleaning service di sanggar teater tempat Kara menjadi bintang utamanya.

‘Kara’ Alya Estungkara, telah lama mengagumi kegeniusan Mike. Tapi dorongan adrenalin masa remaja membuatnya jatuh di pelukan aktor muda tampan lawan mainnya di sanggar teater. Mereka berbagi dunia yang sama, dunia yang penuh puisi. Ketika orang yang ia percaya justru melecehkannya, Kara terluka dan terdorong untuk menuntut balas. Dan, Mike bisa mewujudkannya.

Sekarang, jika Mike dan Kara bersatu, karya apakah yang akan tercipta? Sebuah pentas drama memukau dengan puisi-puisi Kara dan iringan musik Mike atau... rencana pembakaran gedung teater yang nyaris sempurna?

368 pages, Paperback

Published November 10, 2021

25 people are currently reading
452 people want to read

About the author

Akaigita

6 books237 followers
Author of Enigma Pasha (2018) and The Arson Project (2021), among others.

Instagram and X: @akaigita

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
90 (26%)
4 stars
158 (47%)
3 stars
81 (24%)
2 stars
6 (1%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 126 reviews
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 19 books149 followers
November 8, 2021
Aku menyelesaikan ini dalam 6 jam. Kenapa? Karena aku memang bacanya cepat. Aku sendiri, nggak punya anak, nggak mesti beres-beres rumah, teman bisa dihitung pakai jari, dan banyak faktor lain yang bisa disebut privilese karena aku sanggup baca nonstop. Oh, yang paling penting, aku tipe pembaca yang nggak rewel asal teknis nggak tabrak lari dan karakternya nggak too stupid to live. In the end, aku pembaca yang mudah bahagia asal menemukan buku yang cocok. Nggak mesti wah atau pulitzer materials, selera orang kan beda-beda 😎 FYI aja, kecepatan bacaku itu 1 lembar per menit, kadang malah lebih cepat lagi. Ketika aku suka bukunya, pasti demikian yang terjadi.

Oke, jadi aku suka buku ini karena karakter Mike bagus. Penggambaran soal kemiskinan yang mendera Mike nggak bikin kasihan, justru sayang. Bagian kelaparannya sangat relate karena aku pernah merasakan. Aku juga suka gimana dual pov di sini digunakan dengan maksinal. Dari segi teknis PUEBI ada yang bisa diperbaiki, tapi aku menganggapnya ini selingkung GPU jadi nggak ngeh-ngeh banget. Lalu yang paling penting, aku suka karena novel ini ditulis dengan bertanggung jawab. Aku nggak baca sih waktu masih di platform, tapi dari vibe-nya aku punya feeling cerita ini dikasih ending yang berbeda dari versi buku pun akan tetap keren, tapi ya ituuu jatuhnya nggak bertanggung jawab aja dan aku suka ending versi buku. Oh, aku juga suka perbedaan antara keluarga Mike dan Kara digambarkan tepat sasaran. Bagaimana Mike dari kecil memang sudah paham lebih banyak dibanding anak-anak seusianya jadi makin masuk akal.

Tadinya mau nulis lebih banyak, tapi silakan kalian baca sendiri aja. Ini bukan YA cinta-cintaan. Nggak ada yang salah sama YA cinta-cintaan karena itu kesukaanku, namanya juga selera kan, Fergusooo wkwkwk tapi aku benar-benar menikmati YA semacam ini juga.
Profile Image for Shafira Indika.
302 reviews217 followers
January 26, 2022
4.8/5🌟

Sangat page turner buatku. Sepertinya karena aku cocok dgn writing style-nya yang... apaya intinya enak bgt dibaca karena ga kaku + ada kocak2nya. Selain itu, 1 chapter pendek2 jd makin penasaran bawaannya mikir "oke 1 chapter lagi" tiap pgn nutup buku taunya malah keterusan.

Awal2 agak dibuat bingung dengan alur & latar waktu ceritanya yang diceritakan oleh Kara & Mike. Namun ujung2nya cerita mereka bertemu jdnya aku yg sebelumnya kebingungan dgn timeline ceritanya jd ngeh.

Ceritanya asik bgt dan unik jg! Namun, di bagian pembakarannya itu menurutku bisa lebih wow lagi soalnya ini kok keliatannya gampang bgt ya?

Meskipun demikian, aku tetep sukaa sama buku ini! Dan suka juga sama karakter2nya!! Aku penasaran baca buku lainnya dari penulis ini heheh <3
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books453 followers
March 19, 2022
Udah dibaca dari tahun lalu, tapi baru inget belum kasih rate dan review.

Sebenarnya kemarin aku agak bingung setelah menyelesaikan novel ini. Ada sesuatu kesenangan yang hilang dari sensasi baca tulisan-tulisan Kak Git. Aku nggak menemukan narasi-narasi yang lite, fun, dan smart, yang super menyenangkan dibaca seperti di kedua novel sebelumnya. Agak terlalu lambat dan terlalu berat, karena berisi banyak informasi ilmiah dan trivia. Aku agak lupa-lupa ingat, tapi kayaknya setengah dari buku ini isinya flashback kenangan Mike dan Kara, yang menurutku itu terlalu banyak sih, sehingga mengambil porsi yang semestinya bisa dipake mengeksplor lebih dalam problem masa kini Mike dan Kara.

Oh ya, di sini Mike punya teman rahasia yang dia mintai saran-saran, yang dia sebut dengan 'tikus lab' (?) (aku lupa beneran ini siapa sebutannya). Aku juga lupa ini sempat dimention apa nggak, tapi kuasumsikan dia adalah Pasha. Kalau dari cerita ini, dan kutempatkan diri sebagai pembaca baru Akaigita yang belum baca 2 novel sebelumnya, aku nggak menangkap urgensi dari menyembunyikan identitas dari teman Mike ini sih. Nggak mempengaruhi cerita, dan sebagai pembaca baru, aku bakal kebingungan. Eh tapi aku lupa sih, ini dijelasin apa nggak. Seingatku nggak, tapi bisa jadi ingatanku keliru sih.

Bagian yang paling kusuka dari novel ini justru ada di sisi jahat yang dimiliki oleh Mike, ibunya Mike, dan juga bapaknya Mike. Rasanya kayak antihero gitu wkwk kan jarang tokoh utamanya punya sisi jahat kayak gini. Yang aku suka lainnya adalah pembahasan soal kekerasan seksual yang dialami Kara.

Overall, aku kurang bisa menikmati The Arson Project dibandingkan 2 buku sebelumnya. Sori Kak Git, dedek Herman dan Pasha masih di hati. Mike lewat aja.
Profile Image for Liliyana Halim.
307 reviews223 followers
December 1, 2021
Selesaiiiii! 🤩🤩🤩 suka gaya ceritanya, semuanya terasa pas kalau buatku. Aku suka Mike, suka Kara dan keluarganya juga. Suka endingnya 😁.
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews177 followers
May 27, 2022
"Kita membalas kejahatan dengan pembelajaran."

Sejujurnya, aku tertarik pada buku ini karena desain sampulnya yang memberikan kesan hangat dan menyenangkan. Sebelum memutuskan untuk membeli, aku membaca beberapa review di Goodreads dan kebanyakan review-nya positif—rata-rata rating-nya juga cukup tinggi dibandingkan buku lain pada umumnya. Setelah bukunya sampai di tanganku, aku mulai membaca dengan ekspektasi yang cukup tinggi dan aku berharap akan menikmati ceritanya seperti kebanyakan orang. Sayangnya, ada banyak elemen yang kurang memuaskan untukku dari buku ini—padahal aku merasa alurnya punya potensi besar untuk jadi sebuah kisah unik yang mengangkat isu pelecehan seksual di dalamnya. Ini juga adalah pertama kali aku membaca tulisan Akaigita, jadi mungkin aku tidak terbiasa dengan gaya penulisannya dan tidak bisa sepenuhnya menikmati caranya membawakan cerita ini 🤔.
"Dia hanya akan menjadi penonton, dan selamanya aku dan dia tidak akan pernah berada di sisi satu sama lain. Selalu berhadapan. Selalu ada garis yang menjadi batas teritorial."

"Merencanakan sesuatu itu mudah, tetapi mengeksekusi rencana itu sungguh-sungguh cerita yang berbeda."

Buku ini ditulis dari dua sudut pandang pertama karakter utamanya, Kara dan Mike, secara bergantian. Gaya penulisan ini membuat pembaca bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan—yang terkadang membuatku geregetan 🤣. Kisahnya dimulai dengan pertemuan pertama mereka di vila tempat keluarga Kara biasanya berlibur dan Ibu Mike bertugas membersihkan vila di sebelahnya. Aku kurang begitu suka bab-bab awal buku ini karena sepertinya ditulis dengan timeline yang maju mundur. Hal tersebut membuatku bingung karena tidak ada indikator yang menjelaskan adegan itu terjadi di masa lalu atau masa sekarang 🤷‍♀️. Untungnya hal ini tidak berlangsung terus sampai akhir dan alurnya berjalan maju terus di satu titik tertentu.

Konflik mulai muncul saat Kara mengalami pelecehan seksual yang membuatnya merasa tidak aman dan waswas setiap kali berdekatan atau bersentuhan dengan orang lain—termasuk sahabatnya, Mike. Sedangkan dari sisi Mike, ia dihadapkan dengan kenyataan tentang orangtuanya dan alasan mengapa Ibu-nya membesarkannya seorang diri. Di tengah amarah mereka, Mike dan Kara iseng-iseng merencanakan pembakaran gedung teater sebagai bentuk pembalasan dendam terhadap orang-orang yang melukai mereka. Walaupun Kara tidak menganggap rencana itu serius, Mike sepertinya berpikiran sebaliknya. Aku cukup sedih karena adegan pembakaran dan perencanaannya hanya mendapatkan porsi yang sangat kecil dalam buku ini, padahal menurutku itu adalah bagian yang paling aku tunggu-tunggu dan bisa jadi bagian yang paling seru. Selain dari itu, aku juga merasa ada beberapa hal yang tidak disimpulkan dengan baik di akhir cerita; seperti ada pertanyaan-pertanyaan yang masih tersisa dan aku tidak menemukan jawabannya—sehingga aku menutup buku ini dengan perasaan yang sedikit kurang puas 🙈.
"Apakah selama ini ternyata aku adalah anak manusia polos yang bermain-main dengan monster?"

Dari segi karakter, jujur saja aku tidak punya favorit dalam buku ini karena tidak ada yang cukup menarik atau berkesan untukku 🙈. Sebenarnya Mike bisa jadi karakter yang sangat menarik karena ia menyimpan amarah terhadap ayahnya dan ia memiliki kecerdasan yang dibutuhkan untuk merancang sebuah tindak kejahatan. Namun entah mengapa karakter Mike tidak berhasil membuatku ingin mendukungnya dan melihatnya menang pada akhirnya. Hal yang sama aku rasakan tentang karakter Kara, aku merasa ia tidak memiliki kepribadian yang mencolok sehingga karakternya terasa agak membosankan. Aku juga tidak bisa memahami kenapa Kara memutuskan untuk jadian dengan Ben secara impulsif 🤷‍♀️. Selama membaca, aku berusaha keras untuk melihat situasi berdasarkan kacamata orang seusia mereka yang relatif masih muda—tapi usaha itu ternyata tidak membuatku menikmati kisah ini dengan lebih baik 🥲.

Walaupun review ini lebih banyak berisi ketidakpuasan dan keluhanku, aku masih memberikan buku ini rating 3/5 karena penulis berhasil membuatku penasaran dengan akhir ceritanya. Aku memang butuh sedikit penyesuaian di awal, tapi akhirnya aku cukup terbiasa dengan gaya penulisan Akaigita—meskipun ada beberapa jokes garing yang membuatku geli dan jadi lebih tidak suka dengan karakternya 🤣. Selain dari itu, aku suka adanya elemen misteri yang terselip di dalam alurnya, salah satu faktor yang tetap membuatku ingin membaca sekalipun ada banyak hal yang kurang aku suka. Sangat disayangkan karena aku tidak bisa menikmati kisah ini seperti kebanyakan orang—apakah mungkin faktor umur berperan? 🤣
"Sekarang aku hanya berlatih bicara keras-keras tentang hal-hal yang kusimpan rapat-rapat selama ini. Suatu saat, aku akan diminta mengulanginya di depan orang-orang yang paling berhak mengetahuinya. Keluargaku."


Baca review selengkapnya di:
https://www.thebookielooker.com/2022/...
Profile Image for Sara Chrisenka.
35 reviews4 followers
December 1, 2021
This book made me both happy and frustrated. Here's why.

First thing first, how dare she make a non-romance book with two male leads who had no romantic dialogues and scenes but had a FAR BETTER CHEMISTRY than most Indonesian romance books I've read (or write) in my whole life?! I felt both attacked and intimidated that I couldn't read (or write) other books in fear of disappointment.

Second, how dare she make me crown Mike as the first male character made by an Indonesian author as my book boyfriend? I have always liked a smartass tsundere guy who was hopelessly romantic at heart with a touch of crazy. He ticked every freaking boxes. I love him to death and even though this is not a romance book, I am a hardcore shipper of Mike and Kara. I wanted to scream so hard at page 119, 333-335, and the last two pages of the book.

Third, the writing style is somehow poetic, and casual, and humorous, and I just love it. Every scenes and dictions matter, not just fillers. Every metaphors are accurately in sync with the characters who said it. Both POVs are very different in character that I had no problem differentiating them. I noticed some people were a bit confused by Kara's POV at the beginning talking more about the past while Mike's POV is about present days but I had no problem with it. No grammatical errors, almost no typo. Both the author and the editor must have put a lot of efforts for this.

Lastly, the plot. Great setup always leads to satisfactory ending. I love all the foreshadows in it, how they tie up to the climax and the ending. This book screams "smart" without actually rubbing it on your face and I really appreciate the author for it.

Congratulations, Akaigita. You have acquired a new fan.
Profile Image for Amaya.
710 reviews58 followers
July 20, 2022
Oke, mari diulas dulu sebelum tambah lupa isinya. Seingatku, namatin ini nggak butuh waktu lama walaupun lebih tebal dari dua buku Kak Gita yang lain, ya. Di sini, nggak ada yang paling aku suka atau benci. Semua porsinya sama (buat dua karakter utama). Mike dan Kara punya sisi kelam masing-masing, tapi yang paling aku suka adalah cara Kak Gita angkat masalah supersensitif (seperti masalah yang Kara dan Mike hadapi) dengan cara yang nggak suram. Karakternya tetap chill di luar, walaupun kalau sendirian pasti nangis, trauma, dan segudang efek lain. Mungkin ini juga yang aku nggak ngeuh di Ephemera ada bagian yang sensitif (soal kucing2 itu). Saking light dan santainya gaya bertuturnya.

Also, aku suka sama kepandaian penulis kasih topik yang sederhana, tapi banyak nggak diketahui. Eh, bukan nggak diketahui banyak orang, sih, tapi lebih ke aku pribadi. Seperti jelasin soal api itu aja, deh. Banyak yang nggak kutahu dan paham setelah baca ini. Once again, karakternya stand out semua. Sejak Enigma Pasha sampai TAP ini gampang diingat, terus sifat mereka tuh apa ya, no drama2 session gitu. Baksu 👏🏻👏🏻👏🏻

Kepengin banget kasih penggalan bagian di buku yang bagus, tapi di gramdig nggak ada fitur highlight dan karena selama baca posisiku selalu rebah (plus malam2 sebelum tidur), jadi nggak ada tenaga buat sekadar ambil catetan dan bolpoin. Intinya, buat yang suka YA ringan, tapi berbobot, bisa coba baca buku ini. Tw-nya, slight harassement, slight bullying, mention perkelahian (sori, yang bisa kuingat hanya itu).
Profile Image for nasya.
759 reviews
March 14, 2023
jujur kayak baca teenlit versi luar, kalo ga menyebut2 tentang sma dan ciri khas indo lainnya, aku ga akan ngeuh ini latarnya indo. dan jujur, ada beberapa yang bikin bingung, tapi juga ada yang bikin amaze. kayak teenlit, tapi bukan teenlit.
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
August 20, 2025
Aku menyukai hampir semua isi buku ini kecuali... 25% endingnya. Ini preferensi pribadi, walaupun hak menentukan ending cerita ini bagaimana tentu ada pada penulis. Yah, namun, kesan mendalam tetap kuberikan kepada Maikara di mana aku suka interaksi mereka, petualangan di hutan dekat vila, dan semua perkembangan cerita mereka.

Satu hari setelah selesai baca ini, muridku ke sekolah bawa kaca pembesar :') Such a nice coincidence.
Profile Image for Fsreadingcorner.
25 reviews7 followers
December 4, 2022
Rating: 4,7/5 ⭐

Novel ini adalah novel kedua penulis yang kubaca. Terdiri dari empat arc, novel ini diceritakan melalui sudut pandang kedua tokoh utamanya, Mike dan Kara, secara bergantian. Fun fact: novel ini memenangkan penghargaan Best Noir Romance dalam ajang Scarlet Pen Awards 2021.

Bila dilihat dari covernya, novel ini nampak bakal menceritakan persahabatan atau bahkan cinta segitiga dalam kehidupan tiga orang remaja. Tapi tidak sedangkal itu Ferguso. Novel ini memenuhi reputasi lini Young Adult GPU, deep. Tak hanya sekedar membahas romansa, novel ini berisikan topik-topik berat seperti manipulasi, gaslighting, nepotisme, bullying, perselingkuhan, dan pelecehan.

Meski nampak berat, tapi penulis berhasil meramu novel ini menjadi begitu menyenangkan untuk diikuti. Selain membagi novel menjadi 4 bagian, penulis juga melibatkan secara aktif kedua tokoh utama (Mike dan Kara) dalam narasinya. Kara bertugas menceritakan masa lalu sementara Mike menceritakan masa kini. Narasi keduanya pun nantinya melebur dalam satu waktu. Karakter keduanya cukup berseberangan menurutku. Kara si kelinci yang terlindung dari kejamnya dunia dan Mike si landak yang sudah tergembleng kejamnya dunia sejak dini.

Secara pribadi, aku suka dengan cara penulis menebar clue dalam novel ini. Tidak terlalu tersembunyi tapi tidak juga terlalu gamblang. Meskipun terkesan "dingin", humor yang diselipkan sana-sini cukup membantu meringankan suasana. Hal yang aku sayangkan adalah adanya satu misteri yang tetap tak terungkap hingga akhir cerita. Namun, kekecewaan ini terbayar dengan kemunculan Tikus Lab Nomor Satu. Makasih loh Kus!
Profile Image for nadyayay!.
6 reviews
December 25, 2022
SOOO GOOODDDD ohmygoshh‼️ baca ini seharian dan gabisa berhenti soalnya seru banget 🫶🏻 suka bgt sama topik yang dibawa author ke masalah tiap tokoh 😻 cuma endingnya sih kaya yaudah aja gituuu tp yaaa overall ini keren banget 🤭🤭💐💐
Profile Image for farah.
59 reviews3 followers
January 25, 2023
“Indonesia kan bangsa yang kekeluargaan. Kasus korupsi besar saja bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, masa kasus pencurian tidak?”

pokoknya wow, baik dari sampul sampai segala isu sosial yang tersangkut pada setiap cerita yang disampaikan dengan narasi kelewat asik, aku merasa beruntung sekali ketika jam tiga pagi tadi sudah secara acak memilih buku ini untuk dibaca.
Profile Image for Nebookreview .
29 reviews
August 25, 2022
@nebookreview

Aku sangat suka dengan narasi yang digunakan penulis di buku ini, yaitu menggunakan nama tokoh utama sebagai judul bab sekaligus POV (Mike & Kara). Sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur cerita. Menurut apa yang aku baca, POV Mike hanya menggambarkan cerita secara garis besar sedangkan POV Kara merupakan alur mundur dan dibuat lebih rinci.

Masing-masing karakter tokoh seolah memberikan gambaran kondisi mental remaja di era ini. Mike digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan tenang. Sedangkan Kara sebagai sosok yang ramah, dan peduli. Walaupun latar keduanya bagaikan langit dan bumi, persahabatan keduanya tidak memandang bulu.

Banyak kalimat sarkas yang tersirat, sangat relate dengan keadaan duniawi. Beberapa curhatan tokoh diantaranya yang paling aku suka:
1. Hidup segan, mati takmau (Kara)
2. Kenapa dia bisa mendapatkan semuanya... Ayah, kekayaan, ketenaran, kenyamanan hidup, dan Kara.... Sementara aku tidak? (mike)

Tiga ratus halaman aku selesaikan dalam sekali duduk, jam 7-10pm. Aku awalnya mengira ini novel pure tentang misteri, ternyata banyak dialog antar tokoh yang buat aku ketawa. Karena penggunaan bahasanya yang nonbaku dan anak muda banget: guwe, betewe, lo, bambang. Bikin pembaca seperti aku sangat menikmati dialog para tokoh yang bikin nagih. Jujur aku lebih suka novel yang romannya tipis-tipis, karena bikin aku ga sabar buat lanjut membalik setiap halamannya.

Novel ini berisikan humor yang bisa bikin kamu ketawa, juga diceritakan cara tokoh menyikapi paitnya hidup, ternyata ada Plot-twistnya di bab pertengahan menuju akhir. Bagaikan benang merah kusut yang ditarik lurus, hubungan yang rumit antara tersangka dengan korban yang saling terekait berhasil terkuak.

Buat kalian yang sedang cari bacaan baru tentang, sahabat, family issue, s3xual harassement, misteri. Semuanya ada di sini komplit 😍. Karena menurutku pribadi, buku ini merupakan gabungan beberapa genre kemudian dikemas rapi menjadi sebuah karya sastra yang sangat keren. Intinya aku sangat merekomendasikan kalian buat baca buku ini.
Profile Image for fatru.
211 reviews
December 17, 2021
3.5, dibulatkan menjadi 4 bintang. It is good, but I feel it can be so much more.

-premisnya unik dan baik. Jarang ada novel lokal, dengan pemasaran usia YA yang mengangkat tema thriller, dibalut romance, dan disetting di teater pula.
-Babnya pendek-pendek sehingga enak dibaca. Ini juga kunci untuk tension yang tinggi dalam verita ini.
-Bisa terasa dari kerapatan plot dan perencanaan project ini bahwa riset soal setting dan rencana dilakukan dengan baik oleh penulis.
-Penokohan dan karakternya bisa dibilang abu-abu, dan perdebatan moral Kara sangat bisa dimengerti. Mike dan si Tikus Lab Nomor Satu juga karakter yang menarik. Yang terakhir perlu lebih banyak screen time.
-Gaya bahasanya segar, puitis tapi terselip humor diantaranya. Sindiran terhadap keadilan negara juga asik dibaca.

-penulisan novel ini kuat di 'how' and 'who/what', akan tetapi tidak di 'why'. Perencanaan konflik utamanya sendiri terasa agak cepat, seharusnya rencana sekolosal itu perlu persiapan yang lebih lama.
-Mike memang digambarkan punya obsesi tertentu, tapi obsesi ini tidak digali secara utuh. Terobsesi kenapa? Ada apa? Motif Kara terjabarkan dengan rapi tapi motif Mike rasanya agak 'mengambang'

Overall, good soup, need a little bit more flavoring, but good soup nonetheless.

Profile Image for Na Jimmy.
1 review
November 23, 2021
Seni Cover: 7/8
Kaya warna, menarik perhatian di rak toko buku. Nuansa comfy saat camping (?), senyum ketiga tokoh menghangatkan perasaan siapapun yang pertama kali lihat.

Cerita: 8/9
Semua orang bisa membakar gedung dengan mudah. Caranya? Yuk simak disini.

Alur: 50/10
Alur masa kecil dan alur masa kini disajikan berselang-seling. Perlahan menyusul, lalu membuat semuanya terang benderang. Penyajian seperti inilah yang membuat cerita ini tidak membosankan.

Teknik Penulisan: 1000/10
Penulis sangat tahu caranya menulis novel ringan, misteri, cerita yang 'Oh? OOOOOHHH!!'.

Karakter: 9/9
Penulis hobi membuat male lead menderita karena passion-nya sendiri, berusaha membuktikan keterbatasan fisik/materi tak akan menghalangi bushido.
Hal ini sangat mengGEMASkan pembaca.
Sedangkan female lead selalu badass. Nice.

Kemudahan Dicerna: 7/7
Bahasa yang ringan. Lelucon kekinian yang relate.

Kecepatan Dibaca: 9,9/10
Sekali atau dua kali duduk saja.

Pelajaran yang Dipetik: 90/9
Tersirat, banyak sekali. Salah satunya mengajak kaum pemendam supaya berani meleduk.

Keinginan Baca Ulang: 2+/10
Lebih dari 2 kali.

Bucinness: 6/8

Profile Image for Thia.
93 reviews3 followers
September 8, 2022
Ceritanya ditutup dengan sangat baik. Mengharukan. Yaampun endingnya itu juara sih. Bisa kepikiran gitu ya penulis nulis ending kyk gitu? Dialog terakhirnya mantap.
Profile Image for Heni.
Author 3 books44 followers
July 21, 2023
Enjoying this book SO MUCH. Mike is so adorable and he's exactly the kind of male protagonist whom I like, the type of guy who will forever be my crush, the kind of boy who will turn my eyes to him. If you ever ask what is my ideal type, this is it. His personality, his cynisim and sarcastic behavior, despite the circumstances or because of it, being a hopeless tsundere and the same time a gentleman.

Anyway enough of that.

Buku ini bukan tipe thriller yang gimana2 tapi menurutku lebih condong ke YA aja karena kasus2 yang terjadi tidak yang penuh misteri atau memerlukan pemecahan yang ribet. Kalau dibandingkan, buku ini tipe One of Us is Lying (yang aku juga suka banget sama tokoh cowoknya itu), tapi kalau Lying ada sedikit plot twist, Arson Project ini lempeng2 aja.

The writing is my kind of writing too. Langsung cocok di bab pertama. Banyak referensi2 pop culture yang di beberapa bagian terasa juvenile, tapi kan ini memang naskah untuk YA jadi ya wajar kalok tone-nya seperti ini. Dialog2 natural, "suara" dari kedua POV juga sangat berbeda, deskripsinya lugas tapi padat, tidak njelimet seperti wikipedia tapi cukup untuk menyampaikan maksud.

The characters. I love all of them. Mike si anak miskin tapi tidak yang nelongso gitu, playing victim atau gimana. Susah nggak sayang sama Mike. Kara juga kelihatan ambis dari awal cerita, cewek yang tau apa yang dia mau; dia masih sopan dan pemalu, tapi tau apa yang dia mau dan tau apa yang harus dia lakukan adalah kekuatan tak terlihat dari karakter yang aku paling suka, so there. Karakter2 sampingan juga bagus, semuanya pas pada porsinya.

The romance. You don't need skinship to create incredible chemistry. Believe me, if this is that lovey dovey romance, I would've DNFed this book as fast. It's not. Aku suka percintaan seperti ini, nggak perlu yang dikatakan tapi cukup ditunjukkan. The ending is so fitting with the entire tone of the book. Just wow.

Aku suka buku ini. Intinya gitu aja.
Profile Image for mia.
53 reviews11 followers
March 6, 2023
TW // CW:
Sexual Harassment, Violence, Alcohol Addiction, (dealing with) Trauma

Buku kedua dari Akigita yang aku baca, dalam beberapa hal terasa similar dengan buku yang aku baca sebelumnya (Ephemera). Cerita diambil dari lebih dari satu sudut pandang dan alurnya maju-mundur sebelum akhirnya bertemu di tengah (masa sekarang).

Temanya seru dan segar. Aku seneng kalo baca cerita remaja yang topik utamanya nggak itu lagi, itu lagi. Something new. Obsesi Mike terhadap api itu seru banget buat dibaca, gimana dia bisa menjelaskan secara detail proses pembakaran.

Yang aku kurang suka dari buku ini justru bagian dramanya. Ada adegan-adegan yang aku rasa gak perlu, gak penting, atau jadi gak masuk akal. Walaupun cukup seru buat dibaca, aku gak ngerti eksistensi Fight Club dan Tikus Lab Nomor Satu.

Karakternya... wah, gimana ya. Kompleks. Di satu sisi aku merasa Mike dan Kara menarik banget (terutama Kara!), tapi makin mendekati akhir aku malah gak ngerti mereka ini diniatkan jadi karakter yang seperti apa. Utamanya Mike.

Puncak ceritanya seru, sih. Aku jadi lanjut terus. Karena per chapter pendek, jadi mudah juga untuk ngelanjutin alurnya sampe gak sadar udah selesai aja. Endingnya juga cukup oke.

Overall ceritanya seru, hanya beberapa part aja yang kurang masuk akal buatku. And to my own preference, aku berharap romance-nya bisa lebih tipis atau ambiguous lagi pasti bakal lebih seru.

★ Final rating: 3,5
Profile Image for Yandi Asd.
116 reviews4 followers
April 2, 2022
Novel ini adalah novel ketiga Kak Akaigita yang kubaca. Dan seperti biasa, aku suka sama cara penyampaian Kak Akaigita. Ide novel ini pun menarik dan keren banget. Keliatan juga kalo Kak Akaigita tuh penulis novel yang cerdas.

Novel ini disampaikan melalui dua sudut pandang, yakni Mike dan Kara. Dan aku suka sama karakter mereka. Kak Akaigita bisa menggambarkan Mike yang begini dan Kara yang begitu. Tapi, aku paling suka sama Mike. Menurutku, dia cerdas dan cukup tau situasi. Beberapa tindakannya juga bikin aku percaya bahwa apa yang dia lakukan tuh bener, meski di sisi lain aku juga tau kalo tindakan itu salah.

Selain itu, plot novel ini juga rapiii. Sayangnya, aku merasa novel ini mulai seru pas di halaman 200-an. Terus bagian klimaksnya menurutku kurang menggigit. Tapiii, aku suka sama endingnya. Sebuah ending yang bisa kita jadiin pelajaran. Ada banyak amanat seputar remaja juga.

Intinya, aku merekomendasikan novel ini untuk kalian baca. Dan aku menantikan karya-karya Kak Akaigita lainnya~

3,75 ⭐
Profile Image for lin.
49 reviews6 followers
September 21, 2022
4.7
Kali kedua baca karya kak Akaigita setelah Ephemera! Dan sekali lagi aku suka bgt sama gaya penulisannya yang asik dan supeeer page turner which is langsung bisa kubaca dalam sehari. Hampir ga ada typo juga, terus dialog-dialognya tokohnya nggak pernah gagal bikin aku ketawa karna selain lucu, jokesnya tuh out of the box 🥲 (padahal novelnya bukan genre komedi lol)

Tapi aku agak kecewa pas perbuatan Mike soal "itu" ketahuan. Bcs everything was alright before tapi tiba-tiba aja Mike kena apes??? Apalagi itu berawal karna K*** buka mulut duluan 😫😫mungkin penulisnya mau realistis kali ya

Tokoh-tokohnya juga walaupun aneh tapi likeable, kayak...freak but not in annoying way (im talking abt Mike & Kara anyways) Kalau orang-orang takut sama Mike, aku malah suka HAHAHAH karna he's always now what exactly he's doing dan dari cara dia bicara aja aku ngerasa Mike ini "pinter" bukan sok pintar atau hanya dapet titel pintar dari penulisnya aja without actually meaning it.

My first thought pas liat blurbnya kupikir ini cuma novel remaja biasa HSHSHS aku lupa ini Akaigita dan nggak mungkin karyanya bakal biasa-biasa aja 🥲

Overall seru bgt sih! Rate 4.7 tapi bintangnya kubulatin aja jadi 5 xoxo
Profile Image for Lila Cyclist.
839 reviews71 followers
May 15, 2022
Saya suka dengan gaya bercerita penulis dan gaya guyonnya yang renyah. Rencana pembakarannya lumayan detil meski tidak terlalu detil hingga orang awam seperti saya bisa melakukan pembakaran seperti yang dilakukan Mike. Pada waktu masih kecil dulu, kakak laki-laki saya sering mengajak saya bermain dengan kaca pembesar yang diarahkan ke pentol korek yang diletakkan di lantai dan mengarahkan kaca pembesar itu sejajar dengan matahari. Proses ketika pentol korek itu terbakar menjadi sensasi yang mengejutkan sekaligus melenakan buat kami hingga kami ingin selalu mengulangnya, hingga ibu saya ngamuk karena korek api jadi cepat habis buat mainan kami wkwkwkwk...

Review lengkap di blog
https://justaveragereader.blogspot.co...
Profile Image for ⭑.
184 reviews7 followers
May 23, 2023
Suka banget sama cerita dan gaya penulisannya! Alur yang maju-mundur juga sangat menarik untuk dibaca dan membuat semuanya terangkai menjadi puzzle yang lengkap.

Gaya penulisan yang santai tapi tetap indah untuk dibaca, apalagi banyak kosa kata dan gaya bicara masa kini yang ditampilkan. Penokohan juga dibuat secara “real” atau tidak ada yang sempurna. Penokohan juga dideskripsikan secara nyata dan pas sesuai dengan umur latar cerita mereka.

Susah ngedeskripsiin betapa aku suka sama ceritanya, tokohnya, dan semuanya yang ada di buku ini. Deserve to get more than 5 stars! Aku nggak mau banyak spoiler supaya orang pada baca buku seru ini.

Anyway, semoga Kara dan Mike bisa bersama dan bahagia di masa yang akan datang!

(ACCIDENTALLY DELETED SO I POST IT AGAIN 😭)
Profile Image for Kameel.
4 reviews
December 24, 2021
Aku termasuk penggemar tulisan kak akaigita asikkk wkwk
Selalu suka sama tokohnya, karena selalu cerdas dan punya sisi unik sendiri
Mike, Kara, Kadim dll porsi mereka pas
Disajikan 2 sudut pandang, Mike dan Kara
Dimana latar waktunya pun berbeda namun akan bertemu kemudian..
Alurnya juga gak bikin bosen, setiap dialog tokoh selalu ketawa soalnya selalu dibumbui hal2 yg jenaka meskipun sedang serius.

Tapi gatau kenapa ada beberapa hal yg bikin kurang puas, seperti pas adegan bakar2 itu

Namun aku sukak koqq
Profile Image for Alifahxcallysta.
28 reviews19 followers
February 6, 2022
5/5!!

Ini buku bahasa Indonesia kedua yang kubaca selama 2 tahun lebih. Buku ini jauh di luar ekspektasiku. Buku ini membahasa topik2 yang jarang di bahas seperti SA. Buku ini juga memiliki plot twist yang sangat mengagumkan bagiku. Tokoh-tokoh di buku ini sangat unik dan menarik untuk saya cari tahu lebih dalam tentangnya. Wajib banget baca buku ini!!
Profile Image for Melisyania .
46 reviews5 followers
December 1, 2021
kalau suka ya, baca ini ya.
ulasannya udah ku post di akun ig ku.
satu kata bagus banget, i love maikara
jangan lupa mama kara dan kadim,
jangan lupa sama semuanya pokoknya
kalau keluarga yg punya teater lupain aja, cih!
Profile Image for Riona Primavera.
76 reviews6 followers
May 24, 2022
Review lengkap bisa dilihat di reel Instagram @whimsicalona

Buku ini dapat dinikmati dengan sangat menyenangkan karena plotnya bikin pembaca terus membalik buku. YoungAdult tapi topik yang dibahas sangat relate dengan kehidupan anak remaja.

4/5 bintang untuk buku ini.
Profile Image for Yoyovochka.
301 reviews7 followers
July 12, 2022
Ceritanya bagus, akhirnya sama sekali nggak tertebak. Tetapi, ada yang kurang dan ini penilaianku subjektif sih, emosi di antara Kara dan Mike masih terasa kurang. Aku cukup suka Mike, tetapi aku nggak suka karakter Kara. Entah kenapa begitu...
Profile Image for veyninda.
149 reviews9 followers
March 10, 2022
Selsai dan sukaa, bagiku takara cetitanua tuh pas buat aku. Suka sama Mike dan segala masalahnya. Suka Kara denga segala pemikirannya. Suka denga narasinya yang ciamik banget 🥰🥰
Profile Image for Iris.
42 reviews2 followers
February 23, 2024
Awalnya aku ngerasa ini seperti novel terjemahan, tapi ternyata enggak—asli Indonesia dengan gaya bahasa lebih fleksibel dan up to date, and I kind a like it?

Ditulis dari sudut pandang orang pertama dari dua karakter; Kara—Alya Estungkara dan Mike—Dominic Michael Risena. Diceritakan per sub bab, seperti potongan bagian per rantai acak yang harus dirangkai manual agar jadi satu rantai padu yang saling terkait, sejujurnya ini agak membingungkan.

Tikus Lab Nomor Satu—'teman lama' Mike tak dijelaskan identitasnya sampai akhir, cuma seseorang yang disebut, sha. Since this is my first Akaigita's book and really have no clue.

Oh, how knowledge can be scary sometimes. About Mike? It will be more dramatic and maybe relate—in this society hahaha, if Mike just bury his things, and keep living like a normal move on. Yah, tapi harus ada pelajaran tentang keadilan setidaknya dari sebuah buku jadi dia menyerahkan diri, dan agar Mike terlihat lebih manusiawi.


- Young Adult: The Arson Project
Displaying 1 - 30 of 126 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.