Jump to ratings and reviews
Rate this book

Rapijali #3

Rapijali 3: Kembali

Rate this book
Delapan tahun berlalu. Ping telah berhasil menjadi penyanyi terkenal. Pada puncak kariernya, bayangan kelam mengintai dan menggerogotinya dari dalam. Di titik terendahnya, Ping menemukan secercah kehidupan lama yang ia rindukan, termasuk kawan lamanya, Oding.

Namun, segala sesuatunya tidak lagi sama.

Sementara itu, reuni akbar Pradipa Bangsa mempertemukan band Rapijali yang sudah tercerai-berai. Sebuah undangan pentas pun memaksa mereka berkumpul kembali. Sayangnya, proses yang harus mereka tempuh tidak sesederhana itu.

Dapatkah Rapijali utuh kembali?

ebook

Published November 4, 2021

53 people are currently reading
668 people want to read

About the author

Dee Lestari

29 books5,572 followers
Dee Lestari, is one of the bestselling and critically acclaimed writers in Indonesia.
Born in January 20, 1976, she began her debut with a serial novel: Supernova in 2001. Supernova’s first episode, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (The Knight, The Princess, and The Falling Star), was sold phenomenally, achieving a cult status among Indonesian young readers. She has published four other episodes: Akar (The Root), Petir (The Lightning), Partikel(The Particle), and Gelombang (The Wave).
Aside of the Supernova series, Dee has also published a novel titled Perahu Kertas (Paper Boat), and three anthologies: Filosofi Kopi (Coffee’s Philosophy), Madre, and Rectoverso — a unique hybrid of music and literature.
Dee also has an extensive music career, producing four albums with her former vocal trio, and two solo albums. She has been writing songs for renowned Indonesian artists.
Perahu Kertas (Paper Boat) was turned into a movie in 2009, marking Dee’s debut as a screenplay writer. The movie became one of the national's block busters. Following the same path, Madre, Filosofi Kopi, Madre, and Supernova KPBJ, were made into movies.
In February 2016, Dee released the final episode of Supernova, Inteligensi Embun Pagi (Intelligence of the Morning Dew). All Dee’s books are published by Bentang Pustaka.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
556 (54%)
4 stars
355 (34%)
3 stars
101 (9%)
2 stars
8 (<1%)
1 star
3 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 247 reviews
Profile Image for Utha.
824 reviews399 followers
December 19, 2021
Dua koma nol delapan

Aku excited banget sama buku pamungkas ini... apalagi pas tau jumlah halamnya 700 lebih. Wiiih... bakal jadi asupan menyenangkan kayak buku-buku sebelumnya.

Tapi, sayangnya, aku tuh memang nggak boleh berekspektasi. Ekspektasiku turun karena bahkan sampai halaman 400-an aja aku ngerasa boring, predictable, dan... monoton. Aku suka bagian mereka belajar berdamai dengan diri sendiri, bagaimana mereka tau apa yang mereka inginkan dan belajar mencintai diri sendiri; tapi cahaya Ping buat aku jadi redup di sini. Tokoh-tokohnya terlalu dibuat muter-muter, padahal intinya ya udah keliatan. Belum lagi lapisan subkonflik yang semuanya dijadikan bom dalam plot buku ketiga ini. Sayangnya, nggak masuk di aku. (Yah, ini kan pendapatku yah, soalnya pada suka aja tuh hehe.) Mungkin layer-layer ini bisa disisipin di buku sebelumnya. Toh biar total halaman nggak timpang dari buku pertama sampai buku terakhir ini.

Di antara pasangan-pasangan yang akhirnya mengibarkan bendera "resmi" di novel ini, aku malah nge-ship Inggil dan Buto, hahahaha.

Profile Image for Fitriani Meizvira.
9 reviews1 follower
December 11, 2021
Another proof of "kecepatan membaca buku fiksi gw 10x lebih cepat daripada kecepatan membaca buku nonfiksi"

Secara pribadi, ini favorit saya dari seri Rapijali. Konfliknya lebih kerasa, lebih ngena, sejak bagian awal buku ceritanya sudah bikin jedam jedum. Di buku ini, saya jauh lebih bisa simpati dengan semua tokohnya - and the closure they have is heartwarming.
Profile Image for Hasita Visakha.
147 reviews
July 4, 2022
Apakah aku puas ketika membaca kata TAMAT?
Nggak.

Tapi apakah ini ending terbaik untuk Rapijali?
YASHHHHH!! 😭👍💖

Di buku ketiga ini rasanya tumpang tindih, riweh, tapi seneng karena semua kebagian untuk diceritakan. Berfokus sama Jerami dan Poding beserta luka2 dari masa lalu mereka jadi inti konflik dalam buku ini. Ping di sini super nyebelin awalnya, aku malah bener2 simpati sama Jemi 💔😭 dia sempurna, tapi sebenernya nggak.

Menuju ending, aku rasanya ga bisa lepas senyum-senyum terus. Bukan cuma karena Jerami dan Poding yang akhirnya berlayar, tapi juga karena kehadiran Inggil dan Buto! Mereka berdua bener2 perpaduan OVJ 🤣 lawak tros, ghes.

Scene favorit aku adalah waktu Oding ditemukan sama Ping, Rakai confess ke Jemi, party setelah Rapijali comeback, Poding resmi pacaran, interaksi Buto-Inggil, dan adegan yang ada Socha! Pokoknya Rapijali adalah buku terbaik yang aku baca tahun ini dan mungkin akan sulit digeser oleh judul apa pun.

Jujur aja, sedih pas baca kata TAMAT
Karena aku masih penasaran dengan Jerami 😭

Emang ramuan kata Ibu Suri tuh kayak jimat. Tiap baca tulisan beliau selalu seperti punya dunia sendiri, yang aku harap, aku bisa ada di dalamnya.
Profile Image for yun with books.
715 reviews243 followers
December 30, 2021


"Kini, ia tahu, selama diberi kesempatan, cinta dapat tumbuh segar dari tanah paling tua dan paling terluka sekalipun."

Menuntaskan Rapijali 3: Kembali dengan perasaan paling kaya sejagat raya. Buku ini dibuka dengan kisah hidup keenam anggota Rapijali, 8 tahun setelah event kemenangan mereka di Band Idola Indonesia. Rakai, Ping, Jemi, Buto, Lodeh dan Inggil menjadi individu yang berbeda, bukan lagi anak SMA yang lugu, bukan lagi pengamen Gang Bahari yang polos. Mereka sudah menjadi masing-masing individu berusia seperempat abad, sudah dewasa dengan kehidupan yang berubah 180 derajat. Termasuk kondisi persahabatan keenam orang tersebut yang jauh dari kata "hangat", hubungan Ping dan Oding yang merenggang, kondisi tersebut memperkeruh kewajiban mereka untuk hadir dalam reuni Band Idola Indonesia yang sudah ada di depan mata.

“Kalau semua yang di dunia ini cuma punya kesempatan satu kali, nggak ada satu pun yang bisa bertahan, Ping. Kita bertahan karena dapat kesempatan lebih dari sekali.”


Buku dengan tebal 700 halaman ini masih memberikan kesan yang sama kepada pembaca, khususnya saya, masih ketawa sampe nyusruk, terharu, sedih, senang, bahagia, gemes. Selain kekhasan penulisan Dee Lestari, buku Rapijali 3: Kembali sebenarnya cukup memuaskan. Cukup. Itu satu kata yang dapat saya deskripsikan untuk buku ini. Menurut saya, buku ini masih kalah "jiwanya" dibanding buku kedua, yaitu Rapijali 2: Menjadi, namun di buku ini semuanya sudah "pas", kaya ngerasa.... yaudah memang begitu harusnya, memang begitu jalannya.

Satu-satunya hal yang paling menonjol dari plot buku ini adalah berdamai dengan masa lalu. Membaca Rapijali 3: Kembali jadi belajar bahwa, masa lalu jika ditinggal dengan tidak baik akan menjadi bom waktu, yang lama kelamaan akan mengikis hati seseorang. Gak akan ada yang bisa lepas dari masa lalu, jika masa lalu tersebut tidak dibereskan, sekeras apapun kita berkata, "tidak penting" atau "tidak apa-apa", masa lalu yang membuat luka di hati memang harus dibereskan. Plot buku ini memang tidak se-grande tulisan-tulisan Dee Lestari yang mengutamakan plot meletup-letup, tapi cukup lah.

Jika dilihat dari sudut pandang masing-masing karakter, Rapijali 3: Kembali tidak begitu banyak menonjolkan perkembangan karakter masing-masing, kecuali karakter-karakternya sudah semakin dewasa dari segi umur (khusus Rakai dan Oding yang tentunya semakin hot dan bikin megap-megap. Memang tidak ada gebrakan yang "wah" dari segi karakter, Inggil dan Buto masih bikin ngakak tektokannya, Jemi dan Ping masih menjadi karakter dengan sentuhan lembut tapi kuat.

Akhir kata, cukup puas dengan Rapijali 3: Kembali. Memang begitu. Memang harus begitu. Bahagia sekali menyelesaikan buku ini di akhir tahun 2021.
Happy!
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
December 15, 2022
•recently read•
4.5/5⭐

•••

8 tahun berselang sejak personil Rapijali tercerai-berai dan menempuh jalan masing-masing. Di usia seperempat abad, keenamnya telah bertransformasi menjadi individu baru dengan problematika kehidupan. Kewajiban untuk mengisi acara reuni Band Idola Indonesia pun mengharuskan Rapijali berkumpul kembali. Berhasilkah mereka untuk merajut ikatan persahabatan yang telah lama hilang?

Di buku ini, Bu Suri akan akan mengajak kita berjalan-jalan ke tempat-tempat menawan seperti Belitung, Lombok, Bali, Batu Karas, Sungai Kampar, dll. Pembaca pun diajak untuk ikut menaiki rollercoster yang menaikturunkan emosi. Selama baca buku ini, segala emosi dari ketawa ngakak, sedih, gemes, seneng, jengkel, terharu, dan bahagia, tumpah ruah menjadi satu!.🎢

Aku selalu terkesima dengan tulisan Bu Suri yang sungguh apik! Segala konflik dan plot yang super kompleks berhasil dieksekusi dengan begitu mengalir dan nagih! Gak heran, buku dengan tebal 748 halaman yang awalnya mengintimidasi, nyatanya berhasil aku selesaikan dalam kurun waktu 1 hari! Asli deh, rekor banget bisa melahap buku setebel ini dalam kurun 1 hari! Padahal dengan tebal yang hampir sama, aku perlu waktu 2 hari untuk menyelesaikan Aroma Karsa dan Supernova Episode: Inteligensi Embun Pagi.🤩

Jujur, aku suka semua karakter di buku ini! Perkembangan karakternya digali dengan porsi yang pas. Aku selalu ketawa ngakak karena banter duet Buto-Inggil! Lalu Rakai yang awalnya bikin jengkel, tapi di akhir bikin gemes! Salut sama Jemi dengan kesabaran dan pendirian kuatnya! Penasaran sama Ardi yang berubah 180 derajat! Oh, tentu aja aku suka sama Ping yang akhirnya bisa merangkul beban masa lalu dan membuka lembaran baru!💕

TERUTAMA, AKU CINTA SAMA UDIN!!!💞 EH, MAKSUDNYA ODING, MY EVERLASTING MAN CRUSH!🙌🏻😍 Bu Suri, please bisikin di mana cari laki-laki kayak Oding di dunia nyata?!😅😆

Overall, Rapijali 3: Kembali merupakan penutup yang sempurna untuk trilogi Rapijali! Buku ini mengangkat berbagai lini kehidupan, dari mulai persahabatan, keluarga, cinta, tujuan hidup, mimpi, cita-cita, kesehatan mental, dll. Buku pamungkas ini pun memiliki pesan mendalam seperti tentang memaafkan, berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri, serta pencarian jalan untuk kembali pulang.✨

PENUH & MEMUASKAN!💞✨
Dah lah, bikin susah move on!😩

Spoiler alert!
Tugasku untuk KAWAL PODING SAMPAI WEDDING akhirnya selesai, ghes!!! Kapal-kapalku akhirnya berlayar sebagaimana mestinya! 🚢🙌🏻😍

P.S. Book Soundtracks dari Rapijali sungguh epic! Suka banget sama lagu Awal Mula dan Rumah Yang Baru!😍

•••

FAVE QUOTES:

❝Pikiran kita punya mekanisme perlindungan diri. Label 'nggak penting' seringkali kita jadi tameng kita berlindung dari hal-hal yang menyakitkan. Justru karena menyakitkan, artinya dia penting. Yang tidak penting tidak akan menyakiti, Ping. Hanya hal-hal paling penting yang bisa menyakiti kita.❞
—Page 79

❝Kalau semua yang di dunia ini cuma punya kesempatan satu kali, nggak akan ada satu pun yang bisa bertahan, Ping. Kita bertahan karena dapat kesempatan lebih dari sekali.❞
—Page 312

❝Saat kita menyerah, hidup beraksi atas kita. Saat kita berjuang, kitalah yang bereaksi atas hidup.❞
—Page 414

•••

#tiareadsbooks #tiawritesreviews
Profile Image for Vio Reads.
146 reviews
August 3, 2022
Salah satu buku yang bikin aku nangis di tahun ini selain buku Laut Bercerita. Bukan nangis karena sad ending. Kayak terharu aja gitu sama karakternya dan akhir dari kisah mereka gimana 🥺❤️.

#VioReads2022

Melihat buku terakhir dari series Rapijali yang tebalnya mencapai 700+ halaman, apakah aku terintimidasi? Jelas tidak, malah penasaran banget dan seneng karena bisa lebih lama ngikutin perjalanan Rapijali 🤪.

Hal mengejutkan, latar cerita di Rapijali 3 adalah 8 tahun kemudian. Segalanya telah berubah. Kita akan melihat kehidupan tiap anggota Rapijali sekarang gimana. Dimulai dari Ping yang sudah jadi penyanyi terkenal. Rakai jadi atlet (cukup mengejutkan 😅). Jemi pindah ke Boston dan jadi karyawan biasa. Buto tetap dengan jalurnya sudah jadi pengacara. Oding sukses jadi perselancar hebat. Dan Inggil yang kerja di perusahaan sekuritas.

Semuanya udah berubah. Mana ada lagi terpikir untuk ngeband bareng. Masing-masing udah sibuk dan menjalani hidup mereka sendiri 🥲. Sampai suatu saat satu persatu dari mereka dipertemukan kembali oleh satu situasi. Bagian ini aku gak usah cerita banyak lah, ya 🤧. Awkward gimana gitu, terus banyak drama yang mengampiri. Tapi tidak dengan buto dan inggil yang kalau ketemu selalu bikin aku ketawa 🤣🤣🤣, tingkah laku mereka selalu berhasil balikin mood membaca.

Disini juga ada beberapa tokoh baru yang bermunculan, yang sedikit banyak juga memengaruhi hidup anggota Rapijali. Aku suka banget sama semua character development disini. Bukan yang jalannya mulus tiba-tiba terus selesai, tapi banyak rintangan, halangan dan keraguan. Semua perasaan dan kegundahan yang mereka rasakan ini nyampe ke pembaca.

Pokoknya ini series terbaik di tahun 2022!!!😭😭😭❤️❤️❤️❤️. Yang belum baca, cepetan baca.
Profile Image for Uci .
617 reviews123 followers
December 26, 2021
"𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘜𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘭𝘦𝘮 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘢𝘳𝘶𝘴. 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘮. 𝘙𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘪𝘵𝘶. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘳𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵, 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢."

Baiklah, mari kita tarik napas dulu. Menyelesaikan novel tebal ini selewat pukul 2 pagi, membuat saya akhirnya bisa tidur nyenyak 😃

Sulit menceritakan isi novelnya tanpa spoiler, jadi cukuplah saya katakan bahwa akhir kisah Rapijali amat memuaskan. Saya jadi bisa lebih bersimpati pada tokoh yang di buku sebelumnya sempat bikin kesal. Karena pada dasarnya semua manusia menghadapi pertarungan yang berbeda, kita yang suka lupa dan hanya melihat luarnya saja.

"Rapijali: Kembali" mengambil rentang waktu 8 tahun dari kisah sebelumnya, tokoh-tokoh kesayangan kita sudah dewasa dan menempuh jalan masing-masing, yang masih sarat dengan beban masa lalu meskipun sebagian dari mereka tak mau mengakuinya. Butuh waktu lama bagi mereka untuk berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri (745 halaman 😊), tapi seperti nasihat seseorang kepada Rakai yang saya kutip di awal, problem hidup datang karena melawan arus. Jadi mari kita nikmati perjalanannya, ikuti arusnya sampai ke tujuan. Dijamin bakal ikut terharu dan senyam-senyum terus seperti saya.

5 ⭐ saya sematkan untuk hadiah akhir tahun yang menyenangkan ini, untuk kepiawaian @deelestari bercerita sembari mengajak menyusuri sudut-sudut indah Indonesia (yang pasti bikin pembaca seperti saya pingin datang), untuk sekali lagi membuat saya tersihir, untuk akhir yang bahagia bagi Oding, dan untuk menghadirkan duet Buto-Inggil yang berperan besar menghidupkan kisah ini 😃
Profile Image for Gita.
165 reviews1 follower
March 1, 2022
My least favorite book from the trilogy. Plot yang menurut saya cenderung flat dengan cerita yang too perfect and no layer whatsoever. Isinya didominasi oleh drama percintaan yang terlalu dipanjang-panjangin bahkan beberapa adegan percakapannya terlalu cheesy for my taste and making me cringe (I'm looking at you Rakai and Jemi). Hal yang menyelamatkan buku ini adalah karena memang saya nge-fans dengan writing style-nya Dee Lestari dari dulu. Kemudian interaksi Buto dan Inggil yang selalu saya nanti-nantikan serta the banter between Ping dan Oding ketika menggunakan bahasa Sunda. Overall I expect so much more from Dee :(
Profile Image for Sukma.
20 reviews3 followers
January 22, 2022
Buku seri ketiga Rapijali ini lagi-lagi menimbulkan beragam emosi dalam diri saya ketika membacanya. Senang, sedih (saya sampai menangis di cafe waktu membaca bagian tertentu), khawatir, geram, dan tenang. Latar waktu delapan tahun kemudian setelah cerita buku kedua diramu menjadi begitu realistis sehingga membuat saya seakan merasakan kisah orang-orang terdekat di dunia nyata. Saya terlalu terbawa perasaan hingga membaca 700-an halaman dalam waktu kurang dari satu minggu tidak lagi terasa muskil.
Profile Image for paramitha.
7 reviews
September 12, 2022
gatau harus review apa,,, yang pasti RAPIJALI 3 bener-bener WOW harus baca semua orang!🤩🤩🤩😭 semua konflik dan masalah ada di sini!😆
Profile Image for Amanda Nursha.
21 reviews
February 14, 2022
Seri Rapijali ini tidak disangka ternyata melibatkan banyak emosi ketika membacanya. Konflik-konfliknya cukup nyata dalam kehidupan sehari-hari. Favorit saya adalah kehangatan antar tokoh-tokohnya. Sangat menyenangkan membacanya di waktu senggang
Profile Image for Al Szi.
57 reviews4 followers
March 3, 2022
Kembali.

Semuanya kembali ke masa lalu, sih, menurutku. Mereka semua kembali ke masa lalu yang suram untuk berdamai. Buktinya, Ardi dan Ping balik ke rumah bapaknya untuk memperbaiki masa lalu mereka yang tidak baik. Ping akhirnya bersama Oding, masa lalunya yang tidak pernah pergi dan bahkan mereka meperbaiki masa lalunya dari yang awalnya cinta sepihak jadi cinta berbalas. Rakai kembali ke Jemi, yang dulunya masa lalu mereka penuh dengan ketidakpercayadirian, jadi lebih mantap. Rakai dan Ping kembali ke masa lalu mereka, sewaktu mereka baru ketemu di sekolah PB, dan kembali ke hubungan mereka yang dari awal klik karena memiliki passion yang sama, bermusik.

Untuk ukuran buku 700 halaman lumayan panjang juga untuk sebuah closure. Apalagi dengan cerita Rakai-Jemi yang panjang sekali sampai bahas kesehatan perusahan papa Jemi sebegitu detail. Aku sampai puyeng liatnya, gak ngerti maksud awal mereka go public, apa itu IPO, Rakai dan perusahaannya ngapain. Hahahaha. Mungkin maksudnya untuk menceritakan bagaimana awalnya Jemi dan Rakai bisa kembali, ya. Bagaimana akhirnya Rakai yang dulu dibilang mendalami yang enggak serius malah bisa menyelamatkan papa Jemi dari kebangkrutan, jadi Rakai bisa lebih percaya diri mencintai dan memiliki Jemi.

Sayangnya, kali ini aku berharap gak semuanya bahagia. Gak tau kenapa. Pingin aja gitu ada yang patah hati. Siapa, kek. (PLAK) Dan kejadian Oding hilang itu menurutku terlalu… apa ya? Terlalu menghalu?
Maksudnya, di sini Dee sangat realistis sekali menceritakan Ping dan Pedro yang akhirnya pacaran karena mereka penyanyi dan produser yang sangat dekat. Kayaknya itu realistis sekali, contohnya ada (Anang-Syahrini, Anang-Ashanti). Kalau enggak realistis pasti Ping-Rakai dibikin langgeng, tuh, ampe akhirnya Ping ketemu Oding lagi (mungkin). Tapi menceritakan Oding yang hilang di Sungai Kampar yang katanya orang ilang di sana enggak akan selamat tuh terlalu too good to be true. Ditambah Ping yang menemukan dia dengan hanya satu alasan, PODING. Terlalu klise drama romantis, kontradiksi sekali dengan kasus Ping-Rakai-Pedro.

Dan juga sesungguhnya, Ping kamana wae atuh eneng geulis, 8 tahun tiba-tiba dia dihantui masa lalu? Kupikir Ping ini karakternya emang gak terlalu kuat ya. Dia tuh kaya harus ada yang nemenin dia, kalau enggak dia gak bisa berdiri sendiri. Kaya waktu awal dia ke Jakarta. Dia bisa naksir Rakai dan lupa sama Oding karena Rakai, selain ganteng, bisa jadi teman dia diajak bermusik. Terinspirasi sama Rakai, nempel sama Rakai, Rakai, Rakai, Rakai. Sampai akhirnya dia punya Pedro yang bisa jadi sandaran baru, lalu dia berpaling ke Pedro. Pedro hilang, tiba-tiba dia ingin ketemu Oding. Klo aku jadi Oding sih, iya, aku gak mau. Kaya dijadiin serep aja. Tapi, ya, walau pun akhirnya dia berubah tapi tetep aja, di sana ada Ardi yang bisa nemenin dia sebelum dia ketemu lagi sama Oding. Untung adeknya :D

Tapiiii… over all, aku suka. Apalagi dengan obrolan bahasa sunda yang sangat mengalir, juga BUGIL-ku sayang yang kembali tsundere-stunderean, dan beberapa lagi adegan yang bikin mata basah. Ini bacaan segar yang lagi gak mau baca yang berat-berat. Butuh buku YA yang ringan? bacalah Rapijali. :)
Profile Image for Rei.
366 reviews40 followers
August 22, 2022
"𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘜𝘥𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶, 𝘩𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘭𝘦𝘮 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘢𝘳𝘶𝘴. 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘮. 𝘙𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘪𝘵𝘶. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘳𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵, 𝘢𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢."

Sepertinya kesimpulan dari Rapijali 3: Menjadi, ada dalam satu kutipan sederhana di atas.

Setelah delapan tahun berlalu, para anggota band Rapijali kini berjalan sendiri-sendiri, meniti karier masing-masing. Bisa dibilang tokoh-tokoh utama yang menjadi sorotan yaitu Ping (yaiya), Rakai, dan Jemi. Kendati sudah delapan tahun berlalu, justru sepertinya kecamuk batin mereka baru dimulai, terutama bagi Ping. Rupanya kendati impiannya sudah tercapai: menjadi artis rekaman dengan reputasi bersinar, tidak berarti semata-mata kebahagiaan menjadi milik Ping.

Poin-poin yang menjadi favoritku dalam buku ini:
1. Percakapannya asyik dan wajar, bahkan lucu. Sangat menghibur.
2. Persahabatan Rapijali. Walau band sudah bubar bertahun-tahun, persahabatan Rakai-Inggil-Buto berjalan terus, bahkan makin mesra. Man crush!
3. Jemi. Jemi. Jemi. Girl crush now!
4. Ardi, yang tiba-tiba muncul jadi hippie-dippie.
5. Cara Ping-Rakai-Jemi akhirnya berdamai dengan gejolak batin mereka.

Poin yang tidak kusuka: jujur deh di beberapa bagian, rasanya alur terlalu bertele-tele. Seperti bagian Lombok, misalnya. Relasi Jemi dan Rakai, hiihhh gemes. Dan terlalu banyak narasi tentang gejolak batin mereka yang menurutku tidak perlu sepanjang itu. Beberapa bagian, terutama bagian Jemi dan Rakai, banyak yang kuskip dan terbukti urusan mereka memang nggak penting-penting amat karena aku tidak melewatkan apapun.

All in all, aku tetap suka buku ini karena sangat menghibur dan membawa emosiku lumayan naik turun. Mungkin tidak masuk akal kalau buku setebal ini kubilang selingan menyegarkan, hiburan bila kamu sedang slump, tapi bagiku yah memang begitu.
Profile Image for ché.
68 reviews3 followers
June 23, 2022
Rasanya nggak rela begitu udah nyampe halaman-halaman terakhir. Rasanya nggak mau cepet-cepet namatin Rapijali. Semua konflik yang belum terjawab di seri sebelumnya, akhirnya ditutup dengan koda yang bener-bener menaruh kesan terdalam di lubuk hati. Walaupun karakter di Rapijali begitu banyak, namun Ibu Suri (lagi-lagi) selalu membuat karakter-karakter tersebut hidup dan berasa kita—para pembaca—sedang menjadi saksi hidup dari karakter-karakter buatannya.

Mungkin waktu awal-awal baca, ada rasa bingung karena tau-tau latarnya sudah berganti menjadi 8 tahun kemudian, tapi seiring membaca halaman demi halaman semua kebingungan terjawab, lengkap dengan perasaan campur aduk, ada ketawa cengengesan, mesem-mesem nggak jelas karena gemes sama Poding, sedih, terharu, dan konflik yang muncul bikin gregetan karena penasaran bakal kayak gimana penyelesaiannya.

All I can say Rapijali is surely a page turner series. Apalagi sewaktu membaca, saya tak lupa untuk menyetel soundtrack-nya biar lebih dapet feel-nya, eh malah jadi mewek nggak jelas hahaha. Khususnya lagu "Awal Mula", aduh ini lagu bener-bener deh! (Yang mana book soundtrack-nya Rapijali jadi playlist favorit saya akhir-akhir, bagus banget huhu). Apalagi waktu nyetelnya pas lagi baca bagian Ping dan Ayahnya—Guntur— sewaktu mereka pulang lagi ke Cijulang dan berdamai dengan masa lalu. Di sana Ping menatap cermin lemari kamarnya di rumah Cijulang, namun pantulannya sekarang ada dua orang, ayahnya dan dirinya. Semua pertanyaan terdahulunya tentang bagaimana wujud dari sosok seseorang yang selama hidupnya terisi dengan misteri dan khayalan. Kini, ia menemukan kemiripan garis-garis wajahnya dengan seseorang dan menjawab segala pertanyaannya terkelamnya selama ini melalui cermin yang bertengger di lemari kamarnya. Ayahnya. Ayahnya yang akan dan selalu berada di sisinya.

Ada satu pesan yang secara garis besar diceritakan di Rapijali 3: Kembali, yaitu berdamai dengan masa lalu. Segala amarah di masa lalu untuk meninggalkan apa-apa yang menurut kita sudah menjadi pilihan terbaik, belum tentu nantinya kita akan merasa lega. Ada cengkraman di dalam hati, seolah ada seonggok masa lalu yang belum usai. Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa hidup tanpa terbelenggu masa lalu? Dengan mengikhlaskannya, berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan orang-orang di masa lalu. Berdamai dengan diri sendiri. Sejauh manapun kita melangkah dengan tujuan yang tidak selaras dengan tulusnya hati, semua itu menjadi percuma, semua itu menjadi sia-sia. Karena satu hal yang pasti dan tak bisa diganggu gugat, semuanya akan kembali ke tempat yang bisa kau sebut, rumah.


Overall, seri Rapijali apik banget, semua cerita sangat mengalir, semua tokohnya punya karakter yang kuat, soundtrack-nya juga sangat mendukung dari segi komposisi lagunya, liriknya, pembawaan lagunya yang terdengar tulus dan selaras dengan jalan cerita, mau nggak mau bikin siapapun yang denger jadi terenyuh. Ini karya terepik sih, kombinasi yang sangat sangat gokil. Shoutout to Ibu Suri, Mbak Dee Lestari for making this wonderful masterpiece.
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
December 18, 2021
Aku melahap buku setebal 748 halaman ini kurang dari 24 jam, hanya disela tidur dan makan. Bintangku jelas subjektif dan bias, mungkin akan berubah suatu hari, tapi untuk saat ini bintang penuh aja nggak cukup. Sesuka itu? IYA!

SPOILER ALERT!

Buku dibuka dengan loncatan waktu sekitar 8 tahun. Anggota Rapijali sudah seperempat abad usianya, kecuali Lodeh ya. Sepanjang itu, banyak sekali perubahan dan yang paling nggak kusangka adalah Ping.

Kita akan diajak bertualang ke banyak tempat, bikin ngiler pengin liburan~ terutama bagian Lombok dan berjumpa lagi dengan Udin... eh, Oding wkwkwk sumpah panggilan dari Ken itu bikin aku bengek. Pokoknya sampai pertengahan buku, masih berasa terserak karena yang dempet cuma Inggil-Rakai. Aku nggak masalah banget sama model cerita begini, udah biasa berkat baca buku-buku Cassandra Clare. Oh, sekalian aku bilang, teknik nulis Bu Suri mah nggak usah dibawa heran. SEMPURNA. Sepanjang baca aku serasa piknik saking rapi dan ngalir. Mana kepikiran ngecek substansi. Masih ada typo sih, teknis juga ada 1-2 yang salah, tapi wajar mengingat jumlah halaman. Editor dan proofreader-nya pasti sempat lieur dan siwer.

Oke, balik ke ceritanya. Aku tuh masih berceceran isi otak jadi susah mau nulis review, LOL. Pokoknya yang aku suka:
1. Karakter. Lapisannya kayak wafer Tango, ghes. Aku sulit pilih karakter favorit, semuanya keren! Cuma yang paling relate adalah Rakai alasannya... Sementara karakter yang selalu bikin aku ngakak adalah Inggil dan Buto. Duet mereka nggak ada duanya! Lalu Oding... huhuhu kenapa sih dia fiksi? Aku mau punya yang kayak Oding, plis :')
2. Proses konseling Ping. Buat yang pernah melewati itu, pasti paham deh kenapa pertanyaan Mbak Edi terasa menyesakkan, kayak bikin pengin lari aja. Kenapa sih orang lagi susah dan berat malah ditanya-tanya? Wkwkwk tapi di situlah jalannya. Itu proses menuju solusi yang memang cuma bisa ditemukan oleh diri sendiri. Semoga setelah baca ini, beberapa orang yang juga sedang menjalani konsultasi bisa lebih kuat. Keinginan sembuh datangnya harus dari diri sendiri.
3. Kapal-kapalku!
4. Healing. Cuma itu yang bisa kupikirkan sepanjang baca dan setelahnya. Buku ini tentang penyembuhan. Memaafkan. Membuka lembar baru. Pokoknya aku suka, puas, bahagiaaaa!

Pastinya banyak yang lupa kumasukkan ke review berantakan ini wkwkwk yah, pokoknya segini dulu yang bisa kubagikan dalam kondisi pengar. Terima kasih untuk karya yang indah ini, Ibu Suri Dee Lestari. Akan selalu kutunggu karya barunya, apa pun genre dan premisnya!
Profile Image for yunda..
66 reviews2 followers
March 12, 2022
Berlatar 8 tahun pasca lulus dari Sekolah Pradipa Bangsa, Rapijali #3 dimulai dengan kisah-kisah yang mengagetkan: Ping dengan karir musiknya serta Rakai yang tahu-tahu jadi atlit triathlon, ditemani Inggil yang jadi teman sekantor Rakai di sebuah perusahaan ekonomi. Meskipun pada akhirnya dunia Rakai, Ping, Oding, Jemi, Buto, Inggil, dan Lodeh kembali bertaut hingga band Rapijali kembali lagi, bagi saya nyawa buku ini cenderung ke persoalan kehidupan Rakai dan Ping secara personal. Namun, saya sedikit senang karena Jemi tidak lagi menjadi anak tiri yang terkesan seperti 'sekadar disebut' dalam cerita, terlepas dari kebutuhan cerita itu sendiri.

Sejujurnya, Seri Rapijali yang berakhir dengan sebuah buku setebal 700 halaman cukup membuat saya was-was dengan akhir ceritanya: membahagiakan atau justru menyakitkan? Oleh karena itu, ketika dapat sekitar seperempat atau sepertiga buku, saya mengintip halaman terakhirnya. Setelahnya, saya merenung, apakah saya ini masih seperti anak remaja yang tidak siap dengan sesuatu yang menyakitkan?

Kendati begitu, saya tetap dapat merasakan detak jantung yang menderu serta keseruan yang nyaris sulit untuk dihentikan. Ketika Oding hilang, misalnya. Saya bisa membayangkan bagaimana kekhawatiran Ping yang menjadi-jadi sampai nekat melakukan apapun demi menemukan Oding meski situasi sedang tidak kondusif. Jika saya adalah Ping, saya juga pasti 'kehilangan nalar sehat' dan melakukan hal yang sama.

Saya senang, akhirnya serial ini berakhir dengan mulus setelah sebelumnya bergulat dengan perseteruan kepentingan maupun yang memang urusan personal. Dari kisah Jemi, Rakai, dan Ping terutama, saya belajar memahami fase-fase kehidupan. Dari runtuh lalu bangkit, dari yang mencoba melupakan akhirnya terpaksa mengingat kembali, dari kebencian yang berakhir saling memaafkan. Ada rasa trauma, takut, kecewa, hingga perasaan sulit percaya yang mereka alami sebelum akhirnya bisa berdamai dengan masalah mereka masing-masing.

Secara umum, Serial Rapijali memang remaja banget. Naik turunnya konflik cerita juga dibuat agar bisa dipahami target pembacanya. Namun, saya rasa, Serial Rapijali cukup bisa dinikmati hanya dengan membaca buku ketiganya. Alasannya, dunia di buku pertama dan kedua dengan buku ketiganya sudah berbeda jauh. Jika butuh detail lebih, saya rasa bisa ditambah sedikit dari buku keduanya. Sejujurnya, buku pertamanya tidak terlalu penting.
Profile Image for Sandy.
13 reviews
January 17, 2023
Separuh buku ketiga Rapijali ini kubaca di atas bis selama 8 jam perjalanan dan sukses membuatku tidak mengantuk ataupun tertidur. Aku ingat hanya di 1,5 jam terakhir perjalanan, buku ini kusisihkan dan baru mulai fokus melihat malam melalui jendela bis. Dee memang sangat lihai dan cakap membuat penokohan dengan karakternya yang kuat bahkan aku bisa membayangkan wujud mereka di kehidupan nyata berinteraksi. Beberapa kutipan dari buku ini :

"Pikiran kita punya mekanisme perlindungan diri. Label 'nggak penting' sering kali jadi tameng kita berlindung dari hal-hal yang menyakitkan. Justru karena menyakitkan, artinya dia penting. Yang
tidak penting tidak akan menyakiti, Ping. Hanya hal-hal paling penting yang bisa menyakiti kita."

"bahwa kebahagiaan tidak harus bersyarat dan berketentuan"

"lebih baik capek nangis, daripada capek nahan nangis."

"Jangan lawan, jangan juga diam. Renangi arus itu. 'Seharusnya' dan 'tidak seharusnya' cuma di pikiran Abang. Kalau hidup mendekatkan Abang ke satu tempat, artinya Abang memang layak ada di sana."

"Tidak semua akhir berujung manis. Adakalanya kegetiran perlu ditelan jika memang mesti demikian."

"Butuh hati besar buat bahagia dan patah sekaligus. Kadang kita nggak bisa milih salah satu dan harus mengalaminya berbarengan."

--- Memang ya, bahagia harusnya datang dari diri kita sendiri. Bahagia-sedih bersamaan seperti konsep di film 'Inside Out' dan pembahasan Shaun dengan Claire Browne di serial Good Doctor.
Aku jadi ingat pernah baca kalimat ini : bahwa kadang kita tidak tahu antara bahagia / sedih mana yang lebih baik terjadi untuk kita saat ini. ---
Profile Image for imel (whymeireads).
125 reviews3 followers
January 3, 2022
this was an epic and perfect closure of rapijali's story for me

buku ini menceritakan lanjutan kisah anggota rapijali, 8 tahun setelah setting di buku kedua. obviously, banyak hal yang terjadi di 8 tahun tersebut dan semua anggota rapijali sudah berpencar, bahkan beberapa juga sudah lost contact satu sama lain. cerita ini menceritakan tentang jalan yang harus mereka tempuh untuk menemukan pertemanan mereka kembali, sekaligus mencari cinta dan tujuan hidup mereka.

cerita ini menghadirkan beberapa plot twist yang menurut aku oke banget, disini ping berusaha berdamai dengan dirinya sendiri, untuk lebih terbuka, rakai juga berusaha berdamai dengan apa yang terjadi di masa lalu, jemi yang dulunya melarikan diri ke boston juga dipaksa untuk kembali hidup di jakarta, lodeh yang punya masalah besar dan membutuhkan rapijali, juga buto dan inggil yang selalu berada ditengah rapijali untuk masalah apapun.

cerita yang menceritakan lika liku kehidupan, pertemanan, dan kisah cinta yang terjadi dalam circle mereka. ada bagian yang membuatku tertawa lepas, ada juga yang membuatku ingin menangis. itulah kenapa aku bisa bilang kalau buku ini merupakan suatu perfect closure buat cerita mereka.
Profile Image for Senli Marliana.
648 reviews3 followers
April 29, 2022
Buku penutup yang buat aku kurang menutup , karena yaa ga terlalu rela pisah sama kisah Pink dkk ini,,
.
.
Yang 'kurang' buat saya adalah bagaimana Rakai sama Pink saling memaafkan dan 'dampaknya' pada Jemi, porsinya udah lumayan banyak lho , walaupun begitu buat aku masih agak ganjel aja , kurang ada sesuatu yang 'kuat' aja kayaknya seperti 'ya sudahlah lha wong udah lama juga' semacam itu (apalah 😂✌️)
.
.
Salah satu nyawa buku ini emang Buto sama Inggil gojeg-an mereka yang kadang garing juga interaksi mereka berdua related banget sama 'persahabatan' kebanyakan orang, berasa ikutan dah kalau dua orang itu nongol ,,
.
.
Baca trilogi buku ini buat saya kaya makan mie ayam, ga bakalan bosen karena favorit banget,, ehe 😚
.
.
Seleraa, saya suka dan saya enjoy 👌
.
.
PS* bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 buat ending-nya Oding, sayaaa leleeh 🤗
Profile Image for Hasna Khadijah.
26 reviews
January 9, 2025
Dee Lestari memang jagonya bikin penutup cerita. Semua ending dibalut sedemikian rupa. Serial ini, menurutku, salah satu cerita terbaiknya.

Meski terlihat sangat sederhana, risetnya pasti gila-gilaan. Semua cerita di buku ini seolah senyata itu. Semua latar tempat, lagu yang dinyanyikan atau disematkan, bahkan kepribadian orang-orangnya yang seolah hidup sendiri. Suka banget sama cara Dee bikin setiap karakternya flawed tapi lovable. When you understand someone, you just can't hate them, can you? Even supporting role punya ciri khas masing-masing yang sangat gemesin dan bikin hidup.

Bagian favoritku yang lain adalah soal penyusunan kalimat dan dialog yang membuatku bisa membayangkan aku ada di sana. Bali, Riau... tanpa logat, hanya pilihan kata, tapi terasa nyata.

Walaupun ada perdebatan moral sedikit (dari sisiku) karena "konflik hati" yang terjadi, tapi Dee bisa membuatnya seolah 'termafhumkan'.

A good read to start the year. <3
Akan selamanya jadi penggemar setia Oding. ^_^
Profile Image for Ginan Aulia Rahman.
221 reviews23 followers
October 9, 2022
Memang idup dan waktu itu kejam. Kita belom sempat berduka dan menerima semuanya, tapi waktu terus berjalan tanpa ampun. Show terus berlanjut gak peduli keadaan jiwa kita dan luka bathin kita.

Ping berusaha berdamai dengan masa lalunya. Satu demi satu. Semua piliha buruk dan impulsif yang ia ambil, dia benahin. Begitu juga tokoh-tokoh yang lain. Cerita di sini sangat nyata dan sangat relate. Tapi justru itu jadi kelemahannya. Jadi biasa.

Tantangan di cerita dengan tokoh yang banyak, mengharuskan semua harus kebagian dibahas. efeknya, ada bagian yang jadinya kurang kuat dan kurang menarik. Misal hubungan Ping dengan Rakai dan Pedro yang kurang jelas bagaimana perkembangannya. Lalu masalah kehidupan Lodeh yang kurang seru. Dan pada akahirnya cerita soal musiknya kurang.

Profile Image for Fatinnur Zahrina.
119 reviews53 followers
February 27, 2022
4.5 ⭐️

Tak sangka mampu habiskan buku dengan ketebalan 745++ muka surat ini dalam masa yang singkat.
Alur ceritanya mengalir laju dan lancar. Ada naik turun emosi. Konflik juga banyak tetapi dileraikan dengan baik oleh penulis.
Thanks to Buto and Ingil. Merekalah penyeri untuk buku ini. Tak berhenti ketawa dengan perangai masing-masing.

Dan puas hati dengan endingnya. Penamat yang sempurna untuk semua wataknya.
Profile Image for Aniek Rizka.
129 reviews3 followers
January 1, 2022
4.5⭐
Slice of life, lika-liku kehidupan yg memang harus diseriusi namun jangan memaksakan diri, untuk mendapatkan/ingin kembali dekat dg orang2 dari masa lalu. Eksekusi yg bagus dari buku 1&2nya.
Kekurangannya aku rasa chapter2 akhir terlalu bertele2 untuk ending.
2 reviews
July 29, 2022
senyum 100% + nangis 100% + ketawa 100% = aku gila 300%


Profile Image for Sunarko KasmiRa.
293 reviews6 followers
December 20, 2023
Pada bagian pamungkas dari Trilogi Novel Rapijali (Kembali) cerita berjeda 8 tahun, para anggota Rapijali saat ini sudah tumbuh menjadi sosok dewasa. Beberapa dari mereka sudah menemukan tambatan hati kecuali Ping dan Rakai yang masih terus berjibaku memantapkan hati untuk akhirnya melabuhkan hati pada seseorang yang tepat. Akankah Rakai akan kembali bersama Ping? ataukah justru memilih Jemima, sosok yang ia kagumi sedari kecil. Begitu juga Ping, apakah Rakai akan menjadi pria pilihannya atau justru ia akan menambatkan hatinya pada Oding, peselancar handal dan karibnya di Batu Karas dulu.

Menurut saya, bagian ketiga ini merupakan penggenapan dari segala tanya dan teka teki yang bertebaran di buku 1 dan 2. Pada buku yang ketiga ini, segalanya akan bermuara dan berlabuh dengan begitu indah.
Displaying 1 - 30 of 247 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.