Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kematian Sebuah Bangsa

Rate this book

177 pages, Paperback

First published January 1, 1998

17 people are currently reading
75 people want to read

About the author

Kahlil Gibran

1,329 books15.1k followers
Kahlil Gibran (Arabic: جبران خليل جبران ) was a Lebanese-American artist, poet, and writer.
Born in the town of Bsharri in modern-day Lebanon (then part of Ottoman Mount Lebanon), as a young man he emigrated with his family to the United States where he studied art and began his literary career. In the Arab world, Gibran is regarded as a literary and political rebel. His romantic style was at the heart of a renaissance in modern Arabic literature, especially prose poetry, breaking away from the classical school. In Lebanon, he is still celebrated as a literary hero.
He is chiefly known in the English-speaking world for his 1923 book The Prophet, an early example of inspirational fiction including a series of philosophical essays written in poetic English prose. The book sold well despite a cool critical reception, gaining popularity in the 1930s and again, especially in the 1960s counterculture.
Gibran is the third best-selling poet of all time, behind Shakespeare and Lao-Tzu.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
20 (26%)
4 stars
33 (43%)
3 stars
22 (28%)
2 stars
0 (0%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 10 of 10 reviews
Profile Image for Zawani.
82 reviews22 followers
March 23, 2018
Kahlil Gibran amat jujur dalam karya-karyanya. Sasterawan yang berasal dari Lebanon ini sentiasa menyelitkan beberapa falsafah dalam karya-karyanya. Mengambil tema 'kematian sebuah bangsa', ada beberapa esei di dalam ini yang mengetengahkan persoalan-persoalan besar dalam kehidupan meliputi politik, agama dan cinta.

Awalnya pembaca diajak mendalami kehidupan solitud Yusif yang mengasingkan diri daripada ketamadunan di dalam esei bertajuk Prahara. Sangkaan pencerita bahawa Yusif membawa diri daripada masyarakat atas sebab keagamaan; bersuluk. Namun Yusif punyai sebab yang lebih besar; dia tidak perlu bersendirian untuk mencari tuhannya kerana tuhannya berada di mana-mana sebaliknya kekecewaannya terhadap manusia adalah penyebabnya;

"Aku bisa beribadah kepada Tuhan sementara tinggal di antara makhluk-makhluknya, kerana beribadah tidak perlu menyendiri. Aku tidak meninggalkan manusia untuk melihat Tuhan, kerana aku sentiasa melihatnya di rumah bapak dan ibuku. Aku meninggalkan manusia kerana sifat-sifat mereka berbeda dengan sifat-sifatku, dan impian-impian mereka tidak sesuai dengan impian-impianku.."

Esei John Si Gila juga amat menarik. Di dalam sebuah masyarakat yang memandang tinggi akan orang-orang yang memegang panji-panji agama, di mana agama tidak lagi menjadi pembela orang-orang miskin dan ditindas sebaliknya sebagai batu loncat pendeta-pendeta menjalani hidup mewah dan memeras ugut orang lain atas nama agama, menjadi gila adalah hal yang siuman.

Esei-esei lain selebihnya hanya biasa-biasa sahaja bagi saya.
Profile Image for Maria Adiska.
28 reviews
August 16, 2024
Jujur aku sudah lupa ini cerita tentang apa wkwkwkw. Namun intinya, saya suka bahasa yang ditulis Gibran. Terlebih karena tulisannya menggambarkan spiritualitas. Spiritualitas Katolik Timur di dalam sebuah novel? wow, adalah hal baru dan menakjubkan bagi saya. Kala itu saya baru menyentuh karya Gibran dan langsung saja aku jatuh cinta. Oke review ini bukan seperti sebuah review terhadap buku yang telah saya baca ini, melainkan cerita tentang kecintaan saya pada Gibran. Lain kali saya akan menulis review yang lebih benar lagi.
Profile Image for Osanda Kusuma.
2 reviews
July 26, 2017
Ahhhh penulis asal Lebanon ini emang paling bisa membawa pembaca menyelami dunia yang dituliskannya.

Untuk buku Kematian Sebuah Bangsa ini sendiri penuh dengan kalimat menawan penuh romansa milik Kahlil Gibran. Untuk proses membacanya sendiri mungkin harus diulang-ulang haha. Tapi pada akhirnyaa buku yang satu ini cocok banget untuk menemani malam hening penuh harmoni maupun lara. terbaik deh!
Profile Image for Nanang Miartono.
19 reviews
December 18, 2023
Sama seperti buku-buku Kahlil Gibran lainnya, Kematian Sebuah Bangsa penuh akan kritik dan pesan yang dibalut kata-kata indah. Bahasanya begitu puitis sehingga agak susah memahami maksud yang ingin disampaikan, butuh bolak-balik baca agar mengerti penuh.
Profile Image for Gloria Fransisca Katharina.
207 reviews6 followers
December 26, 2017
Buku Kematian Sebuah Bangsa bercerita tentang cinta, kebobrokan penguasa. Buku ini juga terdapat pesan kemanusiaan. Buku ini salah satu buku Kahlil Gibran koleksi Bapak saya.
Profile Image for Sinondang.
72 reviews3 followers
March 3, 2018
Sulit dimengerti namuj setelah mengerti, maknanya dalam sekali.
Kahlil Gibran mengemas kritik menjadi sebuah cerita yang cerdas.
Profile Image for Juliana Liusiska.
19 reviews
April 18, 2012
Seperti buku-buku Gibran yang lain, kita disuguhkan dengan permainan kata yang terkesan mistis dan romantik. Enjoy! :D
1 review
May 1, 2014
Kahlil Gibran telah memberikan berbagai pesan melalui bahasanya yang indah.. What a great book!
Displaying 1 - 10 of 10 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.