Bagi Nadyara Pramidita Ardata (Nadya), bercerai, menjadi seorang single parent diusia muda, dan bekerja sebagai desainer, prioritas utamanya saat ini hanyalah Farel, putra semata wayangnya yang baru berusia lima tahun.
Namun, di tengah kesibukannya bekerja dan merawat Farel, orangtuanya juga tidak henti-hentinya menyarankan calon suami potensial untuk Nadya pertimbangkan. Salah satunya ialah Mahawira Regantara (Wira), dokter sekaligus teman kakaknya, yang kebetulan entah sejak kapan sudah begitu dekat dengan keluarganya, tapi tetap tidak membuat Nadya mau menyingkirkan tembok pembatasnya.
Menurut Nadya, selain reputasi playboy yang tersemat pada Wira, Nadya pikir, mana mungkin lelaki itu mau dengan janda satu anak sepertinya kan?
Hanya seorang penikmat fiksi yang gemar mengkhayal. Pecinta nasi goreng yang juga moody-an, dan si pemalas yang gemar bekerja keras. Bisa diajak ngobrol lewat instagram @despersaa
Jujur yaa kalau novel ini dibuat tanpa ada unsur komedi mungkin cukup menguras emosi, karena perjuangan untuk meyakinkan seseorang, mau saling menerima juga mendapatkan sebuah restu itu bukan hal yang mudah. Apalagi dengan riwayat perjalanan cinta Wira (Tokoh utama) yang tidak terlalu berkesan baik, yaa bisa dikatakan sering gonta ganti pasangan atau playboy, dan Nadya yang statusnya seorang janda beranak satu. Beruntungnya novel ini dikemas dengan unsur komedi jadi pembaca merasa enjoy sewaktu baca. 💐 Sebenarnya karakter Wira dan Nadya ini saling bertolak belakang menurutku. Sebagai seorang dokter, Wira seperti tidak punya beban hidup, karna pembawaanya yang santai dan terkesan konyol😁 tapi justru dia bisa mengimbangi karakter Nadya yang kuat, tegas dan mandiri. Meski Wira sangat konyol tapi aku salut sama perjuangan dia yang pantang menyerah untuk mendapatkan hati Nadya juga meyakinkan san Oma bahwa dia layak untuk mejadi pendamping Nadya. 💐 Interaksi mereka itu bikin gemes banget! Apalagi saat Wira gencar mendekati Nadya dan Nadya terlihat cuek, padahal sebenarnya dia juga menaruh ketertarikan yang sama pada Wira hanya saja dia berpikir bahwa Wira layak mendapatkan yang terbaik lebih darinya🥺. Aku juga suka kedekatan Wira dengan Farrel dan keluarga Nadya, meski terkesan modus siiih tapi terbukti Wira sangat tulus menyayangi Farrel begitu pula sebaliknya. Mungkin apa yang dilakukan Oma emang nyebelin ya tapi aku yakin dibalik sikapnya yang keras beliau mau memberikan yang terbaik untuk cucunya, Nadya. 💐 Novel ini memiliki konflik yang ringan jadi kita bisa baca novel ini dengan hanya sekali duduk. Sepanjang membaca novel ini pun gak cuma ada rasa sedih tapi juga banyak ketawanya apalagi part monolog Wira (ada2 aja yang dia pikirkan). Pembahasannya cukup relate dengan kehidupan sehari2 tentang sebuah status sosial yang masih cukup sering menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan. Overall aku suka sama novel ini 😍. 💐
Kalau nyari bacaan yang ringan dengan karakter yang kocak, bisa nemuin Pak Dokter Wira, karakternya itu ngembaliin mood banget, apalagi mulutnya yang kadang udah melebihi akun2 gosip🙈. Sosok Nadya menurutku cocok untuk dipasangkan dengan karakter Wira, karena ada sisi dewasanya, tapi ada beberapa bagian yang keliatannya lumayan childish. Gak ada yang sempurna dari karakter mereka. . Perjalanan Wira untuk mengambil hati Nadya gak mudah, apalagi Oma, tapi karakter Wira yang emang slengekan bikin cerita ini jatuhnya kocak😭✌. Terus aku suka beberapa fakta yang coba diangkat dalam novel ini tentang "tanggapan" masyarakat kalau menyangkut status janda, kayak emang begitu gambarannya🙈
“Yang bisa memengaruhi mentalku itu cuma kamu. Jadi, selagi kamu yakin sama aku. Mau Oma kamu ngapain juga nggak akan memengaruhiku. Selagi itu bukan dari kamu, nggak akan bikin aku capek, Nad. Jadi, percaya sama aku ya?” ~Mahawira Regantara
Track record Wira yang sudah begitu banyak bergonta-ganti pasangan, ceplas-ceplosnya yang mungkin tak tahu tempat sampai bermuka tebal dengan tidak malu bersikap di depan Oma Nadya, seakan menjadi pembuktian bagaimana kerasnya usaha meluluhkan serta mendapat restu dari sosok paling dihormati dalam keluarga.
😚 Tipikal pria dewasa yang mampu mengendalikan emosi tapi tetap saja, ego dalam diri terkadang mengambil alih ketika gangguan dari luar mengusik bahkan menyakiti. ☺️ Apalagi jika itu dari keraguan pasangannya. Namun sekali lagi, kuatnya perasaan kehilangan mengikis amarah yang awalnya mencuat dan terganti rasa rindu membara. Mungkin seperti halnya ujian yang hadir dalam hubungan Wira dan Nadya dalam menempuh restu Oma. ☺️ Intrik cerita menghibur celetukan dari karakter Wira dan Nadya. Paling memikat hati di awal adalah sampul, karisma cerita seperti ditonjolkan melalui ilustrasi yang amat cantik. Sosok Wira yang tak gentar dan tetap melawan badai demi cinta sungguh kuat dan apa adanya tanpa menampilkan kesan berlebihan yang ditunjukkan dalam menarik hati pasangannya.
Cerita Nadya,single parent yang merasa bahwa hidupnya sudah cukup bahagia hanya berdua dengan anaknya,Farel.tapi karena sang mama yang selalu menjodohkan dengan anak-anak kenalannya membuat Nadya jengah sendiri
Kedekatannya dengan Wira,teman kakak iparnya,membuat sang mama berharap mereka akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius.tapi Nadya merasa bahwa Wira,tidaklah sebaik yang mamanya bayangkan.disaat cap playboy sudah disematkan sedemikian rupa oleh Nadya terhadap Wira
Gimana mau dianggap serius,saat beberapa kali Nadya bertemu Wira dengan pasangan yang berbeda-beda.tapi gimana kalo selama ini Wira tidak seburuk yang dipikirkan Nadya?dan gimana saat Farel yang nyaman berdekatan dengan Wira berharap Wira yang akan menjadi papa sambungnya?
I always love Despersa’s books — they feel like floating down a river on a donut float: funny, warm, chaotic, and unexpectedly comforting. And this one? No exception.
This one follows Nadya, a woman whose life is anything but simple. A widowed mother with a toddler son, carrying trauma she never asked for. Her only mission now is to raise her son, Farel, and grow her career as a fashion designer. Then comes Wira—her sister-in-law’s best friend—quietly slipping into her orbit, getting closer not only to her but also to little Farel. Nadya doesn’t take his interest seriously, though. Not with Wira’s reputation as a Casanova. But everything shifts when Nadya’s mother keeps trying to match her with horrible men—men who don’t respect her, men who harass her. That’s when Wira finally steps forward.
After all of Wira’s persistence, Nadya eventually agrees to start a secret relationship. And that’s where the story truly begins. Watching Nadya navigate her trauma, inching forward with fear and hope tangled together, was so beautiful. Watching Wira do everything—absolutely everything—to show her how much he loves her? Even better. I especially adored how he tried to win her grandmother’s blessing. And just when things get brighter, Nadya’s ex-husband appears, asking for reconciliation. Classic chaos.
It’s messy, but never exhausting. That’s Despersa’s magic. The plot is chaotic, the emotions are heavy, the conflicts are deep—but she always manages to write everything so smoothly, with jokes sprinkled at exactly the right moments. I laughed so much. Her humor is that fresh, and it kept me hooked from start to finish.
But one thing did annoy me. Not the adult scenes—they’re expected in an adult novel, and this isn’t my first Despersa book. What bothered me was the repeated mention of God while explicit scenes were happening. It felt inappropriate, especially because the characters are Muslim. Even seeing or thinking already counts as zina, let alone touching, kissing, or sex. It felt like the book would’ve been stronger without mixing religion into those moments.
One of my favorite parts wasn’t even between Nadya and Wira. It was every Wira–Oma moment. Their scenes alone are worth buying the book. This one especially cracked me up:
“Kapan-kapan kalau ke sini saya bawa deh makanan dari rumah makan.” “Nggak akan saya makan.” “Buat saya makan sendiri, Bu. Kan saya bilangnya mau bawa makanan, bukan mau ngasih.” “Kurang ajar kamu!”
And then:
“Kenapa kamu?” “Nggak kenapa-napa, Oma.” “Gara-gara Dion?” “Kok Oma tahu?” “Kode apartemen kamu aja saya bisa cari tahu.”
This scene is hilarious because Wira is heartbroken and irritated after learning Dion wants Nadya back, and instead of confronting Nadya, he ends up talking to Oma, who initially ignores him. Their dynamic is just… chaos in the cutest way.
My favorite character, unsurprisingly, is Wira. Physically perfect, successful, funny, smart, skilled in bed, emotionally mature, and with one of the best mindsets toward marriage I’ve read in a while. Mahawira Regantara is perfection with a capital P. And his inner thoughts? Even funnier:
“Ampun DJ! Wira udah kayak ABG aja yang kalau nembak selalu pakai pakem ‘jalani dulu’. Tai kebolah jalani dulu. Umur segini kudu nikah! Bibit calon adiknya Farel udah mateng nih!”
“Oma kamu nggak mau ngendorse aku apa ya untuk salah satu bisnisnya? Biar beliau tahu kalau uang bukan segalanya, tapi muka ganteng juga tiada duanya.”
Or these sweet thoughts
“Bagiku… sedikit dipermalukan bukan masalah besar kalau itu memang sudah menjadi bagian dari usahaku untuk mendapatkan pengakuan dari Oma kamu. Karena satu yang pasti, Nad. Menghabiskan hidup bersama kamu teramat setimpal untuk kutukarkan dengan semua harga diriku di depan Oma kamu.”
Meanwhile, the character I absolutely hated was Dion. Honestly, his cowardly move of divorcing Nadya was a blessing—she deserves better, and Wira is proof of that. What do you mean, Nadya has to adapt to his insecurity, his sadness, his cowardice just because he can’t stand tall in front of her family? Please.
This line hit hard:
“Kamu tau ngga, Yon, udah berapa kali kamu bilang maaf sama aku? Dulu aku berpikir seringnya kamu berkata maaf menunjukkan kalau diri kamu memang tipe yang berbesar hati. Tapi kadang kala seringnya meminta maaf bukan hanya perkara orang itu berbesar hati atau tidak. Tapi juga menunjukkan kalau dia banyak melakukan kesalahan dan terlampau sering menyakiti.”
Another heartbreaking moment was when Nadya’s father spoke to Wira. I can’t even imagine the pain of a father watching his daughter suffer at the hands of a man he once trusted.
“Saat Nadya dikembalikan ke Papa setelah pernikahannya yang dulu gagal, Papa benar-benar nggak mau lagi memberikan Nadya ke siapa pun… Apa mungkin karena Papa masih bisa memberikan segalanya sama Nadya, karena itulah nggak ada laki-laki yang sanggup jagain Nadya.”
When I finished the last page, I literally sat there like, “Dang, uda kelar aja nih buku.” This story is chaotic, emotional, funny, and addictive in one breath. Wira’s inner thoughts, Nadya’s healing journey, Oma’s savageness — everything blended into a rollercoaster I didn’t want to get off. Despersa knows exactly how to hold my heart hostage.
Cerita romantic comedy khas Despersa, masih bercerita tentang Klan Ardata yaitu Nadya. Perjalanan cinta Nadya dan Dokter Wira yang dikenal playboy bikin ngikik,terharu dan bahagia serta panas dingin. Cerita cinta yang manis,dewasa tapi konflik tidak memberatkan. Worth it to read
Novel ini akan melanjutkan kisah Nadia dan Wira yang pastinya sudah muncul di beberapa buku sebelumnya. Jadi kalau udah baca beberapa buku despersa dan bertemu dengan karakter Wira maupun Nadya. Nah ini adalah cerita tentang mereka. Sejujurnya aku sendiri udah penasaran sama pasangan ini semenjak Wira dan Farel muncul sekilas di salah satu cerita, kemudian disusul kisah Wira yang muncul di ceritanya Renata dan Adit (Lock You Up). Berkali-kali si Renata diusir dari apartemen Wira karena Wira mau pake apartemennya untuk pacaran wkwkwkwk, tapi sebenernya karakter Nadia itu juga belum terlalu terekspos. Baru agak kelihatan di novelnya Freaky Romance, karena Nadya ini kan adiknya Dipta jadi kurang lebih tahu sekeras apa Nadya ini.
Duh jadi ngoceh aja deh aku. LAgian seru banget bener deh ngikutin tokoh-tokohnya Despersa yang unik-unik. Jadi kalau papasan sama tokoh-tokoh dari buku lain rasanya seru dan nyenengin banget, bikin kangen juga. Pas baca novel ini juga aku jadi kangen sama Dipta, sama Gavin, sama Adit juga hehehe.
Oke balik ke buku ini Ngikutin ceritanya Wira dan Nadya ternyata seru juga ya. Nggak kayak yang aku pikirkan, karena aku sempet berspekulasi cerita mereka akan dibikin kayak gimana yaa. Apakah Wira bakal dibikin minderan secara udah kelihatan banget status sosialnya di bawah Nadya. Kayak, dibandingkan semua tokoh yang wow dengan segala pencapaian, Wira disini adalah karakter yang biasa aja. Jadi aku suka banget pendekatan di cerita Wira bakal di bikin lumayan roller coaster jadinya.
Masa aku awal-awal baca aja udah kebawa pingin nangis perkara Wira udah bucin tapi si Nadya nggak peka-peka. Udah gitu si Wira sok sok denial padahal semua orang juga tahu dia mupeng banget pingin deketin Nadya. Nah di masa-masa ini aku seneng banget karena muncul Renata juga wkwkwkwk. Pas Wira disakiti, aku ngerasa sedih juga. Pas Nadya datengin Wira karena takut salah paham, eh aku lebih nangis ehhehehe. Pokoknya aku suka banget sama pendekatan alur dan cerita di novel ini.
palingan yang agak miss buat aku itu di beberapa bagian ada gaya bahasa yang akunya harus adaptasi ulang. Karena bayangan aku novel ini mengambil obrolannya lebih ke santai casual tapi kadang tiba-tiba terasa baku dan formal jadinya aku merasa harus adaptasi berkali-kali biar tetep dapet feelnya selama baca.
“Aku memang menyukai kamu. Tepatnya menyukai segala yang ada pada diri kamu. Begitu pun dengan tubuh kamu. Bahkan beberapa detik yang lalu aku masih berniat bercinta sama kamu. Tapi, Nad, masalah ini nggak akan selesai hanya dengan penyelesaian di atas ranjang.”
“Kamu bertanya apa yang aku butuhkan kan? Aku menginginkan hati kamu, Nad. Aku menginginkan semua yang ada pada diri kamu.” - hal. 160-161
Nadya, single parent dengan buah hati bernama Farel. Karirnya sebagai fashion designer cukup sukses. Selain mendapat klien orang-orang penting, sering juga menerima tawaran kerjasama perusahaan entertainment. Baginya karir dan Farel sudah cukup dalam hidupnya, tapi ibunya terus mendesaknya untuk menikah lagi. Bahkan dengan Wira, teman sejawat kakak iparnya.
Mahawira Regantara atau yang biasa dipanggil Wira, dokter spesialis BLTV dan bedah jantung. Di mata Nadya, wira mempunyai track record minus, suka berganti-ganti pasangan. Menurutnya ia tidak pantas menjadi ayah dari Farel walaupun Farel sangat dekat dengan Wira.
Akhirnya, ibu Nadya turun tangan memperkenalkannya dengan para pria dengan harapan bisa ke jenjang yang lebih serius. Wira yang setahun lebih berharap hubungannya dengan Nadya bisa lebih dari sekedar teman tidak mau ketinggalan. Berbagai cara ditempuhnya untuk meyakinkan Nadya bahwa ia sangat mencintainya dan pria satu-satunya yang cocok sebagai ayah dari Farel, selain ayah kandung Farel sendiri.
Disaat hampir berhasil menarik hati Nadya, ada bentang yang harus ditaklukan. Omanya Nadya yang terkenal keras kepala menentang pernikahan Wira dan Nadya. Disaat berusaha untuk meluluhkan hati Oma, mantan suami Nadya, Dion seorang lawyer tinggal di Singapura datang kembali ke Indonesia berusaha rujuk kembali dengan Nadya. Hubungan Wira dan Nadya diuuji banget ya. Apakah berhasil meluluhkan hati Oma dan kepercayaan sepenuhnya dari Nadya sendiri yang suka bimbang?
Asli Wira ini bucin banget dan ada aja tingkah over PD nya yang bikin ngakak. Romance comedy dari Despersa ini selalu sukses bikin mood naik. 21+ karena banyak adegan 🔥
"Menghabiskan hidup bersama kamu teramat setimpal untuk kutukarkan dengan semua harga diriku di depan Oma kamu." Hal 220 - Pretty Shitty Despersa Penerbit @naminabooks 2021 Terbit Digital, 2023 345 Halaman Baca di Ipusnas - Akhirnya selesai baca ini dan ada rasa puas dalam hatiku. Selain covernya yang memanjakan mata, ide penulis juga cukup bagus bagiku. Jujur aja aku pas baca di beberapa bab awal agak crige sama salah satu karakter tokoh dalam ceritanya ini. Kek mau angkat tangan karena frustasi banget aku dengannya, tapi aku coba melanjutkan baca hingga ke pertengahan dan barulah merasakan kalau penulis bisa jadi sengaja membuat si tokoh se-norak plus narsis banget. Dan aku mulai mendapatkan ritme baca yang asyik alih-alih awalnya terserang rasa bosan. (Aku jadi melihat diriku sendiri pada bagian ini) - Nadya, designer ternama dan seorang single parent dengan anak satu Farel. Cukup akrab dengan Wira seorang Dokter yang nyatanya memiliki perasaan sama Nadya. Sayangnya Wira ini playboy kelas terbang. Mengganti pasangan kayak mengganti pakaian dalam. Akan tetapi, masalahnya Nadya seperti imun dengan rayuan, perhatian dan segala hal yang biasa ia lakukan pada perempuan lainnya yang mudah luluh dan jatuh pada pelukannya. Semua menjadi terbalik, Nadya senyum dikit, kasih perhatian dikit padanya, membuat Wira langsung luluh dan jadi bucin akut. Apa pun akan dia lakukan buat Nadya agar menyadari perasaannya. Wira sudah tobat dari sikap brengseknya. Dan menjadi lelaki baik-baik di mata Nadya. - Konflik serta penyelesaian pun ringan dan sederhana, related juga dengan banyak kasus seperti ini. Aku termasuk yang menikmati walau awalan sempat dilanda gombalan garing atau ungkapan hati Wira yang terkesan kekanakan untuk usianya. Karakter Nadya cukup konsisten, dan aku suka. Tegas, optimis dan berkelas. - Kalian yang suka romance adult+komedi. Novel satu ini bisa jadi pilihan. Diperuntukkan untuk 21+ 🌺
Novel yang ringan dengan beragam konflik yang umum terjadi mulai dari salah paham, ketidaksetujuan calon pasangan, sampai latar belakang keluarga dipersoalkan. Umum banget ceritanya, tapi gak ngebosenin karena alurnya yang mampu memberi takaran antara tegang dan santainya itu pas kadarnya. Wira yang konyol beradu dengan Nadya yang peragu akan masa depan hubungan mereka.
Hanya saja, drama Nadya dan Wira terlalu berlebihan, kehadiran Oma mampu menjadi batu sandungan tapi ya sudah begitu saja tak ada gejolak yang lebih dahsyat lagi selain happy ending.
Well..tipikal cerita wattpad yang (tentu saja) too good to be true, drama, dan easy to read. Cukup menghibur dan cocok dibaca ketika tidak mau berfikir berat. To be honest banyak yang aku skip karena narasi adegan dewasa yang terlalu vulgar. Lumayan tidak nyaman, karena kenapa sih novel indonesia seolah menormalisasi sex before marriage (not to mention bagaimana realita sekarang). Well, that's my subjective opinion. Feel free to disagree.
SUKAKK BGTTT, Cintaa bgtt sama karakter mas wira yg kocak dan nadyaa.. mErekaaaa COCOKK BGTT MW NANGISSS, sangatt menarik untuk dibacaaa..🤭😏.. POKONYAA romance, komedi ada di 1 buku inii kekk kocakk bgtt woyy🗯🗯💥💥💥😍🤩🤩🤩💫💫🙏🙏😆😆😆⚘️🤗🤗⚘️⚘️⚘️❤️🩹❤️🩹💋💋💋🗯🗯💥💥💥🗯🗯🗯🗯
Ceritanya sangat page turner, tingkah Wira selalu bikin ngakak dan nggak habis pikir, cuma kayaknya dibandingkan buku Despersa yang lain, buku ini adegan dewasanya lebih banyak ya.. Scene Wira sama Oma sih yang paling aku suka wkwk
Karya pertama despersa yg saya baca. Ceritanya sangat menghibur, ringan untuk dibaca, romance dan humornya juga dapat. Layak untuk dibaca, tapi pastiin sudah legal umur ya ✨
Cerita dokter Wira dan Janda kaya cantik, cerita yang membuat humor bgt ketemu sama playboy yang disembunyiin sama janda muda. baca cerita ini pas masih di watpaad,lumayan lah untk bacaan ringan