Jump to ratings and reviews
Rate this book

Butterflies

Rate this book
Ra yang baik,

Tulisan kamu makin cantik tiap bulannya. Gambar-gambar yang kamu buat juga semakin menggemaskan. Tapi, aku masih bertanya-tanya kenapa kamu nggak pernah menulis alamat pengirim. Surat balasanku nggak akan pernah bisa sampai, Ra.

Ra, kalau nanti kamu sudah masuk kelas 6 SD, kamu akan belajar tentang struktur surat. Salah satunya, alamat dan tanggal surat, agar pembaca bisa tahu dimana dan kapan penulis menulis surat. Tapi, nggak apa-apa, mungkin suratku bisa sampai ke kamu dengan cara yang tak terduga.

Lail K.

268 pages

Published November 1, 2021

435 people are currently reading
3832 people want to read

About the author

Ale

28 books134 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
694 (29%)
4 stars
708 (29%)
3 stars
772 (32%)
2 stars
174 (7%)
1 star
38 (1%)
Displaying 1 - 30 of 504 reviews
Profile Image for lin.
49 reviews6 followers
February 9, 2022
Kalau boleh jujur, butterflies ini mirip sama KKPK tapi bedanya ya ada bumbu romancenya yang ketumpahan saja.

Butuh 5/6 hari buat saya untuk menyelesaikan buku ini karna (maaf) buku ini cukup membosankan 😩

Padahal, awalnya saya cukup excited karena Ale bilang butterflies versi cetak dengan AU-nya berbeda sekitar 93% (kalau nggak salah) karna saya nggak baca AU-nya dan tertarik karena cover novelnya yang cantik dan blurb-nya yang cukup menarik. Tapi ternyata isinya jauuh dari ekspetasi saya.

Narasinya rapi. Tapi terlalu bertele-tele bahkan ada beberapa narasi dari POV Amara yang sama sekali gak penting untuk ditambahkan. Ditambah lagi, ada beberapa typo yang cukup fatal dan malah ngerusak suasana. Timeline "pendekatan" Amara dan Abel pun kurang jelas dan terkesan dipaksakan. Saya sampai membolak-balik halaman karna mengira saya melewatkan sesuatu atau ternyata saya zoning out saat membaca. Nyatanya tidak.

Alurnya memang terburu-buru sampai chemistry Amara Abel masih belum "ngena" buat saya.

Untuk karakter Abel, ya basic lah untuk ukuran "cowok idaman" remaja zaman sekarang. Gak ada sesuatu yang luar biasa sebenarnya. (Ini pandangan saya yang tidak membaca AU-nya)

Dinamika hubungan Amarabel memang menggemaskan, tapi tidak se-wah yang saya pikirkan.

Dan terakhir, untuk ukuran novel romance remaja yang halamannya hanya sekitar 200+ yang dibandrol 120 ribu ini kurang worth it menurut saya. Saya beli novelnya sekitar 175 ribu karna ada tambahan merch dan menunggu PO hampir 2 bulan. Bayangkan, 2 bulan untuk novel teen-fiction. Saya yang awalnya excited saat ikut PO langsung hilang selera saking lamanya PO butterflies. Entah kenapa Ale memilih penerbit yang kurang persiapan seperti itu 🥲

Oh ya, imo novel ini terselamatkan karna Bunda Lail dan cover-nya yang super cantik
Profile Image for icha.
1 review
January 17, 2022
the plot is so cute !! amara yang kirim surat ke bunda lail tanpa kirim alamat pengirim itu menurutku lucu banget. kok bisa kepikiran, ya?

tapi, aku menyayangkan narasinya. sorry to say, kelihatan seperti anak kecil yang habis baca suatu buku dan meniru gaya menulis yang dia baca di buku itu. juga gap plotnya agak kurang mulus, ya. bingung kok tiba-tiba amara sama abel udah deket aja.

jujur, aku prefer versi au. lebih ringkas, karakternya lebih nyata, hubungan amara sama abel juga lebih tergambar jelas. au-nya juga lebih impactful menurutku. dari jakarta sebelum pagi, the 1975, coret-coret, semuanya langsung rame di twitter !!

eh ini kalo boleh nyempil sejujurnya aku kira aya bakal ada di buku t____t
Profile Image for Anjani.
10 reviews
February 15, 2022
to put it simply:

1st half of the book (before the 'the dress that found her' chapter): 5 stars, beautiful, felt very attached, super sweet, i love lail and ra's relationship through letters, i love the awkwardness between amara and abel ( i think thats very sweet )

2nd half of the book (after the 'the dress that found her' chapter): 2.5 stars, felt a bit rushed, didnt really like the narration, i also thought the plot was a little "basic"

things i loved:
1. lail and ra's relationship
2. k. cafe scenes
3. how amara talks about her love for khai and lail
4. amara's love for books and literature (i really liked it when jane austen was mentioned, shes one of my favorite authors)
5. strasbourg last train

things i didnt really like:
1. the second half plot of the book
2. the somewhat "forced" chemistry between amara and abel after they dated
3. how amara and abel suddenly became close (even though they were still awkward in the beginning) or THE HUGE TIME JUMP

things i wish were written:
1. amara's relationship with her dad
2. more in depth descriptions of how being a broken home affects amara's life
3. studying for utbk scenes
4. abel's relationship with kaliel, afterall, kaliel was the one who told abel to apply to manchester
5. in the journal, abel's nationality was mentioned as malaysian. why didnt we get any information on how abel's nationality changed?
6. LONG. WAY. HOME.

ratings:
plot = 3/5
narration/writing style: 2/5
creativity: 4/5
comfort: 5/5 (the first half at least)
characterization: 3/5 (didnt really stood out to me, you have to read the AU to understand the characters more in my opinion)
cover: 4/5 (very pretty)
typography: 2/5 (there are more fonts out there besides times new roman you knoww)
overall: 3,2 stars

notes: i feel like the editor couldve helped ka ale with the plot points and the characterization. it honestly felt like there wasnt any editor in the process of writing this book. its like ka ale wrote the first draft, sent it to her editor, the editor glanced at it for a few minutes, the editor says "udah bagus" padahal there's always room for improvement. the editor couldve done better.

appreciation for ka ale:
thank you for writing this book kak! really sweet and comforting indeed. keep on writing and keep on improving!!
Profile Image for Rizka.
14 reviews
February 14, 2022
I prefer the au in twitter, the book it's to jumping(?) tbh idk what to say because it's definitely not that worth it
Profile Image for RaLav.
89 reviews21 followers
March 21, 2022
Finally I finish this pretty book🦋🦋 Cover buku ini harus banget sih diapresiasi. Soalnya covernya lucuu bangett! Apalagi ungu-ungu gitu, yang tak salah lagi merupakan warna favoritku. Jangan lupakan ilustrasi-ilustrasi yang juga ada di buku ini juga menambah kesan tersendiri pas dibaca.

A little bit story, aku tau buku ini pertama kali dari sw temenku, dari situ buku ini menarik perhatianku karena: covernya dan dalam beberapa detik sudah terjual 3rb eksemplar (kalau gak salah). Usut punya usut, buku ini berasal dari au yang kemudian diangkat menjadi novel. Aku sendiri gak pernah baca au-nya. Jadi dalam review ini aku gak akan terlalu bisa ngebandingin antara versi au dengan novel palingan tahu sedikit tentang au-nya karena denger-denger cerita orang lain.

Walaupun covernya menarik perhatianku, tapi buku ini lumayan mahal dan maklum anak yang satu ini bokek (sebenernya ada uang tapi pelit sama diri sendiri) dan juga aku gak terlalu tertarik sama romance jadi aku gak beli sama sekali buku ini. Makin lama buku ini makin berseliweran di feeds IG hingga akhirnya sepupuku ngasih tahu kalau dia beli buku ini. Pas itu, aku ikut seneng dengernya, gimana gak seneng? Artinya aku bisa minjem aja deh😆😂. Jadi buku ini aku gak beli tapi minjem sepupuku yang untungnya sama-sama suka baca!

Aku sendiri sukaa sama ide cerita buku ini. Tentang Amara yang suka baca, Abel si pemilik kafe buku dan Lail, seorang penulis buku. Dari sini tali takdir mereka ternyata salaing terhubung. Part paling aku suka dari buku ini adalah kafe Abel! Sumpah setelah baca buku ini cita-citaku meningkat pengen punya kafe buku (psst, kalau suatu saat nanti terkabul aku kabarin, sekarang amiin-in aja dulu😝).

Selama setengah bagian pertama buku ini aku masih fine-fine aja sama ceritanya tapii setelah setengah bagian itu tiba-tiba alurnya rush alias ngebut. Tiba-tiba Abel udah deket sama Amara, pokoknya banyak tiba-tiba deh. Sayangnya chemistry antara Amara dan Abel sendiri juga kurang menurutku, aku biasa-biasa aja pas baca, gak ada baper dan segala macemnya.

Gaya kepenulisan Kak Ale untukku sebenernya gak ada masalah besar. Narasinya sendiri cukup bagus tapi rasanya inkonsisten (?) alias kadang merasa berubah aja gitu gayanya, but it’s okeyy-lah untuk hal ini aku masih maklum. Kadang typo-typo juga masih ada di buku ini. Intinya aku agak sedih pas baca, aku ngerasa editor buku ini tiba-tiba ngilang tanpa jejak. Rasanya editornya gak niat kerja💀💀(sorryy for the editor if u read this review🙏). Padahal kalau editornya bener-bener kerja buku ini masih bisa lebih baik lagi.

Untuk karakter-karakternya aku rasa secara individual sebenernya udah bagus tapi rasanya masih bisa digali lebih lanjut lagi. Karakter Amara sendiri rasanya banyak kesamaan sama diriku tapi perasaan aja kali ya😂 But for the books that Amara (& Abel) mention in this book banyak yang gak asing di telingaku, alias kebanyakan udah masuk wishlist atau udah aku baca, so it’s really fun to see someone who have similliar taste with me. Untuk Abel, yah ini anak paket lengkap sih. Pinter akademis ataupun non akademis sama-sama bisa, kurangnya ya cuma karakter fiksi aja🥲 Untuk Lail atau can I say Bunda, aku pengen banget lihat lebih banyak adegan dengan tokoh sweet yang satu ini tapi sayangnya gak terlalu banyak. And the last one, let me mention my fav character, bukan Abel bukan Amara tapi KEILAA! Aneh gak sih? Aku malah suka sama Keila, soalnya lucu aja gitu ngeliat Keila di buku ini, dia tuh gemes bangett🥰.

Overall, mari aku sudahi review banyak omong ini. Kesimpulannya buku ini bagus tapi masih bisa jauh lebih bagus lagi. Buku ini aku rekomendasiin buat selingan baca aja soalnya memang genre fluff. Kalau kalian mau nya buku penuh konflik tentunya ini bukan sebuah pilihan, mohon cari buku lain aja🙏. Sedikit pesan buat Kak Ale (kalo baca review ini): semoga nantinya bisa berkarya lebih banyak lagii! Semangat terus nulisnyaa and doain aku bisa buat kafe kayak Abel😸

Rate-ku buat buku ini 3.5/5⭐
5 reviews
January 14, 2022
"A little love story" is indeed the perfect way to describe this book. It's sweet. It makes you smile. And unexpectedly cry. Ga ngira bakal nangis, but I did. Dan ditambah nangis ketika aku liat kalau aku kehilangan seseorang saat baca itu, waktu baca Lail pergi, ternyata ada yang pergi juga dari hidupku. Sebenarnya sudah pergi dari beberapa hari yang lalu, tapi aku dengan polosnya ngira kalau kita masih bisa berteman, ternyata engga. Jadi tadi malem berhenti baca untuk nangis sampai jam 4. Terus pagi ini lanjut baca sampai selesai.
Ale nulisnya dengan bahasa yang mudah dicerna, which is perfect for her target readers, maupun tokoh-tokoh di bukunya yang memang masih remaja beranjak young-adult. Having read the social-media au did not take the fun and pleasure of reading the story again in its book form. Ada beberapa hal yang berbeda dari cerita AU-nya, tapi aku justru lebih suka. Rasanya lebih rapih. Kalau diminta mendeskripsikan buku ini dengan satu kata, aku akan memilih kata "manis", lalu "hangat", kalau boleh menawar tambahan satu kata lagi. Aku harap buku-2nya juga bakal diterbitkan. Rasanya aku masih mau mengikuti cerita mereka. Makasih karena sudah menulis, Ale. You did great. Dan aku yakin kamu bakal terus bertambah baik semakin banyak kamu menulis. Semangat.
8 reviews3 followers
February 17, 2022
first of all. aku mau bilang buku ini punya cover yg super duper cantik dan karakter bunda lail serta starsboug last train nya sebagai penyelamat.

sebagai pembaca au serta pengagum abel khaizure versi au, cukup kecewa sama versi bukunya. aku udah berharap banyak karena penulis bilang versi buku beda sama versi au. tapi di buku banyak plot yang menurutku kurang. tahap pdkt amara abel yang cuma 'hah gini doang?' dan perjalanan kehidupan mereka yang terkesan cepet banget. lupa di bab berapa, tapi mereka langsung tiba-tiba deket dari yang masih asing. agak aneh menurutku.

buku ini kaya novel remaja pada umumnya. narasi yang digunakan bagus, tapi kurang suka sama penataan point of view nya. kadang sudut pandang orang pertama, kadang ketiga. di pov amara, kadang sudut pandang pertama, kadang ketiga, dan tanpa perbedaan. aneh juga menurutku. dan astaga, typo nya sangat mengganggu.

dan terakhir, karakter abel dan amara yang dibangun lebih hidup di au daripada di buku. di buku lebih banyak gap cerita dan plot.

but inside of all, buku ini berhasil bikin butterflies, sesuai judulnya
Profile Image for Lana.
80 reviews6 followers
February 20, 2022
Final rating (setelah dipikir-pikir dan direnungkan matang-matang) = 3 stars✨✨✨

WARNING MINOR TO MAJOR SPOILERS BELOW (read at ur own risk)



Aku pertama lihat buku ini di Instagram. Cover bukunya sangat cantik dan hal inilah yang membuatku tertarik untuk mencari seputar buku ini. Rupanya buku ini berdasarkan sebuah AU dari Twitter oleh @alesacakes. Karena premisnya juga menarik, aku putuskan untuk ikut membeli.

Aku benar benar salut sama penulis, illustrator, dan penerbitnya. Selain buku yang sangat cantik, pernak-pernik lainnya tentunya tidak kalah. Notebook dan lilinnya relevan dan berhubungan dengan kisah buku. Inilah salah satu hal yang membuatku sangat kagum dengan industri kreatif. Mereka sangat all out dan cinta dengan pekerjaan mereka.


Namun setelah membaca, aku menemukan beberapa kekurangan dari buku ini.

1. Plot Holes and Potential Side Plots.

= Ada beberapa detail cerita yang gak terjawab. Salah satunya siapa itu Master Kepompong? Kayaknya Master Kepompong hanya disebutkan 2-3 kali tanpa diceritakan secara detail.

= Ada banyak juga side plot yang punya potensi, namun sayangnya sang penulis tidak menyentuhnya. Seperti hubungan Amara dengan kedua orangtuanya, terlebih lagi mamanya yang sebenarnya cukup toxic. Atau gimana struggle Amara sebagai anak kelas 12 SMA. Atau mungkin bisa lebih dijelaskan kenapa Amara akhirnya menyerah berjuang untuk masuk FSRD. Aku tahu di dunia nyata semua tidak sempurna dan tidak semua sesuai dengan keinginan kita. Namun menurutku setidaknya penulis dapat menjelaskan perasaan tokoh dan pola pikirnya terhadap hal-hal ini lebih mendalam, karena itu akan memberi resolusi dan pelajaran bagi pembacanya.

2. A Kinda Weird timeline

= Sebenarnya ini masalah minor sih. Tapi saat membaca, aku sempat heran sendiri karena para tokohnya seperti melompati tempat dan waktu. Seperti aku kira mereka masih di halte tapi ternyata sudah ada di kereta (jujur aku lupa juga ini benar atau tidak, tapi ya semacam itulah).

3. Things escalated so quickly. Too quickly.

= Hubungan antara Amara dan Abel di sekitar 100 halaman pertama masih masuk akal. Namun setelah itu secara tiba-tiba mereka menjadi sangat dekat dan itu membuatku bingung. Aku sempat membolak-balikkan halaman karena kukira ada halaman atau bab yang kelompat atau hilang. Tapi ternyata tidak.

= Karena inilah aku juga tidak merasakan chemistry dua tokoh utama kita.

4. Confusing personalities?

= Aku bingung juga dengan personality/karakter para tokoh. Untuk Amara aku mengerti kalau penulis ingin membuat karakternya sebagai cewek yang blak-blakkan, ramai, namun seru. Tapi di saat-saat tertentu rasanya Amara gak seperti itu. Begitu juga dengan Abel. Abel ingin dibuat karakternya sebagai cowok yang dingin, irit kata, namun pintar dan peduli. Tapi kadang karakternya tidak sesuai dengan inisiasi sang penulis di awal. Jadi kelihatannya penulis cukup wishy-washy dengan pembangunan karakter tokoh-tokohnya. Masuk akal gak sih? Duh gak tau deh. Sampai sekarang aku pun masih mixed feeling.

5. Ineffective sentences (editor where are you?)

= Nah ini dia. Ada beberapa kalimat yang kurang efektif, sehingga pas aku baca harus kuulangi lagi kalimatnya karena bingung dan ragu. Ini mungkin saja kekurangan dari editornya. Seharusnya sang editor membetulkan kalimat yang kurang efektif (atau terlalu panjang) dengan mempersingkatnya dan membuatnya masuk akal. Tapi ini juga masalah minor, jadi masih bisa kumaklumi.


Despite all of that, there are some things I really appreciate.

1. The author LOVES writing and CAN write.

= Kadang saat kita membaca kita bisa melihat sang penulis punya bakat dan ia juga sangat menikmati ceritanya sendiri. Inilah yang aku rasakan. Susah juga untuk menjelaskannya dengan kata-kata, karena kita harus mengalaminya sendiri.

= Menyampingkan berbagai kekurangannya, penulisan buku ini menurutku sudah sangat baik. Vibes dan suasana yang ingin dibangun terasa. Jadi saat aku membaca aku sangat menikmatinya (dan sampai lupa waktu pula). Vibes kafe milik Abel dengan rak buku besarnya, lampu-lampu yang cantik di sore hari, serta wangi kopi membuatku rindu keluar rumah.

= Plotnya juga cukup linear (walaupun ada flashback) sehingga pembaca bisa berbaring sambil membaca mengikuti arus yang dibuat sang penulis. Very relaxing and somewhat comforting in its way.

2. The Bookish Aspects

= Amara, Abel, dan beberapa tokoh lainnya (dan tentunya penulisnya) adalah penikmat buku. Ini membuatku cukup excited, because a book about books menurutku sangat spesial. Cara penulis me-paralel-kan kisah Amara dengan buku-buku seperti Tuesdays with Morrie itu cukup unik dan mengesankan. Seharusnya sang penulis memuat lebih banyak unsur-unsur seperti ini karena aku sangat menghargainya.

3. Just A Little Love Story

= Di cover buku ada tulisan 'A Little Love Story', dan janji ini ditepati. Buku ini punya kisah yang sederhana, manis, dan mudah dibaca. It was definitely worth my time.
Profile Image for Shanya Putri.
345 reviews160 followers
March 4, 2022
WHAT A BEAUTIFUL COVER!! <3


aku tau Butterflies dari twitter. salah satu mutual booktwt aku ada yang sering banget share tentang AU ini dan aku jadi penasaran soalnya gambarnya cantik!?! akhirnya aku baca, tapi nggak sampe habis soalnya aku mudah bosan (biasalah)... like, di samping visualnya yang cantik banget ternyata menurutku ceritanya agak kurang wow. yes, i know. this Abel Khaizure guy is everyone's dream. it's fluffy dan konflik ceritanya cukup ringan.

di versi buku ini, banyak banget yang diubah. fokus ceritanya beda. karakter (+pendukungnya) nggak begitu dieksplor. jauhh lebih padat versi di twitter. di buku ini, alurnya terasa terlalu cepat dan banyak yang di-skip. tiba-tiba udah ini-itu. bukunya tipis banget sih, apalagi isinya ada ilustrasi di tiap bab.

besides that, the thing that bother me so much is the layout... line spacing-nya tiap bab beda-beda. ada yang normal, ada yang rapat banget. trus ada salah ketik padahal momennya lucu banget T__T sayang sekali.

bagaimanapun, aku tetap suka buku ini. it was a light fun read and i'm way too attached to the characters (Amara & Abel) ;-; oh and i LOVE their aesthetics!!

kalau kamu nyari book-boyfriend (lokal) yang baru, bisa coba baca buku ini.


fun fact: aku ikut (war) PO ini dari bulan November 2021 dan bukunya baru nyampe di bulan Januari trus penerbitnya ternyata open PO lagi (HAHAHA). buku fisiknya cantik banget lahh hardcover trus ada sleeve-nya. bonusnya juga banyak (tapi aku sharing soalnya belinya berdua sama temen). ok sekian dan terima kasih.
Profile Image for fsy.
33 reviews4 followers
February 4, 2022
Butuh waktu yg lumayan lama ternyata untuk memulai dan melanjutkan membaca novel ini, sempat berhenti lama di bab 5 tanpa alasan hanya malas, tapi hari ini saya geder untuk baca sampai habis.

Jujur, saya punya ekspektasi yang tinggi karena saya juga baca AUnya dan seperti yang lain jatuh cinta dengan Amara Nibiru dan Abel Kaizuré. Setelah bersusah-susah mengikuti PO yang banyak rintangan dan menunggu giliran buku dikirimkan ke rumah, tidak disangka ternyata sedikit dikecewakan.

Banyak typo dan plot holes entah disengaja atau tidak membuat saya hampir menyerah membacanya (ya menyerah, bahkan setelah sempat meninggalkannya di bab 5) tapi saya habiskan kok pada akhirnya👍. Semoga typo-typo ini bisa direvisi di cetakan-cetakan berikutnya.

Satu lagi yg disayangkan adalah pendalaman karakter, terutama karakter utama, yang sangat minim. Saya sebagai yang sudah membaca AUnya mungkin akan gampang menghubungkan dan membayangkan karena sudah tau sedikit dinamika hubungan Amara dan Abel juga latar belakang keduanya, tapi untuk yang belum pernah membaca AUnya mungkin akan bingung ditambah alur yang cepat jadi semua terasa diburu-buru. Oh, ada Trigger Warning juga tentang pemakaman. Saya pikir semua harus tau ini karena pasti ada beberapa yang sensitif dengan topik ini.

Pemilihan mengganti surat-surat Ra untuk Lail dari format email menjadi surat tulisan tangan lengkap dengan amplop menurut saya adalah pilihan yang bagus. Mengingatkan saya pada saat saya kecil juga pernah melakukan hal yang sama, mengirim surat kepada majalah favorite pada masanya.

Pada akhirnya, walau tidak memenuhi ekspektasi pribadi saya, saya cukup enjoy membaca novel ini. Sangat rekomendasi untuk yang sedang tidak ingin membaca hal yang berat dan full romance anak muda. Masa-masa dimana baru PDKT dan memulai hubungan baru.

Profile Image for Acacia.
1 review
March 28, 2022
jujur bener-bener naruh ekspektasi yang tinggi banget untuk novel ini. karna AU-nya yang seru, dan cover novelnya cantik banget, jadi tertarik untuk berebut dan preorder kurang lebih dua bulan.

tapi setelah dibaca, banyak banget yang kurang, ada part yang lompat dan membingungkan. karna tiba-tiba Amara dan Abel jadi deket gitu aja tanpa kejelasan? trus juga, masih disatu bab, ada part dimana Amara dan Abel ngomong aku-kamu, padahal sebelumnya mereka masih gue-lo. dan setelah ganti momen (masih dibab yang sama), yang tadinya aku-kamu, mereka jadi gue-lo. kirain sampe situ aja, ternyata dibab selanjutnya masih begitu. jujur kurang nyaman bacanya.

dan plotnya kurang detail, ada part dimana Amara dan Abel lagi dijalan mau ke mekdi, dan mereka ngobrol ringan. disitu dijelasin mereka lagi dijalan, tapi setelah beberapa obrolan, tiba-tiba Amara udah makan (kentang atau eskrim, lupa deh.) aja. padahal percakapan mereka berdua keliatannya masih nyambung dan gak berjeda.

ada part dimana Abel ngajak Amara pergi, dan ketemuan di kafe Abel, dibab sebelumnya Abel bilang ketemuan jam 10 pagi di kafe. tapi dibab selanjutnya, dimana Amara ke kafe Abel, itu jam 6 atau 5 pagi. jadi bingung banget.

sejujurnya belum nyelesain ini, baru baca setengah buku, dan memutuskan untuk gak ngelanjutin karna bener-bener dibuat bingung sampe harus bulak-balik halaman sebelumnya. masih lebih suka versi AU dibanding versi novel, karna yang di AU lebih jelas aja step by step Amara deket sama Abel gimana, lebih tertata dengan rapih. dibanding yang ini kayak loncat-loncatan gak terarah.
Profile Image for Amani Maurin.
7 reviews4 followers
January 26, 2022
sangat, sangat tidak sesuai ekspektasi. ale, tulisan kamu bagus. tapi sepertinya nexteryou mendorong kamu untuk membuat novel ini secara terlalu cepat dan memaksa. dari segi karakter, aku nggak dapet karakter amara seperti amara di AU. amara yang gak punya temen, penyendiri, tapi kalau dekat orang yang nyaman dia akan banyak nyerocos. tapi di buku, amara kelihatan kayak orang-orang pada umumnya. amara punya teman, punya circle, bisa bicara dengan orang. kalau realistically speaking, harusnya amara di buku seenggaknya dikenal abel--menilai dari banyaknya teman yang dia punya. kalau karakter abel, aku masih suka. karena omongannya masih dikit-dikit dan cuman bisa bicara jelas kalau sama lail dan keila aja.

ceritanya bland, konfliknya gak dinaikkan dengan jelas padahal ketika lail meninggal, amara jadi dekat dengan abel. itu, kan, yang bikin abel makin suka sama amara? di buku, sih, memang kelihatannya amara sama abel suka sebagai masing-masing tokoh masa kecilnya. tapi kata aku, dengan pendekatan yang dilakukan amara saat lail meninggal kepada abel, harusnya bisa lebih menyatukan mereka lagi. in my opinion, abel terlihat terlalu mudah jatuh cinta dengan amara.

buku ini terlalu pendek, menurutku. harusnya, dengan waktu yang diperpanjang, buku ini bisa lebih baik lagi. karena ale adalah penulis yang berbakat dan baik. sangat baik sampai rasanya tulisan dia punya karakternya sendiri. ale, kalau kamu mau rilis buku lagi, aku dukung. tapi jangan terlalu tergesa-gesa, ya. have your own pace.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for roley reads.
2 reviews1 follower
March 2, 2022
half of the book, author explain the story well. but, suddenly the plot its getting rush, terkesan terburu-buru buat diselesaikan. yang membuat buku ini tidak berkesan there is a lot of plot hole such as tdk diceritakan tentang bagaimana abel dan amara tiba-tiba menjadi dekat dan proses mereka belajar bersama until get in to fav uni; banyak typo; inkonsistensi penggunaan sudut pandang pertama dan ketiga; and amara tell about herself too much.
Profile Image for K.
6 reviews6 followers
January 4, 2024
Sorry to say, tapi bukunya benar-benar terselamatkan oleh covernya yang cantik dan merchnya..

I had big expectations for this book actually karena aku sukaaa sekali dengan narasi yang ditulis di versi AU. Narasi versi buku memang rapi, tapi benar-benar diluar ekspektasiku, terkadang alurnya bertele-tele dan membosankan. Entah mengapa tapi aku merasa Ale seperti meniru gaya penulis lain disini :(

Kedua, dengan banyaknya plot hole. Hubungan Amarabel nggak tergambar dengan jelas disini, when that is actually the turning point of this book. Tiba-tiba udah deket, pergi ke McDonalds bareng, dan ngomong aku-kamu. Aku sampe harus bolak-balik halaman sebelumnya karena kukira ada yang kelewat. Dan “butterflies” nya dari buku ini juga jadi nggak dapet sama sekali.

Terlebih lagi, bukunya dibanderol dengan harga yang cukup tinggi dan waktu pre-ordernya sangat lama.

Bottom line, versi AU-nya jauh lebih baik dari pada ini. Karakternya jauh lebih kerasa nyata dan hubungan Amarabel juga tergambar jelas step-by-step nya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for lavienrouge.
23 reviews4 followers
July 2, 2023
covernya cantik! ceritanya beda banget sama AU nya even aku lebih suka yg versi AU. aku merasa ceritanya ada yg kurang gitu, seperti ada gap dan cepet bgt habisnya kayak “lahh udah kelar nih buku?”
Profile Image for Raaa.
1 review
February 13, 2022
Agak kecewa sih sama versi novelnya karena entahlah plotnya terlalu cepet gimana amara bisa deket sama abel gak dijelasin secara detail, padahal di aunya manis bgt 🥺🥺. Tapi sepertinya buku ini lebih fokus adegan amara dan ibunya abel.

Terus lumayan banyak typo, terutama dibagian manisnya.. contohnya pas abel muji amara yg harusnya cantik malah jd 'antik' kan narasinya ga jadi manis lg. Mungkin for next book (aamiin) typo2 juga perlu diperhatikan.

Tapi untuk cover, ilustrasinya bagusss bangett! ✨✨ Bukunya indah, seneng bgt mandangin bukunya karena bagusss bgt ❤️❤️ Terus covernya juga hard cover dan dipakein sleeve ✨
Profile Image for starrstruck.
19 reviews1 follower
June 18, 2022
Karya Alesacakes yang berjudul Butterflies adalah novel AU pertama yang saya baca pertama kali. Awalnya saya tau cerita ini setelah ceritanya sudah dijadikan novel, dan karena banyak sekali yg bahas & beli buku ini saya pun jadi tertarik, apa sih yg bikin buku ini menjadi sangat terkenal?

Sebelum saya memutuskan untuk membeli bukunya, saya sempat membaca cerita ini yang versi Twitter, dan ceritanya memang membuat saya gemas dengan kedua tokoh utama ini, Amara dan Abel.

Menurut saya buku ini sangat cocok bagi pembaca yang tidak suka bertele-tele dan langsung sat set sat set. Yang versi buku dan Twitter tentu saja berbeda, karena di versi buku hanya diceritakan secara ringkas. Ada beberapa bab yang memang terlalu cepat sehingga membuat saya seperti, "Eh, kok kayak gini? Apa ada part yang terlewat?"

Walaupun demikian, tetapi ceritanya tetap gampang dipahami kok, dan gaya penulisan sang penulis juga cantik, saya suka hehe. Apalagi yang menjadi bonus buku ini adalah terdapat ilustrasi di dalamnya, seperti saat Amara ingin memegang tangan Abel, dan lainnya. Oh iya, ceritanya juga sangat ringan jadi cocok dibaca saat ada waktu luang.
Profile Image for syarif.
295 reviews58 followers
April 12, 2022
akhirnya kebaca juga novel happening ini (๑˃̶͈̀◡˂̶͈́๑)

aku suka sama plotnya yang gak cheesy dan clichè kyk bad boy has a crush with good girl selayaknya tipikal novel romance sejenis👍

hal menarik lain adalah cowo fiksi yg ditaksir sama tokoh utama ternyata memang ada keberadaannya 😂 (ibu cowonya novelis jadi terinspirasi dari anaknya) terus momen pencarian sosok pengirim surat penggemar juga bikin aku gemes sendiri haha

mengenai rating kenapa bisa ngasih segitu dikarenakan aku merasa terlalu tua untuk novel ini😅 konfliknya juga agak flat dan everything goes too well sehingga secara personal kurang worth the hype~ bacaan yg tepat untuk dilahap secara ringan
Profile Image for jjoooo.
7 reviews
February 15, 2022
MAUUU KAK ABELL, PLS ABELL JADI NYATA YUK😭😭
novelnya ringann, cocok buat selingan siiih
Profile Image for ditha.
17 reviews2 followers
April 2, 2022
a little love story indeed
Profile Image for Ra.
6 reviews1 follower
February 11, 2022
I loooooove how it told me so many lesson, yang tentunya bisa di ambil buat sehari-hari. Walau personally aku lumayan—agak—susah beradaptasi sama gaya penulisannya, sama bagian pendekatan amabel yang kurang dijelasin rincinya, bingung tiba-tiba udah deket aja. Tapi suka! 3 stars deh.
Profile Image for Ale.
1 review1 follower
February 13, 2022
ALE memang sudah menjelaskan bahwa cerita di novel akan berbeda dari AU. Dan ya, cerita dari mulai pertemuan amarabel hingga pendekatan mereka pun berbeda. Namun, ku nggak menyangka bahwa akan seberbeda ini.

Dari aku yang sudah baca journey mereka di AU, aku bisa bilang lumayan dapet feelnya walau kurang. Yang paling bikin aku suka dari AU ini adalah dari penokohannya yang kental. Amara AU yang biasanya hanya mau “berisik” hanya dengan orang terdekatnya saja, tapi di buku dia jadi ray of sunshinenya ke semua orang. Bahkan dia punya circle atau teman dekat, yang membuat Amara jadi karakter yang biasa saja.

Lalu dari alur yang diceritakan terlalu cepat, gak dijelaskan secara rinci atau mendetail, bagi aku yang sudah pernah baca AU masih gampang untuk memahami, tapi mungkin bagi orang yang baru pertama kali baca akan bingung dengan timestamp yang lompat sana-sini. Banyaaak banget moment favoriteku dari AU yang nggak diceritakan di novel, yang membuat penokohan karakter disinipun jadi kurang kental. Jujur sayang banget 🥲

Cerita amarabel versi AU memiliki keunikan tersendiri, dari segi penokohan dan alur ceritanya. Namun, dalam novel, menurutku jadi seperti cerita yang biasa saja. Nothing special. Hanya seperti cowok dingin dan cewek ceria.

Dari segi penulisan, aku ingin mengutip review dari user @/amaour di twitter.

“Aku merasa Ale terlalu diburu-buru untuk membuat buku ini. Aku masih bingung peran Master Kepompong di cerita ini apa. Rasanya seperti dipaksa masuk. Karena menurutku, mungkin Ale mau menambahkan hal tersebut untuk menambah kesan Amara yang lucu dan agak aneh. Tapi sayangnya, peran Master Kepompong serasa dilupakan di tengah-tengah cerita, lalu dimunculkan tiba-tiba di akhir.

“Lalu ke bagian yang aku suka dari buku ini, aku sangat suka tulisan Lail. Aku suka bagaimana Khai yang merupakan Abel kemudian bertemu dengan Amara yang ternyata selama ini menjadi “sahabat pena” lewat Lail. Aku juga suka kedekatan Lail dan Abel.”

Aku setuju pwol dengan kutipan review user di atas. Overall aku suka dan selalu suka dengan karya Ale. Namun, aku yakin banget bahwa Ale bisa buat cerita yang lebih lebih LEBIIIH lagi dari ini. Cause she is GeNiUS, terbaca lah ya dari AU yang dia bikin, dia punya imajinasi yang luar biasa.

Satu pesan aja dariku, dont do it in rush ya Ale.
Profile Image for ivejale.
13 reviews3 followers
February 14, 2022
it's a good a light novel to read (it's kind of similar with jsp particularly first pov is dominant). i started to love the au since my friend recommended this one and i decided to put the au to my #1 because i love the way the author carry out the plot, how the author characterize abel as the worth-to-be-loved bf and amara as the sunshine gf.

pertama, aku yakin most of amarabel girlies love it karena the appearence of how this book looks. oke, aku setuju buku ini aesthetically pleasing. cara authornya mengemas sebuah buku supaya terlihat enak dilihat dan kombinasi warna ungu sebagai warna utama dalam covernya.

kedua, most of amarabel girlies love it karena merchandisenya yang 'elegantly pleased' karena ya sebuah merchandise bisa dibuat sedemikian rupa supaya pembaca bisa ngerasain feel yang how it seems real yg didapet dari preferensi abel dengan candles and perfume dan amara with notebook.

ketiga, i think most of amarabel girlies love it karena bacaannya yg ringan dan karena adaptasi dari au juga sih yg most of the readers love simplest writings to read and the fluff genre make it seems acceptable for those into romance genre.

keempat, sayangnya, alur ceritanya lompat lompat. dari chapter ke chapter menurutku alurnya terlalu 'jomplang' dan aku ngerasain gap di tiap bacaannya. dan yang paling krusial, ada typo di bagian intinya dan karena typo itu feelnya jadi ga dapet.

kelima, walaupun dari luar penampilannya bagus, tapi author aku saranin untuk perhatiin juga tampilan dalamnya. aku nemuin banyak banget lembaran lembaran buku yang SPACINGNYA beda beda. di lembar awal, spacing 1.0. tapi makin aku baca, kok spacingnya berubah jadi 1.15 kayanya? itu menurut aku ga rapih dan ga konsisten yang membuat si buku ini jadi ga aesthetically worthy compared to its cover.

sejauh ini, aku suka ceritanya karena adanya peran lail. kalo gaada peran lail sih aku gatau bakal gimana reviewnya.

soooo, overall i like the story and how the book is appeared. denger denger, ale kamu kelahiran 2006 ya? it's a good start for u to write this beautiful books in your age where most of teenagers in the same age as you have nothing to do with life. pertahanin terus ya kualitas menulisnya dan semoga dengan beberapa review di sini buat jadi pembelajaran kamu supaya bisa menulis lebih baik lagi.
Profile Image for Cecilia.
4 reviews
March 2, 2022
TLDR: The book is good but it could've been better if it doesn't omit like 80% of the original story.

This book is adapted from a soc-med fanfiction posted by the author on Twitter and major changes have been made in the book version. I enjoy the story very much for the storyline flows smoothly and is plotted very well. However, the book version turns out to be far too different from the original story and it upset me, as I expected the story to be just like the soc-med one. Moreover, I personally feel that the plot is rushed and it affects my reading experience (because I expected more from the book).

The crucial thing that I'm really concerned about is the ending part (DISCLAIMER: THIS MIGHT BE CONSIDERED AS SPOILER SO IF YOU ARE PLANNING TO READ/HAVEN'T FINISHED THE BOOK JUST STOP HERE). It is said that Abel is going to study abroad for his degree program while Amara will stay in Indonesia. In the original story, both of them enter the same university for undergraduates and after graduating they decided to pursue graduate programs abroad but in different countries. I wish the author would keep this plot so that maybe this book can have a sequel about their LDR, after uni life, and maybe an epilog telling their marriage life (I remember the author mentioned on one of her tweets that they got married and have a daughter). It's also a pity that Eric, Jio, and many characters don't exist in the book realm :( But if you read the book before the soc-med version it might not be a big problem.

Regardless of the flaws, I want to appreciate Ale for creating this amazing piece about Amara and Abel from scratch. The characterization is very interesting in that it successfully draws me, as a reader, into the story and turns me into a simp for Amarabel. I have mentioned that Ale's way of writing is enjoyable and easy to read, and she managed to add her unique touch in the story using her creativity. Until now I'm still wondering what if Lail and her writings actually exist in real life, it would be very exciting (I envy Amara and Abel for they got to finished all her books).

Overall, the book is okay but I prefer the soc-med version more (maybe because I followed the latter very passionately).
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Najwa Aulia.
12 reviews2 followers
May 30, 2022
Salah satu alasan gw ngasih rate 3/5 buat buku amarabel ini sebenernya banyak sih. Kaya yang gw tau ini novel diangkat dari AU (Alternative universe) di twitter. Pas gw baca ceritanya di twitter gw bener bener yang terpesona banget sama tulisan ale. Gw sampe mikir ini au terbagus yang pernah gw baca dan kayanya sampe kapanpun ga akan bisa berpaling dari amarabel. Gw ga pernah baca cerita seindah dan serealistis ini. Amara itu digambarkan sebagai cewek yang bener-bener sabar banget, kaya semua orang pengen jadi dia gitu. Amara kaya ‘living in her own world’ dan ga perlu peduli apa kata orang. Sementara Abel ini bener-bener my favorite fictional character. Kayanya dia yang bikin gw termotivasi buat bisa masuk UI. Ceritanya di au gw kasih 5/5 kaya ga ada celah, jujur, itu cerita beneran bagus banget. Tapi, di buku gw kasih 3/5

Alasannya:
1. Alternative universe itu harusnya adalah cerita au yang dibikin jadi buku. Jadi kaya penerbit minta ale buat bikin AUnya itu jadi cerita yang LEBIH LENGKAP lagi melalui buku. Karena kita tau kalo dibaca di twitter itu emang ga selengkap di buku. But, the thing is ale tuh ga bikin cerita dia lebih lengkap melalui buku. Karena menurut gw alur di buku sama di au itu 99% beda.

Yang bikin kecewa adalah, pembaca itu pengen baca cerita amarabel ini dengan alur yang sama tapi versi LEBIH LENGKAP melalui buku. Bukan baca amarabel dengan alur yang bener-bener beda kaya yang seharusnya. Ini tuh jadinya bukan kaya baca amarabel. Kaya…penerbit nyuruh ale nulis aja gitu, ya kaya ale disuruh nulis ceritanya sendiri aja ngga harus ngikutin alur kaya di au. Ya gw tau sih, di au sama di buku itu emang bakal banyak bagian yang beda, tapi masalahnya kalo buku butterflies ini bener-bener hampir seluruh alurnya beda. Malah ngga ada yang sama kaya di au deh kayanya. Padahal kan alasan penerbit nerbitin cerita AU itu biar pembacanya ale bica ngerasain vibes amarabel dengan lebih lengkap dan lebih jelas lagi.

2. Hampir ngga ada bagian yang sama kaya di au. Kaya di au cafe K itu harusnya punya tantenya amara malah jadi punya abel. Terus abel sama amara kuliah di ui tapi di sini amara di ui abel di luar negeri. Di au saudara amara itu ada 4, tapi di buku ga tau kenapa cuma Zara doang. Ada bagian amara sama abel ngomong pake lo-gue terus tiba-tiba aja mereka ngomong pake aku-kamu. Ga ada temen-temennya abel kaya si eric, hanan, atau temennya amara si jia itu (padahal bakal seru kalau ada).

3. Alur cerita terlalu cepat. Moment pdkt amara sama abel tuh kaya ngga jelas gitu. Tiba-tiba deket aja gitu. Bikin pas baca tuh bikin terhah heh hah heh. Jujur di buku tuh bener-bener ga dapet feelnya. Gw yakin buat yang ga baca au-nya, which langsung baca bukunya pasti ngerasa buku ini sangat biasa aja. Tapi, kalau dari awal udh ngikutin ceritanya di twitter pasti tau kalau ini ceritanya sebenernya bagus banget, cuma ale aja yang kayanya terlalu pengen bikin buku ini ga ada konfliknya. Bahkan ada bagian penting di au yang ga dimasukin di buku, sementara gw nemu banyak di buku bagian yang nggak begitu penting dan meaningful tp malah dimasukin.

Satu-satunya alasan yang bikin buku ini laku keras sampe ngewar itu karena cover bukunya yang bener-bener cantik dan blurb yang eye catching banget. Terus merch amarabel pas PO juga menurut gue cantik-cangik banget. Tapi ya itu, ternyata ceritanya bener-bener di luar ekspetasi. Jadi gw saranin kalau kalian mau baca amarabel versi buku mending kalian baca AUnya dulu. Biar kalian nggak terlalu kecewa. Karena jujur, aunya beneran bagus dan ngga ngecewain.
Profile Image for Venus Amru.
42 reviews
July 28, 2022
[READ IN JULY 2022]

‘ Ra yang baik’. ‘ Ra yang manis’ .‘ Ra yang cantik’.

Sebutan yang Lail tulis untuk pembaca kesayanganya. Ra atau Amara Nibiru adalah seorang gadis penyuka tulisan Lail Khaizure, ia sudah menulis surat untuk Lail juga Khai sejak 2011 sampai akhirnya terakhir ia menuliskan suratnya di tahun 2019, ia tumbuh dengan menulis surat-surat itu untuk Lail. Tapi ia tidak pernah menuliskan alamat dan tanggal surat, sehingga surat-surat balasan dari Lail tidak akan bisa sampai padanya. Tapi Lail percaya, bahwa surat-suratnya akan sampai dengan cara yang tak akan pernah ia duga.

Amara adalah penggemar berat buku Lail yang berjudul Strasbourg Last Train, ceritanya tentang anak laki-laki bernama Khai yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya di sebuah kota kecil di Prancis. Ibunya bekerja jauh di negeri lain dan nggak sekalipun pernah menampakkan dirinya di depan Khai sejak dia berusia lima tahun. Tapi siapa sangka tokoh yang sangat Amara cinta dan banggakan yaitu Khai dalam buku Strasbourg Last Train adalah tokoh asli yang diciptakan oleh Lail dalam cerita nya adalah anaknya sendiri, Abel Khaizure. Abel juga tumbuh bersama surat-surat yang dikirim pembaca tulisan Bunda nya. Ia selalu menunggu setiap bulan surat-surat yang ada di dalam kotak surat di halaman depan rumahnya. Tapi ia bertanya-tanya kenapa Ra berhenti menulis surat untuknya juga Bunda saat ia tepat berumur 16 tahun, tapi pertemuan dengan Amara di kafe nya lah yang menjawab semua.

Buku cantik ini adalah buku adaptasi dari Alternate Universe (AU) di twitter dengan judul yang sama ‘ Butterflies’. Alur cerita yang ada pada AU & Novel itu beda bangeeett! Aku baca kedua cerita nya, kalau menurutku versi AU ini background nya cerita Abel dan Amara semasa mereka berjuang untuk masuk ke PTN trus juga kehidupan kampus mereka yang super lucu dan gemashhh! Tapi kalau cerita di Novel nya ini lebih ke cerita tentang hidup Abel juga surat-surat Amara. But, so far keduanya bagus, tapi aku lebih suka cerita versi AU karena momen-momen berdua mereka yang gemash lebih banyak dibandingkan di versi Novel!

Buku ini cocok juga kalau mau baca sekali duduk, cerita nya ringan tulisannya pun mudah untuk dipahami! Cocok deh buat kamu yang mau nambah list COWOK FIKSI AHAHAHAHAAHH!

Profile Image for ☆ chu ☆.
95 reviews17 followers
February 27, 2022
i do have high expectation while reading this book, karena udah suka & ngikutin bgt sama AUnya. yes, the plot was different from the AU, tapi back storynya tetep sama.

narasinya oke (aja), sifat antar karakternya kurang dalem jd chemistrynya kurang dapet kalo di aku:(, the whole gap plot oh my god aku pas baca jd bingung bgtT____T ciri khas dari Abel & Amara (study with us, tukeran buku & ngereview, etc) ga terlalu diceritain pdhl itu yg jd daya tarik mereka, pergantian panggilan di percakapan yg bikin aku mikir "ini maunya gimana sih???" di satu page mereka ngomong "lo-gue" terus tiba-tiba di page selanjutnya lgsg "aku-kamu".

i totally understand kl emg di buku ini mau langsung dibikin 'to the point' daripada di AU yg terlalu panjang & alurnya lebih lama, tapi malah jd terkesan terburu-buru dan banyak bgt missnya☹️ but, what i love from this book are interaksi antara Amara & Lail yg hangaaatt bgt, the cute illustration, font dan page formatnya baguuus bikin enak ngebacanya👍🏼 andddd of course the coverrrrr!!

ceritanya ringan, super fluffyy and heart warming. overall oke lah kl mau join the hype dan kenalan sama Abel Khaizuré🥰🥺😽✋🏼💗🧸🎀🍓🌷💝⭐👍🏼👍🏼
Profile Image for Alyssa.
19 reviews1 follower
January 15, 2022
First of all, buku ini CANTIK banget… quality & freebies nya oke banget! (Ngga nyesel ikut PO 1 karna dapet notebooks dan scented candle yang super wangi jugaa!)

I really loved how Ale building the characters dengan cara yang sedikit berbeda dari original AU nya, terlihat lebih cocok aja gitu untuk versi buku. And the way she’s describing the situations; menggambarkan tempatnya, wangi disekitarnya, baju yang dipakai, dan suasananya, sangat detail dan insightful banget.

Meskipun aku menemukan beberapa typo (oops) dan kadang ngerasa pelompatan point of view serta timeline ceritanya sedikit membingungkan (aku sih nggak begitu masalah karna udah baca au nya, tapi mungkin yang belum sempat baca bisa jadi agak bingung; diawal sudah cukup bagus menggambarkan gimana proses Amara bisa dekat dengan Abel (jujur bikin salting sendiri, sih) tapi lama kelamaan kayak…. Gakdijelasin secara detail lagi trus udah aja gitu(?) Tapi Ale berhasil building up the emotions di part sedihnya, u nailed it👍

Overall i wanted to say thank you, Ale, sudah dengan penuh kasih sayang menciptakan karya yang banyak dicintai juga oleh semua orang. This artwork, sure has a lot space for improvement, tapi all i can say is you did a great job🦋 recommended untuk dibaca, karena ringan bangett, menggemaskan, dan tentunya for the sake of discussion👍
Profile Image for ୨୧.
15 reviews6 followers
February 5, 2022
This one is masterpiece. I give 10000/10 for its cover. THE MOST BEAUTIFUL BOOK COVER I EVER HAVE. Designya juga aku suka banget. I love the diction that ale used to describe the situation, the place, etc. It makes me easier to imagine how the place looks like or how abel and amara met at K Café. Bahasanya ringan banget dan one thing that i love the most is semuaaaa kata"nya dengan nyaman bikin aku merasa hangat. So i can tell that this book heals me, hehe. Buat orang who loves a simple love story, this book fits u well. Cocok banget buat dibaca kapan pun merasa sendiri. Walaupun di beberapa hal yang aku notice kaya pov-nya yang berubah", juga i think its a plot hole (?) amara dan abel suddenly being so close. Aku bahkan merasa ada yang kurang. Tapi itu ga buat kupu" dalam perut berkurang kok. Ah iyaa, sepanjang aku baca ceritanya, semua emosinya benar" tersampaikan dengan baik, like u can say "oh damn, abel is real. I feel like im ra, haha." Thousands of butterflies fill my stomach while i read T__T hmmm the story line is different from its au. But it still an AMAZING STORY. Last but not least, thank ale for made this beautiful n amazing book.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 504 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.