Vanilla tidak pernah menyangka jika keputusannya untuk melarikan diri malah mendatangkan potongan-potongan masa lalunya. Mereka datang bagai mimpi buruk, menghantui tanpa henti.
Meskipun ada kenyataan pahit yang harus dihadapi, ia ingin bangkit dan memulai semuanya dari awal. Ia tidak berharap banyak ketika bertemu lagi dengan Dava, mantan pacarnya. Apalagi ia sudah memiliki tunangan cantik bernama Soraya.
Vanilla tidak mengharapkan akhir bahagia seperti negeri dongeng. Ia hanya ingin menjalani hidupnya dengan normal, memiliki teman dan keluarga yang mendukungnya, dan bersyukur di setiap hela napasnya.
It's not about the happy ending, but it's about the story.
Aku baca series ini lagi dari buku pertama (terakhir baca 2018) karena ingin lanjut baca buku ketiganya yg udah dibeli sejak 2021 dan belum dibaca, tapi malah di buku ketiga ini bacanya aku jeda beberapa hari karena bener-benar bosan dengan plot yang terlalu alot dan terlalu banyak repetisi.
Sama seperti buku kedua alur dan konfliknya lebih sederhana dari buku pertama tapi malah dibuat 2 buku terpisah jadi berasa alot baget.
Masih dengan beberapa bagian yg menurut ku ga masuk akal dan membingungkan seperti di buku-buku sebelumnya.
Diluar dari kisahnya yg agak ga masuk akal ini aku rasa aku akan lebih menikmati buku ini kalau buku kedua dan buku ketiga kisahnya lebih dipadetin dan dijadiin satu buku aja.