Lukacita

by Valerie Patkar

Tentang para pemimpi yang dikhianati cita-cita mereka sendiri.

Seorang pendiri perusahaan start-up idealis bernama Javier bertemu dengan mantan atlet catur penakut bernama Utara. Saat mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan selama ini, mereka belajar untuk memaafkan keadaan.

Genres: Romance, Fiction, Novels, Slice Of Life, Self Help, Young Adult, Mental Health

441 pages

About the author

Believing in the power of fiction, Valerie Patkar has been writing and publishing 6 books under Bhuana Sastra (Kompas Gramedia Group) since 2018.

Lukacita, her 5th book made its way to win Best Seller Category Awards in 2022 and 2023 since its release.

In 2022, she launched Dunia Loversation that is contained of 5 books narrated about love in a wider form among dream, friends, family, lover and self.

Six years in a row, Valerie got special awards from Penerbit Bhuana Ilmu Populer in Editor's Choice and Best-Selling Book Category.

Through writing, she believes small act of kindness could help everyone to live better.

Reviews

[Yoyovochka · Rating 2 out of 5]

Duh, sebenernya nggak enak mau kasih bintang segini. Cuma kalau boleh jujur aslinya memang segini. Lagi-lagi buku yang populer dan wah menurut banyak orang ternyata nggak sesuai ekspektasiku, mungkin memang nggak usah ya baca buku yang lagi "in" atau "trending" karena kadang ulasannya pun ikut-ikutan yang lain karena takut dianggap beda.
Jadi, sebenarnya aku suka sama buku ini, alurnya pas, narasinya juga enak dibaca. Pokok utama bukunya juga menarik, tentang cita-cita gitu.
Tapi..... ada sebuah tapi yang lumayan besar buat aku:
- di awal-awal kupikir konfliknya akan sangat berat, ternyata jalan aja gitu dan ada cukup banyak pengulangan. Konflik keluarga Javier yang sebenarnya terbilang sedang-sedang saja jadi kelihatan wah.
- kupikir akan ada banyak pertandingan catur atau adegan-adegan catur yang seru gitu, tapi ternyata semua adegan pertandingan dilompati semua sama penulis dan hasil akhirnya aja dikasih tahu. Atau bagian si Tara ke Moskow pun dilompat saja tau-taunya dia udah pulang, padahal kalau ditambahkan porsinya lebih banyak, pasti lebih nendang.
- terlalu banyak interaksi yang menurutku kelewat manis antara Javier dan Tara. Aku tahu sih mereka ini jatuh cinta berat, tapi porsinya kelewat banyak jadi kayak apa ya, aku kekenyangan makan yang manis-manis ini terutama di bab-bab akhir.
- tokoh-tokoh pendukungnya juga cuma mampir lewat aja. Intinya ini soal Javier dan Tara dan hubungan mereka. Selebihnya cuma satu bab atau beberapa baris saja.
- hubungan Enzo dan Javier itu menurutku hm agak kecewek-cewekan gimana gt. Aku nggak yakin (atau mungkin aku aja yang ga tau) hubungan dua saudara lelaki bisa begitu, ucap sayang-sayangan. Entahlah.
Jadi, 400 halaman isinya aku pikir cuma lovey-dovey aja, sama memang tentang perjuangan si Tara dan Javier dalam mengejar cita-cita, cuma kayak numpang lewat aja. Andai dijabarkan lebih jauh kayak apa pasti menarik sekali.
Mohon maaf jika ada salah kata. Tapi narasinya memang enak. Buat saya pemakaian gue-lo di sini sama sekali nggak masalah besar.

[Nurul · Rating 3 out of 5]

Kayaknya review ini akan lumayan panjang karna There's plenty things to discuss about. Buku ini banyak berseliweran di rekomendasi readers lainnya dan tentu itu bikin saya penasaran juga.

Dimulai dari hal yang saya suka dulu kali ya. Saya suka buku ini beda dari lainnya yang ngebahas tentang cita-cita dan mimpi tapi dikemas dengan realistis. Gimana kita ngeliat struggle tokoh-tokohnya yang ngajarin kita soal penerimaan diri yang bagi saya itu susah.

Saya juga suka porsi karakter-karakter di buku ini yang pas, bahkan ada beberapa POV pun nggak ngeganggu sama sekali karna kita jadi bisa liat sudut pandang dari mereka. Gaya penulisannya juga asik jadi saya bisa tamatin buku ini dalam waktu singkat. Oh, sama banyak banget quotes yang saya tandain!

Tapi selain karna 300 halaman selanjutnya saya udah mulai bosan, ada juga beberapa hal yang buat saya nggak bisa kasih novel ini 4 atau 5 bintang.

Pertama, penggambaran karakter Javier. Awalnya saya suka sifat dia yang tengil tapi misterius. Tapi jadi geleng-geleng kepala waktu dia terlalu nyampurin urusan orang lain dan daftarin Tara jadi atlet mandiri tanpa persetujuan dia sendiri padahal si Tara ini bilang nggak mau balik ke catur lagi. Ya, walaupun ujungnya si Tara manut-manut aja. Terus dia tipe cowok yang kayak "yaudah gue f boy tapi gue ga munafik" ala wattpad :"

Kedua, ada beberapa inkonsistensi yang jujur yaa, saya beneran udah berusaha buat bodo amat tadinya cuma nggak bisa karna itu bikin saya bingung

Contoh waktu Javier bilang dia pernah selingkuh dan dia bilang gini "Gue berulang kali selingkuh. Hampir semua alasan gue putus karena gue selingkuh atau ketauan deketin cewek lain..." tapi pas mereka jadian dia bilang "Info aja ya, gue nggak pernah selingkuh, kalau gue udah merasa nggak klik sama cewek gue, gue selalu ngomong sama mereka" Jadi yang bener tuh yang mana? :( (apa Javier aslinya dua orang?)

Terus ada lagi, jadi di halaman 200an si Tara bilang kalo Javier cerita tentang keluarganya, narasinya begini "Gue tahu dia nggak cuma punya seorang kakak yang juga pengusaha, tetapi juga adik yang masih kuliah dan nggak tinggal serumah dengannya". Nah dari situ saya berasumsi kalau si Tara udah tau nih Javier udah punya adik. Tapi herannya di halaman 300an pas dia dikasih tau Rumi kalau Javier punya adik dia malah kaget dan bilang Javier nggak cerita kalau dia punya adik. (tepok jidat)

Terakhir, sebenernya bagus sih novel ini kayak self-improvement book gitu konsepnya, tapi ada beberapa part kayak dipaksakan dan menggurui.

Tapi terlepas dari itu semua, review saya ini subjektif dari reaksi saya waktu baca buku ini dan buku ini tetap layak dibaca kok.

Rate: 3.5/5

[☆ chu ☆ · Rating 5 out of 5]

bagus banget huhuhuhu🥺 i feel hugged by this book😣🤍

rasanya kyk lg baca buku self improvement tp dibalut dgn cerita fiksi. buat 450+ halaman awalnya aku kira bakal bosen krn isinya cuma romance menye-menye, ternyata ngga!

hampir semua masalah kehidupan dibahas di buku ini (percintaan, persahabatan, kekeluargaan, self acceptance, dan yg pasti tentang cita-cita dan mimpi) bacanya berasa 'ditampar' 🥲 krn ngerasa bisa relate (in a different way) sama tokoh-tokoh, background story, dan permasalahan-permasalahannya. character development dan penokohan semuanya kuat bgt dan punya porsinya masing-masing.

banyak kutipan-kutipan bagus yg bisa dijadiin self reminder. aku baca ini di gramdig jd nyesel knp ga beli aja buku fisiknya😩 krn pgn bgt diannotate huhu.

anywaaayy, pokoknya buku ini baguuuusss banget! narasinya ngalir, ceritanya ringan tapi meaningful, saltingnya dapet, sedihnya juga dapet. lovey dovey antara Javier & Utara juga aaarggghhh😳🦋 super gemes!!!! highly recommendeddd!! i think this will be my another comfort book HEHE❤️‍🩹

"Apa yang orang pikirkan tentang lo, apa yang orang rasakan tentang lo... itu tanggung jawab lo. so live and treasure yourself. more than anyone else."

[yema · Rating 5 out of 5]

Selesai juga, sebenernya gak mau cepet-cepet baca buku ini. This is my new comfort book. Tara sama Javier ngerti dan ngehargaian satu sama lain. Buku ini bener bener paket lengakap. Self improvement sampai ke romance. Love story sampe ke families and friendship. Kita gak bisa benci siapapun disini (walau sebenernya masih sebel sama Yasa dan Regina) buku ini adalah obat buat nyembuhin luka aku dan bangun "harapan" untuk karya kak Valarie selanjutnya, soalnya semepet ngerasa gak mau berharap apa apa sama tulisan kak Valerie semejak baca Claries.

[ayu. · Rating 1 out of 5]

duh gusti indonesian ya books and their characters’ names. the writing style that switches (very often!) from formal to casual with no transition is a bit nauseating and uncomfortable. it makes the flow deeply unenjoyable for me. the raging ratings and reviews probably had set me up for expecting too much.

meh points (might contain spoilers)
• forced meet cute. cringe. i promise you any story can work just fine, flow as smoothly if they dont have a meet cute. it’s not the required start in everything
• stereotypical personality of characters (even though they’re not main characters)
• ni author mau bikin karakter neurodivergent apa gimana sih because (ya rabb gue kasar bgt) if they’re this clueless in everything, namanya dongo ini. author made it as the character’s whole personality and it’s deeply annoying and somehow infuriating to read
• the trope of (((reformed bad boy))) and the sweet virginal girl is getting very tiring, no? you cant be that stupid that clueless you’re a (((genius)))
• also doesnt go unnoticed to me how a character cannot for the sanity of themselves notice social cues, yet they seem to just know emotions uttered through words coming out of a mouth that’s supposedly (((datar))) and (((galak)))
• it’s totally acceptable to write books entirely in indonesian. it’s more pleasing to read than being punched with english sentences that feel out of place with mistakes that though not fatal, still enough to give a slight grating on my nerves. sayang banget i have to kept sighing whenever this occurred.
• (((langit menjingga))) lah sembuh nih wak buta warnanya?

[Najwa · Rating 3 out of 5]

Ceritanya bagus, tapi ada beberapa hal yg membuatku terganggu.

[MIGHT CONTAIN SPOILER]
1. Writing style nya nggak terlalu cocok sama aku
2. Pergantian sudut pandangnya agak mengganggu. Menulis menggunakan dua sudut pandang orang pertama itu challenging, dan di buku ini aku kadang bingung, ini suaranya siapa? Terus ada beberapa bab yang sangat singkat, yang bikin aku tambah bingung, lho ini udah ganti POV?
3. Ada beberapa kata yang hilang (?) yang bikin makna kalimatnya jadi nggak tepat. Dan ini terjadi cukup sering
4. Aku lumayan jadi grammar nazi pas baca ini
5. I like Tara, but I can't stand Javier. Menyebalkan dan sangat sulit dimengerti. Tukang maksa juga. Dia langsung daftarin Tara ke pelatihan catur mandiri tanpa persetujuan Tara. Terus di bab terakhir si Enzo bilang ke Tara kalo Javier menghargai keputusan Tara untuk pergi. Aku langsung mikir, "lah kan situ yg mutusin Tara? Situ yg nyuruh Tara pergi???"

[The Eod · Rating 5 out of 5]

Setelah sekian lama, akhirnya aku ngasih bintang 5 lagi ke buku.

Buku ini menceritakan perjalanan Javier dan Tara yang dilukai kehidupan lalu perlahan menyembuhkannya bersama-sama. Premis sederhana dengan eksekusi luar biasa. Tidak ada uwu-uwuan ala novel romance pada umumnya, lewat Tara dan Javier kita disuguhi bahwa kehidupan bukanlah permen gulali.

Nggak ada bosan"nya aku baca isi pikiran mereka berdua, penggunaan POV 1 bergantian yang pas dan bisa dibedakan sifatnya. Pacenya nggak terlalu cepat atau lamban, semuanya pas dan berpengaruh untuk plot cerita. Endingnya aja manis banget hehehe. Semua sesi deep talk Tara dan Javier tuh favorit banget. Cara Valerie nulisnya aja berasa bukan kayak fiksi hehehe.

Buku ini benar" mengingatkanku untuk selalu mengutamakan kebahagiaan diri sendiri sebelum orang lain.

Definetly re-read kalau ada kesempatan hehe.

[Jey · Rating 3 out of 5]

“if i compete myself with others, it means that i consider myself for not being good enough. now i compete with no one, i don’t have to. because, i am good enough for myself, and i don’t need more than that”.

[Septiani Ewiantika · Rating 4 out of 5]

Nama penulis sudah tidak asing buatku tapi Luka Cita adalah buku pertama yg saya baca.

Jujur berat banget hati aku pas baca pertengahan buku ini. Kaya, it’s feel more relatable but in different way? I dunno.

Meski awalnya agak aneh aja si Jav kok cepet banget ya proses jatuh cintanya? Tapi belakangan agak paham sih krn konflik dan ceritanya agak lebih rinci pas mereka udah bersama. Bener-bener dalam tulisan ini aku merasakan sosok Jav yang pemikiran nya sekecil apapun itu, lebih bermakna. Begitupun Utara. Bagaimana cara menghargai orang dan memberi kesempatan kedua, bagaimana rasa kesepian yang emang harus ada dalam hidup kita. Tentang hari yang baik-baik aja tapi gajelas juga gimana and we’re familiar with that feeling. Tentang menerima dan tidak denial kalo emang kita itu makhluk yang sering kesepian entah sebanyak apapun temen kalian. Online maupun offline.

Menghargai diri sendiri dan tidak punya ekspektasi kepada orang lain menurutku hal yang lumrah dan wajar. Kita harus membentengi diri bukan karena kita mau sok-sokan jadi org yang kuat, tapi karena kita tau betapa rapuhnya diri kita saat kecewa dan itu sungguhlah buang-buang energi dan waktu.

So, have you put your self as a priority?

[syarif · Rating 4 out of 5]

Jujur aku gak setuju sama statement “Usaha Gak ga bakal mengkhianati hasil” karna banyak pengaruh dari hal lain juga dan novel ini mengamini apa yg selama ini aku yakini 👀

Lukacita sama seperti judulnya, ini adalah novel buat kalian yg terluka saat menggapai cita-cita🥺

Ceritanya ada atlit catur legendaris yg mutusin buat berhenti karna tertekan banget dan gak enjoy lagi lah main catur, namanya Tara. Lantas dia nge apply ke creative agency ketemu sama atasannya, Javier. Nah si javier ini, tipikal cowok brengsenk yg sembrono, ceplas ceplos, gonta ganti cewe tapi di balik itu ternyata dia punya banyak luka tersembunyi🙄😶

Kita bakal melihat self development dari masing-masing tokoh. Gimana mereka bisa berdamai dgn keadaan terutama kegagalan dan menurutku sih yak lukacita membawa angin segar ke dunia perbukuan karna mengangkat sisi terpuruk dan bangkit buat ngejar mimpi. Kayak jarang gitu loh!.

Aspek keluarga, pertemanan, cinta juga dibahas. Meskipun lagi lagi tokoh cowoknya bercover bad boy dan dialognya terkesan too much😅

Reminder yg aku inget bgt itu ttg harapan agar kita selalu bahbagia dgn kerja kerasnya, sekecil apa pun hasilnya🫶

[Khai · Rating 5 out of 5]

before we help others, we should help ourselves too. finish with ourselves first. accept the failure. accept and love all the things we cant change. the reality, the good and the bad. sometimes giveup is the best decision, instead of bear up and surviving until indefinitely period of time. Utara Paramayoga is the definion of endure, and Javier with Pengantara is the definition of give up the things that totally not the same as it was.

this book is not only teach us about a journey that will face us to achieve our dreams, but also about the relationship lesson; on how we should have boundaries for be in love with someone, respectfullness, and the value that is a way more better than sex.

i love how the book was totally well-written and show us how to overcome about the things that really relate in life, through the fictional characters; Utara, Javier, Aslan, Enzo, Pak Har, Pengantara, and so on. They have a special place in my heart, really!! Thank you kak Valerie for writing something that can be hugged like this.

[intomyeuphoria · Rating 5 out of 5]

bener bener buku self improvement berkedok cerita fiksi😭😭😭 gue bener bener ngerasa tertampar banget sama isi bukunya. Sekarang gue paham kenapa di halaman pertama muncul kalimat “Semoga hari ini kamu mulai berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan belajar memaafkannya” karena sejujurnya nerima suatu keadaan apapun itu prosesnya panjanggggg banget….
buku ini juga banyak banget kalimat kalimat yang tujuannya untuk lebih mengutamakan diri sendiri dari apapun itu. manusiawi. “So live and treasure yourself more than anyone else.” BERASA LG DIPELUK GUEEE😭😭🥺🥺🥺🥺

[Leila Rumeila · Rating 4 out of 5]

Actual 3.5⭐
Sebelum mulai baca buku ini dan baca review2 di sini, ekspektasi gue mungkin bisa kasih minimal 4-bintang.
Tadinya sih begitu memang. Sampai di sekitar 150 halaman terakhir, ketika pengungkapan2 di balik merananya si Javier ini mulai terkupas satu2.
Tadinya gue memahami "the whys" dia mengambil keputusan ini dan itu. Tapi lama kelamaan gue merasa kok si Javier ini sebenernya agak berlebihan dalam menyikapi transisi fase hidup yg sebenernya dia belum move on.

Ok misal gini, dalam hidup kita pasti ada fase2 di mana fase tersebut a/ yg paling berharga, memorable, dan kalau ada mesin waktu kita mau balik ke momen2 itu.
Tapi, sebagai orang dewasa toh kita menyadari kalau hal itu engga mungkin dan pilihan satu2nya ya kita terus hidup dan menikmati masa sekarang. Tapi si Javier ini engga. Rasa2 kesepian dan rindu dengan momen2 masa lalunya, malah jadi buat dia frustrasi sampai depresi.
Betul mental orang berbeda2, tapi kesan gue terhadap cara dia terus berlarut2 pengen semuanya tetap sama seperti dulu, like hellooo you're a grown-up man, dude!

Bagaimanapun, buku ini bagus. Banyak kalimat2 yg bisa boost buat yg lagi ada di fase2 down.

[Farah Soetrisno · Rating 5 out of 5]

Insanely good. Engga nyangka sih bakalan se-hooked ini sama novel fiksi.
Novel ini menceritakan tentang Tara, Javier, Yasa, dan kawan-kawan nya dalam mengejar cita-cita mereka, walaupun dihantui kejadian dimasa lalu yang menjadikan mereka membenci diri mereka sendiri.
Awalnya engga ngerti kenapa karakter Javier terkesan sangat menyebalkan, tapi lama-kelamaan, gue malah jadinya merasa relatable dengan Javier. Maybe bcs i see myself both in Javier and also Tara's personality, jadi bisa ngerti their train of thoughts. Ribet, tapi shallow banget.
Alur ceritanya mengingatkan gue sm novel Almond, tiap babnya pendek dan ga bikin bosen bacanya. Namun, kalau novel ini ditiap bab nya menceritakan beberapa sudut pandang. Jadi semua ceritanya dari sudut orang pertama.
Gaktau mau ngomong apa. Terlalu bagus dan sayang buat gue untuk diceritakan, mending kalian baca sendiri biar ngerti 🥲

[Autmn Reader · Rating 5 out of 5]

Rating aslinya 4,8 🌟

Aku bisa bilang, pas awal baca buku ini aku ngerasa aku bacanya di waktu yang tepat aja. Bukunya page turning padahal mood ku buat baca juga biasa aja. Terus isu yang diangkatnya juga sangat relate sama keadaan aku juga, sih. Mungkin itulah kenapa aku lebih bersimpati sama semua tokoh di cerita ini.

Kalau ngomongin tokoh-tokohnya, aku keknya harus bilang kalau semua tokoh di sini itu beneran punya back story-nya masing-masing dan buat aku yang baca itu bisa naruh simpati. Emang nggak semua, sih. Peran-peran kayak mantan pacar Javier itu nggak ada cuman emang nggak penting juga. Terus semuanya punya closure-nya masing-masing. Kayak misal Regina sama Yasa cuman kebagian satu part tapi karena dari awal udah dikenalin smaa mereka dan masalah mereka, satu chapter juga cukup. Even buat orang-orang di Pengantara aja punya closure-nya masing-masing, which is good. Dan aku juga suka karena closure nya itu satu-satu dan nggak dilangsungin semua. Satu aja sih yang kurang, Javier-Enzo. Beda sama Tara yang konfliknya terurai satu-satu, bagian Javier ini terlalu cepat. Cepat tapi draggy karena beberapa part kayak terlalu banyak pengulangan dari sisi Tara atau Javier-nya. Jadi sayang aja sih pas bagian Javier jadinya terlalu terburu-buru dan instan. Walaupun engak yang instan banget dan masih bisa ddihayati juga, sih.

Selain itu, aku tuh kek sukaaaaa banget sama Javier-Tara dari awal mereka ketemu. Kek lucu aja interaksi mereka itu dan gemesin. Jadi pas ada bagian-bagian menuju ending kek ikutan sedih juga.

Hal yang aneh buatku itu tone dari POV-nya. Tara-Javier terus selingan Regina sama Yasa punya voice yang sama. Tapi mari singkirkam Regina sama Yasa karena cuman dapet satu chapter. Jadi fokus di Javier sama Tara aja. Vibe mereka itu sama sih, tapi at some point aku bisa bedain suara mereka. Mungkin karena karakterisasinya yang kuat juga, ya. Naaah anehnya malah d dialog mereka ini kadamg kecampur dan suaranya sama persis. Padahal kalah di narasi, jiwa mereka itu bera, tapi pas dialog aku perlu baca berulang kali biar nggak ketuker yang lagi ngobrol ini siapa. Mana kan ini dialognya panjang-panjang. Di narasi juga kadang ketuker sih cuman jaraaaaang banget.

Over all, best book this month, sih menurutku. Luv 💜

[peachberryss · Rating 5 out of 5]

⭐️ : 10/5

Mohon maaf ratingnya jebol, tapi kayaknya ini novel terbagus yang pernah aku baca deh, suerrrr😭✊🏻

Ini sih emang namanya self improvement berkedok novel!! Kalau aku baca di buku fisik, yakin banget hampir tiap halamannya ada stickynote, sepenting dan sebagus itu semua kata-kata dari awal sampai akhir buku😩👍🏻

Lukacita bercerita tentang Javier dan Utara, dimana mereka sama-sama struggling menjalani kehidupan untuk mencapai cita-cita mereka. Javier adalah pendiri start-up yaitu Pengantara dan Utara adalah atlet catur. Dua manusia yang lelah banget dengan takdir mereka, bertemu di Pengantara.

Novel ini masuk ke paket lengkap dan paket special, tentang cita-cita, impian, friendship, family, lovers, self improvement, semuanya ada dan perpanduannya sangat indah🥹

Aku juga suka sama karakter yang realistis, sampai karakter yang ngeselin pun emang real banyak di dunia nyata, bukan hanya menceritakan manusia sempurna tanpa kekurangan. Alur dan konfliknya juga bagus parah, semuanya sesuai porsi masing-masing, ditambah banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari mereka.

Narasi yang santai, POV Javier dan Utara, alur yang lumayan cepet, konflik yang saling terhubung, quotes, semuanya WOW banget🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️

Aku juga suka banget sama awal pertemuan Javier dan Utara, yang disangka abang grab🤭 Komedinya juga suka, gak yang maksa, lucu banget dehhhh!😤

Buku ini emang worth the hype, semua orang harus baca, SEKARANG JUGA!😡

[Aurora · Rating 5 out of 5]

Bukunya bagus banget.. 🥺🥺
Banyak value dan makna tersirat di dalemnya.. Kalimat-kalimat yg selama ini pengen di denger justru didapat dari buku ini.. Bener-bener berasa dipeluk sama buku ini karena kutipan-kutipan dan masalah-masalah yang diangkat juga relate banget sama diri sendiri.. 🥲🥲
Ga berekspektasi tinggi biasanya sama buku romance fiction gini, tpi berhubung banyak yg rekomendasiin, akhirnya nyoba baca dan ternyata baguss bangeettt.. Ini mah buku self improvement berkedok romance fiction heuhhh..
Hubungan kedua pemeran utamanya, Tara dan Javier, juga bener-bener adem karena saling support.. Dengan bantuan satu sama lain, masa lalu mereka masing-masing akhirnya bisa mereka hadapi dan selesaikan.. Ngalir banget baca buku ini karena beneran nagih banget dari awal baca juga.. Ceritanya ringan tapi meaningful, highly recomended banget pokoknyaaaa

[Balqis Abdillah · Rating 5 out of 5]

♟️Judul Buku : Luka Cita
Penulis : Valerie Patkar
Penerbit : PT Bhuana Sastra
441 halaman

♟️Blurb
Tentang para pemimpi yang dikhianati cita-cita mereka sendiri.
Seorang pendiri perusahaan start-up idealis bernama Javier bertemu dengan mantan atlet catur penakut bernama Utara. Saat mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan selama ini, mereka belajar untuk memaafkan keadaan.

♟️Utara, tokoh cewek dalam buku ini merupakan seorang mantan atlet catur. Ia memilih untuk berhenti dari catur dan melanjutkan hidupnya tanpa mau terlibat lagi dengan catur. Mematahkan mimpi kedua orangtuanya. Javier, pendiri perusahaan startup. Lelaki playboy yang ternyata sangat peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia punya alasan besar tentang keputusannya untuk berhenti dari pengantara. Banyak pertanyaan dari keputusannya tersebut. Padahal, ialah yang membangun pengantara dari nol.

♟️Awal cerita dibuat mewek karna masa lalu dari Utara, sampai bertemu javier. Sampai Pertengahan cerita, banyak mengandung bunga2 cinta dan sedikit komedi. Sampai di akhir cerita, aku terkesan dan lega atas apa yg mereka putuskan berdua. Bukannya kecewa tentang perpisahan mereka. Tapi ini tentang penerimaan atas diri mereka masing2. Love banget sama kisah utara dan Javier 🩷. Banyak pertanyaan yang akhirnya terjawab. Alasan2 kenapa Javier memilih untuk melepaskan. Dan rasa bersalah di masa lalu yang belum usai.

♟️Rate ⭐️5
#valeriepatkar #lukacita #javierdanutara

[aleeca · Rating 5 out of 5]

Aku nggak tau mau comment apalagi selain ini cerita sedih banget. Baca cerita ini kaya lagi ngaca karena entah kenapa beberapa keadaan javier sama tara relate sama aku. Makanya aku bahkan sampe mau nangis baca ini.

Tara, dia beneran sebaik itu. Dia tuh to good to be true banget gila. Bahkan setelah apa yang dilakuin Yasa ke dia, dia masih bisa maafin Yasa.

Javier, dia kuat banget. Emang mulutnya minta diplester banget tapi kadang kata-katanya tuh membangun. Mana gengsian banget. Dan menurutku javier ini agak red flag sih. WKWKWK.

Baca lukacita tuh kayak ngikutin hidup tara sama javier yang dealing with they trauma. Mereka yang awalnya rapuh, patah, hopeless, akhirnya sama sama berjuang buat bangkit, saling menyemangati, dan saling ada untuk satu sama lain. Couple goals banget JAKHHH.

Pas akhir aku ngerasa HAH INI UDAH SELESAI KAH? Karena seenggak berasa itu baca novel ini. Kayaknya walau novel ini halamannya 1000 lebih aku bakal tetep baca sampe habis dan bakal ngulamg ngulang terus. wkwkwkwk.

Anyways ini TMI sih, aku juga baca versi wattpadnya. Walau versi novel ini bagus banget cuma aku ngerasa lebih suka sama yang versi wattpad. Hehehe.

[Tin · Rating 4 out of 5]

Well Again I love the plot, the self healing quotes. Tapi kenapa nggak 5 karena menurutku ada yang kurang pas pe masalahnya dengan kenzo. I Dont know What. Kek kurang micin aja di makanan tuh. Tapi i know that feeling kalau tiba-tiba ada adik baru di keluarga yang sebenrnya nggak ada hubungan keluarga kok bisa se sayang itu. Tapi si kenzo ini kan adiknya beda ibu cuma tetap aja kenzo jadi orang baru.

Buku ini menurutku ngalir aja, pertanyaan-pertanyaannya akan terjawab dengan cepat, Clear. Yang menarik perhatian ku adalah bagaimana menghargai diri sendiri, accepting self. Suka dengan karakter utara walaupun terlalu baik haha. Mana ada orang putus liat pacarnya selingkuh nggak ngamuk, sama sahabatnya pulak🤣.

Jaiver dan Tara ini tipe hubungan yang tidak nuntut apa-apa dari pasangannya tapi bisa banget saling mengerti. Like, tidak akan tara minta penjelasan tentang masa lalu Jaiver kalau bukan dia yang cerita sendiri. Begitupun Jaiver. What a good boundaries ya walaupun harus salah jalan dulu tapi prinsip itu yang kusuka di hubungan mereka. Itu hal kecil tapi waww.

Yang kusuka dari karakter Jaiver juga bagaimana merangkul teman-temannya dan sangat bijaksana mulutnya aja yang kelewat tidak sopan. Jaiver dan Tara sebenrnya dua orang yang sama. Sama-sama ada di tahap penerimaan diri. Walaupun beda kondisi tapi menjadi support system yang cocok untuk keduanya.

Ini buku kedua yang kubaca, lebih suka ini sih dari yang sebelumnya. Nggak ada mode jenuh ku sepanjang bukunya

[veyninda · Rating 4 out of 5]

3,5
Kenal kak valeri jalur temen, dia suka banget baca buku-buku kak Valire mulai sari Clarise sampai yang ini.

Jujur aku suka sama buku ini, engga cuma romance tapi juga ada side story yang nfajarin kita buat lebih ikhlas dan lercaya diri. Narasinya juga enak buat dinikmati, plotnya juga Oke. Karajter devlopmentnya juga oke. Cuma aku merasa beberapa hal itu kek diulang2 terus bikin bosen kayak engga ada permasalahan lainnya atau gimana gitu 😔

So far aku suka sama kisah cinta antara Utra dan Javier yang manis tapi engga menye2. Interaksi mereka suskes berhasil bikin aku merasa jomblo.

[myutokki ✶꩜ .ᐟ · Rating 5 out of 5]

⭐️ 4,8/5 from me
this book gonna be my comfort book since there’s a lot things that i can learn from their problems, kindness, and mistakes. i love the way Tara and Javier loving each other, they r soooooo cute together!!1!
i read a review abt this book here, they said that it’s only focused on the mc’s love and bonding and i agree with that. mostly, it was talked about dream, how to get off from their pain, and loving.

[Michelle · Rating 5 out of 5]

buku nya bagus.banget.banget.bangettttttttttttt!!!!!
i really reallyyyyy reallyyyyyy recommend u to read ths bookkkkk. bakal jd one of my comfort boookkk yg ga bosen dibaca ulang2 lagii karna cerita nya ini beneran realistis deh pasti pas baca kaya "hah ohiya yaa bener jugaa gilaaaa kok bisa ya dia ngerti maksud guaaaa"
thank u ka val udh buat buku seeeeeeee bagus ini♥️

[Yasmin Nabilla · Rating 4 out of 5]

Menemukan buku inin di gramedia dan sempat ku lihhat bebrapa review di goodreads dan cukup bagus ratingnya. So, aku memutuskan untuk membeli buku ini.

Menurutku penulis berhasil menghidupkan karakter di dalamnya dan aku sedikit bisa mengerti bagaimana perasaan seorang introvert memendam perasaannya. Dari buku ini aku bisa belajar cara untuk mengikhlaskan masa lalu dan bagaimana aku bersikap terhadap cita-cita ku yang mungkin memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Aku suka cerita dalam novel ini, konflik yang diangkat begitu beragam dan membuatku banyak mengambil pelajaran bahwa terkadang tak semua yang kita rasakan harus diungkapkan. Kita memiliki ruang sendiri untuk perasaan yang kita miliki. Perasaan kita bukan tanggung jawab orang lain, begitupun sebaliknya.

Terima kasih kepada penulis karena menuangkan segenap perasaanya kepada tulisan ini.

[vanessa♡ · Rating 4 out of 5]

4,5⭐️

“Hidup selalu tentang hal yang lo suka dan yang nggak lo suka. Gue baru sadar kalo dalam menjalaninya, kita nggak pernah diberi pilihan, tapi diberi pelajaran untuk bisa memahami dan akhirnya menerima.” ──Lukacita, 2022.

[maruchan · Rating 5 out of 5]

Buku Valerie Patkar yang aku baca pertama dan langsung jatuh cinta. Bahasanya indah, enak untuk dibaca. Ceritanya logis dan detailnya berasa banget. Pasti author risetnya gak kaleng-kaleng 👌🏻👌🏻👌🏻

[nayla · Rating 5 out of 5]

VALERIE PATKAR GA PERNAH GAGAL NULIS BUKU KEREN!!!

[Rini Budihartati · Rating 4 out of 5]

Great book and amazing quotes. Though, I dislike Tara and Javi at first. But, as the story goes by and I can see their development, I was very excited and grateful.

[lin · Rating 4 out of 5]

"If i compete myself with others, it means that i consider myself for not being good enough. Now i compete with no one. I don't have to. Because I am good enough for myself and i don't need more than that."


-------------------------------------------

Novel paket lengkap. Soal cita-cita, self improvement, friendship, lovers ada semua. Tara entah kenapa selalu keliatan depresi di tiap POV-nya sendiri. Saya bahkan mikir kalau dia juga butuh bantuan profesional, bukan sekadar kata-kata penenang dari Yasa atau Javier. Syukurnya di akhir cerita dia udah cukup membaik.

Lalu, Javier. Karakter dia awalnya pragmatis & rasional tapi saat pertengahan sampai akhir cerita cowok ini jadi sentimental dan itu bikin saya agak kesal :")

Katanya Javier jahat, tapi menurut saya dia terlalu baik dan bego saat berhadapan sama adiknya.

Overall, saya cukup nikmatin ceritanya sih. Cuma rasa excited saya nggak sebesar di awal cerita.

[Dayeen · Rating 5 out of 5]

Masih gabisa move on dari buku ini karna senyaman itu bacanya, balik hobi baca buku lagi karna luka cita <3
ceritanya sambil ngasih banyak pelajaran bgt, dari gimana sulitnya untuk belajar ikhlas, memaafkan, menerima takdir dan masa lalu, juga tentunya untuk diri kita sendiri..