Hal-hal yang misterius terjadi dalam hidup Kimie. Sebuah torso yang bisa berbicara. Ruang kelas yang berubah menjadi lautan yang meluap-luap. Payung yang bisa mengambang di udara. Hidup dengan keluarga tanaman.
Kemampuan Kimie yang tidak bisa dilihat orang lain mendapatkan julukan "bakat misterius" dari teman masa kecilnya, Riku. Satu-satunya yang bisa memahaminya adalah Riku. Namun mereka berdua tidak dapat menyadari pentingnya mereka satu sama lain.
Tuhan itu tidak adil. Atau lebih tepatnya, jika Tuhan memang menciptakan isi dunia ini, maka Tuhan memiliki keseimbangan yang benar-benar buruk.
Buku ini absurd. Buku ini sepertinya memiliki genre magical realism. Banyak yang tidak saya pahami dari buku ini termasuk tentang timeline hidup Kimie yang suka melompat-lompat sehingga rasanya buku ini merupakan cerita-cerita pendek yang dijadikan satu buku. Bukan berarti saya tidak menyukai buku ini, karena saya tetap menikmati membaca kehidupan Kimie yang dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman absurd nan unik.
Setelah membaca Akhir Kata dari sang pengarang, Arie Nashiya Sensei, saya baru menyadari bahwa buku ini juga dipenuhi dengan rasa kesepian yang membelenggu Kimie. Satu-satunya yang benar-benar memahami dan begitu sabar dengan Kimie ada Riku, sahabatnya sejak kecil. Hingga pada akhir kisahpun buku ini ditutup dengan rasa
Manusia tidak menangis saat mereka sedih. Mereka baru menangis saat merasakan penderitaan yang tak tertahankan. Berada di dalam badai emosi, merasa tidak berdaya, meraskan ancaman pada keberadaan diri sendiri. Jika tangis itu sudah tidak tertahankan, ia akan menangis.
Ketika tahu Riku meninggal, entah kenapa aku ngerti perasaan Kimie. Perasaan Kimie yang sepi dan kehilangan ikatan juga menggambarkan banyak perasaan orang. Buku ini cocok buat yang kesepian dan merasa ga dimengerti.
This entire review has been hidden because of spoilers.
I find the absurdity of everything very unique as I delve deep into Japanese culture. I can relate a bit to Kimie. I don't know how I feel about the ending and it's just feels like playing that Getting Over It game haha...
Sedih liat kimie yg terlalu fokus sama permasalahan bakat 'unik' nya mmbuat dia melewatkan bnyak hal penting. Hingga berakhir fatal menurutku 😞
Kekurangan buku ini ada di timeline yg berantakan. Jd misal bab 1 cerita Kimie SMA, bab dua pas dia kelas 3 SD, dll. Tapi untukku ga ngaruh banyak sih tetep sebgus itu ceritanya
Trus u/ klian yg ga suka slice of life dgn pace datar tnpa konflik gimana2, mungkin akan merasa bosan
Maaf banget aku kurang bisa menjelaskan dengan baik. Tapi ini salah satu buku terbaik yg aku rasa kalian harus baca🥲
I did not enjoy this book at first, I kind of confused what is this about. I stopped reading after finished chapter 1, Mr. Torso. And then I try to read it again, after finished another books and this time I finally know what is this about and enjoy it.