Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Shark Caller - Sang Pemanggil Hiu

Rate this book
“Aku ingin bisa memanggil hiu. Kumohon ajari aku mantranya dan tunjukkan caranya!”

Di tengah keputusasaannya menjadi pemanggil hiu untuk membalaskan kematian orangtuanya, Blue Wing terpaksa berteman dengan pendatang baru yang amat menjengkelkan, Maple Hamelin. Awalnya mereka bak air dan minyak, susah sekali akrab. Namun ketika air pasang mengembuskan kasak-kusuk adanya harta karun, mereka pun mencoba menaklukkan perbedaan dan menantang hiu paling mematikan di lautan.

Keduanya berkelana di antara deburan ombak, menjalin persahabatan, memupuk keberanian, dan menguatkan hati untuk memaafkan. Semuanya terjadi di tepi pantai indah Papua Nugini.

320 pages, Paperback

First published January 1, 2021

87 people are currently reading
2055 people want to read

About the author

Zillah Bethell

8 books72 followers
Zillah Bethell was born in a leprosy hospital in Papua New Guinea, spent her childhood barefoot playing in the jungle, and didn't own a pair of shoes until she came to the UK when she was eight. She was educated at Oxford University and now lives in Wales with her family.

Zillah has written three adult novels (SEAHORSES ARE REAL / LE TEMPS DES CERISES / GIRL IN PROFILE) and three children's novels (THE SHARK CALLER / A WHISPER OF HORSES / THE EXTRAORDINARY COLOURS OF AUDEN DARE)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
712 (55%)
4 stars
431 (33%)
3 stars
119 (9%)
2 stars
23 (1%)
1 star
4 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 315 reviews
Profile Image for Khansaa.
171 reviews214 followers
January 31, 2022
4.5 stars

Blue Wing hidup bersama kakek asuhnya yang bisa memanggil hiu. Pada suatu saat, mereka kedatangan seorang profesor dari Amerika dan anak perempuannya, Maple. Sang profesor datang ke Papua Nugini untuk meneliti terumbu karang dan Blue Wing ditugaskan untuk menemani anak perempuannya. Siapa sangka mereka berdua mendapatkan petualangan sekali seumur hidup?

Novel middle grade seringkali dianggap sebagai “hanya untuk anak kecil”, tapi The Shark Caller mematahkan anggapan tersebut. Mulai dari persahabatan, balas dendam, sampai bagaimana berdamai dengan kehilangan dibahas di novel ini dengan ringan & penuh makna.

Membaca The Shark Caller mengingatkanku pada masa kecil yang penuh rasa penasaran dan kejujuran—bagaimana kita berharap banyak dengan orang dewasa. Ternyata, pas sudah dewasa kita itu hanya anak kecil yang membesar :))

Dengan latar laut Papua Nugini dan kehindahan alamnya, The Shark Caller mengingatkan kita untuk tidak tenggelam dalam kehilangan sampai lupa dengan apa yang masih ada di depan mata. Cerita ringan yang akan membuat hatimu hangat (dan kaget karena ada kejutan di dalamnya!)
Profile Image for Akaigita.
Author 6 books237 followers
June 6, 2022
This book is mobeta than I expected. Positive vibe di sepanjang cerita, peran antagonis tipis-tipis yang gak hitam-putih belaka, lalu penjabaran latar tempat dan sejarahnya sedap banget. PLOTTWISTNYA!!! Padahal di sepanjang cerita mereka ngomongin hantu dan tetek bengeknya, dan alasan Siringen gak mau mewarisi ilmunya ke Blue Wing yang terlalu samar, tapi nggak nyangka ternyata begitu endingnya. So clever!

Ah, dan juga....

Hiu bikpela biasanya betina. Hiu betina di banyak spesies lebih besar daripada jantannya. Jadi kemungkinan Xok itu betina, atau jantan yang tru bikpela.

Praktik turisme pemberian makan hiu di masa kini berperan dalam meningkatkan jumlah serangan hiu terhadap manusia. Hiu sejatinya kucing yang hidup di laut. Sekali diberi makan, dia bakal datang lagi dan bersikap lebih kurang ajar karena berharap dikasih makan lagi. Jadi jangan memberi makan hiu di laut. Jangan buang sampah di laut juga. Hiu makan apa pun yang ditinggalkan manusia di laut. Termasuk sampan dan ban bekas.

Aku suka depiksi ketua adat desanya Blue Wing yang penjilat ke orang asing tapi nggak adil sama warga sendiri. Itu terjadi di mana-mana. Itu juga penyebab endonesa dijajah lama sekali oleh orang asing. Karena pemimpin lokalnya penjilat.

Profile Image for Milou.
367 reviews9 followers
January 19, 2021
I received this book through Netgalley, and am so grateful for it…. because it was Amazing. This is the book I wanted The Line Tender to be, but so much better.

The story follows Blue Wing on New Ireland, and island of Papua New Guinea. After Blue Wing’s parents died two years ago she moved in with the Shark Caller of the village. She is desperate to become a shark caller herself, but her waspapi doesn’t want to teach her because she is a girl. And because he is scared she will use it to take revenge. When an American scientist and his daughter Maple arrive on the island, Blue Wing is asked to show Maple around and keep her company. What follows is a clash of cultures and a lot of anger… which develops in a beautiful friendship.

The story is beautifully written. The islanders aren’t fluent English speakers and have their own words, all of which is very well handled. The author herself grew up in Papua New Guinea, and it shows. What might have seemed strange and ‘savage’ in our eyes, now feels natural. It really is beautiful setting that Zillah has made come to live before our eyes.

And the story itself is beautiful as well.

I do not cry any more. It has gone beyond me to cry. Crying is a hoping. And when things have moved beyond hope, there is no need to cry. Everything is already scratched into the rock. It cannot be unscratched.
This is when Blue Wing tells Maple and her father about her parents died… and she may not have been crying at the time, but I surely was. And it wasn’t the only time tears rolled down my face either. This is a story about friendship, grief, forgiveness, moving on… and all of it is very raw yet beautifully handled.

And then there was the ending, which completely took me by surprise. Looking back at it the hints were there, throughout the whole story. Yet I never suspected a thing. It has been a long time a book has pulled of such a brilliant twist for me, one I never expected and hit me right in the feels. Just, Wow.

I had one minor issue with this book (I wasn’t the biggest fan of the real reason Maple’s father came to the island), but everything else more than made up for that. This is a book that I foresee sticking with me for a long time still, and I would be very surprised if it doesn’t make my favourites of the year. Please do yourself a massive favour, and pick this up!
Profile Image for Lucy DeRose.
Author 4 books46 followers
March 2, 2022
If you like middle grade and the sea, read this book! Trigger warnings for grief
Profile Image for Matchanillaaa.
88 reviews1 follower
April 16, 2025
Berekspektasi bahwa buku ini isinya dongeng anak-anak bawah laut. Tapi begitu tahu latar tempatnya di pantai Papua, ekspetasiku sedikit berubah. Wah kayaknya bakalan seru nih.

Di awal cerita mungkin masih terasa biasa aja. Menceritakan permasalahan Blue Wings dan keinginannya untuk menjadi pemanggil hiu. Namun cerita jadi makin menarik saat Blue Wings kedatangan tamu dari Eropa. Ini orang asing jauh jauh ke pantai Papua mau ngapain? Ngga mungkin kan kalau cuma untuk meneliti laut Papua aja? Pasti ada teka-teki yang harus di pecahkan.

Dan ternyata, betuuuuul. Petualangan Blue Wings dan Maple bukan hanya membawa penggambaran keindahan laut Papua aja, tapi juga menyajikan plot twis berlapis. Kedatangan tamu Eropa bukan hanya membuka tabir masa lalu Blue Wings, tapi juga membuka misteri sesungguhnya dari sosok itu sendiri. Begitu tamat membaca buku ini, sempet speechless karena, "wahhh.. jadi selama ini? Ternyata 😱😱." Ada beberapa bagian yang aku lewatkan sampai ngga sadar plotnya akan seperti itu. Kageeeet banget.

Sayangnya, penggambaran plot twisnya terlalu tiba-tiba. Pembaca seolah ga dikasih kesempatan untuk memproses kenapa plotnya bisa se-plot twist ini. Karena saking kagetnya dan ga ada proses penjelasannya, aku sempet baca ulang dua bab sebelum ending untuk memastikan bahwa dugaanku benar.

Walaupun nuansa plotnya terkesan dongeng anak-anak banget, tapi buku ini bisa dibaca semua usia. Apalagi buku ini membahas tentang trauma masa lalu sekaligus bagaimana seseorang harus bisa memaafkan dan menerima diri sendiri.
Profile Image for Ren Puspita.
1,472 reviews1,016 followers
February 8, 2023
5 bintang

Buku sebagus ini kok jarang yang baca?? Bahkan gue lihat yang ngereview ga sampe ribuan dan reviewnya pun dikit. LIKE, SERIOUSLY???

"aku ingin bisa memanggil hiu. Kau tahu itu. Aku sudah kelewat sering bilang kepadamu, sampai rahangku terasa ngilu setiap kali mengatakannya. Aku ingin bisa memanggi hiu. Ajari aku sihirnya dan tunjukkan kepadaku caranya."


Gue dulu beli buku The Shark Caller dari temen karena ada diskonan (ini alasan utama ya hahaha), dan juga tertarik sama covernya (blue is my favorite color!) plus tertarik dengan premisenya tentang pemanggil hiu. Ekspektasi gue awalnya, oh ini fantasy untuk anak - anak, dengan tema yang unik tentang budaya pemanggil hiu dan setting yang juga sama uniknya yaitu di Papua Nugini. Bisa jadi bacaan ringan lah.

Boy, how I was wrong!

The Shark Caller bukanlah cuma buku tentang fantasy atau petualangan bocah - bocah mencari harta karun. Buku ini lebih dari itu. Zillah Bethell melalui buku ini menjabarkan kisah tentang dua anak berusia 12 tahun, Blue Wing dan Maple Hamelin. Awal cerita memang sedikit biasa saja, walau sebenarnya dari awal pun Bethell sudah memberi hints tentang dinamika Blue Wing dan waspapinya, Siringen. Diceritakan seluruhnya dari sudut pandang Blue Wing, pembaca diajak membaca kenapa Blue Wing bersikeras ingin jadi pemanggil hiu, demi balas dendamnya untuk hiu bernama Xok. Lalu interaksinya dengan Maple, bahwa Maple di dalam hatinya masih memendam rasa duka dan penyesalan yang luar biasa sampai awal mereka bertemu, Maple ini orang yang menyebalkan. Sampai akhirnya mereka pun jadi berteman dan membantu ayah Maple, Mr Hamelin untuk mencari harta karun.

Petunjuk - petunjuk di The Shark Caller, tentang Blue Wing, terutama interaksinya dengan Siringen, Maple, Mr Hamelin dan juga si dukun, Chimera, sebenarnya sudah jelas dari awal. Tapi Bethell tetap mengajak pembacanya untuk bertanya dan menduga - duga. Dan begitu semuanya terungkap...seolah semuanya jadi sempurna dalam satu lingkaran. Gue sarankan jangan terlalu banyak baca review dan juga jangan baca bagian belakangnya dulu (ini sih kebiasaan gue yah, jangan ditiru hahaha), supaya surprisenya tetap terjaga. Karena walau kamu mungkin udah bisa nebak...oh begini, tetap akan ada rasa puas saat semuanya jelas. Bethell sendiri juga mungkin berusaha untuk tidak berbelit - belit dalam bercerita, karena buku ini memang ditujukan untuk anak - anak.

"Rumah bukanlah sekedar bangunan. Itu bukanlah sekedar kumpulan bata atau kayu dengan atap di bagian atasnya. Juga bukanlah sekadar semen atau paku yang menyatukan semuanya. Rumah adalah tempat dimana kau diinginkan. Tempat kau merasa aman dan dicintai. Itulah arti rumah yang sesungguhnya-bukan bahan pembuatnya atau bahkan lokasinya. Rumah adalah tempat kau diterima apa adanya. Tolong, jangan lupakan itu."


Meskipun untuk anak - anak, temanya sendiri cukup universal. Di luar cerita tentang pemanggil hiu, dinamika di Papua Nugini plus penggunaan bahasa Inggris Tok Pisin-nya, tema utama buku ini adalah bagaimana memaafkan diri sendiri dan menghadapi rasa duka. Bethell cukup piawai dalam menjabarkan lima fase duka (penyangkalan, amarah, menawar, depresi dan penerimaan), terutama pada sosok Maple dan Mr Hamelin. Penyampaiannya pun enak dibaca tanpa terasa menggurui. Bahkan untuk hati gue yang menurut gue udah cukup keras karena kenyataan hidup pun, membaca The Shark Caller legit make me (almost) ugly crying. Memang terasa ada beberapa narasi yang tampak bijaksana padahal keluar dari sudut pandang Blue Wing yang notabene baru usia 12an tahun, masih anak - anak. Tapi mungkin juga anak - anak pun sejatinya bisa berpikir lebih pijak ketimbang orang dewasa.

Gue membaca ini hanya dalam waktu singkat, walau harus dibaca dalam beberapa hari karena kesibukan kerja. Alur ceritanya memang tidak terlalu cepat dan bisa dibaca santai, tapi memang unsur misterinya cukup bikin penasaran. Ditambah dengan ilustrasi - ilustrasi didalamnya yang cukup menarik, pun covernya juga sangat catchy. Menyembunyikan fakta kalau ceritanya bikin pengen nangis endingnya, hahaha. Apakah sad ending atau happy end? Bagi gue mah happy yah, karena kan tema utama ceritanya lebih tentang memaafkan diri sendiri dan melanjutkan hidup. Minusnya mungkin masih ada beberapa typo yang cukup kelihatan, pun penggunaan bahasa Tok Pisin cukup nanggung karena hanya sepatah - dua patah kata walaupun tetap ada catatan kaki dan glossary untuk artinya. Tapi untuk terjemahannya, menurut gue luwes dan enak dibaca, terlepas dari typonya yang lumayan. Oh ya, di bagian belakang buku juga ada sharing dari Bethell tentang kehidupannya dulu di Papua Nugini dan trivia tentang hiu dan info untuk konservasi hiu. Selain itu kalau kamu baca ini sama temen atau klub buku ada list pertanyaan untuk jadi bahan diskusi.

"Waktu hanyalah keranjang yang membawa kehidupan dan kematian. Dan semua makhluk yang hidup pasti akan disentuh oleh kematian - mustahil menolaknya. Jadi kematian hanyalah bagian dari kehidupan." Siringen mengangkat bahunya. "Jika kita bisa menerima fakta itu, hidup baru terasa nyata. Hidup. Kematian. Waktu. Semua itu adalah hal yang sangat sederhana."


The Shark Caller jadi salah satu buku favorite gue di 2023 ini dan juga my first 5* in this year (lol, akhirnya). Ngelihat pembacanya kok dikit banget, jadi sedih deh. Karena buku ini menurut gue lebih daripada sekedar cerita pemanggil hiu. Buku ini bakal bikin hati merasa tersayat - sayat tapi juga hangat pada akhirnya. Recommended!!

"Orang bilang waktu akan membuat luka sembuh. Semua orang di dunia mengatakannya. Tapi itu memang benar. Jika kau menunggu cukup lama, kau akan mendapati tidak ada keburukan yang cukup buruk untuk mengubah segalanya. Orang akan selalu kembali menjadi diri mereka seperti saat dilahirkan. Seperti halnya kematian, itu juga sesuatu yang tidak dihindarkan."

Profile Image for Cyn.
288 reviews11 followers
November 16, 2022
in my honest opinion, buku ini adalah definisi saved by the ending 🦈 [NO SPOILER]

The Shark Caller bercerita tntg Blue Wing, ank yatim piatu yg diasuh bapak angkat (istilahnya 'waspapi') bernama Siringen yg adalah satu"nya pemanggil hiu di desa itu. Blue Wing pngn bljr manggil hiu jg, tp selalu ga dibolehin krn ada alasan tersendiri. suatu saat desa itu kedatengan profesor Hamelin sm anaknya, Maple, yg ternyata punya maksud tertentu jg.

sepanjang buku ini mostly tntg cara" Blue Wing ngajak berteman Maple, gmn sikap Maple yg selalu bermusuhan, gmn mereka masing" mengontrol amarah n sadness dlm hati mereka. buku ini byk mengajarkan tntg merelakan, memaafkan.

now my own opinion(s)!!!! sepanjang buku ini boseninnnn banget. jenis yg page turner karna narasinya mengalir, tapi ya gitu ga terlalu byk kejadian berarti. liat blurbnya bikin keinget Lima Sekawan, padahal ga sama skali, karna di buku ini smua msh bergantung sm org dewasa n 'berkelana' yg disebut ga seseru itu.

pembangunan suasananya mnurutku kurang totalitas (mgkin karna dr sudut pandang anak 12thn), byknya rambling narrations, karakter yg gajelas (contoh: Maple yg sempet kyk traitor, sikapnya berubah lg). ak udah positif bgt ngasih buku ini 3⭐. bisa dibaca, just an ok for a MG book, ceritanya jarang ditemui. tp semua berubah ketika memasuki ending 🤣🤣

endingny dikemas dng plot twist. ak ngerasa kyk pembaca ga dikasih kesempatan memproses dl. ak bahkan cari" kejanggalan lg dari awal, dan ya, byk yg harusnya aneh tp ak ga sadar. jujur ak ga siap, gada bayangan bakal dibuat gt. this book got me!!!! nambah 1⭐ buat endingnya yg bikin sobbing.

etsss baru kepikiran, ini tuh kueren pol kalo jadi film sih. ngeliat visual landscape Papua Nugini plus ceritanya emg tipe" cocokan buat film.
664 reviews5 followers
June 26, 2021
2.5 stars. The nonsensical, mumbo-jumbo ending ruins what would otherwise have been a perfect book. I really don’t like it when books about real life, grief and death turn into fantastical stories about scrolls and spirits at the very last minute -especially when there was very little build-up to it!

Still, the book scores some extra points for being an otherwise fantastic book about grief.
Profile Image for Steph.
1,444 reviews87 followers
February 23, 2020
Well... this was a BEAUTIFUL story filled with love, hope, grief and friendship. I absolutely adored Blue Wing and Mabel’s stories: how they went from being cold to each other to bonded. How important the sea is. How important kindness is. This is a magical story. I just loved it.
Profile Image for Henzi.
210 reviews16 followers
September 1, 2025
Awalnya membius seperti dongeng, adventure-nya khas seperti buku anak-anak pada umumnya. Pembaca diajak mengikuti Blue Wing, seorang anak remaja yang ingin menjadi pemanggil hiu sejak kematian kedua orang tuanya. Ia bertemu dengan Maple, anak dari seorang professor yang datang ke desanya dengan misi tertentu. Meskipun kelihatannya memiliki kepentingan yang berbeda, namun tujuan mereka linear.

Melalui POV pertama, kita diajak menyelami isi kepala Blue Wing yang lengkap dengan kegiatan hariannya. Ia sering diminta mengajak Maple jalan-jalan mengelilingi pulau. Awalnya mereka kurang akur, sebab Maple menempati pondok bekas tempat tinggalnya dahulu sebelum ditinggal orang tuanya. Sementara itu, Maple juga bersikap selayaknya anak kota yang nyebelin dan memandang rendah pulau mereka. Seiring meningkatnya frekuensi bertemu, mereka kemudian berkawan baik.

Maple mulai menceritakan tentang ibunya kepada Blue Wing, apa yang terjadi padanya dan penyesalannya soal itu. Sebaliknya, Blue Wing juga terbuka soal ayah dan ibunya, penyebab kematiannya, dan seekor ikan hiu bernama Xok yang menjadi dendam kesumatnya. Kontak mereka jadi lebih erat, saling memahami satu sama lain. Hingga kemudian ada kejadian mencurigakan yang memaksa mereka untuk melakukan pengintaian.

Aku mengira cerita akan berakhir sesuai dengan harapan masing-masing. Petualangan berakhir bahagia. Ternyata, plot twist-nya …. Luar biasa! Hmmm, masif banget pokoknya, sempat merasa dibodohin dari awal. Akan tetapi, setelah membaca penjelasan hingga epilog terkait apa penyebabnya dan bagaimana bisa hal tersebut kejadian, aku terpuaskan. Ternyata ada yang lebih penting dari keseluruhan plot cerita di sini. Mindblowing.
Profile Image for Aurora.
89 reviews3 followers
January 12, 2023
The cover is gorgeous, and I thought it was pure adventure, as it turns out.............

However, I like the plot. How does Maple's friendship develop into a sibling, then the explanation of each character is also easy to understand. Like a traditional leader with the heart to treat his people but bows down to foreigners. Then the explanation of Xok's origins as a ferocious shark is heartbreaking. Luckily Xok was finally able to find peace of his own.

The plot twist at the end surprised me, but it still didn't detract from the beauty of the story; instead, it made the story leave an impression.
Profile Image for Milena.Reads.
83 reviews181 followers
September 5, 2021
I thought the book was really well written overal. The friendship and relationships in this book were beautiful. The characters very well rounded. Sometimes the dialogue felt a bit too mature for the age the girls were. I really didn’t like the plottwist at the end, it felt unnecessary and took away so much of the story.
Profile Image for Michelle Harrison.
Author 28 books1,219 followers
June 19, 2020
A gorgeous story about love, loss, friendship, revenge and acceptance. Zillah Bethell's writing is incredible, full of wisdom and hope, and the ending is a triumph. I haven't been this moved by a book since A MONSTER CALLS.
Profile Image for Mathew.
1,560 reviews219 followers
June 18, 2021
Believe the hype. The Shark Caller is a fantastic children's book full of dreams, moral dilemmas and enough twists and turns to keep you hooked right until the end. Having grown up in Papua New Guinea, Bethell explores the lives of two young girls, Blue Wing, a native who lost her parents to a shark attack when she was younger and island newcomer, Maple, a Japanese-American who has arrived with her father. She too has lost her mother.

An unlikely friendship begins between both, brought together through loss, and soon the girls become suspicious of the actions of intentions of Maple's father. Why does he need Blue Wing's carer, the local Shark Caller, Siringen, to map out the coast for him? Why is he interested in coral when his specialism is in World War 2? And what of Xok? The shark that killed Blue Wing's parents? Does he still hunt these waters?

Bethell weaves so much into this narrative. It is liminal in its telling, its plot and its nature. This is a proper rite-of-passage story and each character and sense of place is looking to move on (or is fighting it). Rich, evocative landscapes and characters abound. This is not just a story about confronting grief; it's a story about the cyclical nature of the human spirit - and it's quite beautiful.
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
May 13, 2022
* baca di Gramedia Digital

baca ini karena lihat rating'y bagus..
:D

dari awal sampai pertengahan, B aja sich menurut q..
knp Siringen ga mau ajarin Blue Wing manggil hiu..

jreng..jreeeng
pas terakhir'y plot twist bangeeet lho..
dan baru sadar, ouw ini toch alasannya Siringen ga mau ajarin Blue Wing..
:D

antara sedih dan senang sich..
Buku ini banyak memberi pelajaran bangeeet, tentang kehilangan, balas dendam, memaafkan..
WAJIB dibaca..
:*
Profile Image for Shafira Indika.
303 reviews231 followers
February 2, 2022
WAAA KELARR! Cepet bgt ganyangka...

Ceritanya seru & banyak moral valuesnya jugaa—tentang dendam, merelakan, dan lain-lain. TRS ADA PLOT TWISTNYA JUGA DI AKHIR2!! Kaget soalnya gaterlalu kepikiran bakalan begitu... wow keren.

Oiya terjemahannya juga oke😎👍🏻

Full review bakalan ada di ig seperti biasa
Profile Image for Sulhan Habibi.
805 reviews63 followers
February 9, 2022
Baguuusss…

Kenapa begitu? Huhuhu..
Suka dengan nuansa Papua Nugini-nya. Sebuah pengalaman baru buatku.
Profile Image for Keisya.
67 reviews1 follower
January 15, 2023
well, it's supposed to be 4.9.
I did really in shock while noticing that Blue Wing was a ghost, and she wasn't a real-lived human. I love that part when Maple found three stones of Mama and Papa's Blue Wing, then Blue Wing herself.

Now, everything seems weird for me after reading the whole pages and find the character isn't lived 🥲. However, I'd still love to put my heart to this book, which means I love it!

Conclusion: I've learned enough things about Shark, Papua New Guinea, and time. Also, one of the part stories that I found it dynamite was when it said Blue Wing was a Ghost.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Raven.
466 reviews40 followers
March 23, 2024
"Yang masih hidup seharusnya lebih diutamakan daripada yang sudah mati."

Melalui petualangan Blue Wing dan Maple, The Shark Caller menceritakan bagaimana luka dan duka mengubah seseorang, dan proses yang sulit untuk melepaskan. Buku yang indah dan manis.
Profile Image for Stella_bee.
496 reviews17 followers
May 22, 2022
Another favorite this year😍
Genre middle grade yang fresh & heartwarming plus eksotik dari settingnya
Dan endingnya itu lhooo... 🥺🥺
Profile Image for Jenny (Bookbookowl).
559 reviews255 followers
June 13, 2020
Thank you so much to Usborne Books for sending me a copy of The Shark Caller, in exchange for an honest review!



Blue Wing lives with the islands local shark caller, after her parents died two years ago. She is desperate to become a shark caller and she's after one shark in particular. But tradition dictates girls can't learn the shark caller ways.

When an American comes to study coral, and brings his insufferable daughter with him, Blue Wing is outraged to discover not only have they been put up in her family's home, she is now expected  to show the grumpy and rude Maple around town.  As the girls get to know each other, Blue Wing realises that she and Maple have some things in common, and maybe they're both just trying to  cope with their grief in their own ways.

The Shark Caller walks the line between middle grade and YA perfectly.  It is equally at home in either classification.  A tale of grief, friendship and acceptance - both of circumstances and cultures different to your own. 

This was a beautiful story, with several lovely messages and an incredible conclusion, that I wouldn't hesitate to recommend to anyone!
Profile Image for Blue.
1,731 reviews120 followers
May 21, 2020
Want to see more...
Bookstagram

Website
Thank you Usborne for this book in exchange for an honest review

The Shark Caller is one of those books that surprises you when you start to read it. I honestly wasn’t expecting much before reading this book but it barely took a few pages to change my mind. Based in Papua New Guinean, you meet Blue Wing and her guardian Siringen, the village’s shark caller. Siringen is skilled in the traditional and spiritual way of taming sharks. Blue Wing is desperate to also be a shark caller but for a separate reason – revenge.
The Shark Caller is absolutely stunning and covers a wide verity of topics that naturally occur in the human life. You have life and death, friendship, family and trust all wrapped up in one beautifully written tale that leaves you surprised.
You find out that this book is inspired by the author’s upbringing on the island of Papua New Guinea which is truly epic! Jumbled into the mix of the story a visiting professor and his daughter Maple arrive from the US and embody the westernisation that those that live on the island fear and Maple and Blue Wing have an instant dislike to one another. But as you would expect, overtime, they find that they have more in common than originally thought.
I loved the native setting of Papua New Guinea, it was refreshing and authentic. I also really loved the writing style, the characters and the dialogue. The whole book was pretty amazing and the fact that there were sharks involved – count me in!!
Profile Image for nadinosaurus.
261 reviews4 followers
March 11, 2023
BAGUS BANGET!

Diajak berpetualang ke pesisir pantai Papua Nugini melalui persahabatan Blue Wing dan Maple. Pembaca jadi mengenal bagaimana kebiasaan dan tradisi warga sana yang cukup tradisional, seperti mengunyah betel-nut yang bikin gigi dan mulut jadi merah. Kemudian, ikut belajar bahasanya yang juga menarik, seperti forever menjadi the long now. Wanpela, tupela, tripela, fopela, dst. Ikut memanggil hiu bersama Siringen dan Blue Wing, bikin aku penasaran pengen praktek juga haha uji nyali.

Buku middle-grade yang tak ku sangkaa punya cerita sekeren dan sebagus ini, sekaligus memberi kesan dalam dan tak terlupakan di aku, hiks. Pertemanan Maple dan Blue Wing begitu menggemaskan, walau sering berdebat, mereka selalu baikan lagi. Aku bs merasakan perkembangan karakternya seiring berjalannya cerita, ikut hanyuut, ikut sayang sama semuaa karakternya. Begitu banyak pesan moral, begitu banyak humor, begitu banyak petualangan, yang bikin aku susah move on dari buku ini. Selesai baca, aku nangis sesenggukan. Endingnya surprising.

Walau bukan lagi anak-anak, aku merasa dikuatkan dengan dialog2 yg quotable disini. Heartwarming. Lagu Shake the Papaya Down yang dinyanyikan oleh Blue Wing, masih terngiang2 di telingaky, ah love it! Aku suka semuaa bagian dari buku inii, semuanyaa! Termasuk fakta bahwa penulis lahir dan dibesarkan di sana.
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
July 5, 2024
“kematian hanyalah bagian dari kehidupan. jika kita bisa menerima fakta itu, hidup baru bisa terasa nyata.”


middle grade yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, menerima kehilangan, berdamai dengan kematian orang tersayang dan bagaimana memaknai hidup dengan sebenar-benarnya bersama orang-orang yang kita kasihi.

salut banget dengan perkembangan karakternya yang rapih, setiap karakter dalam buku ini punya ceritanya masing-masing yang membuat ku belajar dari mereka, how they deal with grief is different from one to another, tapi the way they help each other through that process warm my heart.

settingnya di pedesaan dekat laut dengan keanekaragaman biota laut dan budaya is such a refreshing take, the shark and the shark caller element, always so heartwarming and sometimes make me cry. knowing that this animal also deserve to live as well as human.

i cried a lot, and literally sobbing at the end. love it with all my heart, i highly recommend it!
Profile Image for Rutuja Ramteke.
1,981 reviews95 followers
March 10, 2020
💗The Shark Caller💗
Desperate to become a shark caller to avenge the death of her parents, Blue Wing is instead charged with befriending infuriating newcomer Maple. At first they are angry and out of sync with the island and each other. But when the tide breathes the promise of treasure, can they overcome their differences and brave the deadliest shark in the ocean?
.
💗One of the most amazing books read recently, I just loved the writing, Bethell's writing is just so magical, there is magic in each and every page. This was a book which transformed me back to my childhood where adventurous movies were my favorite and it exactly made me feel that I am watching an adventurous movie. Each bit was so gracefully presented. The code language along with so many new terms, the book forms a new world around the reader. Definitely recommended.
.
Rating: 4.25🌟
Profile Image for gq.
102 reviews
October 10, 2024
rate 5/5 bahkan gak bisa menggambarkan gimana sukanya aku sama the shark caller. ratenya harusnya lebih mentok lagi ini mah, tak terhingga/5. suka banget banget banget. bener-bener puas dan takjub sama the shark caller. narasi yang magis, cantik, heartwarming, ADUH SUKA BANGET DAH. menurutku, dari nama Blue Wing aja tuh udah bagus banget ya. gambaran desanya Blue Wing juga serasa cantik, terik, dan angin sepoi-sepoi. baca buku ini tanpa ekspetasi apa-apa, karena emang jujur tertarik karena cover dan judul. bahkan aku gak baca blurbnya. jadi ngikut aja apa yang diceritain tanpa tahu nanti bakal dibawa kemana. tapi suatu saat aku penasaran nih, ini endingnya gimana ya? DAN baca ending duluan adalah jadi hal yang aku sesali selama perjalananku dengan the shark caller. ANDAI aja aku gak baca ending dluan... huhu. soalnya pasti bakal beda kan pengalaman baca yang aku udah tau-plot twistnya-sama aku yang belum tahu? kek kalau udah tahu ending mah ya kan masih bisa diulang gitu kan ya dengan baca buku nya lagi.... tapi kan kalau journey 'gak tau plot twist'nya KAN AKU GAK BAKAL NGULANG ITU LAGI LOH....dan aku menyia-nyiakannya hiks....jd guys...saran dariku...gak usah cari tahu spoiler dan mulai baca aja. yakin gak bakal menyesal (menurutku, hehe).

walaupun aku kena spoiler besar (wkwk) aku masih baca bukunya sampe nangis sesenggukan. asli. gak expect bakal senangis ini wkwk. aku suka banget ya hatiku ikut menghangat seiring berjalannya cerita. dan aku juga ikut dapet pelajaran yang banyak dari cerita Blue Wing dan Maple. mereka mengajarkan tentang forgiveness, tentang kedukaan. Oh, Blue Wing.

terima kasih kepada author, Zillah Bethell, dan segenap orang-orang dibalik terbitnya The Shark Caller. nemu TSC yang sekeren ini rasanya kayak nemu tujuan hidup baru. semacam misi discovery ya, pasti ada, buku di luar sana yang sama kerennya atau bahkan lebih keren dari TSC yang belum aku baca dan minta aku temukan. dan aku dengan senang hati menyambut misi itu.

"Blue Wing, hanya karena kau mendapati seseorang bersikap tidak baik bukan berarti kau juga harus bersikap tidak baik kepadanya." -Siringen, p. 65
"Begini, Blue Wing, terkadang kau harus menyelam lebih dalam untuk menemukan harta karun yang harus kau temukan. jangan berpikir harta karun itu akan diberikan kepadamu begitu saja." -Siringen, p. 65
"Kurasa orang sama seperti saat mereka dilahirkan. Ada hal yang terjadi pada kita sepanjang hidup yang mungkin mengubah kita, tapi hanya sedikit. Orang itu seperti batu di pantai—laut akan menerjang batu hari demi hari. jam demi jam. Oltaim. Tetapi batu tetaplah batu, Tidak akan berubah menjadi yang lain. Mungkin ada beberapa bagian yang rusak dan terlepas ke laut. Tapi bentuknya akan tetap seperti saat diciptakan oleh Moroa.
Hal sama juga berlaku dengan manusia. semua yang terjadi di dunia tidak akan menghentikan orang menjadi diri mereka sendiri. kita semua terlahir dengan cara tertentu, dan kita semua akan mati dengan cara tertentu." - Siringen, p. 225-226
"Orang bilang waktu akan membuat luka sembuh. semua orang di dunia mengatakannya. tapi itu memang benar. jika kau menunggu cukup lama, kau akan mendapati tidak ada keburukan yang cukup buruk untuk mengubah segalanya. orang akan selalu kembali menjadi diri mereka seperti saat dilahirkan. seperti halnya kematian, itu juga sesuatu yang tak terhindarkan." - Siringen, p. 226
"Tapi saat ada dinding yang tidak bisa kau panjat-dinding besar, tingginya empat ratus meter-rasanya gila jika kau nekat memanjatnya. jika dinding itu sangat tinggi, bisa dipastikan kau akan jatuh. jadi yang bisa kau lakukan hanyalah belajar untuk hidup di sisi dinding ini. berusaha saja membuat sisi dinding ini sama menyenangkannya seperti keinginan Mamamu." - Blue Wing, p. 252
"yang kau lakukan hanyalah menjaga sisi dindingmu tetap senormal mungkin. agar kau bisa tetap hidup. agar kau dan papamu bisa memiliki masa depan." - Blue Wing, p. 252
"Yang masih hidup seharusnya lebih diutamakan daripada yang sudah mati. Itu kata Chimera. Dan dia benar. Yang mati sudah tiada. Kita memang harus menghormati mereka, kita memang harus mengenal mereka, tapi bukan mengejar mereka. Jika kita mengejar mereka, maka orang yang masih hidup dalam hidup kita akan menghilang. Seolah mereka juga mati.” - Maple, p. 277

"Maple, saudaraku. teruslah jadi pemberani."


dan aku melihat Maple tidak pernah melupakanku.
Profile Image for Rachel Lefever.
48 reviews5 followers
April 4, 2021
I’ll be honest. At the start of the book, the pace was so gentle I wondered where it was going. It was beautiful, of course; the landscape and the language, the drip-drip of the hours, the heat, the day; it was like being on a boat ride when the sea’s like a millpond, gliding past views of mountains, beaches and villages. But then, rather suddenly, the pace picked up and the real story started to reveal itself. And this is a story you do not want to miss.

It's the tale of a young girl called Blue Wing. Her parents gone, she lives on her island in Papua New Guinea alongside an old man called Siringen – he’s a shark caller. In the old days, luring sharks to the boat was done for capture, for meat, but now it’s only for tourists. Blue Wing begs him daily to teach her the techniques and rituals, but he refuses. So instead, she watches and waits, absorbing island life, remembering her dead mother and father, wondering what the future holds.

When an American historian and his daughter come to the island and inhabit the old hut where Blue Wing’s family used to live, the rhythm of Blue Wing’s days changes dramatically. Siringen asks Blue Wing to look after the girl, Maple. It’s not a job Blue Wing relishes. The girl has little interest or respect for her new island home; her mood is dark, her attitude defiant and she is not a happy child. But Blue Wing persists and finds that she and Maple have more in common than they think. As the two girls open their hearts to one another, explosive truths about their past are revealed: truths that will impact others and change their own lives for ever. And perhaps yours, too, because... The ending will stun you, stop your heart, send your head into the clouds. You'll be numb. In a good way.

I don’t want to do any spoilers – the story really must tell itself through Zillah’s words. And her story-telling is remarkable. Economic but powerful, with snippets of dialect and dialogue, seasoned with punchy descriptions of the tropical island and its customs. It’s like effortless travelling through time and place. If you’re a grown-up and have read Where The Crawdads Sing by Delia Owens, you’ll get the picture. Reality suspended, stretched and dissected, in a soft breeze of words.

The story’s characters are solid and interesting – moneymen, spiritual healers, visitors and seekers. They represent the past, present and future of Papua New Guinea, altered over time by outside influence and Western ‘progress’. The sea, beach and mountains all play their parts in this, too. But it’s Maple and Blue Wing who steal the show. The girls are adventurous and intuitive, innocent victims of misfortune who are unafraid of the unknown. They are ready to face their demons head on, and learn the truth of their place on earth.

There’s a glossary of PNG pidgin words, which will sink into your own lexicon by the time the story’s through, and it adds to the richness of the tale. As communication brings understanding, so language brings colour; it even changes the perceived intonation of the written word. It’s really quite magical. At the back of the book there are facts about Zillah’s fascinating upbringing in PNG, as well as some interesting things about sharks, too.

I'm aware this has turned into a review for adults to read, but as a kids book, it has everything. Adventure, friendships and fascination.

The Shark Caller is an incredible story caught between land and sea and time, packed with wisdom. It will leave an everlasting impression.
Displaying 1 - 30 of 315 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.