Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bumi #13

Sagaras

Rate this book
Akhirnya. Siapa orang tua Ali dijawab di buku ini.

Ali, bertahun-tahun, berusaha memecahkan misteri itu. Raib dan Seli tentu tidak akan membiarkan Ali sendirian, mereka sahabat sejati. Dan jangan lupakan, Batozar alias Master B, dengan segenap kalimat kasar, seolah tidak peduli, dia selalu siap membela.
Tapi bagaimana jika mister it terhadang tembok kokoh Sagaras?
Dan mereka harus bertarung hidup-mati lima ronde melawan Ksatria SagaraS?

Jangan khawatir, kalian akan tersenyum lebar (dan boleh jadi sambil menangis), saat tiba di halaman terakhir buku ini.

Buku ini adalah buku ke-13 dari serial BUMI.

386 pages, Paperback

First published February 21, 2022

141 people are currently reading
1974 people want to read

About the author

Tere Liye

70 books13.5k followers
Author from Indonesia.

"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."

"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,093 (61%)
4 stars
498 (28%)
3 stars
146 (8%)
2 stars
25 (1%)
1 star
14 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 260 reviews
Profile Image for bening.
14 reviews
July 17, 2022
i was so excited when the writer first announced this book. it turns out not to be my favorite book though, here some reason :
1. the writing style is....different ? compared to another books although it written by the same author
2. less place setting, i thought because they're visiting a new clan, there will be a lot of beautiful places and creatures, just like moon clan, comet clan etc. but we only got walls, cargo ship and a flying capsule, my expectation was far too high on this
3. ali's parents backstory, which i thought would be the highlight of this whole book, instead be told by someone and divided into parts and i must read the most boring fights ever in this series (it's always them suddenly got extra superpowers whenever they close to losing), yawn.
4. stop mary sue'd my sister raib and doesn't make her rely to her limited power but instead increased her range whenever she's close to her deathbed
5. it's not fair how ali could master "teknik bayangan malam" by his suit while ra must suffer for years to learn it, kinda ridiculous and cheaply written
the only good part about this book is seli she always served no matter what
Profile Image for RaLav.
89 reviews21 followers
February 27, 2022
The blurb say it all. “Kalian akan tersenyum lebar (dan boleh jadi sambil menangis), saat tiba di halaman terakhir buku ini.” That’s trully right, aku nangis di akhir buku ini tapi dengan senyum di wajah. Tangis haru.

Buku ini bener-bener mengaduk emosi. Dua buku serial bumi yang terbit bersama kali ini (Bibi Gill & Sagaras) sukses membuatku berkali-kali menangis namun disaat yang bersamaan juga tertawa. Bahkan dibaca berulang kali pun, ending buku Sagaras tetep berhasil ngebuat mataku berkaca-kaca.

Selama baca buku ini tuh aku selalu berusaha baca bukunya di tempat yang sepi supaya gak kedengaran aku ngoceh, ngakak atau nangis sendirian😭😂 Soalnya aku sampe dikomentarin kok teriak-teriak sendiri sih sama keluargaku🥲 Beneran deh buku ini tuh emang seseru itu.

Aku suka banget sama tokoh-tokoh baru yang muncul di sini! Sebenernya aku suka semua tokoh baru di buku ini tapi kalau disuruh pilih satu aku bakal jawab: Ksatria SagaraS nomor 1, bukan tanpa alasan tapi tokoh ini tuh keren banget. Kalau bisa ketemu sama dia dan serial bumi itu nyata, aku bakal bilang terima kasih banyak sama dia. Kalau kalian udah baca buku ini kalian pasti ngerti🤧

Jangan lupa sama trio kita, Ali, Raib dan Seli yang kembali bahu membahu melewati petualangan kali ini (SUKAA BGT SM PERSAHABATAN MEREKA DISINI!). Dan di buku ini kita juga bersama MASTER B!😆 Seneng banget di sini lagi-lagi trio bareng Master B. Di awal cerita bahkan Master B serasa punya 2 anak alias Raib dan Seli😂 Rasanya tuh kalau trio bareng Master B ada aja kejadian lucu contohnya di buku ini aku suka adegan pas mereka makan di kapsul ILY serius aku ngakak di situ.

Di buku ini, kekuatan trio juga meningkat banget terutama petarung klan matahari kitaa yaitu SELII! Gka cuman Ali yang dibahas di buku ini tapi kayaknya buku ini juga banyak fokus ke peningkatan kekuatan Seli. Hal ini mungkin bisa jadi nilai plus tapi juga minus karena kebanyakan fokus ke Seli-nya tapi itu bukan masalah besar buatku. Fun fact buku ini juga pakai pov 3 dan bukan pov Raib seperti biasanya.

Untuk kekurangan buku ini adalah adegan tarung yang keliatan diulang-ulang tapi ini gak bisa dibilang kekurangan juga sih karena memang plotnya begitu dan lagi-lagi aku bukan pembaca yang terlalu merhatiin masalah seperti ini karena gak terlalu menganggu bagiku. Tapi ada satu/dua hal yang pengen lebih diangkat di buku ini yaitu isi Sagaras dan endingnya🥲 Ending buku ini udah kece tapi Bang Tere tuh emang iseng ngasih ending yang agak nge gantung, but its oke-lah.

Overall, bukunya worth to read bangett terutama bagi penggemar serial bumi, jawaban dari misterinya ortu ali terjawab. Can’t wait for Ily now😭 Rate ku buat buku ini 4.9/5⭐
Profile Image for d.
304 reviews3 followers
February 28, 2022
I guess this is the best book of Bumi Series after all. Before I’m getting into the review I wanna share a short story about how I got through with this series.

Jadi sebenernya aku udah mau banget drop buku ini karena banyak hal yang buat aku sanggup lanjutin, baik dari personality of it characters sampai ke plotnya yang menurut aku alurnya itu-itu aja. 😢 Tapi karena aku suka banget sama Ali (one of Bumi series’ character) aku mencoba buat terus baca karena aku pengen tau banget gimana sih sebenernya background story dari Ali, dan kayak, siapa sih Ali sebenernya? I never thought that Ali is that ordinary human not like his friends, jadi aku bersabar dan coba ikutin semua cerita yang ada biar aku bisa ke dalam tahap ketemu gimana sih ceritanya Ali sebenernya. Dan iya, akhirnya di SagaraS ini aku bisa tau banyak lebih lanjut tentang Ali, walaupun masih ada beberapa jalan alur yang “sama” aja tapi buku seri yang ini bener-bener bikin aku excited banget to read more, dari gimana cara sang penulis menuturkan gimana Ali bisa mencari tau masa lalunya sampai akhirnya semuanya terkuak rasanya kayak bener-bener fresh from the oven! Seneng banget hahaha. Tapi dari SagaraS juga aku yakin cerita dari series ini bakal panjang banget, karena ada salah satu scene dimana kayak mereka sebutin kalau yang punya sesuatu itu bukan cuma mereka tapi ada puluhan lain dari banyak klan lainnya. Asli bakal seru banget sih semoga kedepannya, kalau penulisnya bisa explore lebih lanjut gimana cara menuturkan ceritanya semua!

Pokoknya I had so much fun while reading this book, and I guess everyone would think the same like the way I think. 🤍
Profile Image for con te partiro.
96 reviews
July 4, 2022
gimana ya... saya dari awal udah nggak berharap banyak sih, considering the decrease in quality of the bumser stories...

Oke, let's get down into business, ini adalah hal-hal yang saya nggak suka dari buku ini baik dari series ini secara keseluruhan:

1. Menurut saya ceritanya monoton, bosenin banget. Apalagi sama fight2nya yang rasanya hanya bak buk bak buk aja. Fight yang akhir saya bacanya dikit2 doang malahan, saking boseninnya. Saya palingan hanya agak mendingan sama fightnya Seli, kekuatan dia yang bisa meminjam kekuatan miliknya yang di masa depan itu cukup menarik.

2. Penggunaan tanda '...' Walau mungkin bisa saja itu penggunaan yang tepat, saya nggak suka aja sih. Rasanya kayak buku ini ditulis untuk anak kelas satu dengan penggunaan tanda baca tersebut. Setiap tanda baca tersebut muncul saya selalu menghela napas saking kesalnya.

3. Kekuatan para Ksatria yang nggak spesial2 amat. Gimana ya bilangnya... yaa kekuatan mereka gitu2 doang splash bum bum buk aja. Dan walau yang Ksatria perempuan itu bisa mengubah bentuk dan ukuran senjatanya ya tetep aja bosenin. Ya yang lain kayak tameng... robot... pukulan berdentum... Untuk orang-orang yang menjadi penjaga klan SagaraS agak gimanaa gtu...

4. Ali yang bisa memakai teknik bayangan2 itu lah. Masa nggak ada konsekuensinya sih?? Apa, cuman karena dia punya temen2nya?? By the power of love and frienship??? Helloo, this isn't My Little Pony. Terus mana dia make'nya gampang banget lagi, kontras dengan si Tanpa Mahkota yang perlu ngorbanin apalah gitu sama sebagai klimaksnya dia. Like, uuuh 🙄. Tere itu hobi banget ya pake plot armor demi tokoh-tokoh utama kita yang tercinta.

5. Raib yang tiba2 bisa melihat enkripsi ruangan putih. Jujur, Raib Mary-Sue-nya udah nggak ketolong lagi sih. Dia udah keturunan murni, megang buku kehidupan, ibunya juga spesial, keturunan putri Aldebaran, punya sarung tangan klan bulan, bisa teknik penyembuhan, es. Di awal2 serial bumi aslinya seru, ngeliat Raib dkk nge-unlock teknik2 baru, but, it's getting very repetitive by now, like, VERY VERY. Setiap ada masalah apa2 tiba2 ada plot armor teknik baru, kan bosen lah ya.

6. Eli yang bisa semuanya and can get away with anything. Dia ksatria paling muda sepanjang sejarah, bisa ngalahin SEMUA, ya, benar adik2, SEMUA ksatria SagaraS, keluar dari SagaraS, DAN balik lagi ke SagaraS, and we know seberapa dijunjungnya peraturan2 di klan SagaraS. And after ALLLL THAT, mereka masih bolehin dia megang gelar ksatrianya, dan nggak cuma sembarang ksatria, tapi KSATRIA NOMOR SATU. How ridiculous is that?? Even though she isn't active as a ksatria anymore, but stilll

7. Mengapa geng tokoh utama harus fight 1v1 in the first place. Emang sih, dibilangnya agar tau mereka itu layak/pantas masuk ke SagaraS. Tapi pertanyaan saya adalah emangnya kaitannya kekuatan sama kepantasan mereka itu apa ya 😐?? Karena menurut saya nggak ada hubungannya samsek, orang yang kuat belum tentu baik. Jadi kayak buat apa gitu lho??

Gitu doang sih
Profile Image for Tata.
45 reviews
March 3, 2022
Lebih baik nyiapin mental dengan baik sebelum baca buku ini;)

MENGANDUNG SPOILER BERAT!

Tere Liye nggak bohong soal buku ini lebih ke "drama". Beneran buku ini rasanya campur aduk. Mulai dari ketawa ngakak, nyesek, deg²an, nangis, sampai menangis bahagia.

Yahh, sesuai yang tadi, buku ini lebih ke drama daripada petualangannya. Buku ini rasanya cukup berat. Rumayan sesek habis baca ini.

Jujur, endingnya rumayan gantung. Karena aku sedikit penasaran reaksi Ali ketika bertemu Eli. Aku juga mau tau lebih lanjut soal reaksi Raib & Seli, apalagi Batozar. Yeahh, juga pengen tau, cara Ali pulang ke Bumi gimana. Apa nanti Eli ikut pulang ke Bumi? Terus gimana kalo Eli tetap di SagaraS, Ali di Bumi dan mereka ingin bertemu? Rumayan gantung, sih, semoga dibahas di buku berikutnya. Soal Klan Nebula itu juga agak sedikit membingungkan. Apalagi soal Ekspedisi Klan Aldebaran, itu makin bikin pusing lagi.

Soal bonus part juga gitu. Penasaran soal 5 orang yang bisa buka portal. Penasaran juga soal Jok kalo pulang gimana:D apa dia harus melewati anomali dulu?🤔

Yeahh, jadi buku ini lebih ke penyelesaian soal keluarga Ali dan pembuka permasalahan Klan Aldebaran.

Aku ngga tau mau nulis apalagi, tapi buku ini bagus banget:D salah satu buku favoritku di Bumi series.

Oiya, soal cover. Jujur, covernya bagus, cantik, tapi entah kenapa kalo aku kurang srek sama warna cerah di SagaraS ini. Lebih berekspresi bahwa buku ini akan bewarna gelap, sesuai isinya yang agak "dark".
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for dev.
25 reviews
May 3, 2023
membosankan. aku banyak skip part pas mereka lagi bertarung. terus kenapa harus ada tambahan kaya "BRAK", "BUM", "CTAR", "BUK"??? kalo cuma sedikit mah masih bisa diterima, masalahnya kata-kata ini sering banget digunain. bener-bener ngerusak cerita. plotnya waktu bertarung juga pasti gitu gitu aja ya. tiba-tiba muncul kekuatan baru pas mau kalah. 🤷🏻‍♀️
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
April 30, 2024
4.3/5⭐

Siapa yang penasaran sama asal usul Tuan Muda Ali sejak baca Komet Minor?🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♂️

Akhirnya, di buku SagaraS, rahasia asal usul Ali yang misterius dan siapa orang tua Ali pun terjawab! Penggemar Si Biang Kerok wajib banget sih baca buku ini! Kita pun bisa melihat sisi lain Ali yang tak terlihat.😣

Bertahun-tahun, Ali berusaha memecahkan misteri siapa orang tuanya. Ketika menemukan titik terang pencariannya, Ali ditemani oleh Raib, Seli, dan Master B bahu membahu menyusuri segala petunjuk untuk menemukan gerbang SagaraS. Mampukah mereka melewati penjagaan kokoh Klan SagaraS?

Jujur, aku jauh lebih excited pas baca SagaraS daripada Bibi Gill. Akhirnya, ketemu trio kecintaan lagi!🤩

Pertarungan antara Raib cs dan Master B melawan Ksatria SagaraS untuk dapat melewati gerbang SagaraS begitu seru dan menegangkan! Apalagi dengan selingan sesi cerita Kakek Ban. Scene paling epic tuh pas Seli dan Raib berhasil mengaktifkan Teknik Masa Depan dan Teknik Menghilang! Asli sih, mereka berdua SUPER DUPER BAD ASS!🔥🤯

Lagi-lagi, pola alurnya sama seperti buku-buku sebelumnya.😪 Meski pun alur cerita di buku ini cukup intens dan gak bertele-tele. Ceritanya pun minim plot twist karena gampang banget ditebak, terutama jati diri Ksatria SagaraS No. 1&2. Oh iya, ada perubahan sudut pandang, dari yang biasanya memakai POV Raib sebagai aku, berubah jadi POV orang ketiga. Buatku sendiri perubahan POV ini gak terlalu menggangu sih.

Overall, aku sangat menikmati petualangan Raib, Seli, Ali, dan Master B ke Klan SagaraS! Ceritanya begitu seru, menegangkan, kocak, dan penuh haru di beberapa bagian. Seperti yang tertulis di blurb, buku ini cukup mengaduk emosi pembaca!🎢

Tentu aja, bertambah lagi daftar pertanyaan-ku setelah menyelesaikan buku ini, terutama tentang ekspedisi Klan Aldebaran.🧐 Gak sabar buat lanjut baca Ily dan Aldebaran!🙌🏻

On a serious note.
Meski rambutnya selalu berantakan, Ali emang sangat genius! Tapi apa segampang itu buat Ali copy paste kekuatan Pangeran Galau dan menguasai Teknik Bayangan Malam? Dah lah, namanya juga buku genre sci-fi dan fantasi, sah-sah aja lah ya~😜

P.S. Yang penasaran sama kelanjutan kisah Raib cs di SagaraS, ada sedikit sneak peak-nya di salah satu post Instagram bang Tere lho! Asli sih bikin merinding!😫😩😭
#tiareadsbooks #tiawritesreviews

•••

FAVE QUOTES:

❝Kalian tidak berlatih di ruangan-ruangan nyaman, guru-guru yang ramah dan baik hati. Kalian langsung bertarung dengan musuh-musuh besar. Yang buas tanpa ampun menyerang. Ujian kalian bukan di kertas-kertas, atau simulasi bertarung dengan pengawasan penuh. Melainkan bertarung untuk bertahan hidup. Keliru satu langkah, mahal harganya. Kalian memiliki satu sama lain, saling melindungi, saling mengisi kekurangan, kalian terus maju, lompat ke level berikutnya.
Itu adalah guru terbaik. Pengalaman. Dan kalian selalu menemukan tempat-tempat terbaik untuk belajar, juga orang-orang yang tepat.❞
—Page 100

❝Aku tau, dia teman menyebalkan. Biang kerok. Tapi aku tidak akan meninggalkannya dalam situasi ini. Aku akan bersamanya, apa pun yang terjadi.❞
—Page 119

❝Kamu seharusnya senang sahabat terbaikmu menangis untukmu. Dia menggantikanmu yang tidak pernah menangis! Seumur hidupku, aku tidak punya teman yang mau menangis untukku. Aku akan senang sekali jika ada yang melakukannya seperti Seli.❞
—Page 215

❝Banyak hal di dunia ini yang baru kita dapatkan setelah pembuktian, bahwa kita pantas mendapatkannya. Bukan hanya menuntut begitu saja, apalagi dengan memaksa kehendak, curang, dan sebagainya. Itulah yang disebut dengan harga diri.❞
—Page 236
Profile Image for raya.
19 reviews
February 20, 2022
AAAA SUKA BANGGGETTTTT, akhirnya tau orang tua Ali siapa. Raib, Seli dan Master B makinnnnnnnnnnnnnn kereeeennnnnnn
Gasabar nunggu ILY terbit💥💥💥💥
Profile Image for tara.
14 reviews
March 4, 2022
the ending is worth the wait. we’re finally know more about ali. also, this book gives me found family trope (which i’m such a sucker for it) & aliraib yearning/angst moments. i’m gonna cry about it now.
Profile Image for Kiki.
24 reviews2 followers
March 9, 2022
Asli ini buku asikkk banget. Baca ini cuma beberapa jam dan sama sekali nggak sadar kalo baca nya cepet banget. Rasanya baru baca sebentar, eh ternyata udah page 100. Page by page bikin aku penasaran dan nggak mau berhenti baca begitu sudah memegang buku ini. Dan menurutku, buku ini adalah salah satu buku paling sedih dari ke-13 buku di Bumi series. Aku sangat sangat bersimpati pada karakter Ali, dan berkali kali dibuat menangis membaca backstory Ali karena rasanya, ah kasihan sekali. Setelah membaca buku ini, beberapa sikap yang dilakukan Ali di buku-buku sebelumnya jadi terasa masuk akal. Contohnya, sikap Ali selalu sopan dan penuh hormat ke orang tua Raib dan Seli. Menurutku, itu bukan karena pencitraan, but because he always wish that he could treat his own parents like that. Yang aku tangkap, Ali mungkin berpikir, "Seandainya orang tuaku ada di sini, aku berjanji akan menghormati mereka and treat them the best that I can do"

Tidak lupa persahabatan mereka, juga kisah dan nasehat-nasehat dari Master B, sangat menyentuh hati. Petualangan nya juga nggak kalah seru dari buku buku sebelumnya, meskipun di buku SagaraS ini, latar tempat nya hanya berputar disitu situ saja. But after all, this book was veeerrrryyyy great. 10 out of 10, for me. Perfect!
Profile Image for Naura Syifa A.I.
7 reviews
March 31, 2022
Di buku ini akhirnya kisah tentang orang tua Ali akhirnya terungkap, yang sebelumnya pernah disinggung di Komet Minor.

Pada awal-awal saya merasa agak bosan, karena alurnya "sama" seperti buku-buku sebelumnya. Tapi, semakin dibaca justru dibuat semakin penasaran. Untuk penceritaannya juga gak bertele-tele. Dan yang pasti ada beberapa bagian yang membuat nyesek.

Untuk endingnya, saya merasa puas. Sesuai dengan sinopsisnya, menangis bahagia:,). Rasanya campur aduk; terharu , senang, dan sedikit rasa penasaran yang masih mengganjal. Dari semua buku di series ini, ending Sagaras yang paling membuat saya "puas".

Untuk para penggemar Ali buku ini worth it banget. Karena selain menceritakan tentang asal-usulnya, kita juga dapat melihat sisi lain dari Ali yang selama ini gak diperlihatkan.

Happy Reading!
Profile Image for Lisra Yenny.
96 reviews1 follower
August 28, 2024
Ehm akhirnya baca buku ini. Terus terang aku cm pnya 1 buku serial bumi yaitu buku pertama "Bumi". Selebihnya Krn seri berikutnya cepet banget g sih keluar nya (menurut ku), aku baca di ipusnas, gradig, google play book... Pokoknya digital lah ya. Dan rasanya aku g bgtu nyesel tidak melengkapi koleksi fisiknya. Entahlah ya Krn mulai dr Selena nebula aku liat kok jadi monoton gitu. Sekarang ini kalo baca pas bagian berantemnya mesti banyak skip². Tapiiiii Krn terlanjur baca dr buku pertama tetep pinisirin untuk bc buku selanjutnya walopun g seantusias pas bulan, matahari, komet minor ...keluar.
Soo...dibuku ini spt blurb nya bilang akan menceritakan ortunya Ali. Walopun sekian halaman nungguin cerita ortu Ali dikit aja di belakang. Spt aku blg diatas pas bagian berantem byk skip² nya. Eh eh ada yg kepikiran g sih kalo part berantem² itu dibikin kayak di komik kayak nya bagus kali ya.
Yg bikin lega Alhamdulillah akhirnya kelar jg baca buku ini.
Profile Image for dy.
413 reviews2 followers
March 19, 2022
Kisah tentang keluarga Ali dengan alur cerita bertempur-cerita-bertempur-cerita.

Agak pengen skip skip bagian bertempurnya dengerin cerita kakek Ban aja. Tapi apakah kisah ini tanpa bertempur. Sedikit berkurang rasa petualangannya karena ya adegan bertempurnya ga ada kemajuan. Imo bikin ngantuk.

Cuma cerita kakek Ban kereeen banget, dapat penjelasan tentang ekspedisi Klan Aldebaran dan orang tua Ali.

Ohiya, sudut pandang dalam cerita ini juga berubah, pake sudut pandang orang ketiga.
Profile Image for nisa.
30 reviews1 follower
April 1, 2022
akhrinya disini terungkap siapa orang tua ali, emotional bgt buku yg ini :( banyak plot twist yg ga terduga jugaaa!! but still.. masih gitu2 aja jalan ceritanya, ketemu orang baru bertarung dan pasti menang.. tp tetep seruuu, tp ya gituu.. kadang klo lg scene bertarung nya aku skip sih
Profile Image for pasha.
190 reviews
April 22, 2022
sagaras ini termasuk buku yang paling aku tunggu sejak pertama kali baca buku Bumi series, karena aku penasaran banget sama Ali. I set really high expectations towards this book
hal pertama yang aku notice, yaitu buku ini dibawa dari third POV. beda sama buku-buku sebelumnya yang biasanya diambil dari POV-nya Raib. menurutku perpindahan POV ini ngaruhnya cukup banyak ke bagian narasi, or maybe this is only me. aku ngerasa agak beda aja
DAN JUJUR, aku agak terganggu sama tanda bacanya. banyak kalimat yang harusnya diakhiri tanda tanya malah jadi titik, atau titik jadi tanda seru.
awal buku banyak banget pengulangan kata. seperti "Batozar menggeram, mata merahnya berputar-putar." dan kalimat itu diulang terus.
aku agak expected bakal diajak ke klan baru, keliling-keliling dan ngebayangin seberapa majunya klan ini. tapi TEMBOK PUTIH??
oke jujur Seli keren banget, menurutku perkembangan karakter dia oke banget sih. Ali juga sejujurnya. tapi aku gatau, rasanya kenapa Raib itu selalu yang paling terbelakang dan ketinggalan... upgradenya dia kayak ya gitu-gitu aja
tapi buku ini masih worth it karena banyak banget info baru seputar dunia paralel and I'm here for it
Profile Image for Rania Hehe.
37 reviews1 follower
March 21, 2022
4/5

Pertama tama, yang paling ingin saya sampaikan adalah buku ini baru bisa dinikmati keseruannya di beberapa bab terakhir.

..

Jadi, ini adalah buku ke 13 dari series bumi. Yang sudah di jelaskan sejak buku yang lalu bahwa buku SagaraS ini akan membahas tentang orang tua Ali—yang selama ini selalu menjadi misteri. Maka, ekspetasi saya cukup tinggi di buku ini walaupun sempat kecewa dengan beberapa buku sebelum ini. Klan baru, klan yang entah darimana tidak bisa dilewati melalui portal biasa. Klan dimana Ali berasal.

Yah, Ali. Si anak berantakan yang jenius tiada ampun. Tbh, sebenarnya jeniusnya itu kadang sangat diluar nalar, tetapi mengingat ini buku fantasi jadi saya maklum alias yaudahlah ya. Awal saya ingin membaca series ini pun karena buku Matahari yang mengdeskripsikan bahwa Ali adalah orang jenius yang harusnya tingkat pendidikannya tidak lagi di bangku SMA ((saya tertarik dengan cerita orang yang pintar)). Yah walaupun begitu saya masih sering berpikir bahwa untuk umur segitu seharusnya tidak sejenius itu. Tapi toh, saya selalu mengingatman diri sendiri kalau ini hanyalah fiksi.

Tetapi, walaupun saya tertarik dengan series ini karena Ali, Ali bukan tokoh favorit saya. Saya memang suka dengan orang yang cerdas, tetapi saya tidak suka dengan orang yang semaunya sendiri. Previllege Ali sangat banyak salah satunya berada dan jenius, itu cukup sekali untuk membuat hidupnya tetap aman walaupun berulah semaunya sendiri di sekolah dan dengan sifat seperti itu. Saya tidak dapat membayangkan mempunyai teman sekolah yang tukang bolos, suka bertengkar, berantakan, ulangan sering jelek dan ttp dipertahankan tpi si anak tidak ada perubahan((walaupun sy tau dia pintar)) suka menjawab sekenanya, tidak mendengarkan ucapan kebanyakan guru—mungkin saya akan tetap kagum dengan kecerdasannya—tetapi saya kemungkinan besar akan menghindari orang itu. Tetapi lagi lagi karena ini fiksi jadi saya yaudah lah ya. Dan ya kalau membahas karena dia tumbuh tanpa ortu, saya tetap iba dan merasa mungkin itulah yang menjadi alasan Ali menjadi seperti itu, tetapi saya tidak membenarkan kelakuannya. Saya berpikir kalau orang biasa, tidak mungkin hidupnya akan berjalan lancar.

Ali adalah orang yang berprevillege harta serta otak. Itu sangat menolongnya walaupun kelakuannya seperti itu. Yah lagi lagi, previllege orang kaya dan otak pintar memang sangat berpengaruh. Saya sendiri kagum dengan kecerdasannya. Dan tidak hanya saya, bukan?

Tetapi terkadang, ketika di series ini Raib dan Seli mulai bertanya tentang “mengapa” “bagaimana” “kenapa” atau pertanyaan sejenis 5w 1h lainnya, Ali dengan cepat membalas seperti itu adalah hal yang biasa dan kemudian buku itu tidak menjelaskan sendiri. Kita hanya berbekal dengan jawaban Ali untuk mengetahui kondisi latar buku tsb. Itu hal yang mengganjal di saya, itu membuat cerita seperti berjalan terburu-buru serta kesan yang diberikan sang penulis malas menjelaskannya tentang hal itu. Itu tidak hanya berjalan sekali, tetapi berulang kali hingga membuat saya “ni author nya males apa bgmn dh njelasinnya” dan ini sudah saya alami hampir si setiap buku series ini.

Oke back to this book. Alasan mengapa Ali bisa banyak melakukan percobaan dan tahu banyak hal, sudah terjawab. Dia menemukan basemen di rumahnya yg berisi barang barang canggih dri klan lain milik ortunya. Tidak heran dia yg memang sudah jenius itu mengotak atik dan menemukan banyak pertanyaan serta kebenaran. Yang membuat dia seperti tahu segalanya, walaupun terkesan bukunya males menjelaskan situasi. Dan ya lagi lagi saya kesal dengan karakter ini ketika dia tidak sekolah padahal sudah di tegur berkali kali. Astaga saya beneran pengen nampol kalo jadi Raib atau Seli.


Lalu tentang penggambaran teknik. Wow sekali… saya sepertinya selalu membaca “tingkat tinggi” tanpa henti tetapi ujungnya saya hanya berekspresi dan berkata “oh… oke… tingkat tinggi ya…” seakan dibuat bahwa itu wah sekali (walaupun beberapa memang iya) tetapi kdang bbrp hal (sering) tidak setinggi itu. Dan sptinya “tingkat tinggi” memang kata kata favorit sang penulis saya rasa. Terlalu meninggikan sesuatu padahal itu biasa saja, penggambaran yang cukup berlebih dan terlalu banyak pengulangan ((keseringan)).

Untuk penggambaran musuh seperti gurita dan lautannya. Ketika mencari gerbang sagaras, saya akui itu keren. Seperti diterjang lautan, saya teringat film bajak laut favorit saya. Tetapi yah beberapa kondisi cukup membuat otak saya berkata “canggih banget Ily beserta otak Tuannya” karena itu keren sekali mengingat dia masih anak sma. Memang sangat jenius dan ‘fantasi’.

Ketika masuk ke dalam lautan dan bertemu gurita, saya jadi teringat pertarungan di buku sebelumnya. Petualangan akan lebih berasa apabila kita benar benat membayangkan gurita yang besar ((yg besarnya dijelaskan)), walaupun agak membuat riwuh jg alias gede amat dh itu apa kagak langsung di hap tu ily. Ternyata beneran di hap yah dan lagi lagi pertarungan yang cukup intens itu mereka semangat dan berhasil melewati hingga gerbang di kedalaman laut yang sgt dalam, saya sempat berpikir… benar benar previllege karakter utama. Sangat amat petualangan persahabatan ala remaja polos ((mengingat bagaimana Ali yang tetap ingin mencari apapun yg terjadi serta apapun taruhannya dan Raib Seli yg ttp menemani) astaga sejujurnya saya ingin nampol mereka “adekkk, petualangan tak selamanya indah dekkk” atau ga “adekkk, petualangan tak selamanya pasti selamat dekkk” tapi ingat lagi ini adalah novel remaja yg isinya anak naif dan bertekad DAN JUGA mereka memang karakter utama. Banyak menangnya. Apadeh yang kalian harapkan?? Haduhhh kalau saya sih sempet berharap mereka kesandung realita yg tak seindah itu xixixi.

Lalu mereka sampai pada gerbang dan akhirnya makan. Saya ikut lega mereka akhirnya makan walaupun mi instan. Karena saya sendiri kalau disana trs pertarungan kek gt mah udah banyak sambat ndang makan.

Dan baru sampai di gerbang di suguhkan penjaga yg menghadang. Lalu mereka yang seperti template ala petualangan, tidak ingin kembali dan akan masuk bagaimana pun juga. Mana isi rombongannya pun remaja—yang dapat dipastikan bakal keras kepala—Batozar tdk ikut hitungan krn dia sendiri pun pengen pulang.

Oke lalu yang agak mengesalkan adalah kita datang ke klan baru tetapi hanya ruangan putih. Saya bayangin kalau disana mual kayaknya, karena hanya ada ruangan putih. Bisa stress saya spti yg ada di salah satu film superhero. Diluar saya bayangin berada di tempat itu, saya sedikit kecewa dengan hanya ruangan putih dan bukan pemandangan indah atau unik spti klan lainnya. Tetapi, mungkin memang inilah yang di inginkan oleh penulis. Klan baru dengan tatanan baru dengan ciri khas baru. Nanoteknologi. Khas bumi sekali rasanya mengingat memang nanoteknologi ini sedang ramai dibincangkan dan menarik untuk dikembangkan. Jadi menurut saya masuk akal ketika SagaraS sang penduduk asli klan bumi sudah menggunakan teknologi itu terlebih dahulu. Dan saya merasa lebih masuk akal jika menggunakan nanoteknologi, belum lagi kekuatan para ksatria nya yang memang menggunakan teknologi yang masih dapat kita bayangkan. Lebih terasa khas buminya.

Oke kembali ke gaya cerita. Ketika bertemu dengan ksatria SagaraS dan di tantang lalu dengan jelas memberi tahu bahwa akan ada 5 pos pertarungan, saya langsung menghela nafas jenuh. Saya dapat membayangkan betapa inginnya saya untuk masuk kedalam dan berpetualangan di klan SagaraS, tpi harus bertarung dulu seakan hidup dan mati. Bukan. Bukan masalah saya tidak suka dengan bertarungnya yang membuat kita terhambat menjelajah klan SagaraS. Saya tidak suka bagaimana kita di spoilerin kalau akan ada 5 pertarungan tiap pos—dan saya tau tiap pos nya biasanya pertarungan akan berjalan sangat lamaaa dan spti khas pertarungan series ini pasti penuh splash splah bumm ctarr ctarr gtgt—dan saya sudah dapat membayangkan akan betapa lamanya menuju akhir. Saya sudah jenuh duluan.

Karena saya berasa sudah tau akan lama dan yahhh pasti akan menang bukan?? Dengan backingan apapun itu entah kekuatan rahasia tumbuh atau ‘kerasukan’ atau apapun itu ((astaga saya tidak suka sekali yang spti ini krn kurang realistis dan kurang pas aja gitu, karena kalah bentar terus langsung op. Astaga template sekali???)). Saya lebih suka tipe yang kita benar benar tidak tahu akan ada apa di depan. Memang sih, kita tahu bakal ada pertempuran, tetapi kita tidak tahu kapan. Jadinya kita seakan antusias dan diberi kejutan tersendiri. Seperti petualangan ketika sedang menjadi buron di klan bintang atau buron pasukan tanpa mahkota yang sedang melarikan diri di klan bintang.

Lagipula sistem pos ini membuat saya teringat dengan salah satu anime yang saya akui seru tpi saya sendiri suka skip skip agar bagian itu segera berlalu. Sepertinya memang ini bukan tipe pertarungan yang saya sukai. Tetapi, beberapa dari pertarungan di pos itu membuat saya terhibur dan terkesima. Dan beberapa yang lain terasa biasa saja karena polanya sama🙃

IYA, POLA ALUR BERTARUNG DI SERIES INI SELALU SAJA SAMA

Saya yakin ini tidak hanya pendapat saya.

Kalau tidak si raib mendapatkan kekuatan baru yg op, ya Seli yang sekarat mendekati maut lalu mendapatkan kekuatan besar, Ali yang dengan otak jenius nya selalu menemukan solusi yang kadang menurut saya “tidak pas” dan menjadi “kurang menantang” lalu, solusinya itu lagi lagi berdampak besar (op juga) dan itu terjadi sangat singkat DAN pola ini selalu digunakan di series ini.

Tetapi walaupun dengan pola yang sama (template) seperti itu selama ini, saya tetap menikmati beberapa pertarungan.

Pertarungan Seli yang selalu mengancam nyawa—di series ini Seli memang selalu terancam mati sih—tetapi karena dia petarung klan matahari dia selalu bisa melawannya. Seli memang bener bener hebat. Yah, sebenernya mereka bertiga hebat semua sih. Tetapi dengan sifat Seli yang lembut tetapi kekuatan yang seperti itu menurut saya itu hanya tidak terduga dan yah… keren. Saya suka. Walaupun memang sangat terlihat sekali plot armor Seli (mereka bertiga sebenernya sih) ini kuat sekali. Dan ya, saya kagum dengan bayangan Seli ketika sudah berumur tiga tahun. Jujur, saya lebih bisa membayangkan Seli yang sudah berumur 30 tahun daripada Seli yang masih SMA padahal saya sudah membaca belasan series ini dan selalu bersama Seli yang SMA. Yah, mungkin lebih tepatnya gambaran Seli ketik 30 tahun ini menarik dan berkesan di mata saya, belum lagi kekuatannya. Terlihat kuat sekali. Apa kata Raib itu? Yeah bad ass wkwk.

Dan saya juga suka karakter Kakek Ban yang membuat nyaman. Astaga dia memang sudah seperti keluarga Ali—bahkan dari jaman ibunya. Ban yang kuat dan perhatian. Yang membimbing Eli dan merawat Ali juga. Sungguh ini mengharukan. Saya mengerti mengapa Ban tegas pada hukum SagaraS, tetapi dia juga menaruh simpati. Dia keras tetapi dia juga tahu batas dan tetap berusaha mengerti. Dan pertemuan Eli dan Ali. Sungguh mengharukan. Akhirnya, setelah sekian lama. Saya lega ketika membacanya, yah walaupun Ali dalam kondisi teler habis pingsan. Cukup mengharukan tetapi lagi lagi itu hanyalah penggambaran singkat dan kita dialihkan dengan bahasan yang lain membuat tidak terlalu terharu lagi.

Yah tetapi yang disayangkan adalah kita tidak bisa terlalu menjajah wilayah SagaraS. Kita lebih banyak di ruangan kotak putih. Dan selalu bertarung.

Jangan lupa ditutup dengan moment Bibi Gill bersama duo Ceros dan Tanpa Mahkota dan moment Ksatria berkuda di ruangan Master Ox yang menutup buku ini dengan tawa.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Fita Riyana.
33 reviews3 followers
March 26, 2022
Jujur buku ini seru banget, Meskipun latar pertarungan kali ini cuma ruangan tapi ternyata banyak teknik yang tidak terduga untuk mengalahkan kesatria sagaras.

Ada beberapa part yg cukup mudah di tebak juga, tapi pintu portal nya yg sulit di temukan juga menambah keseruan buku ini.
Juga tentang ibu Ali yang bener² di luar dugaan

Bener² di bikin tertawa sambil menangis dan menangis lalu tertawa
Gak sabar buat buku berikutnya, ILY
Profile Image for It's Finn Fiction.
23 reviews1 follower
December 5, 2024
Kembali bertualang bersama tiga sahabat sejati; Raib, Seli dan Ali. Kali ini petualangan mereka menuju Klan SagaraS. Ketegangan bahkan sudah terjadi sebelum tiba di gerbangnya, apalagi tiba di pos penjaga. Enam tornado di tengah lautan, bertarung melawan Ksatria SagaraS terhebat, dan yang paling menyedihkan adalah kisah Ali, siapa orang tuanya. Tapi entah bagaimana aku bisa menebak, siapa Ksatria No. 1 itu saat pertarungan baru di ronde ketiga. Semakin yakin di ronde kedua. Dan ternyata benar adalah ibu Ali.

Kisah ini seru sekali sekaligus menyedihkan. Dan lagi-lagi Bang Tere membuat endingnya menggantung. Gregetan bacanya. Lalu siapa pula April menyasar menjadi murid baru bahkan akrab dengan Ali?
Profile Image for Sita R.
67 reviews
October 19, 2022
Cerita cukup monoton dengan buku-buku sebelumnya. Dialek yang digunakan tokoh-tokoh baru di buku sama dengan tokoh di buku yang lain, padahal tokohnya berbeda.

Pelindung sagaras be like: "sagaras tempat yang damai, kami tidak suka pertarungan, tapi ayo kita tarung saja". Seperti tidak ada penentuan lain selain bertarung padahal sagaras tempat damai, like "you must be strong enough to enter this 'peace' place".

Maybe this is the last book of this series that I read.
Profile Image for avocatara.
94 reviews9 followers
April 5, 2022
banyak ngobrolin tentang Ali yaa
Di akhir aku mulai sedih. Tapi sebenernya udah mulai sebel dan bosen pas awal awal. Soalnya cerita ini full cerita gimana mereka masuk ke sagaras (tepat kayak dugaanku).
Di sepertiga awal, agak kepikiran sama One Piece, waktu Luffy mau pergi ke Skypiea. Mirip ceritanya. Ehehe. Ini aku kepikiran aja sih
Tapi selebihnya, sepertiga bagian menuju akhir, mantaps lah 👍
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Z Abd.
3 reviews
February 5, 2023
Sejujurnya, semenjak membaca novel "Lumpu", saya mulai menyerah untuk meneruskan membeli lanjutan serial Bumi. Terlebih mulai dari novel "Matahari" yang merupakan seri ke-3 hingga seterusnya, plot cerita yang ditulis Tere Liye selalu sama formulanya: pengenalan latar & mondar mandir yang deskripsinya panjang, adegan berantem yang seringkali repetitif & membosankan, dan ketika sudah mau mepet beberapa halaman terakhir saat cerita baru mulai terasa asyik untuk diikuti, cerita berakhir & digantung untuk seri selanjutnya. Polanya selalu sama hingga di titik setiap kali saya melihat lanjutan serinya rilis, saya hanya melengos, terlalu sayang untuk mengeluarkan uang.

Ketika pengumuman SagaraS akan rilis, aku sempat tertarik karena pada blurb novelnya terang-terangan bilang kalau dalam novel ini akan terkuak siapa orangtua Ali. Hanya saja saya tidak langsung spontan beli kala melihatnya mejeng di toko buku--teringat kenangan menyebalkan digantungin sama trilogi ortu Raib (Selena-Nebula-Lumpu). Biasanya saya kalau melihat rilisan terbaru Tere Liye, saya tanpa pikir panjang merelakan selembar Soekarno-Hatta di dompet. Aku akhirnya membeli SagaraS 3 bulan kemudian, ketika aku akhirnya mengalah dengan rasa ingin tahu siapa ortu Ali & apa yang terjadi sehingga di seri berikutnya (Matahari Minor) hanya Raib dan Seli saja yang tersisa.

SagaraS kubaca di suatu hari Minggu yang malas. Ketika selesai kubaca, tahu-tahu sudah mau adzan Zuhur. Apa yang kurasakan setelah membaca SagaraS? (Master) B aja, seperti novel-novel sebelumnya. Tetapi novel ini membuatku yakin kalau serial Bumi ini lebih mengasyikkan jika dibikin dalam format lain seperti komik webtoon atau serial netflix.

Di beberapa halaman awal, aku baru menyadari kalau kali ini Tere Liye menggunakan sudut pandang orang ketiga, tidak lagi dari sudut pandang Raib. Saya memberikan nilai plus untuk kebaruan tsb. Aku baru sadar kalau sedikit sekali ternyata Raib berbicara. Sensasi ini agak unik sih, selama ini pembaca terbiasa membaca cerita petualang mereka dengan narasi batinnya Raib. Raib yang selalu "sambat" dalam pikirannya menjadi pendiam ketika pembaca menyaksikan mereka seperti penonton di bioskop. Pembaca tak lagi berperan sebagai Raib.

Pembukaan dari novel ini cukup menarik karena langsung to the point menunjukkan konflik dari cerita: Ali menghilang. Aku pribadi senang dengan cerita-cerita di awal mengenai aktivitas biasa Raib & Seli di sekolah. Sayangnya saya tidak tertarik dengan segala aksi berantem di novel ini, terutama setelah bagian melewati gerbang SagaraS. Benar-benar bosan, seakan-akan adegan berantem ini hanya filler. Ironisnya porsi berantem ini memenuhi hampir setengah cerita dari novel ini. Novel ini malah meninggalkan kesan bahwa novel ini isinya berantem tok.

Aku kurang suka cara Tere Liye menjelaskan kegeniusan Ali, atau deskripsi pertempuran antara cuma "Bum, buk", atau kata aksi yang itu-itu saja.

Padahal sejujurnya, di novel inilah penjelasan tentang latar tempat klan SagaraS dibutuhkan. Ini karena perjuangan tokoh utama untuk memasuki tempat ini sangat sulit, pembaca pun juga ikut-ikutan penasaran apa sih bentuk klan ini sampai-sampai pemimpinnya segitunya membuat gerbang & benteng penjagaannya sangat ketat. Novel ini malah hanya menghabiskan cerita mereka berpetualang sampai menembus "pagar ayu SagaraS" doang. Bentengnya ngga menarik lagi, hanya ruangan putih polos tok. Cerita malah berakhir tanpa tahu keunikan bentang alam SagaraS.

Di sisi lain, pengemasan cerita yang berlarut-larut ini entah kenapa membuatku merasa menambah kekuatan dari ending cerita SagaraS ini. Meski (lagi-lagi) menggantung dan banyak hal belum terjawab, kali ini ending ceritanya ditutup dengan baik. Yang aku tangkap dari ide dasar seri kali ini adalah untuk menunjukkan betapa panjang dan melelahkannya penantian & perjuangan Ali untuk menguak keberadaan orangtuanya. Terasa dari beratnya Ali dkk berjuang memasuki gerbang SagaraS demi mengejar kepastian yang belum pasti (eaaa).

Hingga ketika Ali mendapatkan apa yang dia inginkan, penulis hanya mendeskripsikan momen itu sebanyak 4 halaman di akhir cerita. Momen 4 halaman itu adalah hasil dari beratus-ratus halaman perjuangan yang ditempuh Ali, seakan-akan momen 4 halaman itu meniadakan rasa capeknya perjuangan itu. Singkat, tetapi bagi Ali itu worth it. Pengemasan cerita ini, meskipun belum perfect, somehow sejalan dengan penggambaran perjuangan Ali yang hendak penulis tunjukkan kepada pembaca.

Hal inilah yang membuatku merasa kalau serial Bumi ini emang lebih bagus berupa komik webtoon ataupun film dengan format serial seperti Netflix atau drakor. Karena dalam hal ini, SagaraS ini sangat bagus dijadikan sebagai klimaks dari arc karakter Ali. Apalagi ada adegan berantemnya yang lebih powerful jika divisualisasikan. Semoga, someday, serial Bumi ini ada bentuk visualnya.

But is it worth buying, tho? I rather borrow it in library than buying it. But if you like to collect it (cuz of your perfectionist ass to collect it based on its book cover) then why not?

***

(Maaf jika bahasanya berbelit-belit, perdana membuat review buku.)

Nb: minus satu bintang karena kecewa tidak ada 13 kesatria SagaraS yang bernama "Knalpot". Hehe.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Ikbal  Fakula.
237 reviews2 followers
March 28, 2022
Mau ngutip salah satu kalimat yang bagus dari buku SagaraS, tapi ga sempat bookmark pas baca bukunya, jadinya ga ada kutipan apa-apa. Bukan ga sempat, sih. Tapi lebih ke males aja. Cerita seru. Ga sempat buat naruh tanda. Dah itu aja.

-------------------------------------------------------------------------------

I am very excited to open this book since it is coming two days ago. Dan.... Betapa senang banget pas bukunya tiba. Ini juga kali pertama beli (baca) buku cetak dari serial Bumi. Ga apa-apalah. Koleksi Bumi belum lengkap. Baru ini satu doang. Itu pun ngebet karena penasaran sama kelanjutan serial ini. Maybe another day buat haul buku dari Tere Liye.

Well, SagaraS. Buku ke-13 dari serial Bumi. Saya lupa kapan pertama kali saya ngikutin serial ini. 2016? 2017? Sekitaran itulah. Waktu itu masih umur-umur yang muda banget dan gampang banget dibikin terkesan sama sesuatu. Termasuk serial ini. Dan Alhamdulillah, berlanjut sampai sekarang.

Dulu sempat dengar kalimat, "Jangan mati dulu. One piece belum tamat. Dan saya pikir, mungkin kalimat ini juga bakal berlaku buat serial Bumi sih. Mengingat ada begitu banyak opsi cerita yang terbuka dari setiap hint yang muncul.

Back to topic.

Ini buku yang lumayan bagus. Tapi bukan yang terbaik.

Menurut saya, masih bagusan buku-buku sebelumnya, kayak Lumpu. Itu lebih bad ass sih dari buku ini. Saya gak bilang buku ini jelek, tapi ga bisa bilang juga kalo bagus banget. Ada beberapa pertimbangan. Tapi mau bahas positifnya aja dulu. Baru kekurangannya. Ok?

Yang penasaran sama si genius Ali, mending baca buku ini. Di sini rahasia si Tuan Muda Ali bakal diceritain selengkap-lengkapnya. Terutama tentang orang tua dia. Ibu dan ayahnya.

Buku ini juga membahas tentang SagaraS. Apakah itu klan? Subklan? Dunia paralel baru? Juga ada di sini sesuai dengan judul bukunya.

Suka banget dengan hampir keseluruhan buku. Alur ceritanya intens. Tegang juga. Humor nyempil sesekali dan syukur banget ga garing. Paling keren pas Seli satu lawan satu sama Ksatria SagaraS nomor 7. The best epic moment itu ketika Seli ngaktifin kekuatan barunya. Wajib baca sih.

Nah, lanjut ke minus-nya. Sebenarnya ga parah-parah amat, tapi buat saya pribadi yang udah ngikutin Bumi dari buku pertama, jelas agak keganggu.

Pertama, perubahan sudut pandang. Saya masih ingat banget ketika pertama kali baca Bumi, sudut pandang di ambil dari sudut pandang Raib yang berperan sebagai aku. Begitu terus untuk beberapa buku selanjutnya. Eh tiba tiba pas baca SagaraS, sudut pandangnya berubah total, jadi diambil dari sudut pandang orang ketiga. Untuk saya pribadi ini agak mengganggu sih, walau ga terlalu. Ini diperparah dengan di beberapa bab kadang sudut pandang tiba-tiba berubah jadi aku.

Yang kedua, ini objektif sih sebenarnya. Baru dibuku ini saya merasa kecerdasan Ali itu terlalu out of logic. Ada satu adegan yang saya ingat, entah dibuku keberapa, Ali bisa menghafal seluruh kosakata klan Bulan hanya dalam satu malam. Untuk saya yang di waktu itu, wah, hebat banget. Keren parah. Nah, ketika itu diterapkan di sini, Ali bisa menghafal kosa kata SagaraS hanya dalam satu malam juga, saya jadi mikir, apa ini ga terlalu yang udah keluar logika banget. Tau kok Ali itu jenius, tapi kalo genius nya ampe segitu, kesannya di saya udah bukan kagum lagi, tapi terkesan mengada-ada. Ini juga diperparah dengan dia yang bisa memasukkan kode kekuatan Tanpa Mahkota ke cakram Eins. Maksudnya, si Tanpa Mahkota aja butuh waktu yang lama banget loh buat menguasai teknik itu, lah si Ali dengan bermodal kalimat kalo dia genius doang bisa melakukan itu hanya dalam beberapa hari, terkesan akskakak.

Ketiga, ending-nya bagus. Menyenangkan. Tapi ending yang menyenangkan ini juga menghilangkan formula dari ending-ending sebelumnya. Ending sebelumnya itu kebanyakan gantung ceritanya. Itu salah satu faktor yang bikin suka. Tapi kalo ending-nya kayak di buku ini, ya gimana ya, wkwk.

Happy reading:)
Profile Image for Kimchissi.
17 reviews
April 16, 2023
Di sinopsis nya bilang _"... Kalian akan tersenyum lebar (dan boleh jadi sambil menangis), saat tiba di halaman terakhir buku ini."_ Yuppp that's right. Aku nangis kejer parah pas di ending tpi sambil senyum rasanya lega bercampur haru😭

Buku ini bikin emosi aku campur aduk bgt, seneng, sedih, ngakak, terharu, tegang macem²sukses bikin nangis sampe segsegukan, ngakak sendiri. Ini bakal jadi buku terfavorit dari serial Bumi dan buku sebelumnya (Bibi Gill) ❤

Tapi karena aku orgnya emosional alias gampang nangis, dri awal aja udah berasa sedih dan nangis, kyak ya ampun kasian bgt ali😔 rasanya pgn peluk ali langsung.

Disini banyak karakter² baru yg muncul dengan keunikan dan kekuatannya masing² sukaaa bgtt😻, terus bnyk fakta² yg 🤯 serta kebenaran² baru yang terungkap, trus beberapa hal² ga terduga kyk siapa yg ngerawat ali selama ini? dan misteri tentang kedua orang tua ali. Persahabatan antara Raib, Ali, Seli makin erat disini (TRIO TERFAV❤) petualangan mereka untuk mencari portal menuju SagaraS dan mencari tentang orang tua ali + petualangan mereka kali ini di temenin Master B jadi makin seruuu & ramee kekeluargaan mereka tergambar jelas. Tapi di awal petualangan mereka ga bertiga (Raib Ali Seli) jadi ceritanya Ali pergi nyari gerbang & portal SagaraS sendiri dgn cara "ngambil" catatan perjalanan Master B, nah karena itu Raib, Seli & Master B berusaha nyari dan nyusul Ali kesana. Terharu sama alasan Ali kenapa pergi sendirian tanpa ngajak Raib & Seli karena Ali ga mau kehilangan sahabatnya🥺 dari sini persahabatan mereka bener² terjalin erat saling mengisi, saling melindungi, saling menolong❤

Di buku ini mereka menghadapi berbagai rintangan untuk menemukan gerbang masuk SagaraS, ada 6 tornado besar, gelombang laut raksasa sampai Gurita super GEDE, mereka mati matian melewati semua itu, dan yg paling tegang pas mereka menyelam dimana tekanan air nya besar, mereka bisa aja langsung mati saat itu juga karena tekanan air.

Saat tiba di gerbang SagaraS mereka berhadapan dengan 13 Ksatria SagaraS. Pemimpin, Penjaga & Pelindung SagaraS. Tpi, jujur kesel bgtt gregetan sama mereka ini (Ksatria SagaraS) karena mereka tega dan keras kepala bgtt😑😤. Raib Ali Seli & Master B melawan 13 Ksatria SagaraS untuk masuk ke klan SagaraS, disini kekuatan trio kucel ini meningkat drastis. Disini pas kekuatan Seli meningkat asliiii dia _bad ass_ bgttt kereen abissss kece parah 🤩 dia punya teknik baru yg🤯 karena "Apapun yang tidak bisa membunuh nya, hanya akan membuatnya semakin kuat". Raib kekuasaannya juga meningkat ada teknik baru juga sesuai namanya, yaaa kalian pasti bisa menebaknya teknik baru nya apa. Dan Ali... huft nyaris saja dia kehilangan akal sehatnya karena menggunakan " Teknik Terlarang" itu😨 oyaa Master B beuuuh ini org ada aja kejutannya dia membawa "Senjata Mematikan" buat melawan 13 Ksatria SagaraS. Scene pertarungan nya sangat epic🔥

Apakah mereka akan menang melawan 13 Ksatria SagaraS? apakah Ali berhasil bertemu dengan kedua orang tua nya?

Pokoknya buku ini ter ter deh 100/10000000❤❤ selaku nngis setiap bawa endingnya ❤🤧
Profile Image for Raa.
13 reviews1 follower
June 11, 2023
Dari sekian banyak series Bumi karya Tere Liye, buku ini yang paling aku suka. Apalagi bagian akhir dari buku ini, and yes, the blurb says it all! Ga perlu khawatir soal buku ini karena bakal bikin kita senyum-senyum sendiri sekaligus menangis, seperti yang aku alami di akhir cerita—tersenyum iya, terharu apalagi. Buku ini benar-benar mengaduk emosi para pembacanya dan itu yang menjadi hal yang aku suka dari buku ini.

Bagian lain yang aku suka yaitu tentang persahabatan antara Raib, Ali dan Seli. Hmm, tiga tokoh ini emang selalu bikin jantungku dagdigdug. Penulis mendeskripsikan persahabatan mereka yang semakin kuat secara tersirat maupun tersurat, apalagi tekad mereka untuk saling membantu, mengasihi, bekerja sama dan melindungi satu sama lain. Hebat. Aku selalu suka dengan pendeskripsian tokoh yang penulis berikan. Ketiga tokoh ini memang dari buku pertama (Bumi) selalu menarik perhatianku, sih, jadi ga heran kalau di Sagaras aku jatuh cinta lagi sama mereka, hahahaha. Apalagi Raib, duh cantik bener tokoh fiksi yang satu ini. Seli pun demikian, si petarung Klan Matahari yang bertambah kuat dari waktu ke waktu. Ga lupa juga I will mention the only boy, Tuan Muda Ali, who always represent to be the strong one, padahal ada sisi dari tokoh ini yang sulit digambarkan (re: rapuh).

Okay, next about Sagaras. Sumpah Sagaras tuh keren banget! Walau para petualang kesayangan penuh perjuangan untuk pergi ke sana, tapi beneran deh di dalam imajinasiku, Sagaras itu tempat yang keren banget! Walaupun di akhir cerita belum semua dijabarkan bagaimana pendeskripsian Sagaras, but, aku merasa Sagaras adalah tempat yang paling unik untuk dikunjungi.

Plot twist? Yap, Sagaras punya beberapa plot twist yang di luar dugaan para pembacanya yang dikemas dengan epic banget! Sumpah, aku sampai sekarang masih terngiang-ngiang dengan plot twist yang ada di akhir cerita, hahahaha.

The last, I’ll mention Ksatria Sagaras no 1. Ini adalah tokoh yang terkeren dari yang terkeren! SUMPAH BELIAU KEREN BANGET! Sayangnya, hanya diceritain sedikit demi sedikit, mungkin biar pembaca makin penasaran kali ya, tapi gapapa, tokoh ini tetap bikin aku amaze dengan Sagaras.

Overall, aku suka sama semua bagian dari episode-episode Sagaras. Walau di beberapa episode aku merasa agak bosan karena terlalu banyak basa-basinya (in my opinion), tapi setelahnya aku dibikin kagum dengan alur cerita yang disuguhkan oleh penulis. And last, aku ga sabar banget nunggu kelanjutan dari Sagaras, yaitu ILY dan ALDEBARAN. Semoga, penulis cepat menerbitkan kedua novel itu juga spin offnya!
Displaying 1 - 30 of 260 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.