Buku ini mengajak kita menjadi sosok #orangyangbeda. Beda dalam artian tidak menyia-nyiakan waktu untuk memperburuk diri. Kita diajak pula mengenali karakter orang sehingga dapat menyiasati hubungan antarmanusia untuk menjadi lebih sehat. Karena pada dasarnya kita adalah siapa yang kita temui.”
Baca buku ini seperti menelanjangi diri sendiri dan seseorang. Kita diajak mengenali watak seseorang melalui contoh kasus.
Banyak orang depresi karena tidak mengenali dirinya dan tidak paham terhadap lawan bicaranya. Jadi, buku ini sangat membantu saya mengamati dan merasakan karakter dan tindakan orang-orang di sekeliling saya. Buku ini membuat saya peka terhadap hubungan personal dengan orang lain.
Memiliki kecerdasan interpersonal ternyata tidak mudah. Bukan sekedar memenuhi ekspektasi orang lain, tapi dari sini diajarkan bagaimana menjadi manusia yang bisa menghargai dan menghormati diri sendiri dan orang lain
Bagian 1 masih bisa dimengerti, bagian 3 bener2 bikin mikir. Jadi otakku hanya bisa bekerja buat menghindari orang2 aja kalo suruh jadi berbeda bye banget haha. Kebanyakan isi buku ada nukilan quote orang lain jadi bikin gagal fokus.
Berasa dibukai kekurangan2 kita dan orang lain. Bukunya kurang menarik kalau tidak dengan berpikir utk memperbaiki diri sendiri. Karena banyak yang merasa terhakimi pada akhirnya. Namun kalau ingin berubah mulai dari diri sendiri.. sangat disarankan untuk membacanya walaupun sedikit membosankan.
The first part of this book is absolutely amazing. Buku yang mengupas tuntas watak-watak manusia dan menelanjangi segala aspek kekurangan yang mungkin ada pada diri kita yang bisa jadi saran perbaikan dan refleksi. As a self development book, the first part was very well written.
Tapi separoh bagian ke belakang tentang menjadi manusia yang berbeda justru agak mengecewakan dan boring karena pembahasannya cenderung berulang dan semestinya bisa lebih ringkas lagi karena tulisan di bagian ini agak bertele-tele.
Agak disayangkan karena part awal is such an amazing insight tapi sayangnya separoh bagian keduanya agak antiklimaks jadi ya agak menurunkan sensasi dan kemenarikan buku ini.
Aku rasa buku ini memang lumayan membuat kita “tersindir” atas beberapa sikap & sifat kita dalam konteks sosial, tapi disisi lain juga lumayan menjawab beberapa pertanyaan paradoksial mengenai hal hal yang kita lakukan & rasakan terhadap orang lain. kebetulan aku suka banget buku yang bikin aku nelaah karakter seseorang ataupun karakterku sendiri, karena secara gak langsung buku ini menjawab pertanyaan pertanyaan tentang how kita bisa terbentuk jadi kita yang sekarang. Love this book so much! ♥️♥️