Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu

Rate this book
Rindu adalah sisi rapuh yang membuktikan betapa manusia membutuhkan seseorang atau hal lain. Ada yang mudah mengutarakan kerinduan, namun ada yang hanya sanggup memendam.

140 pages, Paperback

Published March 1, 2022

4 people are currently reading
10 people want to read

About the author

Semut Merah Kaizen

2 books1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3 (16%)
4 stars
6 (33%)
3 stars
7 (38%)
2 stars
1 (5%)
1 star
1 (5%)
Displaying 1 - 5 of 5 reviews
Profile Image for Aldila Sakinah Putri.
83 reviews
June 1, 2022
"Rindu yang baik telah mengerti sedari jauh-jauh hari." (Hlm 97)

Ternyata rindu memiliki banyak wujud. Itulah yang aku rasakan setelah tuntas membaca buku antologi puisi satu ini. Terdiri dari empat bab yang tiap-tiap menggambarkan rindu yang berkisah dari si pencipta.

Yang Kusebut Rindu
Yang Menetap di Ingatan
Yang Tak Sampai
Yang Bersambut

Dari keempat bab ini, bab "Yang Tak Sampai" jadi yang paling banyak dikisahkan. Aku jadi semakin bertanya-tanya, apakah sebanyak itu rindu yang tak pernah sampai?

Aku menyukai puisi dengan rima dan aku menemukan karya oleh nama-nama yang sering kali muncul di setiap bab. Favoritku ada beberapa, dua diantaranya adalah Dina Hameed dan Santi Konanjaya. Cukup mewakili aku yang sedang rindu-rindunya.

Karya dari alumni Kelas Kaizen Writing ini bahkan telah melewati proses seleksi dan kurasi yang cukup ketat, tak heran apabila puisi-puisinya berkelas dan layak untuk dijadikan teman membaca yang semoga bisa mengobati kerinduan kalian.

"Kita yang tak cukup berani mengakui masih ada rindu juga cinta, atau memang sejak awal tak pernah ada kita?" (Hlm 46)
10 reviews
July 29, 2022
Kita adalah segala kenangan,
Tanpa kemenangan;
Segala angan
Yang dilalap kehilangan
-Tamar Naomi hal.95

Bapak termangu lagi sore ini,
mamandangi jendela petak dengan kaca retak
Matanya nanar, sesekali bibirnya bergetar
Entah apa yang ada jauh di dalam dadanya

Lukakah? Sesal?
Mungkin juga rindu

Kopi dihadapanya tak lagi mengepul,
seperti cintanya pada ibu yang tak lagi kumpul
-Dian Hameed hal.8

Puisi yang indah dan bahasanya masih mudah dimengerti. Cocok buat yang mau belajar baca puisi
Profile Image for Mourning_elf.
583 reviews28 followers
April 14, 2022
Antologi puisi dari alumni kelas menulis Dee yang lebih dikenal dengan Semut Merah Kaizen. Berisi pusi dengan tema rindu yang dibagi menjadi 4 bagian : Yang Kusebut Rindu, Yang Menetap di Ingatan, Yang Tak Sampai dan Yang Bersambut. Karena sudah melalui dua kali seleksi, hasil akhirnya sih bagus2 semua.
Profile Image for July.
71 reviews2 followers
August 2, 2022
Tertipu judul dan cover, kirain novel gataunya kumpulan puisi. Mana otakku ga sampe buat cerna puisi. Jadi buku ini target pembacanya bukan aku hihi. Dan dari awal baca sampe habis juga ga ada yang nyangkut. Yang nyangkut cuma pas bagian ini,

"Maksudku,
Jika sesingkat nikmat secangkir kopi instan sasetan,
coba pikir, apa tidak lebih baik jika dulu kau tak usah mampir?"

—Dina Hameed (hal 49)
Displaying 1 - 5 of 5 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.