Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sastra dan Pendidikan

Rate this book

135 pages, Paperback

Published January 1, 2021

5 people are currently reading
22 people want to read

About the author

Sapardi Djoko Damono

122 books1,588 followers
Riwayat hidup
Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

Karya-karya
Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sampai sekarang telah ada delapan kumpulan puisinya yang diterbitkan. Ia tidak saja menulis puisi, tetapi juga menerjemahkan berbagai karya asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.

Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.

Berikut adalah karya-karya SDD (berupa kumpulan puisi), serta beberapa esei.

Kumpulan Puisi/Prosa

* "Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
* "Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
* "Mata Pisau" (1974)
* "Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
* "Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
* "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
* "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
* "Perahu Kertas" (1983)
* "Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
* "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
* "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
* "Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
* "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
* "Hujan Bulan Juni" (1994)
* "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
* "Arloji" (1998)
* "Ayat-ayat Api" (2000)
* "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
* "Mata Jendela" (2002)
* "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
* "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
* "Nona Koelit Koetjing :Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
* "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)

Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi karya SDD sebetulnya bukan karyanya sendiri, tetapi ia terlibat di dalamnya.

* Album "Hujan Bulan Juni" (1990) dari duet Reda dan Ari Malibu.
* Album "Hujan Dalam Komposisi" (1996) dari duet Reda dan Ari.
* Album "Gadis Kecil" dari duet Dua Ibu
* Album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu
* satu lagu dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti", berjudul Aku Ingin, diambil dari sajaknya dengan judul sama, digarap bersama Dwiki Dharmawan dan AGS Arya Dwipayana, dibawakan oleh Ratna Octaviani.

Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi SDD.

Buku

* "Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
10 (37%)
4 stars
9 (33%)
3 stars
8 (29%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 9 of 9 reviews
Profile Image for Cep Subhan KM.
343 reviews26 followers
October 30, 2023
Esai-esai Sapardi selalu jernih, meski dalam kasus esai-esai dalam antologi ini yang disusun tematik mau tidak mau ada beberapa pengulangan antara satu esai dan esai lain bahkan dalam level paragraf. Tata letak dan penyuntingan buku sangat bagus, kekurangannya satu: tidak dicantumkan informasi publikasi awal esai-esai atau minimal titimangsanya. Diterbitkan tahun 2021, tanpa mengetahui titimangsanya, esai-esai dalam antologi ini terasa anakronis, terutama karena potret-potret keadaan terkait industri, percetakan, judul karya-karya terbaru kita, sudah jauh berbeda dari yang digambarkan dalam esai-esai tersebut.
Profile Image for Faisal Chairul.
266 reviews16 followers
January 4, 2023
Terima kasih untuk penerbit @pabriktulisan_ yang telah mengkurasi esai-esai almarhum Eyang Sapardi Djoko Damono ke dalam kumpulan esai ini. 8 esai yang sungguh akan membuat pecandu karya sastra memikirkan kembali cara mereka mengapresiasi suatu karya sastra.

Bagaimana cara kita mengapresiasi karya sastra selama ini? Sejauh mana "interaksi" kita dengan para sastrawan? Di sisi lain, seintim apa "interaksi" kita dengan karya-karya para sastrawan?

Sastra, suatu karya seni dengan bahasa sebagai mediumnya, yang para "pemain"-nya, sastrawan, secara intuitif dan kreatif mengotak-atik, "mempermainkan", dan memadupadankan beragam kata menjadi suatu karya seni yang memiliki kekhasannya tersendiri. Suatu karya seni yang pula mampu menembus ruang dan waktu, yang beberapa di antaranya terus relevan tak lekang ditelan zaman.

Ragam pandangan tentang cara mengapresiasi karya sastra diutarakan almarhum Eyang Sapardi dalam kumpulan esai ini. Kita bisa mengapresiasinya sebagai media "hiburan". Melipir sejenak ke dunia rekaan yang dicipta para sastrawan sebagai bentuk pelarian/pengasingan diri dari hiruk pikuk dunia nyata yang sering membelenggu.

Kita juga bisa mengapresiasinya dengan menukil hikmah-hikmah yang terkandung di dalam sebuah karya sastra. Namun, Eyang mengingatkan, kita jangan sampai terlena hingga membuat kita menganggapnya sebagai kebenaran, bahkan meresapinya sebagai "nilai", terlebih sampai menggantikan nilai-nilai yang diterima khalayak di tempat kita berada/bersosialisasi.

Memberikan keleluasaan kepada setiap pembaca dalam mengapresiasi karya sastra adalah salah satu pesan penting Eyang dalam kumpulan esai ini. Pesan penting ini yang perlu diajarkan kepada anak-anak kita (di sekolah/di rumah).
Profile Image for dellarsd.
87 reviews3 followers
April 2, 2023
Buku ini banyak mengajarkan apa sebenarnya sastra itu sendiri. Bagaimana hubungan sastra dengan sosial—budaya, masyarkat, hubungan sastra dengan politik. Pandangan-pandangan khalayak umum terkait sastra yang katanya berimbas negatif atau positif. Dan banyak sekali contoh2 sastra baik dalam maupun luar negeri yang memang saling dikaitkan dengan keberlangsungan hidup. 'dan aku baru menyadarinya, ternyata berkaitan'

Beberapa notasi yang ngebekas bgt;
-Taukah bahwa sastra adalah cermin yang istimewa. Dia tidak hanya menampilkan diri kita seperti yang ada di dunia nyata, tetapi sekaligus memperbaikinya.
-Kita tidak mungkin tinggal terus-menerus di dunia nyata; agar hidup ini berlangsung sebaik-baiknya, kita perlu mengadakan perjalanan pulang balik dari dunia nyata ke dunia rekaan.

Bnyk pengulangan kalimat—repetition, mungkin pengingat atau penegasan tp secara pribadi aku kurang suka. Selain itu overall aku suka semua, apalagi penuturannya yang gamblang dan mudah dipahami.
Profile Image for Agung Wicaksono.
1,089 reviews17 followers
December 25, 2022
Di buku ini, Pak Sapardi (alm.) menjelaskan betapa pentingnya karya sastra dalam hidup, lebih khusus sebagai pendidikan. Sebab, salah satu faktor bahwa ilmu sastra sering dianggap kurang penting karena ia tidak bisa langsung diterapkan untuk mencari uang. Namun, dari sastra, kita bisa memaknai dan menghargai hidup. Selain itu, dari sastra juga kita bisa mengekspresikan permasalahan hidup yang sering kita rasakan ke bentuk fiksi.

Buku yang menambah wawasan dalam memahami perkembangan sastra, khususnya di Indonesia, dan penerapannya di bidang pendidikan. Di sisi lain, buku ini juga menjelaskan dampak karya sastra terhadap penulisnya karena bertentangan dengan ideologi atau keyakinan di suatu tempat sehingga ia bahkan mendapatkan ancaman hukuman mati, seperti yang terjadi pada Salman Rushdie.
Profile Image for Farrel Arkan.
4 reviews
April 25, 2023
Pentingnya sastra dan posisi strategisnya dalam pendidikan.

Sastra sebagaimana dijelaskan oleh Pak Sapardi merupakan rekaman berbagai nilai penting dalam suatu bangsa dan karenanya penting untuk diajarkan dalam Pendidikan untuk membekali anak-anak Indonesia dengan kekayaan rohani bangsa.

Peran guru dalam pendidikan sastra hanya sebagai fasilitator agar komunikasi sastra berjalan lancar. Tafsiran, sikap, maupun cita rasa dalam merenungkan sastra dibebaskan kepada murid agar terdapat kontak langsung antara murid dengan sastra.

Menariknya, meskipun berulang kali menjabarkan pentingnya sastra, Pak Sapardi tidak mendiskreditkan perkembangan teknologi dan sosial media yang boleh jadi dapat menyaingi renungan terhadap sastra. Beliau justru melihatnya sebagai peluang bagi sastra untuk dapat lebih dihargai secara meluas.
Profile Image for Vina Serila.
28 reviews
November 8, 2022
Berisi sekumpulan tulisan pak sapardi djoko damono tentang sastra dan pendidikan, bagaimana guna sastra dan guru sebagai penunjuk jalan dalam komunikasi antara murid dan karya sastra yg dibacanya.

Selain itu, aku sangat suka ide-ide yang disampaikan bagaimana kita melihat dan menikmati karya sastra, mengetahui perkembangannya, sastra dalam masyarakat kita sampai kaitannya dengan politik dan ideologi. Membaca buku ini seperti jadi 'murid' yang mendapat penunjuk jalan dalam menikmati karya sastra✨
Profile Image for William Bradley Christianto.
38 reviews
December 17, 2022
Sebagian esai yang ditulis oleh SDD, dapat dikatakan, kurang efektif atau mengulang gagasan-gagasan yang ada di esai-esai sebelumnya. Namun, penggunaan bahasa SDD tidaklah rumit sehingga mudah dipahami.

Tidak jarang juga, selain bersifat konseptual, esai-esainya juga memberikan implementasi mendalam mengenai sastra dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Profile Image for Pipa.
235 reviews3 followers
Read
June 18, 2022
Kritik sastra yg disampaikan dengan sangat baik. Bagaimana bahwa pendidikan sastra di Indonesia, kurang mendekatkan peserta didik kepada karya sastra. Malah lebih banyak mempelajari atribut si sastrawannya. Sehingga manfaat dari membaca sastra, tidak berdampak pada berkehidupan di Indonesia.
Displaying 1 - 9 of 9 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.