“Gue udah move on kali. Stalk IG mantan cuma karena iseng aja.” “Gue udah move on kali. Masih simpan nomor mantan cuma karena belum sempat dihapus aja.” “Gue udah move on kali. Satu kampus sama mantan, cuma kebetulan aja.”
Setidaknya, itulah yang aku alami. Walaupun, tidak pernah mau aku akui.
Namaku Violyn. Satu tahun setengah rasanya nggak akan cukup buat mengubur kenangan yang sudah dirajut selama enam bulan. Bahkan, masa pendekatannya (PDKT) bisa lebih dari itu. Ini yang disebut, PDKT-nya lama, diputusinnya cepet banget.
Ini cerita tentang MANTAN, orang yang pernah bahagiain sekaligus nyakitin kita. Gimana nggak nyakitin coba, diputusin pas lagi sayang-sayangnya. Iya, cowok brengsek itu bernama Kano Nielsen. Tapi, aku nggak akan tinggal diam. Semua perbuatan mantan harus dibalas. Aku akan mengubah penampilan super-cantik dan sempurna di mata cowok. Dan aku akan menggandeng cowok yang super-ganteng—Lukas—melebihi Niel, biar dia tahu kalau mutusin aku adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Tapi... arggghhhh. Siapa sangka, permainan itu justru mengantarkan aku pada situasi perasaan yang rumit. Dan aku, kembali terjebak dalam situasi yang jauh lebih sulit.
Sebagai cerita teenlit sejujurnya alurnya enak untuk dibaca, hanya saja saya merasa konfliknya kurang kuat dan menurut saya temponya agak terlalu cepat sehingga sisi penokohan dalam cerita tidak banyak dieksplorasi.