Kayla benci banget dipanggil "nerd". Sejak jadi murid SMA di Jakarta, bahkan sampai akhirnya kuliah di San Francisco, julukan itu terus melekat pada dirinya. Tinggal di negeri orang memang nggak enak! Iris, sahabatnya, ternyata kumpul kebo. Kayla juga harus menghadapi teman sekamar yang suka ingin tahu urusan orang lain. Belum lagi ledekan menghina dari Cindy, teman Iris yang mirip Britney Spears.
Tapi semua itu belum apa-apa. Yang paling bikin Kayla stres adalah ia terpaksa satu tim bikin makalah akhir bareng Nathan - cowok bule gondrong yang galak dan nyebelin!
Saking kesalnya dianggap nerd terus, Kayla bertekad ingin berubah. Dengan segala cara ia berusaha menjadi cewek gaul yang diidam-idamkannya. Apakah Kayla berhasil? Juga saat cowok kayak Steve memberikan perhatian padanya, apakah Kayla menerimanya? Atau... ia akhirnya jatuh cinta pada si bule gondrong yang katanya anti orang Indonesia?
Ringan dan lumayan menghibur meski bahasannya cenderung simplified. It's okay. Masih sangat enjoyable, kok. Buktinya bisa dibaca ngebut soalnya. Ngakak terus di sepanjang ceritanya.
Kayla adalah seornag gadis yang memegang prinsip dan memegang norma-norma ketimuran. Dia juga seornag gadis yang biasa, tidak suka dengan keramaian dan budaya hidup hedonisme. Hingga kemudian Kayla harus pindah ke San Fransisco karena mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sana. Di San Fransisco, Kayla tinggal di asrama. Dia memiliki sahabat yang sudah lebih dulu tinggal di sana, Iris. Gaya hidup Iris dan Kayla sungguh berbeda. Iris adalah menganut gaya hidup hedonisme, tinggal serumah dengan pacarnya, memakai baju yang seksi, bermake up berlebihan, clubbing dan lain sebagainya.
pada awalnya Kayla masih merasa senang dengan pendiriannya. Hingga kemudian Iris dan kawan-kawannya mengolok-olok kesederhanaan Kayla, bahkan kevirginan KAyla menjadi gosip lezat di asrama. Hal itu membuat Kayla sedikit berubah dan mengikuti gaya hidup mereka. Hingga suatu hari Kayla mendat nilai ujian F untuk sebuah mata kuliah.
Selain itu Kayla juga memiliki teman dekat cowok, Nathan. selain Nathan ada juga teman Iris yang menyukai Kayla, Steve. Steve asli ornag Indonesia sedang Nathan adalah cowok asli sana. Kayla suka memanggilnya bule gondrong. Dua cowok ini justru menyukai Kayla yang apa adanya.
suatu hari saat Nathan menyatakan perasaanya, hingga karena ciuman hangat yang diberikan Nathan hampir saja membuat Kayla harus merelakan mahkota berharganya direnggut Nathan. Nathan marah terhadap Kayla karena merasa ditolak dan Merasa Kayla tidak benar-benar mencintainya. Begitupun Kayla merasa Nathan tidak mencintainya karena tidak mau menerima prinsip hidup Kayla yang hanya ingin menyerahkan mahkotanya pada suaminya.
Hubungan Kayla dan Nathan renggang. Steve masuk di antara mereka, membantu mengisi hari-hari Kayla untuk melupakan Nathan. steve yang perhatian, tampan, menerima Kayla apa adanya termasuk prinsip hidup Kayla. Lalu adakah alasan Kayla menolak cinta Steve jika dia sesempurna itu?
Don't let your new place make you different, but be different.. be your self.. :)
Kayla hated to be called "nerd". Since so high school students in Jakarta, even until college in San Francisco, it keeps the nickname attached to him. Living in the land of the really really bad! Iris, her best friend, was cohabiting. Kayla also have to deal with roommates who like to know other people's business. Not to mention insulting mockery of Cindy, a friend Iris who like Britney Spears. But all was not okay. Kayla makes the most stress was that he had one team make the final papers with Nathan - a fierce long-haired Caucasian boy and annoying! I was so upset continues to be nerd, Kayla was determined to change. By all means he tried to be a girl slang is hinting they want. Is Kayla succeed? Also when a guy like Steve to give him attention, whether Kayla accept it? Or ... he eventually falls in love with the long-haired Caucasian man who said anti-Indonesia?
Buku ini menceritakan tentang Kayla, Nathan, Irish dan Steve. Jadi Kayla ini dapat beasiswa ke luar negeri ke San Francisco, dimana sahabatnya -Irish- juga sekolah disana. Kayla yang sangat menjunjung tinggi budaya ketimuran ini, shock ngeliat Irish yang udah bergaya kebarat-baratan disana.
Belum lagi ternyata disana Kayla malah suka sama orang bule -Nathan- yang jelas-jelas budayanya beda 180%. Plus Nathan ini benci banget sama orang Indonesia.
Suka sama orang berbeda budaya susah kan pastinya ? *kayak beda suku/agama aja kan susah kan? ups* apalagi soal yang satu itu.
Apa coba apa ?
Buku ini cukup menyenangkan untuk dibaca. Covernya simpel. Alur maju stabil. Menggunakan POV 3. Ending-nya suka :)
This is one of the first teenlit novels that I read. I tend to avoid these type of novels but this one was surprisingly good. It has a nice plot and the love story is interesting to read. Overall, a nice read for a teenlit book.
Settingnya di luar negeri, tapi penulis bisa nggambarin dengan baik, nggak terkesan sok tahu. cocok banget buat bacaan saat punya leisure time, ceritanya ada yang bikin ketawa, senyum-senyum sendiri, bahkan menangis.
bagus banget buat di baca cewek" . ini buku ngajarin kita buat ngejaga kepercayaan kita . ketika kita berada di lingkungan yang berbeda dengan kita ...
Another ordinary teenlit. Tidak semenye yang lain sih, tapi tetap bikin geli di beberapa bagian saking cheesy-nya. Tapi aku suka sama beberapa nilai moralnya dan ending-nya yang manis.