Jatuh cinta lagi? Hmm, sepertinya itu tak ada lagi dalam kamus Helga. Kegagalannya dalam cinta dan selalu disakiti cowok, membuatnya merasa cukup! Untuk apa mengulangi semuanya lagi dari awal?
Sebagai seorang penulis, Helga selalu mengabadikan hal berkesan di hidupnya dalam bentuk buku. Dan di tengah proses penulisan buku keenamnya, ia dipertemukan dengan 'buaya' tampan- Cello.
Cello yang awalnya ingin mendekati Una- seorang gadis populer di kampusnya, justru terjebak dan makin dekat dengan Helga yang aneh dan ajaib karena sering berpikir dan bersikap terlalu random.
Namun siapa sangka, Cello malah makin penasaran dengan gadis yang hatinya membeku itu. Baginya, Helga merupakan sosok yang 'unik' dan belum pernah ia jumpai. Mampukah Cello, menaklukkan hati Helga?
Akhirnya aku menemukan kalimat review setelah satu minggu berlalu baca buku ini cause I feel weird.
Sinopsis dan isi buku gak cocok, I mean, Helga bukan cewek dingin sama sekali di buku tapi di sinopsis tertera seperti itu and it is not that hard for Cello yg akhirnya bisa ngobrol sama Helga😶 lets say plotnya malah kecepetan buat these scenes.
A light reading that I can finish in one sitting. So thats all I can say.
Oke sekian.
⚠️ UPDATEDD!
I read the AU's version, and all I can say is that,
This book should stay as an AU (i mean the skrinsyut version) cause that version is way better.
Satu bintang untuk covernya yang lucu dan satu bintang lagi untuk effort penulisnya yang udah berusaha ubah ini dari bentuk AU ke bentuk novel.
Mau review pertama dulu, i know ini awalnya dari AU tapi apa ini gak diedit dulu sama editornya atau emang gini konteks penulisannya?
"Dia kan, cewek yang lagi lo -""halo.." "Y-a...kenal" cello mengangguk ragu
Kalimat kayak gini banyak banget dan mengganggu untuk dibaca, jadi bingung ini karakter mana yang lagi ngomong karna tanda kutipnya deketan gitu, gak ada spasi atau kalimat pemisah, jujur ini pertama kali ketemu buku yang begini penulisannya.
Untuk ceritanya ini ringan ya dan klise juga a bad boy who falling in love with an average girl tapi jujur di sinopsisnya bilang helga ini 'gadis yang hatinya membeku' tapi cello deketin helga gampang banget bahkan mereka jatuh cinta prosesnya secepat itu.
Gak ada character development dari dua karakter utama, helga yang insecure parah tapi aku gak dapet feel dia struggle dengan insecure itu bahkan dia ini keliatan lebih ke cewek populer yang cantik dan punya prestasi tapi gak nyadar kalo dia cantik daripada karakter yang mau dibuat penulis seolah dia ini cewek biasa aja yang 'unik' karakter helga juga tambah bosenin dia dengan insecurenya dan suka fokus ke hal gak penting yang menurut aku malah karakter dia bukan naik jadi menurun dan cello juga digambarin playboy tapi sama aja gak ada feel dia playboy itu dan taunya udah bucin aja sama helga padahal di awal yang dia mau deketin una menurutku konfliknya bakal disitu ternyata gitu aja :).
Udah masuk halaman 250 keatas udah mulai bosenin, konflik yang dibuat penulis juga biasa dan banyak kebetulan kayak cello yang suka sama buku helga tapi alasan dia tau juga gak make sense. Mungkin karena ceritanya dari AU aku gak dapet feel pasangan cello-helga ini terlalu cepat dan berasa ada yang dipotong, aku gak baca versi AU nya jadi gak bisa bandingin.
I'm not saying this book is horrible tapi menurutku harus lebih banyak perbaikan apalagi ini awalnya dari AU, contohnya seperti penulisannya, character development, konflik para karakternya. Buku ini bagus dan cocok buat dibaca karena ringan but maybe this is not my cup of tea.
KENAPA GAADA BINTANG 3,5 DI GOODREADS!!! Oke deh jadinya 3,8/5 ratenya!!!
Ceritanya ringan tentang percintaan di kuliahan Cello sama Helga. Awalnya, Cello mau deketin Una alias temennya Helga eh malah kesemsem sama Helga.
Awal ceritanya kayak cerita wattpad, aku kurang setuju sama yang pas “kalau kamu dideketin dia artinya kamu cantik” like why :|| Tapi ini dibahas lagi sama Cello so gaada masalah lagi.
Jujur bukunya seru aku bacanya cuma sehari untuk nyelesain ini. Thanks untuk litbase atas review jujur yang aku baca tempo hari dan akhirnya aku berkenalan dengan Marcello Este <3 Aku belom baca AUnya so aku gatau jalan ceritanya sama or beda.
Aku suka Cello tapi kayak b aja soalnya dia karakternya fiksi banget gitu lho :< Kayak ga ada cowok kayak dia soalnya sempurna banget, atau aku belum nemu. Soalnya, Cello digambarin cowok kaya raya, ganteng abis, gak bodoh, jago bisnis, mobil banyak, anak mafia. Walau ga diceritain lebih kalau dia anak mafia di buku ini sih. Dan aku kurang cocok aja sama karakter yang kayak gitu.
Menurut aku tuh tapi Cello tuh gak cringe sama sekali. Walau gombalan buaya dia yang sangat buaya tapi gak keliatan cringe gitu lho LIKE KAK NADIA HOW!! Keren sih. Aku jadinya kena saltync bawper syndrome.
Tapi overall ceritanya oke, plotnya oke, narasinya well written, menghibur juga!! Terus ceritanya ringaaan banget dan bikin ketawa di beberapa part, terus mereka jadian pun slow pace alurnya gak kecepatan, ini jadi nilai plusnya. Recehan Helga juga gak garing dan emang beneran lucu, biasanya kan kalau ditulis di buku tuh jadi garing NAH INI GAK SAMA SEKALI. RIFAN JUGA AAAA ini katanya mau dijadiin AUnya juga ya ga sabar SOALNYA DIA POLOS BGT.
Terus aku sedikit relate sama Helga. Kenapa sedikit? Karena kalau banget aku gaada Cellonya wkwk. Ini selain tentang percintaan juga tentang masalah masalah mereka juga, and how they deal with their problems. Cuma emang gaada yang kayak WOW PAKE BANGET jadi so so lah.
Sayangnya, banyak typo yang lumayan ganggu karena setiap chapternya ada aja. Jadi bacanya kayak typing willy alias ada yang bolong bolong. Jadi mending membelinya setelah cetak ulang yang kedua yang sudah diperbaiki typonya. Wrrwrrwrwrrwwr -Helga
Kalo buat alternative universe, ceritanya masih okelah. Cuma kalo udah bentuk buku kayak gini masih harus ada perbaikan di plot dan karakternya yang harus konsisten.
Aku dan dua sahabatku lagi baca dan anotasi buku ini bergantian. Kali ini aku dapat giliran pertama untuk baca Hello, Cello.
Bercerita tentang Cello si playboy dan Helga yang baru diselingkuhin sama (mantan) pacarnya.
disclaimer: Aku belum baca ceritanya versi twitter tapi udah baca buku sebelumnya dari penulis yang sama, Hilmy Milan (satu universe). I liked it.
Yang aku suka dari buku ini: - First: the book cover!! Cakep banget. Jujur, aku awalnya memang tertarik sama buku ini karena cover-nya... - THE ROMANCE!! College romance is just really something. It's like... the life that we all really wanted but could never have. I mean, the whole interactions between our two main characters... PLEASEE I want what they have. And the way Cello treated Helga 💯 - The imperfect main characters. Ada masalah keluarga, teman, dan yang terpenting: diri sendiri. - Helga & Rifan & Aku = first-born children and their own problems. Dua karakter ini bagi aku relatable banget lah pokoknya. - Banyak scene lucu yang sangat amat menghibur!! Helga ini ceritanya orang yang suka ngomong random (hm, tidak seperti yang ditulis di blurb) dan Cello lama-kelamaan ngikut dehh. Gemesin. Side characters-nya juga sangat loveable dan gak kalah receh. - Alur ceritanya cukup jelas.
Yang kurang aku suka dari buku ini: - Kalau pakai bahasa Inggris, sering salah... Ada aja yang kurang, gitu. Jadinya bukunya nambah aku corat-coret. Kalau butuh proofreader, aku bisa nih dikit-dikiit :) -
Kalau kamu nyari cerita romance yang banyak fluff, lucu (bikin ketawa sendiri), tapi juga ada bahasan yang agak berat, bisa coba baca buku ini! Dijamin otomatis nambah book-boyfriend satu lagi 👍🏼
Aku tipe yg rewel saat baca romance dan gampang enek. Surprisingly, novel ini masuk di aku! Tapi tidak dengan penyuntingannya. 😑
.
Trope-nya cowok playboy yg cakepnya nggak ketulungan serta kekayaan yg melimpah-ruah akhirnya bucin ke cewek biasa yg punya kepribadian unik. *sigh*. Klise banget, tapi gaya nulisnya masuk di aku, gimana dong. 😁
Helga adalah gadis yg berkali-kali jatuh pada lubang yg sama yaitu jatuh cinta pada cowok-cowok brengsek yg hanya memanfaatkan dan mempermainkan perasaannya. Herannya, ketika didekati Cello, cowok yg terkenal buaya dan penuh bendera merah 🚩, si Helga yg terkena pesona Cello akhirnya jatuh lagi. Bedanya, kali ini hati Helga tertambat pada cowok yg benar, Cello si playboy tobat.
.
Pertama, aku mau mengomentari tentang penyuntingannya. Luar biasa banyak saltik, kata tidak baku, dan PUEBI yg berantakan. Baru kali ini aku nemu novel dg kesalahan teknis sebanyak ini. Yg paling parah adalah dialog dua orang berbeda yg ditulis dalam satu paragraf, bahkan ditulis dalam satu baris, tanpa repot-repot diberi titik di antara dua dialog tadi. Tanda kutip tutup, spasi, tanda kutip buka dialog milik tokoh lain. Luar biasa mengganggu.
Alurnya ngalir banget, enak diikuti, romance-nya nggak terlalu cringe bahkan menurutku manis kok. Meski buatku karakter Cello ini too good to be true ya, terlalu bagus sampai nggak ada celanya.
Pekerjaan Helga sbg penulis atau pekerjaan Cello sbg kolektor mobil sayangnya hanya tempelan, tidak diceritakan dg detail, hanya pemanis saja. Sebagai seorang introver, beberapa adegan terasa nggak relate, khususnya saat Helga teriak-teriak di kelas saat mencoba eyeliner lalu merasa dirinya Limbad, juga 20 missed calls di HP Cello dari Helga, juga Helga yg menunjukkan kegilaannya padahal baru beberapa kali ketemu Cello.
Overall oke. Romance-nya masuk di aku dan gaya berceritanya aku suka. Di tengah baca, aku langsung antre Hilmy Milan dan berusaha bgt mendapatkannya karena suka dg Hello, Cello. Nggak kapok deh, semoga di Hilmy Milan editingnya lbh rapi.
"Beberapa orang merasa sedih dan menderita, tapi mulutnya terkunci rapat sebab tak tahu cara menjelaskan apa yang dia rasakan. Entah takut mendengar respons lawan bicaranya, atau murni tidak bisa." -hal. 222
Judul yang satu ini sempat mencuri perhatianku dan akhirnya aku punya kesempatan untuk baca dan beli judul ini. Mungkin beberapa di antara kalian ada yang tahu dari judul ini dari AU yang di twitter.
Well aku nggak baca AU nya dan belum pernah baca AU sama sekali, jadi mungkin ini pengalaman pertamaku baca novel yang diangkat dari AU.
Sebenernya kalau dibandingkan dengan tipe-tipe novel wattpad, ini jauh lebih mendingan. Dan menurutku novel-novel AU nggak menciptakan dunia yang terlalu "delusional" yang kalau dipikir-pikir cukup nggak make sense. Di sini bisa kubilang segalanya cukup terasa nyata baik dari segi setting, alur, dan juga tokoh-tokoh.
Meskipun at the end kita lagi-lagi tahu apa yang bakalan terjadi--well, siapa yang nggak bisa nebak ending novel romance?--membaca sampai halaman terakhir cukup menaikturunkan perasaan pembacanya. Meskipun kita (apalagi buat yang sering baca novel romance dan semacamnya) bakalan familiar dengan beberapa scene-scene di sini, tetap aja ada daya tarik tersendiri dari novel ini.
Novel ini lumayan tebal sebenarnya, 400-an halaman, tapi aku rasa beberapa scene di sini memang sengaja dibuat panjang agar saling terkait satu sama lainnya di kemudian halaman. Dan aku merasa konflik yang disajikan juga nggak terlalu njelimet dan penyelesaiannya juga kayak ngalir aja gitu.
Untuk kekurangan mungkin menurutku cukup banyak adegan yang "kurang penting" tapi menurutku bisa jadi dengan adanya adegan-adegan itu cukup mampu untuk menguatkan setting cerita dan sifat tokoh-tokoh itu sendiri. (Dan menurutku, penggunaan bahasa Inggrisnya somehow agak terlalu banyak jadi terkadang cukup mengganggu juga. Meskipun bisa dimaklumi sebenarnya karena setting tempatnya memang di Jakarta).
3,8 stars will be fine for me. (Hiyak dirinya sendiri pake bahasa Inggris, wkwkwk).
sorry to say, tapi novel ini terlalu berantakan menurut aku. aku gak baca versi au dan langsung beli novelnya karena banyak yang bilang cerita ini ringan dan gemesin. atau mungkin aku aja yang terlalu berekspektasi lebih.
menurutku cerita ini klise sekali, cewek yang (katanya) hatinya membeku trs out of nowhere dideketin cowok playboy yg tobat. hmm chemistry antara dua tokoh utama terlalu maksa banget dan tiba-tiba. ditambah masalah keluarga helga yang menurutku terlalu dipaksakan ada, jujur klise banget. penulis seakan-akan ingin membuat tokoh helga sebagai cewek yang punya masalah berat, ga mau cinta-cintaan, dan selalu insecure. tapi penulis gak konsisten dengan apa yang dia tulis tentang si helga ini, dan itu yang membuat aku menganggap masalah si helga dipaksakan ada.
karakter cello juga cringe, sorry. mungkin cerita seperti ini bukan ranahku aja si. dari banyaknya momen mereka bareng tuh terlalu tiba-tiba.
cara penulisannya juga masih belum rapi. untuk dibuat novel (sorry to say) ini cringe & klise sekali. mungkin lebih baik tetap jadi AU aja ya karena sepertinya cerita ini lebih bagus versi AU. semoga penulis bisa berkembang semakin baik lagi, semangat!
Ini pertama kalinya baca karyanya kak Nadia. Dan Aku nyesel milih bacaan ini pertama karna ini buku ketiganya sedangkan sekarang aku sedang membaca hilmy milan buku keduanya.. Dan yang bikin gak bersemangat lagi bacanya. Karna plot twisnya udah ketahuan di novel ini. Aku juga sih yang salah karna gak liat biografi penulisnya huhu
overall bagus awal awal baca masih okay dan suka banget sama mereka, tapi dari hlm 300 sampe akhir makin ngerasa aneh aja apa karena aku gak relate sama cara pikir helga dan cara dia ambil keputusan dan menurutku masih banyak plothole yang blm dijelasin dari selama 4 tahun si helga penyelesaiannya ngapain aja dll itu aja sih selebihnya okee huhu🥲
Sebagai pembaca au-nya, aku katakan ini masih oke saja. Ngga bagus banget tapi bikin kecewa juga ngga.
Kalau butuh bacaan yang seru dan one sitting, buku ini silakan masukan ke daftar. Aku suka sama character developmentnya Cello juga cover dan bookmarknya yang lucu.
Novel ini beneran MENGHIBUR banget. Aku bacanya sat set sat set padahal lagi sibuk-sibuknya…
Bercerita tentang Cello, si buaya yang banyak ngedeketin cewek-cewek ketemu dengan Helga, si penulis buku yang sering banget disakitin cowok. Alurnya seruuuu, tipe novel ringan yang emang gak terlalu banyak konflik tapi page turner banget.
Aku suka banget pas awal mereka ketemu. Receh banget asli jokes mereka terutama Helga wrwrwr (ketawanya Helga banget gak tuh). Beneran suka sama jokes di buku ini, soalnya aku ketawanya yang sampe keluar suara, saking lucunya.
Kisah romance mereka juga ngegemesin arghhhg, Helga dengan tingkah randomnya tapi Cello keikut random juga. Lucu banget asli. Cara Cello ngetreat Helga juga huwaaaaa…
Dari buku ini aku belajar, kita harus mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain. Pembahasan "love yourself" cukup kental di buku ini.
Aku suka sama semua karakter di buku ini (kecuali mamanya Helga, sakit hati banget bacanya). Pokoknya mereka keren-keren, sukaaa <3 Scene mereka ke konser tulus abis wisuda juga berbekas bangettt huwaaa.
Buku ini beneran naikin mood dikala timpaan tugas dan ujian, makanya aku kasih bintang 5 ^^
Secara keseluruhan ini adalah novel ringan untuk mengisi waktu luang, tapi untuk saya pribadi pembawaan karakter helga tidak tepat dengan apa yang tertulis di sinopsis, begitupun dengan karakter cello yang katanya 'buaya' saya tidak menemukan ada paragraf atau bagian yng menunjukan cello seperti buaya. Cukup janggal juga menurut saya karena helga yang tidak menunjukan perilaku cewek dengan hati beku, dan ada bagian yang menurut saya cukup cringe.
Untuk permasalahan di novel ini hampir keseluruhannya membahas mengenai romansa helga dan cello, yang mana sebenarnya cukup boring, sedangkan untuk permasalahan helga dengan keluarga tidak diceritakan secara clear. Saya rasa dengan jumlah halaman yang demikian seharusnya cukup jika membahas permasalahan keluarga helga beserta dengan penyelesaiannya atau mencari topik lain untuk pengembangan cerita.
aku suka banget sama isi buku nya, ada yang beberapa isi nya relate sama kehidupan aku. aku suka banget sama isi bukunya, ku kira isi nya cuman tentang percintaan anak remaja, ternyata ngga cuman itu. ada pembahasan tentang keluarga, friendship dan tentang love self (?). konflik nya memang ringan, dan aku enjoy banget baca nya. ada beberapa adegan yang memang buat aku baper, karna emang hsnananana bikin baper banget. cello si womanizer tingkat akut, pensiun gara-gara helga, cewe yang ceria && positive vibes. thank you so much buat kak nadia, untuk karya nya. aku tunggu karya kaka selanjut nyaaa❤❤💐
huhhfftttt dibolak balik perasaan akuuuu, sempet nangisss sempet juga ketawa sambil jungkir balikkk, jatuh cinta bgt sama cellooooo. Helga krennnnn lucuuuuu truss baikkk, ya walaupun dianggap naif sama beberapa orangg.. Cello nya itu lohhh yg ngejargain helga bgt. Lucunyaa mereka berdua sama sama receh jadi sepanjang cerita dari awalll sampe akhir adanya cekikikan truss walau ada bbrp part sedihnya sii. Ya pokoknya ilysm hello (helga cello)💗
1. TERLALU IMAGINATIF 2. COWOKNYA TERLALU SEMPURNA 3. Ceritanya terlalu mutar
Aku pernah dengar baca kalau penulis mau tipe cowok kayak gini. Kalau kalian pernah baca Hello, Cello Again. Di Bab awal kalo nggak salah, si Cello beli novel Helga. Cello borong buku Helga. Terlalu nggak masuk diakal. Lebih baik kahak di salah satu film/series si cowok bantuin cewek buat ngembangin buku. Pokoknya nggak logis.
AHH MUNGKIN DISINI GABAKAL BISA BUAT NULIS GIMANA RASANYA PAS BACA HELLO CELLO. Tapi ini buku terbagus setelah karya ka ijo (nadia) setelah baca versi novel hello, cello aku gabisa berkata kata dengan narasi yang cantik kaya yang nulis (mode cello). Benaran worth it to buy.
As someone that didnt read the AU version, i enjoyed this book a lot and I'm not a romance lovers, tapi ini salah satu buku romance yang aku baca sampe selesai, dan yaaa sepanjang baca aku senyam senyum, wrwrwr lucuu😗💗💐
Cello menurutku agak realistis dan gak realistis at the same time… Helga is an interesting girl, she sounds unique, fun, and totally loveable! Buku ini ceritanya cukup fast-paced and i lovee that, 400 halaman tapi aku selesai baca ini cuma semalam☝🏻
Tipe cerita romantis fluff yang chill ga banyak macem. Dan mungkin karena itu juga di beberapa part agak terasa flat, yang sayangnya ngebuat chemistry karakternya jadi kurang kuat.
It's not a bad book by any means, I still liked it, it's still enjoyable and fun to read, but for me personally it was just an okay read. It was cute, it was fine, but nothing out of this world
Cerita tentang Marcello Este womanizer idaman semua wanita - katanya. Katanya sih jadi mantannya aja udah jadi salah satu pencapaian yang bisa dibanggakan karena dia terkenal memiliki standar yang tinggi. Disisi lain ada Helga yang takut buat jatuh cinta lagi karena selalu disakiti laki-laki. Helga merupakan seorang penulis dengan pribadi yang cukup unik. Keunikan Helga ini ternyata membuat seorang Marcello jadi tertarik.
Kisah mereka yang lucu, random, dan sweet, but there's a bit bitterness, ini menurutku unik. Beberapa keputusan yang mereka ambil selama mereka deket ini terasa realistis dan logis. Salah satu cerita paling berkesan adalah ketika mereka ngobrol di rooftop dan Marcello mulai terbuka tentang dirinya.
Love the romance but not the other parts. Entah kenapa aku nggak terlalu dapet feel cerita ini. Like this is flat story. Nggak kerasa banget delulunya.
Like, this book only tells about their activities, nothing more. Pekerjaan helga sebagai penulis juga nggak terlalu dijelasin di sini. Padahal aku rasa itu cukup penting. Apalagi mereka udah bukan anak SMA lagi yang kerjaannya cuma jalan berdua aja.
Konflik yang diangkat juga nggak terlalu berat. Malahan aku sempet ngerasa nggak ada konfliknya cerita ini. Semuanya ngalir aja gitu.
Penulisannya juga msih bikin aku bingung. Because there are conversations between two characters that are combined into one paragraph.
GILAAA ini kayaknya buku romance pertama yang berhasil bikin aku jijingkrakan sendiri di kasur sambil pukul pukul bantal terus garuk garuk tembok meratapi nasib soalnya baca buku ini sebagai seorang hopeless romantic teenager itu SALTING BGT BGT TP JUGA KEK ANJIR GUE JUGA MAU?????
okkkkk,,,, jadii alasan kenapa aku milih untuk baca buku ini adalahhh... karena yaa buku ini termasuk buku yang cukup terkenal dikalangan pembaca, terutama buat yangg demen sama genre genre romance gituuu. Jadi karna udah beberapa kalii seliweran di fyp tiktok dan feed ig akuu, aku mutusin untukk membaca buku nyaa. Tapi sebetulnya aku tergolong orang yang cukup terlambat baca buku ini karena sekarang aja hello cello udah ada buku yang kedua, tapi GAPAPA HAHAHAHA nanti aku baca juga!!!!
nah jadii isi singkat dari buku ini apasii. Oke jadi intinyaa buku ini nyeritain tentang kisah cinta semasa kuliah. Di buku ini ada seorang perempuan bernama helga, yang kelakuannya RANDOM BGT tapi dia juga sebenernya seorang penulis yang karyanya dikenal di seluruh indonesia, tapi identitasnya disembunyiinnn. Nah helga inii ketemu sama seorang cowok di kampusnya namanya cello. cello ini terkenal sebagai buaya darat yang kerjanya deketin cewek cantik sana sini terus NGEGHOSTING TANPA NGASIH KEPASTIAN?????? nah awalnya cello mau deketin sahabat helga yang namanya una, tp siapa sangkaa dia malah makin terpikat sama helga dan 1001 kelakuam randomnya yang selalu berhasil nebarin aura posiitif ke orang orang di sekitarrr
BUKU INI TU YA LUCU BGT GILAKKK aku selama baca buku ini kayak odgj, kerjaannya silent screaming terus mukul mukul benda sekitar, senyum senyum sendiri pokoknya gila bgt, lucu bgt soalnya. Aku pikir buku ini tuu buku yang cukup deep gituu kann, ternyata PEMBAWAANNYA RINGAN BGT dan isi bukunya juga ngalir bgt, plot dan scene scene di dalam buku ini diatur sangat natural dan apa yya,,,, ngalir aja gitu, idk how to explain. LUCU BGT KAYAK SLICE OF LIFE ROMANCE YANG APA YA,, ringan bgt
Jadii yang aku pelajari dari buku ini adalah, kita harus mendahului diri sendiri sebelum orang lainn. Karena kalau kita lebih sayang sama org lain daripada diri kita sendiri, sama saja seperti menjatuhkan rasa yang telah tumbuh. Misalnya dua orang mau menjalin suatu hubungan/komitmen, padahal fondasi masing masing pribadinya belum kuat, bisa aja sewaktu waktu hubungan itu runtuh. Jadi intinya kita harus memberikan porsi kasih sayang yang lebih untuk diri sendiri dan menerima kekurangan serta kelebihan diri sendiri dulu sebelum menyayangi orang lainnn. Self love gais self love!!!!
Rate aku buat buku inii mungkinn 9/10. LUCU BGT GILAA EFFORT CELLO ANJIRRRR
Another novel adaptasi AU yang wajib kamu baca! novelnya bikin salting brutal berapapun usiamu hehehehe. Aku yang udah berkelana dengan novel-novel dan cerita romance, mendapati novel ini mampu untuk membuat kupu-kupu bertebrangan di perutku, serta novel ini terasa fresh meskipun menggunakan trope mainstream friends to lover.
Dan jangan lupa, di bagian ending aku dibikin nangis cantik karena tokoh-tokohnya yang keren, dan mau bertumbuh. Mereka sama-sama fokus ke diri sendiri sebelum masuk ke sebuah hubungan serius.
Dan apa ya, karakternya bikin aku cepat jatuh cinta. Mereka sama-sama membawa sebuah steorotip yang mana ternyata beda dari kenyataan asli tokoh-tokohnya.
Tokoh Cello yang ternyata tidak 'sebuaya' yang orang pikirkan tapi karena ia lelah berklarifikasi jadi diterima sajalah label tersebut ia justru malah memainkan perannya dengan baik, hingga Helga bisa melihat sosok sebenarnya Cello. Begitupun Cello yang selama ini sibuk menenteng ratusan cewek cantik elegan berbeda, tapi sekalinya ketemu Helga dia dibuat terpana oleh keunikan dan kerandoman sisi Helga sampai-sampai Cello nggak berani untuk modusin Helga, karena dia nggak mau dijauhin Helga. Itu sweet banget. Cello berencana untuk berteman aja sama Helga awalnya, sebelum akhirnya ia jatuh terlalu dalam.
Tapi Helga sebenarnya juga nggak berniat suka sama Cello, ia berusaha memasang dinding tinggi agar kuat menghadapi pesona Cello. Dia udah ngalamin patah hati berkali-kali dan dia tahu pasti seperti apa Cello di mata orang-orang dan kemampuan cowok itu untuk bikin cewek PHP, jadi yah, Helga berhati-hati. Meskipun ia tidak berniat berurusan terlalu lama sama Cello, tapi siapa sangka hanya Cello yang terus mendukung dan tidak pernah menghakiminya. Hanya cowok itu yang menerimanya apa adanya bahkan cowok itu menganggap apa yang Helga lakukan itu lucu dan menyenangkan.
Chemistry tokohnya adalah yang membuatku terpaku sama kedua tokoh ini,kemudian dilanjutkan alurnya yang sangat on point, nggak ada yang sia-sia semuanya bertujuan untuk perkembangan kedua tokohnya. Dan aku bacanya puas banget, dari awal sampai akhir puas banget.
Kalau boleh milih mana yang paling membuatku suka, itu adalah eksekusi endingnya. Eksekusi endingnya tidak hanya memuaskan, tapi juga dikemas dengan sedemikian rupa hingga membuatku menangis terharu membacanya, rasanya aku bisa merasakan semua rindu dan cinta yang dirasakan oleh tokoh-tokohnya. Pada akhirnya itulah yang membuatku nggak butuh lama untuk memberikan 10/10 untuk novel ini. Wajib baca! untuk kamu ingin novel-novel fluffy dan tetap bisa bikin berdebar-debar.
— Hello, Cello by Nadia Ristivani 4/5 ⭐ Spoiler warning
I just finished this novel and i felt so emotionally. Satu kata sih, Wonderful. The whole story is wonderful 💓 Aku mau confess sama kak ijo, kak ijo keren banget! aku jatuh cinta sama tiap narasi di novel ini, penokohan karakter yang bener-bener dikembangin, mulai dari sisi helga dengan kerandomannya, cello dengan label perayunya yang bikin aku senyum sendiri. 🤩💥💓
Marcello, cowok yg terkenal dengan label playboy, brengshake, perayu ulung, sebelum akhirnya jatuh hati dengan Helga, cewek yg punya trust issue sama cowok karena pernah jadi korban perselingkuhan.
Menurutku, latar belakang love story mereka yang menjadikan proses hubungannya lebih menarik. Marcello mulai deketin Helga dengan cara-cara yang unik, yang sekiranya ia tidak terlihat modus dihadapan helga karena yaaa cello sadar diri gitu loh, track records dia yang suka flirting ke banyak cewek.
Beda dengan cello, Helga ini selalu membuat benteng di hadapan cello, karena dia udah gak terlalu percaya sama cowok, apalagi cowoknya macam cello yang jelas2 terkenal dengan playernya. She always says "Gaboleh baper sama cello" Padahal sebenarnya udah baper sampek ubun-ubun, cuma dia masih gak terlalu percaya gitu loh, susah juga percaya sama player.
Helga, nih cewek awikwok banget yaampun😭 Aku selalu dibuat ketawa kalau helga udah ngeluarin senjata kerandoman ucapannya, like pengen jadi kuda, pengen melihara naga, pengen naik onta, pengen naik gajah😭 kek ya Allah, kok bisa ada cewek kayak dia(?) Nah, sikap helga yang ceria, terus terang, dan ekspresif itu yang bikin Cello makin penasaran sama sisi helga.
Aku suka banget cara Cello ngetreat helga, dia sama sekali gak pernah menghakimi apapun yg dilakuin helga, selalu dukung helga, helga mau apapun diturutin. Sampai akhir, keduanya mulai deket, buka diri buat masing-masing, dan mulai mengenal sisi yang sebelumnya belum di ketahui, waktu mereka deep talk in rooftop woww my favorite part 💐💥💓
Akhirnya, keputusan mereka untuk menemukan sisi dirinya masing2 sebelum menjalin hubungan, bikin aku lebih melek tentang pentingnya mengenal diri sendiri sebelum memulai hubungan dengan orang lain.
Menuju ending, aku ngerasa emosional banget! Pengen nangis, terharu, bahagia, campur aduk. POKOKNYA KEREN‼️
Sayang banget! aku belum nemu penyelesaian hbngan Helga dan mamanya, padahal aku sebenarnya berharap ada deeptalk mereka! aku pengen helga berani ngasih tahu mamanya kalo dia gasuka dibanding2in, aku jga pengen mamanya sadar kalo itu termasuk toxic parenting.
I REALLY ADORE THIS BOOK SO MUCH, menurut aku, karakter helga itu bener bener kayak aku SAMPE PAS BACA AKU SLLLLLL berasa berkaca 😮💨😮💨😮💨😮💨😮💨😮💨 jadi aku suka buku ini 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 the character of helga yang selalu ngetik asal apa aja yang ada di otaknya tapi dia gak mau cerita masalah beratnya itu BENER BENER AKU BANGET cuma aku gaada cellooooieoueoeie wrwrwrwrwr OH HAHAHAHAH sama cara ketawa helga yang BANYAK ARTINYA tuh juga aku banget t_____👍🏻 karena cara ketawaku banyaaakkijsijsowjskwj NAH INI MASUK KE BAGIAN CELLO huuuuufffftttt dari seluruh kata yang ada di buku ini tuh aku suka semuanya 😕😕😕😕😕😕😕 ga bisa banget ga jatuh cinta sama CELLOOOOWIWIISIWUSIEUEUDHEJBE kayak dia tuh selalu ngasih advice and he knows how to make helga feellllll so worth HWHSHUWHWUWHWIJE aku benerbener kayak….. uhgggghhh how cannnnn this man exist JUST as a fictional character yATUHAAANNN kan aku mau yang kayak celloooisowiwowuwiueo 😕😕😕😕😕😕😕😕 aku paling suka kalo cello itu dengerin ke excited an nya helga JUJUR BANGET kayak he’s not judging tapi dia ikut excited sama apa yang helga ceritaaaiiinnnn AND IT REALLY MEANS A LOT teruuuusss cello jg suka spends his time with helgaaaaaaaaaauwuwusiwisjks INI TUH KAYAK ah ni orang suka banget dan tau banget caranya NGE COMFORT helgaauaaaiau and cello always makes helga feeeeeel so loveddddd OH YAAAAAAA sama yang bagian cello disuruh nunggu 4 years TUH AH GATAU LAGI DIA TUH SELALU PUNYA CARA gimana caranya dia tetep keeeeeep helga in his heart TUHAAANN gemes banget gatau lagijiwiwowiwoejoejwidjndi EVEN HELGA TETEP TAU YA cuma tuuuuhuuhh cowok mana yang disuruh nunggu 4 tahun tetep nungguiiiiinnnnnnn DAN HE KEPT HIS PROMISE????????!?!?? pas endingnya aku BENER BENER WOWIWOOWOW aku tuhhhhhh bener bener ngehargain effort nya celloooo AND FOR 4 YEARS helga juga ber effort untuk menata dirinya gituuuuu KAYAK gimana sih ya dia juga berusaha buat KEPT HER PROMISE gttttt jadi mereka sama sama nunggu &&&&&& nepatin janjinya AH INTINYA DREAM RELATIONSHIP kalo aku tinggal nunggu cello nya jadi nyata 🥹🥹🥹🥹😮💨😮💨😮💨😮💨👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 kalo bisa rate lebih aku mau kasih rate 1000000000000000000000000000/10 HUUUUUUFFFFTTTT karena benerbener comfort romance books ku 🫦🫦🫦
This entire review has been hidden because of spoilers.