Jump to ratings and reviews
Rate this book

Indonesia X-Files

Rate this book
“Kamu gila. Ngelawan arus. Pulang tinggal nama entar." Begitu yang terlontar dari kolega dr. Abdul Mun’im Idries, ketika akhir 1993, dokter forensik ini berani menjadi saksi ahli kasus pembunuhan Marsinah. Kala itu, santer diyakini pejuang buruh ini dihabisi oknum militer—ketika militer paling ditakuti dengan penculikan senyapnya. Tapi berani-beraninya Mun’im mengusik tentara.

Lalu, apa yang dihadapi Mun’im dan fakta apa yang ia temukan ketika harus terjun pada detik-detik mencekam Tragedi Trisakti dan Tragedi Semanggi? Bagaimana analisis forensiknya terkait pembunuhan Munir, Tragedi Tanjung Priuk, Tragedi Beutong Ateuh, dan sebagainya?

Mun’im dalam buku ini membongkar arsip, membeberkan fakta-fakta mengejutkan, mengungkap sejumlah nama tabu, di samping berbagi kisah dan cara ilmiah (kedokteran) forensik dalam membongkar kriminalitas dan kejahatan di negeri ini.

344 pages, Paperback

First published June 1, 2013

201 people are currently reading
1990 people want to read

About the author

Abdul Mun'im Idries

3 books15 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
209 (36%)
4 stars
179 (31%)
3 stars
136 (24%)
2 stars
29 (5%)
1 star
13 (2%)
Displaying 1 - 30 of 78 reviews
Profile Image for htanzil.
379 reviews149 followers
July 29, 2013
Buku Indonesia X-Files karya pakar forensik Indonesia, dr Abdul Mu'nim Idries, Sp.F yang belum lama terbit ini ini tampaknya langsung menarik perhatian publik. Buku yang untuk pertama kalinya dicetak sebanyak 3000 eks laris manis diburu pembaca dan hanya dalam waktu 10 hari saja penerbit memutuskan untuk mencetak ulang sebanyak sebanyak 4000 eks.

Apa yang membuat buku ini banyak diincar orang?, judul yang menarik dan nama besar besar penulisnya, dr. Abdul Mun'im Idries yang dikenal sebagai dokter forensik eksentrik yang suka bicara blak-blakan tentunya akan membuat orang menduga bahwa dalam buku inipun dr. Mun'im akan menulis blak-blakan tentang kasus-kasus pembunuhan yang pernah ditanganinya

Seperti yang diduga orang buku ini memang membeberkan fakta-fakta mengejutkan dibalik kasus-kasus pembunuhan misterius di Indonesia yang mungkin selama ini tidak diketahui publik umum seperti kasus kematian Bung Karno, Marsinah, Munir, Nasrudin, Tragedi Trisakti, Tanjung Priok, dll. Walau tidak semua kasus itu merupakan kasus yang secara langsung ditanganinya secara forensik namun penulis tetap memberi pendapatnya sesuai dengan ilmu yang ia pelajari

Dalam kematian Bung Karno dr. Mu'nim menyetujui pendapat sebagian orang yang menyimpulkan bahwa Bung Karno dibiarkan meninggal dunia secara pelan-pelan karena selain dalam keadan sakit Sang Proklamator itu terkurung di Wisma Yaso dalam keadaan stress dan depresi.

"Dapat disimpulkan bahwa tindakan pengucilan, perlakuan yang tidak manusiawi serta masalah atensi dan esksistensi serta kondisi kesehatan yang buruk dapat merupakan kondisi yang memungkinkan tewasnya tokoh nasionalis yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya" (hlm 44)

Jika Bung Karno dibiarkan meninggal perlahan-lahan dalam keadaan terkurung, sakit dan depresi, lain lagi halnya dengan Marsinah, aktivis buruh yang nyawanya sengaja dihilangkan dengan cepat pada September 1993. Di buku ini penulis mengungkap kejanggalan visum et repertum (VR) yang dibuat pembuat oleh dokter yang melakukan VR terhadap jenazah Marsinah,

"..korban meninggal dunia akibat pendarahan dalam rongga perut. Padahal menurut penulis, kejelasan yang seharusnya diutarakan pembuat VR adalah penyebab kematian (tusukan, tembakan, cekikan) bukan mekanisme kematian (pendarahan, mati lemas). Karena mekanisme kematiannya pendarahan, itu tidak bisa memberi petunjuk perihal alat atau benda yang menyebabkan korban, yaitu Marsinah tewas." (hlm 28)

Selain itu penulis juga menyanggah penyebab kematian Marinah karena kemaluannya ditusuk oleh balok karena ternyata ternyata barang bukti yang dipakai untuk menusuk kemaluan korban ternyata lebih besar dari ukuran luka yang terdapat dalam tubuh korban. Demkian juga karena kerusakan yang begitu hebat atas kemaluan korban hingga ke tulang kemaluan korban patah berkeping-keping maka penulis menyimpulkan pendapatnya bahwa luka di kemaluan korban bukan karena benda melainkan akibat luka tembak.

"Ketika Trimoelja meminta pendapat tentang kekerasan yang bagaimana yang dapat menimbulkan kerusakan demikian hebat,....... saya sebagai saksi ahli berpendapat : akibat luka tembak" (hlm 31)

Seperti halnya dalam kasus Marsinah dimana penulis mengungkap pendapatnya tentang cara kematian korban, dalam kasus Munir dimana ia diberi tugas untuk menanganinya, dr Mu'nim dengan gamblang menyangkal laporan yang menyatakan bahwa kematian Munir akibat keracunan arsenik yang dimasukkan dalam jus yang diminumnya di dalam pesawat.

"Menurut saya, hal itu sangat tidak mungkin. Sebab arsenik itu mudah larut di air panas (hangat) bukan air dingin. Tetapi tim yang berangkat membuat skenario sendiri bahwa arsenik itu dimasukkan ke minuman jus. Itu kan dingin, arsenik akan mengendap, kelihatan. Jadi kalau ingin larut harus di air panas atau hangat. Itu yang dipakai" (hlm87)

Dari kenyataan itu penulis menarik kesimpulan bahwa arsenik tersebut dimasukkan dalam kopi atau teh yang diminum Munir di Coffe Bean saat pesawat transit di Singapura

Dalam membahas kasus Munir ini penulis membeberkan fakta-fakta dan pendapatnya secara detail sehingga dibutuhkan 14 halaman untuk menuliskannya, lebih panjang dari kasus-kasus lain yang dibahasanya. Dalam kasus ini penulis juga mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk membongkar kematian Munir dimana pertemuan perama dari tim yang dibentuk Presiden SBY untuk mengungkap kasus ini dipimpin oleh Wakil direktur Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) yang tidak 'nyambung' dengan kasus pembunuhan. Selain itu penulis juga mengungkapkan kejanggalan penugasan Pollycarpus (pilot Garuda) yang satu pesawat dengan Munir.

Masih banyak hal menarik yang terungkap dalam buku ini. Khusus dalam pengungkapan kasus-kasus kontroversial penulis membeberkan dengan gamblang berdasarkan fakta forensik yang ditemuinya. Walau demikian buku ini tidak berpotensi menimbulkan kemarahan dari pribadi atau lembaga yang namanya tertulis karena semua nama dan lembaga yang disebut dalam buku ini ditulis berdasarkan apa yang telah terungkap di pengadilan. Dalam buku ini penulis hanya mengungkap fakta selebihnya penulis memberi kesempatan pada pembaca untuk menafsirkan sendiri apa yang tersembunyi dibalik fakta-fakta tersebut.

Tidak hanya menyangkut pembeberan fakta-fakta kasus-kasus kejahatan yang fenomenal yang terdapat di bab pertama, di bab dua penulis menyuguhkan berbagai hal mengenai dunia forensik seperti bagaimana bedah mayat baik karena pembunuhan maupun kecelakaan, cairan sperma pada tubuh korban perkosaan, dll dapat mengungkap berbagai kasus kejahatan. Selain itu kejahatan narkoba dan kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak juga mendapat bahasan khusus di bab ketiga dan keempat.

Di bab lima dibahas bagaimana peran kedokteran forensik sebagai 'pisau ilmiah' bagi penegakan hukum dan keadilan. Lalu dijelaskan pula bagaima masyarakat berhak tahu terhadap hasil visum, kapan seorang dinyatakan meninggal dunia, dan bagaimana cara identifikasi massal terhadap korban kerusuhan dan kebakaran. Dan pada bagian terakhir, buku ini menyuguhkan salinan berita- kasus pembunuhan, amukan masa, dan kematian tokoh dari berbagai media massa sebagai pelengkap dari apa yang sudah disajikan di bagian kesatu hingga kelima.

Setelah membaca seluruh tulisan dokter Mu'nim dalam buku ini saya rasa isi buku ini lebih luas dari judulnya. Karena yang benar-benar dikategorikan 'x-file' hanya ada di bab pertama saja. sementara kelima bab lainnya lebih merupakan pengungkapan dunia forensik yang tidak kalah menariknya dengan bab pertama.

Yang agak disayangkan pada buku ini adalah tidak adanya pengungkapan atau catatan penulis atas kasus-kasus yang lebih mutakhir dan berskala besar seperti identifiasi korban bom bali I & II, jatuhnya pesawat Sukhoi di Gunung Salak Bogor yang tentunya keduanya merupakan kerja 'besar' bagi kedokteran forensik dalam mengidentifikasi korban yang sudah tidak utuh lagi, atau bagaimana cara kerja kedokteran forensik dalam memastikan identitas para teroris yang tertembak mati dalam operasi Densus 88.

Terlepas dari itu buku ini secara keseluruhan tetap menarik dan menambah wawasan pembacanya. Mencermati berbagai kasus kejahatan yang dibahas secara forensik dalam buku ini kita akan melihat bagaimana dunia kriminalitas, hak asasi manusia, dan kualitas penegakan hukum yang terjadi di Indonesia.

Selain itu bagi mereka yang ingin mengenal lebih banyak tentang dunia dan dinamika dunia forensik, buku ini bisa menjadi rujukan. Walau penulisnya seorang dokter namun jauh dari kesan tulisan ilmiah karena ditulis dengan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga dengan membaca buku ini ilmu kedokteran forensik menjadi makin mudah dimengerti bagi pembaca awam.

@htanzil
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,428 reviews72 followers
April 8, 2020
Jadi untuk bisa lebih menikmati buku ini sesuai porsi tanpa ekspektasi berlebihan, kita perlu memahami makna tagline: "Mengungkap Fakta Dari Kematian Bung Karno Sampai Kematian Munir". Ekspektasiku tadinya saat membaca tagline itu: "Wah, penjahatnya bakalan diungkap???" Silly me, kalau dalangnya diungkap, publik dan media pasti udah heboh duluan sebelum buku ini terbit.

"Fakta" di sini lebih ke berupa fakta-fakta forensik, keanehan dalam kasus seperti kejanggalan laporan Visum Et Repertum (VR), yang tidak diketahui publik. Hal ini tentu saja berguna buatku yang baru pertama kali ngintip-ngintip buku-buku forensik buat bekal nulis cerita misteri-thriller.

Buku ini juga sarat dengan muatan edukasi. Misalnya bahwa masyarakat seharusnya memberi waktu dan ketenangan bagi para penyidik untuk menyelidiki suatu kasus dan tidak keburu berkomentar menyudutkan (sekaligus sok tahu); tentang pentingnya autopsi dan penggalian kuburan (ekshumasi) bagi kepentingan penyelidikan (hal yang sering sulit dipahami oleh keluarga korban), dan penjabaran efek yang lebih nyata akan bagaimana narkotika bisa membunuh manusia.


Di setiap akhir bab, setelah membeberkan fakta berdasarkan bidang keilmuan yang ia kuasai, penulis lebih memilih untuk memberikan penutup dengan kesimpulan yang menyiratkan banyak hal. Termasuk kesimpulan bahwa... dalang sesungguhnya dari banyak kasus itu memang sengaja tidak diungkap atau dibiarkan tidak terungkap oleh pihak yang berwenang karena ada pengaruh dari banyak golongan yang berkepentingan. Who?

Simpulin sendiri aja, ya setelah baca bukunya.


***

TRISAKTI, MEI 1998

Pada bab tragedi Trisakti, ada bagian edukasi bagi awak jurnalistik. Saat diwawancara, meskipun didesak, pihak berwajib atau dokter forensik akan menolak memberi keterangan soal detail kaliber dan senjata api yang jadi alat pembunuhan. Ini harus dipahami oleh para wartawan. Alasannya agar informasi itu tak bocor ke publik sehingga pembunuh bisa menyingkirkan senjata yang dipakai. Waktu kematian korban juga tak akan dipublikasikan secara luas sebelum kasus terungkap, sehingga pelaku tak bisa membuat alibi.

Jadi wartawan seharusnya tak sembarang menyebut bahwa pihak yang berwenang sengaja menutup-nutupi fakta dari pers. Beberapa informasi memang perlu dirahasiakan demi kepentingan penyelidikan itu sendiri.

***

KEJANGGALAN KEMATIAN MARSINAH

Pada kasus ini, posisi sang Dokter adalah saksi ahli untuk meringankan kepentingan terdakwa kasus, Yudi Susanto, pimpinan PT CPS yang dianggap sebagai dalang dari kematian Marsinah. Saat itu dari 9 tersangka, 8 sudah divonis. Dr. Mun'im sempat dianggap terlalu nekad melawan arus oleh para rekannya. Namun, sang dokter memiliki dasar kuat atas tindakannya: Pasal 65 KUHAP: Tersangka atau terdakwa berhak mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna membersihkan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya.

Dalam kasus ini, ada banyak kejanggalan adalam hal saksi dan VR. Laporan pada VR tidak menyeluruh. Kesimpulan yang dibuat dokter yang membuat VR Marsinah adalah: korban meninggal akibat pendarahan dalam rongga perut. Padahal, yang seharusnya dilaporkan oleh pembuat VR adalah penyebab kematian (seperti tusukan, tembakan, cekikan), bukan mekanisme kematian (pendarahan, mati lemas). Mekanisme kematian tidak bisa memberi petunjuk tentang benda atau alat yang menewaskan Marsinah. Lalu dikatakan ada tiga orang yang menusuk kemaluan korban dalam waktu yang berbeda. Berarti seharusnya lukanya lebih dari satu. Tapi VR menyebutkan hanya ada 1 luka pada labia minora. Makin janggal karena barang bukti yang dipakai menusuk ukurannya lebih besar dari ukuran luka pada tubuh Marsinah.

Dr. Mun'im lalu memberi kesaksian bahwa luka yang menyebabkan kematian Marsinah adalah luka tembak. Pelakunya adalah siapa saja yang memiliki akses pada senjata api. Nah, tahu sendiri kan pihak di negara ini yang punya akses luas pada senjata api? Membaca bab ini kita jadi lebih paham mengapa sampai sekarang kasus Marsinah tetap dibiarkan diliputi kabut misteri.

***

TRAGEDI TANJUNG PRIOK

Dalam kasus pelanggaran HAM, mengulur-ulur waktu merupakan hal biasa. Itu karena para pelanggar HAM tahu bahwa hasil pemeriksaan forensik sangat dipengaruhi faktor saat pemeriksaan. Semakin lama prosesnya, tubuh korban yang sudah terkubur akan semakin membusuk (bisa-bisa sudah jadi kerangka) dan mempersulit pemeriksaan. Bukti kekerasan yang memengaruhi bagian lunak tubuh atau organ dalam tidak akan bisa terdeteksi jika organ-organ itu sudah hilang akibat pembusukan.

Jika korban hanya tinggal kerangka, yang harus dipastikan adalah:

- Bahwa kerangka itu memang kerangka manusia.

- Jenis kelamin bisa dilihat dari tengkorak dan panggul.

- Tinggi badan dari perhitungan tulang-tulang panjang.

- Perkiraan umur dari pertumbuhan gigi, bentuk rongga mata, dan bentuk rahang atas.

- Mencari kelainan pada kerangka (misal: luka tembak pada kepala, tulang, serta panggul). Namun, jika tembakan hanya mengenai bagian tubuh yang lunak, bukti pasti telah hancur.

Dalam pemeriksaan identitas korban, mutlak dibutuhkan data pembanding, yaitu data ketika korban masih hidup (foto wajah, data gigi, cacat bawaan, ciri khusus, dan tinggi korban). Data sebelum korban tewas disebut data ente mortal. Misal, perangkat quick cephalo image , dokter forensik bisa memastikan bahwa tengkorak yang diperiksa sesuai dengan foto korban ketika masih hidup. Untuk mencegah kekeliruan dalam istilah medis, pihak keluarga para korban harus didampingi dokter saat menyampaikan data pembanding.

Bila dokter tidak berhasil menemukan kelainan pada bagian yang keras (tulang), kesimpulannya akan jadi "korban tidak mengalami kekerasan". Artinya bisa jadi memang tidak ada kekerasan pada tulang korban, atau ada kekerasan tapi tidak sampai merusak tulang, hanya berefek pada organ lunak (yang sudah lenyap).

Pasal 135 KUHP: "Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat, dilaksanakan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 133 ayat (2) dan Pasal 134 ayat (1) undang-undang ini.

Hanya para penyidik (Polri) yang berwenang memerintahkan penggalian mayat. Karenanya Komnas HAM harus bisa meyakinkan penyidik dengan bukti-bukti yang dimiliki agar melakukan penggalian mayat korban Tanjung Priok. Pihak keluarga korban pun harus bisa mendesak penyidik melaksanakan prosedur ini agar dokter forensik bisa memeriksa kerangka korban.

***

MENGUNGKAP NARKOBA DI BALIK KEMATIAN ALDI

Pada tahun 1993, Rivaldi Sukarnoputra atau Aldi ditemukan tewas dengan mulut berbusa akibat overdosis di rumah Ria Irawan. Sampai sekarang kasus ini tidak terungkap hingga surat perintah prnghentian penyidikan (SP3) dikeluarkan kepolisian.

Hasil pemeriksaan VR yang memuat fakta-fakta yang ditemukan bisa menjadi pengganti barang bukti. Berikut adalah fakta tentang narkoba:

1. Penyerapan narkoba melalui lambung sangat buruk.

2. Pecandu yang memakai heroin dan morfin menyuntik bagian tubuh yang banyak pembuluh nadinya seperti di lipatan siku, punggung tangan, bahkan daerah penis dan payudara. Sering bagian-bagian tubuh tersebut ditato untuk menyembunyikan bekas suntikan.

3. Salah satu cara yang paling sering digunakan pecandu morfin dan heroin adalah menyedot melalui hidung (sniffing). Cara lain, mengisap rokok yang sudah dicampur heroin (ack-ack), atau mengisap uap dari heroin yang dipanaskan (chasing the dragon).

4. Heroin yang masuk ke tubuh akan diubah menjadi mono-asetil morfin (MAM), lalu jadi morfin, dan dikeluarkan lewat urine atau empedu. Kematian dapat terjadi karena pusat pernapasan tertekan, pembengkakan paru-paru (oedema pulmonum), atau syok anafilaktik.

5. Pusat pernapasan yang tertekan akibat heroin/morfin dapat diatasi dengan memberikan Naloxone HCL (Narcan) dengan dosis 0,005 mg/kg berat bedan, secara suntikan intravena.

6. Jika pengguna itu tidak tertolong jiwanya meski sudah diberi Naloxone, hampir dapat dipastikan narkotikanya sudah tercemar oleh obat lain, misalnya cyclobarbitone, obat tidur yang kerjanya sangat cepat, atau karena korban juga mengonsumsi alkohol.

7. Para pembuat atau pedagang obat bius selalu mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan mencampur mencampur narkotika dengan zat-zat lain. Tak jarang ini berakibat fatal.

8. Kematian karena kecelakaan bisa jadi karena korban tidak mengetahui dengan baik dosis narkotika yang dipakai maupun obat-obat yang mencemarinya.

9. Bunuh diri pada pecandu bisa terjadi ketika korban untuk jangka waktu tertentu tidak mendapat suplai narkotika sehingga terjadi perubahan tak enak (sindroma abstinensia) yang dapat berakhir dengan tindakan bunuh diri.

10. Pembunuhan dengan cara suntikan pada pecandu disebut hotshot. Dilakukan pengedar pada pemakai jika si pemakai dianggap mulai rewel dan mengancam keberadaan jaringan pengedar obat bius. Suntikan perpisahan diberikan dalam dosis tinggi, seringnya dicampur obat atau zat lain seperti strychnin, obat tidur, bahkan ekstasi.

***

NASRUDIN: MENGUAK CERITA YANG DISAMARKAN

Nasrudin Zulkarnaen adalah Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran yang ditembak setelah bermain golf di Padang Golf Modernland, Tangerang. Ia tewas pada 15 Maret 2009 (jelang pemilu) di RSPAD Gatot Subroto.



***

30 MENIT KEMATIAN MENJEMPUT MUNIR.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Alfath F. R..
231 reviews4 followers
March 17, 2017
Pernah lihat drama 'Tru Calling'?
Nah... saat lihat buku ini saya berimajinasi bahwa penulis mungkin bisa 'berkomunikasi' dengan si jenazah. Hehe.. minimal, meski bukan dengan makna sebenarnya, saya yakin seseorang yang berprofesi sebagai dokter forensik akan berupaya membaca kondisi jenazah atas luka dan tanda yang 'tertinggal' pada bagian tubuh mereka.

Berisi kurang lebih 46 tulisan saling lepas yang ditulis beliau sendiri, dan beberapa penulis yang tulisannya telah publish di surat kabar tertentu. Tulisan yang disusun beliau sendiri lebih condong bergaya jurnal. Isinya tidak jauh dari apa yang terjadi berdasarkan pengamatan dari tubuh korban, dari sana penulis menggiring pembaca untuk memahami kemungkinan-kemungkinan tertentu dari suatu peristiwa, serta 'mengajak' pembaca untuk turut memikirkan pertanyaan lain yang seharusnya dijawab oleh para penyidik di negeri ini. Apalagi bahasa yang digunakan cukup 'mengalir' dan tidak seperti membaca buku referensi yang baku.

Meskipun saya menemukan hal-hal yang tidak mampu saya pahami terkait istilah dan prosedur tertentu, saya tetap ingin menyelesaikan buku ini sampai akhir. Paparan yang ada seolah-olah mengajar pembacanya untuk sabar 'berlatih' dalam membuat keputusan. Misalnya dalam contoh berikut.

"Dua orang ibu rumah tangga yang tinggal bersebelahan terlibat dalam pertengkaran yang seru, mula-mula hanya bersilat lidah, tetapi pada akhirnya saling baku hantam. Perkelahian baru berlangsung sebentar, tetapi salah satunya diam, kemudian meninggal dunia. Kasus ini sangat jelas, dimulai dari pertengkaran yang diikuti dengan perkelahian dan diakhiri dengan kematian. Ibu rumah tangga yang menang dituduh telah melakukan pembunuhan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian." (hal. 100)

Sepotong kasus di atas diberikan sebagai salah satu penjelas mengapa bedah mayat diperlukan. Sekilas pemenang dianggap sebagai pembunuh. Namun hasil otopsi dapat digunakan sebagai bukti apakah 'korban' dibunuh atau meninggal karena kesehatannya sendiri yang memburuk. Tentu saja menentukan keakuratan otopsi tidak bisa dibilang mudah juga, ada hal-hal tertentu yang perlu dijaga agar hasil otopsi memberikan hasil maksimal. Jujur, ada bagian-bagian tertentu yang menurut saya mudah dipahami malah rawan untuk dipelajari bagi pihak-pihak yang ingin 'mengaburkan' atau bahkan 'menggagalkan' berlangsungnya kegiatan otopsi.

Buku ini cocok untuk calon pembaca yang ingin mendalami hukum, kepolisian, dan kriminologi. Tidak salah juga untuk para calon pembaca yang memiliki jiwa penasaran seperti saya. Juga untuk kalian para pembaca genre detektif yang sabagian besar ceritanya merupakan rekaan berdasar riset tertentu, tidak ada ruginya membaca buku ini untuk memperkaya referensi dari pakar yang sebenarnya.
Profile Image for Primadonna.
Author 50 books374 followers
May 25, 2014
Mungkin aku berharap terlalu banyak dari buku ini. Atau mungkin judulnya terlalu berlebihan. Beberapa misteri tetap menjadi misteri. Pembaca hanya bisa menduga-duga, siapa "dalang" dari banyak kasus di Indonesia.

Sebenarnya ini membuatku agak ngeri juga. Jadi bertanya-tanya kan, selama ini berapa banyak yang disembunyikan dari publik?
Profile Image for HD.
267 reviews3 followers
December 24, 2023
Teropong Forensik: Menyelami Dunia Bedah Mayit Melalui Berbagai Kasus yang Pernah Menggemparkan.

Buku ini mengemukakan eksplorasi substansial terhadap ranah dokter bedah forensik di Indonesia dengan menggunakan berbagai contoh kasus, diantaranya; kasus Marsinah, semanggi, trisakti 1998, hingga Munir. Dengan merinci pengalaman pribadinya, penulis menyajikan pandangan yang mendalam terkait dinamika kompleksitas pengungkapan kasus.

Karya ini tidak hanya menyampaikan fakta, melainkan juga melibatkan pembaca dalam refleksi mendalam mengenai aspek-aspek esensial dalam praktik forensik. Salah satunya tercermin dalam bab "Kejanggalan Kematian Marsinah"

Kejanggalan paling mencolok dari visum et repertum (VR) yang pertama terlihat dalam kesimpulan yang dibuat, yaitu: korban meninggal dunia akibat pendarahan dalam rongga perut. Padahal, menurut penulis, kejelasan yang seharusnya diutarakan pembuat VR adalah penyebab kematian (tusukan, tembakan, cekikan), bukan mekanisme kematian (pendarahan, mati lemas). Karena mekanisme kematiannya adalah “pendarahan”, itu tidak bisa memberi petunjuk perihal alat atau benda yang menyebabkan korban, yaitu Marsinah, tewas.

Secara partikular, penekanan pada pengalaman pribadi Abdul Munim Idris menyoroti tantangan dan pencapaian yang dihadapi dalam menangani beragam kasus forensik. Penulis dengan cermat menguraikan perjalanan sehari-hari seorang dokter bedah forensik, memberikan gambaran holistik mengenai dinamika pengungkapan sebuah kasus.

Buku ini juga memberikan pencerahan tentang kompleksitas dunia forensik dengan tuntutan menguasai banyak bidang ilmu lainnya. Seperti diungkap di dalam bab "Misteri Kasus Semanggi."

Meskipun dokter forensik dalam VR yang diterbitkannya dapat memberikan kejelasan yang dibutuhkan dalam proses peradilan, seperti bahwa memang benar yang menyebabkan kematian korban adalah akibat dari luka tembak, arah datang/masuknya peluru ke tubuh korban, besarnya sudut masuk anak peluru, jarak tembak (apakah korban ditembak dari jarak sangat dekat, dekat atau dari jarak jauh, atau luka tembak tempel?); diameter peluru yang bersarang dalam tubuh korban, jenis senjata yang dipakai, serta perkiraan posisi korban terhadap pelaku sewaktu terjadi penembakan yang merenggut nyawa korban. Dokter forensik sebenarnya hanya menjelaskan sebagian saja dari ilmu balistik (terminal ballistics), mencakup dampak yang terjadi sebagai akibat dari interaksi proyektil dengan tubuh si korban penembakan.

Karya ini melibatkan pembaca dalam refleksi mendalam mengenai kompleksitas pekerjaan forensik, menjelajahi ruang-ruang yang umumnya tidak terlihat oleh mata publik. Keahlian analitis Abdul Munim Idris tercermin melalui pendekatan yang terinci dalam memecahkan berbagai kasus forensik yang kompleks, merangsang pemahaman mendalam mengenai peran dokter bedah forensik dalam konteks hukum dan keadilan.

Kesimpulan: Dengan merinci dan mendalam, buku ini tidak sekadar menyajikan informasi, melainkan juga menggugah imajinasi pembaca untuk memahami signifikansi keberadaan dokter bedah forensik dalam upaya menegakkan keadilan dan mengungkap kebenaran. Indonesia X Files bukan hanya sebuah karya informatif, tetapi juga merupakan sumber wawasan berharga mengenai dedikasi serta kompleksitas profesi forensik di Indonesia.
Profile Image for nad.
86 reviews2 followers
April 17, 2025
"Di dalam kasus pelanggaran HAM, mengulur-ulur waktu merupakan hal biasa."—pg.47

aku baca skip bab 1, terus lanjut ke bab 2-5 abis itu balik ke bab 1 dan bab 6. sensasi marah dan emosi di bab 1 tetep berasa, fakta-fakta yang ditulis dr. Mun'im beneran bikin nangis, kenapa kita bisa tinggal di negara yg kaya gini? dan tulisan ini dari tahun 2013, banyak kasus dingin dan sekarang berasa mau diulangi sejarah hitam itu.

sedih dan ironis.

cuma amaze-nya buku ini secara garis besar bisa menjelaskan sistem penyidikan, peradilan, dan putusan meski dari kacamatan saksi ahli. dan buku ini beneran bisa jadi kritik ke pengak hukum, media pers, bahkan masyarakat. banyak bgt ilmu yg bisa diambil mesku cuma 300an halaman aja.

must-read sih menurutku!
Profile Image for Qothrunnada.
99 reviews9 followers
August 11, 2022
Absolute 5/5⭐️
Sesuai blurbnya, buku ini menjelaskan tentang analisis forensik terkait kasus2 yg pernah terjadi di Indonesia, tentunya dari kacamata ahli forensik. Mulai dari kasus Munir, Marsinah, sampai kematian Bung Karno. Buku ini nggak akan secara gamblang menyuratkan bahwa si A bersalah, no, pembaca akan diajak mikir dalangnya siapa caranya gimana. Ya gak semua sih, beberapa juga udah dijelasin detail. Dengan bahasa yang menurutku cukup ringan, buku ini bisa dibaca siapapun, terlepas punya kepentingan di hukum atau forensik atau enggak. Seru bgt!! Disini juga dijelasin fakta2 forensik, contohnya (satu aja ya), kalo mau tau korban waktu tenggelam dalam keadaan hidup atau sudah mati, coba cek paru2nya, kalo ada kotoran atau organisme di paru2nya, berarti dia tewas karena tenggelam. Kalo waktu cek lambungnya ada kotoran juga, berarti korban tewas karena tenggelam dan dalam keadaan sadar. Menarik kan? Jadi selain bahas kasus, disini juga dikupas serba serbi forensik. Buat kalian penulis cerita misteri atau detektif, menurutku bakal suka buku ini.
Kalo punya buku fisiknya, siapin amunisi annotating. Kalo baca di ipusnas, siapin notes, I took a bunch of notes (selain karena tuntutan mhs bekgron kesehatan wkwk).
Yg agak kurang menurutku adalah penulisannya sedikit berantakan, terutama di spasinya, jadi bikin kurang nyaman. Semoga di edisi terbaru udah dibenerin!
Profile Image for Edy.
273 reviews37 followers
December 28, 2013
Buku ini menguraikan tentang peranan kedokteran forensic dalam menyingkap fakta yang sifatnya scientific based untuk penegakan keadilan (baik dalam tahap penyidikan, penuntuttan dan pemeriksaan di pengadilan). Buku ini ditulis oleh dr. Abdul Mun’im idries yang merupakan pakar forensic yang sangat disegani di tanah air dan punya kredibilitas tinggi. Beliau mempunyai banyak pengalaman dalam melakukan berbagai otopsi dan menjadi saksi ahli dalam kasus Marsinah (aktivis buruh di Mojokerto), kasus Munir (aktivis HAM), dan berbagai kasus pidana yang menghebohkan di tanah air.

Menurut beliau, bedah mayat forensic bertujuan untuk mendapatkan kejelasan tentang (a) siapa jati diri korban yang meninggal, (b) kapan korban diperkirakan tewas, (c) apa yang menjadi penyebab kematian, dan senjata apa yang menjadi penyebab kematian, (d) bagaimana cara kematian korban yang sebenarnya missal pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan dll

Berdasar pengalaman beliau, Keberhasilan pengungkapan suatu kasus akan dipengaruhi oleh : (a) waktu pemeriksaan, semakin segera pemeriksaan dilakukan maka hasilnya semakin baik, (b) keaslian barang bukti, (c) teknik pemeriksaan dan kompetensi dokter yang melakukan pemeriksaan, (d) koordinasi untuk mendapatkan informasi pendukung dari pihak lain seperti penyidik.

Membaca buku ini kita akan diajak menjelajahi dunia forensic dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Beberapa pesan moral yang termuat dalam buku ini adalah: (a) dokter dituntut mempunyai integritas yang tinggi dan berani melawan tekanan dalam mengungkap kebenaran, (b) menjadi dokter forensic adalah panggilan jiwa sehingga harus siap untuk bekerja kapanpun juga, (c) dokter memikul tanggung jawab moral dan sumpah, sehingga harus selalu bekerja dalam koridor profesionalisme dan etika dokter, (d) dokter forensic hanyalah mengungkap sebagian fakta untuk sebuah kasus, sehingga HARUS membatasi diri dan berhati-hati agar yang diungkap adalah FAKTA HUKUM dan bukan opini berdasarkan perkiraan belaka Karena pendapat dari ahli seperti dokter forensic ini bisa mempengaruhi proses hokum atau menimbulkan konsekwensi hukum.
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 14 books62 followers
November 28, 2023
"Dok, bantu kami, dok. Ada korban penembakan..." Hal.3

Buku ini dibuka dengan baik lewat kisah menegangkan dr.Mun'im yang dikontak Bridgen Idham Aziz, yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reserse Polres Jakarta Barat. Rupanya, itu saat beberapa mahasiswa Trisakti ditembak.

Dokter Mun'im kemudian diminta datang. Lebih tepatnya dijemput oleh salah satu anggota.

"Pak, kenapa lewat sini, kan tinggal lurus saja kalau ke rumah sakit?" tanya saya kepada petugas yang membawa saya.

"Pak dokter, kita tidak tahu siapa kawan siapa lawan. Ini semua demi keselamatan Dokter." hal.5.

Dari dialog semacam ini saja, saya dapat membayangkan betapa menegangkannya situasi saat itu. Bentrok besar antara aparat dan mahasiswa berakhir sangat fatal. Walaupun kepolisan mengaku tidak pernah memerintah anggota untuk membawa peluru tajam, lantas kenapa harus timbul korban jiwa?

Peristiwa Trisakti adalah salah satu cerita yang dibahas di buku ini. Selain itu, ada banyak lagi cerita yang sempat disinggung. Seperti kejanggalan kematian Marsinah, tragedi Tanjung Priok, Nasruddin, hingga misteri kematian Soekarno.

Hanya yang kemudian disayangkan, ternyata kasus besar itu tidak semua dihandle oleh dr. Mun'im. Jadi, apa yang ditulis pun sangat apa adanya, nggak memuat POV dr. Mun'im secara langsung. Padahal, yang jadi nilai plus dari kisah yang ada, ialah saat dr. Mun'im menerangkan sebuah kasus dari sudut forensik ketika ia berhasil melakukan penyelidikan lewat ilmu yang ia miliki.

Oh ya, kematian Munir cukup menarik perhatian saya. Dulu saat Munir terbunuh, saya cukup menyimak segala pemberitaan. Namun, baru dari buku ini saya ngeh akan satu fakta penting, yakni Munir memang bertemu Pollycarpus saat transit di Singapura, dan di sanalah mereka bertemu dan berbincang cukup lama sambil minum di sebuah kafe di Changi.

"Dokter dan tim Lembaga Forensik Belanda (NFI) Amsterdam, yang mengautopsi jenazah Munir, menemukan timbunan racun berbahaya dalam darahnya. Kandungan itu mencapai 3,1 miligram per liter. Padahal, ambang batas yang bisa ditoleransi tubuh manusia hanya 1,7 miligram per liter. Di lambungnya masih tersisa 465 miligram lagi yang belum tercerna. Setelah masuk lambung, racun sebanyak itu hanya butuh waktu beberapa jam untuk membunuh Munir." Hal.83. Betapa mengerikannya kasus pembunuhan itu.

Oh ya, beberapa cerita tidak ditulis oleh dr. Mun'im sendiri. Melainkan oleh Syarif Hidayatullah Nasution, yang menyusun tulisan berdasarkan sumber tulisan dr. Mun'im sendiri. Jadi ya, jika baca dari awal akan terasa irama buku ini berbeda. Memang seperti ditulis oleh beberapa orang. Dan, jujur saja, terlepas dari Syarif yang bantu menulis, saya merasa, buku ini tidak ditulis langsung oleh dr. Mun'im melainkan oleh timnya.

Selain kisah autopsi, buku ini juga membahas hal-hal lain di luar itu. Misalnya bagaimana malpraktik dapat terjadi, membahas minuman keras, narkoba, kasus pedofilia, kasus bayi tertukar dsb. Di satu sisi ini bagus jadi menambah pengetahuan pembaca. Tapi di sisi lain, saya merasa aga melenceng sedikit dari tema besarnya yakni seputar forensik.

Indonesia X-Files ini buku yang bagus. Tapi ntah kenapa saya merasa seharusnya bisa lebih bagus lagi. Saya sih espektasinya lebih banyak dr. Mun'im membahas kasus ketika ia harus membedah tubuh manusia demi mencari jawaban. Gak masalah jika korbannya orang biasa dan bukan tokoh besar. Yang penting saya dapat gambaran ketika dr. Mun'im memecahkan teka teki bagaimana seseorang bisa tewas sehingga petunjuk dari hasil autopsi dapat digunakan untuk mencari siapa orang yang harus bertanggung jawab akan itu.

Hmm, mungkin hal seperti ini lebih banyak dibahas di buku keduanya, ya!

Skor 7,9/10

Profile Image for Nasyafka Dinanti.
2 reviews
September 22, 2022
"Bu, memang benar yang sudah wafat tidak mungkin bisa dihidupkan kembali, akan tetapi almarhum masih mempunyai hak, hak untuk memperoleh keadilan, dan ini merupakan tugas dan kewajiban kita yang masih hidup." (Hal. 22)


Buku yang ditulis oleh dr. Abdul Mun'im Idries, Sp.F. ini bisa terbilang blak-blakan, beliau mengupas habis segala macam kasus yang hingga sekarang masih menggempar Indonesia dan terlihat jelas pemahamannya baik dalam bidang forensik atau ranah hukum. Buku ini sendiri tidak hanya menyajikan bagaimana proses penyelidikan dan autopsi dari sebuah kasus dengan penjelasan yang mudah ditelan oleh orang-orang awam, tetapi bagaimana masyarakat dan pemerintah juga menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut dengan harapan dapat membukakan mata khalayak umum serta memberikan kepuasaan terhadap masyarakat yang ingin mengetahui kelanjutan kasus atau menuntut keadilan bagi korban. Indonesia X-Files adalah buku yang disajikan bagi mereka yang penasaran terhadap kisah gelap Indonesia dan merupakan perkenalan baik bagi mereka yang masih awam terhadap dunia kedokteran forensik atau kriminologi tetapi bersedia untuk terjun masuk.

Tapi, kenapa diberikan bintang 4?
Kritikan saya jatuh pada style of writing dr. Mun'im; beliau tidak diragukan lagi memang cukup handal dalam bidangnya dan memiliki cara bercerita yang tidak basa-basi tetapi tetap menghiburkan dengan dibumbuinya lontaran komentar singkat seiring kasus tersebut didiskusikan. Walaupun begitu, masih terdapat beberapa momen di mana penulisan beliau sendiri memiliki terlalu banyak informasi sehingga terkesan info dumping bagi pembaca. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan singkat di bawah:

"Alkohol yang mempunyai berat molekul yang ringan, mudah larut dalam lemak dan air akan dimetabolisasi, terutama di dalam hati dengan bantuan enzim alcohol dehydrogenase menjadi asetaldehid. Rata-rata jumlah alkohol yang diubah menjadi asetaldehid adalah sekitar 7-15 ml setiap jamnya. Sementara itu , alcohol tetap mempengaruhi susunan saraf pusat, dalam hal ini menekan (depresi) susunan saraf pusat." (Hal. 210)


Dalam usaha beliau untuk membuat masyarakat awam mengerti melalui penjelasan yang diberikan, buku Indonesia X-Files menjadi buku yang memang sedikit berat untuk dibaca; bukan dalam konteks kasus yang dibicarakan, melainkan banyaknya faktor-faktor yang harus dipahami terlebih dahulu yang membuat buku ini dapat dimengerti.

Kesimpulan
Indonesia X-Files karya dr. Abdul Mun'im Idries, Sp.F. sangat menarik karena bagaimana beliau menyajikan kasus-kasus dan tragedi gelap di Indonesia dari sudut pandang ahli forensik serta apa yang di balik layar, buku ini juga mudah dimengerti bagi orang awam tanpa perlu memiliki latar belakang krimonologi atau sejenisnya. Tetapi, terdapat kecenderungan untuk memberikan penjelasan yang terlalu panjang dalam beberapa hal (info dumping) sehingga sedikit berat untuk dibaca.
Profile Image for wali_yeah.
58 reviews6 followers
June 20, 2021
Baru saja selesai membaca salah satu buku most wanted yang selama inis aya cari, judulnya Indonesia X-Files karya dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F seorang pakar forensic terkenal awal 90 sampai 2010an. Buku X-Files boleh dibilang sebagai memoar dari dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F dengan judul yang seperti itu, tentunya saya berharap sebuah buku memoar yang penuh misteri terhadap sebuah kasus-kasus yang pernah ditangani oleh dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F tapi, ternyata buku yang saya temukan di google book seharga 30,000 ini lumayan jamet banget, kok bisa?

Indonesia X-Files karya dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F masuk kategori buku gak jelas mau kemana? Apakah memoar hidup yang bersangkutan atau memoar semua kasus-kasusnya? Dari awal sama sekali gak menceritakan hidup dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F tapi, langsung ke kasus-kasus bombastis yang pernah ditangani oleh dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F beberapa bab awal saya langsung hook sama buku Indonesia X-Files ini sebab, menceritakan kisah-kisah kasus misteri dan penuh intrik politik seperti, kasus Trisaksi, mei 98, kasus Semanggi, Marsinah, Tragedi Tanjung Priok bahkan sampai kematian Soekarno.


Selepas halaman 110 ke atas buku Indonesia X-Files ini, menjadi ambigu banget! Kok tiba-tiba membahas dasar hukum seperi pasal dan apa itu perkosaan, bagaimana kategori perkosaan, legalitas forensic di mata hukum, lalu ada pasal-pasal yang menerangkan berbagai kejahatan. Saya jadi bingung buku Indonesia X-Files ini mau kemana?

Kemudian membahas pembuktian mati timebak atau karena hal lain, lantas simsalabim membahas kasus di Palestina lalu cara forensic untuk kecelakaan pesawat, buset dah ini buku Indonesia X-Files kok ngelantur ke mana-mana? Sebenarnya mau kasih tahu apa sih? Pengalaman menangani kasus-kasus atau tentang dunia forensic?

Saya sampai bosan membaca buku Indonesia X-Files ini sebab, banyak hal-hal sepele yang diterangkan dengan tidak beraturan. Sepertinya buku ini ditulis sendiri oleh dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F tanpa dibimbing oleh editor. Alangkah bagusnya jika buku ini murni sebuah memoar saja, dari awal mula dr Abdul Mun’im Idries, Sp.F tertarik dan belajar forensic atau pun murni membahas kasus-kasus yang penah ditangani sehingga pas dengan judul bukunya Indonesia X-Files.

link : http://www.everybodygoesblog.com/2021...

Buat saya buku Indonesia X-Files ini, gak terkonsep dengan baik! Mulai dari pemilihan cover yang sepintas terlihat seperti dibuat dengan apps canva sampai alur yang loncat sana-sini gak beraturan, membahas kasus, pasal dan dasar hukum lalu tiba-tiba kembali membahas kasus. Buku ini diperparah dengan ending yang gak banget, jadi ending seperti itu saja seperti saat kita baca berita di koran lalu habis. Amat disayangkan buku dari pakar forensic paling terkenal Indonesia malah jadi ampas seperti ini.
37 reviews
Read
September 11, 2025
Ternyata, buku ini ga cuma menceritakan tentang kematian empat tokoh besar Indonesia seperti Sukarno, Munir, dll. Tapi isinya tentang kasus-kasus yang ditangani oleh dr Abdul Mun'im Indries, penulis buku ini sekaligus sebagai dokter forensik.

Bedanya buku ini dengan buku yang lain adalah Indonesia X-Files membongkar kasus itu dari sudut pandang forensik. Jadi bukan cuma alm A meninggal karena sakit. Tapi dijelasin Si A meninggal karena sakit, penyakitnya menyerang organ ini, lalu menjalar kesini, dsb sampai penjelasan kematiannya.

Dari POVku as a reader yang ga pernah belajar apa itu ilmu forensik, buku ini kayak ngejelasin ke aku kalo:
1. Bedanya luka tusuk dan luka sayat.
2. Bagaimana dokter forensik bisa mengetahui jam kematian korban.
3. Memar, lebam dan bau busuk punya arti tersendiri pada mayat.
4. Belum lagi tiap korban dijadikan studi kasus, jadi bukan cuma gosip-gosip tentang sejarah yang aku dapet, tapi lebih ke, "Oh, ternyata ada penjelasan yang masuk akal dan dijelasin dengan ilmu pengetahuan.

Kelebihan Buku:
1. Menambah wawasan. Tentu buat orang awam kayak aku, ini bener-bener ilmu baru. Dan seneng banget bisa nambah pengetahuan.
2. Menghubungkan sejarah dan sains. Kita tau lah ya kalo kasus kematian tokoh-tokoh besar di Indonesia penuh spekulasi. Tapi di buku ini, kita dijelasin dari POV dari dokter forensik langsung. Jadi penjelasannya bersifat objektif dan no hoax.
3. Bahasanya mudah dicerna. Selama baca buku ini, dr. Mun'im pake bahasa yang mudah dimengerti. Jadi aku, si orang awam bisa ngikutin dan paham karena analogi sederhana beliau.

Kekurangan Buku:
1. Pembahasan tentang kematian tokoh-tokoh besar Indonesia cuma dibahas di satu bab aja. Ga sesuai sama ekspektasiku. Kukira, karena sub judulnya, "Mengungkap fakta dari kematian Soekarno sampai kematian Munir." akan ada pembahasan lebih mendalam tentang mereka, tapi ternyata engga. Jadi aku tarik kembali anggapan bahwa buku ini menyeramkan.
2. Ada beberapa kasus juga yang menurutku ga dibahas tuntas. Entah emang dipaksakan tuntas atau ada kekuatan lain yang lebih besar. Atau emang ga ada kejelasannya, dunno.
Profile Image for onlymelavrita.
22 reviews
March 23, 2023
Baru pertama ini baca buku tapi sepanjang baca bukunya perasaan campur aduk, ngeri beneran, bergidik, apa yang aku baca kadang aku masih ga percaya. Yang membuat aku ga percaya dengan apa yang aku baca adalah, karena semua kisah yang aku baca itu terjadi di Indonesia dan rata-rata adalah kisah mengerikan dibalik politik yang terjadi di saat Orde Baru.

Buku ini ditulis oleh dr. Abdul Mun'in Idries, Sp.F (alm), beliau adalah salah satu dokter seorang ahli forensik Indonesia. Sebagai ahli forensik, beberapa kasus besar pernah ditanganinya. Di antaranya, pembunuhan artis cantik era 1980-an, Ditje Budimulyono serta kasus sodomi massal yang dilakukan oleh Robot Gedhek. Ia juga turut menyelidiki kasus kematian Presiden Soekarno, aktivis HAM Munir, dan aktivis buruh Marsinah.

Kebayang kan kengeriaan apa yang ada di otakku saat baca semua kisah yang dituliskan beliau. Semua kasus besar yang aku sebutkan diatas masih banyak yang menjadi misteri, meskipun para tersangka yang terhukum sudah ditetapkan dan menjalani hukumannya sampai sekarang, namun banyak kejanggalan yang diungkapkan dari sisi forensik oleh dr. Mun'im.

Dalam buku ini beliau juga menulis, bahwa tujuan utama ilmu kedokteran forensik adalah membantu proses penegakan hukum dan keadilan. Objeknya adalah benda bukti (korban mati tau hidup, korban atau tersangka pelaku kejahatan). Pemeriksaan atas permintaan pihak penyidik, fakta yang objektif tanpa emosi dan berdasarkan logika merupakan asas kerja dokter forensik, serta menganut transparansi di dalam hal pengungkapan kasus dan mempunyai fungsi melindungi masyarakat. Ini sangat berbeda dengan tujuan dari ilmu kedokteran lain, yang tujuannya menyembuhkan (halaman 256).
33 reviews
January 28, 2025
Indonesia X-Files, sesuai judulnya, memuat tentang kasus-kasus besar yang pernah ditangani dr. Mun'im selaku dokter spesialis forensik, the voice of the voiceless. Mungkin di awal, ekspektasi saya terlalu tinggi. Saya mengharapkan adanya nama-nama tersangka untuk kasus yang selama ini masih simpang siur dan tidak jelas penyelesaiannya. Namun, buku ini tentu saja tidak sampai sedetail itu. dr. Mun'im menjelaskan fakta-fakta forensik berdasarkan ilmu dan pengalamannya yang menurut saya harus diketahui masyarakat awam. Pada bab-bab tertentu, dr. Mun'im menjelaskan sulitnya menyidik suatu kasus tindak pidana jika pihak keluarga masih memandang otopsi sebagai proses yang tidak perlu dilakukan karena mengasihani korban yang akan dipreteli tubuhnya, padahal pada kenyataannya proses otopsi sangat penting dilakukan untuk membuka kebenaran pada kasus-kasus kematian tidak wajar. Selain itu, yang saya suka dari penulisan buku ini adalah bagaimana penulis tidak memberikan opini menjurus dan menyerahkan kembali kepada pembaca untuk menganalisa sendiri tentang kasus tersebut. Contohnya, kasus Marsinah dan Munir, dimana berdasarkan fakta persidangan dan laporan visum telah diketahui bahwa kasus itu sampai saat ini masih abu-abu. Memang eksekutornya telah diadili, namun otak yang dicurigai merupakan anggota militer sampai saat ini belum tertangkap. Kasus-kasus ini membuat saya semakin menyadari betapa kacaunya hukum di negara ini. Buku ini menurut saya cocok untuk dibaca oleh masyarakat awam atau mahasiswa kedokteran yang tertarik untuk mengambil spesialis forensik. Salah satu kekurangan dari buku ini menurut saya adalah penyusunan kalimat yang sedikit berantakan dan tidak sesuai EYD, namun tetap bisa dipahami dan dinikmati.
Profile Image for Dian Pradikta.
42 reviews2 followers
August 2, 2022
Indonesia X - Files || dr. Abdul Mun'im Idries, Sp.F. || Noura

.
Benar - benar belum mau pisah sama buku ini. So, apa aja sih yang aku dapat dari "Indonesia X - Files"? Let see ...

👣 Proses mengungkap kasus. Tak jarang keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi atau bedah mayat dengan berbagai alasan. Padahal tindakan tersebut untuk mengungkap dan mencari keadilan. Satu kalimat dari dr. Mun'im yang sukses bikin mrebes mili

"Bu, memamg benar yang sudah wafat tidak mungkin bisa dihidupkan kembali, akan tetapi almarhum masih mempunyai hak, hak untuk memperoleh keadilan, dan ini merupakan tugas dan kewajiban kita yang masih hidup." (P.22) kalimat tersebut diucapkan dr. Mun'im saat menangani korban Trisakti, Mei 1998

👣 Pentingnya peran kedokteran forensik dalam mengungkap kejahatan. Kedokteran forensik merupakan salah satu upaya untuk menegakkan keadilan. Peran kedokteran forensik sangat dibutuhkan karena dengan keahliannya kasus kejahatan jadi lebih terang. Lebih terang siapa pelaku dan apa motifnya.

👣 Berbagai misteri kejahatan terjadi di negeri ini. Banyak kasus yang penuh misteri diungkap di buku ini. So, benar - benar seperti badan intelejen, detektif atau mungkin intel polisi. Yup, itulah beberapa profesi yang sempat jadi khayalan saat baca buku keren ini! 😁

.
Sebetulnya masih banyak yang aku dapat tapi sayang tak bisa share lebih banyak. Buat kamu yang tertarik dengan dunia forensik atau ingin tahu pengungkapan kasus penuh teka - teki bisa banget baca buku ini.
Profile Image for Neysa.
112 reviews
December 27, 2023
I was finding this book in accident since someone suggested it on X. I tried to find the ebook version and thankfully Google Playbook have it. I knew the writer since I watched him alot on the TV when there is "big" crime case in Indonesia. This book literally told me about how sacred is that the role of forensics doctor in the crime, the book also left me on wondering and deepening my critical thinking as he explained the proof of forensics of several of popular persons in Indonesia who their deaths still the mystery. He also explained the way how was there are several probabilities of errors and misjudgement in several scenarios of crime that caused innocent people to be a victim that sentences behind the bars (jails) even meet their death. Aside from forensics analysis that he explained in the book, he also explained several of psychological evidence or stated that caused someone death so sudden. Another unique thing, that showed how genuine he was to his role as one of the most acknowledge forensic doctor in Indonesia, he always mention code of ethics that should been had by all of forensic doctors in every chapter of this book, which sadly only a few of forensic doctors that hold and conduct this code of ethics when they were on duty. Through this book, I surely got knowledge more than I've expected when it comes to forensics and law enforcement in Indonesia when it comes to crime, deepening my analytical skill and definitely one of the non-fiction book that you should read if you love crime-mystery book!
Profile Image for Zulfa Azmi.
54 reviews
May 11, 2025
Buku ini tuh gabungan antara dokumenter kriminal, pelajaran biologi, dan thriller politik, semuanya dijahit rapi dari kacamata ahli forensik.

Indonesia X-Files bukan sekadar cerita ulang kasus-kasus besar di negeri ini (Munir, Marsinah, bahkan Bung Karno), tapi lebih kayak ngajak kita masuk lab forensik dan mikir bareng: what really happened?

Gaya bahasanya cukup ringan dan nggak bikin ngantuk, jadi bisa dinikmati siapa aja, even kalau kamu bukan anak hukum atau forensik. Aku pribadi paling suka bagian ketika dijelasin teknik-teknik forensik kayak:

“Kalau korban tenggelam dalam keadaan masih hidup, bakal ada lumpur atau organisme air di paru-paru.”
It’s those kinds of details that make you go, wait, that makes so much sense?!

Some stories are left open-ended, bikin kita mikir dan tarik kesimpulan sendiri. Tapi ada juga yang dijelasin detail banget sampai kayak baca autopsi beneran. Perfect buat kalian yang nulis cerita misteri, penulis skrip true crime, atau sekadar suka nonton CSI tapi pengen versi lokalnya.

The minus? Layout-nya agak messy, bikin pegel bacanya, apalagi di e-book. Hopefully newer editions fix that.

⭐️⭐️⭐️⭐️/5

A must-read buat kalian yang pengen tahu sisi lain dari sejarah kriminal Indonesia, bukan versi infotainment, tapi versi mikroskop. Plus, it makes you realize how science and justice are deeply intertwined.
Profile Image for Flazia Flazia.
Author 6 books76 followers
October 25, 2020
Buku yg bagus dibaca org awam, penulis yg sedang riset bahan cerita genre thriller/mystery/crime, maupun koas yg mau masuk stase forensik, sbg sekadar pengantar.
Saya baru tau kl di lapangan, posisi dokter forensik sendiri nggak "seaman" itu, terutama utk kasus-kasus yg melibatkan urusan politik di belakangnya. Bbrp kasus dijabarkan scr superfisial dan pembaca diminta menyimpulkan sendiri akhir kasusnya, tapi bbrp kasus lainnya dijabarkan rinci. Saya sampai niat bikin skema kronologis kasus munir biar kebayang jelas TKP yg dibagi 3 itu ada di mana saja. Lebih baik lg jika kasus lain juga diceritakan spt kasus munir, tapi mungkin mmg buku ini punya tujuan menjadikan bbrp kasus terlihat sbg misteri yg msh menggantung.
Alasan saya mengurangi bintang jd 3 saja krn bbrp paragraf punya diksi yg suntingannya belum pas dan jadi sulit diinterpretasi. Terima kasih dok sudah menulis laporan kasus yg seru utk dinikmati.
Profile Image for ❦ ivy.
196 reviews6 followers
September 11, 2024
"Proses penegakan hukum dan keadilan merupakan suatu upaya ilmiah, bukan sekadar common sense, non scientific belaka."

Very informative and insightful! Buku ini sangat mengedukasi, tapi kalau kalian berharap buku ini bakal mengungkap siapa pelaku dari suatu tindak kejahatan, buang ekspektasi kalian karna BIG NO. Buku ini lebih ke arah menjelaskan gimana proses penyidikan dokter forensik, fakta-fakta dari hasil penyidikan dokter forensik, dan contoh-contoh studi kasusnya. Sangat menambah pengetahuan untuk para pembaca, "oh gitu ya cara kerja dokter forensik?" dan "oh begitu toh alur penyidikan..." Bahasa yang digunakan pun mudah dipahami oleh pembaca yang awam dengan dunia kedokteran karna tidak menggunakan istilah yg terlalu ilmiah. Such a worth to read book 💯
Profile Image for Vincent Istifar.
9 reviews
August 15, 2022
"Pemeriksaan itu sendiri sangat tergantung faktor waktu dan keaslian barang bukti" - dr Abdul Mun'im I., Sp.F

Buku ini tentang kumpulan kasus yg ditangani dr Mun'im serta cara penanganan forensik dalam berbagai macam kasus. Forensik sangat penting dalam proses penegakan hukum dan keadilan, upaya mengungkap misteri kejahatan, pelecehan seksual, kdrt, bahkan pelanggaran HAM. Dalam penyelidikan pelanggaran HAM, seringkali terjadi intervensi dari pihak yg berkuasa, dr Mun'im tetap bekerja secara profesional dalam tekanan berbagai pihak. Waktu sangat krusial dalam hasil visum. Bila mendapat tindakan kekerasan atau pelecehan, sebaiknya segera lapor polisi dan minta hasil visum sebagai bukti. Biasanya korban telat melapor, sehingga bukti kekerasan atau pelecehan sudah hilang.
Profile Image for Deva.
44 reviews
May 7, 2025
Hah gitu doang?! Itu kata-kata pertama yang kuucap abis baca ini. Aku baca di Perpustakaan Jakarta yang buka hingga jam 22.00 WIB. Sekali duduk saja. Buku ini banyak berkisah tentang pengalaman dari begawan forensik Indonesia. Dari kisahnya menangani kasus Munir, Marsinah, Nasrudin Zulkarnaen hingga digerebek Hercules si preman di rumah sakit tempatnya bekerja. Kesaksian dari penulis buku ini adalah kepingan informasi berharga untuk merawat ingatan akan kejahatan yang aktornya adalah aparat negara. "Yang wafat mungkin tidak bisa dihidupkan kembali, akan tetapi almarhum masih mempunyai hak memperoleh keadilan, dan itu merupakan tugas kita yang masih hidup".
Profile Image for Sinta.
5 reviews
January 7, 2024
Deserve 5 stars!!

Alm. punya image yang unik dan dikatakan sebagai Sherlock Holmesnya Indonesia dengan gayanya itu. Buku ini yang membuka wawasan gua tentang dunia forensik pas pre-klinik dan berfikir kalo forensik itu keren banget. Secara keseluruhan, bukunya berisikan ringkasan ringkasan khasus yang pernah beliau tangani. Gua belinya di google books karena bukunya susah dicari, sampek sekarang belum bisa lanjut yang series 2 karena gak nemu nemu yang hard copy :( google books adanya yang 1 ajaah.....

sangat sangat keren.....

Profile Image for Kiasatina Putri Ariviandari.
22 reviews
September 12, 2025
This book contains many stories related to cases that involved the writer as a forensic doctor in Indonesia. The cases ㅡ ranging from the underrated to the famous ones ㅡ are unfolding in the most concise way to be told. At first I thought this just was composed of the real stories, but there are many underlying theories and knowledge included. I am giving this three stars just because I think it needs a rearrangement of the chapters that it might be more systematical. I feel that the writer just wrote without considering sorting the pieces into more appropriate categories.
1 review
Read
June 23, 2021
SEJARAH DALAM PENGUNGKAPAN MASALAH PELANGGARAN HAM YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM PEMERINTAH INDONESIA. SAMPAI SAAT INI BANYAK ORANG HANYA MENGETAHUI BERITA NARASI YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH UNTUK MENUTUPI KEJANGGALAN KEMATIAN ORANG YANG INGIN MENGUNGKAP BEBERAPA PELANGGARAN HAM YANG PERNAH DIJADI DI INDONESIA. SAMPAI AKHIR NYA RILIS BUKU BERJUDUL INDONESIA X FILES KAEYA ABDUL MUN'IM IDRIES YANG MENJELASKAN SECARA FORENSIK KEJADIAN SEBENARNYA YANG TERJADI.
Profile Image for Sarah Reza.
235 reviews3 followers
July 21, 2023
Buku yg berisi banyak kasus kriminal yg fenomenal sampai yang tidak (saya) ketahui. Saya pikir, setiap kasusnya akan dibahas secara panjang dan akan sedikit membosankan. Ternyata tidak. Semua kasus ini dilihat dari sudut pandang dunia forensik. Mungkin ada beberapa istilah yg rasanya asing atau baru ditemui. Semua kasusnya benar2 menarik.
Walaupun buku ini non-fiksi, saya rasa akan tetap bisa dinikmati bagi orang2 yang memang menyukai buku bertema crime.
Profile Image for Wara  Samsarga.
5 reviews
August 2, 2024
Dari zaman preklinik selalu tertarik sama ilmu forensik karena serasa jadi detektif. Setelah masuk jadi dokter muda dan lewat stase forensik semakin suka ilmu forensik apalagi kesempatan liat banyak otopsi. Sayangnya gk lanjut ngambil spesialisasi jadi dokter spesialis forensik

Buku yang menarik untuk yang penasaran dan ingin tau apa itu dokter forensik , bagaimana pekerjaan dokter forensik, dan kenapa ilmu forensik itu penting untuk mengungkapkan kebenaran
Profile Image for 01089798 _ Pages.
33 reviews
February 17, 2022
Bukunya keren dan menarik untuk mengetahui kasus2 kriminal di Indonesia dari sudut pandang forensik 👍 saya sangat mengapresiasi usaha Dokter Mun'in utk menulis buku ini 👍 Bahasanya mudah dipahami walaupun saya rasa alur ceritanya yg meliputi keruntutan dan kesinambungan ceritanya masih agak kurang alus, tapi clear kok. Mantap!
Profile Image for camouflagge.
20 reviews
September 1, 2025
ilmu hukum bukanlah ilmu yang dapat berdiri sendiri, dalam memecahkan suatu perkara dibutuhkan bidang keilmuan lain untuk menerangkan perkara yang kabur, salah satunya ilmu kedokteran forensik!!

pada perkara pidana, ilmu forensik dapat memberikan kejelasan akan alat pembunuhan, mekanisme kematian dan penyebab kematian. melalui bantuan ilmu forensik perkara hukum pidana dapat dipecahkan!
Profile Image for RUTH.
4 reviews
January 26, 2022
Bukunya dikemas dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. Kisah penulis juga sangat inspiratif. Namun, bukunya tidak sesuai dengan ekspektasi saya, khususnya untuk kasus Setiabudi 13. Saya pikir akan dibahas dengan lebih sedikit mendalam di buku ini.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for B-zee.
578 reviews70 followers
January 4, 2019
Buku ini memuat serba-serbi kasus forensik yang pernah menjadi polemik di Indonesia, baik yang sudah selesai, maupun yang menggantung. Penulis juga memaparkan seluk-beluk ilmu kedokteran forensik, yang cukup mudah dimengerti oleh orang awam. Dengan demikian diharapkan semakin banyak yang memahami posisi kedokteran forensik, khususnya dalam proses penyidikan pidana, kematian massal, maupun bencana.

"Bedah mayat forensik diperlukan guna membantu tegaknya keadilan dan kebenaran di antara umat manusia." (Hal.107)
Displaying 1 - 30 of 78 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.