Penginapan Kucing Ketawa: Bagian Satu

Penginapan Kucing Ketawa #1

by Kaleb Budiman

Dulu, saat Salvo meninggalkan rumahnya, tak ada niat lagi untuk kembali. Rumah itu telah banyak menderanya dengan duka dan ia ingin melupakan segala kenangan pahitnya.

Tetapi, sesuatu terjadi. Enam orang tewas di dalam rumah itu, dan kini Salvo harus pulang untuk mengetahui apa yang harus ia hadapi.

280 pages, Paperback

Published April 8, 2022

Reviews

[Faira · Rating 5 out of 5]

Instan bintang 5! Saya sangat menikmati perjalanan Salvo dan Tamtam di Alam Situasi. Bagaikan berjalan di sebuah labirin tanpa ujung dan kembali ke tempat semula, Kaleb berhasil meracik dunia fantasi magis nan horror yang tidak bisa saya tebak alurnya.

Penokohan yang unik dan sederhana, membuat saya langsung jatuh cinta. Pemilihan diksi yang lugas dan renyah juga sesekali membuat saya tertawa terbahak-bahak hingga membuat saya lupa dengan penderitaan Salvo.

Salvo sang tokoh utama dalam cerita ini nyaris tergantikan dengan Tamtam ditengah cerita. Pada review yang lain dikatakan bahwa Salvo tidak banyak bertindak dan melakukan aksi nyata untuk memajukan jalan cerita, menurut saya memang benar bahwa Salvo tidak memiliki kontribusi nyata namun apabila kita melihat dari kacamata Salvo, manusia biasa yang terjebak dalam situasi magis, tentu benar tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah.

Tokoh lain seperti Jonlan, Olena, Holang, Pak Bonta hingga Kucing Gila tidak sepenuhnya baik yang putih, melainkan abu-abu. Jonlan, pemimpin yang baik rupanya masih tega dengan beberapa bawahannya. Olena yang lembut, rupanya menyimpan kemelut kesedihan di hatinya.

Di tengah buku, cerita akan berputar-putar di sekitar penyelamatan Salvo oleh Tamtam tanpa ada usaha yang berarti dan aksi Kucing Gila yang mulai mengukuhkan kukunya pada Penginapan di dalam hutan itu.

Sepertinya ending bukunya harus membuat saya melanjutkan bagian kedua. Saya akan memperbarui review ini setelah membaca bagian kedua

Review Bagian Kedua
Ini adalah update review saya setelah membaca bagian kedua karena tidak ada di Goodreads

Review ini mengandung spoiler. Di bagian kedua ini adalah lanjutan bagian pertama. Bagaimana Salvo dan Tamtam bisa keluar dari alam situasi? Apakah si Kucing Jelek akhirnya mendapatkan pembalasannya? Bagaimana akhir dari pelarian Salvo?

Semuanya terjawab lengkap di bagian kedua ini. Saya senang sekali akhirnya Salvo memutuskan untuk melakukan suatu tindakan dan akhirnya menjadi berani di buku ini.

Jika sebelumnya buku pertama lebih fokus dalam menceritakan masa lalu Salvo, di buku kedua ini lebih fokus pada kesembuhan mental Salvo.

Saya juga senang Pak Pansea masih hadir di buku ini. Dan beberapa tokoh seperti Pak Gatong juga.

Namun sayang seribu sayang, Tamtam kucing kesayangan kita semua tidak selamat dari Alam Situasi buatan Kucing Jelek itu :((

Saya menangis ketika membaca fakta bahwa Tamtam tidak ikut selamat. Di buku ini juga diceritakan sedikit masa lalu Tamtam.

Namun diakhir buku, hanya Salvo yang tahu kematian enam tamu di penginapan itu. Bukan saya sebagai pembaca. Sebenarnya saya ingin sekali ada penjelasan lebih detail lagi mengenai asal-usul Tamtam, Kakek tua pembawa Tamtam, awal pertemuan Jonlan dan Olena, siapa orang tua Salvo dll. Karena menurut saya masih banyak teka-teki yang belum terkuak :((

Saya sangat menantikan buku selanjutnya dari Kaleb Budiman

5/5

[Diva Tyas · Rating 2 out of 5]

Pas pertama bab-bab awal, rasanya excited banget! Langsung intense, dibuka dengan prolog yang misterius & mencekam. Cerita tentang penginapan di ujung cagar alam yang punya misterinya sendiri.

Pemilik penginapan itu, Salvo, harus kembali ke penginapan yang ingin dia lupain sejak kejadian traumatis. Dia kembali karena ada kasus ditemukannya 6 mayat di penginapan yang dia punya. Waktu dia balik ke penginapan itu, dia terlempar ke Alam Situasi yang dibuat oleh 'Kucing Jelek', sosok kucing mistis jahat. Salvo terus terusan mati - bangun - mati - bangun di alam itu karena diburu sama segerombolan tikus terus menerus. Salvo dibantu untuk keluar dari Alam Situasi sama kucing penjaganya yang mistis juga, namanya Tamtam.

Awal cerita yang intense, tapi dibuat anti klimaks di tengah-akhir yang ceritanya ngulang terus mati-bangun-mati-bangun. Misteri di prolog juga belum terungkap full. Seru di awal, boring di akhir. Harus baca bagian II buat membongkar misterinya.

[dev. · Rating 5 out of 5]

What a nice book for distraction!

Buku ini sebenarnya cukup ringan, tapi imajinatif banget. Selama baca, aku berasa kayak anak kecil. Imajinasi dibuat liar sekali, ngebayangin kucing magis yang bisa baca mantra.

Di buku pertama, banyak banget pertanyaan yang masih gantung. Aku masih bingung sebenarnya kucing itu kenapa, dia siapa. Meskipun dijelasin sedikit, tapi masih gantung. Semoga di buku kedua pertanyaan ini dan pertanyaan lain bisa kejawab.

Cerita di buku pertama juga cenderung monoton dan repetitif. Berharap banget di bagian kedua ada lebih banyak aksi dan pertikaian langsung. Karakter Salvo potensial banget buat jadi pahlawan, tapi di buku pertama he barely did nothing😭

Overall, ceritanya tetap memuaskan. Beneran masih belum move on sama liarnya fantasi yang dibuat penulis. Love it💕

[Abovetheclouds · Rating 3 out of 5]

Akhirnyaaa selesai juga aku membaca bagian satunya, awalnya pengen drop aja soalnya aku sangat sulit mengimajinasikan fantasy yg ada di buku ini tapi, ada bagian2 yg membuatku ingin terus membaca buku ini jadi kuputuskan untuk terus membacanya saja. Sebenarnya fantasy yg disuguhkan dalam buku ini cukup seru, dengan plot maju mundur dan adegan2 yg repetitif. Tapi, aku suka bagian2 yg menunjukkan kehidupan Salvo dan keluarganya. Sebenarnya aku juga bingung karena dalam buku ini menyinggu beberapa dunia yg berbeda-beda, sehingga harus fokus membacanya

[Ody · Rating 1 out of 5]

I love the beginning of the story and its grand idea, but the rest of it was a no for me. Too many unnecessary flashbacks. The slow plot was killing me. There was almost no climax and the ending was not really the ending because it continues to the second book, which is not effective, why don't just put it together and make it longer as it needed?

[Nanadhoi · Rating 4 out of 5]

Rasa macam ternanti-nanti apa yang jadi seterusnya, tapi bila situasi yang sama berulang (TamTam kena keluar dari alam situasi) buat saya sebagai pembaca rasa agak penat (walaupun mimpi Salvo berlainan). Pada halaman terakhir baru sedar ada sambungan cerita, harap ianya tak memenatkan juga huhhu.

[Maulid · Rating 4 out of 5]

Seruuuu tapi temponya kek lambat banget. GEMES BANGET WOYYYYYYY! CAPEEEEEEE

[Rion · Rating 5 out of 5]

Sedih sih endingnya. Setia banget tamtam🥺

[Bunga Mawar]

Pinjaman pertama dari Panjalu e-lib.