Jump to ratings and reviews
Rate this book

Emerald Pieces #1

Emerald Pieces: The River and The Dance

Rate this book
Dua orang yang mengaku berasal dari klan Naditirta membenarkan bahwa merekalah penyebab kematian Putri Manika. Raja yang geram memutuskan menghukum klan Naditirta, sekaligus meniadakan Festival Naditirta, meskipun festival tersebut adalah bukti penghormatan klan Naditirta akan leluhur mereka. Tak menemukan titik penyelesaian, Raja pun membumihanguskan klan tersebut, tetapi salah satu anggota klan meneteskan darahnya di Sungai Naditirta sehingga sungai itu mengamuk dan menenggelamkan kerajaan. Hanya klan Naditirta yang bisa menenangkan kembali sungai tersebut. Dan satu-satunya anggota klan yang selamat adalah Sanum. Selama 8 tahun Sanum menjalani `hukuman`nya, menjaga Sungai Naditirta agar kerajaan tetap aman. Akhirnya tiba waktu untuk Sanum mendapatkan kebebasan. Sayangnya, orang-orang serakah ingin membatalkan pembebasan gadis itu.

256 pages, Paperback

Published August 31, 2022

5 people are currently reading
47 people want to read

About the author

Mia A. Ulfah

3 books2 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
7 (16%)
4 stars
18 (42%)
3 stars
16 (38%)
2 stars
1 (2%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 14 of 14 reviews
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
March 31, 2023
Actual rating: 3,5

Terlepas dari awalan cerita yang cukup bikin terganggu karena banyak info dump dan penjelasan world building-nya yang kacau, ceritanya cukup seru. Pembaca diajak menebak alur dan menebak karakter mana yang jahat.

Pradipta egois dan kekanakan memang, tapi entah gimana terasa abu2 karakternya. Belum lagi Shanum yang kalem dan Genta yang tertekan. Kayaknya tokoh paling menderita ya Genta, deh. Kasihan banget dia di posisi nggak enak, disalahpahami lagi :(

Intinya, buku ini seru dan bikin penasaran.

Kekurangannya, persis seperti yg kusebut di awal, info dumping-nya nggai sedikit. Bahkan sampai pertengahan halaman masih belum menemukan satu hal yang bisa menarik minat. Sempat bosen juga. Untung punya buddy read, jadi merasa terpacu buat lanjutin. Baru di pertengahan buku nemu sesuatu yang seru (waktu part flashback).

Penjelasan world building-nya nggak smooth plus blend sama alur. Penjelasan panjang lebar ditambah info2 kurang penting malah makin mengaburkan alur yang sebenarnya. Malah aku mikir sebenarnya cerita ini nggak panjang2 amat seandainya melewati proses penjelasan wb-nya. Dan karena nggak bisa konsentrasi sama sekali sama semua babibu-nya, aku pilih ignore buat hafal dan fokus ke alur.

Perpindahan "kepala" yang juga bikin pusing. Entah penulis pakai sudut pandang orang ketiga serba tahu atau orang tertentu. Terlalu campur di sini. Di satu paragraf yg sama bisa pindah kepala beberapa kali. Yang lebih chaos-nya, fakta yang muncul di alur bisa dobel. Seperti ketika Genta tahu soal pelaku sebenarnya di balik insiden 8 tahun lalu dari Prama. Ini jelas pov Genta yang tahu. Tapi jarak beberapa paragraf kemudian mendadak Shanum sudah tahu pelakunya, sama seperti Genta. Ya, mereka memang bertemu sebelumnya, tapi seingatku Genta nggak kasih tahu Shanum soal apa yg disampaikan Padma. Terus Shanum tahu dari mana?

Satu lagi, font-nya astagaaa! Amat sangat (tidak) ramah di mata. Kecil banget hey, mana bacanya di hp lagi 😭 tulisan kecil dan rapat, kombinasi perfect :'(
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
March 31, 2023
3,5 🌟

Woaaah, butuh buku keduaaa, gantungnyaaaa, wkwkwk.

•Pros:

Kupikir, hal paling aku suka di buku ini tuh eksekusi dari tengah ke akhir. Karena dari sana bukunya page turning. Karakternya cukup konsisten. Konsisten kekanakan dan naif :( I dunno if those things should pu it on pros or maybe cons. 😂

Tiap chapternya buat pengen baca karena penasaran selanjutnya gimana. Padahal konfliknya klise tipikal aja fantasy.

Terus aku suka samaaa side kick nya. Lazuar (?) lupa namanya karena dia muncul seuprit, trus suka juga sama Ambar dan Lora. Karena mereka bertiga ini pinter.

•Cons:

Hal pertama yg biasa aku liat dari cerita gini tuh ya world building sama magic system-nya. Tapi dua2nta di buku ini gk berhasil. Eum, kurang berhasil. WB nya tuh sbnernya pke AU Indonesia sih ya, pas jelasin pulau2 tuh yaaa tahu aja itu Indonesia, tapi tuh menurutku nggak believable settingnya. Mungkin dari pemilihan diksi yang kekinian jadi menghilangkan vibes zaman dulunya? Dan magic system nya juga enggam jelas. Kemampuan2 yang digunakan ini enggak ada sistemnya sih keknya, terkesan asal aja selama itu dibutuhkan plot. Kalau butuh pengantar pesan, diadain sihir ini, butuh penyamaran diadain kemampuan itu, dan haa termasuk yang lain juga.

Tokoh utamanya yg naif banget. Jujur aku stress aja sama Dipta. Buat seukuran yang mau nyelametin orang tapi nggak punya rencana kek???? Trus rencananya juga sembrono. Ini untung aja ada Lora. Genta juga nggak pinter jadi raja. Terlalu naif. Untuk ukuran yg punya trust issue dan kesedihan menimpa tuh, dia terlalu gampang dikibuli dan nggak hati2 aja sih menurutku. Sanum yaa tipikal pick me girl yg jadi 'high school' sweetheart yg disukai cowok-cowok kece.


Overall bukunya readable dan lumayan okelaah buat fantasy Indonesia.
Profile Image for Rossa Imaniar.
220 reviews5 followers
February 10, 2024
“Beri pertolongan ketika kau mampu melakukannya. Juga hargai setiap pertolongan yang kau terima.”

“Jika kau tahu kau dianugerahi kemampuan tertentu dan kau bisa melakukan sesuatu dengan itu, maka lakukanlah. Jangan berpikir itu untuk siapa atau untuk apa. Jika kau tahu yang kau lakukan adalah hal yang baik dan mungkin berguna, maka lakukanlah. Suatu saat pasti itu akan bermanfaat.”

3.5/5 🌟 untuk novel ini. Cukup suka sama novel ini, ceritanya lumayan seru. Jujur, di awal-awal aku merasa bosan. Ceritanya baru terasa seru ketika si Dipta melakukan misi untuk menyelamatkan Sanumaya. Dan aku dibuat penasaran dengan lanjutannya, bagaimana dengan keadaan Genta dan Lora yang sedang terluka. Bagaimana dengan pelarian rombongan Dipta yang menuju Devata, yang pastinya bakal di buru oleh pihak istana. Pinginnya langsung baca novel ke-duanya, tapi sayang di iPusnas belum ada. Semoga di iPusnas segera ada biar bisa baca lanjutannya.
Profile Image for Shanifiction.
221 reviews71 followers
April 22, 2024
Pas di awal aku ngerasanya lambat, tapi begitu mendekati akhir seru banget! Aku gak nyangka politik kerajaannya bakal kental di novel ini. Itu yang bikin menarik dan seru buat aku.
Profile Image for Bila.
315 reviews21 followers
September 21, 2022
3.75

Aku cukup suka.

Kalau boleh jujur, buku ini dimulai dengan agak membosankan. Ga banyak hal yang terjadi, lalu tiba-tiba banyak hal yang terungkap (bahkan di awal rasanya kebanyakan untuk ukuran buku pertama). Minimnya penokohan membuatku ga bisa menyukai atau membenci tokoh utama kita. Atau tokoh lain.

Serius deh, awalnya aku mau drop buku ini - sampai aku baca bagian penjelasan kejadian masa lalu. Disini, penggambaran kejadiannya cukup membuatku tergugah. Persahabatan dan tragedi yang bikin aku pengen lanjut baca. Dan bener kan walau ada bagian yang kurang sreg tetep aja aku suka 1/3 akhir.

Apalagi akhirannya tuh. KAGET AKU. Gantung banget! Jadi penasaran sama lanjutannya!

Lalu, hal yang terungkap di paruh pertama ternyata belum semua yang perlu dipertanyakan. Masih ada yang tersembunyi sampai akhir buku, malah nambah pertanyaan. Maafkan aku yang sudah buruk sangka 😩😭

Intinya:
- kalau kalian terbiasa baca buku yang lebih banyak narasi, buku ini bisa dicoba.
- rasanya buku ini bukan ditujukan untuk kalian yang lagi pengen nambah cowok fiksi deh.
- kalau bagian awal bikin bosen, SABAR!

Dan aku menunggu kelanjutannya! 🥰
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews13 followers
August 28, 2024
Gantung ...

Ya, karena buku ini ada 2 seri. Setelah ini, aku akan baca buku keduanya~~

-----

Sebenarnya alasan membaca buku ini karena sedang menjajal diri dengan membaca buku bertema fantasi. Lalu, ketemu buku fantasi lokal karya penulis anak bangsa, tsahh. Dan bagus. Suprisingly, untuk aku yang sebenarnya not into fantasy genre tapi bisa enjoy banget baca buku ini.

World building-nya middle grade jadi aku masih bisa ngikutin. Page turner banget pula.

-----

[+]

Yang aku suka dari buku ini adalah plot ceritanya. Meski fantasi, tapi sangat mudah dipahami. Aku jadi mengkhayal, oh gini ya Sungai Naditirta, oh begini ya Nusaharsa, Kerajaan Yava, karakter dan pakaian Dipta, Sanum, Genta, Lora, Azu, dan yang lainnya.

Tema yang diangkat pun menarik. Tentang perebutan kekuasaan, dampak limbah dan peran pemerintah, teknik dan strategi perang serta melumpuhkan musuh.

[-]

Nah, dengan tema dan plot cerita yang bagus, tapi ada kekurangan dalam penuturannya. Di buku setting-nya pada tahun 1700an, tapi kenapa bahasanya terkesan modern, ya? Kayak sedang di zaman sekarang. Aku kira bahasanya lebih baku. Tetapi, mungkin agar lebih mudah memahami cerita, makanya penuturannya dibuat luwes.

-----

Akhir kata, buku ini bisa dibaca untuk yang mau mulai baca kisah fantasi. Seru, sat-set hanya 256 halaman. Font-nya juga nggak kekecilan, sedang-sedang saja.

4⭐️

🏝🌊💃
Profile Image for Kern Amalia.
355 reviews1 follower
March 26, 2023
Gile yah.. penulis kita jago2 juga buat buku genre fantasy. Seru parah coy! World buildingnya jg ajigile rapih bgt. Aku suka bgt sih. Galau mau ngasih berapa ⭐Btw ini buku ke-1🫠 ditunggu buku kedua nyaaaa!!!

4.75⭐hampir perfect krn kesel digantung ceritanya 🤡

THE WORLD BUILDING WAS SO GOOD!

Wah gile juga yah..ternyata penulis2 kita tuh ga bisa diremehin loh di genre Fantasy ini! Aku udah baca beberapa buku fantasy dr penulis Indonesia kayak heavenly nya kak Prisca atau Alamanda nya Nellaneva. Dan wah! Hebat sih!

Latar yg di narasiin tuh kuat banget. Bisa kebayang di kepala. Pdhal di buku ini tuh kyk dunia baru tp krn detail yg dikasih bikin terbayang aja gimana kerajaannya, gimana wilayah desa nya, dll.

Ini seru banget ceritanya. Secara alur rapih, runut, padet, semua bagian kayk penting!
DAN WORLD BUILDING nya itu lohh!! Gilee..aku berharap ada gambaran peta macem buku fantasy luar gitu sih. Pasti cakeph deh😍 (( ralat.. Ternyata adaa dongg 😭))

karakter fav ku malah Lora sama Genta cuyy, sorry Dipta 😅
Profile Image for Dini Habibah.
29 reviews
January 11, 2023
3,5 bintang

Baca buku ini sekali duduk. Menarik karena latarnya terinspirasi dari Indonesia. Jarang banget nemu cerita fantasi petualang gini yang pake latar belakang Indonesia. Penjelasan karakter disebutin dalam narasi, jadi bagi kalian yang enggak suka semua kejadian atau karakter langsung dikasih tahu secara gamblang, mungkin akan terganggu. Kalau aku fine-fine aja.

Pas awal baca buku ini udah curiga, masa iya tumben-tumbenan novel fantasi cuman 200an halaman. Dan bener dong. Pas di akhir eng ing eng, bersambung. Menangis aku tengah malem. Sangat ditunggu kelanjutannya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Intan Pratiwi.
43 reviews
June 1, 2023
Pas bab awal terasa membosankan karena penjelasan tokoh yang begitu detail tapi masuk di tengah cerita, cerita makin seru dan menegangkan juga, penasaran sama the next chapter nya waktu dipta and the geng melarikan diri ke devata, yes akhirnya udah launching next cap tinggal nabung aja buat beli, hehe, kalau gak ya nunggu ebook nya keluar di GaTal
Profile Image for Nowela.
117 reviews2 followers
July 8, 2023
Ceritanya tuh seru banget. Nilai jualnya dapat. Tapi, tempo dan pergerakan alurnya terkesan terburu-buru. Ada beberapa poin yang di skip. Padahal itu bisa dikembangkan secara bertahap.

Vibes dan eksitensinya sama sekali tidak terasa gegara itu. Padahal aku suka alurnya
Profile Image for Na.
27 reviews
July 8, 2023
Tema yang lagi-lagi aku suka. Ditambah dengan penuturan cerita yang mudah diikuti, membacanya sampai dengan halaman terakhir pun juga tidak terasa. Apalagi ditambah dengan akhir yang tidak diduga🥲 Jelas sudah kalau cerita ini butuh sekuelnya segera😁
Profile Image for dranavs.
95 reviews
June 27, 2023
temanya menarik. ngambil latar Nusantara di dimensi fiksi dan kerajaan. jarang-jarang banget kan ada yang begini...
Profile Image for Desti Rachmadyah.
125 reviews4 followers
October 26, 2022
Di saat kita bisa melakukan sesuatu untuk menolong orang lain, tapi memilih untuk tidak melakukannya demi kepentingan sendiri, itu akan memunculkan rasa bersalah yang luar biasa. – Pradipta, hlm 63

***

Apa yang menjadikan novel ini menarik?

Pertama, covernya. Berlatar hijau dengan ilustrasi tiga tokoh utamanya: Dipta, si anak bangsawan yang dibenci rakyat Yava; Genta, sang raja muda yang terombang-ambing tahtanya; dan Sanum, si peri air yang terjebak dalam "hukuman" dan juga cinta segitiga antara dua (mantan) sahabat Dipta-Genta.

Kedua, karena konsep distopia yang diusung. Di awal-awal mungkin novel ini agak rumit, semua konflik dituangkan di bagian pembuka novel; ketidakadilan pemerintah isu pemberontakan, isu tahta yang tak seharusnya, sampai ke perbudakan. Belum lagi banyak tokoh yang ditumpah ruahkan tapi tiba-tiba "menghilang". Tapi begitu menyadari bahwa Emerald Pieces yang dimaksud adalah Zamrud Khatulistiwa, novel kembali ke pace fantasinya.

Apalagi ketika kita mulai masuk ke pertengahan novel, kita akan dibawa kembali ke masa sewindu lalu, masa-masa awal dimana konflik terjadi dan awal mula Sanum menjalani "hukuman"-nya. Masa-masa persahabatan Dipta dan Genta juga masih terasa hangat.

Mungkin membaca novel ini harus sabar-sabar ketika menghadapi deskripsi yang banyak dituangkan dalam narasi. Buat yang lebih suka menangkap ide cerita lewat percakapan, hal ini mungkin akan sedikit membosankan setidaknya sampai lewat pertengahan cerita. Hal lain yang disayangkan, meski memberikan kejelasan akhir akan aksi penyelamatan Sanum, akhir novel ini sendiri terasa menggantung—apakah akan ada buku keduanya?

Oh, dan entah kenapa, di adegan Dipta masuk ke Yava-Naditirta, tiba-tiba terngiang lagunya Raisa - Nyawa dan Harapan.

***

Orang-orang berpikir, alam bisa menyembuhkan dirinya sendiri, jadi manusia tidak perlu terlalu khawatir. Tapi beberapa orang sadar, hal yang diabaikan itu adalah awal dari bencana jika manusia semakin serakah. Dampaknya tentu tidak akan kelihatan hari ini atau esok, tapi entah apa yang akan terjadi di masa depan nanti. – hlm 194
Profile Image for Ayu Wijayani.
114 reviews1 follower
July 31, 2025
3.75⭐️
I think this is such a well written book, from the world, the plot, the charactèrs, even the political intrigue is really well thought. I don’t think the political intrigue is new, but it’s really well thought so a plus point.
Displaying 1 - 14 of 14 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.