KALAU TIDAK DILANDASI KEPERCAYAAN, APA LAGI YANG BISA DIHARAPKAN DARI SEBUAH HUBUNGAN? Awalnya hanya pertemuan bisnis biasa. Namun, sikap atraktif Fanny membuat Ryan menaruh perhatian, dan perasaannya bersambut. Dimulai dengan pertemuan pertama kemudian lanjut pertemuan lain yang lebih mendebarkan. Sejauh itu, Ryan merasa nyaman dengan hubungan mereka. Sampai kemudian dia mengambil langkah yang sebelumnya tak terpikirkan bahkan oleh dirinya sendiri. Sementara itu, Fanny mengira bahwa statusnya dengan Ryan hanya sebatas hubungan kasual seperti yang pernah dia jalani sebelumnya. Tetapi pertemuan mereka yang cukup intens membuat dia bisa melihat sisi Ryan yang di luar dugaan. Kendati begitu, Fanny masih melihat Ryan sebagai sosok womanizer yang sudah sangat lihai berurusan dengan perempuan, sehingga pernyataan cinta laki-laki itu hanya dianggapnya angin lalu. Lantas, kalau hanya sebatas itu penilaiannya, akhir seperti apa yang diharapkan Fanny atas hubungan mereka?
Huaaaaa sukaa bangeeet, wkwkwk. Kenapa kalau yg kusuka selalu kerasa tipis dan cepet? Wkwkwk. Duuuh. Nggak mau pisah dulu sama couple yg inimah, wkwk.
• Pros:
There's a lot of layer in these characters. Yup, mereka tetep ganteng, cantik, baik hati, and what so called to good to be true, tapi jdi TGTBT bukan berarti nggak punya layer, kan? Ya inilah contohnya, Ryan-Fanny. Dengan segala kesempurnaannya tapi tetep punya three dimensional characters yg lbih relate dan nyata.
Yg pling aku suka closure-nya sih ya. Menurutku perfect banget. Karena kliatan gtu lho perubahannya. Yg mana mnunjukan juga kalau aku sukaaaa sama character's arc-nya. Mereka nggak stagnan, mreka mengakhiri masalah mereka dengan dewasa. Serius sih, suka banget sama karakternya. Their goal, their misbeliefs and their needs are delivered very very well!!
Aku juga suka sama dynamic mereka as a couple, as person, and as human being. Ih udahlaaah suka banget. Wkwk.
Ceritanya juga nggak bertele2. Ktanya emang bnyak yg di cut, ya, tapi mnurutku buku dengan tebal 288 halaman ini tetep solid dan nggak kurang. Buil up mreka udah dibangun di buku Retrocession jadi di sini udah ada juga chemistry-nya.
•Cons:
Menurutku cerita ini nggak bgtu mudeng kalau dibaca sendiri ya. Jdi emang harus baca bku sebelumnya. Bku Retrocession karena bnyak event di sini yg bahas Alya-Radit. Jdi bakaln rada lost gitu. Pokoknya seperempat bku ini banyak bahas mereka.
Dan mungkin krena build up nya dri bku Retro jadi pas di sini beberapa chapter awal kayak potongan2 scene.
Saya ingat waktu review buku penulis yang Retrocession, saya bilang kalau tertarik dengan karakter Ryan dan Fanny. Eh, ternyata dibuatin buku versi mereka dong.
I have to say the author's writing skills are improving. Saya enjoy bacanya, walaupun memang porsi terbesar di buku ini adalah percakapan antar tokoh tapi menurut saya itu esensinya. Ditambah saya memang suka character-driven books dimana alurnya itu lebih fokus ke perkembangan karakter serta inner personality Fanny dan Ryan. Karakter mereka juga menarik dan nggak monton dibanding karakter utama di buku pertama penulis
I wish I could give more stars, tapi saya masih kurang nyaman sama transisi cerita yang loncat-loncat dan kurang smooth. Lalu, ada beberapa missed details contohnya kayak karakter Yudha, sayang aja si dia mustinya ada peran penting dalam novel ini malah numpang permisi doang. Needless to say, saya lebih suka buku ini daripada buku pertama penulis yang sudah saya baca.
Tbh, udah lupa gimana alur Retrocession, makanya sempat bertanya-tanya apa bakal bisa mengikuti kisah mereka tanpa ngerasa jadi "outsider". Tapi, akhirnya nekat juga sih haha dan nggak ngerasa lost, walaupun memang bagian Alya-Radit agak bingung, sih (sangat disarankan baca Retrocession sebelum baca buku ini).
Sosok Fanny menarik perhatian Ryan. Sejak awal, Ryan ingin mengenal Fanny lebih jauh dan ketika kesempatan itu diberikan, justru Fanny menyimpan banyak keraguan. Mereka bisa langsung memulai hubungan tanpa halangan, tetapi masa lalu Ryan yang baru Fanny tahu masih membayang, Ryan yang enggan mengatakan alasannya berpisah dengan sang mantan, dan predikat yang Fanny tahu dimiliki Ryan sebelum mereka menjadi dekat.
Walaupun bagian Alya-Radit bikin ngah-ngoh, tapi harus kuakui, aku suka banget sama kemistri Ryan sama Fanny ini! Kayaknya akhir-akhir ini mood bacaku terselamatkan karena bertemu karakter cewek yang tough outside, fragile inside.
Alasan kenapa Fanny ngeyel banget minta dikasih penjelasan dan kenapa Ryan tetap pegang prinsip nggak mau kasih tahu soal masa lalunya itu sangat bisa dipahami. Rispek abis sama si Ryan malah. Dia yang posisinya nggak diuntungkan, tapi tetap hormat sama orang itu. Ah, dahlah, beruntung banget ini si Fanny.
Ending-nya manis, sih. Sebenernya satu buku ini manis. Kayak cokelat dingin di hari yang panas atau sebaliknya. Kombinasi yang nggak bakal bikin kecewa. Alurnya juga packed. Dari awal sampai akhir ikut deg-degan, kayak what's next, what's next. Bagian deskripsi pekerjaannya agak berlebihan di beberapa bagian, tapi masih bisa dimaklumilah.
Intinya, buku ini bakal jadi pilihan tepat ketika mood bacamu anjlok~
Udah ngikutin cerita ini dari sejak di wattpad, so it's feels really nice to meet Ryan and Fanny again dalam sebuah buku dan tau gimana cerita mereka berakhir.
All characters are built perfectly! Amaze banget sama Kak Ayu bisa menggambarkan karakter mereka dengan begitu baik. Character developmentnya berasaa banget! i just love how Ryan and Fanny deal with their problems and make things works between them.
Gue cukup relate dengan karakter Fanny, as an Alpha girl. And honestly, waktu masalah diantara mereka muncul, i'm on her side. My pride and ego was just too high and i hate when someone ruin it. Sampai akhirnya, well, ikut berasa tertampar juga dengan perkataan Ryan (lol)
And for Ryan, he is too good to be true. Gue jatuhhh cintaaa banget sama pola pikir dia, tolongg. Gimana dia bisa berpegang teguh sama principle-nya, bisa nempatin posisi dia dengan baik di setiap permasalahan, kepekaan dia, how he respect woman, and how he deal with himself. Dia selalu tau apa yang dia mau, dan itu point plusnya. Gak ada yang lebih keren dari laki-laki yang tau apa yang dia mau capai dalam hidup.
Semua dialognya ngalir begitu aja, gak boring. Even saat percakapan tentang bisnis ya, yang mana diluar ranah gue banget, tapi gue tetap bisa enjoy aja. Seakan gue juga paham soal bidang itu wkwk. Footnotenya membantu banget kok.
Dan yang terpenting, closurenya. Reasonable and acceptable. Dari keseluruhan novel bisa dibilang part ini yang paling gue suka. Semuanya jelas, gak ada yang mengganjal. Dan apa yang jadi keputusan bersama itu bisa diterima. Actually, i feel so many emotions in this part.
Sebagai pentup, serius nanya, cari yang kayak Ryan ini dimana ya? mau satu tolonggg
Duhhh setelah sekian lama hiatus baca buku, akhirnya aku menemukan sebuah buku yang membangkitkan semangat membacaku kembali, thanks alot buat kakak Fany dan Abang Arrayan ya ampooonnn. Kalian ini bikin gemes..
Btw aku suka banget sama cara setiap tokohnya berinteraksi. Asyik aja gitu, ngalir banget, aku yang baca jadi nggak sadar pas uda ending. Cuma yang bikin aku kurang nyaman (ini kembali lagi ke selera masing2 aja ya gaiys), pada saat interaksi antar tokohnya terlalu dominan b.ingnya. aku sampe nyeletuk tanpa sadar ini buku lokal atau buku luar sih wkwkwkw
but overal, buku ini jadi buku favorit aku ditahun ini. Dari para tokoh utamanya, sampe tokoh2 pendampingnya punya porsinya masing2. Alur ceritanya keren, kekinian banget. Yang paling bikin aku mupeng tuh profesi mereka. Dan ini bener2 sesuatu yg baru banget buatku ttg pekerjaan mereka. Banyak hal2 baru yang aku dapatkan dari kisah mereka. makin menginspirasi. dan masih banyak lagi hal2 seru yang akan kalian dapat kl baca buku ini heheheh. aku semalaman kelar baca buku ini sampe 02.38 pagi (sampe ingat banget jam tidur semalam wkwkwkw(
Hanya saja waktu konfliknya Alya-Radit bikin penasaran sih, mungkin ada baiknya konflik bagian mereka jgn terlalu dibuat penasaran nggak sih (atau apakah ini memang di sengaja untuk pertanda bakalan ada next cerita tentang mereka?).
AAAA sorry cuma bisa kasih buku ini 2,5 bintang. Awalnya saya cukup menikmati ceritanya--saya tertarik sama karakter Ryan-Fanny dan gaya penulisan buku ini juga enak buat dibaca.
Namun setelah beberapa bab, saya bosen banget. Isinya cuma Ryan di SG-Ryan di KL-Ryan di JKT ketemu Fanny-makan bareng-tidur bareng-Ryan Fanny ke nikahan teman-makan bareng-tidur bareng-Ryan di SG-Ryan di JKT ketemu Fanny- and on and on and on gitu terus berulang-ulang. Saya merasa kayak lagi baca buku-bukunya Sally Rooney yang mostly no plot just vibes & character-driven gitu, dan sayangnya saya bukan target pasar buat buku-buku kayak gitu.
Bukannya buku ini tanpa plot sih, tapi konfliknya memang baru muncul di akhir. Padahal, konflik itu yang membuat pembaca bisa melihat kalau Ryan dan Fanny ternyata nggak se-perfect itu--ternyata, mereka juga manusia dengan kekurangan yang kompleks. Menurut saya, pemecahan masalahnya juga menarik karena memicu character development dari Ryan-Fanny. Sayangnya, konflik ini cuma secuil di akhir buku, jadinya mostly buku ini terasa flat aja menurut saya. Di akhir baca saya udah baca cepet aja biar cepet kelar😭🙏
Overall saya sebenarnya suka tema, karakter, world-building-nya. Tapi terlalu flat di awal jadi saya kurang menikmati bacanya :( But still a nice read, tho! Apalagi kalau suka buku-buku yang character-driven.
Buku ini terasa agak mirip dengan buku pertama Retrocession. Persamaannya:
1. Plot yang adem-ayem sepanjang 2/3 awal buku, baru muncul konflik dari orang ketiga/keempat 2. Karakter Ryan yang terasa tidak jauh beda dengan Radit. Perbedaannya ada di latar belakang keluarga dan cara menyikapi perasaan jatuh cinta
Perbedaan mencolok ada pada karakter Fanny. Sisanya masih menggunakan latar Jakarta-Singapura, kantor, apartemen, dst dengan tambahan komentar Ryan dan Fanny tentang hubungan Alya-Radit. Akhir cerita bisa diterima, meski agak mbulet dulu seputar pembenaran masing-masing dari Fanny dan Ryan.
Entahlah, apakah keluhan saya tentang karakteristik novel chicklit Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Metropop ini legitimate. Mungkin kurang tepat kalau ditujukan ke novel ini, namun betapa sering frekuensi penggunaan latar Jakarta, profesi yang prestisius, penyebutan merek-merek premium, tokoh-tokoh yang tidak pernah susah finansial... menjadikan genre ini sebuah escapism dalam derajat tertentu. Mungkin saya lagi bosan. Mungkin juga genre ini, entar disadari orang atau tidak, sedang mengalami kejenuhan trope yang sering digunakan.
okay mari kita kesampingkan sejenak tentang reviewku, tapi damn lingkungan tokoh-tokoh di buku ini bener2 bikin iri, dari kerjaannya, teman, pasangan, bahkan orangtuanya pun kayak... omg such a dreaming life banget wrwrwr. anw, karena buku ini kayak apa ya, spin-off(?) dari retrocession, dan rentang aku baca ini dengan retrocession cukup lama (setahun ada, itupun aku baca di wattpad), jadi di awal agak2 susah menyesuaikan, tapi ke belakangnya sih aman. cukup banyak narasi bahasa inggrisnya, buatku yang belum bisa lancar bahasa inggris, agak challenging untuk membaca dan menyerap, bahkan mungkin saking fokusnya aku sempat menemukan typo di satu kata, but its good, karena cuma sat aja. yeah, overall this book is good. dan walaupun nggak sampe 300 halaman, tapi aku membutuhkan waktu dan jeda yang tidak sebentar untuk menyelesaikan buku ini
Awal baca buku ini aku ga terlalu suka sebab bahasanya mix Indo-Ing terlalu banyak, karena udah lama aku ga baca yg mix jadi ngerasa ga nyaman. Terus aku juga bingung dengan topik obrolan yang bahas hubungan Radit dan Alya temannya karakter utama dan baru sadar ternyata buku ini adalah buku ke 2 dari Retrology series pantasan aku ga gitu nyambung di awal. Tp aku tetap lanjut baca karena sudah terlanjur di pertengahan baru nyadar 😅.
Karakter utama di buku ini Ryan dan Fanny keduanya pintar, good looking dan menarik tapi beda aja kalau mereka udah pakai Logika. Kadang sulit untuk pakai Logika dalam hal percintaan dan kepercayaan nanti bakal ada konfliknya soal tersebut. Karena konflik tersebut aku jadi punya pertanyaan sih. Pentingkah kita mengetahui hubungan masa lalu dari pasangan kita yang tidak ada sangkut pautnya sama hubungan kita dan diri kita saat ini?
and selesai✨ glad to finish this one too. when I read the first book, fanny and ryan are the characters I adore so much too because how they can put themselves and adapt so goodly in every places but also so professional at teasing their bestfriends. now reading this one, realize that their characters has their own problems too despite how they can look so fine and funny to other people.
I like how this book is better cause I dont have to go back and forth to search engine just for some unfamiliar words and terms like before cause I notice there are few footnotes that help us as reader now and its so good. and the conflict is way more complicated than the first book too. Same like before, recommended for all of you who want to refresh your mind a bit before moving to another book or anything. I am curious about other’s stories too though, I mean Randi, Devan and Alex. Thats all!
Better kalau mau baca ini, harus baca Retrocession nya dulu sih. Walaupun bukan buku ke dua nya, tapi lo akan ngerti kenapa di bagian awal cerita timeline nya cepet banget — jujur ini agak bikin gue males nerusinnya.
Dari segi cerita, bener-bener vibe nya Ryan dan Fanny banget. Hubungan yang typically anak jakarta & womanizer. Sayangnya di buku requisition si Fanny gak terlalu bawel nyeleneh kayak di buku Retrocession, padahal itu yang gue suka.
Dari awal hint konflik nya tuh udah ditunjukin, sampe akhirnya dibagian puncak malah udah ketebak di gue. Sempet males banget sama Rara kayak gak punya harga diri 🙏🏻
Semoga di buku ketiga ada hint hint lanjutan hubungan Fanny dan Ryan yaa hahaha pengen banget tau mereka lanjut ke jenjang selanjutnya
Requisition is something. Ryan dan Stephany punya character development yang jelas dan terarah. Alur ceritanya ringkas dan emang tipikal cerita metropop pada umumnya. Meskipun, penyelesaiannya agak kurang kalau mengingat mereka mulai 'panas' berchapter-chapter. Halamannya dikit, tetapi buat baca tuh agak 'butuh waktu' buat baca biar narasinya meresap dan dapet feelsnya. Enak buat dibaca pas istirahat di sela-sela kesibukan. Pembawaan narasi juga keren sih karena vibesnya asik dan nggak kaku. In my opinion, Requisition is better to stand alone. Ngga melulu bahas Radit-Alya di beberapa momen yang seharusnya spotlightnya tuh di Ryan-Fanny. But, it's okay. Masih asik kok buat dibaca. Actually, i would love to give 4.5/5 for the rating tho because I LOVE ARRAYAN SO MUCH HEHEHE
the plot : ryan seorang konsultan, yg jatuh cinta dengan fanny, rekan kerjanya, berusaha untuk mendekati fanny, namun tingkah laku ryan justru membuat fanny bingung dan curiga, karna ryan dikenal sebagai womanizer
lambat laun, ryan dan fanny menjadi semakin dekat dan saat mereka mulai jujur dengan perasaan masing masing, muncul rara, mantan ryan yang gagal move on
my thoughts : kalian pikir ini buku office romance biasa??? kalian salahhh, ini juga ngebahas trauma masa kecil terutama keluarga
klo pengen baca buku romance yg gak menye tp agak sedikit berat permasalahannya, buku ini cocok bangettt
gaya penulisannya ngalir banget deh, sukaaaa dan seru banget bacanyaa, sama salting jg sih hehehe
membaca novel ini lumayan bikin capek karena banyak banget dialog bahasa inggrisnya. hedeh. tokoh utamanya sendiri adalah fanny dan ryan yang merupakan sahabat kental dari alya dan radit yang ada di novel reteocession. meski digambarkan berbeda namun bisa dbilang karakter dari tokoh utama di novel ini agak mirip yaa. cowok ganteng kaya ketemu cewek cantik yang juga sempurna. jadi rasanya agak bosan bacanya. heu
Awalnya agak bingung dengan ceritanya because it's like telling someone else's stories (?) I dunno pokokknya awal-awal agak bingung but tetap diselesaikan dan lumayan seru sih.. Character developmentnya Ryan cakep bets, I mean dengan trauma masih kecil itu dia tumbuh menjadi anak yang baik and it's not easy.. Pengen peluk Ryan banyak-banyak..
very suited my reading slump. alurnya oke banget, well written. tapi cukup setuju juga sama main problem yang sebenarnya agak lama banget buat muncul (?) di sepertiga akhir buku. for me, kinda off in terms ryan ngasih kesempatan kedua buat fanny? WHAT SECOND CHANGE I MEAN?? kayak timpang aja gitu. but overall, i finished this one in 3 hours, you named it sendirilah kalo buat seru bgt
This entire review has been hidden because of spoilers.
Seperti buku sebelumnya, buku yang kedua ini juga seru banget. Konfliknya khas buat orang dewasa dan nggak menye-menye, meskipun terkesan sepele.
Selesai baca ini, aku jadi sadar kalau perasaannya Ryan itu valid dan kekhawatirannya Fani juga sama validnya. Jadi, ya benar katanya Radit: nggak ada yang salah di antara mereka berdua.
Awalnya saya berharap dengan cerita selanjutnya dari kak ayu, sebenarnya saya enjoy di awal, ternyata sampai akhir saya tidak menyukainya, dikarenakan sangat mirip dengan retrocession, pembeda hanya dimasalah nya saja, karakter nya juga mirip-mirip, apalagi dalam penyelesaian masalah main lead nya, plek ketiplek dengan retrocession.
Arrayan definisi manusia itu banyak layer karakter yg langsung ditampilin. Banyak hal-hal terutama perasaan yg disembunyikan Ryan. Kalau Fanny nya cewek yg penuh pertimbangan banget dan LOGISSS BANGETT buat ukuran cewek yaa Love this book ❤❤
ㅠㅡㅠ no explanation. for a big fan of retro, this is the book and story ive been waiting. as expected, KAPALKU NGGA KARAM T.T ryan fanny is the embodiment of me and my partner whose egos are 'nembus langit'. quite a reminder, and much of an entertainment. loveeeeeeee this book n series sm♡♡
This entire review has been hidden because of spoilers.
It's actually not a good idea to read about these people back to back 🤣 kayak buku yang sebelumnya, konfliknya tuh ada di 1/3 akhir buku. Aku sukaaa sih sama konflik dan ceritanya, tapi nggak terlalu impressed sama 'kesempurnaan' fanny dan ryan 🤣
Requisitions gave me something I want to feel while reading a book—something that makes me want to join them. The way author describes their job and its environment made me think she’s actually one of them, a risk manager maybe hahahahhhhh. I read it long time ago, but I really love to re-read it
Suka bgt sama bukunya dan bagi yg suka dengan genre metropop pasti suka baca buku ini.. lumayan relate bgt sm kehidupan sekarang dan bener bener dpt bgt romacenya.. pokoknyaa seruuu
All I can say is … Ryan and Fanny were made for each other. In a way, this story, I feel the tension is more tense than Retrocession. I personally enjoyed the story.