Penulis Korpus Ovarium dengan cermat menjahit parabel-parabel Alkitab dengan kisah-kisah lokal (entah peristiwa historis maupun peristiwa mitologis) yang beredar di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, sehingga kisah-kisah yang berasal dari kedua khasanah itu membentuk semesta baru dalam puisi-puisinya; puisi-puisi tentang para perempuan dan kehilangan-kehilangan mereka ...
Dewan Juri Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2021: Dorothea Rosa Herliany Mario F. Lawi Nezar Patria
Buat yang baru mulai baca puisi, Korpus Ovarium ini bukan pilihan yang mudah. 💆🏻♀️ Buku pemenang DKJ Puisi 2021 ini berisi tiga puisi panjang yang lebih mirip narasi rumit daripada puisi biasa. Ritus Aborsi, Bedah Sesar, dan Parabel Kelahiran membawa pembaca untuk menyelami sejarah, budaya, dan mitos Mollo (NTT), serta perjuangan perempuan di tengah konflik sosial. 🧘♀️
Buku ini butuh referensi tambahan untuk memahami konteksnya, seperti buku tentang sejarah Mollo atau tragedi ’65. Jadi, nggak bisa sekadar dibaca santai.
Royyan Julian menulis dengan riset mendalam, menyatukan kisah Alkitab dan lokal, dengan misi moral yang besar.
Sebagai pembaca yang baru mulai mendalami puisi, aku pribadi sangat kesulitan menghabiskan satu buku ini. Aku bahkan perlu membacanya lebih dari sekali untuk benar-benar mendapatkan makna yang ada di dalamnya. Tapi, buku ini tidak membosankan, mungkin karena aku sudah terlanjur mengidolakan penulisnya, kali ya. 🙌
Buku ini mungkin terasa melelahkan, tapi sangat penting bagi sastra Indonesia. Kalau kamu siap untuk menyelami lebih dalam dan menggali banyak lapisan cerita, Korpus Ovarium ini bisa jadi bacaan yang sangat berharga.
Berisi tiga puisi panjang dengan ilustrasi yang menarik. Sampulnya bagus banget. Puisinya banyak memakai bahasa lokal Mollo namun tetap menarik dibaca. Kata penulisnya baca buku esainya dulu baru bisa paham isi buku puisi ini. Buku esainya dijual satu paket dengan buku puisinya kok jadi wajar kalau harganya agak mahal.
This poetry book (and Royyan Julian) won sayembara dkj 2021 for a reason! It was very well-written, beautiful, enchanting even the themes were, lowkey, dark & sad. All I can say is this one’s as great as Kawitan—the second winner too of sayembara dkj 2015. And oh… I love the illustration on the cover, shout out to Alan Fajar.
Korpus Ovarium; kutemukan saat menjelajahi Patjarmerah. Menjadi menarik saat membaca kata "Alkitab" di sampul belakangnya. Puisi yang dirajut dengan rapih menggabungkan beberapa bahasa Nusa Tenggara Timur. Tiga puisi yang mendalam, membuatku merinding. Dilengkapi dengan esai pendukung berjudul "Melawat Mollo Melawat Pah Meto" ✨