Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kereta Semar Lembu

Rate this book
Lembu tak pernah tahu kenapa dia dikutuk tak bisa jauh-jauh dari rel kereta api. Kutukan yang membuat dirinya berkelana menumpang kereta api, melewati seluruh jalur yang ada di Jawa, selama 100 tahun kehidupannya.

Tak juga pernah dia ketahui sejarah ibunya, atau tentang Mbok Min—yang mengasihinya, nyaris tanpa syarat. Pun dia tak tahu dari mana datangnya makhluk-makhluk yang hanya terlihat olehnya. Makhluk-makhluk gaib datang bergantian, menemani setiap fase kehidupannya.

Lembu memang tak ingin tahu semua itu. Namun, dia tahu, dia lahir saat jalur kereta pertama di Jawa sedang dibangun.

Lembu juga mungkin tahu, sesungguhnya ada yang selalu mengawasinya. Setiap langkahnya sudah ditentukan sejak dia lahir untuk sebuah tujuan. Bahkan bagaimana dia mati pun sudah ada yang mengatur. Kerincing yang terkalung di lehernya---simpul dari kehidupan ibunya dan kehidupan Lembu sendiri---membuat dia harus berurusan dengan dewa-dewa yang kian tersingkir saat tanah Jawa semakin tenggelam ke abad modern.

320 pages, Paperback

First published September 21, 2022

65 people are currently reading
512 people want to read

About the author

Zaky Yamani

21 books37 followers
Zaky Yamani was born in Bandung City, July 27th 1978. He worked as a journalist and editor for the Pikiran Rakyat daily from 2002 until 2016. He graduated with an MA in Journalism from Ateneo de Manila University assisted by a scholarship from the Konrad Adenauer Asian Center for Journalism (2006 - 2008). Zaky also writes fiction, in the form of novels and short-stories.

Books published include Johnny Mushroom and Other Stories (2011), Thirst in the Water Field (2012), Coffee-bitter Comedy (2013), Bandar: Family, Blood, and Inherited Sins (2014), and Running Amok (2016). All of his books were written in Indonesian language

In 2008, Zaky received the Developing Asia Journalism Award in Tokyo, Japan, for his investigative report about water in Bandung City. Then in 2009 he received the Adiwarta Award (Indonesia’s journalism award) for his investigative reports on Indonesia’s foreign debts. In 2010 he received a Mochtar Lubis Fellowship to write about water. The book was published with the title Thirst in Water Fields. Again in 2012 he received the Adiwarta Award for his in-depth article about graffiti.

His first novel, Bandar: Family, Blood and Inherited Sins, was long-listed for the 2014’s Kusala Sastra Khatulistiwa (a national award for fictional works in Indonesia). In 2015 he was invited to the Ubud Writers and Readers Festival in Bali. Zaky will publish a collection of novelletes titled Kepada Assad Aku Menitip Diri (To Assad I Entrusted Myself) in 2017.

Zaky is also working on a new novel, a historical romance with fifteenth century Indonesia and Portugal as background. For this novel, Zaky joined the residency program organized by National Book Committee. He will be conducting research in Portugal.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
166 (32%)
4 stars
247 (48%)
3 stars
83 (16%)
2 stars
12 (2%)
1 star
3 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 159 reviews
Profile Image for Muhammad Rajab Al-mukarrom.
Author 1 book28 followers
October 3, 2022
Mixed feelings about this book. The idea and the story were very dusty, yet the writing was pretty good.

Here’s what I think about the first winners of dkj’s novel competition (1998-2021) from best to worst:

1. Semusim, dan Semusim Lagi
2. Semua Ikan di Langit
3. Kambing dan Hujan
4. Dadaisme
5. Tanah Tabu
6. Saman
7. Orang-Orang Oetimu


8. Kereta Semar Lembu
9. Hubbu
10. Aib dan Nasib

And yes, there’s a gap after Orang-Orang Oetimu
Profile Image for Ayu Ratna Angela.
215 reviews8 followers
March 20, 2023
Perasaan saya masih campur aduk kalau berpikir harus memberi berapa bintang untuk buku ini. Sebuah buku dengan cerita yang menghanyutkan dan sangat mudah dinikmati tapi juga punya banyak unsur yang membuat saya sedikit kesal.

Kereta semar lembu menceritakan kisah kehidupan seorang Semar Lembu yang sejarah hidupnya dimulai dan berakhir bersama dengan sejarah perkereta apian di Indonesia. Sisi sejarah Indonesia yang rasanya belum pernah diangkat dalam buku fiksi manapun di negara ini.

Jadi apa ini buku fiksi sejarah?Bagi saya pribadi sepertinya tidak. Buku ini adalah fiksi dengan genre campuran antara realisme magis dan legenda perwayangan yang diikat erat dengan sejarah. Banyak orang akan tidak setuju dengan ini karena definisi fiksi sejarah itu pun sangat luas, tapi bagi saya pribadi ini bukan fiksi sejarah.

Apa yang saya sukai dari buku Kereta Semar Lembu? Yang pertama tentunya adalah cerita dan gaya bercerita Zaky yang mengalir dengan sangat enak, page turner, dan begitu mudah diikuti dan dinikmati. Dan yang kedua karena saya suka kisah perwayangan maka saya juga suka unsur legenda perwayangan yang mengikuti takdir Lembu. Zaky juga berusaha menghadirkan sejarah Indonesia selama kurang lebih 150 tahun melalui tokoh-tokohnya yang begitu banyaknya. Hanya saja penyajian sejarah di sini, terutama di paruh kedua buku terasa seperti tempelan saja. Lembu hanya menjadi narator sejarah yang menceritakan sejarah Indonesia sembari bertemu dengan tokoh ini dan tokoh itu. Cara penuturan sejarah dalam buku fiksi yang seperti ini terasa kurang menarik bagi saya. Pun dengan begitu banyaknya fakta sejarah yang berusaha disampaikan, kebanyakan dari sejarah itu hanya kulit-kulitnya saja. Seperti misalnya ketika Lembu menyinggung tentang para kuli kontrak yang dikirim ke Suriname, tidak tersampaikan isu kemanusiaan yang terjadi di sana, yang pada beberapa buku lain diangkat dengan sangat baik.

Sedangkan yang saya kurang suka dari buku ini adalah rasa-rasanya penulis terlalu banyak mengekspoitasi seksualitas tokoh perempuannya. Saya hampir tidak ingat ada tokoh perempuan yang bukan pelacur dalam buku ini, kecuali Uma tentunya. Dan tidak cukup hanya menjadi pelacur mereka pun digambarkan begitu menggilai seks. Sedangkan tokoh utamanya, Lembu, yang bercinta dengan ratusan perempuan digambarkan melakukan semua itu hanya karena kasihan atau terpaksa, tanpa terlihat ada nafsu di dalamnya, kecuali kepada Uma. Hal itu bahkan bertambah buruk dengan pelecehan dan kekerasan seksual pada anak oleh tokoh perempuan yang diangkat dalam cerita. A BIG NO for me.

Ada satu bagian cerita yang cukup berkesan bagi saya, yaitu percakapan Lembu dengan Meneer Jansen tentang Politik Etis yang dijalankan oleh Belanda. Zaky berhasil menunjukkan kesombongan dan keangkuhan kolonialis Eropa yang berkembang di seluruh dunia pada saat itu. Para Penjajah yang ketika menemukan perbedaan pola pikir, budaya, bahasa, dan kepercayaan pada ras yang mereka jajah dengan mudahnya menyimpulkan bahwa ras terjajah tersebut belumlah lagi menjadi manusia, dan harus dimanusiakan dengan pendidikan barat. Dan sindiran Zaky ini menjadi semakin pelak dengan tingkah laku Meneer Jansen yang begitu memuakkan yang dia ungkapkan tepat setelah baru saja menceramahi Lembu tentang Manusia etis. Saya suka gaya sindiran ini 🤣

Pada akhirnya, semua unsur-unsur di atas memang membuat saya bingung akan memberi bintang berapa untuk Kereta Semar Lembu. Tapi saya rasa bintang 4 sudah cukup adil, karena buku ini memang sangat page turner, dan akan menjadi pengantar yang baik bagi kita yang ingin belajar sejarah Indonesia melalui kisah fiksi.
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
February 9, 2023
"Kisah-kisahmu merupakan ramuan imajinasi anak-anak yang sangat liar, bercampur dengan pengalaman orang dewasa yang juga sangat liar. Merambah ke segala hal, sampai ke dunia mistis orang-orang Jawa." (Hlm. 130)

Begitu yang digambarkan sendiri oleh Sneevliet yang mungkin juga dapat mewakili isi novel ini. Bab pertama mengingatkan saya pada Kisah Tanah Jawa tentang tumbal rel kereta, kemudian bab-bab selanjutnya mengantar memori kepada pembacaan Raden Mandasia, sebelum akhirnya bertemu aroma Cantik itu Luka. Tentu saja, Jawa masih mendapat porsi besar, kalo ini dengan sosok empat Punokawan (Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng) dalam novel yang menjadi Pemenang 1 Sayembara Novel DKJ 2021 ini.

Lembu dilahirkan bersamaan dengan dimulainya proses pembangunan rel kereta api pertama di di Jawa, yang menghubungkan desa Kemijen dan Tanggung tahun 1864. Keistimewaan lain, dia lahir bersama sebuah kerincingan misterius yang kelak tidak akan pernah lepas darinya. Dilahirkan oleh seorang ibu yang maaf pelacur, Lembu tumbuh besar dengan ditemani teman ibunya yang juga memiliki profesi yang sama. Kondisi memprihatinkan di era Tanam Paksa tidak memungkinan keduanya bekerja yang halal. Terpaksa tubuh dan jiwa harus digadaikan semata demi bertahan hidup akibat penindasan penjajah yang tak berperikemanusiaan.

Lembu menjalani kehidupannya di gerbong kereta. Dia seperti ditakdirkan untuk tidak bisa jauh dari rel dan kereta api. Berkali-kali langkahnya hanya mentok di depan stasiun, dia tidak bisa melangkah jauh jauh dari rel dan kereta. Lembu juga bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat orang normal. Selain hantu hantu, dia juga bisa melihat dan bicara dengan Mbah Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng. Keempat Punokawan ini mendampinginya dalam empat masa kehidupan Lembu yang beda-beda.

Usia lembu merentang dalam 4 generasi penderitaan. Semar menemani masa kecilnya di zaman Tanam Paksa , Bagong membersamainya semasa pergantian abad tahun 1900, Petruk mengikutinya selama masa-masa genting Perang Dunia 1 hingga Penjajahan Jepang, sementara Gareng ada bersama Lembu di masa masa kritis ketika republik baru berdiri hingga berakhirnya usia Lembu di Peristiwa 65.

Lembu ibarat menjadi saksi dari berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Republik ini. Tidak hanya menyaksikan letusan Krakatau tahun 1883, dia juga bertemu dan berinteraksi dengan tokoh tokoh pergerakan nasional. Dalam beberapa bab, Lembu dikisahkan bertemu dengan Kusno (Soekarno) dan juga Semaoen. Yang fiksi berjalinan dengan tokoh tokoh nyata dalam sejarah, belum lagi Dewata dari Mahabharata pun turut memberi warna dalam hidup Lembu.

Banyaknya tokoh sejarah yang ditemui Lembu membuat saya merasa kisahnya agak dipaksa. Semacam penulis menggunakan tokoh tokoh itu untuk menunjukkan kapan suatu peristiwa berlangsung. Ini sebenarnya cara yang menyenangkan untuk mengingat tanggal dan peristiwa penting dalam sejarah pergerakan nasional. Tapi kalau terlalu banyak tokoh yang disisipkan, kesannya jadi kayak numpang lewat saja.

Lewat novel ini, pengarang dengan tanpa Tedeng aling aling mengkritik hampir semua pihak yang terlibat dalam sejarah Indonesia. Bukan hanya penjajah Belanda, tapi juga para penguasa dan bupati pribumi, tentara Jepang, kaum Sosialis, pihak tentara, hingga saudara sebangsa yang ikut menumpahkan darah saudara sebangsanya sendiri. Ia bahkan mengkritik pihak pihak yang meradang dengan dibukanya penyelidikan terkait tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di negeri ini.

Sejarah memang milik sang pemenang, dan sebuah cerita kadang bisa menjadi sarana ideal untuk menunjukkan kalau sang pemenang tidak selamanya benar.
Profile Image for Shafira Indika.
303 reviews230 followers
July 30, 2023
Jujur bingung mau rate berapa tapi setelah dipikir-pikir rating 4/5 sudah mewakili pengalamanku baca buku ini.

Aku kagum sama cara penulis menggabungkan sejarah dan mitos yang ada di buku ini. Keren bgt sihh kepikiran aja gituloh?! Aku belum pernah baca buku yang begini jadi menurutku ini keren banget idenya. Narasinya juga enak dinikmati jadinya sekali baca gabisa berhenti.

Baca buku ini bikin perasaanku campur aduk, tapi dominan sedihnya. Makin kebelakang aku makin bersimpati sama si Lembu yang sebenernya niatnya tuh baik, dia selalu pengen ngebantu orang. Tapi karena dia ga pinter (bukan orang terpelajar alias ga sekolah) jadi dia kyk ga paham gituloh apa yang dia lakukan, dia taunya bantu-bantu aja. Umur Lembu yang panjang banget juga bikin dia mengalami banyak kehilangan. Udah gitu akhir hidupnya ditutup dengan kematian tragis:( untunglah ada secuil happy ending bagi Lembu karena dia akhirnya ga terperangkap di dunia 'antara'.

Buku ini juga cukup bikin aku mikir beberapa hal terkait takdir dan kemanusiaan. Di buku ini banyak disinggung soal takdir dimana kita tuh sebagai manusia ya memang peranannya menjalani apa yang ditakdirkan untuk kita dengan berlapang dada. Lalu terkait kemanusiaan, buku ini menyajikan kekejian manusia yang dengan mudahnya bisa membunuh sesama manusia.

Overall buku ini oke. Hal yang bikin aku kurang nyaman adalah narasi yang ngomongin hal-hal terkait seks tuuh blak-blakan banget wkwk😅 mungkin memang gaya nulisnya si penulis kali yaahh... aku ga bilang ini salah sihh cmn mengutarakan ketidaknyamananku aja. Dengan kata lain, hanya masalah preferensi aja heheh. Tapi setengah ke belakang udah ga begitu muncul lagi siihh.

Full review bakal ku-upload di ig yaa!
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
November 23, 2024
Mungkin mereka terbiasa dengan kehilangan-kehilangan. Terbiasa dengan pemusnahan-pemusnahan. Sehingga setiap kehilangan tak perlu dipertanyakan lagi, karna itu bagian dari hidup.

Sudut Baca book of the month for November.

Buku ini mengangkat tema yang unik, menggabungkan mitologi jawa, sejarah, dan pergolakan dalam hidup bermasyarakat dari pandangan Lembu. Dari dia lahir sampai meninggal, Lembu tidak bisa meninggalkan jalur kereta, sepanjang hidupnya dia selalu ditemani oleh satu tokoh pewayangan yang hanya dapat dilihat oleh dirinya.

Aku suka unsur sejarah, budaya dan mitologi Jawa-nya. Tapi penulisan dibuku ini, terlalu vulgar, ada banyak komen subjektif merendahkan terhadap perempuan yang membuat aku tidak nyaman saat membacanya. Selain itu ada banyak scenes yang triggering, seperti pedofil, grooming, incest, rape, physical abuse, murder dan banyak lagi. Semua unsur ini terasa lebih ditonjolkan daripada unsur tema sepanjang cerita buat ku nggak bisa enjoy dan fully grasp the story line.

Hal ini juga yang buat perkembangan karakter selain Lembu tidak dijelaskan secara rinci, peristiwa sejarah dijelaskan surface level saja. I wish i can get more from this matters, daripada rape dan sexual comments stuff.

Menarik nafas lega saat selesai membacanya.
Profile Image for hatta.
24 reviews2 followers
May 3, 2024
⭐4.7/5

Sebuah kombinasi yang erat antara kisah sejarah Indonesia, folklor, mitos, sage, dan filosofi yang menyatu menjadi sebuah cerita yang mengesankan. Yang membuatku terkagum-kagum, adalah bagaimana Yamani memulai premis dengan mengambil perspektif cerita dari latar yang tak biasa, yaitu alam para arwah. Aneh memang, tapi keanehan itu yang kemudian mengena dan sejak membacanya membuatku kini mulai mengubah perspektifku dalam memandang bagaimana alam para arwah bekerja dari kacamata manusia yang masih hidup:tragis, linglung, penuh kesengsaraan. Merasakan bagaimana mereka yang mati hilang dan dilupakan. Penulis menyampaikannya dengan begitu indah dan dramatis.

Semua [arwah] gembira dan bersyukur. Semua berdoa dan bertopang pada harapan: suatu hari nanti jerangkong mereka akan ditemukan, dimakamkan, didoakan, sehingga mereka bisa segera pergi dari dunia hantu ini, lenyap dari rajutan kenangan menyakitkan sebagai yang dibunuh dan dilupakan.-hlm 18

That's part was so touching me. I'm really almost to cry. Bagaimana membayangkan bahwa dunia arwah adalah alam yang begitu menyedihkan.

Buku ini mengikuti kisah perjalanan hidup Semar Lembu. Seorang anak dengan keajaiban sekaligus kutukan yang ditimpakan oleh Tuhan kepadanya untuk selalu terikat dengan rel kereta. Ia lahir di tepian rel kereta ketika jalur kereta api pertama di Jawa dibangun pada masa kolonial Belanda. Ia besar, tumbuh, dan menua di sepanjang rel kereta. Hidup memaksanya untuk berkelana, menyusuri setiap jengkal rel kereta yang dibangun di sepanjang pulau Jawa dari ujung hingga ujung lainnya. Dalam perjalanannya dia bertemu banyak tokoh nasionalis, revolusioner, patriot, dan para petinggi negara pada saat itu. Menikah dengan Mbok Min dan memiliki lebih dari 200 anak, menjalin kisah cinta tragis dengan perempuan setengah dewa bernama Uma, dan berurusan dengan para tokoh Punokawan tak kasat mata yang selalu membimbing di setiap fase kehidupannya.

Semar Lembu adalah jiwa yang sejatinya penuh kebebasan, tidak terikat oleh aturan orang normal manapun dan membuatnya seolah sinting. Ia bebas mengikuti keinginan hidupnya untuk terus bisa menjelajahi seluruh jalur kereta api di Jawa, meskipun hidupnya itu tak memiliki tujuan apa pun. Dari situlah kemudian kebijaksanaan tokoh Lembu dapat aku simpulkan, bahwa dengan tidak berkeinginan menjadi apa-apa, membuat kita tetap bisa menjadi manusia yang murni seutuhnya. Dan Mbok Min serta Mbah Gareng, mereka adalah sosok yang memberiku banyak pelajaran terbesar tentang ikhlas dalam memeluk takdir melalui penerimaan-penerimaan pada hidup.

"Kau pulanglah kembali ke tempatmu bersama Uma," Kata Mbok Min. "Jalani takdirmu. Aku akan menjalani takdirku."


"Tak sekali pun aku menginginkan kematian," lanjut Mbok Min. "Bahkan aku merelakanmu pergi setelah kau membuahiku. Itu karena aku mencintaimu, dan karena cinta aku berusaha memahami apa pun bentuk kehidupanmu. Aku marah ketika tahu kau membuahi banyak perempuan lain, tapi aku tak pernah bisa membencimu. Itu karena aku memahamimu. Pernahkah aku mengeluh tentang semua ini kepada ibumu atau kepadamu? Tidak pernah sekali pun. Dan ingat satu hal itu: aku tak pernah menginginkan kematian karena kau pergi meninggalkanku di sını, bahkan membesarkan anak-anakmu sendirian." -hlm. 173

"Tidak ada yang perlu kau sesali, Lembu," kata Mbok Min. "Inılah takdir kita, dan kita harus menjalaninya dengan gembira. Aku tak akan mau memintamu menghamiliku jika aku tak bergembira karena itu. Setiap anakku adalah sumber kebahagiaanku. Juga kau, Lembu. Selama aku tahu kau baik-baik saja, bahagia dengan hidup yang kaujalanı, aku selalu merayakannya dengan kegembiraan." -hlm. 189

Karya ini memang layak mendapatkan juara pertama dalam menyabet kemenangan Sayembara Dewan Kesenian Jakarta, karena ceritanya yang bertabur akan penghargaan atas hidup yang seharusnya dijalani tanpa penolakan apa-apa pada takdir. Sangat mengesankan dan dapat diterima.

Gimme more book like this!
Profile Image for nana.
68 reviews9 followers
January 14, 2025
Novel ini adalah salah satu novel bergenre realis yang paling saya suka dari penulis lokal.

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup seorang seorang tokoh Lembu dari ia lahir sampai meninggal. Lembu adalah seorang 'anak ajaib' yang dikaruniai sebuah kerincing yang ia bawa sejak ia dilahirkan. Dari kerincing tersebut, segala keajaiban terjadi kepada dirinya serta 'kutukan' yang membuat dirinya tak bisa jauh-jauh dari lintasan kereta api. Sehingga, semasa hidupnya Lembu menghabiskan waktu berkelana di sepanjang lintasan rel kereta api di Pulau Jawa. Selama berkelana itu, mahkluk-makhluk ghaib silih berganti datang dan menemaninya, memberikan banyak petuah kehidupan, dan juga membisikan bagaimana akhir dari kematian Lembu yang mengerikan.

Lembu sendiri diceritakan sebagai seorang manusia yang berumur panjang dan meninggal tepat di usianya yang ke-100. Lembu dilahirkan ketika pembangunan rel kereta pertama kali dilakukan di Pulau Jawa pada masa penjajahan Belanda. Selama hidupnya yang berkelana di sepanjang lintasan kereta itu, Lembu bertemu dengan banyak tokoh-tokoh penting yang nantinya memiliki peran selama masa peralihan kekuasaan dari Jepang hingga Indonesia merdeka.

Sejujurnya pada awal saat saya membaca buku ini saya dilanda kebingungan dan beberapa kali dibuat terperangah oleh alur yang dibuat penulis. Bagi saya pribadi, penulis sangat ekspresif menggambarkan setiap detil dalam cerita, serta bagaimana tokoh-tokoh sejarah dibawa dalam buku ini. Tetapi, di saat yang bersamaan saya juga dibuat terhanyut dengan berbagai percakapan yang dibangun para tokoh, yang beberapa kali terkesan 'menyindir'.

Yang paling kuat diingatan saya mengenai buku ini adalah, bagaimana penulis menyentil adab manusia untuk memanusiakan manusia lain disepanjang cerita ini.

Novel ini adalah salah satu novel dengan jalan cerita terunik yang tidak akan segan untuk saya rekomendasikan ke siapapun untuk membacanya.
Profile Image for Alfin Rizal.
Author 10 books50 followers
February 10, 2024
Realisme magisnya sudah langsung terasa di dua paragraf pembuka novel ini—yang membuatku siap2 menemui peristiwa-peristiwa ganjil di halaman berikutnya. Dan, benar saja. Hantu gentayangan yang bercerita tentang masa lalunya. Sejak lahir, hingga mati dan jenazahnya diabaikan.

Seperempat buku ini (hampir separuhnya) terasa seru mengikuti kisah Lembu sejak lahir, remaja, hingga dewasa (walau dikit-dikit persetubuhan!). Sayangnya separuh terakhir, keseruan itu memudar. Tokoh wayang yang jadi magisnya kisah lembu seperti Mbah Punakawan kurang tergarap kuat, ditambah menyusupkan sejarah Republik yang terkesan buru-buru atau sepintas lalu. Entahlah, kurang kunikmati separuh akhir sebagaimana kunikmati di separuh awal buku ini.

Sepanjang baca bagian akhir aku cuma penasaran gimana dan kenap Lembu mati. Eeee lewat kidung Mbah Gareng di halaman 283-291 malah sudah diringkaskan kisah seluruhnya—sejarah Lembu dan ibunya. Tentu saja mengabaikan masa perang para pejuang kemerdekaan, ya.
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews12 followers
December 18, 2025
"Perang mengajarkan satu hal: kalian, manusia, bisa bertindak lebih kejam dari binatang. Kau akan melihat yang lebih buruk lagi dilakukan oleh bangsamu sendiri suatu hari nanti." (p.202)

Kalimat di atas sungguh hit me truly madly deeply apalagi dengan kondisi yang terjadi sekarang di negeri tercinta ini. Seakan semua yang ada di buku ini pada masa lalu merupakan prediksi apa yang terjadi di masa sekarang.

Baca buku ini sangat lama untukku. Menjadikannya TBR bertahun-tahun dan akhirnya selesai di tahun ini (karena masuk daftar my 25 books for 2025 jadi selesai tidak selesai, harus selesai, hehe). Mengapa sangat lama? Karena banyak trigger warning yang membuatku membacanya perlahan dan beberapa bagian ada yang aku skip sebab terlalu eksplisit.

Kereta Semar Lembu ini bercerita tentang Lembu yang ditakdirkan hidupnya tak jauh dari rel kereta. Setiap kakinya melangkah lebih jauh dari luar kereta, selalu nggak bisa. Hidupnya akan selalu berada di jalur kereta. Kalau di zaman sekarang, Lembu ini railfans alias kecintaan banget dengan transportasi berbasis rel—bukan kecintaan sih, tapi emang udah takdir (baca: kutukan) buat nggak bisa lepas dari kereta.

Selain itu, Lembu pun ditakdirkan punya banyak anak. Yang setiap anaknya yang hidup, maka lampu akan menyala di rumahnya. Jika anaknya meninggal, lampunya pun akan mati. Tapi, anehnya Lembu nggak memikirkan tanggung jawab sebagai seorang ayah. Kasihan sih anak-anaknya Lembu jadi fatherless, mana Lembu ini cuma buat anak aja, udah gitu lupa aja (the real cwk mokondo *maaf banget ini mah 🙏)

Membaca buku ini serasa membaca buku “150 tahun perjalanan Indonesia” alias semua track record kehidupan Lembu dari dia hidup - mati - hidup di dunia arwah adalah sebagai saksi sejarah. Jangan salah presiden pertama pernah ke rumahnya Lembu lho saat di daerah Cikudapateh.

Penceritaan di buku ini maju-mundur lalu kembali maju. Menceritakan mengapa Lembu bisa mati dari awal hidupnya. Sebenarnya sudah bisa menebak kapan Lembu mati pasti di tahun itu dan benar saja. Tahun itu memang sangat kejam sekali—pembantaian untuk yang terafiliasi atau yang terduga terafiliasi. Tapi, kayaknya kalau pemenang DKJ kategori novel kayaknya selalu menampilkan unsur tahun 65.

Lembu ini selama hidupnya selalu ditemani para mbah. Dari Mbah Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng. Dari semua mbah itu, favoritku Mbah Gareng sih. Paling filsuf dan filosofis dari yang lain.

"Tua adalah perkara raga yang lekang waktu. Sedangkan bijak perkara batin yang tak lekang waktu. Kebijaksanaan akan melebihi kematian, karena saat seorang bijak mati, kebijaksanaannya tak akan ikut mati."

Akhir kata, buku ini banyak muatan sejarah. Bahkan sejarah yang mungkin tidak tertulis di buku pelajaran saat sekolah yang dikemas dengan bumbu fantasy-magical realism. Cocok bagi kamu penyuka fiksi sejarah yang menginginkan sensasi yang ✨berbeda✨.

🌹 4 bintang untuk 8 Juni 1921.
Profile Image for h.
374 reviews149 followers
February 25, 2024
No offense i just cant give another stars for this book.
Profile Image for Ratna Ayu Budhiarti.
57 reviews3 followers
November 30, 2022
Kali ini saya merasa tulisan Zaky Yamani lebih depresif dibanding novel-novel dan tulisan lainnya. Walau ciri khasnya masih kentara, menyuguhkan adegan kekerasan atau seks tanpa berusaha menggunakan majas untuk memperhalusnya. Tentu, itu pilihan. Tidak ada yang salah dengan itu. Dan tampaknya Zaky tahu persis, untuk menceritakan adegan kekerasan di masa pembuatan jalan kereta api sepanjang pulau Jawa, memang harus jelas agar rasa getir yang dirasakan penulis pun bisa dirasakan oleh pembaca. Soal vulgar? Adegan seks dengan tokoh pelacur seolah tidak perlu dibuat halus? Mungkin. Namun adegan seks dengan Uma, makhluk cantik dari kahyangan yang dikutuk untuk menjadi pasangan Lembu, diceritakan lebih indah, dan justru saya suka bagian itu, terutama dengan adanya bunga-bunga randa tapak yang bermekaran setiap mereka memadu kasih. Penggambaran cinta yang sepenuh hati.
Mengisahkan kehidupan Lembu dengan segala keajaiban yang dimiliki sejak lahir, Zaky membuat novel ini ramai dengan berbagai kisah. Mulai dari kisah Punakawan dalam pewayangan, situasi penjajahan Belanda dan Jepang, hingga memasukkan cerita Bung Karno yang doyan perempuan.
Saat membaca novel ini, saya seperti sedang mendengar penulisnya mendongengkan keriuhan dalam kepala yang berisi hantu, masa lalu, harapan, dan segala persoalan manusia dalam berbagai situasi. Jika ditarik kesimpulan, Zaky seperti ingin berpesan: sekacau apapun hidup kita, yang bisa dilakukan hanyalah menjalaninya dengan tabah.
Dari setiap "kawan seperjalanan" Lembu, mulai dari Semar, Bagong, Petruk, hingga Gareng, petuah mereka tidak jauh dari itu. Penerimaan terhadap takdir yang digariskan. Manusia boleh berusaha mengubah apa yang ingin diubahnya, tapi jika takdir telah kering ditulis, siapa pun tak ada yang bisa mengganggu gugat.
Maka, marilah kita hadapi kehidupan dengan banyak petualangan ini setabah mungkin!
Omong-omong, sayangnya, di halaman penutup, terdapat inkonsistensi soal waktu. Tidak mungkin ada semburat pertama senja ketika saat itu sudah menjelang azan subuh, bukan? Barangkali terlewat diperiksa. Tak apa, tidak mengurangi keseluruhan isi cerita.

#bacaanRAB
Profile Image for wulan.
240 reviews7 followers
April 26, 2023
hmm mulai dari mana yaa ..? buku ini sebetulnya indah, cuman memang bukan seleraku aja. penulis begitu apik menceritakan kisah hidup lembu dari lahir hingga akhir hayatnya.

lembu, seseorang yang terkena kutukan. dari rahim ibunya, lembu lahir dengan kerincing terkalung di lehernya. 1865, tahun kelahirannya. lembu hidup dengan banyak menyaksikan peristiwa sejarah.

peristiwa2 sejarah inilah yang mungkin bukan seleraku, karena diceritakan dengan singkat. tapi aku rasa, penulis memang ingin fokus ke kehidupan panjang lembu saja, bukan ke peristiwa sejarahnya.

punakawan juga hal yang baru buatku. bagong, semar, petruk dan gareng bergantian hadir dalam hidup lembu. kidung kidung yang ditulis juga begitu indah.

🍀kutipan🍀
mungkin mereka terbiasa dengan kehilangan-kehilangan. terbiasa dengan pemusnahan-pemusnahan. sehingga setiap kehilangan tak perlu dipertanyakan lagi, karena itu bagian dari hidup.

hanya kelahiran dan kematian yang sudah kering tertulis di buku takdir. selebihnya, manusia bisa melakukan apapun untuk mengubah jalan ceritanya.

kita menderita memperjuangkan sesuatu tanpa tahu apakah kita bisa mempertahankan yang kita perjuangkan.
Profile Image for Adrian Surya.
68 reviews
Read
August 24, 2025
Pembangunan rel dalam masa penjajahan Belanda menghadirkan latar kacau balau bagi kelahiran seorang anak. Lahir dari rahim seorang sundal, ia harus tumbuh dalam lingkungan keras yang dikelilingi perjudian dan pelacuran pada malam hari. Beruntungnya, dia bukan anak biasa.

Lahir bersamaan dengan kerincingan ajaib, rupanya ia diberkahi untuk hidup dalam penjagaan Semar. Hidupnya lantas berubah karena dipercaya mampu menjadi perantara penyampai doa dan harapan. Masalahnya, ritualnya ternyata tetap saja tidak jauh-jauh dari urusan selangkangan, yang menjadi salah satu titik lemah, sebab tidak dijelaskan alasannya, sehingga terasa hanya digunakan untuk mendramatisir cerita.

Keajaiban itu juga datang dengan kutukan, yakni ketidakmampuannya untuk hidup jauh-jauh dari jalur kereta. Kemudian, sebab cocok dengan hasratnya untuk selalu mengembara, membawanya ke berbagai petualangan lintas kota dan lintas zaman. Dari pengembaraan itulah lahir—selain ratusan anak—kisah yang meringkas sekelumit sejarah Indonesia hingga masa pascakemerdekaan.

Riwayat tersebut dihadirkan melalui kemunculan beberapa tokoh penting di stasiun dan yang bukan, yang kembali membuat ceritanya terasa serba dibuat pas, walaupun memang masih mungkin terjadi secara nyata.

Perubahan keterlibatan Semar Lembu dari pengamat ke pelaku pun menjadi titik lemah lain, sebab si tokoh utama tersebut sebenarnya tak pernah punya motivasi kuat dalam menjalani hidup dan justru cenderung hanya merelakan dirinya terseret keadaan. Penokohan yang sama juga muncul pada tokoh Samiam di novel Zaky Yamani yang lain. Apakah ini memang jadi ciri khasnya?

Satu kelemahan lain yang cukup terasa adalah usaha untuk menyebutkan tanggal-tanggal penting dalam sejarah Indonesia yang disisipkan secara kurang mulus.

Yang menarik, semua pengalaman kasat mata tersebut lantas dikawinsilangkan dengan yang gaib. Cerita-cerita wayang yang ditubrukkan ke dalam kisah hidup Semar Lembu akan menjadi hiburan tersendiri bagi penggemarnya.
Profile Image for Amaya.
742 reviews59 followers
September 10, 2025
"Aku hanya seorang yang terlahir sebagai orang merdeka, tapi tak memahami keinginan orang-orang yang ingin merdeka." --pg. 185


Sebuah bacaan akhir bulan yang sempurna. Well, kalaupun ada hal yang nggak oke di buku ini, mataku buta karena aku amat jatuh cinta.

Reviu ini bakal subjektif banget karena aku merasa semua unsur bagus. Bagaimana Lembu lahir hingga terpaku pada kereta, sampai akhir hayatnya yang masih saja nggak bisa lepas dari kereta. Banyak unsur sejarah yang dimasukkan dan memaksaku mencari tahu lebih informasi soal itu karena sial, menarik banget!

Beberapa tokoh nasional muncul silih berganti seiring pertumbuhan Lembu dan fakta umum sebenarnya soal mereka yang aku nggak tahu jadi memancing keingintahuanku. Lalu memantik diskusi dengan salah satu sahabat mengenai cara dua negara penjajah negara ini memperlakukan tanah jajahannya.

Tanpa basa-basi, buku ini sempurna. Bakal banyak baca buku-buku penulis yang lain.

Ps: buku ini mengandung unsur kekerasan dan seksual yang mengganggu bagi beberapa orang, jadi be wise, pastikan sudah berusia 21 tahun ke atas ketika memutuskan buat baca.

"Tua adalah perkara raga yang lekang waktu. Sedangkan bijak perkara batin yang tak lekang waktu." --pg. 251
Profile Image for nur'aini  tri wahyuni.
894 reviews30 followers
May 25, 2024
agak tertekan baca buku ini, karna buat saya terlalu "saru", walaupun ga secara gamblang penjabarannya tapi tetep aja kurang sreg. dan banyakkk part begini nya bikin capek karna mau diskip ntar ada selipan penting yg berkaitan dengan cerita, mau dibaca ga nyaman karna jaman dulu perempuan selalu dianggap ga lebih dari objek seksual, kek dari semua tokoh sampe yg bukan manusia pun pemikirannya begitu doang. it's so disgusting.

telepas bagian itu ceritanya seru banget, gimana Lembu menjalani hidup dari masa kecilnya, remaja, dewasa, dan akhirnya menua lalu meninggal. belum lagi isinya diselipkan sejarah bangsa ini, dari yg kita semua udah ketahui sampai yg beberapa dari kita ga pengen inget lagi.
Profile Image for Anhie Greenish.
393 reviews4 followers
October 27, 2024
Kenapa manusia selalu menginginkan bayi? Harapan. Manusia ingin bayi karena menyimpan harapan. Sayangnya, mereka tak tahu setiap makhluk punya takdirnya sendiri-sendiri, tidak bisa jadi harapan orang lain.


3.5 stars
Hmm, buku ini meninggalkan perasaan campur aduk setelah membacanya. Dibalik cara penulisan yang page-turner dan jalan cerita yang liar dan sangat imajinatif, buku ini mungkin akan sedikit tidak nyaman dibaca karena banyaknya adegan persetubuhan dan pemerkosaan yang ditulis dengan sangat casual. Karakter wanita hanya menjadi objektifikasi di buku ini. Tokoh punakawan, yang membuat saya tertarik membaca buku ini pun serasa kurang dieksplore lebih jauh. Yah, saya merasa kisah hidup Semar Lembu ini masih kurang terasa konfliknya.
Profile Image for bubur binghe.
7 reviews1 follower
September 25, 2022
buku ini bercerita tentang perjalanan kehidupan Lembu dari lahir, hidup melewati banyak peristiwa sejarah penting, hingga mati dibunuh.

awalnya aku pikir novel ini akan bernuansa gloomy seperti kebanyakan fiksi sejarah lain yang pernah aku baca. tapi ternyata gak.

karakter Lembu di sini yang polos, penyayang dan diceritakan gak pernah punya dendam sama orang, mungkin jadi salah satu penyebab alur novel ini terkesan lambat dan tenang, gak menggebu-gebu pun gak ngoyo. tapi yakin deh, buku ini wajib banget dibaca karna bakal bikin kita serasa didongengin.

pernah gak kalian duduk bareng bapak-ibu/kakek-nenek terus diceritain tentang kisah masa lalu mereka, kadang dibanding-bandingin 'kamu mah sekarang enak, jaman kami dulu...' blablabla dan berakhir dikasih petuah? seneng banget ya kan dulu. nah di novel ini kita juga akan diajak *ekhem* kakek Lembu balik ke masa di mana dia hidup dulu. melewati masa kolonial Belanda, penjajahan Jepang, Orde Lama, hingga sampai di alam dia yang sekarang. pokoknya seru!

terakhir, untuk siapapun yang akan membaca novel ini untuk memperhatikan trigger warning karna aku nemuin beberapa bagian yang aku tebak mungkin bakal bikin gak nyaman. seperti prostitute, child grooming, rape, dan violence 👍

p.s. novel ini jadi buku perkenalanku sama tulisan kang Zaky. dan aku cukup terkesan sama gaya berceritanya. next aku mungkin akan baca trilogi Samiam hehe. semoga selalu cocok sama tulisan-tulisan beliau^^
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Yuniar Ardhist.
146 reviews18 followers
January 13, 2023
⭐️ 4.75/5

Buku pemenang DKJ 2021, dan sastra Pilihan Tempo kategori Prosa 2022.

Paham kenapa menang, bisa jadi memang ini susah ditandingi. Membuat alurnya nyambung semua, padahal berlapis2. Memotret peristiwa2, tokoh2, selama 100 tahun perjalanan negeri ini, sambil menyaksikan tokoh utama tetap berjalan di garis hidupnya sendiri.

Pendekatan realisme magis untuk memaparkan banyak fakta begini adalah tepat. Supaya tetap menarik disajikan sebagai cerita. Tingkat kesulitannya tinggi, mulai riset, hingga menjalin jadi sebuah gambaran semesta utuh sekaligus berlapis tanpa banyak disekat fragmen-fragmen, bikin kagum.

Yang sempet agak ganggu ya soal konten seksnya. Bukan anti, hanya terasa banyak banget porsinya, sempat bikin jenuh karena macam baca novel cabul. 🤣

Tapi di belakang dijelaskan semua situasinya. Adalah bagian dari kutukan dan takdir yang harus dijalani. Yaa wiss, mo gimana lagi. 😆😅

Secara keseluruhan, bagus!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Dhoni Zustiyantoro.
3 reviews
April 28, 2023
Plot yang dibangun sejak awal tak berkontribusi apa pun pada keseluruhan novel; karakter tokoh lemah, latar sejarah yang cuma numpang lewat sebatas nama-nama, tanggal, tempat; cerita yang potensial bagus di seperempat bagian awal, tapi lemah dan tak jelas arahnya di bagian berikutnya sampai akhir; karakter punakawan dan mitologi Jawa pun tak tergarap, yang menunjukkan pengarang tak cukup pengetahuan. Keunggulan novel ini: juara I sayembara novel DKJ dan diterbitkan Gramedia.
Profile Image for Sejutaluka.
64 reviews9 followers
December 27, 2023
Lelaki biasa yang lahir dari rahim seorang pelacur pada waktu Belanda pertama kali membangun jaringan kereta api di tanah Jawa, yang ketika lahir menggenggam kerincing, berbiji tiga dan ditakdirkan berumur panjang.

Kerincing, berbiji tiga dan berumur panjang adalah tiga hal yang menjadi pilar utama dari kerangka cerita Kereta Semar Lembu. Pada kerincing penulis memberikan warna realisme magis pada perjalanan hidup Semar Lembu.

Pada berbiji tiga Lembu mengembangkan perjalanan hidupnya hingga memiliki 200 anak dan memiliki pasangan seorang dewi khayangan yang sedang menjalani masa hukuman di jagat manusia.

Dengan berumur panjang, Lembu menghiasi lembar-lembar kisahnya seperti buku kronik perjalanan lahirnya bangsa ini di tanah Jawa. Tak bisa ditolak, aroma fiksi sejarah kental pada buku ini.

Membacanya sampai akhir kalian pasti akan teringat dengan Macondo ataupun Halimunda. Yang terasa agak berbeda adalah peran punakawan yang mengawal perjalanan hidup Lembu, penuh dengan ajaran filosofi khas Jawa. Lembu menjalani hidupnya sangat nrimo ing pandum.

Sebagai cita rasa realisme magis kehadiran punakawan adalah penyokong utamanya, namun rasanya ini pun tak terlalu orisinil karena hampir secara keseluruhan plot magisnya bersandar pada kisah punawakan yang umum.

Walaupun banyak hikmah sejarah yang ditampilkan, menempelkan kisah hidup Lembu dengan demikian panjang pada lini masa tanah Jawa terasa hambar, terlalu linier. Kehadiran tokoh dan peristiwa yang bersinggungan dengan Lembu seolah seperti sesuai dengan buku pelajaran sekolah.

Konflik yang dimunculkan adalah konflik Lembu dengan dirinya sendiri, tak ada konflik yang mencoba menyeret tokoh utama keluar dari linimasa historis atau dari dunia magisnya. Tak terasa puncak dari alur cerita, entah ada di mana.

Sebagai penyegar ingatan atas lini masa tanah jawa dan perjalanan kelahiran bangsa ini, buku cukup tertib. Tapi ya itu tadi terlalu tertib, sehingga hadirnya tokoh dan peristiwa seolah hanya menjadi tempelan pelengkap dari prinsip tertib tersebut.

Menjadi luar biasa mungkin karena tak banyak buku yang menggabungkan unsur pewayangan Jawa, sejarah bangsa dan kehidupan kawula di sekitar rel kereta api. Tetaplah ini sebuah tema yang unik. Tabik.
Profile Image for Febritri.
62 reviews
September 11, 2025
~~ BOOK REVIEW ~~
KERETA SEMAR LEMBU karya Zaky Yamani

Lembu lahir saat rel kereta pertama dibangun di Pulau Jawa, yaitu pada akhir abad 19. Namanya Lembu, karena dia memiliki kerincing perak yang dikalungkan pada lehernya. Layaknya seekor lembu.

Lembu dikutuk tak bisa meninggalkan stasiun, seumur hidupnya hanya berkutat di rel, gerbong dan stasiun saja. Namun, dengan hidup di antara kuli rel kereta api, Lembu mengetahui banyak hal. Kehidupan kuli pasca bekerja, para pelacur, para kuli yang saling membunuh dan hantu-hantu yang bisa dilihat Lembu seorang.

Lembu tak mengerti, kenapa dirinya bisa melihat makhluk tak kasar mata. Bahkan dirinya diberkahi dengan bertemu sosok Mbah Semar yang melegenda. Karena tingkah laku Lembu yang mirip dengan Mbah Semar akhirnya dia dipanggil, Semar Lembu.

Lembu berkelana di seluruh jalur rel kereta api di Pulau Jawa. Mulai dari Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Banten sampai Batavia. Menjadi saksi dari pertempuran-pertempuran yang terjadi. Menjadi sosok orang yang dianggap dukun dan bisa membawa berkah. Sampai akhirnya terkuak siapa sebenarnya Lembu dan kenapa dia dikutuk.

-----------------------

Novel ini menggabungkan unsur magis jawa dengan fiksi historis yang unik dan aneh tapi bisa dinikmati. Dibuka dengan prolog Lembu yang sudah mati selama 50 tahun dan flashback ke kehidupan Lembu sejak lahir. Zaky Yamani berhasil membawa pembaca mengikuti perjalanan Lembu naik gerbong kereta kemana-mana. Ikut Lembu bertempur melawan penjajah. Buku ini sangat vulgar dan lumayan menjijikam dari segi seksualitas. Namun, penggambaran yang vulgar bisa menonjolkan keunikan buku "Kereta Semar Lembu". Sebuah karya masterpiece lokal yang luar biasa dan sangat menyedihkan sekaligus mengerikan.

Rate: 5/5
Profile Image for Alesie.
35 reviews8 followers
March 2, 2025
4.5/5 ⭐

Bro, Kereta Semar Lembu messed me up. It’s one of those books that make you sit there in silence after finishing it, just staring at nothing, letting everything sink in.

I followed Lembu, this poor guy cursed to never be able to leave the train tracks. He spends a hundred years just drifting from one train to another, watching history unfold from the sidelines. And history? It’s brutal. Colonization, wars, massacres—he sees it all, but he can’t do anything except keep moving forward. Stuck. Alone. Well, not completely alone. Semar and the Punokawan are there, cracking jokes, offering wisdom, but even they can’t stop the weight of time from crushing him.

What hit me the most is how Lembu is basically a witness to Indonesia’s past—our past. All the suffering, the blood spilled, the dreams shattered. And the trains? They keep running, carrying people who don’t know, don’t care, or simply have no choice but to survive. It’s so damn sad. The way the book blends folklore and history makes everything feel almost too real, like ghosts whispering their stories through the pages.

This book hurt, in the best way. It reminded me how much we forget, how much we weren’t taught, and how history keeps moving even when we’re not ready. If you ever wanna feel small, haunted, and deeply, deeply Indonesian—read this.
Profile Image for Matchanillaaa.
88 reviews1 follower
March 14, 2025
Menariiik banget. Cerita ini diawali dengan Lembu yang berada di alam arwah. Dia harus menunggu kereta menjemputnya ke alam baka saat jasadnya telah dikebumikan dengan layak. Di alam arwah itu, ia bertemu arwah-arwah lain yang berasal dari tokoh sejarah Indonesia. Arwah yang mati pada zaman Majapahit, pada masa kolonial Belanda, bahkan arwah yang hilang pada rezim Soeharto. Mereka semua adalah arwah yang tidak bisa pergi ke alam baka dengan tenang karena kematian yang tak layak.

Ada satu hal yang harus Lembu lakukan sebelum pergi ke alam baka, ia harus menceritakan kisah hidupnya dari awal lahir ke dunia sampai ia mati mengenaskan.

Dalam perjalanan mengenang masa lalu itulah, kisah hidup Lembu seolah menemani sepanjang masa 150 tahun sejarah Indonesia. Dia bertemu para pelacur, memiliki fisik yang lebih muda dari umurnya, Lembu bisa memiliki anak tanpa menyentuh, serta bertemu orang-orang besar yang kelak menjadi tokoh sejarah Indonesia.
Kejadian-kejadian di luar nalar yang dikemas dalam balutan sejarah dan kisah pewayangan membuat cerita ini terasa fiksi, fantasi tapi dekat dengan politik dan sejarah.

Sayangnya, cerita lembu juga didominasi oleh kisah-kisah pelacuran. Isu seksualitas lumayan mendominasi. Ga expect juga kalau ternyata buku ini lumayan vulgar.
Profile Image for F. F. Laily.
34 reviews10 followers
June 30, 2023
Sangat menyakai novel yang bagai paket lengkap ini. Ada cerita tentang sejarah pra kemerdekaan, saat kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga cerita-cerita magis nan mistis tentang Punakawan dari Mahabharata Jawa. Semuanya melebur menjadi satu cerita yang sangat nikmat untuk disimak. Saya melihat sisi lain dari budaya dan sejarah Indonesia melalui novel setebal 320 halaman ini. Terdapat penggunaan bahasa dan tema yang sangat kuat sehingga tidak disarankan untuk pembaca di bawah 21 tahun.
Profile Image for Cikal Annisa.
54 reviews
May 15, 2025
Buku ini campur aduk sekali tema yang diangkatnya, historical fiction dicampur magis realis, dan mitos-mitos yang berkembang pada masa itu yang mungkin sampai hari ini. Genre hisfic yang kurang cocok sama saya, karena pembahasannya terlalu luas namun tetap enak dinikmati.
Profile Image for Uci .
617 reviews123 followers
January 11, 2023
Kisah realisme magis yang bikin saya sempat bengong dulu setelah selesai baca...

Perjalanan Indonesia dalam kurun waktu 100 tahun, dari sudut pandang Semar Lembu, lelaki sederhana yang lahir dari rahim seorang pelacur dan hidup panjangnya tak pernah bisa terpisahkan dari jalur kereta api. (Bagian bertemu tokoh2 penting sempat mengingatkan pada Forrest Gump hehehe)

Pertumpahan darah dan penyiksaan digambarkan dengan gamblang sepanjang buku, tapi memang demikianlah adanya sejarah manusia, bukan? Saling bunuh dan saling menindas. Mungkin terdengar kejam, tapi pada dasarnya kita semua hanya menjalani takdir yang telah digariskan untuk kita.
Profile Image for shira.
118 reviews2 followers
July 10, 2023
This book is so good I can't stop reading once I start.. the story is so well written. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari buku ini.. its just so so so good eventho theres much that hurts my heart as well while reading it TT
Profile Image for Poppy.
57 reviews3 followers
June 23, 2023
Buku ini menurutku page turner. Sangat. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia digambarkan dengan menarik seiring dengan kisah hidup Lembu. Cerita yang disertai mitos dan pewayangan melalui tokoh Punakawan dalam buku ini menambah keseruan di setiap lembarnya. Unik.

Sejarah. Mitos. Magis. Punakawan. Pahit. Manis. Getir. Takdir. Si Kuik.

"Akal dan budi adalah dua hal yang membuat manusia berpikir, membuat manusia menyadari dirinya ada di dunia dan tahu tujuan hidupnya di dunia" (halaman 114)

"Kalian sendiri yang berbuat, kalian sendiri yang harus menanggunggnya. Kenapa meminta kekuatan lain untuk mencegah ini semua? Setiap tindakan menghasilkan karma, balasan. Kau akan melihatnya kelak." (halaman 202)
Profile Image for Aksara Raia.
48 reviews13 followers
April 12, 2023
Kereta Semar Lembu betul-betul jadi novel yang memiliki banyak dimensi ruang dan waktu. Dalam perjalananku membaca, aku dikenalkan dengan sosok Lembu di awal cerita. Ia sudah berusia 100 tahun ketika ia meninggal dan 50 tahun menanti di alam arwah.

Saat menjelang subuh, paku yang ditancapkan di kepalanya (ada dua) hilang, paku itu karena ulah pembunuh dia yang menuduh Lembu komunis pada masa itu.

Singkat cerita, Lembu bisa pergi dari alam arwah dan menuju dunia kematian setelah ia dikuburkan dengan layak dan didoakan.

Sebelum kereta yang menjemputnya datang, ada prosesi yang harus Lembu lakukan yaitu menceritakan seluruuuuuh perjalanan hidupnya dari lahir hingga ia harus meregang nyawa.

Aku enggak nyangka jalan hidup Lembu itu sejalan dengan sejarah bangsa Indonesia. Dalam arti, Lembu adalah saksi hidup sejarah bangsa Indonesia dari dijajah Belanda sampai September 1965.

Tau nggak yang bikin makin menarik apa? Novel ini juga mengangkat cerita punakawan, kisah Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Selain itu juga ada kisah para dewa-dewi yang juga diangkat di buku ini yang menjadikan kisahnya itu seperti aku bilang punya dimensi ruang dan waktu.

Lembu lahir dengan menggenggam kerincing di tangan, dan hidup bersama kerincingan itu. Tiap kali dia melempar, selalu kembali ke tangannya. Dan tiap kali dia meniup kerincing itu, Mbah Semar bakalan muncul di hadapan.

Semar, Gareng, Petruk, Bagong ini bergantian nemenin Lembu selama masa hidupnya. Dari baru lahir masih kecil sampai umur Lembu mencapai 100 tahun. Diceritain juga asal muasal punakawan itu. Keren pokoknyaaaa. 😭

Selama membaca juga aku browsing tentang latar waktu, tempat, sama tokoh-tokoh nyata yang turut dihadirkan dalam kisah si Lembu. Jadi, Lembu ini dikisahkan nggak bisa pergi dari stasiun dan selama hidupnya, dia cuma melakukan perjalanan di kereta dan tinggal di stasiun.

Baca Kereta Semar Lembu jadi berasa ikutan ke dalam perjalanan masa lalu, seriusan. Berasa nyata gitu lho, Lembu yang ke Jakarta, ke Yogyakarta, ke Surabaya, ke Bandung dan tiap geraknya dia itu sejalan dengan peristiwa bersejarah di Indonesia.

Oh yaaaa, kerennya lagi nih penokohan dalam novel ini bisa aku bilang minim plot hole. Soalnya dari ibunya Lembu, Mbok Min, bahkan sampai Kunti sosok yang akhirnya nemenin Lembu pas di alam arwah, diceritain juga kisah masa lalunya.

Enggak heran Kereta Semar Lembu menyabet juara satu Sayembara Novel DKJ 2021 sih.

Menurutku, buku ini nggak hanya memaparkan kisah sejarah bangsa Indonesia yang dibungkus dalam fiksi tapi juga banyak nilai kehidupan, nilai kemanusiaan juga apalagi kalimat-kalimat yang diucapkan oleh punakawan.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 159 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.