Islam pernah menjadi peradaban teragung di dunia. Salah satu punca keagungan itu ialah kemampuan penganutnya menghasilkan sumbangan ilmu yang besar. Ini termasuk karya besar oleh Al-Asy’ari, Al-Ghazali, dan Ibn Taimiyyah yang menjadi asas ikutan mereka yang mencari kemurniaan dalam penghayatan agama. Manakala nama tokoh-tokoh seperti Ibn Sina, Ibn Khaldun dan Ibn Rusyd terus diabadikan setanding dengan tokoh-tokoh lain dari dunia bukan Islam. Al-Afghani dan Muhammad ‘Abduh, yang kembali kegemilangan tradisi keilmuan Islam, terus mendapat sanjungan.
Atas kesedaran betapa pentingnya memahami pertalian antara kekuatan ummat dan tradisi keilmuannya, maka Nurcholis Majid, seorang tokoh intelektual Islam Indonesia telah tampil melahirkan antologi ini. Perbahasannya tentang beberapa peringkat peradaban manusia, dan kenapa pada hari ini ummat Islam belum berjaya mengatasi peradaban moden, merupakan suatu ketukan di hati ummat yang harus dibincang di semua peringkat.
Nurcholish Madjid (Cak Nur) merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasannya tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual Muslim terdepan, terlebih di saat Indonesia sedang terjerumus di dalam berbagai kemorosotan dan ancaman disintegrasi bangsa.
Sebagai tokoh pembaharu dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Nurholish Madjid sering mengutarakan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial terutama gagasan mengenai pembaharuan Islam di Indonesia. Pemikirannya diaggap sebagai sumber pluralisme dan keterbukaan mengenai ajaran Islam terutama setelah berkiprah dalam Yayasan Paramadina dalam mengembangkan ajaran Islam yang moderat.
Buku yang mempunyai muqaddimah terbaik setakat ini untuk saya dari editor buku ini. Muqaddimah yang benar-benar membuka mata, menimbulkan rasa membuak-buak nak baca isi seterusnya buku ini.
Buku non-fiction yang saya baca sikit-sikit, sebab rasa sayang nak habiskan. Oh, perasaan sayang nak habiskan baca buku yang kita suka ni hanya yang merasai akan memahami.
Dalam buku ini saya suka pilihan makalah tulisan Ibn Rusyd tentang hubungan antara Falsafah dan Syariat dan juga petikan Muqaddimah Ibn Khaldun tentang Ilmu Pengetahuan dan jenis-jenisnya.
Banyak khazanah baru yang saya jumpa, walaupun tak semua saya mampu fahami sebaiknya.
Seperti kata Ibnu Khaldun,
“Ketidakmampuan memahami adalah suatu bentuk pemahaman itu tersendiri”.
Penutup 2019, semakin membaca, semakin terasa betapa jahilnya diri.
Terima kasih buat semua ulama terdahulu dan ulama terkini yang mencerahkan.
Buku yang diterbitan oleh Ikraq ini adalah buku yang disalin balik oleh aku dan diterbitkan kembali. 2018 job ni. Dan bila terbit, aku rasa bangga walaupun bukan aku yang tulis — tapi aku ada sumbangkan sesuatu yang besar secara langsung dalam penerbitan ini. Terima kasih bagi yang membacanya.
baru baca pengantarnya aja udah seru. mungkin ini satu2nya karya cak nur yg gak kontroversial karena buku ini adalah terjemahan karya2 pemikir2 keren nan fenomenal dlm dunia islam oleh cak nur. cak nur yg saya kenal adlh sosok serius yg sangat menghargai ketepatan waktu. suatu saat di acara HMI beliau ngeloyor dg wajah masam krn panitia acara ngaret bener. kagum dg sosok beliau sbg model lulusan pesantren yg cerdas, mengangkat citra pesantren, sayang dlm perjalanan hidupnya cak nur harus teracuni liberalisme barat. sungguh sayang!
bagi ulilalbab kebahagiaan bukan hanya terdapat pada sisi materi, mungkin kebahagiaan intelektual salah satu yang belum terbayangkan dari sekian triliun kebahagiaan yang akan ada nanti ...
Really good book i am satisfied the introduction provided me different perspective on Umar Al Khattab. The contect is a summary of the important treaties written by all Muslim giants philosophers, Mutakalim and Metaphyscians. I recommend this book for all intellectuals . It is a must read.
Tidak heran buku ini disebut bukunya Cak Nur yang paling tidak kontroversial. Isi didalamnya memang penuh memuat pemikiran tokoh muslim terdahulu dari zaman setelah kekhalifahan hingga modern.
Ketika berada di Habasyah. Rasulullah bersabda untuk terus berpengang teguh pada sunnah dan tetap menjunjung tinggi Piagam Madinah sebagai puncak keberhasilan Muslimin.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Tak ada buku yang berikan aku gambaran tentang sejarah Islam lebih baik dari buku ni. kelompok liberal memang dah wujud sama lama dengan sejarah syiah je. Kagum sebab ada terjemahan karya2 pemikir2 islam paling terkenal seperti ibnu sina, al-ghazali, ibnu rusyd, al-farabi, ibnu taimiyah ... maka kita tahu pemikiran mereka, bukan dari review orang ke-3 macam tulisan blog2 biasa