Orang-orang abad pertengahan mengasosiasikan kucing sebagai pertanda buruk. Tapi, itu kan jaman dulu, bukan sekarang. Percaya gak percaya, takhayul itu ternyata menimpa seorang cewek bernama Ketty. Hmmm... gimana ya, cara Ketty terbebas dari belenggu si kutukan kucing?
Author that love fantasy genre so much. Althought her first published book were romantic comedy, and so all her latest books. But still, her goal were writing fantasy books. She live in Bandung, Indonesia, with her husband, and two kids.
Sipnosis Orang-orang abad pertengahan mengasosiasikan kucing sebagai pertanda buruk. Karena kucing adalah binatang nocturnal dan suara eongannya kadang terdengar menyeramkan,kucing juga di percaya sebagai pesuruh penyihir- bahkan mungkin,penyihir itu sendiri. Di kepercayaan lain,malah ada teori yang mengatakan kalau kucing hitam muncul di pemakaman,jiwa orang yang sedang di kubur itu pasti dikotori hal jahat.
Hah… buku tentang kucing? Engga salah nih? Aku kan ga suka kucing. Masa baca novel tentang dunia perkucingan? Atau Mba Roos sengaja nih, soalnya beliau tau aku engga suka kucing. Tapi masa Mba Roos tau..? Ya sudahlah, sebagai manusia yang tidak menyukai kucing, apa salahnya aku coba baca? Siapa tau kucing tidak begitu menyeramkan? Itu kata hatiku pas lagi terima buku dari Mbak Roos. (peluk peluk Mbak Roos)
Tapi sumpah deh,engga nyesel baca novel ini. Bayangkan malam-malam jam 12 aku ngakak kayak orang gila,dan sepanjang cerita aku banyak sekali senyum. Sebenarnya ceritanya engga lucu lucu amat,tapi cara penulisan mba Tita tuh yang suka nyleneh,bikin aku engga bisa nahan tawa. Mba Tita suka intrupsi isi ceritanya,jadi serasa nimbrung begitu.dan tambah seneng nama nama actor kesukaanku ikut bertebaran . Darius Sinatria,Sam dan Dean cowok idola pengusir setan di Supranatural dan yang lebih keren lagi,Keanu Reeves ikut hadir. Coba tambah dengan Ken Zhu dan Bae Yong Jun,lengkap deh ,pasti aku engga tidur semalaman .
Cerita berawal dengan ketty si tokoh utama yang yang sangat membenci kucing. Marah gara gara ada kucing yang pup di keset depan kamar. Dia marah kepada donna,adiknya yang memelihara kucing liar. (aneh deh,masa kucing liar kok bisa pup di depan kamar) Agak engga masuk akal. Dan lebih aneh lagi ,sampai 5 x,menurut dedeh si embak yang kerja di rumah ketty.
Ketty si gadis yang arogan. duh aku musti bilang begitu,soalnya di sepanjang cerita dia nyebelin banget . masa di tawarin makanan sama temen kantornya engga mau,tapi engga pake basa basi .sampai membuat sahabatnya jengkel juga. Dan satu lagi,ketty suka sama cowok yang oke banget,namanya wenda.. halah cinta bertepuk sebelah tangan…dan kayaknya tuh wenda juga suka sama kucing. Tapi aku geli pas ketty di gigit kutu kucing. Bisa ngebayangin gatelnya. Emang kucing nyebelin. Aku setuju sama ketty tentang ini.
Cerita mulai seru…ketty pergi dugem mengantikan Kalin sahabatnya yang lebih memilih bersama suaminya daripada dugem engga jelas. Ketty yang membayangkan bisa bersama DYSD (Dia Yang Sedap Dipandang) sepanjang malam langsung heboh. Tapi impiannya musnah,si DYSD malah pulang mengantarkan gadis lain.Ketty cemburu dan melampiaskan kekesalannya dengan minum minuman keras. Untung saja ada Ardi sahabat Wenda yang siap membantu. Nah pas perjalanan pulang sebelum terkapar karena tertidur ,Ketty menabrak mahluk aneh tapi hidup.bisa di tebak kan..
Keanehan terjadi, sifat Katty berubah 99%. Suka telat pergi ke kantor dan mendapatkan teguran keras dari bosnya. Suka tidur di siang hari dan takut mandi. selain itu sifat Katty pun semakin parah,emang pada dasarnya sifatnya sih parah. Suka mencakar orang kalau sedang marah,ini membuat Kalin dan Donna pusing tujuh kelilig, dan juga membuat Wenda menjauhi Ketty. Ketty pun langsung melabrak cewek yang di anggap merebut Wenda darinya,apalagi tersiar kabar Wenda sudah jadian. Bukan hanya dengan kata kata kasar,tapi dengan jurus andalannya,mencakar dan menjambak sampai rambut si korban berjatuhan. Kallin curiga Ketty hamil. Yang awalnya dibantah mati matian sama yang bersangkutan. Tapi melihat gelagat dan gejalanya,Ketty jadi percaya juga dan tersangka utama adalah Ardi. Siapa lagi coba,hanya dia yang pernah bersama Ketty selagi Ketty mabuk. Perubahan sifat Ketty terjadi setelah dia mabuk dan tak sadarkan diri alias tertidur. setelah di selidiki dan di introgasi (aku tertawa ngakak saat Ardi malah sibuk menawarkan gorengan ke Kallin )ternyata bukan Ardi pelakunya.puncaknya Ketty di bawa ke UGD,setelah engga sadarkan diri.
Keanehan yang sudah tidak wajar membawa mereka ke seorang dukun terkenal .Pasalnya selama tiga bulan sifat Ketty semakin membingungkan. Terungkaplah ,sebenarnya Ketty….
Sudah ah.. Kalau penasaran silahkan baca buku ini,selain seru dan agak engga nyambung,dijamin bisa senyum senyum sendiri.
Disarankan bagi orang yang engga suka kucing ,baca deh…ternyata kucing engga menakutkan kok. Dan kita jadi tau tentang sifat sifat kucing serta mitos yang selama ini sudah kita dengar. Meskipun sampai selesai baca novel ini ,aku juga belum memutuskan untuk berdamai dengan kucing. Ngeri juga sih,kalau sampai kejadian di dalam novel ini terjadi pada orang yang engga suka kucing atau pun membenci kucing.* tapi aku yakin sih engga akan mungkin,aku bukan benci kucing,juga engga takut. Cuma engga suka saja lihat kucing,apalagi kucing ya baru jatuh dari got..hih serem.
Dapat buku ini dari jawab-jawaban di FBnya GagasMedia waktu World Book Day. Lumayan..
Ketty benci sekali sama kucing. Bahkan, dengan teganya ia menyuruh Dedeh, pembantunya, untuk membuang kucing-kucingnya Donna, adiknya. Fyi, Donna & Ketty tidak pernah akur. Bukan hanya karena perbedaan fisik, tapi karena mereka berbeda dalam segala hal.
Suatu hari, Ketty menabrak sesuatu saat mabuk dan... ia berubah. Lebih liar, berantakan, gak jelas dan tiba-tiba mengidap narkolepsi.
Cara penulisan walaupun agak lebay tapi lumayan bikin nyantol. Ada beberapa kesalahan minim seperti: Massimo Dutti yang jadi Massimo Duty & habit yang jadi habbit. Kesalahan ga penting :)
Ceritanya okelah klise, tapi lumayan menghibur. Banyak jokes yang agak garing tapi masih bisa bikin ketawa. Recommended buat quick & light reads.
Hobiku akhir-akhir ini adalah keliling perpustakaan sekolah untuk cari novel yang 'di luar nalar'. Singkat cerita, aku gak sengaja papasan sama novel ini beberapa kali. Tapi karena blurb-nya belum menyentuh indra 'penasaran'ku, jadi kulewat aja deh (kejadian ini mungkin sebulan sampai dua bulan yang lalu). Sampai akhirnya, minggu kemarin, aku papasan lagi sama novel Kitten Heels dan mencoba buka isinya secara random. Sekilas aku melihat gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini adalah santai. Karena saat itu posisinya aku lagi pegang juga buku-buku filsafat, kupikir oke juga nih jadi rekreasi sehabis baca yang berat-berat.
Yup, benar aja, apa yang aku pikir itu emang tepat sekali. Kitten Heels adalah novel yang cocok buat kalian yang sedang merasa jenuh dengan kewajiban kalian dalam pekerjaan, atau yang kayak aku nih, habis baca buku berat gitu, hehe.. Gaya bahasa yang kulihat sekilas sebelumnya juga emang kebukti benar, santai sekali. Bahkan tiap halamannya adaaa aja yang bikin ngakak. Pokoknya kalian harus merasakan sendiri, yaa!!
Kalau dari segi alur, gak cuman tentang Ketty yang benci kucing, tapi juga bagaimana dia berjuang dalam kehidupannya (pekerjaan, keluarga, persahabatan, dan CINTA). Aku pribadi mengalami hal yang mirip dengan Ketty dalam hal percintaan. Orang yang kusuka ternyata menjadi milik orang lain (yahh meski dari awal juga dia bukan milikku, sihh). Patah hati? Tentu! Kita gak bisa menghindari perasaan itu. Tapi lewat pengalaman Ketty yang tersaji di novel ini, aku semakin yakin kalau suatu saat nanti, kita pasti akan bertemu dengan seseorang yang sangat sangat menghargai keberadaan kita dan menyayangi kita apa adanya.
Aku berani kasih novel ini 5 dari 5 bintang (kalau perlu sih 10, yaa...) karena memang sangat direkomendasikan!!!
This entire review has been hidden because of spoilers.
Ketty cewek metropolis yang kena "guna-guna" karena nabrak kucing hitam. Hal itu memang sudah jadi mitos sih kalau nabrak kucing itu harus tanggung jawab. Sebelumnya Ketty benci banget sama kucing, tapi suatu malam dalam keadaan mabuk dia nabrak kucing hitam, dan keesokan harinya Ketty menjadi setengah kucing (kelakuannya). Sampai pada akhirnya dia pergi ke dukun dan disarankan harus mencari kucing tsb untuk minta maaf agar dia kembali normal. Novel ini bacaan yang ringan dan lucu. Gaya bahasa yang cukup gaul dengan berlatar belakang ibukota tapi dibumbui hal-hal mistis.
Baca buku ini karena saya lumayan suka kucing, tapi nggak suka sama kucing yang pipis sembarangan, apalagi mencuri ikan. Sebenarnya sudah cukup ketebak sih garis besar ceritanya tentang apa : tentang mitos pertanda buruk jika mencelakai kucing. Menurut kalian itu mitos tau fakta? Terserah mau dibilang kemakan mitos, tapi saya berdoa dalam hidup ini jangan sampai saya nggak sengaja mencelakai kucing.
Bahasanya ringan dan dialog-dialognya mengalir menggunakan bahasa sehari-hari. Cocok jadi bacaan ketika sedang santai dan lagi nggak mau kebanyakan mikir.
Gue memutuskan untuk membaca buku ini setelah gue agak-agak frustasi sama Captivate. Tapi yang ada sepanjang bacaan gue protes dan komen melulu. Dan lebih sibuk ngomel di status update progres buku daripada menikmati isinya. Akhirnya, karena bawaannya udah sengit aja sama gaya penulisan sok konyol cerita ini, gue memutuskan untuk langsung membuka beberapa halaman terakhir, dan setelah tahu endingnya, gue tutup bukunya.
Gue udah ngga sanggup lagi untuk mempertahankan minimal rasa ingin tahu kenapa Ketty jadi aneh (yah palingan juga dia nabrak kucing terus arwahnya si kucing nempel apa gimana deh tauk ah), terus kenapa sepupunya jadian sama Wenda walopun ujungnya putus, dan kenapa dia akhirnya nikah sama Ardi.
Walopun menurut gue tokoh Ardi disini adalah tokoh yang sebenernya bisa bikin gue jatuh hati sih. Cuma sayang aja porsinya si Ketek Tinggy Ketty lebih gede kemana-mana. Yah derita gue sih sebagai pembaca yang udah agak sentimen sama tokoh utama.
Mana lah gue mau peduli sama Donna dan emak bapak serta pembantunya.
So, yeah, mungkin akan gue baca lagi entah kapan. Atau mungkin bukunya gue kasihin ke orang lain. Yang mana yang duluan aja.
-- Buku tentang karma, cinta, dan kesempatan ke dua --
Di usianya yang hampir memasuki kepala tiga, Ketty merasa belum pernah dicintai siapa pun. Dari sekian lama ia hidup, hanya dirinyalah yang mencintai. Sampai pada akhirnya Ketty merasa, kalau dia tidak berubah menjadi perempuan yang mandiri dan sempurna dalam segala hal, tak akan ada laki-laki yang jatuh cinta padanya. Bahkan, Wenda, pria tampan dan dewasa yang selama ini ditaksirnya, malah jatuh ke pelukan sepupunya sendiri. Bingung, kesal, dan patah hati membuat Ketty mengambil keputusan nekat untuk resign dari tempat kerja, melupakan segalanya dan pindah ke Yogyakarta demi mencari ketenangan. Tepat ketika ia menyangka bahwa tak ada seorang pun yang akan kehilangan atau keberatan dengan rencana gilanya, muncullah Ardi. Pria yang selama ini sudah dianggap sebagai sahabatnya ini rela menemaninya mengunjungi sederet nama pria yang pernah disakitinya untuk menghapus jejak 'karma'. Padahal, nama Ardi juga ada dalam daftar itu! Gaya penuturan to the point yang ringan membuat novel setebal 259 ini sebagai bacaan yang menggelitik, sekaligus sarat permenungan tentang cinta.
Huaa.. sudah selesa dibacaa!! buku pertama dari tiga buku yang aku pinjam dari perpustakaan daerah.
Alasan pertama mau baca buku ini karena, ada "aroma" kucing di ceritanya (bukan, bukan aroma pup-nya kucing deh) :D, alasan kedua karena ini tentang kucing. haha.. iya iya, i'm an Ailurophiles.
Ketawa mulu deh kalau baca Kitten Heels, ngakak-ngakak imbisil gak jelas. bahasanya ringan, seringan Peter Pan yang merem sambil senyam senyum mikirin happy thoughts.
Lelucon dan celetukan yang hadir dibuku ini bikin pembaca gak bakal bosen. Sayangnya endingnya itu, sudah bisa ditebak bgt.. :p
Tapi tetap, ada makna mendalam juga di cerita ini. Gimana memaknai hidup dan menjadi pribadi lebih baik.
Recommended bgt buat yang suka kucing, recommended bgt buat yang lagi suntuk. recommended bgt buat yang belum dapat jodoh.. #eh
satu kata : ngocak. Novel ini bener-bener bisa dan sukses mengocok perut. Gaya bahasa remaja banget, perawan dah, yang nulisnya juga remaja banget (ditampol tante Tita). Novel ini terdapat banyak sekali jokes renyah, ngga basi dan fresh banget, walaupun ada beberapa kata yang bisa dibilang tajam yang seharusnya ngga dibaca oleh manusia seusiaku '-'.
walau begitu, aku lebih suka novel kucing ini dibanding dengan novel kucingnya mba Widya Oktavia : Kucing Melulu dan Cerita Cinta (Me)lulu.
Bagian yang paling aku suka adalah bagian kepolosan Dedeh (atau memang bodoh), apalagi saat bagian Ketty nemuin Wenda di rumahnya bersama Ellen, Dedeh dengan polosnya bilang "Dedeh nungguin --------" baca aja sendiri
Buku yang wajib di baca sama Ailurophiles(dan saya baru tau itu nama lain buat pecinta kucing). Saya bukan pecinta kucing, meski saya pernah punya kucing kampung namanya Monying yang akhirnya kabur, kawin lari tepatnya sama kucing betina yang entah dia ketemu dimana... Setelah baca buku ini, saya jadi pengin ngelus-ngelus kucing... :D
Ceritanya... Jujur, menariknya ya...tentang selipan-selipan filosofi kucingnya... Saya kurang tertarik malah sama jalan ceritanya, hehehe... Agak bikin ngantuk di awal.. Tapi pas udah masuk ada Ardi...trus berburu kucing hitam yang ditabrak Ketty(nama kucingnya Kliwon), baru ngerasa ini cerita menarik...
Oh iya, celetukan Ardi d ending bikin saya ngakak jumpalitan, hahahahaha,
Chicklit banget!! Awalnya tertarik baca karena direferensi di majalah femina.ternyata kok novel chicklit...tp not bad lah,bacaan ringan,sempet ketawa sendiri,segar... cerita tentang Ketty yg cewek banget, perfectionist, karier woman, usia late 20th, jatuh cinta sma Wenda tp tengsin jaim mau ngomong, trus cemburu dan patah hati krn Wenda malah jadian sama Ellen sepupunya, sampai akhirnya Bisa jatuh cinta lg... Life must go on:)
Ga ngerti kenapa, but I did enjoy reading this book. bahasanya agak-agak sok gaul gimana gitu, agak menganggu, tapi ga bikin gue jadi males baca buku ini. Ceritanya menarik, dan memang gue sangat suka kucing, jadilah gue sangat tertarik sama buku ini. Tapi ending nya agak aneh dan maksa sebenarnya, well it's not a perfect book, yet it's the entertaining one.
bercerita tentang seseorang yang bernama Ketty yg benci dengan kucing. Ketty sendiri merupakan wanita 29 tahun, single, terkenal judes, jutek, galak, vegetarian, modis, dsb yang sedang mengejar cinta sejatinya. Hingga akhirnya, hewan yang paling dibencinyalah yg menuntun dia menemukan cinta sejati
penuturannya asyik, ada beberapa kalimat yang membuat saya senyum2 sendiri
awalnya sih biasa aja. tapi mulai dari tengah, mulai deh tu gw ngikik sampe ketawa ngakak. kalimat2nya enak dibaca dan sederhana. ngalir gitu aja, jadi bikin bacanya juga ga malesin. pake acara ensiklopedia tentang kucing pula. niat abiss!! seruu!! aku padamu deh tita rosianti!! :))
i really like this book fist of all because there are cats in the story. i just LOVE cats very much. and the catcyclopedia is awesomely interesting. the story line is great. i liked it.
pesan dari buku yang bikin ketawa mulu ini: mungkin sebaiknya belajar melihat lebih jeli siapa yang benar-benar peduli pada kita. dan mencoba menerima orang tersebut di kehidupan kita.