لماذا لا يستطيع الرجال أداء أكثر من مهمة في وقت واحد ولا تستطيع النساء الصمت

by Allan Pease, Barbara Pease

يعالج المؤلفان فى هذا الكتاب موضوع الاختلافات بين الرجل والمرأة بطريقة ممتعة وبسيطة , إن هذا الكتاب الجديد والشيق والذى يقدمه لك خبراء حقيقيون فى العلاقات الإنسانية سيلمس قلوب جميع الرجال والنساء فى كل أنحاء العالم .

الرجال والنساء هما جنسان مختلفان , نقدم هذا الكتاب لكل من يجافيه النوم ليلا بسبب التفكير فى سبب عدم قدرة شريك حياته على فهمه .

Genres: Psychology, Nonfiction, Relationships, Self Help, Marriage, Humor, Gender

134 pages

First published January 16, 2003

About the author

Allan Pease is an Australian author and motivational speaker. Despite having no education in psychology, neuroscience, or psychiatry, he has managed to establish himself as an "expert on relationships".

Originally a musician, he became a successful life insurance salesman, he started a career as a speaker and trainer in sales and latterly in body language. This resulted in a popular sideline of audio tapes, many of which feature his irreverent wit.

His best-selling book Body Language brought him international recognition. It has been followed by several others. He is quite well known in Australia and during the 1980s he was an occasional TV analyst for political debates where he would analyze the body language and overall performance of the contestants.

http://en.wikipedia.org/wiki/Allan_Pease

Reviews

[Ika · Rating 5 out of 5]

Buku karangan Allan dan Barbara Pease ini merupakan sebuah buku yang akan membuat kita tertawa, malu, senang, merasa konyol dan lebih cerdas tentunya. Mengapa demikian, karena buku ini membahas tentang sikap, isi hati dan pikiran wanita dan pria saat mereka dihadapkan dengan sesuatu hal. Di mana, wanita lebih banyak melibatkan perasaannya dan laki-laki lebih banyak melibatkan pikiran dan logika mereka.

Buku ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa laki-laki atau perempuan bersikap tertentu. Selain itu juga membuat mata kita semakin terbuka bahwa dunia dongeng itu benar-benar tidak nyata. Tidak ada dalam kisah manusia, seorang laki-laki dapat memahami perempuan melalui perasaannya, karena keduanya tidak berhubungan. Buku ini menyadarkan kita bahwa hal utama yang diperlukan dalam mempertahankan suatu hubungan adalah komunikasi dari kedua belah pihak.

Supaya tidak penasaran, nih saya beri sedikit contekan tentang apa yang ada dalam buku ini. Contekan yang menurut saya cukup lucu dan cukup berguna untuk diketahui baik untuk wanita maupun pria.



Kamus bahasa wanita

Ya = Tidak
Tidak = Ya
Barangkali = Tidak
Aku menyesal = Kau akan menyesal.
Kita butuh = Aku ingin
Terserah padamu = Keputusannya sudah jelas.
Lakukan sesukamu = Tahu rasa nanti.
Kita perlu bicara = Aku ingin mengeluh.
Tentu....silahkan = Jangan lakukan itu.
Aku tidak marah = Tentu saja aku marah, dasar tolol.
Kau...jantan sekali = Kau perlu bercukur dan keringatmu banyak.
Kau penuh perhatian malam ini = Seks saja yang kau pikirkan!
Yang romantis dong. Matikan lampu. = Pahaku besar.
Dapur ini tidak memadai = Aku ingin rumah baru.
Aku ingin tirai baru = dan kapet, dan meja – kursi, dan wallpaper..........
Gantung lukisannya di sana = BUKAN. Maksudku di sana!
Apakah kau mencintaiku? = Aku ingin dibelikan sesuatu yang mahal.
Seberapa besar cintamu padaku? = Aku melakukan sesuatu yang tidak kau suka.
Aku siap sebentar lagi = Lepas sepatumu dan menontonTV dululah.
Apakah bokongku gemuk? = Katakan bahwa aku cantik.
Kau harus belajar berkomunikasi = Jangan membantahku!
Apakah kau mendengarkan aku!? = [Terlambat, mati kau]
Apa itu anak kita? = Mengapa kau tidak bangun dan menggendongnya hingga tertidur.
Aku tidak berteriak = Ya, aku berteriak karena kupikir ini penting.



Nah itu kamus arti kata perempuan. Betul atau salah, tergantung pribadi masing-masing. Setiap orang kan berbeda-beda. Eitss.. tidak adil rasanya kalau saya tidak menuliskan kamus arti kata laki-laki juga. Nah supaya adil, nih saya beri sedikit dari banyak arti kata yang diucapkan laki-laki. Girls, watch out!


Kamus Bahasa Pria

Aku lapar = Aku lapar
Aku mengantuk = Aku mengantuk
Aku lelah = Aku lelah
Apa kau ingin menonton film? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Maukah kau makan malam denganku? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Kapan-kapan, bolehkah aku meneleponmu? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Maukah kau berdansa denganku? = Akhirnya aku ingin berhubungan seks denganmu.
Baju yang cantik = Belahan dadamu indah.
Kau kelihatan letih, mau kupijit? = Aku ingin membelaimu.
Ada masalah? = Persoalan remeh apa yang membuat kau sedih sekarang?
Ada masalah? = Rasanya hubungan seks tak akan terjadi malam ini.
Aku bosan = Apa kau ingin berhubungan seks?
Aku juga sayang padamu = OK, sudah kukatakan....sebaiknya kita melakukan hubungan seks sekarang!
Ya, aku suka potongan rambutmu yang baru = Aku suka model rambutmu yang lama.
Ya, aku suka potongan rambutmu yang baru = Sudah menghabiskan 300ribu tapi tak banyak perubahannya!
Mari kita bicara = Aku berusaha membutamu terkesan dengan menunjukkan pikiranku tidak dangkal dan setelah itu barangkali kamu mau berhubungan seks denganku.
Maukah kau menikah denganku? = Aku ingin melarangmu berhubungan seks dengan pria lain.

Jadi apakah memang demikian yang ada dalam pikiran para pria dan wanita? Hanya diri kita masing-masing yang tahu. Namun demikian, hal-hal yang didambakan wanita dan pria hampir sama yaitu:
* Kepribadian
* Humor
* Kepekaan (wanita)/ Kecantikan (pria)
* Otak
* Tubuh bagus

Masalah prioritas yang mana, menurut saya itu tergantung pribadi masing-masing. Setiap individu memiliki keistimewaan masing-masing. Wanita misalnya, dapat melakukan beberapa kegiatan sekaligus, karena otak wanita memiliki pita koneksi yang lebih tebal antara belahan kiri dan kanan otak dengan koneksi 30% lebih banyak dibandingkan pria. Sedangkan otak pria terbagi-bagi dalam sejumlah kompartemen, sehingga mereka hanya bisa berkonsentrasi pada satu pekerjaan, tidak sekaligus. Jadi, siapkah anda menerima pasangan anda?


www.devitareadsbooks.blogspot.com

[nur'aini tri wahyuni · Rating 5 out of 5]

kurang tebeeelll bukunya. ini bagus, sih, apalagi buat yg mulai menjalani hubungan serius atau awalawal pernikahan. membuka mata satu sama lain, jadi ngerti kalau wanita lagi ada di keadaan A itu kenapa dan harus melakukan apa, begitu juga kalau seorang pria sedang dalam keadaan tertentu, jadi kondisi tetap bisa terselamatkan tanpa peperangan. wqwqwq.

baca deh, jadi tau faktafakta baru dan ga gegabah ngambil keputusan.

[Katherine 黄爱芬 · Rating 3 out of 5]

Buku ini menampilkan perbedaan-perbedaan cara pikir pria dan wanita dgn humor. Gambar ilustrasinya juga lumayan lucu. Tapi gak ada yg spesial sekali sih. Semua perbedaan tersebut nyaris lumrah semua. Universal.

Dan bagi kaum wanita yg membaca buku ini, plis jangan baperan. Yg ditulis di buku ini tidak semuanya benar, tapi lebih ke humor sih. Baca ini anggap saja sbg pengetahuan yg menambah wawasan.

[Sarah Alirezaee · Rating 4 out of 5]

شاید یکی دو سال پیش این کتاب رو خوندم، و تا جایی که یادم می‌آد زن و شوهر باهم نوشته بودنش.
با این که اصلاً اهل کتابای روانشناسی نیستم، این یکی رو پیشنهاد می‌کنم که بخونید. برای مردها که خوندش بسیار واجبه، خیلی، خیلی چیزایی رو متوجه می‌شن که توی رابطه همیشه بخاطرش خانم‌ها رو سرزنش می‌کنند.
برای خانم‌ها هم خالی از لطف نیست خوندنش. ضمن این که ته‌مایه‌ی طنز داره و نقاشی‌هاش دوست‌داشتنیه. :)

[Shamim · Rating 3 out of 5]

این کتاب رو با عنوان "چرا مردان همزمان فقط یک کار انجام میدهند و چرا زنان هرگز از صحبت کردن دست برنمیدارند" خوندم.
کتاب جالبی بود ولی بیشتر مطالبش درباره رفتار زنان بود و یجورایی میشه گفت چیزایی بود که خودم از قبل میدونستم
(دلم میخواست همونقدر که رفتار زنان رو با جزییات بررسی کرده بود؛ به دلایل رفتار مردها هم بپردازه)
برای همین بنظرم بهتره کتاب رو به مردها و پسرایی که تو روابطشون مشکل دارن توصیه کنم.
کتاب علمیی نبود و بیشتر براساس تجربیات نوشته شده بود که یه بخش هاییش هم طنز بود
بی‌شک اگه نویسندش زن بود میگفتم به مردها ظلم شده تو این کتاب!
(چون خیلی جاها ویژگی های خاص مردها کارآمده در صورتیکه اینجا به شدت تاکید داشتن که زنا تو روابط اوکین مردا باید رفتارشونو تغییر بدن) اما کتاب نوشته یک زن و شوهره و نمیتونم ایرادی بهش وارد کنم.
در کل جالب بود :)

[isaiah · Rating 4 out of 5]

Dalam keadaan tertekan, wanita berbicara tanpa berpikir, sedangkan laki-laki bertindak tanpa berpikir. Tak heran 90% penghuni penjara adalah laki-laki dan 90% pengunjung terapis adalah perempuan.

an absolutely hilarious and insightful book! 🤣

waktu baca ini aku ketawa mulu. beberapa topiknya juga bikin aku ngerasa kalo pemikiran Om Allan Pease yang ditulis di buku ini relate sama kebanyakan wanita, nggak terkecuali aku dan mamaku sendiri, ahaha.

humornya nggak garing walaupun diterjemahin ke Bahasa Indonesia. tips yang dikasih juga, yah, mungkin bakal berguna nantinya kalo aku berhubungan sama orang lain, especially cowo.

couldn't thank him enough for writing this book. 💙

[Nawal Al-Qussyer · Rating 3 out of 5]

كتاب ظريف ولطيف.. ينفع لمن يكون المزاج مو للقراءة فتحتاح كتاب خفيف يرجع لك المود.. هالكتاب في مثل هالمواقف بيكون اختيار جبد
عدد صفحاته قليل.. المحتوى طريف وفيه حقائق.
يتكلم عن علاقة المرأه بالاشياء وكيف نظرتها للتفاصيل،، وتقسيم دماغها
وكذلك الرجل
يجاوب على بعض التساؤلات اللي يطرحها كل الجنسين لبعضهم حول غرابة تصرف احدهم تجاه موضوع معين
ويقول انو هذا راجع لطبيعة كل واحد منهم وتركيب دماغه
وان هذا الشي متعلق بمسؤلياتهم في الحياة.
حلو الكتاب وانصح فيه المقبلين ع الزواج والمتزوجين حديثا او اللي يعانون من زواجهم من شغلات بسيطة !

[Farhang Rezaei · Rating 3 out of 5]

همیشه به دیده تحقیر به این گونه کتابها نگاه میکردم،اما باید اعتراف کنم که از خواندن این کتاب لذت بردم. هرچند گاهی شیوه نگارش کتاب علیرغم ادعایی که در پایان کتاب شده است از روش علمی فاصله می گیرد.

[Setare Talebzade · Rating 5 out of 5]

عالی بود، عالی
خیلی خلاصه و کاملا علمی و کاربردی
یکی از بهترین کتابایی که درباره شناخت زن و مرد خوندم
خوندن کلش حدود ۴۵ دقیقه طول کشید ولی مشکل سالها رابطه و سوءتفاهم و درک غلط از همدیگه رو حل میکنه

[Bayan Al Dakheel · Rating 5 out of 5]

من الكتاب :

نظراً لأن المرأة تستخدم جانبي المخ على حد سواء فإن الكثير من النساء يجدن صعوبة أكبر في تمييز اليد اليسرى من اليد اليمنى .. وكنتيجة لذلك تتعرض النساء في كل أنحاء العالم للانتقاد من قبل الرجال حينما تطلب المرأة من الرجل الاتجاه نحو اليمين بينما هي في الواقع تقصد الاتجاه الى اليسار ..

^_^

[Huda Fel · Rating 5 out of 5]

كتيب جيب إن صح التعبير
عنوانه غريب كما هو واضح في أعلى الصفحة
رغم رؤيتي له على الأرفف تكرارا إلا أنه لم يشدني لقراءته
"بسبب العنوان على الأغلب"
أضحكني كثيرا
خيار جيد لكتاب قصير، ينتهي في مشاوير السيارة
شكرا لك مشاعل
عدد ماشهد العالم من ضحكات
:$

[Atheer Alnekhilan · Rating 5 out of 5]

كثُرت الكتب التي تشرح الفروقات بين المرأة و الرجل من جميع النواحي، لكن هذا الكتاب من وجهة نظري كان امتعهم لأنه احتوى على عددا من الحقائق العلمية عن بعض الفروقات النفسية و الجسدية بين المرأة و الرجل. مثل الفرق بين مقدار زاوية النظر بين الرجل والمرأة وفائدة ذلك الفرق. أترك لكم البقية لتقرأوها :).

[Hessa Alswailem · Rating 5 out of 5]

على قلة اوراقه إلا انه ملئ بالمعلومات المفيده
اصفه بانه خفيف ظل ممتع سلس جدا
لم اشعر معه بالملل اطلاقا بل تمنيت ان لا انتهي منه بهذه السرعه
لازلت اعتبره مرجع لي علي صغره ومن الكتب التي استمتع باعاده تصفحها من جديد

[elliss · Rating 4 out of 5]

i read this book on dec 2004 when i was on my way to cairo. it was fun and enjoyable to read. you can understand more about your partner by just reading this book. try it.

[مريم ناصر]

كتاب لطيف،، ربما جعلني أفهم نفسي كأنثى في بعض النقاط، قبل أن أفهم غرائب الرجل ،،

[Beny Beny · Rating 4 out of 5]

Title : Mengapa PRIA Hanya Bisa Mengerjakan Satu Hal dalam Satu Saat dan WANITA Tidak Pernah Berhenti Berbicara
Author : Alan & Barbara Pease
Genre : Self-Development
Rating : ✨️4.7/5✨️

Kenapa sih wanita hampir selalu nyasar kalau baca G**gle Maps, tapi juarakk banget mengingat hal detil bangettttt, perkara kejadian 3 tahun lalu aja dia bisa ingat?

Kenapa ya pria bisa mencari jalan paling dekat dan cepat menuju suatu tempat, tapi susah banget menemukan kaus kaki di lemari?

Buku ini menyajikan jawaban dari perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Mereka sama-sama manusia, tidak ada siapa yang lebih baik ataupun buruk, mereka hanya berbeda benar-benar berbeda.
Sebagai wanita, ketika membaca buku ini ada kalanya aku merasa lebih cerdas, ada juga aku merasa malu. wkwkwkw. Fakta yang disajikan penulis sungguh real, seimbang, tidak memihak siapapun.

Gambar kedua (Partikel Pembaca Peta hal.22)
Ini nih jawaban kenapa ciwi-ciwi hobi nyasar kalo baca gmaps, ternyata partikel pembaca peta kita nihh mungil bgt sisters, setitik (.) doang wkwkwk. Hal ini karena secara alamiah, wanita memiliki kemampuan spasial (kemampuan menggambar objek geografi, koordinat, dll dalam pikiran) yang terbatas. Mereka hebat dalam melihat hal dua dimensi, tapi sangat sulit melihat dalam tiga dimensi layaknya pria sebagai juara spasial.

Yang paling seru adalah kamus pria dan wanita. WKWKKWKW
.Kamus Wanita.
ya = tidak
tidak = ya
aku tidak marah = jelas-jelas aku marah
aku menyesal = kau akan menyesala
kita perlu bicara = aku akan menyampaikan sambatan dan keluhan
aku akan siap sebentar lagi = lepaskan sepatumu, dan bersantai saja sambil ngopi atau scrolling phone

.Kamus Pria.
aku lapar = aku lapar
aku ngantuk = aku ngantuk
aku capek = aku capek
ya, aku suka potongan rambutmu = aku suka potongan rambutmu yang sebelumnya
ya, aku suka potongan rambutmu = dah habis ratusan ribu, l see no beda

Nah itu kedua kamus bahasa wanita dan pria, tapi terkait benar atau salah bergantung dari pribadi masing-masing yaa. Kalau menurutmu betul nda? heheheh
Buku ini ditulis untuk membantu memahami mengapa pria seperti ini dan wanita seperti itu. Selain itu, buku ini membantu kita untuk mengenal dan memahami diri sendiri. Untuk kalian yang mulai menjalan hubungan yang serius mungkin buku ini bisa menjadi referensi untuk kehidupan yang lebih content, sehat, dan bahagia.
Kedua spesies tersebut tidak akan pernah memahami satu sama lain. Yang ada hanyalah saling merawat, mengisi, menerima, mengapresiasi, dan menghargai.

#benyngreviewbuku

[Haniva Zahra · Rating 3 out of 5]

Pada dasarnya, saya memang membaca buku-buku sejenis ini. Ada ketertarikan untuk mengetahui lebih dalam tentang perbedaan laki-laki dan perempuan, khususnya dari sudut pandang neuropsikologi. Saya pernah begitu bersemangat mendalami bidang ilmu ini, hingga juga dihinggapi ragu, sepertinya saya tidak cukup cemerlang menghafalkan bagian-bagian otak dan hubungannya dengan perilaku manusia tertentu.

Pada dasarnya (lagi), buku ini hampir mirip dengan buku yang ditulis Allan & Barbara Pease lainnya. Gaya bahasa yang juga hampir sama (entah mengapa saya kurang menikmati gaya bahasa terjemahannya Gramedia ini, tetapi ya bisa cukup dipahami, hanya terkesan kaku saja). Saya suka halaman mukanya (karena buku ini sebenarnya cetakan ulang). Buku ini tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis (cenderung tipis sebenarnya) sehingga jadi buku yang cocok untuk dibaca bagi yang baru pertama kali membaca karya Allan & Barbara Pease, maupun yang tidak begitu suka membaca, tetapi ingin tahu apa sih bedanya perempuan dan laki-laki dari sudut pandang pendekatan neuropsikologi.

Sebenarnya tidak hanya pendekatan neuropsikologi yang dibahas dari buku ini, Allan & Barbara Pease merupakan dua orang yang mengimani teori Evolusi, sehingga penjelasan mengapa perempuan dan laki-laki berbeda tidak sekedar dari 'struktur' otak yang berbeda, tetapi juga tugas perkembangannya berbeda pula.

Buku yang menarik, membantu kita memahami dasar-dasar sifat lawan jenis kita, diri kita sendiri, sehingga kita menemui pertengkaran, kita dapat lebih berempati satu dama lain dengan perbedaan kita masing-masing.

Ps: butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan buku ini, karena tentu saya mudah tertarik dengan tumpukan buku-buku yang lebih baru saya beli.

[ireaddbooks · Rating 2 out of 5]

secara fisik pria dan wanita memang terlahir berbeda. namun apakah hanya dengan memahami perbedaan di antara pria dan wanita, kita bisa mulai mengembangkan kelebihan di antaranya, ketimbang memperbesar kelemahannya?

apa sih tujuan buku ini ditulis oleh Allan dan Barbara? yang kubaca malah bukan seperti yang dijabarkan di atas, tersirat buku ini sangat sexiest sekali dan ada beberapa hal pemaparan mereka yang tidak aku setujui, seakan-akan pemaparan yang mereka tulis itu pembenaran sepihak

• p.50-51
dituliskan bahwa wanita dengan kemampuan spasialnya yang rendah dikarenakan hal ini bukanlah deskripsi kerja mereka, yang akhirnya mengakibatkan wanita tidak mengejar karier atau waktu luang yang menuntut hal itu. sehingga para pria lebih banyak mendominasi dunia kerja.
pertanyaanku adalah apa iya demikian? padahal banyak kok wanita yang bisa meniti karirnya lebih tinggi dari para pria. but again, kalau sudah begini akan ada judging dari para pria karena merasa dikalahkan

• p.66-67
dituliskan karena pria benci kritikan-itulah sebabnya mereka menikahi perawan.
what the fuck?! lagi-lagi pembenaran sepihak
dikira pria aja ya yang maunya nyari wanita yang masih perawan? wanita juga maunya nyari pria yang masih perjaka kok, tapi permasalahannya memang ada?
namun ketika wanita yg ditemuinya bukanlah perawan (bukan akibat kegiatan sex, tapi karena cedera olahraga atau berkaitan dengan masalah kesehatan/medis) pria dengan mudahnya akan tidak terima dan menjudging wanita yang tidak perawan

baca buku ini jadi 😤😤😤

[Tikachu · Rating 4 out of 5]

banyak agaknya yang menggelitik karena benar adanya, seperti wanita yang kegandrung akan komitmen, mendapatkan pengakuan, merasa ingin dicintai. Toh kita wanita memang begitu. Bagian laki-laki juga ga kalah serunya juga karena penempatan halamannya berdampingan. Beberapa beneran kejadian di kehidupan sehari-sehari entah sama teman, atasan, keluarga (ayah, kakak laki² dsb), pasangan. Serasa masuk ke dunia pria tanpa minta permisi haha bagaimana komitmen rasanya satu hal yang sulit, gen yang dibawa sejak purba terkait berburu, ingin merasa tak terkalahkan, berfokus mencari makan untuk keluarga, diakui kehebatannya.
Penjabaran logis secara sadar menjelaskan kenapa insting wanita selalu hampir semua benar, mengapa laki-laki tak bisa mencari kaos kaki, mengapa laki-laki kekeh tidak mau bertanya ketika tersesat, mengapa perempuan payah membaca peta.

Setelah membaca buku ini bagiku lebih mengenali diri sebagai wanita, ternyata betapa hebatnya kita. Serta masuk ke dunia pria rasanya 'oh okey jadi gini ternyata' yep we are diffirent but we live in same world.

Buku ini terlalu singkat sebagai buku yang seru dan ringan untuk dibaca. Yang kubaca rangkaian why men... juga kontroversial terlebih dijaman gender equality, tapi menurutku buku ini menambah wawasan dan perspektif yang tentu tak bisa terlihat secara kasat mata. Kalau ada yang berlawanan dengan pemikiran kita aku rasa juga tak apa, karena secara keseluruhan bagus untuk dibaca.

[Lesh✨ · Rating 4 out of 5]

Buku ini bagus, penyampaiannya sederhana, ringkas, dan mudah dis
elesaikan dalam sekali duduk.

Dalam setiap bab, kita akan mengenal bagaimana cara wanita dan pria dalam berpikir, menanggapi masalah, melihat sebuah objek, apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh mereka, dan bagaimana menyelesaikan sebuah masalah dari masing-masing peran.

Misalnya:

1. Wanita memiliki kemampuan spasial yang rendah dibandingkan pria. Wanita tidak bisa membaca peta, tetapi bisa mencari benda dari jarak terjauh yang tidak bisa dicari pria.

2. Pria memiliki pandangan yang sempit, sementara wanita memiliki sudut pandang yang luas. Sehingga wanita jarang ketahuan saat menatap pria lain, sementara pria harus menengok dulu untuk melihat sebuah objek.

3. Wanita bisa dengan mudah melakukan beberapa pekerjaan sekaligus, sementara pria harus satu per satu pekerjan diselesaikan.

4. Pria hanya punya satu ekspresi emosi dalam wajahnya, sementara wanita punya banyak ekspresi dalam mengungkapkan perasaannya.

5. Wanita menginginkan banyak hubungan seks dengan pria yang ia cintai, sementara pria hanya menginginkan seks yang banyak. Wanita bergairah karena ucapan yang didengarnya, sementara pria bergairah karena pemandangan yang ia lihat.

Dan ada banyak hal lainnya yang diulas dalam buku ini.

[raa. · Rating 4 out of 5]

jujurr bukunya kurang tebel HAHAHA jadi di buku ini kedua penulis membahas tentang perempuan dan laki-laki yang spesiesnya sama tapi memiliki dunia yang berbeda, dari pola pandang, cara komunikasi, cara berpikir. ini juga alasan kenapa sering masalah dalam hubungan perempuan dan laki-laki karena merasa ada ketidakcocokan dsb, karena emang cara pendekatan dan metode penyelesaian konfliknya pun beda. dan ada alasan sains-nya kenapa hal itu terjadi—tp kekurangan buku ini karena dia ngga masukin lamgsung data penelitiannya sih. selama baca buku ini terus-terusan malah jadi ngaca dan flashback ke peristiwa yang lalu-lalu dan sekarang jadi paham kenapa setiap berbicara ke laki-laki itu serasa gak nyambung—ternyata emang mereka tipe yang gak punya maksud lain di balik ucapannya, dan gak bisa untuk membahas banyak persoalan dalam satu waktu sekaligus.

bahasa yang digunakan jugaa seruu, ngga terlalu kaku. bukunya dibungkus dengan candaan humor yang bisa membuat pembacanya ikut tertawa, kesal ataupun merasa malu karena fakta-fakta yang dijelaskan.

[Joseph · Rating 2 out of 5]

Compilation of factoids(?), observations, rules of thumb about female and male thinking. Each unit of text is short and easy to read doing mundane daily stuff. Wash dishes, read, do laundry, read etc.

!SPOILERS!

I enjoy the observations expressed as they are well known, rarely put in words and was glad to learn that it's not just me who sees these differences. Taking cavemen timeline and biological basis as explanation seems rational and sound.

I didn't like lack of any footnotes as to the sources of said observations. Book felt too esoteric, astral. I was hoping for more scientific writing.

Conclusion: 2/5. I don't think I gained any knowledge out of this book. It felt as a reaffirmation of common knowledge, which isn't bad, except it lacks empiric evidence for said reaffirmation.

[Siraa · Rating 3 out of 5]

pertanyaan psikologis abadi yang sering sekali diungkit. Dalam perkembangannya, mulai diketahui sebuah pola umum antara dua mahluk dengan spesies yang sama namun sangat berbeda ini. Jadi kenapa pria tidak bisa multitasking dan wanita tidak pernah berhenti bicara?.

Meskipun berbentuk non-fiksi dan mengarah ke arag psikologi analisis, buku ini tidak sains-sains amat. Genre buku ini malah lebih cenderung ke komedi. Meskipun mengetawai hampir semua halaman, pesan yang disampaikannya sangat padat dan jelas. Membahas segala hubungan antara wanita dan pria seperti bagaimana pria dan wanita menandang cinta, seks, pernikahan, stress, pekerjaan dll. Kenap pria bisa memperbaiki mobil tapi tidak bisa menyetrika?. Kenapa wanita bisa mendeteksi kebohongan tapi tidak bisa membaca peta?. Dan banyak bahasan lucu lainnya.

[Anna Valerie · Rating 2 out of 5]

Buku ini tidak jauh berbeda dengan buku-buku yang menghadirkan fun facts tentang laki-laki dan perempuan. Setidaknya, ada beberapa mitos tentang laki-laki dan perempuan yang "divalidasi" dengan penelitian di buku ini. Sayangnya, kesan yang kudapat dari buku ini kurang bagus. Aku merasa, buku ini sangat mengumbar kekurangan laki-laki sehingga kesan yang kutangkap adalah memaklumi laki-laki kalau isi kepalanya hanya seputar seks karena mereka memang seperti itu. Padahal, kan, tidak juga. Dan lagi, wanita seperti dicap berbelit-belit ketika mengungkapkan sesuatu. Padahal, kan, sudah ada banyak wanita yang langsung mengungkapkan maksudnya.

Kuharap, sih, buku ini tidak membuat khalayak memaklumi yang tidak baik dan menggeneralisasi laki-laki dan perempuan.

[Virtu Luna · Rating 1 out of 5]

Cuando decidí comenzar a leerlo fue animada por otras opiniones donde se indicaba que el libro hacia humor de situaciones comunes, teniendo como base las diferencias entre hombres y mujeres.

Cuando comencé a leer algunas situaciones me parecían graciosas, sin embargo conforme avanzaba el libro iba tomando un tono mucho más frustrante para avalar con "ciencia" diferencias que únicamente lo son por imposición de la sociedad.

Me ha parecido una burla hacia la lucha por la igualdad, pasando del humor al intento por ridiculizar todo un movimiento que ha luchado y sigue luchando por lograr no solo eliminar las diferencias que a la sociedad le ha interesando durante años, sino la desigualdad que estás han ido produciendo

[Ratna Emmanuella · Rating 3 out of 5]

Actually this is pretty good explain the differences between how men and women think. But some context are scientifically questioned. Okay, the conclusion is that man and woman should be cooperative, not to compare each other, but the explaination I don't think those are scientifically correct. So, this is easy to read and also funny and helpful but not to take that serious on how men and women think at some point there.
Overall, this is okay for entertainment. Easy to read.

[هاجر العتيبي · Rating 1 out of 5]

لا أنكر أن الكتاب أضحكني في بعض الأحيان، ولكن هل يقدم فعلاً محتوى ثري؟ بالنسبة لي، الإجابة ليست بتلك السهولة. هو كتاب ممتع للقراءة الخفيفة وتبادل الضحكات مع الأصدقاء أو الشريك، لكنه بالتأكيد ليس مرجعًا جادًا لفهم الفروق بين الجنسين. ربما يصلح أن يُقرأ لتسلية الوقت، لكن لا تتوقعوا منه الكثير من العمق أو الفهم العلمي.

تقييمي للكتاب: 4 من 10

قرأت الكتاب في الثاني من يوليو 2020، وأجريت التدقيق اللغوي في الثالث و العشرين من سبتمبر 2024.

[Varenzora · Rating 4 out of 5]

Buku ini bukan untuk mengunggulkan pria dan mendeskriditkan wanita, bukan juga untuk mengunggulkan wanita dan mendeskriditkan pria. Buku ini secara keseluruhan memberikan paparan bahwa ada perbedaan antara pria dan wanita dari segi psikologis. Terdapat contoh-contoh dan penjelasan yang mudah dipahami.

[Yvette · Rating 1 out of 5]

Waste of money ... many of the contents had been quoted ad nauseam all over the internet. Moreover, the cartoons in the booklet are reproduced very small, making the words very hard to read.

No need to buy this book, you can get the "information" and "advice" online.

[Fenne Van Der Sterre · Rating 3 out of 5]

Het is een interessant boekje om gelezen te hebben, en een heel makkelijk boekje. Wel vind ik veel erg overdreven overkomen en niet altijd even accuraat. Vooral de laatste twee pagina's waren erg verhelderend en kan ik echt wat mee!