Kisah Tiga Kerajaan adalah kisah klasik dari negeri Tiongkok yang diangkat dari sejarah besar dinasti Han. Turun temurun kisah ini telah beredar secara lisan lebih dari 5 abad lamanya. Sejarah yang diceritakan kembali oleh novelis terkenal Lou Guanzhong, kemudian menjadi roman terpopuler di dunia yang bercerita mengenai perebutan kekuasaan. Nilai persaudaraan, kejujuran, kesetiaan, pengabdian bertempur dengan pengkhianatan, ambisi, dan intrik yang saling tikam demi meraih kekuasaan.
Kini disertai ilustrasi yang menarik, Yongkie Angkawijaya menceritakan ulang sejarah paling dahsyat yang pernah terjadi di dunia ini.
Menurutku buku ini berhasil menceritakan kisah besar Samkok yang menceritakan perseteruan tiga negara di China yang sangat terkenal dengan baik. Gaya berceritanya tidak terlalu baku, masih luwes dan gak terasa kayak baca literature sejarah. Fakta tahun, nama dan tiap fragments konflik diceritakan dengan sistematis, padat ringkas tapi masih cukup dramatik untuk membuat kita gak bosan. Beberapa puisi, cerita filosofinya dan adegan gore juga gak disensor. Lukisan ilustrasinya juga OK.
Penulis jelas melakukan riset yang mendetail. Walaupun punya jumlah karakter yang melimpah tapi masih bisa dikenalin satu-satu lho.. Yang agak mengganggu itu backing sound yang ditambahkan ke narasi jadi kayak baca naskah sandiwara radio.
Ini versi abridged parah dari novel aslinya. Ini adalah satu dari dua koleksi novel samkok saya yang berbahasa Indonesia (satunya tulisan Andri Wang). Karena di pasar tidak ada versi lengkap yang menggunakan ejaan pinyin, maka buku ini adalah salah satu dari sedikit versi novel samkok yang bisa dibeli.
Secara keseluruhan, saya lebih suka versinya Andri Wang dibandingkan yang ini. Ada beberapa sound effect seperti AAAAAHHHH!!! JROT.. ZLEB CEPROTTT ini jelas bukanlah sesuatu yang aku suka dari versi yang ini. Tapi secara keseluruhan baca novel ini juga cukup mengasyikkan. Mungkin kalau diibaratkan film seperti nonton film yang tipe menghibur doang, tapi tidak mementingkan sisi kualitas dan kedalaman cerita.
Alkisah,tiga sekawan Liu Bei,Guan Yu & Zhang Fei berjanji untuk menjadi saudara bagi satu sama lain.Kala itu adalah akhir dinasti Han.Negara tengah diguncang pemberontakan sanggul kuning.Di saat seperti inilah tiga sekawan tersebut mendaftar menjadi tentara untuk menumpas pemberontakan tersebut.Bagai lepas dari mulut harimau terjun ke mulut buaya tidak henti-hentinya Kerajaan Han dirundung masalah.Setelah pemberontakan sanggul kuning,kesepuluh kasim istana mulai mempengaruhi kaisar.Mereka menjadikan kaisar sebagai boneka semata.Setelah kesepuluh kasim ditumpas,ganti Dong Zhuo ug menguasai negeri.Dengan lalimnya Dong Zhuo telah membuat rakyat menderita.Banyak yg tidak puas tapi mereka takut melawan Dong Zhuo.Karena ia dikawal putra angkatnya,Lu Bu.Dengan tipu muslihat menteri istana Wang Yun,yg berhasil mengadu domba Lu Bu & Dong Zhuo akhirnya Dong Zhuo dikalahkan.Akan tetapi masalah tidak selesai begitu saja.Setelah itu justru bermunculan kekuatan baru yg coba menggulingkan Kaisar Dinasti Han.Diantaranya Cao Cao yg setelah mengalahkan Yauan Shao menjadi semakin kuat.Ia meminta kaisar mengangkat dirinya menjadi Perdana Menteri kerajaan.Dengan kekuatan & kekuasaan sebesar itu,Cao Cao semakin sewenang-wenang terhadap lawannya.Sama seperti Dong Zhuo ia pun memperalat kaisar.Hingga akhirnya hanya tersisa tiga kekuatan besar di Tiongkok kala itu.Cao Cao yg membentuk Negara Wei,Sun Qian di selatan yg membentuk Negara Wu dan Liu Bei yg membentuk negara Shu. Kisah klasik Romans Tiga Negara karya Lou Guanzhong yg ditulis sekitar abad pertengahan si Tiongkok,tidak pernah ada habis-habisnya untuk dibahas dan diceritakan.Kisah kesetian,pengorbanan,persaudaraan,keteladanan yg saling berkelindan dengan pengkhianatan,tipu muslihat,keserakahan dan intrik politik & militer.Diantara sekian buku yg mengisahkan ulang Kisah Tiga Negara/Sam Kok,karya Yongkie Angkawijaya ini salah satu yg terbaik.Ditulis hanya dalam satu seri buku,novel ini sukses menceritakan intrik,peperangan & pertempuran antara kesatria perkasa jaman itu.Diceritakan secara lugas dan langsung ke tujuan.Tak lupa syair-syair yg mengiringi setiap kisah.Hanya sayangnya tidak tersedia versi Bahasa Mandarin,hanya versi terjemahan.Sehingga terasa kurang hidup. Walaupun sukses mengisahkan ulang Kisah Tiga Negara dengan baik,masih banyak hal yg mesti diperbaiki dari buku ini.Entah kenapa,aku rasakan bahwa buku ini kurang diedit.Banyak kesalahan ejaan & tata bahasa serta diksi yg tidak tepat.Hal ini sangat mengganggu pada saat pertama aku membaca buku ini.Walaupun pada akhirnya aku bisa beradaptasi.Satu hal yg menurutku sangat mengganggu adalah,kata-kata teriakan yg selalu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.Hal ini menyebabkan buku tidak sedap dipandang mata. Terlepas dari keseluruhan koreksi di atas,secara garis besar buku ini cukup berhasil menghadirkan Kisah Tiga Negara di hadapan pembaca masa kini.Aku jadi tergerak untuk membandingkan novel ini dengan novel lain yg mengisahkan ulang Kisah Tiga Negara.
satu2nya buku yang bisa bikin gw mogok makan beberapa hari cuma gara2 Guan Yu mati konyol (ga mau dengerin anak buahnya) ternyata courage ga selamanya glory. sori, ini bukan maslaah gw ga menghormati idealisme Guan Yu untuk lebih baik mati daripada mundur dan lebih memprioritaskan rasa tanggung jawabnya karena meremehkan Lu Xun, kehilangan Jing. karena kematian Guan Yu adalah akibat dari kematian Zhang Fei dan Liu Bei yang ternyata juga ikut mati sia2. ya. kematian karena emosi sesaat adalah kematian paling konyol dan ga penting! but .. it happens
sementara itu adegan yang bikin gw tertarik baca Sam Kok : waktu Zhuge Liang terpaksa harus membantai ratusan prajurit Yunnan demi mengambil hati Meng Huo. setelah melakukan pembunuhan massal itu, Zhuge Liang ga sanggup menahan air matanya dan menangis sebentar. adegan singkat, namun bener2 epic.
dan di roman ini gw jg menemukan tokoh yang paling gw benci : Dong Zhuo. ya, emang klise. tapi orang ini bener2 ngasih tau gw apa itu arti psikopat.
tapi roman ini jg roman yang penuh adegan lucu, terutama setelah Zhuge Liang muncul, bener2 lucu. Cao Cao mungkin mengalahkan musuh dengan taktiknya tapi Zhuge Liang ngerjain musuh dengan taktiknya Mi Heng mungkin bikin orang sakit hati dengan kritik pedasnya tapi Zhuge Liang bikin orang sakit perut gara2 ketawa ngeliat dia berdebat sampai bikin orang lain kesel dan ga bisa apa2. setelah mati, Sima Yi mewariskan Kaisar Jin setelah mati, Zhuge Liang masih bisa bikin musuh ketakutan.
favourite characters : Zhuge Liang, Guan Yu, Ma Chao, Guan Suo, Deng Ai, Sima Yi, Sima Yan, Xiahou Ba, Empress Zhang I
hated characters : Liu Chan, Zhao Zi Long (for saving Liu Chan), Dong Zhuo
This entire review has been hidden because of spoilers.
Sam Kok, Kisah Tiga Kerajaan. Siapa pun penulisnya dan apapun versinya, kisahnya selalu bikin saya 'pethakilan' gara-gara hikayat perang berdarah-darah yang tak ada habisnya. Yes, I do love bloody-martial-art!! I do, I do!! Di antara beberapa novel Sam Kok yang pernah saya baca, versi Yongkie Angkawijaya ini yang paling vulgar, berani, dan cadas dalam menuturkan adegan berdarah-darah. Caranya menyampaikan detail adegan cepat pun lebih rapi sehingga lebih mudah dinikmati. Sayangnya syair dan lagu yang hingga kini masih melegenda tidak disertakan versi pin-yin. Akibatnya, syair dan lagu tersebut terasa garing dan datar. Ya, kekuatan syair China justru dalam goresan pin-yin nya.
sgt cocok utk agan2 yg suka sama game dinasty warriors. samkok atau san guo yan yi memang benar2 sebuah novel yg kompleks, setiap watak manusia hampir ada di tokoh2 dalam ini, ada cinta, loyalitas pd negara, ambisi, tipu muslihat, dan bnyak lg. samkok karya Yongkie Angkawijaya ini memang menceritakan dari pemberantasan pemberontakan sorban kuning sampai pertempuran yg paling terkenal pada zaman itu, perang di tebing merah atau battle of red clift (Chi bi)yg telah difilmkan, tp secra keselurahan novel ini bagus.
Some people who like history would like this book. It describes the Chinese's History from one dynasty to another dynasty and it ended in the Red Cliff war, the biggest war ever in the world.
A lil' bit confusing in the beginning of the chapter because there are lots of names appeared.
The point that I learned in the early chapter is many people thirsted for the power and wealth so they just kill each other who block their way. In the end, I amazed with Zhuge Liang, very clever.
Kisah yang menarik adaptasi dari sastra cina kuno: Legenda tiga kerajaan. Intrik2nya benar2 hidup,..adegan peperangan yang sangat nyata dan karakter2 yang mewakili sifat2 manusia. Cao cao yang licik, Guan Yu yang pemberani, Lu Bu yang perkasa namun mudah diadu domba, dan Liu Bei yang bijaksana. Di buku ini diceritakan era-awal dari perang tiga negara, jadi bagi yang mengharapkan kisah lengkap hingga akhir peperangan mungkin akan merasa sedikit kecewa.
Seru... Pas tamat baca jadi pengen masih ada halaman seterusnya... penasaran kelanjutannya... :D. Yah, meski lieur kebanyakan nama tokoh-tokohnya... dan isinya perang mulu...
Jadi kepengen baca Sam Kok yang versi Lou Guanzhong-nya....