Jump to ratings and reviews
Rate this book

Mafalda (Argentina) #2

Μαφάλντα 2 : Mafalda 2

Rate this book
Sigue teniendo una lengua mordaz, una curiosidad insaciable, y por supuesto, sigue odiando la sopa. Mafalda, la ni

75 pages, Paperback

First published January 1, 1967

26 people are currently reading
406 people want to read

About the author

Quino

601 books531 followers
QUINO, Joaquín Salvador Lavado, nace, hijo de inmigrantes españoles, andaluces, en la ciudad de Mendoza (Argentina) el 17 de julio aunque en los registros oficiales conste nacido el 17 de agosto. Desde que nació se lo llamó Quino para distinguirlo de su tío Joaquín Tejón, pintor y dibujante publicitario con quien a los 3 años descubre su vocación.
Comienza la escuela primaria donde descubre que su verdadero nombre es Joaquín y vive las dificultades de su personaje Felipe: «Me angustiaba tanto que en los primeros tres meses tenía malas notas, pero después terminaba el año con notas altas, aunque nunca era el primer alumno y eso me daba bronca».

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
988 (62%)
4 stars
387 (24%)
3 stars
164 (10%)
2 stars
31 (1%)
1 star
15 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 113 reviews
Profile Image for Hippo dari Hongkong.
357 reviews197 followers
May 18, 2010
Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya...

eh, ini bukan ngomongin umur gw yah. Ini mah ngomongin komik Mafalda.
Kenapa "panjang umur?"
Begini ceritanya... baru aja kemaren subuh ngomongin buku ini dengan sesama rekan Kolor Tiis . Nah, si Kolor Tiis ini bilang kalo dia lagi baca komik Mafalda.
"Beli?"
"Nggak, minjem, hahaha."

Disini gw juga bilang kalo gw emang penasaran ama komik ini. Tapi karena pada dasarnya gw bukan fans komik jadi rada2 males belina. Sirik juga ama dia yang dapet pinjeman komikna. Intina gw bilang ke dia kalo gw ogah keluar duit buat beli komik . Oke deh, mulai subuh kemaren bertekad untuk mendapatkan buku ini

Nah, malam harinya abis Isya gw disamperin adek gw sambil ngacung2in sebuah paket.
"Nih ada paket tadi siang."
"Paket apaan?"
"Buka yah?"
Enak aja maen buka, itu pan paket buat gw. Kebiasaan neh, dia suka "ngintip paksa" paket2 buku buat kakaknya yang keren ini. Wah, buku lage neh, aseeeek. Buku apaan yah?
"Buruan bukaaaa! buku apa isinya?"
"Meneketehe."
"Ciklit yah?"
gak sopan neh punya adek nuding sembarangan

Ahirnya dibukalah paket tersebut dan mata gw langsung melotot pas tau isi paketnya. MAFALDA! huahahaha... HOREEEEE.. kurang dari 24 jam setelah "bertekad" nyari pinjeman komik Mafalda tanpa disangka-angka langsung dapet kiriman paket komik Mafalda. Gak tanggung-tanggung, langsung 5 jilid. It's like a dream come true.
Nah itulah yang gw maksud dengan "Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya..." Hehehe

Bukunya seperti sudah diduga emang kocak. A lovely Mafalda dan teman2nya. Ada Susanita anak perempuan yang jadi "korban sinetron", Miguelito yang lugu tapi sekaligus karakter paling unpredictable, Felipe fans berat Lone Ranger yang imajinasinya kerap hancur lebur dan berada di titik terendah dikarenakan komentar2 Mafalda cs, dan Manolito si kapitalis cilik lemot tapi suka mempromosikan toko kelontong bokapnya di setiap kesempatan.

Oh, ampir lupa. Makasiy buat yang ngirim bukunya. Muah.. Muah.. Muah..

Profile Image for Yani.
242 reviews
October 9, 2016
3.5 stars
Siempre entretenido.
Entre chiste y chiste también están las críticas sociales al sistema politico de la época.

Like it.
Profile Image for Sweetdhee.
514 reviews115 followers
October 13, 2015
Susanita : Nyebelin! Kenapa orang dewasa berbuat dan berkata soal hal-hal yang nggak kita ngerti?
Mafalda : Gini loh, Susanita.. Waktu Kamu ke bioskop, terus filmnya udah selesai diputar, kamu ngerti nggak ceritanya kayak gimana?
Susanita : Nggak
Mafalda : Nah, sama saja dengan orang dewasa. Gimana kita mau ngerti mereka, kalau waktu kita sudah sampai, mereka sudah pergi!
Profile Image for Seb Galindo.
39 reviews
January 25, 2025
increased my knowledge of Argentina politics of the 1960s more then I wanted to
Profile Image for erry.
120 reviews76 followers
February 22, 2010
Suatu hari di kelas
Guru : “manolito, sebutkan satu kata yang dimulai dengan huruf P”
Mafada : *dalam hati* “duh! Pasti dia bakal menyebut kata jorok itu”
Manolito : “politik”
Mafada : *dalam hati* “nah benar kan!”

Mafalda adalah sosok anak kecil yang kritis dan serba ingin tahu. Pertanyaan dan ucapan polosnya mengena dan menohok. Lucu, usil dan menggemaskan. Juga sekaligus kritis dan mengena. Masalah-masalah yang terjadi di dunia seperti politik, perang dingin, perang, komunisme, kelaparan, kemiskinan, dsb dilihat dari sudut pandang seorang anak kecil.

Tokoh mafalda dan teman-temannya mewakili golongan masyarakat yang ada. Manolito yang kapitalis & mengukur semua hal dari segi materi dgn took Don Manolonya. Felippe yang pemalas dan suka mengulur-ulur pekerjaan –seperti kebanyakan orang-. Tokoh Susanita sebagai penggambaran kaum borjuis yang hanya bisa berhura-hura. Serta Miguelito yang polos dan seolah tak terkontaminasi dengan situasi dunia.

Sebuah komik yang cerdas. Tepat. Mengena. Lucu dan membuatku tertawa sepanjang jalan cerita. Dimana-mana. Di mobil, di rumah, di tempat makan, etc. untungnya belum ada yang menyangka saya orang gila (atau mungkin sudah?). Tidak hanya lucu dan menghibur, tetapi sekaligus tajam, kritis dan mengena. Walaupun dibuat era tahun 60-an. Akan tetapi ceritanya, permasalahan-permasalahan yang dikritis dan disindirnya terasa masih sangat relevan dengan situasi dan kondisi dunia serta negara kita saat ini.

Kita butuh mafalda-mafalda baru untuk menyadarkan negeri ini dari tidur panjangnya

Profile Image for mina.
380 reviews11 followers
February 16, 2010
Pesimis waktu membaca sepuluh halaman pertama buku ini, tetapi makin ke belakang, karakter-karakternya makin loveable, makin believable, kalau kamu menganggap anak kecil (yang bahkan gak tahu bahwa bayangan di cermin itu terbalik) ngomongin politik adalah normal. Well, bila kamu bilang cara ngomong Calvin dalam Calvin and Hobbes adalah normal untuk anak seumuran dia, maka Mafalda dan kawan-kawan sangat-sangat normal.

Mafalda adalah comic strip yang mengomentari kondisi di Argentina (walau tidak jarang membicarakan kehidupan anak-anak sehari-hari juga), mungkin mirip Benny & Mice campur Panji Koming. Jadi jatuh cinta sama Mafalda yang "bijaksana" dan memikirkan dunia, Felipe yang tulus, Manolito yang lugu dan bodoh, Susanita yang borju, dan Miguelito yang cerdas dan macho.

Akan mengikuti terus komik ini (sampai 5 kalo gak salah).
Profile Image for Lupe.
513 reviews1 follower
April 12, 2023
Solo Quino puede meterte tremendas preguntas existenciales entre chiste y chiste.

Mafalda es una genialidad de cómic, en este tomo 2, se habla mucho sobre los conflictos bélicos, sobre la pobreza/riqueza, sobre los estudios/el trabajo. Un montón de dualidades y planteos hechos en voz de una niña que está apunto de festejar sus 6 años, nuestra Mafalda.

Me mate de risa cada dos por tres, en la misma medida en que me quede pensando un montón, cada dos por tres. Porque así es Mafalda, así lo quería Quino.
Profile Image for Karina.
5 reviews
October 16, 2022
Mi personajes favoritos son Mafalda y Felipito siempre son muy ocurrentes también su amistad es única.
Profile Image for Olga.
173 reviews
September 24, 2023
Mafalda sempre tem um viés político de um jeito lúdico. Apresentando seus personagens como Susanita, Miguelito, dentro outros. Política com humor
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,022 reviews63 followers
June 12, 2010
Mafalda 1, Pukulan Telak dari Kepolosan Bocah

Anak-anak selalu identik dengan kepolosannya dalam berucap atau menanyakan sesuatu, yang tak diragukan adalah bentuk awal dari kecerdasan otaknya yang sedang berkembang. “Senjata” kepolosan inilah yang digunakan Quino, komikus asal Argentina, untuk mengapresiasikan luapan kritik pada kondisi negaranya.

Walaupun komik ini dibuat 1964-73, tetapi kesatirannya masih fresh dan relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. “Pada masa tokoh Mafalda lahir, kebijakan ekonomi Argentina dinilai hanya menguntungkan segelintir orang dan modal asing. Kelas menengah memang meningkatkan hingga 40 persen, namun pengangguran meroket dan kesenjangan ekonomi menajam….” [Pengantar Redaksi:]
Seperti membaca kondisi bangsa sendiri bukan?

Melihat sosoknya yang imut, endut, tembem dengan pita yang sangat manis di puncak rambutnya yang lebat pasti akan membuat saya gemas melihatnya, apalagi saat melihat wajahnya yang berubah datar dan tanpa berdosa setelah menyampaikan pendapatnya yang nylekit. Cara berpikir yang masih netral, positif, dan spontan, khas anak-anak, membuat sindiran Mafalda lebih mengena, dan bisa jadi bakal menciptakan ekspresi tertegun, berkerut, atau mungkin defensif pada wajah pembaca kala membaca celetukannya yang ‘terdengar’ menyerang eksistensi.

‘Serangan’ kepolosan Mafalda tidak hanya ditujukan kepada keseharian atau kehidupan terdekatnya, tetapi juga merambah ke dunia pendidikan, peperangan, carut marut bangsa, maupun dunia. Dan bagaimana Mafalda menyindir masalah peperangan, PBB, dan Amerika, harusnya membuat ‘mereka-mereka’ yang andil atau menduduki kursi kekuasaan merasa malu. Sayang, sepertinya mereka terlalu angkuh untuk menanggalkan ego?

Salah satu poin yang sangat berpengaruh dalam meraih generasi yang unggul adalah sistem pendidikan. Kemudian, bagaimana pendidikan menurut kacamata anak-anak? Mafalda sukses menyentil berlimpahnya aktivitas sekolah yang kerap ‘menekan’ otak anak-anak. Sedangkan di sisi lain, banyaknya materi pelajaran terkadang tidak didukung dengan mutu yang baik.

Seperti yang tergambar di salah satu strip Mafalda terlihat mengukur lingkar kepalanya dengan menggunakan meteran, kemudian berujar sambil melihat hasil di meteran, “Emmm… Muat nggak ya buat nampung semua yang diajarin di sekolah?” [Sekolah Yuk!: 3]

Ibu guru (mengajar di depan kelas): Mama sayang aku. Mama cinta aku.
Mafalda (maju menyalami Bu Guru): Selamat ya, Bu, sepertinya mama Ibu baik sekali.
Kemudian kembali ke bangku dan berteriak: Nah sekarang tolong ajari kami sesuatu yang lebih berguna.
[Sekolah Yuk!: 14]

Pria yang bernama asli Joaquin Salvador Lavador ini, tidak hanya bertumpu pada sosok Mafalda dalam menyampaikan kritik-kritiknya. Masih ada empat bocah cilik yang masing-masing memiliki karakter kuat. Tokoh Felipe dengan imajinasinya sangat tinggi akibat kontaminasi televisi; Sosok Manolito yang mewakili para kapitalis; Susanita yang merupakan gambaran kaum borjuis yang terkadang feminis, atau Miguelito yang lugu.

Sedikit petikan dari banyaknya celoteh bocah-bocah ini yang cukup menyentil,

Susanita: Dasar Mafalda! Menyebalkan! Dia bilang pertanyaanku adalah pertanyaan bodoh!
Manolito: Memangnya kamu tanya apa?
Susanita: Kenapa di Negara ini para pekerjanya sangat miskin, nggak pirang, nggak ganteng dan nggak punya mobil kayak Amerika? Menurutmu pertanyaanku itu bodoh?
Manolito [termenung:]: Nggak. Kalau dipikir-pikir, itu bukan pertanyaan bodoh.
Susanita: …………
Manolito: Beneran, deh. Kalau dipikir-pikir lebih dalam. Itu pertanyaan berbahaya!

[Hidup Negeriku! : 19]

Felipe: Halo!
Mafalda: Sssstttt!! Jangan kencang-kencang! Ada yang lagi sakit di rumah.
Felipe: Papamu sakit?
Mafalda: Nggak
Felipe: Kalau gitu Mamamu, ya?
Mafalda: Bukan juga
Selanjutnya digambarkan mafalda duduk di depan globe yang sedang dibaringkan dalam kondisi ‘sakit’

[Astaga Dunia Kok Tambah Parah, Sih: 3]

Berdasar wawancara Quino dengan Lucia Iglesias, wartawan Unesco Courrier, pada tahun 2000, ia mengatakan, “Dunia sekarang masih tetap sama dengan dunia yang dikritik Mafalda pada 1973, saat saya tidak lagi melanjutkan komik strip tersebut, atau bahkan lebih buruk. Di satu sisi saya senang komik ini masih terus dibaca, tapi di sisi lain sedih rasanya memikirkan ketidakadilan sosial yang dia adukan masih tetap ada sampai sekarang.” [dikutip dari Pengantar Redaksi:]

Salah satu bukti bahwa dunia tidak pernah belajar dari sejarah.
Profile Image for Franco Fica.
58 reviews4 followers
October 13, 2018
Realmente me encanta Mafalda, la gran mayoría de sus críticas son muy cómicas.
Profile Image for Rin.
11 reviews
March 20, 2016
Tokoh komik strip macam apa yang begitu dicintai oleh suatu negara hingga dibuatkan Plaza dan patung khusus?

Perkenalkan, MAFALDA. Tokoh anak kecil yang lugu, polos, pecinta The Beatles, pembenci sup, dan sangat kritis dengan keadaan dunia.

Sebenernya udah ngincar komik ini dari lama, namun kondisi perekonomian yang kurang stabil alias bokek binti kere, jadilah belum berjodoh juga dengan komik ini. Beruntung hari Jum'at yang lalu mampir ke Gramedia Matraman. Tak disangka tak diduga, ada diskonan buku!! *dompet : NOO!!! /scream/*
Ngobrak-abrik sana-sini, akhirnya nemu si Mafalda ini nyempil diantara komik anak. *hiphiphuraaaay!!*

Oke, back to review. Komik Mafalda ini sebenernya nggak cucok banget diletakan bersama komik anak. Yah walaupun tokohnya anak dengan segala keluguan dan kepolosannya, tapi bahasanya lumayan berat chuuuy!! Perdamaian dunia, gencatan senjata, kapitalisme, borjuisme, feodalisme, dan banyak topik yang bikin pembaca tua dewasa berkerut kening dan tersenyum miris.

Tak hanya ada Mafalda, kita juga akan berkenalan dengan beberapa tokoh imut-imut lainnya, sahabat-sahabat Mafalda yang memiliki karakteristik unik dan menarik. Felipe alias si Lone Ranger dengan imajinasi aktif dan takut dengan sekolah. Manolito, anak pemilik toko kelontong, sang kapitalis sejati yang selalu promo toko bapaknya kapanpun dan dimanapun (bahkan lagi sakit, promo tetep jalan terooos!!). Susanita, sang feminis borjuis yang hidupnya nggak jauh-jauh dari gosip, punya ambisi jadi istri dan punya anak. And last, ada si kecil Miguelito yang lugu tapi dogmatis dan sering kali sinis malah kadang menjurus ke arah sosiopat.

Mafalda sedang berjalan dengan Susanita. Lalu mereka melihat seorang gelandangan miskin di sudut bangunan.
Mafalda : "Kalau melihat orang-orang miskin, aku jadi sedih..."
Susanita : "Sama"
Mafalda : "Mestinya mereka diberi baju, kerja, perlindungan, dan kesejahteraan!"
Susanita : "Repot-repot banget sih?! Menyembunyikan mereka saja kayaknya sudah cukup."

Meski dibuat pada tahun 1964-73 dan berdasarkan kondisi Argentina pada masanya, namun komik ini tetep relevan dengan kondisi dunia dan Indonesia. Terima kasih banyak sama tim KPG yang udah usaha keras buat nyusun topik dan bikin terjemahannya lebih gampang dibaca dan dipahami para anak muda macam saya. Dan pengantar redaksinya sangat membantu me-"setting" otak saya ketika akan membaca komik ini, sehingga gap-gap yang ada tidak terlalu mengganggu.

Meskipun ada kalanya saya harus mikir sejenak buat mencerna joke/sindiran yang terlontar, namun over all, saya cinta komik ini. Dengan style gambar sederhana dan khas tipikal komik strip lainnya, penggambaran situasi, detil pada gambar dan latar, pemilihan topik serta penokohannya terasa enak dan 'mengenyangkan'.
Namun saya hanya akan merekomendasikan komik ini kepada orang-orang yang memiliki selera humor tinggi, kepada orang-orang yang doyan joke sarkas dan orang-orang yang peduli isu kemanusiaan. Karena untuk beberapa orang, komik ini bakalan sangat membosankan dan jokes-nya garing dan 'aneh'.

Akhiru kallam, saya tutup dengan kalimat pembuka dari sang komikus, Joaquin Salvador Lavado a.k.a Quino

"UNTUK UMAT MANUSIA,
tapi tidak semua"
- Quino

Bonus : Mafalda Statue, Buenos Aires
description

PS : Baru dapet jilid 1 dan 2. Next time harus nemu jilid selanjutnya. Di tumpukan buku diskonan tentunya.
Profile Image for Lila Cyclist.
853 reviews71 followers
October 19, 2014
Seri pertama dari novel grafis Quino. Biasanya saya kurang begitu menikmati novel grafis. Yang ini, saya betah duduk menikmati kisah2 Mafalda dengan celetukannya yang inosen tapi cerdas.
Mafalda, 6 tahun, benci setengah mati dengan sup, bersama teman2nya baru saja masuk sekolah. Ada Felipe, Susanita, Manolito dan Miguelito. Semua anak mempunyai karakter kuat. Mafalda, kritis, lugu dan cerdas. Tak bisa dipercaya, gadis 6 tahun ini hobi banget dengerin siaran radio dan memantau kondisi dunia, di luar negaranya, dengan segala carut marutnya. Yang paling membuat saya ternganga adalah ketika ia menidurkan globe yang ia anggap sedang sakit. Sampai akhirnya dia berkeputusan menyembuhkan dunia dengan menghapus (baca: menyetip) keberadaan Beijing, Pentagon dan Kremlin dari globenya. Ngakak sekaligus trenyuh dan terharu.
Felipe, selalu membayangkan dirinya sebagai Lone Ranger, pahlawan yang kesepian. Fantasinya sering dirusak total oleh celetukan Mafalda yang langsung jleeeebbbb hahaha...
Susanita, lebay, pecinta sinetron. Dia protes ngga mau sekolah hanya karena dia yakin nantinya dia bakal menikah dan punya anak. That's all. Pengetahuannya seputar gosip ini dan itu tak diragukan lagi, hingga Mafalda menjulukinya FBI. Huakakakaka....
Manolito, cowok berambut jabrik ini sering kali lemot, baik di pelajaran sekolah ataupun di percakapan sehari-hari. Manolito ini sering kali bertengkar dengan Susanita. Pertengkaran mereka dianalogikan seperti peperangan antara Amerika dan Soviet. Bedanya, menurut Mafalda, umat manusia di seluruh dunia tidak merasa kesal dengan Susanita dan Manolito. Oya, Manolito ini sering mengalami kekerasan dari ayahnya, hingga mengancam, jika suatu hari nanti dia menjadi orang besar, dia bakal beberkan masa kecilnya di biografi yang akan dimuat di Readers Digest... Wooowww... Bravo Manolito. Kamu benar-benar pichiruchi deh.. (pichiruchi ini semacam smurf di bahasa smurf alias 'nganu') :D
Overall, saya sangat menikmati kartun ini. Yuk, lanjut ke Mafalda 2
Profile Image for Iyut.
231 reviews26 followers
January 6, 2012
Target baca 2012 sama dengan target 2011 kemarin, 60 buku..berarti minimal kudu baca 5 buku dalam sebulan. Pengennya bacaannya bervariasi, jadi 1 novel terjemahan, 1 novel berbahasa Inggris, 1 komik, 1 nonfiksi (gak yakin bisa, hihihi), dan 1 lagi buku anak (terjemahan maupun nonterjemahan).
Untuk bulan Januari ini baca Mafalda 1. Sebelumnya dah baca Mafalda 6,7,8,10, gak urut karena tergantung buku mana yang dimiliki :D Pas diskonan TM kemaren sekalian beli Mafalda 1-5 dan Mafalda 9.
Mafalda di sini baru mulai masuk sekolah. Lucu juga melihat Mafalda begitu bersemangat menyambut hari pertama bersekolah..jadi inget pas Petra mau didaftarin ke playgroup dulu.. tiap hari nanya, "Hari ini sekolahnya?" dan begitu datang ke sekolahan, padahal niatnya baru ndaptar n nanya2 dulu, dia dengan PD dan semangatnya langsung gabung dengan teman2 barunya..bahkan langsung minta digantiin pake baju seragam yg baru dibeli :D
Di buku I ini Guille belum lahir.. Ngomong-omong soal lahir, Mafalda dan teman2nya juga mulai bertanya-tanya dari mana asal bayi, apakah dibawa burung bangau atau dari dalam kol :D Petra dan Barra juga udah mulai tanya sih, adek bayi tuh keluarnya dari mana. Sampe saat ini mereka masih puas dengan jawaban adek bayi datangnya dari dalam perut ibunya, blum mulai nanya keluarnya gimana dan gimana bisa adek bayinya masuk ke dalam perut ibu :D Kalau sudah mulai menanyakan itu, kayaknya perlu pinjem bukunya mb Dewi mamanya Sofi yang judulnya "How Babies are Made" :D
Satu lagi, obat penenang bertebaran yah di komik ini..gak tua gak muda mengkonsumsi obat penenang :D
Profile Image for Rizky.
8 reviews
February 23, 2010
Ada berbagai macam cara bagi seseorang warga negara untuk mengkritik keadaan di negaranya. Ada yang menggunakan cara-cara langsun seperti demonstrasi, tulisan-tulisan di surat kabar dan sebagai macamnya. Tapi ada juga yang memilih jalan yang lebih lembut. Quino memilih yang kedua, dalam hal ini melalui Mafalda.
Mafalda adalah sebuah karakter komik strip yang diciptakan oleh Joaquin salvador Lavado yang lebih dikenal dengan nama Quino untuk mengkritik keadaan Argentina pada dekade 60-an. Pada masa itu Argentina berada dalam kondisi yang menghawatirkan. karena rezim neoliberal makin menguntungkan sebagian pihak dan menelantarkan pihak yang lain, dalam hal ini si miskin.

Mafalda dan teman-temannya mengomentari segala macam kejadian. Mulai dari kondisi dunia barat dan timur (pada masa itu), kecintaan pada negara, heboh grup musik The Beatles, dan bahkan, sup! Coba bayangkan, bagaimana seorang anak kecil berpipi gembil dan berambut mengembang yang baru masuk TK mengomentari berbagai macam hal tersebut. Satu reaksi yang mungkin terjadi ketika memnbacanya adalah senyum yang mengembang sambil merasa tersentil karena kedekatannya dengan keadaan masa kini.

Kedekatan tersebut lah yang menjadi alasan menagapa Mafalda memiliki banyak penggemar di berbagai belahan dunia bahkan hingga kini. Satu hal yang disesalkan Quino karena itu berati tidak banyak perubahan yang dialami dunia hingga kini.
Profile Image for drg Rifqie Al Haris.
74 reviews5 followers
January 19, 2012
Mari teman, aku kenalkan kalian sama Mafalda.

Komik ini adalah kumpulan komik strip Mafalda yang pernah dimuat di beberapa majalah dan koran sekitar tahun 1964-73. Mafalada adalah tokoh kartun ciptaan kartunis Argentina karya Joaquin Salvador Lavado (Quino) paling fenomenal dan terkenal secara internasional.

Kisah-kisah Mafalda mayoritas mengkritik rezim otoriter yang berkuasa saat itu.
Kritikannya sangat cerdas dan sangat konyol karena berasal dari celotehan anak-anak yang lugu dan menggemaskan. Mafalda sendiri adalah tokoh yang menggambarkan generasi muda kelas menengah dan kritis.

Walaupun secara keseluruhan ceritanya adalah kritik mengenai pemerintahan dan kehidupan sosial Argentinya antara tahun 60-an sampai tahun 70-an, tapi uniknya, kondisinya hampir sama dan relevan dengan kondisi negara kita saat ini. Hal itu menjadikan komik Mafalda diterima oleh pembaca-pembaca negara kita yang kritis akan kehidupan sosial dan politiknya.

Mafalda adalah penyambung lidah rakyat universal.
Profile Image for Weni.
113 reviews40 followers
April 14, 2010
Anak lahir ke dunia dari dalam kol atau dibawa oleh burung bangau?

+ Mafalda: Orang eskimo itu contoh terbaik kalau burung bangaulah yang membawa kita ke dunia, Miguelito.
+ Mafalda: Dan kalau kita lahir dari dalam kol, orang2 eskimo nggak mungkin ada! Di kutub kan nggak ada kol!
- Miguelito: Nggak tau juga ya. Soalnya sekarang kan zamannya perdagangan bebas!



Tidak bekerja.

+ Susanita: Jadi? Jadi? Kalian mau ngomong apa soal kmrn? Lihat kan, kan?
- Mafalda & Felipe: Emang kemarin kenapa?
+ Susanita: Kenapa? Yah kayak biasa, satu2nya hal yang bisa dikerjakan penduduk negeri ini adalah TIDAK BEKERJA! siapa yg kerja kemarin? TI-DAK A-DA!
- Mafalda: Ya iya lah ! Kemarin kan hari buruh sedunia! Jadi nggak ada orang yg kerja! Nggak disini, nggak di negara lain! Dan hari itu juga bukan diciptakan di sini!
+ Susanita: Oh gitu?
- Mafalda & Felipe: Iya!
+ Susanita: Biasa deh, satu2nya hal yang bisa dikerjakan penduduk negeri ini adalah meniru negara lain.
Profile Image for an.
764 reviews22 followers
March 29, 2010
memulai buku pertama dari (rencana penerbit) 10 buku yang ada. diperkenalkan pada tokoh mafalda, manolito, susanita, felipe, miguelito...

mnl: kurang lagi. kurang lagi. kami kan udah ke sekolah tiap hari, kok nilainya masih kaya gini? kalau buat orang yang datang sesekali sih nggak pa-pa. tapi ngasih nilai begini ke pelanggan??!! yang benar aja!

atau

mfl: susanita, sebentar lagi kita mulai sekolah! kita akan belajar membaca, menulis, berhitung! asik banget, kan?!
ssn: iya sih... memang asik... ...tapi sedih juga ya ninggalin kehidupan buta huruf


ternyata kapitalis, borjuis, feodal sudah tampak dari sikap kanak-kanak ya... pichiruchi banget :)

pikiran anak-anak yang netral, belum terdoktrin oleh pendapat umum, masih berpikir positif dan spontan. tapi ga nyadar kalo hal itu memberi warna baru di lungkungan sekitar na.

Profile Image for Rhea.
263 reviews73 followers
April 5, 2010
ketika banyak yang membicarakan mafalda di gutrit, saya jadi penasaran selucu itukah??
akhirnya saya coba untuk ketempat persewaan komik yang terbilang lengkap di kotaku, ternyata tidak ada. Jadi,,,kalau pengen baca komik ini terpaksa harus beli. Terus terang saya tidak pernah membudgetkan uang saya khusus untuk membeli sebuah komik. Sudah beberapa kali saya ambil komik ini, dan kemudian saya taruh lagi..

Daaan kebetulan waktu di TM ada buku mafalda 1 yang sudah terbuka plastiknya, jadi aku baca dulu sebentar, ternyata oh ternyata... emang konyol banget... si kecil Mafalda yang pintar dan polos yang suka berkomentar apa adanya tetapi sangat mengena, dan si Felipe yang mudah sekali down,, membuat saya tertawa...

Tapi, menurut saya Mafalda itu terlalu pintar untuk usianya dan komik ini jelas akan kurang bisa dipahami kalau dibaca oleh anak2.
Profile Image for Sam.
184 reviews17 followers
August 4, 2010
mafalda: meski dunia berantakan banget, aku masih punya harapan untuk masa depan. kalau kamu?

miguelito: harapan besar

mafalda: pada akhirnya masa depan ada di tangan kita, generasi muda!

(di selingi adegan miguelito berkelahi dg anak lelaki lain di pantai itu)

mafalda: dan aku yakin kita akan membuat dunia lebih baik, tanpa perang dan pertengkaran!

mafalda: makanya aku punya banyak harapa untuk masa depan. kalau kamu?

miguelito: yah.. lumayan!



skg g bener2 ngerasa pichiruchi ;p
Profile Image for Lee.
254 reviews46 followers
November 4, 2014
Suka karena terasa satir tanpa harus terasa pahit dan mengeluh, menyindir tanpa memihak, berkata tanpa harus terasa sok dewasa.
..dan oh, suka The Beatles dan sebal sama James Bond. :p

Tapi beberapa terjemahan kayaknya terpaksa (?) di-Indonesianisasi, padahal dari awal para pembaca sudah diberitahu kalau ini komik strip asal Argentina yang penuh dengan sindiran politik. Malah jadi bikin aneh, dan humornya jadi gagal. Terasa pichiruchi gitu..
Profile Image for Yusnia Sakti.
118 reviews39 followers
June 20, 2013
HUMOR CERDAS. Rasanya banyak tema yang diusung Quino di Mafalda masih sangat relevan dengan masa kini, terutama di Indonesia; padahal settingnya sebuah negara di Amerika Latin dengan tahun yang berbeda.
Dialog-dialog cerdas antara Mafalda dengan dirinya sendiri, mama-papa, kawan-kawan, dan orang-orang disekitarnya bikin ketawa sekaligus mikir lalu menganggukka kepala, dan terakhir berguman 'iya ya, betuk juga tuh'
Profile Image for Rahmadiyanti.
Author 15 books173 followers
February 18, 2010
Ibu guru (mengajar mengeja): Mama sayang aku. Mama cinta aku.
Mafalda (maju ke depan menyalami Bu Guru): Selamat ya, Bu, sepertinya mama Ibu baik sekali. Nah sekarang tolong ajari kami sesuatu yang lebih berguna.

Hahaha. Mafalda... Mafalda... bocah cerdas yang agak-agak "sableng". Kocak. Meski beberapa cerita mungkin kurang nyambung dengan kita.
Profile Image for Rizma Adlia.
10 reviews8 followers
April 27, 2010
Mafalda? Lovely.

Salut sama karakter Mafalda yang sedikit out of this world pinternya, untuk ukuran bocah, juga suka banget sama Susianita yang obsesinya mau nikah dan punya anak. ^^

Begitu selesai baca seri pertama, langsung memutuskan buat koleksi buku ini. Semoga seperti harapan Mafalda yang udah berpuluh puluh tahun lamanya, dunia akhirnya akan damai juga. ^^
Profile Image for Balter Balter.
Author 11 books13 followers
November 10, 2011
kritik pedas, gak basa basi, cerdas dan terkadang lucu.
ada beberapa bagian yang monoton dan terkesan berlebihan.

fave character : Felipe

satu hal yang bikin gw merating 4 adalah : karakterisasinya yang konsisten.
semua karakteristik tokoh2 di sini sangat realistis, manusiawi dan kompleks. tampaknya Quino adalah seorang master pengamat
Displaying 1 - 30 of 113 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.