Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
In the world of popularity, being perfect is everything. Kamu adalah pusat perhatian, jadi pastikan kamu memang layak mendapatkannya.

Kamu juga harus mengerti, tujuan tampil sempurna adalah demi dibenci. Di dunia kami, dibenci dan dicemburui adalah sebuah pujian. So true, Dahling! Orang-orang seperti tak bosan bergosip tentang Paris Hilton, tetapi apa yang dia dapat di kemudian hari? Kontrak reality show sendiri dan signature perfume yang dijual di seluruh dunia.

Cantik itu wajib hukumnya dan kesempurnaan adalah segalanya. Pastikan kau selalu tampil memesona dan bungkam mereka dengan senyuman terbaikmu. Satu kesalahan kecil saja - voila! - bibir-bibir ber-lipgloss itu pasti ramai menghabisimu...

**

262 pages, Paperback

First published November 30, 2009

22 people are currently reading
627 people want to read

About the author

Winna Efendi

18 books1,966 followers
A woman with passion in both reading and writing and has written a few books in both English and Indonesian. Used to work as a freelance reporter for an in-house magazine and a fashion journalist/contributor in http://www.fasity.com, an Indonesian fashion community.

Some fictions have been published online and in a number of magazines. Her published novels are: Kenangan Abu-Abu (February 2008), Ai (February 2009), Refrain (September 2009), Glam Girls Unbelievable (December 2009), Remember When (March 2011), Unforgettable (January 2012), Truth or Dare (Gagas Duet May 2012), Melbourne: Rewind (2013), SCHOOL Tomodachi (2014), Happily Ever After (2014), Girl Meets Boy (2015). Winna's non-fiction book is Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (September 2012). She has also participated in an anthology book about traveling - The Journeys (March 2011).

Currently writing numerous short stories collection and novels.

She enjoys curling up with a good book, with the radio turned on and a cup of tea :)

Winna can be reached via email at winna.efendi@gmail.com or her official blog http://winna-efendi.blogspot.com and Twitter/FB: @WinnaEfendi or fanbase @Winnadict

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
172 (26%)
4 stars
191 (29%)
3 stars
214 (32%)
2 stars
61 (9%)
1 star
15 (2%)
Displaying 1 - 30 of 68 reviews
Profile Image for Hilda.
200 reviews144 followers
May 17, 2010
Meet Maybella, the first Maybelline girl from Asia.

Shinna Maessa Wijaya, atau Maybella Wijaya, adalah seorang socialite sejati. She loves party, clubbing, cute guys, and of course… fashion! Selera fashionnya enggak jauh-jauh dari Vogue atau Harpers Bazaar, dan shopping adalah salah satu keahlian utamanya, selain modelling dan membuat film. Juga, hunting cowok keren untuk her boyfriend-of-the-week.

Kehidupan May kelihatan sempurna, ya kan? The most popular girl in school, friends with designers and famous people, bestfriendnya Rashi Pradakso the it girl, perfect style in dressing... kehidupan yang kelihatan sempurna. Tapi diam-diam, May juga punya masalah.

May pernah benci pada Rashi karena Rashi merebut spotlightnya. Gawd, she is supposed to be the queen bee, not Rashi! Rashi is not even that pretty! Kecemburuan May membutakan matanya, dan atas bujukan Marion, ia pernah mengkhianati Rashi. A sweet coup d’etat. Membuat petisi. Menulis tentang Rashi di kamar mandi di sekolah. Dan akhirnya, membeberkan rahasia keluarga Rashi, yang terpaksa May turuti karena desakan Marion.

Sekarang, semua sudah dilupakan. Rashi enggak tahu bahwa May pernah mengkhianatinya, dan enggak akan pernah tahu. Tapi ketika Marion mendekati May dan ‘mengingatkan’ May tentang persekongkolan mereka di masa lalu... May baru sadar bahwa ia telah masuk dalam jebakan Marion, dan kini ia harus mati-matian membungkam mulut Marion. Jika tidak, dunia May yang sempurna, reputasinya, segalanya akan hancur...

Meskipun baru baca Glam Girls dari buku 3 ini, aku segera menyukainya. Cerita yang digambarkan dari POV May terasa ringan dan ceria, tapi terasa kesedihan dan kekecewaan May kadang-kadang. Suka dengan May yang ceria dan menganut filsafat let it flow. She proves that she is deserved for the title: unbelieavable!

The only thing worse than being talked about is not being talked about.

Profile Image for Joue Abraham Trixie.
18 reviews
September 26, 2013
Setelah Refrain, saya memilih novel Unbelieveable sebagai salah satu karya Winna Efendi yang terbaik. Mengapa ? Satu kata. Sempurna.

Novel - novel Winna Efendi sebelumnya betemakan tentang cinta. Berbeda dengan yang satu ini. Namun, menurut saya Winna berhasil dalam Unbelieveable.

Unbelieveable sendiri bercerita tentang kehidupan anak - anak konglomerat di sekolah. Lagi - lagi kehidupan anak SMA. Saya suka itu. Seperti halnya dengan Refrain.

Tokoh utamanya adalah Maybella. Maybella sendiri anak dari seorang pengusaha yang tergabung dalam kelompok Rashi. Inilah bagian yang paling saya suka.

Maybella sendiri mirip dengan tokoh Ellis dalam Novel Perfect Chemistry. Dimana Perfect Chemistry Winna sarankan untuk dibaca dalam Draf 1. Membuat saya berpikir mungkin Winna terinspirasi dari karakter Ellis ketika menciptakan karakte Maybella.

Membaca Unbelieveable mampu mengobati kekecewaan saya ketika membaca Melbourne. Alur yang bagus, POV yang digunakan juga sudut pandang Maybella. Penggunaan Bahasa Inggris di sela - sela percakapan juga menambahkan bumbu - bumbu berbeda dari novel Winna sebelumnya.

Di sini, digambarkan tentang kehidupan siswa - siswi yang bersekolah di Sekolah Internasional. Yang sudah pasti kehidupan seperti ini tidak akan didapatkan di Sekolah saya.

Saya suka Unbelieveable.

5 bintang untuk Unbelieveable. :) @WinnaEfendi
Profile Image for erry.
120 reviews76 followers
August 27, 2010
Baru pertama kali ini baca seri Glamgirls. Dari tema seriesnya, dah kebayang sih kalau isinya tentang orang-orang tajir dgn segala “keglamorannya”. Pasti ga jauh-jauh dari pamer barang branded, gaya hidup socialite yang selangit, gaya bahasa yang sok westernis – alias campur aduk English Indonesia gitu deh.

Ternyata bener aja. Ini adalah cerita tentang anak-anak jetzet bin borju dan glamour yang kerjanya shopping, shopping , gossip dan gaya hidup serbah wah, lux, jetzet, high class dan bourjuis. Glamgirls - Rashi, Maybelline dan gank cliquenya - yang super glamourousss di sekolah VIS (Voltaire Internationale School) yang juga ga kalah glamorousss..nya. Glamourousss - with triple s, coz they are more than an ordinary glamour-.

Baca halaman-halaman awalnya sih bikin agak muak. Hedonis, konsumeris, materialis, borjuis, ga realistis, free lifestyle, sok westernis, so fashionable, etc yang gak banget deh (setidaknya buat gw pribadi). Gw seperti disuguhi parade barang branded yang dengernya aja baru sekarang :P maklum, gw bukan berasal dari dunia “awan” yg tdk membumi. Dengan kata lain, kaum kebanyakan. Terlalu “ngawang”, bisa jadi karena terlalu “proletarnya” gw hingga tak mampu menjangkau dunia mereka yang selangit. Belum lagi dengan gaya bahasa yang campur aduk English-indonesia plus slangnya. Banyak bahasa dan istilah ajaib muncul. Ck ck ck ..geleng-geleng kepala gw dibuatnya. Gw jadi merasa jadul dan so…last years banget. Ga up to date geeto loch :D

Baca novel ini bikin gw jadi teringat sama “klub bulu-bulu” atau bahkan “si biru” yang sempet bikin geger ranah GRI dan selama hampir seminggu (bahkan lebih) selalu menghiasi bagian depan (home) setiap kali gw login di Goodreads. “si biru” yang menghebohkan bukan karena isi ceritanya, tetapi lebih kepada “faktor penulisnya” atau lebih tepat “attitude si penulisnya & tulisan-tulisannya di blog pribadinya yang defensive, narsis, megalomaniac…sekalee”. Otak prima vs otak Teflon. ups.. gak bermaksud membuka kembali lembaran lama yang udah basi dan so..last month :D

But seriously , tingkah laku, gaya bahasa dan cara para tokohnya memandang diri mereka sendiri dan orang serta lingkungan sekitarnya mengingatkan gw pada tulisan dan komentar penulis “si biru”. Apa memang anak-anak tajir bin jet zet atau yang sok tajir sok high class hampir semua berpikiran seperti itu? Hmm.. dunno coz to be honest I never be apart of them :P

Back to this unbelievable novel, strangely even the settings is almost hyperbolic (at least for me), i’m quite enjoy to read this book . Walaupun awalnya sempat bikin gw muak dan hampir gw lempar (ga jadi dilempar begitu inget, klo ini buku pinjeman dari orang). Tetapi ceritanya tidak terkesan dibuat-buat. Inti ceritanya sendiri sih standar, nothing special, yaitu tentang anak-anak orang kaya dengan segala gaya hidup dan masalahnya. Namun pada akhirnya, cinta dan persahabatan mampu menemukan jalan sejatinya. Tetapi, ceritanya ringan dan mengalir begitu saja. Lama-lama enak untuk dibaca. Ditambah lagi tidak banyak tipo yg mengganggu (two thumbs for the editor ).

Lumayanlah sebagai bacaan ringan pengisi hari.
Profile Image for Finesta Biyantika.
353 reviews
April 18, 2014
Sumpah, Marion itu ngeselin abis! Sukses ngebikin kesel sepanjang baca haha. Nice shoot!
Profile Image for Dian Maya.
194 reviews12 followers
November 27, 2017
This book is definitely tended for those socialite, especially high maintenance with blink-blink socialite. I like how Winna Effendi sows those branded-stuff, she knows those things very well, which makes us (readers) desperate. Loh kok desperate? Ya gimana gak frustasi, membaca merek barang tanpa tau ini barang apa sih? Gincukah? Maskarakah? Merah pipikah? Apapunlah. Tapi di luar barang mewah itu semua, saya suka ide ceritanya, dan persahabatan gadis-gadis SMA ini. Makanya saya ngasih 3 bintang. :))
Profile Image for normnialib.
100 reviews2 followers
February 6, 2022
Gak ngikutin buku sebelumnya jadi dari awal baca ada udah gak terlalu suka sama para karakter tukang pamer itu. Penulisnya keren, bisa aku bikin benci, gedeg, sekaligus kepo sama cerita karakter utama novel ini. Sampe pertengahan rasa kesel agak berkurang sih. Mungkin karena tokoh utama kena masalah dan dia bingung se bingung bingung nya. Haha walaupun sebetulnya bisa diselesaikan kalau yah ada satu yang memulai, and she did it. Good. Sampai akhir cerita kembali kesel lagi. Soalnya karakternya balik lagi kayak di awal. Ah sudahlah. 🤭
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rin.
Author 1 book17 followers
June 16, 2023
I usually love Winna's book, but not this one.

Karakter utamanya, May, serta karakter-karakter lainnya terasa oh-sungguh-menyebalkan. Tipe orang yang tidak ingin aku jadikan teman. Jika cerminan kehidupan glamor dan konglomerat seperti itu, aku lebih memilih tetap menjadi orang biasa.

Mungkin karena aku terbiasa baca tulisan Kak Winna yang sendu dan manis, baca novel ini membuatku kaget banget karena vibes-nya sangat berbeda dari biasa. Maaf sekali, aku kurang klik dengan novel ini ... aku lebih merekomendasi karya Kak Winna lainnya.
Profile Image for nasya.
780 reviews
April 4, 2025
Kayaknya perlu ada visual untuk setiap outfit yang ada di buku ini deh, soalnya aku yang buta fashion dan rakjel ini bener-bener nggak bisa bayangin tiap ada deskripsi soal fashion. Turns out, di buku ini May nggak semenyebalkan itu, soalnya di dua buku sebelumnya aku kesel sama dia... she's kinda cute tho. Highlight dari buku ini adalah May-Mario, Rashi-Arian, dan Ad-Indra.
Profile Image for Teona.
5 reviews
November 6, 2024
Love it so muchh! Cocok banget buat cewe2 yang suka hal-hal girly dan fashion (+drama) ! :)
Profile Image for Yovano N..
239 reviews14 followers
March 11, 2015

Review on my blog: http://www.kandangbaca.com/2015/03/un...

Akhirnya, tiba juga di review buku terakhir Glam Girls: Rashi and the Clique di sekolah glamor bernama Voltaire International School (VIS). Unbelievable mengambil sudut pandang Shinna Maessa Wijaya. Kurang familiar dengan nama tersebut? Itu adalah nama asli Maybella, si blasteran, tangan kanan Rashi di clique. Sekadar info, May adalah seorang model. Di usia sangat belia, yaitu lima belas tahun, ia telah menjadi spoke person Maybelline. Yang pertama dari Asia. Itu bukan prestasi kecil lho. Namun May meninggalkan karir model internasionalnya setelah memutuskan untuk ikut pindah bersama orang tua ke Indonesia. Dan, di sinilah ia sekarang, di Voltaire International School, sebagai salah satu cewek paling populer.

May sangat hobi belanja. Kalau sudah berurusan dengan fashion dan segala tetek bengeknya, May termasuk yang paling gampang kalap. Tidak heran bila kartu kredit pemberian ayahnya sering overlimit. Yah, maklum juga sih, orang kaya (meski sebenarnya ia juga penghasilan sendiri dari membintangi iklan dan semacamnya). Selain hobi belanja, May juga suka gonta-ganti cowok. Adalah sebuah prestasi apabila May dapat bertahan dengan satu orang cowok selama seminggu. Tapi seringnya sih nggak sampai selama itu.

Di buku ini, giliran May yang harus menghadapi masalah. Ingat Marion? Cewek Perancis yang pernah jadi anggota clique sebelum didepak Rashi (si queen bee) dan digantikan oleh Adrianna? Karena suatu peristiwa buku kedua, Marion akhirnya bergabung lagi dengan clique Rashi di buku ini, untuk disuruh ngerjain ini-itu, termasuk doing dirty laundry-nya anak-anak. Hehehe. Tapi ada rahasia besar yang diam-diam disimpan oleh May dan... Marion! Dulu Marion dan May sempat berencana untuk menyingkirkan Rashi, tapi rencana tersebut gagal karena Marion terlanjut di-kick oleh Rashi. Kini, setelah Marion balik lagi ke clique, ia mulai mengungkit rencana yang pernah gagal tersebut ke May, dan mulai memerasnya. May yang terpojok berusaha untuk menutup mulut Marion dan rela melalukan apapun yang diminta cewek Perancis itu.

Benarkah May memang pernah berniat menyingkirkan Rashi? Bagaimana cara May mengatasi persoalannya dengan Marion? Sebab bagaimanapun, May telah menganggap Rashi dan Adrianna sebagai sahabat sejatinya, dan gadis itu tak mau kehilangan mereka. Temukan jawabannya dalam Unbelievable, seri terakhir Glam Girls: Rashi and the Clique karya Winna Efendi ini.

Pertanyaan yang muncul di benak saya sewaktu melihat nama penulis di cover adalah: KOK BERUBAH? Bukankah buku ketiga ini seharusnya ditulis oleh Woro Liana? Mengapa jadi Winna Efendi? Sampai sekarang saya tidak tahu alasan mengapa penulisnya diganti. (Confirmed: Woro sibuk, jadi diganti sama Winna ^^). Melihat buku ini tidak ditulis oleh Woro, saya sempat ragu apakah buku ini akan sesuai dengan harapan saya. Bukannya saya meragukan Winna sebagai penulis, namun saya khawatir chemistry antara ketiga anggota clique yang sudah solid di buku pertama dan kedua akan memudar. Namun Winna sukses menepis keraguan saya.

Sangat menarik membaca cerita clique ini dari sudut pandang May. Selama ini, May dikenal selain karena cantik dan ahli dalam membelanjakan uangnya, tapi juga karena nilai-nilainya di VIS yang selalu rendah—ia memang langganan kelas remedial. Tentunya siapapun akan berasumsi kalau May hanyalah gadis cantik yang otaknya kosong. Tapi coba deh baca buku ini. Prestasi May memang tidak sebagus Rashi, apalagi Adrianna, yang memang kutu buku. Tapi percayalah, May itu cerdas dan tidak sebodoh yang orang-orang pikir.

Konflik yang cukup pelik antara May dan Marion lumayan disegarkan dengan kisah romance antara May dan Mario. Mario ini sudah pernah muncul di buku-buku sebelumnya walau hanya sambil lalu. Ia dikenal sebagai siswa yang sering ketiduran di kelas. Beredar rumor bahwa ia adalah seorang junkie. Awalnya May sama seperti murid-murid yang lain: mengabaikan Mario. Tapi ia tak bisa terus-terusan melakukannya setelah mereka menjadi satu kelompok belajar. Keduanya awalnya cuek satu sama lain, tapi lama-kelamaan interaksi mereka menjadi lebih sering dan tak hanya sebatas bertukar kata-kata sinis. Banyak hal baru yang terungkap setelah May mengenal cowok itu. Di sisi lain, Mario juga mulai berpendapat bahwa May ternyata tidak sepicik yang ia kira selama ini. Wow.

Saya sempat merasa galau setelah selesai membaca seri ini. Saya masih ingin tahu kelanjutan kisah persahabatan antara Rashi, May, dan Ad. Dan tentu saja kisah antara May-Mario, Rashi-Arian, Adrianna-coach Rifky. Er... coret ding, nama coach Rifky, sebab Ad jadian dengan orang lain. Siapa orang itu? Hmm. Baca sendiri ya. :D

Overall, Glam Girls adalah seri yang unik, seru, dan glamor. Saya yakin tidak semua orang yang akan menyukai seri ini. Tapi saya pribadi, sangat menikmatinya. Setelah serial Glam Girls tentang Rashi dan kawan-kawan, ada lagi serial Glam Girls yang lain, tapi tokohnya sudah bukan Rashi cs. Settingnya? Masih di VIS kok. Pengen baca ah.
Profile Image for Winda Fabiola.
163 reviews35 followers
August 22, 2017

Ini novel kelima yang selesa saya baca dalam lima hari terakhir. Masih ada satu lagi yang menunggu. Lagi-lagi, saya meminjamnya dari guru saya. Rencananya, (kalau diperbolehkan) besok saya mau pinjam lagi. Masih banyak novel guru saya yang bikin mupeng. Ini novel ketiga Winna Efendi yang saya baca, setelah Refrain dan Remember When. Dan untuk yang ketiga kalinya juga, saya hanya bisa memberi tiga bintang. Satu hal yang paling saya sukai dari Winna Efendi: gaya menulisnya. Diksinya. Tata bahasanya. Tidak peduli bahasa apapun yang dipakai, saya selalu nyaman saat membacanya. Tapi, ada satu hal yang selalu membuat saya nggak rela memberi lebih dari tiga bintang untuk novel-novel Winna Efendi: bagi saya yang super sok tahu dan sok-apapun-itu-silahkan-sebut-saja, kisahnya selalu kurang menggigit. Serius. Contohnya, Refrain. Temen-temen saya yang merekomendasikan Refrain kepada saya, kalau dirangkum intinya selalu berkata seperti ini: "Udah pernah baca Refrain-nya Winna Efendi? Kalo belom, baca, deh. Itu baguuusss banget! Bikin mewek!". Begitu pula halnya dengan Remember When. Saya, yang notabene pecinta novel apapun yang bisa bikin mewek atau nangis bombay atau apapun itu sebutannya, langsung tertarik. Tapi begitu selesai membaca... Jangankan mewek, mata berkaca-kaca aja nggak! Entah sayanya yang kurang sensitif atau apa, saya nggak ngerti. Padahal, kisahnya bagus. I do admit it. Tapi tetap saja bagi saya ada yang kurang. Ya syudahlaaah. Kita bahas novel ini dulu.

Jadi, Unbelievable ini merupakan kisah persahabatan antara Maybella, Rashi (I love this name!), Ad, and that b*tch (oops, sawrryyy *imitating Cheon Song-yi's style), Marion. Nggak bisa dibilang persahabatan juga, sih. Ajang popularitas, mungkin? Ya, terserahlah. Saya nggak begitu ngerti sebetulnya. Kisahnya diceritakan dengan apik. Meskipun saya berjuta kali menemukan nama-nama model pakaian, tas, sepatu, merk-merk terkenal dan bahkan warna (!!!) yang baru pertama kali saya baca dan saya nggak tahu sebenarnya itu apa, saya cukup menikmati novel ini. Well, saya bukan orang yang fashionable, jangan salahkan saya kalau saya samasekali nggak ngerti fashion. Paling banter saya pakai kemeja dipadu skinny jeans dan wedges. Jangan harap saya mau pakai rok kecuali rok sekolah, apalagi dress yang bikin ribet. Ogah!

Kisah antara May, Rashi, Ad and that b*tch (saya benci banget sama orang seperti dia) ini menarik, sebenarnya. Tapi saya males mau cerita. Saya masih harus membaca satu novel lagi lalu belajar karena nanti jam setengah tiga saya ada Try Out SBMPTN: TPA sama TKD. Oh-my-Gawd I'm not ready!!! Nanti, deh, kalau rajin saya edit lagi. Untuk sekarang, ini dulu. Dadaaahhh.

Profile Image for Kartika Nurfadhilah.
159 reviews21 followers
April 13, 2016
" Because we're what people see and what people see is how they treat us." Kalau kita ngga populer, kita akan jadi outcast dan ngga dipedulikan. As simples as that. "

" Basically we're telling people a bunch of lies. "
" Ngga tahu, ya. Truth are harder to believe than lies. Lebih mudah memperlihatkan sesuatu yang sempurna, dan menyembunyikan kebobrokan yang ada di dalamnya. Its just the way society works."



Unbelievable ini menceritakan sudut pandang Maybella Wijaya.
salah satu anggota geng Clique di Voltaire International School (VIS). Menjadi bagian dari Clique merupakan tiap cewek di sekolah VIS tentu saja karena popularitas.
Which means you must have Big money to be part of it.

Maybella ini diceritakan cewek shopahollic banget, yang mata dan keinginan berbelanja barang branded ngga bisa dikendalikan. Fashion never get lame. Semua harus updated termasuk urusan cowok. Akan tetapi, sekece apapun May tetap tidak bisa menggantikan posis Rashida Agashi Prakoso. Anak bungsu dari konglomerat Indonesia yang paling update dan 'berkuasa' diantara member Clique lainnya. Hal inilah yang membuat kecemburuan sosial May dan timbul upaya menjatuhkan Rashi bersama dengan Marion. Bule aneh yang ikut-ikutan sirik juga dengan kekayaan Rashi.

Somehow being popular doesnt make you happy. Its all about lies. Ketika saatnya May terpaksa menjadi pathetic people and being social bullying. Apa yang akan May lakukan jika selama ini ia begitu terlena dengan kepopuleran?
*
Novel lama yang gue temuin di bazaar fakultas sebelah, dan buku lama yang baru gue baca juga. Hahaha.
Well, gue suka karena agak aneh. Haha. Baca series Glam Girls itu lucu dengan problematik mereka di dunia SMA yang ngga jauh dari cowok, pacaran, pelajaran ngeselin, dan populer. Ngebayangin tiap jumat adalah sesi runaway hall di mana koridor sekolah beralih fungsi menjadi panggung fashion, membuat gue tarik napas--ini peraturan sekolahnya gimana sih -_-
Tapi gue lebih suka yang ini dibanding seri sebelumnya heuheu memang ada sinetron jaman sekarang sih.

Well, mungkin ini hanya fiktif :)
Tapi itulah yang membuat gue memberikan rating 3 bintang. Overall, gue menikmatinya karena ceritanya ngga harus membuat gue mikir sedangkan gue lagi banyak pikiran. Termasuk tentang data penelitian yang bikin kerutan di jidat gue makin banyak dan membuat gue bipolar.
Dunia SMA memang asik diceritakan baik dengan cerita realistis maupun berlebihan ~^^
Somehow gue sempat mikir ini ada series mereka udah kuliah ngga yak? Wkwkwk
Profile Image for Acipa.
141 reviews12 followers
May 4, 2014
Ini seri The Glam Girls pertama yang aku baca, entahlah, padahal pertama kali terbit saat aku masih duduk di kelas 6 SD, 5 years ago. Ekspetasi awal sih, ceritanya bakal sama dengan cerita kebanyakan, err... maksudku kehidupan remaja masa kini dengan segala dunia dan tetek-bengeknya, datar-datar aja kalaupun ada konflik paling nggak seberapa.

Cuma, entah aku yang teramat polos dan plebeian-nya, atau ceritanya yang 'anak kota' banget, rasanya kurang pas. Aku sih berharap, jangan sampai cerita ini dengan segala-galanya benar-benar ada di Indonesia, cukuplah jadi imajinasi penulisnya aja. Tentang May yang (menurutku) super-duper playgirl-nya, bukan iri lagi saat dia bisa deket sama banyak cowok dalam waktu sekaligus, tapi lebih kepada "Aww, man, it's so... awkward for me! Yeah, just for me!" Anak SMA tapi rasanya udah 'liar' banget, kayaknya yang di pikirannya cuma fashion, party, and boys! No more about study. Hiii...

Terlebih, tentang sekolah Voltaire International School, atau mungkin semua bagiannya lebih mengedepankan aspek popularitas, kemewahan, dan materi. Huft... kalau dibandingkan dengan aku, jaraknya akan sangat-teramat-jauh. Ditambah dengan prokem Amerika dan kalimat berbahasa Inggris dalam ceritanya, kadang bikin puyeng sendiri, kan nggak semua orang bisa ngerti bahasa Inggris [atau setidaknya Indoglish]?

Terlepas dari itu semua—yang bisa dibilang ketidaksukaan, eh ralat, kekurangsukaan aku sama ceritanya yang membatasi antara si 'atas' dan si 'bawah'—aku masih suka dengan jalan cerita dari tulisan Kak Winna ini. Di luar keikutsertaan aku dalam Winna Efendi's Book Reading Challenge ini, masih bisa dikatakan aku suka-suka aja ya sama ceritanya. Jarang lho ambil POV dari tokoh yang jadi sidekick-nya si leader, yang biasanya cuma dijadikan 'pemanis cerita' dan 'pelengkap tokoh' aja.

Pada akhirnya, dengan ending yang cukup, aku rasa Unbelievable masih dikategorikan buku yang aku minati, di luar kalimat-kalimat pendeskripsian tentang fashion yang dipakai May, Rashi, Ad, Marion, dan tokoh-tokoh lainnya, yang nggak bisa aku bayangkan sama sekali, aku buta fashion, please!! Yang aku tahu cukup baju, celana, rok, kerudung (khimar, jilbab, pashmina), dan sederet kata yang umum banget dipakai orang.

Hmmm... tidak mengecewakan, ★★★ untuk buku ini, dan... you shouldn't give a shit about what people are saying. I don't.

Read more at: http://asysyifaahsbook.blogspot.com/2...
Profile Image for beloved wit.
119 reviews11 followers
December 18, 2015
In the world of popularity, being perfect is everything. Kamu adalah pusat perhatian, jadi pastikan kamu memang layak mendapatkannya. 
Hampir sama seperti kedua novel seri 'Glam Girls' sebelumnya, 'Unbelievable' yang ditulis oleh Winna Efendi dan (masih) diterbitkan oleh Gagas Media ini bercerita tentang clique-nya Rashi, Maybella, dan Ad di Voltaire International School (VIS) yang serba wah, high class, dan glamor. Bedanya, kali ini, ceritanya datang dari sudut pandang Maybella, si bule yang menjadi 'Maybelline girl' pertama dari Asia.
Kehidupan May bisa dibilang sempurna. Hampir sempurna. Dengan wajah indo-nya yang cantik, postur tubuh ideal, materi yang berlimpah, selera fashion yang oke, dan juga kenalan-kenalannya yang berasal dari kalangan 'atas', May sukses menjadi one of the most popular girls in school. Namun, sebenarnya, ia mempunyai masalah yang disimpan rapat-rapat.
May pernah benci pada Rashi. Tepatya, iri. May merasa bahwa Rashi telah merebut spotlight-nya--merebut atensi orang-orang darinya. May nggak mau hal itu terus terjadi. Akhirnya, atas bujukan Marion (mantan anggota clique), May mengkhiananti Rashi. Dulu. Ia pernah membuat petisi, menulis hal-hal buruk tentang Rashi di kamar mandi sekolah, dan terpaksa membeberkan rahasia keluarga Rashi karena desakan Marion.
Kini, semua sudah berlalu. Tidak ada yang pernah tau mengenai dark secret May. Namun, begitu Marion mendekati dan 'mengingatkan' May tentang persekongkolan mereka di masa lalu, May mulai waspada. Ia sadar telah dijebak Marion. Dan, untuk membungkan mulut Marion, May berusaha mati-matian untuk memenuhi permintaan Marion. Jika tidak, hidupnya yang sempurna, reputasinya yang top, dan segalanya akan hancur.
Dari ketiga seri 'Glam Girls', 'Unbelievable' adalah yang paling saya suka. Ceritanya begitu mengalir ringan dan ceria. Saya bahkan bisa merasakan kesedihan dan kekecewaan May saat ia terlibat konflik. Juga, saya paling suka adegan-adegan saat May bersama Mario (I won't tell you who Mario is. But, one thing, he is sooo sweet. And adorable!).
Yang saya kurang begitu suka adalah kehidupan May dan kedua sahabatnya yang kayaknya 'ngawang' banget. Nggak berpijak ke bumi. Yang sering ada di pikiran mereka adalah shopping, fashion, party, boys! Yah, kecuali si Ad yang memang pada dasarnya adalah seorang kutubuku.
Profile Image for Dhyn Hanarun .
328 reviews202 followers
August 27, 2014
Maybella adalah nama populer yang diciptakan oleh Shinna Maessa Wijaya. Maybella terkenal karena menjadi model produk kosmetik saat tinggal di New York. Di sana pula dia pertama bertemu dengan Rashi. Mereka tetap berteman baik saat sama-sama pindah ke Jakarta dan bersekolah di VIS. Di sini Marion Theroux mulai ikut bergabung dengan mereka. Maybella mulai merasa iri dan benci kepada Rashi yang lebih populer dan membuatnya hanya dianggap sebagai sidekick Rashi. Marion juga merasakan hal yang sama dan mengajaknya merancang rencana untuk menjatuhkan Rashi. Rencana itu gagal dilaksanakan karena Marion malah mengacaukannya. Rashi mendepak Marion keluar dari clique tetapi beberapa bulan kemudian Marion kembali masuk. Dengan kembalinya Marion, Maybella teringat kembali dengan rencana tersebut. Apalagi Marion menggunakannya untuk memeras dan memperalat Maybella. Maybella harus menuruti semuanya atau dia kemungkinan akan dibuang Rashi dan tidak dianggap apa-apa di VIS. Di saat yang sama Maybella berurusan dengan Mario, partnernya di pelajaran Biologi, yang digosipkan sebagai pencandu obat-obatan terlarang.

Unbelievable ini unbelievable! Dunia Maybella isinya belanja, kucing, cowok, coffee dan tentunya Rashi. Ugh! Kasian deh. Semua orang kayaknya merasa tak berguna tanpa pengakuan Rashi. Padahal mereka pasti punya sesuatu yang lebih dari pada yang lain dan istimewa. Mungkin cuma Rashi yang merasa seperti itu. Perputaran cerita juga terasa cepat, langsung ke inti masalah di mana Marion mem-blackmail Maybella dan tidak terlalu banyak basa-basi tentang perkenalanan karakter karena sebagian besar latar belakang mereka sudah dijelaskan di dua buku sebelumnya Tapi tetep aja ada beberapa bagian yang kembali dijelaskan. Ya, mungkin itu usaha untuk pembaca baru, yang tidak membaca dua buku sebelumnya.

Baca review selengkapnya di sini -- http://dhynhanarun.blogspot.com/2014/...
Profile Image for Viona.
185 reviews6 followers
March 23, 2014
Unbelievable merupakan buku ketiga alias terakhir dari GlamGirls series (Rashi and the clique). Buku ini merupakan buku yang tertipis dibandingkan Glam Girls dan Reputation.

Banyak Blog atau komentar di Goodreads yang bilang kalau buku ini paling seru dibandingin dengan dua seri sebelumnya. Tapi, menurutku keseruan ketiga buku itu sama kok. Cuma Glam Girls (Buku 1) yang agak ngebosenin, pemeran utama cowoknya pun agak gak jelas.

Sudut pandang yang diambil di sini adalah dari Maybelline Girl POV, a.k.a Shenna Maesa Wijaya

Glam Girls–> Adrianna

Reputation–> Rashi Prakoso

Banyak orang yang bilang kalau GlamGirls series itu seperti Teen Dramanya USA, Gossip Girl, mirip katanya. Tapi saya gak tau, soalnya nggak pernah nonton Gossip Girl, pernah nyari DVD nya di toko, tapi you know whatt… ada 8 Disc! Dan saya paling males nonton dvd yang gitu panjang, bikin ngantuk.

Kayaknya mulai out of topics nih, Back to topic.

Saya mau mengomentari gaya penulisan Kak Winna disini. Serasa bukan kak Winna. Biasanya saya selalu suka sama gaya penulisan kak Winna yang gimana yahh… gak kaku, tapi gak terlalu ceplas-ceplos juga kayak Christian Simamora. Pokoknya gaya tulisan kak Winna bikin greget.

Di Unbelievable ini, gaya penulisan kak Winna kayak nggak biasanya. Dicampur inggris dan indonesia.

“Lo mungkin nggak tahu ya, your face always betrays your feelings.”

Nah, kayak gitu. Dalam satu percakapan, ada kira-kira setengah bahasa indonesia dan setengahnya lagi inggris. Dan saya suka.

Menceritakan dari sudut pandang Maybella, dan ternyata menemukan rahasia-rahasia yang pernah Maybella lakukan.

You know what?

Read More at http://starlibrary.wordpress.com/2014...

Ratings: 3.5 of 5 Stars
Profile Image for Hidya Nuralfi Mentari.
149 reviews15 followers
December 13, 2013
Kak Winna do her good job on this novel.

Really, ini seperti bukan Kak Winna yang biasanya (;p). Di sini Kak Winna berhasil menjadi 'Maybella' yang kenes, bitchy, memuja brand-brand merk terkenal, dan juga play-girl. How I love your writing, Kak! I really (always) love your writing!

Dibanding buku seri glam girls sebelumnya yang kubaca (Glam Girls #1 karena yang Reputation aku belum baca), aku lebih suka yang ini :) uhm, kenapa ya? Mungkin karena di sini konfliknya lebih kompleks dibanding buku pertama. Dan, oh! Karena aku juga menemukan hint-hint romance di sini, tak terlalu pure persahabatan. Jadi, aku lebih merasa catch up aja. Hehehehe. I love romance, btw.

Novel ini sempat terpending beberapa Minggu, lho. Di halaman 40-something. Sempat tersalip dua novel malah. Karena saat itu aku belum benar-benar bisa menikmatinya. Tapi, saat tadi aku kembali membaca, oh yeah, aku langsung menamatkannya, hey!

Entah ya, biasanya aku sulit untuk menyukai sebuah karakter lain selain tokoh utama di dalam novel. Maka saat aku membaca Glam Girs seri pertama, aku sudah terlanjur cinta dengan Ad. Dan saat aku membaca novel ini--yang notabene menceritakan tentang Maybella, salah satu qlique selain Ad dan Rashi, aku takut tidak menyukai tokohnya. But, like I said before. Kak Winna totally do her good job! What? I love Maybella completely :)) malahan lebih cinta.

Hanya cerita Rashi yang belum kubaca di antara ketiganya. Ah, maybe later I find Reputation. Karena rasanya belum lengkap kalau belum membaca semua.

Yeah, totally love. I liked it. Really liked.

Xoxo,
Hidya
Profile Image for Dian Putu.
232 reviews9 followers
July 26, 2014
“Because we’re what people see, and what people she is how they treat you. Kalau kita nggak popular, kita akan jadi outcast, dan nggak dipedulikan. As simple as that.” – Maybella – Hlm. 211

Pemikiran itulah yang membentuk sebuah kasta dalam dunia kecil bernama Voltaire Internasional School aka VIS. Kasta mereka ditentukan oleh apa yang mereka kenakan, seberapa keren dan popular mereka. Jadi, bisa dibilang, kita bisa menyaksikan peragaan busana di VIS setiap hari, terutama hari jum’at saat mereka bebas mengenakan baju bebas, dan nggak dituntut pakai seragam.
“Kami sama-sama berpendapat retail therapy is the next best after Manolo Blahnik Shoes, dan kami juga hanya berteman dengan orang-orang yang statusnya kewl.” –Maybella – Hlm. 40
Di VIS ada sebuah perkumpulan yang terdiri dari empat cewek popular dan paling hawk, dan mereka menyebut diri mereka clique.
Rashi, bisa dibilang dia leader di group ini. Dia punya kemampuan menghancurkan siapa saja yang tidak dia sukai. Rashi ini jenius banget di bidang fashion. Sampai-sampai dia punya blog fashion bernama Ragashii! Bahkan punya fashion line sendiri berlabel IshshI (Baca Is She).
Beberapa saat lalu, seorang anggota clique ada yang dia depak. Namanya Marion. Karena dia berani-beraninya pacaran sama mantan Rashi. Tapi, belakangan Rashi malah menerima Marion lagi. Sepertinya, Marion digunakan Rashi untuk melawan Dico dan Anti-Rashi blog.

Baca selengkapnya di >> http://dianputu26.blogspot.com/2014/0...
Profile Image for Muhammad Ilhamsyah.
39 reviews5 followers
June 6, 2014
The Glam Girls. Dari judul seri ini pun sudah dapat ditebak bahwa novel dari genre terbaru Gagasmedia kali ini tidak akan jauh-jauh dari kehidupan glamour & fame para tokohnya. Diwakili oleh simpang siur brand-brand ternama baik untuk clothes, shoes, perfume, dan sebagainya. Juga berbagai party yang jelas bukan menggambarkan gaya hidup ketimuran. Tetapi itulah kejujuran novel ini. Ia menceritakan secara gamblang bagaiamana sih gaya hidup para remaja-remaja melek fashion and stuff yang kartu kreditnya seolah tidak mengenal kata limit.
Kalau dari segi cerita sendiri, saya tetap cinta dengan serial ini. Tema persahabatan tetap menjadi pokok utama cerita tanpa mengesampingkan sedikit unsur romansa ala anak muda. Walau begitu, ada pula beberapa hal yang sebaiknya tidak ditiru dari novel ini seperti gaya hidup konsumeristik.
Well, meskipun Maybella di dalam cerita ini agak melunturkan gambaran Maybella di novel sebelumnya (which is little bit silly) namun saya dapat memaklumi berhubung Unbelievable yang seharusnya ditulis oleh Woro Liana harus dipindahtangankan kepada Winna Efendi. Mungkin karena Kak Winna bukan one of the founders serial ini dari awal, sehingga chemistry yang terbangun pun agak sedikit keteteran.
At last, saya suka cover-nya yang memajang cewek-cewek cakep! Bwehehe... sekali-kali para cover designer harus boy/men friendly dong, jangan cuma majang perut kotak-kotak (ngarep!).
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews295 followers
March 4, 2014
*update:
dari semua serinya, buku ini yang paling romantis :p
review: http://kubikelromance.blogspot.com/20...

***
pertama baca: 7-10 April 2011

glam girl kedua yang saya baca, setelah membaca yg pertama uadah agak mudheng jalan ceritanya kayak gimana, mirip film remaja di amerika (gak tau kalo anak orang kaya di Indonesia gaya hidupnya sama juga, belum pernah ngrasain uey :D), berbagai merk bertebaran, punya genk, tema baju apa yang di pake hari ini, mau hand out kemana, pacaran sama siapa, intinya gak jauh dari money, power, status, prestige dan fash fash fash fashion (saya memang gagap kalo masalah ini).
Intinya aja ya ceritaya, Maybelle punya BBF Rashi dan Adrianna, dan musuh terselubung Marion. Dulu sebelum sempet jadi cliquenya Rashi si punya nama lengkap Sinna Maessa Wijaya sempet iri dengan Rashi karena punya blog atau merk baju sendiri yang lumayan terkenal, dengan bisikan Marion, Si Maybella yang sempat menjadi bintang Maybelline (bayangin Sherina, hehe) membuat berita yang jelek akan keluarganya. nah dengan rahasia jaman dulu yang kalo di aduin ke Rashi bakal di tendang dari genk, Maybella pun menuruti perintah Marion (diperas, suruh bayarin ini-itu). Apakah ada kata maaf untuk kembali menjadi BBF lagi? baca yuk :D
Aku suka tokoh Mario, huhuhu kenapa dia pindah ke negeri sono :(
Profile Image for Yustie Amanda.
207 reviews
July 8, 2013
ini seri glam girls pertama yang aku baca tapi buku kedua Winna Efendi yg aku baca. berasa ketinggalan banget baca ini karena aku beli ini pas book fair dan nemuin ini buku cuma 10k. langsung deh dibeli, murah dan ada nama Winna yang udah lumayan kukenal bukunya.

kalo dari segi penulis, gayanya Winna disini beda banget sama di Refrain, buku lain yg aku baca. Tapi tetep bagus kok ceritanya ngalir walau remajanya lebih ngadopsi barang luarrrr dibanding negaranya sendiri. disini juga bertebaran branded dimana si tokoh yang katanya subtle, sekali liat bisa tau itu brand apa dan keluaran taun berapa.

Maybella adalah anggota cliquenya Rashi bersama Ad juga Marion yang sebelumnya pernah di dump sama Rashi tapi dia diterima balik. Nah si Marion ini yang sebagai tokoh antagonis ngancem May buat beliin ini itu buat dia, kalo gak dia bakal ngadu ke Rashi kalo dulu May ini backstabber yang sebenernya benci Rashi dan pingin dia jatuh. dan bla-bla-bla aku gak mau spoiler.

ngomong-ngomong tentang tokoh cowok, disini ada Mario cowok kurus yang disangka pemakai drug dan kerjaannya tidur tapi dapet nilai 93 di pelajaran biologi. Dia ini partner May di pelajaran biologi dan akuuu jatuh cinta sama karaternya.



Profile Image for Sabrina Zee.
Author 6 books30 followers
November 22, 2012
Glam Girls series ini mungkin terinspirasi dengan Gossip Girl. Saya tidak tahu itu benar atau tidak. Yang jelas ceritanya berpusat di sekitar orang kaya, fashion, dan popularitas. Gosip dan hinaan yang lebay bertebaran di buku ini. Merk-merk juga cukup banyak ditonjolkan. Bahkan makiannya saja bukan "For God's sake" tapi "For Channel's sake". Ya, ampun...

Cerita seperti ini menghibur. Terutama kalimat-kalimat sarkastis dan hinaannya yang menusuk hati. Menurut saya itu jujur dan saya rasa memang seperti itulah dunia kalangan atas. Lucu sekali. Hal-hal kecil saja dibesar-besarkan. Dan mau bagaimanapun saya tidak bisa simpatik pada tokoh-tokoh kejam dan sombong di buku ini. Saya tidak suka orang-orang seperti ini, tapi anehnya saya suka sekali membaca kisah mereka. (memang aneh saya ini =.=)

Seperti biasa, saya selalu jatuh cinta dengan bahasa penulisan Winna Efendi yang rapi dan mengalir. Kok bisa sih menulis dengan bahasa yang sangat enak dibaca seperti itu? Beneran kagum saya. Hehe...

Buku ini sangat cocok bagi penggemar kehidupan glamor seperti Gossip Girl. Annoying sometimes but quite interesting.

http://sabrinazheng.blogspot.sg/2012/...
Profile Image for Rose 📚🌹.
536 reviews132 followers
January 30, 2011
berasa lagi baca gossip girl.lol
tapi yg ini versi Indonesia dan more interesting than I think at first.

ada Rashi, Maybella, Ad, dan Marion. They are popular in their high school and they're praised by everyone coz of their sense of fashion is very fabuluos.

cerita di kota Metroplitan, yeahh you know, money, fashion, power.
Rashi yang perfect dan all people envied her. ada yang bener2 suka dengan dia, ada yang pura2 suka. But still, Rashi is still Rashi. she doesn't care with what people said. people said bad things behind her, it's just bcoz they can't be like her.

itu yang terjadi dengan Marion. benci, pengen jadi seperti Rashi, tapi malah end up jadi sampah. poor her.

Disini tokoh utamanya Maybella, cewek bule yang dari New York pindah ke jakarta. She has a good sense of fashion, and she's one of Rashi's friend.

Banyak d yg diceritain disini, persabahatan,love, betrayal, it's an interesting novel to read for.

mumpung The Glam Girls ini banyak series nya, beli nya satu2 deh.lol
Profile Image for Herma.
81 reviews
February 20, 2015
oke let's review
Unbelievable ngambil POV sbg Maybella, cewe bule yg dipaksa ortunya pindah ke Indonesia krn pengen supaya May lebih memperhatikan pendidikannya, secara dia di US itu berprofesi sbg model, meski akhirnya tetep aja berkecimpung di dunia itu hihihi
konflik yg diceritain disini persaingan antara May sama Marion (mantan sahabatnya Rashi) utk ngedapetin perhatian lebih dr Rashi, dimana Marion pegang kartu AS May yg dulu sempet sebel ama Rashi, sbnrnya sih standar yaa klo ada org yg lebih pasti bkln ngerasa "apaan sih, apa2 rashi apa2 rashi.." nah itulah yg dirasain May diawal pertemanan mereka, cuma salahnya ya May salah pilih tempat curhat, secara Marion itu busuk abis orgnya weks.... abis sebel bngt ama sosok Marion, dari buku pertama udah diceritain kalo Marion itu pengkhianat, licik dan kawan2nya lah, agak kasian ama May soalnya dia abis diporotin hiks hiks
meski akhirnya Rashi tau semua rahasia itu dan marah bngt ama May, tp pada akhirnya mereka baikan koq, ya sahabat sejati mestinya sih gituu :)
15 reviews10 followers
July 27, 2013
ceritanya tentang anak-anak borju dan masalah-masalah dalam "clique" mereka ini sendiri. paling suka seri The Glam Girls yang ini, gak hanya bercerita tentang kekayaan atau show off mereka, tapi bener-bener ada konflik, plot cerita yang jelas.

isi bukunya ringan banget, ceritanya ngalir, enak dibaca, dan gak usah mikir :P terkadang diselingin sama joke-joke atau sarcasm bahasa Inggris yang bener-bener OK and sound cool. Tapi sejujurnya, cerita ini memang betul-betul mengawang, karena di realita kita, walaupun ada, bisa dihitung dengan jari persentasenya di Indo yang bisa punya lifestyle seperti Rashi dkk.

Aku rekomen buku ini buat cewek-cewek di luar sana yang pengen banget punya high-end products atau senang berimajinasi menjadi one of those filthy rich girls atau pengen punya pengetahuan juga tentang high-end fashion :)
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
September 24, 2012
Ini buku ke3 seri Glam Girl Teen, setelah Glam Girls dan Reputation, dan aku paling suka seri ke3 ini ^^ Wah gak menyangka, penulisnya Winna Efendi. Agak berbeda dengan novel Winna yang lain. Dan karakter Maybella disini lebih dieksplor, yang hobby banget sama shopping, penampilan is the number one, dan kemana-mana membawa camcorder ^^ penyuka kucing (wah punya 11 kucing dengan nama yang unik-unik) dan penggila kopi.

Maybella, masih dengan cliquenya bersama Rashi dan Adrianna, yang kalau mau dibilang mereka bertiga benar-benar berbeda dari segi karakter, tapi namanya persahabatan tidak mengenal itu ^^ Walau sempat persahabatan mereka hancur oleh ulah Marion, anggota clique mereka yang lama, tapi persahabatan pasti memaafkan. Dan mereka sadar bahwa mereka saling sayang =)
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
October 13, 2014
Yapp akhirnya sampai juga di buku ke 3 dengan menggunakan POV dari Maybella. Dari ke 3 cewek ini, bisa dibilang May favorit gue. Tapi entah kenapa agak sinetron2 banget ya.

Marion, yang udah balik ke gank mereka ini ngancem May. Teenyata May juga dulu sempet iri sama Rashi, dan pernah juga jatuhin Rashi. Marion yang tau ini ngancem May gitu deh, jadi karena May takut ditendang Rashi dia jadi nurutin apa maunya Marion. Jujur aja, pas udah tau ceritanya seperti ini agak malesin juga bacanya. Seperti sinetron banget.

Suka sama kehidupan mereka, yang walaupun agak WAH banget ya. Entah deh ada atau gk kejadian nyata kek gitu. Agak dibikin pusing juga sama barang2 bermerk mereka.

Well untuk keseluruhan ceritanya not bad juga. Karakter mereka terasa pas aja :p
Displaying 1 - 30 of 68 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.