What do you think?
Rate this book


815 pages, Hardcover
First published November 1, 2009
Waah, akhirnya tamat juga. Buku ini sukses meraih rekor sebagai buku terlama yang kubaca. Dalam hati kuingin menyalahkan app gramedia digital dengan reader-nya yang ala kadarnya dan ditambah dengan teks buku ini yang lumayan kecil makin bikin sakit mata saja. Tapi yaa, mungkin memang akunya aja yang males :P
Anyway, sebenarnya cerita Nagabumi ini seru, berkisah tentang seorang pendekar yang setelah 25 tahun menarik diri dari seluruh peradaban tiba - tiba diburu dan dianggap sebagai buronan karena membahayakan negara. Masalahnya, dia tidak tahu ( atau tidak ingat ) alasan dia dianggap sebagai buronan, maka dengan umurnya yang menginjak seabad ini dia memutuskan untuk melakukan napak tilas sepak terjangnya sedari dia masih kecil.
Buku ini termasuk buku yang berat, bukan karena cerita atau jumlah halamannya yang tebal, tapi karena pengarang menyisipkan banyak sekali informasi sejarah dan filsafat - filsafat dalam bersilat. Yang paling parah adalah dibagian 1 dan 2, karena hampir disetiap paragraf terdapat catatan kaki (total catatan kaki : 460). Tapi, bukan berarti cerita ini tidak menarik, ada suatu hal tersendiri yang membuat ku terus - terusan membaca dan walaupun endingnya nggantung tapi masih menyisakan rasa puas membacanya.
Hal yang kusuka dari buku ini adalah World Buildingnya, berlatar tempat pada masa ketika Candi Borobudur masih dibangun, kita dapat melihat keseharian masyarakat pada masa tersebut. Pengarang jelas telah melakukan riset yang dalam tentang keadaan pada zaman itu, terbukti dari penjelasannya yang mendetail dan akurat.
In Short, buku ini bagus, ceritanya menarik dan bukan merupakan cerita pendekar pada umumnya. Pengarang jelas telah melakukan riset yang dalam karena informasi yang diberikan sungguhlah lengkap dan dalam, walaupun mungkin kebanyakan.