What do you think?
Rate this book


232 pages, Paperback
First published January 1, 1962
"Sahaya takut, benar-benar takut, Mas Nganten. Takut khilaf". Dan dengan suara masih juga gemetar, ia meneruskan, "Sahaya adalah sahaya. Kalau tidak ada sahaya, mana bisa ada Bendoro? Takdir Allah Mas Nganten. Kakek sahaya memang bukan sahaya tadinya. Anak-anaknya tak ada yang bisa seperti itu. Dan sahaya ini. Inilah sahaya yang ditakdirkan melayani Bendoro, melayani Mas Nganten." -hal 52
Gadis Pantai adalah roman yang tidak selesai (unfinished). Sejatinya, roman ini merupakan trilogi. Disebabkan oleh vandalisme Angkatan Darat, dua buku lanjutan Gadis Pantai raib ditelan keganasan kuasa, kepicikan pikir, dan kekerdilan tradisi aksara. (halaman 5)