Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil

by Jessoo, Asti Ningsih (Translator)

Setiap orang pasti ingin bahagia. Sejak bertemu dengan istriku, aku jadi tahu kehebatan dari sebuah kesederhanaan yang bisa menjadi istimewa. Aku mulai memperhatikan setiap detail hal-hal kecil yang selama ini aku abaikan. Aku selalu berusaha untuk menggambar kenangan yang manis, sehingga seluruh kenangan menjadi terdistorsi ke arah yang manis. Aku menggambar komik sesuai kejadian nyata, tetapi ada yang aku gambarkan dengan sedikit lebih lucu, seperti apa yang aku lihat, dengar, rasakan, dan pikirkan saat bersama istriku. Masih banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk merasa bahagia. Mulai dari membaca buku ini, kamu bisa menemukan kisah manis, lucu, serta tip-tip sederhana. Temukan bahagiamu sendiri!

Aku suka menggambar keseharian keluarga kami dan mengunggahnya ke media sosial. Meskipun bukan cerita yang panjang, tetapi banyak orang menyukainya. Terutama karena istriku sangat menyukai gambarku, aku jadi terus menggambar. Akhirnya, keseharian kami tergambar selembar demi selembar dan menjadi tumpukan tebal di ruang kerja. Lalu, menjadi buku bertemakan tentang kegiatan sehari-hari. Sejak bertemu dengan istriku, aku jadi tahu kehebatan dari sebuah kesederhanaan yang bisa menjadi istimewa. Aku mulai memperhatikan setiap detail hal-hal kecil yang selama ini aku abaikan. Perubahan yang aku alami akan tergambar jelas di dalam buku ini. Terima kasih sudah membuka kisah keseharian yang sederhana dan hangat dari keluarga kami.

328 pages, Paperback

Published December 1, 2022

Reviews

[Tata · Rating 5 out of 5]

Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil merupakan buku self improvement yang ditulis berdasarkan kisah keseharian rumah tangga penulis, Jessoo dan hubungannya dengan Kapten, sang istri. Tak lupa juga Choco, Ink, Mimi dan Cool, para kucing peliharaan Jessoo dan Kapten.

Cerita diawali dengan kehidupan single Jessoo sebagai penulis komik sampai pertemuan Jessoo dengan Kapten yang memberikan kesegaran baru untuk kepribadian dan gaya hidup Jessoo. Setiap lembar bacaan, Jessoo akan memberikan fakta kepada pembaca bahwa kebahagiaan sejatinya adalah sesederhana itu.

Ekspektasiku buku ini akan disajikan dengan banyak tulisan. Ternyata, tidak. Perpaduan antara panel komik sederhana dan tulisan singkat memberikan kemudahan untuk memahami isi cerita.

Aku sangat ngefans sama perkembangan kepribadian Jessoo dan Kapten, meskipun, setelah dipikir-pikir selesai membaca, orang seperti Jessoo dan Kapten di dunia nyata rasanya too good to be true. Jessoo, sejak pacaran dengan Kapten, tidak gengsi untuk mengubah kebiasaan buruknya demi Kapten. Awalnya, Jessoo memang sadar bahwa ia berubah untuk menyenangkan hati Kapten, namun akhirnya Jessoo yakin bahwa ia berubah untuk kebaikan dirinya sendiri. Contohnya adalah saat Jessoo memutuskan berhenti merokok dan memulai olahraga. Ia mengakui kebiasaan barunya ini sangat membantu Jessoo mendapatkan ide segar untuk tulisannya.

“Aku merasa hal ini salah dan memutuskan untuk berhenti merokok setelah 10 tahun, serta memperbaiki waktu tidurku yang tidak teratur. Perubahan yang aku lakukan karena rasa sukaku kepada istriku, tetapi akhirnya untuk diriku…. Aku merasa bersalah terhadap diri sendiri karena selama ini kurang memperhatikannya.”

Jessoo, hal. 36.

Menurutku, Jessoo mendapatkan pengaruh yang sehat dari pergaulannya dengan Kapten dan itu memandunya kepada perkembangan yang positif.

Lalu, aku salut dengan kepribadian Kapten yang kuat, tegas, cerdas dan JUJUR. Jujur disini maksudnya adalah berani mengutarakan pendapat dan kebenaran jika memang ada yang salah. Kapten juga bisa mengayomi Jessoo, tidak ada gengsi atau ngga enak hanya karena Kapten seorang perempuan dan Jessoo adalah laki-laki.

Jessoo : Nanti kamu kesal karena suamimu nggak bisa nyetir.
Kapten : Kan ada taksi. Buang pikiran bahwa cowok harus bisa nyetir.
Believe me, jangan kira Jessoo pemalas dan beralasan supaya Jessoo tidak perlu menyetir untuk Kapten, ya hehe.

Jessoo bahkan mengakui bahwa ia kurang percaya diri dan Kapten pun mengakuinya.

“Karena itu, aku merasa harus memberikan sedikit ‘cahaya’. … Aku banyak memuji, kan? Bukan sekedar pujian, tapi pujian yang beralasan.”

Kapten hal 122.

All in all, Jessoo dan Kapten menggambarkan dua individu yang saling bekerja sama dalam hubungan dan rela belajar untuk semakin baik langkah demi langkah.

Overall, buku ini memang mengingatkan kita bahwa kebahagiaan itu bukan harus selalu berlabel mahal. Asal kita mau peka melihat apa yang disekitar kita dan dengan kerendahan hati mau tidak berekspektasi tinggi apalagi gengsi. Jessoo tidak menggurui pembaca tentang kebahagian. Cerita yang ditulis Jessoo pun memang yang terlihat enak-enak saja, bukan berarti Jessoo tidak pernah bertengkar atau berada dalam situasi buruk. Pembaca bisa menarik pesan sendiri dari pengalaman relationship Jessoo dan Kapten. Selamat membaca!

[Gian Nash · Rating 5 out of 5]

Awalnya gua ngira buku ini self improvement, tapi pas ngeliat daftar isinya nampaknya amat sangat unik dan beda. Ini adalah buku mengenai Perjalanan cerita seorang komikus dalam menjalani hidupnya dari mulai menikah hingga menambah anggota keluarga 2 ekor kucing. Background penulis sebagai komikus membuat buku ini tak hanya dipenuhi oleh tulisan namun penuh juga akan gambar komik yang rasanya membuat buku ini santai.

Dari buku ini gua belajar bahwa bahagia itu bisa datang dari hal-hal kecil. Lucunya adalah ketika si suami nanya "Kamu pernah kesepian?" istrinya ngejawab "Tidak, soalnya aku sibuk fangirling". Gaya bahasa dan pembawaannya yang santai membuat buku ini mudah sekali dicerna tanpa harus banyak mikir. Pengalaman yang dituangkan dalam tulisan rasanya lebih mudah dicerna pembaca daripada teori-teori self improvement yang kadang gak sesuai sama pembacanya, buku ini seperti berbisik "Hey, bercerita dengan santai pun bisa diterima dengan baik"

Gambar-gambar komik yang lucu, imut dan menghibur membuat buku ini ga jenuh dibaca. Buku ini cocok buat lo yang lagi mencari makna bahagia atau telah lama tidak menemukan kebahagiaan. Buku ini bakalan menemani waktu santai lo juga karena isinya santai tidak seperti TTS yang harus mikir mendatar dan menurun.

[Dina Meiladya · Rating 4 out of 5]

Gimana ya rasanya nikah sama fans? Duh~ pasti seneng banget karena tiap hari berasa dibucinin terus. Eh, tapi apa iya?

Sinopsis
Buku ini bercerita tentang perjalanan cinta komikus bernama Jessoo yang menikah dengan salah seorang penggemar karya-karyanya. Yang namanya fans, pasti punya effort yang luar biasa untuk bisa dinotice sama idolanya, begitu juga dengan istri -yang dulunya cuma penggemar- Jessoo. Nge-re-tweet cuitan receh di twitter atau ngirimin camilan adalah salah satunya. Tapi seiring berjalannya waktu, keadaan berbalik. Jessoo malah jadi lelaki bucin yang paling mengidolakan sang istri. Dari istrinya, Jesso belajar mengenali diri, memaksimalkan potensi dan akhirnya menemukan hal-hal kecil yang membuat hidupnya lebih berarti.

Selain karena komiknya yang lucu, buku ini juga ngasih insight tentang bagaimana cinta yang tak hanya menjadi rumah untuk pulang, tapi juga sarana untuk bertumbuh; tak hanya ada untuk mendampingi, tapi juga siap untuk mengkritisi; dan tak hanya ada untuk memiliki, tapi selalu siap untuk berbagi. Aaahh~ kisah cinta orang memang terkadang lebih dramatis dan romantis daripada punya sendiri yaaa 🤣

Review lebih lengkap ada di sini yaa guys~ https://www.dinameiladya.my.id/2025/0...

[Lalamurdiana · Rating 4 out of 5]

Dari judulnya aku mengira buku ini akan membahas tips sederhana bahagia dengan teori-teori yang rumit, tapi ternyata buku ini menceritakan kehidupan seorang komikus yang merajut kebahagiaan sederhana dalam hidupnya.

Jessoo, seorang komikus yang hidupnya kurang ceria dan cenderung pesimis terhadap masa depan. Suatu hari ia bertemu dengan Kapten (kemudian menjadi istrinya). Setelah bertemu Kapten, Jessoo merasa ada perubahan dalam cara pandangnya terhadap dunia, ia lebih mudah menemukan kebahagiaan dari hal-hal sederhana.

Kisah Jessoo dituturkan lewat ilustrasi sederhana yang jenaka. Tanpa memberikan kesan berlebihan ilustrasi keseharian Jessoo, Kapten, dan tiga anak kucingnya cukup menimbulkan gelak tawa.

Kondisi Jessoo yang secara fisik lebih lemah dari Kapten juga menjadi contoh bahwa laki-laki yang tidak terjerat maskulinitas toksik hidup dengan lebih bahagia. Yang diperlukan dalam mencapai kebahagiaan itu hanyalah keberanian untuk hidup sebagai diri sendiri.

[Tamira Bella · Rating 3 out of 5]

Buku ini menyenangkan, bukan berisi petunjuk yang menggurui, namun berkisar keseharian penulis bersama istri yang begitu dia kasihi. Dimana banyak sekali hal-hal sepele yang terasa biasa saja namun menjadi luar biasa saat dilalui bersama orang tercinta.

Penulis buku ini merupakan seorang komikus, didalamnya terdapat banyak ilustrasi hitam putih, halamannya cukup banyak namun terasa singkat, cocok dibaca di tengah kesibukan dan inin menghilang perasaan reading-slump.

[Gracie✨ · Rating 4 out of 5]

beli buku ini 150 di gramed, dan bacanya cuma 1 jam 😅 kirain buku self improvement yang isinya kata2, ternyata kayak komik gitu. salah sendiri sih ga liat sample nya hahaha.

untung ceritanya unyu2, dan relate. isinya tentang kehidupan couple bersama kocheng🐱. intinya, kebahagiaan itu bisa didapat dari hal yang bahkan orang2 anggap sepele.

[Fauzi · Rating 3 out of 5]

Buku nya lucu si, tapi terlalu banyak gambar dari pada apa yang bisa dibaca, jadi ku beri rating 2. Terus ternyata ini tuh ya menemukan bahagia nya si author dalam hidup nya, bukan ngasih motivasi atau apa gitu menurut ku. Thank u

[Farhan Haekal · Rating 4 out of 5]

A good slice of life book

[Puspa · Rating 5 out of 5]

Gemes bangeet 🫶🏻
Definisi buju yabg bisa dijadikan buku sekali duduk 👍🏻

[Biah · Rating 5 out of 5]

Ringan enak dibaca

[chocomint · Rating 3 out of 5]

Ilustrasinya lucu, selesai baca dalam sekali duduk.

[May · Rating 3 out of 5]

Cerita tentang seorang komikus bersama istrinya dan tiga ekor kucing mereka sehari-hari. Isinya menyenangkan..