Jump to ratings and reviews
Rate this book

Reinkarnasi

Rate this book
Semua pihak menuduh pernikahan Galuh Anom dan Suryo Mas Wihajanto adalah kutukan para leluhur. Darah biru keduanya dilingkupi teluh. Terhina. Tak berdaya. Hingga satu manuskrip berhuruf Pallawa yang diwariskan kakek buyut pembabat alas tanah Jawa sampai ke tangan Galuh Anom, membuka kunci seluruh rahasia, membalik nasibnya yang tak berdaya dan tertindas, melejit menuju puncak kemuliaan. Tujuh dari tujuh. Galuh Anom sendiri putri ketujuh, suaminya putra ketujuh. Anak yang lahir dari rahimnya kelak menempati urutan ketujuh. Keistimewaan yang menakjubkan, apalagi jika anak itu adalah seorang laki-laki! Drama pergulatan manusia pun mengalir deras. Perseteruan, saling telikung, dan dusta melukis waktu. Ragil Mulyo, sang titisan keturunan ketujuh, tumbuh berbalut misteri. Penistaan mendera, kepapaan mengiring serta, walau kesantunan timur masih lekat dalam dirinya. Namun, kekuatan itu, mengubah semuanya. Saat seharusnya ia kembali bahagia… justru hal menakutkan menguntit langkahnya, mengancam keluarga besar Galuh Anom dan orang-orang di sekitarnya. Mencipta intrik dan getaran gundah baru. *** Sebuah novel yang harus dibaca. Karakter tokoh dan alur ceritanya memiliki daya pikat luar biasa. Membuat penasaran untuk terus melahapnya. Dua jempol untuk penulis yang mampu mengawinkan budaya Jawa dengan kekinian. Mengharu biru dan menggoncang hati. - M.S Sucahyo, Head of east Java & Bali NUsra Indosat

594 pages, Paperback

First published January 1, 2009

1 person is currently reading
61 people want to read

About the author

Sinta Yudisia

46 books93 followers
Penulis asal daerah poci Tegal ini, punya nama lengkap Sinta Yudisia Wisudanti. Penulis pernah kuliah di STAN Jakarta sampai tingkat II, mengaku aktivitas tulis menulisnya sebagai bentuk penyaluran dari hobinya berkorespondensi dan membaca. Tak heran kalau tulisan-tulisan fiksinya sangat beragam mulai melodrama, komedi, science fiction, historical fiction, sampai cerita-cerita perjuangan dengan latar dalam dan luar negeri yang kerap menghiasi berbagai media cetak, terutama majalah Annida.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
11 (15%)
4 stars
30 (43%)
3 stars
23 (33%)
2 stars
3 (4%)
1 star
2 (2%)
Displaying 1 - 12 of 12 reviews
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,022 reviews63 followers
November 21, 2016
Link: http://yukbacabukuislam.blogspot.co.i...

“Jangan mengambil keputusan dalam keadaan marah, jangan memusatkan pikiran sebelum jiwamu tenang. Karena bisa jadi orang-orang terdekatmu akan menjadi korban indra ketujuhmu.” (Sentot – h.156)

Memiliki indra ketujuh bukan kekuatan yang awalnya ingin dimiliki oleh Age. Terkadang muncul ketakutan dalam dirinya saat kekuatan tersebut muncul. Bayangan masa depan membuat hidupnya dipenuhi tanda-tanya, ada apa dengan dirinya. Age, pemuda miskin yang tinggal bersama Ibu dan adiknya, Sani. Kemiskinan tidak membuatnya kehilangan kepercayaan-dirian dan surut dengan perjuangan hidup. Age menjadi pemulung atau kerja serabutan untuk membantu Ibunya dan membiayai sekolahnya. “Ia merasa perkasa dengan menjadi pemulung yang hanya mengantongi dua ribu tiap kali berangkat sekolah.” (h.37)

Namun, kehadiran Sentot menerbitkan rasa penasaran Age dengan kekuatan dalam dirinya. Sentot yang mengerti tentang kekuatan indra ketujuh berusaha merayu Age untuk ikut dalam bisnisnya. Pekerjaan yang mengandalkan indranya ini tanpa disadarinya semakin menjerumuskannya pada sebuah kekuatan yang memiliki latar belakang mengerikan. Sisi hatinya yang ‘putih’ kerap tidak merestui apa yang dilakukannya. Kebingungan semakin mendera benak Age yang memiliki nama lengkap, Ragil Mulyo.

“Aku tidak pernah minta punya kekuatan seperti ini.” “Orang seringkali merasa lebih pintar dari Tuhan, menganggap Tuhan salah menjalankan tandir-Nya.” (h. 179) “Kamu bukan Tuhan, Age. … Kamu melihat masa depan dan masa lalu, tak berdaya karena tak mampu mengubah semua takdir buruk yang terjadi, tapi Dia Maha Bijaksana untuk menuntun manusia ke arah cahaya-Nya. Maka, Biarkan kekuatan itu menjadi milik-Nya, karena manusia tak akan mampu menahan takut melihat dahsyatnya masa depan.”

Di sisi lain, kisah Ayna yang kakaknya, Wanda, mengalami kegilaan setelah kejatuhan lampu sorot saat menjadi finalis Bintang Indonesia. Perlakuan Wanda yang kasar kepada Age, menimbulkan prasangka bahwa Age, dengan kekuatannya, menjadi penyebab penyakit kejiwaan Wanda. Kemunculan Firda, gadis albino yang memiliki kemampuan mata hati, semakin memperkeruh keadaan.

“Kenyataannya alam gaib itu ada. … Tapi ia berbeda dengan kita, tak perlu kita bersinggungan karena tak ada manfaatnya. Cukuplah kita meyakininya sesuai ajaran Al-Qur’an.” (h. 181)

Plot semakin rumit saat masa lalu Age terkuak, dimana kelahirannya menyimpan ‘perjanjian’ sang ibu dengan jin. “Tujuh dari tujuh. Galuh Anom sendiri putri ketujuh, suaminya putra ketujuh. Anak yang lahir dari rahimnya kelak menempati urutan ketujuh. Keistimewaan yang menakjubkan, apalgi jika anak itu adalah seorang laki-laki! Galun Anom tak sanggup menolak kesempatan yang akan membuat dunianya berubah.” (h.265)

Ki Gede, seorang pembuat keris mumpuni, yang insaf dan sedang menjalani pengobatan di pesantren Ust. Burhan. Pertemuannya dengan Age memberinya firasat pada seorang legenda Jawa dan kekuatan besar dari keris Indrajid. Perdebatan mulai muncul antara Ki Gede dan Ust. Burhan tentang Age. Kekuatan yang dimiliki Age setelah berhasil melepas keris Indrajid dari sarungnya dapat menjadi petaka.

“Bayang sejarah Singosari berkelebat. …Sosok Ken Arok yang tak terkalahkan usai menyatu dengan keris Mpu Gandring di tangannya. … Dibutuhkan beberapa generasi dan korban-korban yang menghentikan laju kekejaman keris Mpu Gandring.” (h. 454)

Kalau saya tidak salah, novel Reinkarnasi adalah pengembangan dari novel Kekuatan Ketu7uh yang pernah diterbitkan Beranda Hikmah pada Oktober 2004. Meski begitu, saya sudah lupa sebagian besar cerita novel Kekuatan ketu7uh, sehingga saat membaca novel ini alur novel tetap tidak tertebak, beberapa kali kecele saat tebakan klise yang saya pikiran melenceng. Memperlihatkan kepiawaian penulis dalam merangkai alur dan plot cerita.

Saya juga suka melihat riset penulis terkait kekuatan indra ketujuh terkait budaya jawa, candi/situs dan seluk beluk keris. Selain itu, penulis menciptakan karakter-karakter yang dipenuhi dengan keabu-abuan, tidak ada yang baik dan buruk. Semua selayaknya manusia yang memiliki dua sisi sifat yang berlawanan.
Profile Image for Dhia Citrahayi.
Author 3 books21 followers
May 11, 2014
Ehm..., saya butuh waktu sekitar 4 atau 5 tahun untuk tertarik membaca novel ini. Kalau dipikir-pikir lucu juga, ya. Belinya tahun 2009, baru bacanya tahun 2014. Tapi, itulah saya, menunggu sampai ada waktu yang tepat untuk membaca novel berat begini. Kalau belum ada mood, biasanya saya juga akan menahan diri untuk tidak membacanya. Kalau dipaksa mbaca, biasanya malah gak dapet apa-apa dari novel berat kek gini :D (berat dalam artian sebenarnya + isi).

Mbak Sinta merupakan salah satu penulis favorit saya. Walau kadang gaya berceritanya berbunga-bunga dan agak membosankan, terutama di bagian deskriptifnya, tetapi penokohannya kuat dan pengembangan karakternya jelas. Di dalam ceria the road to the empire, Mbak Sinta menceritakan perjalanan hidup sang tokoh utama beserta kawan-kawannya dengan sangat apik, bagaimana islam berkembang di tanah mongol. Dari mulai perseteruan, intrik politik, kepentingan masing-masing individu, sampai keikhlasan dan sikap kesatria beberapa tokoh. Kadang kalau dinalar dan dibandingkan jaman sekarang, mungkin orang akan berpikir, "nggak mungkin ada orang seperti itu!"

Tapi itu kan jaman dulu :D

Nah, untuk reinkarnasi ini pengambilan settingnya di jaman sekarang. Pembuka cerita dikisahkan dengan seorang anak lelaki bernama Age atau Ragil Mulyo, seorang miskin yang bekerjanya memulung untuk menghidupi keluarga, lantas anak sma, tidak pantang menyerah, anak baik. Lalu menceritakan hubungannya dengan Ayna, seorang gadis kaya raya, yang baik hati, dan suka menolong (beneran ini suka menolong).

Mulai tercium bau 'biasa'? Iya, kedengaran emang biasa. Namun, setelah habis membaca novel ini, baru dipahami, bahwa hubungan keduanya tidaklah "biasa". Jangan mikir macem-macem, ya, soalnya hubungan antar tokoh di dalam novel ini memang sangat kompleks. Lebih kompleks dari jalan-jalan tikus yang menghubungkan Semarang sampe Ngawi, desa tempat mbah saya.

Di awal-awal, dipaparkan mengenai beragam tokoh. Yang jelas hubungannya adalah Age, Ayna, dan Wanda. Lalu ada Ustadz Burhan dan Ki Banyaran sang pembabar keris. Setelah itu, ada lagi Sentot, Dicky, Reni Rahadian, dan Katrin. Selain itu ada juga Frida, si gadis buta yang omonganya nyinyir dan dianggap gila, tapi dia memiliki firasat yang kuat. Hubungan antar tokoh ini benar-benar mbulet, nggak cuman tercipta dan dihubungkan dengan satu kepentingan, tetapi juga menggambarkan pribadi mereka di masa lalu. Tidak ada tokoh yang hitam atau putih. Yang ada adalah abu-abu. Abu-abu tua atau abu-abu muda.

Jalinan cerita dimulai ketika Age dalam kesulitan keuangan, yang berkembang dengan perkenalan Age dengan Sentot. Yang pada akhirnya, di titik itulah, membuka jati diri Age yang sebenarnya. (Kebetulan saya lagi nggak mau spoiler di sini). Sosok yang di awal demikian baik, santun, serta tabah, berubah seketika menjadi pendendam, bengis, dan kejam. Bagaiman hinaan, cacian, dan makian orang ternyata bisa membuat orang baik sekalipun seketika jadi pembunuh tak berperasaan. Bahkan, lebih gilanya lagi, Ibu dari Ragil Mulyo sendiri rela mengorbankan putri-putrinya demi putra satu-satunya.

Suatu Ironi yang menampar kuat. Mbak Sinta memunculkan isu feminisme di dalam ceritanya. Gamblang, tegas, tetapi tetap membuat orang mikir. Tidak ada seksualitas di sini, yang terkadang saya temui dalam novel pengarang-pengarang lain. Yang ada justru kenyataan atau ironi kehidupan.

Ini yang membuat saya menyukai tulisannya. Ironi, perlawanan, bisa ditampilkan dalam sebuah cerita yang apik, tak melulu dengan seksualitas yang bahkan serasa menjatuhkan perempuan itu sendiri. Ditampilkan bagaimana Ibu Ragil Mulyo begitu mendambakan anak lelaki, karena suaminya menginginkan hal itu. 6 anak perempuan sama sekali tidak berarti di mata mereka. Padahal mereka mati-matian berprestasi, bahkan Kilisuci sampai memberontak dan hengkan dari rumah karena merasa tidak dianggap sang Ayah.

Ah, ya, ya, ya.

Hampir di tiap bab, ada saja kuot yang bisa ditulis. Tapi yang paling menyentil ya tentang hubungan orangtua-anak. Gimana Wanda yang depresi berat tak diperhatikan orangtuanya. Bagaimana Age jadi sosok pendendam penuh benci karena dibuang ibunya sendiri. Seorang anak... tanpa keluarga yang kuat mendukung, bisa salah jalan seperti ini.

Dan yang terakhir, ternyata membahas soal Herumukti. Mistismenya lumayan kuat. Dan bagaimana mistisme ini dipersepsi dari sisi islam, oleh ustadz burhan, dan dari orang jawanya sendiri, Ki Banyaran serta Ki Selomoyo. Pokoknya, benar-benar berwarnalah.

Tapi yang paling saya nantikan dari semua novel mbak Sinta, adalah buku terakhir trilogi the road to the empire yang sampe sekarang belum keluar :(

btw, saya juga ada Rinai. Tapi setelah baca 100 halaman, mood baca ilang, sekarang saya simpan dulu sampai ada minat untuk membacanya XD
Profile Image for ayanapunya.
338 reviews13 followers
September 29, 2010
Novel ini dipinjamkan Mursidah saat saya ke tempatnya beberapa waktu lalu. Entah kenapa saya sempat kecele dengan ringkasan yang ditulis di belakang buku yang seolah-olah menyampaikan kalau buku ini berkisah tentang kemelut pernikahan. Lantas, bagaimana sebenarnya isi dari novel ini?

Tokoh sentral dalam novel ini bernama Ragil Mulyo, alias Age, seorang anak yatim yang tinggal bersama ibu dan seorang adiknya. Kehidupannya biasa-biasa saja hingga akhirnya ia bertemu Sentot, orang yang mengetahui bakat terpendam yang dimiliki Age. Sentot kemudian melatih Age untuk mengasah bakat yang dimilikinya itu.

Apa yang dilakukan Sentot menjadi awal dari terungkapnya asal usul Age. Age tenyata merupakan putra ketujuh dari pasangan Galuh Anom dan Suryo Mas Wijahanto. Putra yang didapatkan setelah melalui berbagai macam tirakat dan hal-hal berbau mistis, yang kemudian menjadi pemicu akan munculnya indera keenam yang dimiliki Age. Masalah demi masalah bermunculan seiring dengan semakin kuatnya indera keenam yang dimiliki Age. Tak hanya itu, korban-korban juga mulai berjatuhan setelah Age bertemu dengan ibu kandungnya, dan berhasil menarik keris Kiai Indrajid dari warangkanya.

Selain Age, ada beberapa tokoh lain di novel ini yang cukup banyak diceritakan. Tokoh-tokoh yang memiliki kehidupan masing-masing, namun masih berkaitan dengan satu nama, Age. Cerita berjalan cepat dan meloncat-loncat. Misteri yang baru mulai terungkap di pertengahan cerita cukup membuat saya penasaran. Jika ada hal yang menjadi catatan saya mungkin ada pada beberapa misteri yang tak diceritakan dengan detail. Bagaimana Age bisa memperoleh Kiai Indrajid? Bagaimana cara Kiai Indrajid memilih dan meminta korbannya? Dan tentang identitas Katrin yang ternyata merupakan nama lain dari Kilisuci, ah mungkin ini yang paling membuat saya dongkol. Klise kalau menurut saya.

Namun di luar dari catatan yang saya sebutkan tadi, kepiawaian Sinta Yudisia dalam bercerita patut diacungi jempol. Melalui novel setebal 594 halaman ini memberi saya pengetahuan baru terutama seputar dunia mistik di tanah Jawa. Bagaimana seorang pembuat keris harus melakukan berbagai macam tirakat hanya untuk membuat sebuah keris. Juga bagaimana perjanjian dengan jin dilakukan untuk mendapatkan keturunan atau keinginan manusia yang lainnya. Perjanjian yang biasanya disertai dengan berbagai macam prasyarat. Semua hal yang kalau boleh saya katakan di luar logika namun nyata adanya. Toh bukan hanya di tanah Jawa hal itu berlaku. Di tempat saya pun hal yang demikian masih berlaku. Novel ini juga memberi saya pandangan baru tentang indera keenam dan pemanfaatannya. Dari yang bisa saya tangkap, melalui novel ini mba Sinta Yudisia ingin memberikan pesan kepada pembacanya bahwa meskipun indera keenam merupakan sebuah anugerah dari Allah, sebaiknya kita tak perlu terlalu memanfaatkannya. Karena bisa jadi, bisa melihat masa depan diri sendiri adalah hal yang menakutkan.
Profile Image for Suci ays.
19 reviews8 followers
December 20, 2010
Sebuah buku karya Sinta Yudisia yang penuh dengan nuansa supranatural.
kisah seorang pemuda titisan yang memiliki kemampuan melihat dan merubah masa depan.
perjalanan menemukan jati diri yang sebenarnya, perjuangan melawan kekuata itu sendiri.

Yang pasti ini buku TOP BGT deh
Profile Image for Truly.
2,763 reviews12 followers
November 14, 2020
Edisi pertama yang ditimbun sekian tahun he he he.
Kisahnya perihal anak lelaki ketujuh dari anak ketujuh. Anak itu akan memiliki kekuatan ketujuh, indra ketujuh. Setiap yang menatapnya akan merasa gentar dan selalu ingin mengabdi pada keinginannya.

Banyak mengandung nuansa falsafah Jawa. Keseruan kisah sayangnya ditutup dengan akhir yang tanggung ala film luar sana. Mungkin karena bingung bagaimana akhir kisah ini harus dibuat.
Profile Image for Jurnal Si Bugot.
225 reviews7 followers
July 15, 2012
Beberapa waktu lalu, saya membaca novel di perpustakaan. Novel karangan Sinta Yudisia itu bertajuk “kekuatan ketujuh”.

Ceritanya mengenai seorang pemuda yang diwarisi kekuatan ketujuh. Kehidupannya yang biasa sebagai pemulung mendadak berubah ketika berbagai kejadian membawanya pada Sentot, orang yang tahu banyak mengenai “kelebihan” yang justru ia tidak tahu. Dari Sentot, ia berhasil memakai kekuatan itu untuk mendatangkan keuntungan dan menjanjikan kehidupan yang lebih layak untuk ibu dan adiknya. Namun hal itu justru membawanya pada suatu kenyataan mengenai leluhur dan masa lalunya yang penuh magis dan berkaitan pada kekuatan supranatural. Pada akhirnya Age harus memilih memanfaatkan kekuatannya itu atau kembali hidup seperti biasa.
Ending dari novel itu masih mengundang tanda tanya bagi saya. Meskipun saat itu Age telah menentukan pilihannya. Tapi nasib tokoh-tokoh lainnya masih belum jelas.
Sampai akhirnya saya membaca resensi mengenai novel Reinkarnasi, karya Sinta Yudisia juga. Di sinopsisnya sekilas tercantum nama Ragil Mulyo (Age, tokoh utama dalam novel kekuatan ketujuh). Saya langsung tertarik membacanya. Dan memang ini pengembangan novel Kekuatan Ketujuh tersebut, di bab-bab awal saya sepertinya hanya mengulang membaca novel Kekuatan ketujuh, namun belum sampai setengah isi buku. Saya menemukan ending novel kekeuatan ketujuh pada salah satu bab. Selanjutnya bab berikutnya menyambung kejadian itu. Novel ini mengupas kekuatan ketujuh Age lebih dalam, juga asal usul kekuatan itu yang membawa pada legenda raja-raja mataram kuno. Tokoh-tokoh lainnya juga diceritakan dengan porsi yang lebih banyak. Juga pembahasan mengenai Galuh Anom, ibu kandung Age yang bertanggung jawab terhadap keanehan yang dimiliki Age.

Saya sangat bersimpati pada tokoh Age, tokoh yang ditakdirkan jahat di buku ini. Mengingat perjuangan hidupnya untuk tetap di jalan Tuhan bikin geram juga. Yah, pada akhirnya karakter yang berhasil sebagai penjahat terbaik adalah kanjeng Galuh Anom sendiri.

Untuk urusan detail nan epik, sinta yudisia memang sudah tidak diragukan lagi. Terbukti pada novelnya The Road To The Empire, tapi mungkin karna saya sudah sangat bersimpati pada tokoh age di awal-awal kisah membuat saya agak berat menerima nasibnya (eh, hampir spoiler ).

Foreall, dibalik semua itu novel ini memang benar-benar mendebarkan dan sarat mahgis kejawen. Empat bintang untuk novel ini.
review lainnya di http://bugot.wordpress.com
Profile Image for Felita.
1,216 reviews52 followers
March 17, 2012
udah lama beli ni buku, baru sekarang beres baca.

cerita seorang pemuda miskin, Ragil Mulyo, yang membawa takdir kelam. karena miskin, age (nama kecilnya) harus memutar otak bagaimana hidup dg sang ibu (yg ternyata ibu angkat) dan adiknya (tentu saudara angkat). keterlibatannya tanpa sengaja di dunia bawah tanah mendorong terkuaknya kemampuan sebenarnya age. hubungannya dg orang-orang di sekelilingnya juga mengantarkan mereka bersinggungan bahkan bertemu dg kematian yg "diarahkan" oleh mahluk gaib yg tertarik pd age melalui perantara sebuah keris.

buku mba sinta kali ini ga kalah seru dibanding lainnya. sebenarnya judul buku ini tidak mencakup keseluruhan cerita. banyak tema yg dimasukin mba sinta. tapi beliau dapat merangkai semuanya hingga tercetak cerita 585 halaman ini. mba sinta emg hebat !

-mungkin krn latar belakang pendidikannya psikologi menjadikan semua karakter tokoh-tokohnya "terbuka" dalam hal kekurangan dan kelebihan.dan masing-masing tokoh dimunculkan cerita sendiri, alias ga numpang lewat.

-banyak bab di buku ini yg dimulai dg paragraf ekposisi /pendeskripsian, itupun dituliskan dg mendetail, hingga terkadang bikin saya gregetan, ingin mengetahui kelanjutan cerita

-ditambah gaya tulisannya yg agak mirip "sinetron" bikin tambah, tambah gregetan....seperti saat wanda mencaci maki age ato saat age menolak tawaran sentot ato saat ayna menghardik lili ketika dia dibangunkan di mushalla sekolah

-kemampuannya merangkai kata. jelas terlihat seorang penulis yg menghabiskan banyak bacaan.dalam hal perbendahaaraan kata dan pengetahuan: kehidupan miskin, kehidupan keraton, sejarah jawa keris tempat-tempat candi, dll.kelihatan mba sinta melakukan riset terlebih dulu.

tapi sayang endingnya kurang pas. memang sang keris sudah dijauhkan dg kematian, tapi menurutku tambahin satu bab lg lah....tentang kehidupan selanjutnya orang2 yang terlibat dlm upaya menghancurkan si keris, khususnya nasib age..apakah selanjutnya dia akan hidup dg karakter kehidupan sebelumnya ? atau justru pelan2 karakter aslinya muncul kembali, sbg pemuda baik hati, rendah hati dan selalu menyayangi keluarganya..coba mba sinta tambahin babnya, pasti udah kukasih 5 bintang. ^_^
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Questa.
33 reviews
April 11, 2010
Kisahnya lumayan menarik, seperti sedang ada didua dunia. Pempaparannya logis juga walau kalau gak jeli bisa agak lieur. Membandingkan dengan Lafadzh Cinta, karakter jalan cerita rada2 sama meski beda latar & tema.
Recommended !
47 reviews5 followers
June 14, 2013
588 halaman dan selesai dalam 2 hari. Saya hampir2 tak bisa berhenti membacanya. Hihi, novel...novel... Ckck
Profile Image for Zera Putrimawika.
54 reviews9 followers
August 1, 2018
Ragil Mulyo... wah hidupnya melarat dan menderita banget ya... ceritanya bikin penasaran, jadi mau baca skimming langsung ke tengah-tengah bab dan endingnya gimana.... gregetan..... klenik..... supranatural...... kental unsur budaya Jawa. Sejauh ini, keren.
Displaying 1 - 12 of 12 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.