Jump to ratings and reviews
Rate this book

Jingga dan Senja #1

Jingga dan Senja

Rate this book
Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari ter-benam.
Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana “perang”. Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.
Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu. Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri….

Esti Kinasih melejit setelah me-luncurkan FAIRSIH (2004). Karya-karyanya selanjutnya selalu menjadi best-seller. CEWEK!!!, STILL, dan DIA, TANPA AKU selalu cetak ulang.

312 pages, Paperback

First published January 1, 2010

547 people are currently reading
7573 people want to read

About the author

Esti Kinasih

16 books866 followers
Mantan karyawan sebuah bank ini tidak sengaja menemukan jalan sebagai penulis. Berawal dari hobinya sebagai pecinta alam, Esti sering menyendiri untuk mencari ide dan inspirasi menulis.

Karyanya yang pertama, Fairish, sudah memasuki cetakan ke-10, dan akan disinetronkan oleh TV7.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
2,414 (45%)
4 stars
1,482 (27%)
3 stars
1,005 (18%)
2 stars
296 (5%)
1 star
150 (2%)
Displaying 1 - 30 of 377 reviews
Profile Image for Elly aja.
24 reviews11 followers
April 9, 2010
dengan segala kerendahan hati dan sebagai pembaca awam...dari semua buku esti kinasih yg sdh saia baca....Jingga dan Senja....gagal membuat saia tersenyum puas dan bernafas lega setelah selesai membacanya entah apa mungkin karna cerita ini dibikin bersambung sehingga ceritanya jadi gantunggggg banget...dan cara esti mengakhiri buku ini bukannya membuat saia jadi penasaran buat baca lanjutannya justru lebih pada rasa kecewa karna tidak satu rahasia pun yg dibuka esti disini dari rahasia keluarga Ari& Ata atau rahasia antara Ari & Angga..etc...mbo ya ada satuuu aja gitu...jadinya kan kita gak sia2 udah serius bgt baca....ehh endingnya malah disuruh nunggu lanjutannya :-(. Tidak seperti Cewek yang lanjut ke Still...

Ciri khas dari tulisan Esti menurut saia dan membuat saia jatuh cinta...ada pada tokoh cowok yang selalu ganteng, tajir, misterius, berotot, rada preman plus overptect & sayang banget sama tokoh cewek.

Di novel ini Esti bikin ceritanya jadi fiktiffffff banget misal masa ada sih sekolah yg punya siswa sebengal Ari gak berbuat apa-apa dan hanya bisa maklum dengan kelakuan siswanya

hal 16...Ari nama ngetop di SMA Airlangga. Biang onar sekolah. Salah satu panglima perang saat tawuran, yang berani memimpin teman-temannya sampai ke jalan raya, bahkan menyerang sekolah yang dianggap cari gara-gara. Siswa yang paling sering menyebabkan para guru terserang sakit kepala, migrain atau darah tinggi. juga sering membuat guru-guru yang sedang menjalankan ibadah puasa senin-kamis atau puasa-puasa yang lain, buka jam 12 siang, habis zuhur gara-gara baru saja memarahi Arisampai tenggorokkan kering kerontang. Bukan hausnya yang jadi masalah, tapi tampang nggak peduli Ari itu yang membuat guru yang bersangkutan jadi ingin melanjutkan marah-marahnya.

....apalagi ceritannya banyak berlangsung di sekolah tidak banyak mengambil setting tempat lain kaya mall misalnya jadi ceritannya hanya berkisar sekolah, sekolah dan sekolah...tidak mengankat kehidupan anak sekolah pada umumnya kaya hangout ke mall, shopping, kerja kelompok bareng, liburan..dlllll

lalu tokoh Ari yang entah maksudnya esti mau dibikin gimana tapi menurut saia tokoh Ari bukannya gentle tapi lebih ke arah menakutkan dan gak pantes banget jadi tokoh utama meskipun disini dibikin yg menyebabkannya dia jd begitu karna Broken Home...tapi gimana ya..????

tapi di atas segalanya *hyaaa gaya banget saia ngomongnya* Esti Kinasih tetap jd # my favorite authors....dan secara keseluruhan saia suka sama cerita Jingga & Senja cuman agak kecewa sama endingnya aja...dan saya berharap di Jingga Dalam Elegi ceritannya jauh lebih seru dan bagus...dan please Si Ari jadi jd baik trss jadian sama Tari *pasang muka memelas ke Esti)......Keep Writing ya Esti Kinasih...wish u all the best...

Maaf klo ada yang gak berkenan dengan tulisan saia ini.......:-)
Profile Image for Yuni.
88 reviews49 followers
January 16, 2015
jujur, dari lembar pertama aja, buku ini udah gagal bikin aku tertarik. padahal (biasanya) aku suka semua karya esti kinasih. mulai dari fairish sampai cewek!!! (paling suka yang ini). kaget juga pas pertama baca dan langsung mikir, "lho lho lho? tumben buku esti kinasih spt ini?"
maksudnya 'seperti ini'... buku ini nggak memuat unsur first five pages yang sangat penting. aku penggila buku dan semua buku yang bakal aku baca sampai habis, bergantung dari lima lembar pertamanya. kalau menarik, terusiiiin. kalau nggak, I'll drop it. buku ini, sayangnya, termasuk yg udah pingin aku taruh aja dari baca lembar2 awalnya, tapi aku terusin demi nama besar esti kinasih, siapa tau aja berubah menarik di tengah2, hasilnya... cukup for killing the time.
aku juga penulis, sih, meski setaraf lokal aja, jd aku tau persis apa pentingnya menjebak pembaca fist five pages. buku ini, gagal di poin itu. tp, ada beberapa lembar yg bisa bikin aku nyengir.

Drop your kritik n saran for me^^:
https://www.goodreads.com/story/list/...
Profile Image for Nikita  Normalitasari .
90 reviews29 followers
February 26, 2012
Jujur waktu baca novel ini untuk pertama kalinya, aku ngerasa ada yang kurang dari plot cerita ini. Berasa " Kok nggak kayak tulisan mbak Esti biasanya ya? " Soalnya, dari novel - novel mbak Esti sebelumnya, dari awal ceritanya itu sudah masuk konflik dan langsung berasa seru. Seperti cewek!! dan still.

Disini, yang seperti tidak biasanya adalah : dari awal si Tari sudah terkesima duluan sama Ari. Yah boleh sih terkesima, karena penggambaran dari sosok Matahari Senja itu sendiri sudah bisa bikin melting (terutama aku :D ). Tapi, bagiku itu nggak mbak Esti banget. Soalnya, di novel yang lain kan si cewek selalu diceritakan sebagai cewek yang tangguh dan nggak mempan sama perlakuan cowok semanis apa pun.

Tapi, setelah sabar saya baca, akhirnya seru juga. Konflik yang memang terselubung. Dan di akhir bikin sebel karena masih ada novel lanjutannya.

Dari tengah aku sudah nebak - nebak kalau Ata itu juga adalah Ari. Dari jeadian dia kalut di saung itu. Tapi, aku cuman bisa berspekulasi.

Sekali lagi, mbak Esti memang selalu bisa bikin pembacanya klepek - klepek dengan tokoh cowoknya. Pokoknya, tokoh cowok ciptaan mbak Esti keren banget :D
Profile Image for Sache.
148 reviews
March 11, 2010
ya ampun!!! setelah jutaan tahun menunggu karya Esti Kinasih bikin novel lagi, akhirnya doa yang saya panjatkan terkabul juga...
temanya bisa dibilang mirip sama Fairish. Tokoh utamanya Tari, juga sama-sama tertindas seperti Irish. bahkan tokoh cowoknya juga sama, ganteng, tajir, tinggi, berotot, sama-sama rada preman, dan misterius. tapi Ari dan Davi itu karakter yang berbeda banget! kalau Davi yang cenderung dingin banget kayak himalaya, Ari lebih hangat. tapi jauh lebih mengerikan! (cenderung psikopat malah!)
belum lagi Ari kesannya 'menduniawi' banget, maksudnya dia keren, dengan beragam title di namanya tapi ternyata... koq bego juga yah? hehe...

duh, nggak sabar nunggu lanjutannya Jingga dalam Elegi yang katanya keluar bulan april. bulan april cepatlah datang! gw pingin liat lanjutannya Tari-Ari nih!!!

PS. mbak Esti, awas lho kalau Tari nggak jadian sama Ari. saya ngambek!
but no pressure... :P
Profile Image for Shanya Putri.
345 reviews160 followers
February 14, 2021
Buku ini sebenarnya udah booming dari jaman aku SMP dulu. Aku baru baca sekarang karena dulu cuma suka baca majalah haha.

Setelah selesai baca buku ini, mungkin bakal komentar wow sih kalau bacanya itu jaman SMP dulu. Bahasanya mudah dimengerti. Gak lebay juga. Ditambah Tari, karakter utama, direbutin sama 3 cowok. HAH. Tapi karena aku bacanya sekarang, sebagai new adult, aku nggak terlalu suka sama buku ini. Main character "bad boy" yang sangat ngeselin dan suka bully anak baru terutama si cewek yang juga main character, trus dikasih wajah ganteng pula. Yha. Gimana ya? Gak tau deh. Intinya aku kesal banget sama si Ari yang kelakuannya udah keterlaluan sama Tari 😡. Background story-nya juga nggak terlalu dieksplor di buku ini. Lebih banyak bullying-nya 😐😐😐. Anyway: Ata > Angga > Ari. Nah, sekarang apa aku harus baca buku lanjutannya? Apakah akan lebih baik dari buku ini?
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
July 8, 2010
... bingung.
Jarang2 aku ga nyelesaiin buku kayak gini. Entah kenapa jalan ceritanya kayak diseret2, muter2 disitu terus aja. Perkembangan ceritanya ngga terlalu banyak dan menurutku terlalu banyak detail-detail nggak penting yang panjang. Terlebih lagi detail-detail tersebut tidak mendukung plot cerita.

*penjelasan plot hanya sampai bagian yang sudah aku baca aja*
Novel ini menceritakan tentang dua orang dengan kesamaan nama yang unik, si cewek bernama Jingga Matahari - lebih sering disebut Tari, dan si cowok bernama Matahari Senja - dipanggil Ari.
Tari yang baru saja masuk SMA bertemu dengan Ari secara tidak sengaja. Awalnya ia cukup tertarik pada lelaki yang sepertinya cukup perhatian dan baik hati itu. Namun ternyata, setelah dicari tahu lebih baik, Ari adalah orang yang cukup terkenal di sekolah mereka. Akan tetapi ia bukan terkenal karena kebaikannya, malah sebaliknya. Ari terkenal sebagai raja-nya tawuran yang selalu menjadi pemimpin, ia juga selalu mencari masalah dengan guru-guru di sekolah.

Suatu hari ketika tawuran, musuh bebuyutan Ari yang bernama Angga bertemu dengan Tari. Angga mengetahui bahwa ada suatu hubungan spesial antara Tari dan Ari, karena Ari rela berkorban demi menyelamatkan Tari. Untuk membalas dendamnya pada Ari, akhirnya Angga memutuskan untuk mendekati Tari. ....dan masalah berputar-putar disitu.

Angga mengantar Tari pulang, Ari cemburu lalu marah-marah pada Tari. Angga menjemput dan mengantar Tari ke sekolah, Ari cemburu dan menawarkan untuk menjemput Tari besoknya. Angga ditemani Tari makan, Ari cemburu kemudian mengajak Tari makan juga. Ari menjemput Tari, Angga marah dan menarik Tari dari motor Ari, karena Tari direbut, Ari marah pada Tari karena berkomplot dengan Angga lalu ribut-ribut di kantin.
Ini sebenernya maunya apa sih? ....

Yah, hanya segitu yang aku tahu tentang buku ini. Dan maaf sekali, bukan perjalanan yang menyenangkan membaca buku ini. :(
Profile Image for Lady_rain.
14 reviews1 follower
March 16, 2010
aku suka cerita d buku ini... menarik dan membuat penasaran... tapi aku lebih tertarik membahas lanjutannya... Jingga Dalam Elegi....
elegi: sajak atau nyanyian yg menunjukkan ratapan atau dukacita (khususnya pada kematian)
klo jingga ada dalam sajak yg berisi dukacita terhadap kematian.....
apa maksud dari kata jingga??
1. jingga menunjukkan warna matahari senja, yng artinya akan ada duka di waktu senja mungkin tentang kematian.... tapi kematian siapa??
2. jingga menunjukkan Jingga Matahati, yaitu Tari. yg berarti dia menunjukkan kedukacitaan terhadap kematian seseorang... tapi siapa??
3. jingga menunjukkan Matahari Jingga, yaitu Ata. yang berarti, kemungkinan yg paling mungkin terjadi Atalah yg ada dalam elegi.... yg berarti isi buku itu akan menjelaskan apa yg terjadi antara Matahari Jingga dan Senja.... begitukah??
apakah ada yg punya pendapat lain???
467 reviews
July 5, 2010
Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir.

Itu lah sepenggal kisah yang mengawali novel Jingga dan Senja-nya Esti Kinasih.
Aku adalah Esti Kinasih fanatic!
Makanya waktu dengar dari temanku yang juga fans Esti Kinasih…dia bilang di Gramedia ada novel barunya Esti Kinasih, aku langsung kelabakan mau beli. Tapi sayang si-kon tidak mendukung. Waktu itu masa-masa menjelang UAN. aku harus menggembleng otakku untuk tidak memikirkan novel hehe.

Jadi deh….akhirnya selesai UAN aku langsung tancap gas ke Gramedia beli novel ini.! Yippie, akhirnyaa!!
Sebenarnya aku rada takut waktu mau beli novel ini. Masalahnya saat lagi frustasi tidak bisa beli novel, aku rajin browsing tentang blog orang yang sudah mereview novel ini. Ada beberapa koment yang bilang mereka kali ini kecewa dengan novelnya Esti Kinasih. DEG! Waktu itu aku penasaran mati, seperti apa sih ceritanya??
Saat baca sinopsisnya, jujur aku juga kecewa. Memang sudah keliatan kalau kali ini beda dengan novel Mbak Esti yang biasanya. Sinopsisnya sudah merupakan kejadian biasa yang sering ditemui di FTV, novel-novel biasa lainnya, dll. Dari sinopsinya tidak ada kesan bagus sama sekali.
Tapi aku ingat. Fairish toh sinopsisnya juga biasa-biasa aja. Dan ceritanya ternyata memang standar. Tapi liat? Aku malah tergila-gila sama Fairish. Begitu juga dengan novelnya yang “cewek!”. Novel itu sudah agak kucel warnanya karena sering aku baca. Habisnya lucuuu…
So, aku meyakinkan diri kalau novel kak Esti yang ini bakal tetap bagus.
Dan…mulai membaca…
Ooo….10 halaman pertama aku sudah dibuat ketagihan! Aku tidak bisa berhenti membaca sedetik pun! Jadi ingat, waktu itu sudah larut malam, terpaksa aku sisakan setengah buku buat dibaca besok, huhu,
Ceritanya bagus kok!
Tidak seremeh yang aku bayangkan saat baa sinopsisnya. Ceritanya memang bener, tentang Ari dan Tari. Tapi kisah mereka unik dan sangat enak diikutin.
Awal ketemu mereka …saat perkenalan mereka…aku suka!
Seperti sudah ditakdirkan, cewek bernama Jingga Matahari alias Tari, sekolah di SMA Airlangga. Sekolah yang terkenal suka tawuran, terutama saat berlawanan dengan SMA Brawijaya! Pentolan jagoan SMA Airlangga…tidak usah ditanya, Ari! Angkatan kelas tiga yang paling disegani dan ditakuti. Ngetop karena ulahnya yang selalu jadi biang keonaran di SMA itu. Dan sudah pasti, raja tawuran SMA itu adalah dia! Ari. Atau…Matahari Senja.
Pertemuannya dengan Tari sangat lucu. (bagiku, hehe). Saat itu Upacara pertama setelah penerimaan murid baru (termasuk Tari). Seperti yang kita alami saat upacara di sekolah, begitu juga yang dirasakan Tari dll. Panas menyengat menerpa tubuh mereka tanpa henti. Ajaibnya, di hari penuh penghormatan itu, Ari datang terlambat dan terpaksa menyusup ke barisan anak kelas satu agar tidak ketahuan guru. Menyadari cewek di belakangnya –Tari- kepanasan, cowok itu rela menggunakan punggungnya untuk melindungi cewek itu. (sumpaahh…aku juga dag-dig-dug saat baca. Ari kereeennn)
Perlakuan cowok itu bikin Tari dag-dig-dug (kayak aku, hehe) dan bisa dibilang…saat itu lah terjadi cinta pada pertemuan pertama (bukan pandangan pertama, karena Tari menyukai Ari bukan karena pandangan, tapi karena sikapnya yang heroic hehe).
Dimulailah hari-hari Tari memikirkan cowok itu terus. Dia juga menyelidikin siapa cowok itu, anak kelas berapa, dll. Kayak kita gitu deh kalau kagi jatuh cinta, hehe.
Saat tahu kalau cowok itu bernama Ari, itu bikin Tari syok. Siapa yang nggak tau Ari? Meski namanya pendek, cuma tiga huruf, tapi kalau orang dengar nama itu, bagai mendengar Guntur 10 kali lipat! Raja tawuran, tukang siksa guru (nggak nyiksa sih, tapi bikin guru menderita), kalau sudah marah mengerikan! Tidak peduli cewek/cowok, kalau memang baginya pantas dihajar…HAJAR!
Awalnya Tari nggak mau percaya, dan mati-matian menyakin kan diri kalau ari tuh baik. Buktinya di upacara waktu itu mau ngelindungin dia.
Tapi keyakinan cewek itu runtuh seketik saat dia akhirnya menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana brutalnya Ari. Hanya saja, dia masih belum bisa membedakan apakah Ari itu jahat atau baik? Pasalnya saat dia terjebak tawuran, ari mati-matian menolongnya!
Gara-gara itu juga, Angga, sang Raja SMA Brawijaya yang juga musuh bebuyutan Ari, merasa heran. Tumbennya Ari mau nolong cewek sampai segitunya? Dia pun berasumsi kalau Ari ada feel sama Tari. Itu dimanfaatkannya untuk balas dendam ke Ari. dendam SMP yang terpendam gitu deh. Dia niat ngedektin Tari untuk memanasi Ari.
Dan….berhasil! Ari panas banget! Tapi panasnya karena Tari dekat sama Angga. Kayaknya sih bukan cemburu. Ari merasa dia harus merebut apa yang Angga miliki. Kayak bersaing gitu, tapi bukan saingan cinta, melainkan saingan siapa yang hebat yang bisa dapatkan Tari. Nah loh? Bahkan Ari rela disuruh Angga cs bersujud cium kaki cuma karena Tari.
Masalah makin memuncak saat Ari makin over protektif sama Tari, seolah-olah Tari itu pacarnya. Bahkan dia bisa dibilang cemburu buta kalau Tari tidak meladeninya dan lebih meladeni Angga. Bingung! Ari ini cinta nggak sih sama Tari???

Belum terjawab pasti, muncul pula Ata yang ngaku kembaran Ari. Ata nama lengkapnya Matahari Jingga!!. Dipanggil Ata. Karena ortu mereka cerai dan masing-masing bawa satu anak, maka dua anak kembar ini hidup terpisah. Ata sama Mamanya, Ari sama Papanya. Parahnya, sikap Ata ini jauuuhhh lebih baik dari Ari. Beda banget dah! Nggak salah kalau Tari jatuh cinta sama Ata.
Tambah deh saingannya Ari, setelah Angga.
Ending novel ini berkahir dengan ketidak pastian apa yang terjadi di antara mereka semua. Masih banyak rahasia yang bikin aku penasaran banget nunggu kelanjutannya!!!
Aku mau tahu apa sebenarnya hal yang membuat Angga dendam banget sama Ari?
Satu hal yang aku tebak…kayaknya sih Ata atau Matahari Jingga itu nggak ada deh. Mungkin ada memang orangnya. Tapi dugaanku yang selama ini jadi Ata mendekatin Tari tuh Ari. Aku kayaknya yakin banget kalau itu Ari..! Dia nyamar…! T_T Jadi nggak sabar deh nunggu kelanjutannya nih novel.
Jangan lupa baca, yo! Memang, novel kak Esti kali ini beda dari biasanya. Tapi bagi aku tetap ada yang menarik di cerita ini. Bagus kok! Nggak bosan bacanya, Aku saja tidak melewatkan satu huruf sedikit pun! hehe
Profile Image for Nufach.
49 reviews11 followers
January 1, 2012
ya ampun, tahun kapan gitu aku baca ni buku yah?
ahahaha...
udah lama.
hmm, jaman smp kah? atau jaman sma?
yg jelas baca buku ini setelah baca fairish.
hehehe.

hmm, bacaan ringan tentang remaja.

kritikan ku sama buku ini, well...terkadang hal kayak gini yang menghegemoni pemikiran remaja kita tentang indikator cowok keren kayak gimana, cewek cantik seperti apa, kisah hidup yang kenal anak cowok berandalan, urakan, doyan berkelahi adalah sesuatu yang "wah" ketika kita masih smp atau sma.

maka terkadang, dunia remaja kita berkutat dari apa yang ditayangkan drama ftv, kisah-kisah novel cinta-cintaan yang sebenarnya tak mendidik.
bukannya mencari ilmu sesuatu yang lebih penting, tapi ternyata tujuan sekolah yang harusnya jadi yang utama maah dikesampingkan.
yah, seolah-olah tujuan remaja untuk sekoah cuma satu : pacaran.
dan hal itu yang banyak dieksplor oleh beragam literatur teenit yang terbit di Indonesia.

sedikit pedas? maaf, cuma ingin menggelitik sedikit kesadaran kita sebagai pembaca yang hanya disuguhi kisah-kisah romantis utopis.

tetap membaca, jadilah pembaca cerdas, dan jangan lupakan sejarah.
ciauww :D
Profile Image for Dini Puspitarini.
31 reviews4 followers
December 27, 2011
tipikal Esti Kinasih banget. Cinta yang dimulai dari permusuhan dulu, masa lalu yang diperumit,dan cowok super keren tapi badboy. Buat latar tokoh yang latar belakangnya masih SMA, haduh....beraaaaat. sementara saya menjalani masa SMA saya dengan adem ayem.rasanya nggak kepikiran ada konflik sampai serumit ini buat anak SMA (walaupun pasti ada lah).

So, saat teman saya ngebet nyuruh saya baca novel ini, oke...saya nurut aja. Tapi ketika mengikuti lembar demi lembar saya berulang kali heboh sendiri karena menemukan banyak sekali adegan sinetron.....akhhhh!!!! Nggak habis pikir beneran.
Profile Image for Dina.
64 reviews6 followers
August 31, 2011
ini adalah buku kedua mba Esti Kinasih yg gw baca setelah Dia Tanpa Aku.
dan emang gw baru suka baca2 novel sekarang2, makanya gw minta rekomen dari temen2. dan temen gw rekomen ini novel. dan ternyata, i really really like it.

Dari cover, orange2 gimana gitu nilai + dan pas baca pertama2, yg ada dipikiran gw "Ini cowok sweet abis" karena dia ngelindungin Tari yg kepanasan pas upacara. dan ternyata, cowok yg pernah disukain sama Tari itu adalah Ari! pentolan SMA Airlangga.
Terus kejadian waktu tawuran, argh gak kebayang gimana beruntungnya si Tari dilindungin sama 2 cowok cakep...

Buku ini juga kayaknya ekstrem bgt, si Ari kayaknya udah parah rah rah bgt. dan dalam pikiran gw saat baca buku ini "knp si Ari gak dikeluarin aja coba?-.-"

Moment2 favorite :
- waktu Ari ngajak Tari ke kantin, gw tau emang si Ari terkesan 'maksa' sama Tari, tp kalo jadi Tari gw juga gak bakalan nolak dijadiin pacar sm Ari ;))
- waktu pelajaran olahraga, pas Ari gendong Tari waktu mau masukin bola ke ring. "itu sweet parah!"
- waktu Ari nolongin Tari pas hampir mau di bully sm Vero.


Overall, suka banget sama ini buku. dan gw bacanya pas banget pas masuk SMA. yak. berharap gw itu Tari. pokoknya gw gak bosen2 baca ni buku walaupun diulang2

5 stars for this lovable book
Profile Image for Yunita1987.
257 reviews5 followers
May 11, 2011
Cerita dibuku ini butuh berpikir kenapa ya? karena terlalu banyak tokoh dan ceritanya rada-rada mumet. Tetapi buku ini cukup menarik walaupun akhir buku ini masih terlalu banyak tanda tanya dan masih harus berlanjut....

Tokoh utamanya adalah Ari dan Tari.
Ari yang dikenal pentolan disekolahnya, dikenal sebagai cowok keren, kaya, pintar tetapi bandel dan selalu menjadi orang yang ditakuti disekolahnya.
sedangkan Tari seorang cewek biasa yang baru masuk dibangku SMA.Perkenalan antara Ari dan Tari juga merupakan hal yang sangat...sangat...aneh kenapa? karena pertemuan mereka terjadi dikarenakan pada saat upacara, Ari yang telat akhirnya masuk kebarisan dimana Tari berbaris bersama teman-temanya. dan saat itu Tari dan teman2nya belum kenal cowok yang mereka puja tersebut, sehingga akhirnya mereka mengetahui bahwa cowok tersebut adalah Ari.

Dan selain itu, Tari yang pada saat itu harus ijin dari sekolahnya untuk datang agak telat akhirnya harus menghadapi suatu tawuran pelajar, dan saat itu, ada cowok dari sekolah musuh yang mau membantu Tari untuk melindunginya, tetapi Ari yang melihat itu, langsung menarik Tari untuk membantunya agar bisa melarikan diri. Tetapi Tari yang terlalu kaget, tidak menyadari bahwa kamusnya tertinggal dan dia juga tidak mengetahui bahwa kamusnya sudah ditangan cowok yang ternyata juga siswa pentolan disekolahnya dan namanya adalah Angga.Angga sendiri adalah musuh berat Ari.

Awal cerita perkenalan dari tokoh utamanya seperti ini, dan peperanga terus berlanjut karena Angga merasa ada sesuatu yang menarik didiri Tari sehingga bisa dibuat sebagai sasaran untuk memancing kemarahan Ari.Tetapi diakhir ceritanya, karena Tari yang sudah sangat,,,dan sangaaaaat membenci Ari akhirnya ada cowok lain yang bernama Ata. Ata sendiri adalah kembaran dari Ari. Walaupun sebenarnya Ari tidak memiliki kembaran, karena Ata sendiri sebenarnya adalah Ari.

Kisah semakin seru dan banyak pertanyaan yang belum terungkap dibuku ini.....Sehingga harus dilanjutkan kebuku berikutnya....
9 reviews3 followers
May 6, 2010
Ceritanya khas Esti banget. Suka siyy, tapi sayang endingnya dibikin gitu.
Ga sekedar nggantung, tp bener2 ga pas banget ngecut nya
plotnya masih di tengah, blom deket klimaks uda kelar aja ceritanya
kurang puas jadinya
aku emg ga sbrapa suka cerita yg digantung2 gitu siy
sekuel oke, tapi paling ga dikelarin dulu satu plot utama baru ntar dikembangin lg plot nya di sekuel
Anyway, tetep looking forward to the sequel :)
Profile Image for Novee.
282 reviews35 followers
February 26, 2010
Pfiuhh,, udah sekian lama ga baca teenlit..
nih buku masih khas esti banget.. cowona super keren,berotot,cakep,tajir tp preman habiss..
Overall gw suka.. meski awalna berasa lebay bacana,tp makin kebelakang makin seru..
cuman yg bikin keki,endingna itu lhooo..
duh buku ke2 segera terbit donkkk//
Profile Image for rossita.
7 reviews
October 16, 2010
Ari..Ari..Ari..Ari.. Ahhhh,, gue mw gila kalo mikirin dy ,,, Esti Kinasih emang hebat,, Buruan dunk Jingga dalam Elegi nya ,, Stelah baca Jingga dan Senja, sblum tidur gue pasti akan bca, tiap malam gue nggak bisa tidur, penasaran abisss ma lnjutannya ,, Ahhh.. Lama2 gue bisa gila, nihhh ,,,
Profile Image for Nadhira.
194 reviews9 followers
October 7, 2020
Satu-satunya cerita badboy yang gak cringe menurut gw wkwkwkw.
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
December 10, 2016
Selengkapnya di sini http://resensibukunisa.blogspot.co.id...

Sebelumnya, maafkan saya yang hanya bisa memberikan bintang segini.

Kenapa ya? Entahlah. Sejak remaja saya adalah pembaca novel Esti Kinasih. Bisa dibilang, saya ikut tumbuh bersama dengan karyanya. Katakanlah Fairish dan Cewek. Apalagi Cewek, yang plotnya benar-benar berkesan bahkan sampai bisa saya ingat setelah sekian lama (iya, saya tidak remaja lagi xixixi). Membaca Jingga dan Senja, saya tidak punya ekspektasi apa pun. Apalagi, setelah mengintip review di Goodreads, ulasannya beragam.

Mari kita berbicara tentang karakternya. Tengoklah Ari yang demikian adanya, atau Tari yang sebenarnya biasa-biasa saja tapi menjadi istimewa karena keadaan. Iya, benar karena keadaan. Kalau tidak didekati Ari, maka Tari bukanlah siapa-siapa. Ia tidak mempunyai keistimewaan yang menonjol selain kecintaannya terhadap barang-barang berwarna jingga. Dan juga namanya yang istimewa. Selebihnya? Ya biasa-biasa saja.

Saya mau bahas tentang Ari nih sekarang. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan karakter dan perkembangannya. Namun, ada beberapa hal yang menurut saya mengganjal dan membuat ceritanya menjadi kurang logis. Meskipun di dunia nyata saya kurang senang dengan tipikal cowok arogan menyebalkan pembuat onar, tapi sejauh ini rasanya saya tidak keberatan dengan tokoh utama berkarakter seperti itu. Tapi saya menyayangkan, karakter guru di novel ini sama sekali tidak mempunyai wibawa. Sebagai seorang pencinta novel yang merangkap sebagai orang yang sering bersinggungan dengan bocah-bocah bandel, rasanya menyayangkan bagaimana tokoh guru bertindak di novel ini? Masa sih nggak ada yang bisa "memegang" si Ari ini? Nggak ada satu pun yang punya kendali untuk mengatasi satu anak ini? Bahkan kepala sekolahnya pun seolah menyerah dengan kelakuan si bocah. (Kalau sudah begitu kenapa nggak dikeluarkan aja sih? Sebel.)

Yang membuat saya sedih-ketawa-miris itu, saya punya murid yang kelakuannya mirip dengan si Ari, bahkan dari fisiknya yang digambarkan good looking itu pun juga sama. Percayalah, anak yang melawan guru itu dari sisi mana pun nggak ada menyenangkannya sama sekali. Bahkan jika dia memiliki masa lalu yang entah apa. Kalau sudah berani dan melawan guru (apalagi tidak diketahui mengapa dia sampai begitu), kelar hidup lo *eeehhh*. Maksudnya begini. Saya sudah mengalami berhadapan dengan berbagai macam jenis kenakalan remaja, yang mana jika bisa diselisik dari sisi yang lain, tentu ada sebab dan akibat mengapa mereka begitu. Entah apakah ia mengalami broken home, atau sekadar cari perhatian. Tapi, kalau sudah tidak mempunyai rasa respek sama sekali dengan pendidik mereka, bagaimana mereka bisa mendapatkan ilmu dan pengajaran? Dan masalah pentingnya adalah, saya kesal karena saat membaca novel ini, saya jadi membayangkan si bocah murid menyebalkan itu sebagai visualisasi Ari, kan sedih dan menyebalkan apalagi nama sekolah kami sama. *yhaa jadi curhat*

Masih berkaitan dengan yang saya sampaikan sebelumnya, saya menyayangkan sekali kalau di novel ini, sebab-musabab karakter Ari bisa sedemikian bengalnya tidak dijelaskan. Hanya sekilas-sekilas saja. Ini membuat saya kurang bisa berempati terhadapnya. Apalagi, saya bisa menebak sesuatu yang berkaitan dengan plot-twist, tapi tidak ada kejelasan soal itu sampai di halaman terakhir. (Jadi nggak tahu deh apakah tebakan saya ini benar atau nggak. Mungkin akan dijelaskan di buku selanjutnya? Hmmm, let's see.) Satu lagi, konflik di novel ini terlalu blunder, berputar di situ-situ saja. Sosok Tari entah bodoh entah apa seolah tidak punya power untuk keluar dari masalahnya. Iya juga sih, mau mengadu pada guru, gurunya sama saja nggak punya power juga buat menghadapi kelakuan si bocah *kesel lagi*. Tapi kan bisa mengadu sama orangtua. Masa iya orangtuanya akan membiarkan begitu saja?

Dari segi gaya bahasa, novel ini menggunakan gaya bahasa nonformal bagi dialog dan deskripsinya. Agak kagok juga sih, karena selama ini terbiasa membaca novel dengan gaya bahasa yang formal di deskripsi, bahkan untuk novel ber-genre teenlit. Tapi lama kelamaan jadi biasa juga kok.

Overall, 2.5 points. Lebih ke masalah selera dan keterkaitan dengan kisah dan pengalaman pribadi ^^. Semoga semua pertanyaan yang belum terjawab dan belum terjelaskan di novel ini bisa saya dapatkan di buku selanjutnya.
25 reviews
June 24, 2016
Sebenernya gue rada bingung kenapa gue ngasih buku ini 5 stars. Karena buku dengan tema seperti ini bukan selera gue, biasanya gue lebih suka bacain buku yang ribet-ribet masalahnya kayak Dystopia yg sekarang lagi marak atau fantasy dan Crime.

Mungkin karena dari kemarin disuguhin buku tema ini melulu kali ya. Setelah bingung mau baca buku apa dan dipinjemin buku 'cewek' nya Esti, jadinya malah marathon buku-bukunya begini.

Oke, ehm.... Buku ini enak dibaca karena setelah gue pikir-pikir, kayaknya faktor utamanya karena gue cewek. Kedua, karena hormon-hormon yang tengah bergejolak pada masa remaja gue ini. Ketiga, karena mbak Esti emang kalo bikin cerita bikin gak tenang kalo nggak tau selanjutnya kayak gimana.

Yep, seperti layaknya seorang penulis buku misteri, bisa-bisanya dia menciptakan suspense yang luar biasa. Dan tension nya itu, bikin gue gila. Sampe gue tekorin nih buku jam 12 malem padahal besoknya harus sahur. Dan kembali lagi ke faktor utamanya, gue cewek. Dan karena tokoh dibuku ini berisi cowok ganteng dan perfect yang menantang bahaya, sisi ke'cewek'an gue yang selama ini gue kira udah lenyap dimakan rayap akhirnya muncul ke permukaan. Gue cengar-cengir, deg-degan, galau, layaknya seorang remaja cewek normal.

Ehm,... Alur cerita disini cepat, jadi enak bacanya. Nggak perlu menghadapi detail-detail berat yang belum tentu ingat. Juga ceritanya nggak bikin mumet banget, yah, paling enggak, nggak bikin merasa bersalah atau ngerasa diri bodoh. Ceritanya ini anak remaja banget, yang masih labil, plin-plan, banyak gejolak emosi berlebihan yang kalo di mata orang dewasa yang bijak, lebay.

Cerita ini mengingatkan gue sama Fairish, yang kira-kira satu atau dua tahun lalu gue baca. Bedanya, kalo fairish itu komedi banget, Jingga dan Senja cenderung serius. Tapi oke, mungkin karena kejadian yang berlangsung itu bikin tegang abis, jadinya bisa mengganti kehampaan gue karena mengharapkan buku ini selucu fairish.

Overall, thank you ya mbak Esti. Salam semangat dari murid sekolah almamatermu. Terus berkarya!!
Profile Image for ade.
274 reviews16 followers
November 20, 2021
“Apa sih yang gue takutin? toh gue udah lama ancur”

Re Read ketiga kalinya dan tetap suka 💙

Jingga dan Senja ini merupakan sebuah kisah pembuka dari kisah Ari dan Tari. Sebagai kisah pembuka, JDS tergolong standar sih menurut gw. Fokus utama cerita adalah kisah perkenalan Ari dan Tari yang dilanjutkan dengan proses Pedekate yang ga biasa. Yah kisah cinta tanpa dibumbui pihak ketiga pasti ga asik, disini ada Angga yang menjadi bumbu itu.

Buku pertama ini tergolong tipis, Cuma 312 halaman, ditambah ukuran Font yang relative besar menjadikan buku ini cepat dibaca nya. Dari segi konflik, belum ada konflik yang cukup pelik sampai bikin mikir atau terenyuh gitu, yang ada gw dibuat geleng2 gemesh sama kelakuan si Ari ke Tari yang khas bandel2nya anak SMA banget.

Kalau dari  segi Bahasa, JDS sama seperti novel-novel mbak esti yang lain, gaya bahasanya remajaaaaaaa banget.

Overall gw tetep suka JDS… apalagi novel ini tuh banyak kalimat yang Quoteable banget.

Buku ini merupakan salah satu buku yang gw tunggu banget adaptasi nya sejak 11 tahun lalu. Dulu katanya mau dijadiin film, eh ternyata series, tapi gapapa gw lebih seneng jadi series.

Dan alhamdulillah (walau banyak yang disesuaikan) gw suka banget sama seriesnya!! Akting pemainnya kece.. Cinematography nya cakeepp dan gabungan kisah 2 novel dijadiin satu juga ga maksa, rapih si!

Gw berharap banget buku ketiga nya juga diangkat ke series alias ini jingga dan senja series dilanjutin season 2 please!!
Profile Image for Orinthia Lee.
Author 12 books123 followers
February 5, 2016
Sepertinya aku menaruh ekspektasi terlalu tinggi untuk buku ini. Aku suka Fairish, suka Cewek!!!, aku bahkan sangat suka Dia Tanpa Aku. Tapi untuk buku ini, aku jujur aja agak kecewa. Di pertengahan baca aku merasa bosan dan sempat ingin DNF aja, tapi sayang karena udah sewa sekalian sama Jingga Dalam Elegi, dan masih ingin memberi kesempatan. Sebenarnya plotnya menarik, tapi eksekusinya muter-muter aja di situ. Aku bahkan bingung sama tindakan Ari. Ngapain dia begini, ngapain dia begitu? Ga jelas banget.... Aku sampai kasihan sama Tari karena ditindas terus sama Ari yang ergh... cowok apaan sih begitu amat kelakuannya? Itu Ata... si Ari juga kan pura-pura? Maunya apa, sih? Hih.

-A-) Kenapa sih Tari nggak minta pindah sekolah aja sama ortu...? Mau-mau aja dijajah... #laluceritaberakhirgitusaja #heh

Karena aku maso, aku akan lanjut ke buku berikutnya....
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review1 follower
May 13, 2010
aku suka banget jingga dan senja, ceritanya bagus banget, ari yg perfect fall in love sma tari yg notabene adek klasnya, ari tu kdang romantis kdang nybelin tp itu yg buat aku gregetan....
pkoknya aku tunggu deh jingga dalam eleginya. ntar kalo uddah terbit ksih tau lwat FB ya, accountnya = ayouz chieyoudz ato emailnya = ae_yaqinhappy@yahoo.com
Profile Image for Rose 📚🌹.
536 reviews132 followers
March 5, 2010
hoho,,
gw suka bgd ma jingga dan senja ny mba esti..
serius Ari buat penasaraaaannn..
nunggu banget novel kedua jingga dalam elegi..
smoga ntar tari ma ari bsa together..
wishing*

gw suka bgd ma bad guy dan mgkn it alasanny gw suka bgd ma tokoh ari ..
Profile Image for Puterica.
138 reviews20 followers
December 6, 2022
no but this is straight up bullying AND sexually harassing an innocent girl, there's nothing sweet about ari's behaviour
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
April 28, 2025
Sebenarnya bingung mau bikin sinopsis yang proper karena ceritanya lebih kompleks dari yang kukira. Pertama, disuguhkan adegan tawuran antara SMA Airlangga, sekolah Ari, dengan SMA Brawijaya, sekolah Angga. Tari, si anak baru SMA Airlangga, dua kali kejebak di antara tawuran dua sekolah yang sudah lama jadi musuh bebuyutan itu. Dua-duanya diselamatkan Ari. Nah, karena Angga lihat ini, dia jadi mengincar si Tari buat dijadikan "sandera".

Buku pertama lebih banyak built-up hubungan antara Ari, Tari, dan Angga, tapi lama-lama malah jadi fokus ke Ari sama Tari aja. Matahari Senja dan Jingga Matahari. Kesamaan nama ini bikin Ari langsung tertarik dengan Tari. Harusnya Tari senang karena pertama kali ketemu Ari dia langsung kesengsem. Tapi, nggak, Ari bukan cowok biasa. Bisa dibilang, dia ini kepalanya SMA Airlangga. Semua orang segan dan enggan berurusan sama dia. Termasuk Tari.

Sayang banget Tari nggak bisa lagi lari dari Ari karena dia udah memikat si cowok rebel. Semua upaya menghindar nggak mempan, Ari tetap nempel macam noda minyak di panci yang nggak dicuci seminggu. Tari ngeri setiap dekat dengan Ari. Belum lagi ada geng The Scissors yang dikepalai Vero, si anak petinggi yayasan sekolah, yang terus bikin Tari malah tambah ogah dekat Ari.

One moment to forever. Yah, istilahnya telanjur nyebur minyak, dibilas air sekali nggak mempan. Begitulah si Tari, dia jadi bulan-bulanan Ari plus dua sahabatnya, Oji dan Ridho. Hari diselamatkan sebagai "sandera" SMA musuh dan punya nama yang sama dengan Ari bikin kehidupan SMA Tari nggak biasa dimulai.

Kalau menilik selera, trope begini nggak begitu kusuka. Apalagi biasanya si cewek waktu dipaksa ini dan itu terkesan pasrah. Nah, awalnya Tari begitu. Secara, dia nggak punya power mau melawan. Mau teriak minta tolong ke kakak-kakak kelasnya juga nggak akan ditolongin. Tapi lama-lama dia gerah (sama, Tar, aku gedeg juga) dan mulai melawan. Risikonya ya Ari malah merasa dapat challenge. Istilahnya naik level begitulah. Ari kok ditantangin, duh.

Baca ini tuh nagih banget, asli. Tulisannya ngalir aja gitu. Kayak gimana ya jelasinnya, pokoknya enak aja dibaca, sama sekali nggak cringe atau gaje. Emosinya sampai banget ke aku sampai mesti beberapa kali nahan diri buat nggak nonjok layar karena kesel banget sama Ari atau ngepuk-puk Tari. Ada beberapa bagian yang lucu, meskipun ya masih tetep kasihan si Tari, kagak naik-naik level lawan Ari :(((

Kayaknya aku paham kenapa dulu bisa "bangkit" habis baca Cewek!!!. Tulisan Kak Esti emang canduuu~
Profile Image for Adelia.
15 reviews6 followers
September 6, 2020
I never knew i’d enjoy reading this book until the end of the pages. Jujur awal-awal baca sempet mikir “kayaknya ini cerita bakalan klise bgt sih” dan sempet hampir berhenti baca juga karena ada beberapa hal yang menurutku “apaan sih” — yang mana bakalan aneh banget kalo dilakukan di kehidupan nyata.

But then, i tried to look from another perspective dan menurutku untuk beberapa jenis emosi dari tokoh-tokoh yang ada di buku ini cukup bisa divalidasi eksistensinya, walau beberapa dari tindakan yang mereka lakukan aku kurang setuju. Untuk ceritanya, aku cukup relate dengan alur-alurnya — perihal sesuatu yang kita jaga karena cukup berarti untuk kita secara person (Ari), perihal orang yang tepat datang di saat yang tidak tepat atau cinta datang terlambat (Tari), perihal dendam (Angga), dan mungkin keanehan-keanehan yang terjadi di sekeliling kita — it brought lots of memories include the person, the place, and the time.

Anyway, this book was on my readinglist since circa 2012-2013 tapi baru kesampean dibaca sekarang dan engga nyesel sama sekali. Bisa dibaca sekali duduk dan bahasannya yang cukup ringan cocok untuk jadi selingan di waktu santai hehe 🥰
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews296 followers
December 2, 2016
*baca ulang

review bisa juga dibaca di http://www.kubikelromance.com/2016/12...

Esti Kinasih bisa dibilang penulis yang paling berjasa dalam membangkitkan minat baca saya, pertama kali tahu namanya adalah ketika teman sekelas waktu saya masih kelas satu SMA bercerita tentang buku pertamanya, Fairish, yang cukup heboh bagi para pembaca, khususnya para remaja. Dia bercerita akan betapa kerennya buku tersebut, tentang jalannya cerita, membuat saya yang memang memiliki rasa 'kepo' tingkat dewa ingin membacanya juga. Saya tidak biasa membaca dari kecil, orangtua tidak pernah mengenalkan pada majalah Bobo, pernah sesekali membaca novel dan komik tapi waktu itu belum menjadi kebiasaan, saya hanya suka membaca majalah atau tabloid remaja. Begitu saya membaca Fairish, saya jadi ketagihan membaca teenlit lainnya, yang waktu itu sedang tenar-tenarnya.

Walau tidak langsung menjadi pembaca yang aktif karena perpustakaan sekolah tidak terlalu update dengan novel-novel modern, tidak ada toko buku di tempat saya tinggal, saya mulai mengenali kesukaan saya yang lain, selain nonton film dan drama televisi di mana ketika itu menjadi hobby saya yang paling terlihat. Saya selalu yakin setiap orang yang awal mulanya tidak suka membaca suatu hari akan bertemu dengan buku yang tepat, yang membuat mereka mulai menyukai kegiatan membaca, dan saya memulainya dengan karya debut Esti Kinasih.

Sejak itu saya selalu menanti-nantikan karyanya, berdoa yang terbaik bagi penulis agar bisa terus produktif, agar bisa menyelesaikan apa yang dia mulai. Tak terkecuali series Jingga dan Senja ini, lebih dari lima tahun saya menantikan kelanjutannya, sampai ada sebuah fan fiction yang dikira seri terakhir, batal terbit dan mau dijadikan lima buku, bahkan sampai saya bukan seorang pembaca teenlit lagi dan bertransformasi menjadi new adult atau adult romance, hahaha. Saya bersabar, dan ketika beberapa hari yang lalu akhirnya akan terbit buku ketiga yang dinanti-nantikan, Jingga Untuk Matahari, saya membaca ulang series ini. Selain mengenang dan membuka memori akan ceritanya, saya ingin menjajal apakah saya masih menyukai tulisan Esti Kinasih, dan yang pertama memang akan selalu membekas, rasa suka tidak pernah surut.

Jingga dan Senja bercerita tentang Tari, seorang murid tingkat pertama di SMA Airlangga, dia menyukai warna orange, sama seperti warna ketika dia lahir ke bumi, sama seperti nama lengkapnya, Jingga Matahari. Suatu pagi ketika upacara sedang berlangsung tiba-tiba saja ada seseorang yang menariknya ke belakang dan berdiri di depannya, mencegah panasnya sinar matahari menerpa dirinya. Adegan tersebut bukannya sengaja, cowok tersebut terlambat ke sekolah dan barisan anak kelas satu dekat dengan 'pintu masuk'-nya. Dia langsung populer di mata teman-teman Tari, mereka mencoba mencari informasi tentangnya. Namun, begitu tahu siapa sebenarnya cowok tersebut, mereka semua langsung patah semangat.

Matahari Senja atau kerap dipanggil Ari terkenal dengan predikat murid paling bandel di sekolah, biang onar, pentolan tawuran, dan tidak pernah mendengarkan perintah para guru kecuali sang kepala sekolah. Ari tak tertebak, kadang dia bisa menjadi sangat baik kadang bisa menjadi orang yang paling kejam. Ari juga sangat misterius, walau punya banyak teman tidak ada yang tahu tempat di mana dia tinggal, dia juga kaya raya, tidak pernah mendapatkan hukuman walau kesalahannya sudah tak terbendung lagi dan tidak pernah memiliki pacar.

Mulanya Ari tidak pernah tertarik dengan Tari, tapi insiden beberapa kali terkepung di tengah-tengah tawuran yang sedang berlangsung dengan SMA Brawijaya, kemudian sang pentolan SMA tersebut, Angga, sangat tertarik kepada Tari, membuat Ari semakin gerah. Terlebih ketika Ari mengetahui nama panjangnya, membuat Ari tanpa lelah mengejar Tari dan bersikukuh bahwa dia hanya miliknya seorang.

Ari hanya balas menatapnya. Tanpa bicara apa-apa. Karena itu memang fakta. Mereka berdua sama-sama lahir pada saat matahari sedang tenggelam. Dan sama-sama menyandang nama benda langit pusat tata surya itu.
Matahari dan Matahari!

Kalau pernah membaca Still... maka akan familier dengan karakter Ari. Yap, Ari sangat mirip dengan Bima, terlebih soal temperamennya. Pun dengan tokoh-tokohnya yang lain, khususnya teman-teman Ari, sangat lekat dengan Still.... Saya nggak pernah mempermasalahkan satu karakter mirip dengan karakter di buku lain dengan penulis yang sama, malah bisa menunjukkan ciri khas penulis. Membaca buku ini memang khas Esti Kinasih sekali, bad boy, cewek pemberani dan suka menentang, ada sahabat setia, rasa sayang yang tulus di tengah-tengah konflik.

Di buku pertamanya ini lebih banyak membahas tentang perlawanan Tari kepada Ari, selain pengenalan para tokoh pastinya. Konfliknya tidak terlalu diperlihatkan, masih mengandung tanya sampai bagian akhir. Namun menariknya di situ, kita akan semakin dibuat penasaran apa yang membuat Ari sampai segitunya dengan Tari, tentang latar belakang Ari dan permusuhan dengan Angga. Yang menarik dari buku ini kalau menurut saya adalah cara Ari mendapatkan Tari, bagaimana dia memaksa mengejarnya, begitu memorable. Yah walau kadang kejam Ari ini sangat perhatian, pokoknya bakalan kesemsem sama Ari deh.

Saya nggak akan banyak membahas Jingga dan Senja karena akan saya kulik di resensi buku keduanya, Jingga Dalam Elegi, yang jelas buku ini recommended kalau kalian kangen dengan tulisan Esti Kinasih dan pecinta teenlit. Buku ini bisa dibilang karya Esti Kinasih yang paling bikin saya senewen dan mencak-mencak saking penasaran dengan endingnya, untungnya sebentar lagi kesabaran saya akan terpuaskan, semoga :D

Buku ini juga sudah dicetak ulang ganti cover kalau kalian ingin membacanya, jadi nggak akan kesulitan deh.
Profile Image for Ten Alten.
61 reviews2 followers
May 28, 2019
Jingga dan Senja ini buku pertama dari trilogi Jingga. Kisah JDS ini masih mengambil latar sekolah. Dengan genre romkom (meski nggak sebanyak di buku² sebelumnya) remaja. Masih banyak kata² cakep bertebaran (meski nggak sebanyak di buku² sebelumnya).

Di JDS ini, aku suka semua tokohnya. Mereka punya ciri sendiri². Meski Ari tuh berandalan, dia sebenernya baik dengan cara dia sendiri. Tari juga wajar sih kalo sering marah, karena digituin. Aku suka banget sama Rido, Oji, Angga, Bram. Entah kenapa, Bram dan Ridho itu aku bayanginna mirip, ahaha. Berharap ada cerita sendiri buat mereka, entah dalam bentuk teenlit, atau metropop, ehehe.

Rasanya, cerita JDS ini berasa kek chaos dari awal sampe akhir. Jadi, kek konflik semua isinya. Kalo nggak fokus, bakalan ada yang kelewat. 😅 Nyeritain gimana Ari yang berandal ini punya nama yang sama dengan Tari. Nama yang mengingatkannya pada masa lalunya yang masih menggores luka dalam hingga sekarang. Matahari.

Jalan ceritanya agak lambat. Tapi buatku, bagus sih, nahan pembaca buat tau apa yang sebenarnya lagi diumpetin, dan apa yang sebenarnya lagi terjadi.

Scene favoritku tuh pas di lapangan basket. Waktu Tari mau masukin bola, dan berakhir di gendongan Ari. Gatau kenapa malah bayanginnya sweet gitu, romantis. Ahaha. Dan scene yang paling bikin aku nyesek itu tiap si Ari keingat rumah, keingat keluarga. Apalagi pas dia terpaksa 'manggil' Ata, dan Ata akhirnya 'keluar'. Dia lega, tapi juga sedih.
Profile Image for aprinda..
161 reviews4 followers
September 10, 2021
yaampun baru inget pernah dipinjemin sama temanku pas sma, dan katanya bangus banget. tapi aku cuma bertahan beberapa lembar di awal aja.
jelek, kah? bukan, bukan karena ini. aku sendiri nggak bisa menilai ceritanya bagus atau enggak karena nggak baca sampe abis. tapi aku nggak sreg dengan kisahnya yang kurang realistis. padahal mangsa pasarnya adalah remaja dan usiaku di kala itu juga remaja haha.
Displaying 1 - 30 of 377 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.