Mungkin selama bertahun-tahun kita belajar tanpa memedulikan bagaimana organ paling penting untuk belajar-otak-bekerja. Kesulitan, atau bahkan kegagalan, belajar kadang kita coba cari dengan tidak merujuk ke cara bekerjanya otak kita. Buku Belajar Cerdas ingin menawarkan paradigma-baru belajar yang didasarkan pada cara bekerjanya otak. Lewat bahasa yang mengalir dan simpel, Jalaluddin Rakhmat menyajikan hal-hal penting berkaitan dengan otak dalam rangka membuat proses belajar dapat dijalankan secara menyenangkan dan efektif. Buku ini dibuka dengan uraian yang cerdas tentang otak kita yang menakjubkan. Bab berikutnya menjelaskan pentingnya memberikan makanan bergizi kepada otak dan kaitan otak dengan gerakan. Bab terakhir membahas sifat otak kita yang suka tantangan dan bagaimana pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan otak. Empat bab yang mengisi buku ini akan membuat perubahan-perubahan mendasar terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Belajar berbasiskan otak akan "menghidupkan" sekolah.
Buku ini kan udah direvisi...sejak 2010 lalu... Harusnya Setiap SEKOLAH Memiliki ILMU yang ditelaah dalam BUKU INI... Mengedepankan kekurangan2 anak melalui pengembangan rangsangan pemicu kedua sistem kerja otak... SETIAP ORANG TUA WAJIB MEMILIKI BUKU INI...!!!
Buku ini dimulai dengan membahas mitos-mitos seputar otak. Ternyata tidak benar kalau ada yang mengatakan otak itu semakin tua usia semakin berkurang kemampuannya.
Pada bagian lain, secara menyenangkan Kang Jalal membahas cara-cara merawat otak kita dengan kutipan-kutipan dari para penulis lain di dunia kesehatan atau keotakan. Beberapa hal yang dapat saya simpulkan terkait perawatan otak ini adalah perlunya kita memperhatikan makanan, memperbanyak aktifitas fisik, juga memperbaharui lingkungan dan pikiran kita, insya Allah otak kita terjaga performance-nya.
Satu paparan menarik bagaimana Kang Jalal mengungkapkan ketidakseimbangan pola makan kebanyakan masyarakat kita yang terlalu banyak mengonsumsi omega-6 dibandingkan omega-3 bahkan sampai rasio 6:1, padahal semestinya perbandingannya 1:1. Di sini kita akan mengenal mana-mana saja makanan yang termasuk brainbooster, mana pula yang termasuk brainbuster. Minyak ikan, adalah contoh brainbooster.
Ah, sekali lagi Kang Jalal mengungkapkan keluasan wawasan dan kepiawaian mengungkapkannya. Kali ini, bukan masalah komunikasi, bukan masalah sufi, tetapi masalah otak dan kesehatannya. Terima kasih, Kang.#
Buku ini berusaha menjelaskan otak manusia dari sudut pandang sains. Tujuannya, agar mereka yang sehari-hari bergelut dengan dunia pendidikan bisa lebih tepat dalam melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Meski tak bisa menghindari istilah-istilah teknis yang mungkin bisa membuat bosan, buku ini menarik untuk dibaca terutama oleh para pendidik.