What do you think?
Rate this book
Your Job Is Not Your Career
Jika pergi bekerja membuat Anda ingin terjun ke sumur, maka Anda tidak sendiri. Ada banyak pekerja Indonesia merasakan hal yang sama dengan Anda. Kebanyakan mungkin karena mereka punya persepsi konvensional tentang pekerjaan dan karier.
Here is a news for you. YOUR JOB IS NOT YOUR CAREER.
Pekerjaan hanyalah bagian dari karier. karier yang membahagiakan erat dengan hal-hal seperti passion, tujuan hidup, values dan motivasi. bukan berapa besar gaji atau fasilitas yang diperoleh dari pekerjaan.
Here is a news for you. YOUR JOB IS NOT YOUR CAREER.
Pekerjaan hanyalah bagian dari karier. karier yang membahagiakan erat dengan hal-hal seperti passion, tujuan hidup, values dan motivasi. bukan berapa besar gaji atau fasilitas yang diperoleh dari pekerjaan.
350 pages, Paperback
First published March 1, 2010
71 people are currently reading
805 people want to read
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 30 of 132 reviews
May 14, 2010
Jujur, pertama aku suka bukan karena isinya atau judulnya (memang sih pada saat membaca ini aku lagi in searching for my life-passion), tapi kepada desainnya!
At first I thought this was one of other Paul Arden's publications. But when I skimming through pages over pages, I even more in love with the layout design (sigh, just can't let go my eyes of such design beauty ;p). Tapi setelah membaca isinya sedikit dan randomly picked from each sub, I was like, HEY, this is the book I've been searching for to answer my long-lost questions about life and passion and career!
It's just so damn simple and short just like reading nowadays blog, in a more convenient media rather than pitching your eyes in front of computer!
Great life saver!
PLUS: after reading the main book (knowing better the difference about passion, job and career), you get another book about career snippet! With a very affordable price for such beautifully design book.
At first I thought this was one of other Paul Arden's publications. But when I skimming through pages over pages, I even more in love with the layout design (sigh, just can't let go my eyes of such design beauty ;p). Tapi setelah membaca isinya sedikit dan randomly picked from each sub, I was like, HEY, this is the book I've been searching for to answer my long-lost questions about life and passion and career!
It's just so damn simple and short just like reading nowadays blog, in a more convenient media rather than pitching your eyes in front of computer!
Great life saver!
PLUS: after reading the main book (knowing better the difference about passion, job and career), you get another book about career snippet! With a very affordable price for such beautifully design book.
May 20, 2012
niatnya beli buku ini utk dikasi ke adik yg bentar lagi mo lulus kuliah. pengennya dikasiin masih diplastikin gitu. tapi, ga tahan pengen ngintip. disobek plastik bagian ujungnya, diintip, dan.. yah, akhirnya buku ini 'harus' aku baca dulu juga, hehe
beli buku ini dapat 2 buku skaligus, buku satunya lagi, bonus, career snippet
buku-1 ini sbetulnya bicara ttg hal2 filosofis, tapi disampaikan dlm bentuk ringan+populer. jadi ga berasa klo lg diajak bicara hal2 mendasar dalam hidup
desain+lay out+tipografinya cakep. suka! banyak gambar+ilustrasi, otak kiri+kanan kepake dech.. :)
*baru mo baca buku-2. pengen nulis resumenya jg nanti
beli buku ini dapat 2 buku skaligus, buku satunya lagi, bonus, career snippet
buku-1 ini sbetulnya bicara ttg hal2 filosofis, tapi disampaikan dlm bentuk ringan+populer. jadi ga berasa klo lg diajak bicara hal2 mendasar dalam hidup
desain+lay out+tipografinya cakep. suka! banyak gambar+ilustrasi, otak kiri+kanan kepake dech.. :)
*baru mo baca buku-2. pengen nulis resumenya jg nanti
August 5, 2010
Are you happy with your career? Are you happy with your life?
Do you care?
Dari ketiga pertanyaan itu yang paling menohok mungkin yang terakhir: DO YOU CARE?
Apa kamu peduli? Apa kamu peduli pada karirmu? Apa kamu peduli pada kebahagiaanmu? Apa kamu peduli pada hidupmu? Kalau jawaban kamu "Tidak", berarti tidak ada yang bisa kita diskusikan. Tapi, kalau jawaban kamu "Ya," kita bisa melanjutkan obrolan dengan satu pertanyaan baru: Bagaimana caramu mewujudkan kepedulian itu?
Di bagian awal bukunya Rene menulis bahwa pekerjaanmu bukan kamu. Pekerjaan adalah jabatan, tetapi bukan definisi diri kita sendiri. Coba jujur atau lihat sekeliling kita, begitu banyak orang membiarkan dirinya didefinisikan oleh pekerjaannya. Kalau baru berkenalan, setelah sebut nama, langsung sebut jabatan atau nama perusahaan. Sebaliknya, ada juga kelompok orang yang merasa tidak percaya diri karena tidak/belum bekerja atau sudah bekerja tapi dengan jabatan yang biasa-biasa saja, tidak bergengsi dan bisa dipastikan gajinya pas-pasan.
Kalau saya tak salah mengerti maksud Rene, setelah kita menghargai diri kita sendiri sebagai satu individu utuh yang berharga tanpa embel-embel apapun barulah kita harus membedakan apa yang namanya pekerjaan dan apa yang namanya karir. Pekerjaan - Rene lebih sering memakai istilah Job - adalah alat untuk mencapai kebutuhan, sesuatu yang kita pakai untuk mengembangkan diri, mengasah kemampuan di dunia profesional. Sementara karir adalah perjalanan kita di dunia profesional secara keseluruhan, karir itulah milik kita yang sejati. Pekerjaan bisa lepas dari tangan kita kapan saja, entah kerena pemecatan atau pengunduran diri. Tetapi karir adalah sesuatu yang berkesinambungan, sesuatu yang selalu ada, selalu menjadi milik kita. Kalau kita sudah melihat perbedaan kedua hal ini, mungkin kita bisa membayangkan bagaimana seorang profesional yang sudah mapan di suatu perusahaan besar justru memilih pindah ke perusahaan lain yang lebih kecil. Alasannya, dia ingin mencari tantangan baru. Di perusahaan lama segalanya sudah enak, comfort zone alias zona nyaman, sementara di perusahaan kecil itu dia akan menangani segalanya dari awal, dia akan mengembangkan sesuatu bukan cuma mengawasi atau memberi perintah administratif. Itulah karir. Sesuatu yang tidak bisa diukur hanya dari uang atau fasilitas kantor yang kita terima.
Sampai di sini Rene berhasil membuka mata saya tentang perbedaan pekerjaan dan karir. Sebelum membaca buku ini, jujur saja, saya tidak pernah berpikir soal karir. Mungkin karena sejak lulus kuliah saya bekerja di sebuah institusi yang sangat terbatas jenjang karirnya. Di kantor saya bisa dibilang tidak ada kemungkinan untuk berkompetisi mencapai posisi puncak karena posisi puncak hanya untuk mereka yang berkewarganegaraan sesuai asal institut itu. Jadi kalau teman-teman saya berpikir bahwa untuk berkarir artinya naik, naik dan naik terus, saya (dan kolega-kolega saya) rasanya sama sekali tidak pernah memusingkan soal karir. Pekerjaan kami ya itu, posisi kami ya begitu. Naik gaji sudah ada jadwalnya, tidak bisa kami menyodorkan hasil penjualan yang terbukti meningkat pesat lalu minta naik gaji. Prinsip dasar kerja kami bukan menjual, bukan cari untung. Jadi, kalau punya pola pikir yang komersial dan mau menuruti prinsip-prinsip perdagangan, jangan coba-coba kerja di kantor saya itu, pasti mati gaya.
Tapi sekarang, kalau menurut Rene, saya punya karir. Tanpa bermaksud sombong apalagi congkak, saya melihat bahwa saya sudah berkembang. Selama lima tahun lebih kehidupan profesional saya, saya sudah merasakan kepemimpinan empat bos dan dua kantor di dua negara yang berbeda. Semua yang sudah saya jalani adalah pilihan saya, pilihan yang dengan sadar saya ambil dan saya jalani konsekuensinya. Saya tidak pernah merasa terpaksa, saya tidak pernah merasa mengambil keputusan atas dasar ketakutan, entah itu takut miskin atau takut mengecewakan seseorang.
Ketika saya memutuskan untuk mencoba bekerja di Singapura banyak orang bertanya "kenapa", seolah keputusan saya beresiko tinggi dan tidak serius. Lucunya, hal yang sama terjadi lagi ketika belum sampai setahun saya di sana saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Bedanya, "kenapa" yang terakhir dilontarkan dengan nada keheranan diiringi nada kecurigaan bahwa saya kalah dan tidak berdaya menghadapi sesuatu di negeri itu.
Seingat saya, saya selalu berusaha menjelaskan jawaban dari kenapa-kenapa itu. tetapi kebetulan karena saya sedang menulis ini, sebuah buku yang ada kaitannya dengan situasi saya sendiri, tak ada salahnya saya coba tulis satu demi satu, sesingkatnya.
Saya tidak pernah merasa kalah. Tidak satu pun kompetisi yang tidak saya hadapi dan coba cari jalan keluarnya. Tapi, ketika semua jalan terlihat buntu dan ada kesempatan lain di depan saya, maka saya pun memilih untuk meninggalkan uang yang banyak di Singapura, kembali ke Jakarta, dengan segala kebobrokan kehidupannya, namun saya tahu saya justru menyambut peluang untuk berkembang sebagai satu pribadi.
Semua keputusan seseorang akan kembali pada prinsip-prinsip kehidupanya. Demikian pula dalam buku Rene, kita akan diajak menuliskan apa prinsip atau values yang ingin kita pegang teguh selamanya. Bukan berarti saya ingin disebut sebagai "Mario Teguh Yang Baru", tetapi prinsip saya antara lain adalah kehormatan dan kejujuran. Kehormatan adalah tidak bekerja hanya untuk uang dan kejujuran adalah mendengar apa kata hati, menghargai diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain menentukan apa yang terbaik untuk saya.
Beberapa teman yang saya kenal, yang bahkan masih punya orang tua, suami atau kakak tempat bergantung, justru membiarkan tema uang menjadi penentu semua pilihan mereka. Padahal kasarnya, mereka tidak perlu memikirkan biaya untuk sebuah kamar tempat berteduh atau makan dengan apa hari ini. Tidak sedikit juga kenalan saya yang sumber pemasukan bulanannya yang "cuma segitu" tapi berlagak punya hak untuk mengeluarkan "SEGITU" setiap bulan. Dan semua itu dilakukan tanpa memikirkan apa arti pekerjaan bagi dirinya selaian sebuah sumber pemasukan.
Yang juga menurut saya benar dalam buku Rene adalah kepercayaannya pada Tuhan sebagai Sang Pemberi Hidup (atau bagi mereka yang alergi memakai kata Tuhan bisalah diganti dengan "kekuatan lain di luar kuasa kita"). Kerja keras adalah sebuah keharusan, itu pula yang selalu saya terapkan sebagai pegangan hidup. Namun, selain kerja keras, ada faktor lain yang bisa menjadi faktor pembeda antara karir saya dan karir kamu atau pekerjaan saya dan pekerjaan kamu. Misal, ada yang namanya luck, keberuntungan. Keberuntungan saya adalah pilihan yang datang. Kesempatan untuk selalu dapat memilih bagi saya adalah sesuatu di luar kerja keras yang mungkin tidak bisa dinikmati oleh semua orang.
Tulisan panjang ini bukan berarti saya sudah menjadi individu terbaik di kantor saya. Masih JAUH malahan. Buku Rene juga memotivasi saya untuk melakukan banyak hal dengan lebih baik lagi. saya masih suka menunda dan menggampangkan banyak hal yang sebetulnya bisa dipakai untuk membuktikan kemampuan diri saya.
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa seorang presenter, jadi tidak akan kerut-kerut kening karena memikirkan istilah-istilah keuangan atau terminologi psikologi yang seksi-seksi. Gaya penyampaian motivasinya pun tidak membuat saya merasa jadi alien seperti ketika saya menghadapi sekelompok orang yang mengembus-embuskan kebencian pada agama lain atau ketika terperangkap dalam gathering akbar perusahaan MLM yang ultra-optimistis.
Rene dalam pengantar bukunya 'sudah' menulis bahwa ide-ide, narasi dan argumen di dalam bukunya tidak ada yang baru. Bagi mereka yang sudah kenyang makan buku-buku pengembangan karir atau marketing, buku ini bisa jadi biasa-biasa saja. Tapi yang terpenting dari sebuah buku adalah gerakan atau perubahan yang dipicu olehnya. Seribu orang bisa bilang bahwa mereka sudah baca buku A dan buku B, tapi setelah baca, ngapain? Kutip Rene: Embrace your passion. Live a life of action. Build our nation.
Do you care?
Dari ketiga pertanyaan itu yang paling menohok mungkin yang terakhir: DO YOU CARE?
Apa kamu peduli? Apa kamu peduli pada karirmu? Apa kamu peduli pada kebahagiaanmu? Apa kamu peduli pada hidupmu? Kalau jawaban kamu "Tidak", berarti tidak ada yang bisa kita diskusikan. Tapi, kalau jawaban kamu "Ya," kita bisa melanjutkan obrolan dengan satu pertanyaan baru: Bagaimana caramu mewujudkan kepedulian itu?
Di bagian awal bukunya Rene menulis bahwa pekerjaanmu bukan kamu. Pekerjaan adalah jabatan, tetapi bukan definisi diri kita sendiri. Coba jujur atau lihat sekeliling kita, begitu banyak orang membiarkan dirinya didefinisikan oleh pekerjaannya. Kalau baru berkenalan, setelah sebut nama, langsung sebut jabatan atau nama perusahaan. Sebaliknya, ada juga kelompok orang yang merasa tidak percaya diri karena tidak/belum bekerja atau sudah bekerja tapi dengan jabatan yang biasa-biasa saja, tidak bergengsi dan bisa dipastikan gajinya pas-pasan.
Kalau saya tak salah mengerti maksud Rene, setelah kita menghargai diri kita sendiri sebagai satu individu utuh yang berharga tanpa embel-embel apapun barulah kita harus membedakan apa yang namanya pekerjaan dan apa yang namanya karir. Pekerjaan - Rene lebih sering memakai istilah Job - adalah alat untuk mencapai kebutuhan, sesuatu yang kita pakai untuk mengembangkan diri, mengasah kemampuan di dunia profesional. Sementara karir adalah perjalanan kita di dunia profesional secara keseluruhan, karir itulah milik kita yang sejati. Pekerjaan bisa lepas dari tangan kita kapan saja, entah kerena pemecatan atau pengunduran diri. Tetapi karir adalah sesuatu yang berkesinambungan, sesuatu yang selalu ada, selalu menjadi milik kita. Kalau kita sudah melihat perbedaan kedua hal ini, mungkin kita bisa membayangkan bagaimana seorang profesional yang sudah mapan di suatu perusahaan besar justru memilih pindah ke perusahaan lain yang lebih kecil. Alasannya, dia ingin mencari tantangan baru. Di perusahaan lama segalanya sudah enak, comfort zone alias zona nyaman, sementara di perusahaan kecil itu dia akan menangani segalanya dari awal, dia akan mengembangkan sesuatu bukan cuma mengawasi atau memberi perintah administratif. Itulah karir. Sesuatu yang tidak bisa diukur hanya dari uang atau fasilitas kantor yang kita terima.
Sampai di sini Rene berhasil membuka mata saya tentang perbedaan pekerjaan dan karir. Sebelum membaca buku ini, jujur saja, saya tidak pernah berpikir soal karir. Mungkin karena sejak lulus kuliah saya bekerja di sebuah institusi yang sangat terbatas jenjang karirnya. Di kantor saya bisa dibilang tidak ada kemungkinan untuk berkompetisi mencapai posisi puncak karena posisi puncak hanya untuk mereka yang berkewarganegaraan sesuai asal institut itu. Jadi kalau teman-teman saya berpikir bahwa untuk berkarir artinya naik, naik dan naik terus, saya (dan kolega-kolega saya) rasanya sama sekali tidak pernah memusingkan soal karir. Pekerjaan kami ya itu, posisi kami ya begitu. Naik gaji sudah ada jadwalnya, tidak bisa kami menyodorkan hasil penjualan yang terbukti meningkat pesat lalu minta naik gaji. Prinsip dasar kerja kami bukan menjual, bukan cari untung. Jadi, kalau punya pola pikir yang komersial dan mau menuruti prinsip-prinsip perdagangan, jangan coba-coba kerja di kantor saya itu, pasti mati gaya.
Tapi sekarang, kalau menurut Rene, saya punya karir. Tanpa bermaksud sombong apalagi congkak, saya melihat bahwa saya sudah berkembang. Selama lima tahun lebih kehidupan profesional saya, saya sudah merasakan kepemimpinan empat bos dan dua kantor di dua negara yang berbeda. Semua yang sudah saya jalani adalah pilihan saya, pilihan yang dengan sadar saya ambil dan saya jalani konsekuensinya. Saya tidak pernah merasa terpaksa, saya tidak pernah merasa mengambil keputusan atas dasar ketakutan, entah itu takut miskin atau takut mengecewakan seseorang.
Ketika saya memutuskan untuk mencoba bekerja di Singapura banyak orang bertanya "kenapa", seolah keputusan saya beresiko tinggi dan tidak serius. Lucunya, hal yang sama terjadi lagi ketika belum sampai setahun saya di sana saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Bedanya, "kenapa" yang terakhir dilontarkan dengan nada keheranan diiringi nada kecurigaan bahwa saya kalah dan tidak berdaya menghadapi sesuatu di negeri itu.
Seingat saya, saya selalu berusaha menjelaskan jawaban dari kenapa-kenapa itu. tetapi kebetulan karena saya sedang menulis ini, sebuah buku yang ada kaitannya dengan situasi saya sendiri, tak ada salahnya saya coba tulis satu demi satu, sesingkatnya.
Saya tidak pernah merasa kalah. Tidak satu pun kompetisi yang tidak saya hadapi dan coba cari jalan keluarnya. Tapi, ketika semua jalan terlihat buntu dan ada kesempatan lain di depan saya, maka saya pun memilih untuk meninggalkan uang yang banyak di Singapura, kembali ke Jakarta, dengan segala kebobrokan kehidupannya, namun saya tahu saya justru menyambut peluang untuk berkembang sebagai satu pribadi.
Semua keputusan seseorang akan kembali pada prinsip-prinsip kehidupanya. Demikian pula dalam buku Rene, kita akan diajak menuliskan apa prinsip atau values yang ingin kita pegang teguh selamanya. Bukan berarti saya ingin disebut sebagai "Mario Teguh Yang Baru", tetapi prinsip saya antara lain adalah kehormatan dan kejujuran. Kehormatan adalah tidak bekerja hanya untuk uang dan kejujuran adalah mendengar apa kata hati, menghargai diri sendiri dan tidak membiarkan orang lain menentukan apa yang terbaik untuk saya.
Beberapa teman yang saya kenal, yang bahkan masih punya orang tua, suami atau kakak tempat bergantung, justru membiarkan tema uang menjadi penentu semua pilihan mereka. Padahal kasarnya, mereka tidak perlu memikirkan biaya untuk sebuah kamar tempat berteduh atau makan dengan apa hari ini. Tidak sedikit juga kenalan saya yang sumber pemasukan bulanannya yang "cuma segitu" tapi berlagak punya hak untuk mengeluarkan "SEGITU" setiap bulan. Dan semua itu dilakukan tanpa memikirkan apa arti pekerjaan bagi dirinya selaian sebuah sumber pemasukan.
Yang juga menurut saya benar dalam buku Rene adalah kepercayaannya pada Tuhan sebagai Sang Pemberi Hidup (atau bagi mereka yang alergi memakai kata Tuhan bisalah diganti dengan "kekuatan lain di luar kuasa kita"). Kerja keras adalah sebuah keharusan, itu pula yang selalu saya terapkan sebagai pegangan hidup. Namun, selain kerja keras, ada faktor lain yang bisa menjadi faktor pembeda antara karir saya dan karir kamu atau pekerjaan saya dan pekerjaan kamu. Misal, ada yang namanya luck, keberuntungan. Keberuntungan saya adalah pilihan yang datang. Kesempatan untuk selalu dapat memilih bagi saya adalah sesuatu di luar kerja keras yang mungkin tidak bisa dinikmati oleh semua orang.
Tulisan panjang ini bukan berarti saya sudah menjadi individu terbaik di kantor saya. Masih JAUH malahan. Buku Rene juga memotivasi saya untuk melakukan banyak hal dengan lebih baik lagi. saya masih suka menunda dan menggampangkan banyak hal yang sebetulnya bisa dipakai untuk membuktikan kemampuan diri saya.
Buku ini ditulis dengan gaya bahasa seorang presenter, jadi tidak akan kerut-kerut kening karena memikirkan istilah-istilah keuangan atau terminologi psikologi yang seksi-seksi. Gaya penyampaian motivasinya pun tidak membuat saya merasa jadi alien seperti ketika saya menghadapi sekelompok orang yang mengembus-embuskan kebencian pada agama lain atau ketika terperangkap dalam gathering akbar perusahaan MLM yang ultra-optimistis.
Rene dalam pengantar bukunya 'sudah' menulis bahwa ide-ide, narasi dan argumen di dalam bukunya tidak ada yang baru. Bagi mereka yang sudah kenyang makan buku-buku pengembangan karir atau marketing, buku ini bisa jadi biasa-biasa saja. Tapi yang terpenting dari sebuah buku adalah gerakan atau perubahan yang dipicu olehnya. Seribu orang bisa bilang bahwa mereka sudah baca buku A dan buku B, tapi setelah baca, ngapain? Kutip Rene: Embrace your passion. Live a life of action. Build our nation.
November 16, 2011
Ketika membaca judulnya pertama kali gw tahu banget bahwa ini bukan hal baru. Tetapi gw tahu banget suatu saat ini buku akan bikin banyak orang mikir ulang tentang pekerjaannya.
Terus terang, gw dan si penulis sejalan. Gw udah keluar kantor gw satu setengah tahun lalu dan menjalani apa yang gw inginkan. Hidup gw udah berada dalam tracknya itu buku. Hanya saja tapakkan kakinya masih berlari kecil dan masalah lingkungan yang masih awam terhadap kehidupan freelancer dan pengusaha kecil yang kerja tapi nggak keliatan kerja itu masih mengganggu :D
Membacanya seolah gw menemukan pembenaran, dukungan dan support spirit. Yah kan setiap orang dalam keadaan gamangnya inginnya ditepuk bahunya dan berkata semua akan baik-baik saja, ga perlu terlalu khawatir. Gw suka buku ini. Membacanya seperti lagi nikmatin tiramisu dingin, sedap, enak dan mau lagi-mau lagi. Penggunaan ilustrasinya juara. Sebagai orang visual, gw cepet banget nanggepnya. maklum anak disain itu memang mata-otak dan rasanya nyambung kyk usus. Penggalan poin-poin sangat ngena dan ketika direpeat beberapa kali dalam tulisannya itu membuat semuanya ga hanya nyantol tapi semakin meresap.
Sebagai buku motivasi, si penulis sangat santun dan jauh dari kata menggurui. Penulisannya yang ga teori berbusa membuatnya nyaman dibaca berkali-kali. Malah kalo menurut gw, seharusnya beginilah buku motivasi. Yah..dari pengemasannya dan penyajian penulisannya saja sudah memotivasi. Maklum kan masih muda, jiwanya penuh passion spirit meletup-letup *lebay*
Gw sangat merekomendasikan buku ini. Baca deh sekali lalu tanyakan sama diri sendiri sebanyak-banyaknya pertanyaan tentang bagaimana kita dimasa depan, kita mau hidup kita bagaimana dsb. Oiyah baca juga bukunya Yoris Sebastian 'Creative Junkies' dan Billy Boen 'Young on Top' sebagai suplemen tambahan. Slamat menikmati.
Terus terang, gw dan si penulis sejalan. Gw udah keluar kantor gw satu setengah tahun lalu dan menjalani apa yang gw inginkan. Hidup gw udah berada dalam tracknya itu buku. Hanya saja tapakkan kakinya masih berlari kecil dan masalah lingkungan yang masih awam terhadap kehidupan freelancer dan pengusaha kecil yang kerja tapi nggak keliatan kerja itu masih mengganggu :D
Membacanya seolah gw menemukan pembenaran, dukungan dan support spirit. Yah kan setiap orang dalam keadaan gamangnya inginnya ditepuk bahunya dan berkata semua akan baik-baik saja, ga perlu terlalu khawatir. Gw suka buku ini. Membacanya seperti lagi nikmatin tiramisu dingin, sedap, enak dan mau lagi-mau lagi. Penggunaan ilustrasinya juara. Sebagai orang visual, gw cepet banget nanggepnya. maklum anak disain itu memang mata-otak dan rasanya nyambung kyk usus. Penggalan poin-poin sangat ngena dan ketika direpeat beberapa kali dalam tulisannya itu membuat semuanya ga hanya nyantol tapi semakin meresap.
Sebagai buku motivasi, si penulis sangat santun dan jauh dari kata menggurui. Penulisannya yang ga teori berbusa membuatnya nyaman dibaca berkali-kali. Malah kalo menurut gw, seharusnya beginilah buku motivasi. Yah..dari pengemasannya dan penyajian penulisannya saja sudah memotivasi. Maklum kan masih muda, jiwanya penuh passion spirit meletup-letup *lebay*
Gw sangat merekomendasikan buku ini. Baca deh sekali lalu tanyakan sama diri sendiri sebanyak-banyaknya pertanyaan tentang bagaimana kita dimasa depan, kita mau hidup kita bagaimana dsb. Oiyah baca juga bukunya Yoris Sebastian 'Creative Junkies' dan Billy Boen 'Young on Top' sebagai suplemen tambahan. Slamat menikmati.
September 3, 2010
Pertama, gw bukan tipe orang yang suka baca buku motivasi karena tiap kali buka halaman pertamanya bikin pusing, banyak teori ini itu, falsafah yang keberatan arti sampe orang dengan otak standar kayak saya kadang susah ngerti, jadi cuma buka tutup doang.
Tapi entah kenapa pas pertama saya lihat covernya langsung suka (mungkin karena unsur desain? atau karena judulnya yang langsung to the point tanpa kalimat puitis?)
Kenapa akhirnya buku ini saya baca, dan saya bisa baca sampai habis. Isi dari buku ini luar biasa.Pertama Point-point penting diutamakan tanpa perlu basa basi, dengan menggunakan bahasa yang enak dibaca dan dekat dengan pembaca, kata-kata yang digunakan singkat, padat dan jelas. Satu hal yang saya lihat jarang digunakan di buku motivasi lain adalah gambar. Dan penggunaan gambar yang ada disela-sela buku menghilangkan rasa jenuh dan sekaligus memberi informasi dalam bentuk yang lain tanpa kehilangan maknanya.
Kedua, bacaannya penuh berisi, tanpa hal-hal tak berguna, saya suka gaya penulisan pak Rene, lucu, santai, tapi mengena (ouch!) sehingga dibaca berulang tetap tidak membosankan. Buku ini setidaknya membuat saya untuk tidak berpikir negatif, maju terus, dan yah ini buku satu-satunya yang sering saya buka dan baca walau saya sudah baca semuanya, karena buku ini bener2 memberikan pencerahan.
I love this book so much dan semoga saja buku motivasi yang lain bisa seperti ini.
Tapi entah kenapa pas pertama saya lihat covernya langsung suka (mungkin karena unsur desain? atau karena judulnya yang langsung to the point tanpa kalimat puitis?)
Kenapa akhirnya buku ini saya baca, dan saya bisa baca sampai habis. Isi dari buku ini luar biasa.Pertama Point-point penting diutamakan tanpa perlu basa basi, dengan menggunakan bahasa yang enak dibaca dan dekat dengan pembaca, kata-kata yang digunakan singkat, padat dan jelas. Satu hal yang saya lihat jarang digunakan di buku motivasi lain adalah gambar. Dan penggunaan gambar yang ada disela-sela buku menghilangkan rasa jenuh dan sekaligus memberi informasi dalam bentuk yang lain tanpa kehilangan maknanya.
Kedua, bacaannya penuh berisi, tanpa hal-hal tak berguna, saya suka gaya penulisan pak Rene, lucu, santai, tapi mengena (ouch!) sehingga dibaca berulang tetap tidak membosankan. Buku ini setidaknya membuat saya untuk tidak berpikir negatif, maju terus, dan yah ini buku satu-satunya yang sering saya buka dan baca walau saya sudah baca semuanya, karena buku ini bener2 memberikan pencerahan.
I love this book so much dan semoga saja buku motivasi yang lain bisa seperti ini.
December 5, 2022
this one twoo, I wanna reread this book again😎🤟
February 26, 2011
Membaca buku ini membuat saya berfikir kembali mengenai pekerjaan yang saya geluti sekarang... Karir yang akan saya bangun nantinya...
Apakah sesuai dengan passion yang saya miliki. Sebelum jauh ke situ, kembali lagi saya menelisik hati saya, apakah sebenarnya yang menjadi passion saya..
Kejujuran untuk berani mengejar karier yang sesuai dengan pasion tentulah memerlukan proses panjang...
Yang membuat menarik buku ini, karena buku ini disertai dengan ilustrasi gambar. Juga seperti halnya buku-buku self-empowerment lainnya terdapat kutipan kata-kata motivasi. Dalam buku ini juga tidak hanya diberikan sekedar teori, tetapi juga contoh kongkrit, penulis membahasakannya dengan seorang rockstar yang berani menapaki karir yang sesuai dengan passion-nya.
Ada tambahan buku gratis.. serba-serbi dunia kerja dan pengembangan karir. Cocok buat yang akan mencari kerja, ataupun yang akan beralih kerja untuk membangun karirnya *tips langsung dari seorang coachcareer*
Apakah sesuai dengan passion yang saya miliki. Sebelum jauh ke situ, kembali lagi saya menelisik hati saya, apakah sebenarnya yang menjadi passion saya..
Kejujuran untuk berani mengejar karier yang sesuai dengan pasion tentulah memerlukan proses panjang...
Yang membuat menarik buku ini, karena buku ini disertai dengan ilustrasi gambar. Juga seperti halnya buku-buku self-empowerment lainnya terdapat kutipan kata-kata motivasi. Dalam buku ini juga tidak hanya diberikan sekedar teori, tetapi juga contoh kongkrit, penulis membahasakannya dengan seorang rockstar yang berani menapaki karir yang sesuai dengan passion-nya.
Ada tambahan buku gratis.. serba-serbi dunia kerja dan pengembangan karir. Cocok buat yang akan mencari kerja, ataupun yang akan beralih kerja untuk membangun karirnya *tips langsung dari seorang coachcareer*
April 26, 2010
kado ultah dari my friend, andien ;)
inspiring and make me wanna do something about my work life (which is suck).
your job is not your career.
your passion is not what you're really good at, but what you enjoy the most.
so many quotes that I love here, but what I remember most is:
Respect your boss, or don't work for someone you don't respect.
inspiring and make me wanna do something about my work life (which is suck).
your job is not your career.
your passion is not what you're really good at, but what you enjoy the most.
so many quotes that I love here, but what I remember most is:
Respect your boss, or don't work for someone you don't respect.
January 2, 2011
Find your passion, determine your purpose of live, and create values for people surronds you!
"Great money always follows great works!"
"Great money always follows great works!"
June 8, 2011
Love this career guide book. I read it one chapter at a time, and think..think...think....
August 11, 2016
Saya mengenal Rene Suhardono dari sebuah stasiun radio yang memang secara rutin menjadikannya sebagai career coach dan narasumber dalam program2nya. Selain itu, sempat juga saya menyaksikannya menjadi tamu dalam sebuah tayangan Kick Andy. Puncaknya, saya benar-benar bertemu dengannya dan sempat berbicara langsung saat kantor saya mengundangnya pada sebuah seminar.
Selama saya mendengarkan segala opini dan advisenya terutama dalam hal karir, banyak sekali pelajaran dan inspirasi yang benar-benar membuka hati dan pikiran saya. Bahwa pekerjaan dan apapun yang kita jalani saat ini semestinya sejalan dengan passion kita. Tidak jarang, apa yang Rene katakan dalam program radio itu 'menusuk' diri saya karena ternyata sangat sesuai dengan apa yang saya alami. Karena itu, saya benar-benar mengharapkan suatu saat dapat memiliki kumpulan 'kata-lata mutiara'nya dan bisa saya baca ulang untuk memotivasi saya bahkan juga team member saya.
Dan akhirnya, keinginan saya terkabul...
Saya sungguh senang akhirnya Rene memutuskan untuk menyusun buku ini. Apa yang pernah saya dengar dan dapat dari Rene sebelumnya, benar-benar tertuang dalam buku pertamanya, bahkan lebih banyak dari yang saya harapkan. Membaca buku ini seperti memiliki seorang Rene dalam rumah, mobil, ataupun kantor saya. Seperti memiliki seorang personal coach yang bisa saya 'ambil' kapanpun saya butuhkan.
Mudah2an menulis akhirnya menjadi salah satu passion Rene, selain bubur ayam dan fotografi (menurut ceritanya dalam buku), karena dengan begitu saya dapat mengharapkan kehadiran bukunya yang kedua - seperti teaser yang Rene sempat janjikan saat mengisi seminar di kantor saya.
Selama saya mendengarkan segala opini dan advisenya terutama dalam hal karir, banyak sekali pelajaran dan inspirasi yang benar-benar membuka hati dan pikiran saya. Bahwa pekerjaan dan apapun yang kita jalani saat ini semestinya sejalan dengan passion kita. Tidak jarang, apa yang Rene katakan dalam program radio itu 'menusuk' diri saya karena ternyata sangat sesuai dengan apa yang saya alami. Karena itu, saya benar-benar mengharapkan suatu saat dapat memiliki kumpulan 'kata-lata mutiara'nya dan bisa saya baca ulang untuk memotivasi saya bahkan juga team member saya.
Dan akhirnya, keinginan saya terkabul...
Saya sungguh senang akhirnya Rene memutuskan untuk menyusun buku ini. Apa yang pernah saya dengar dan dapat dari Rene sebelumnya, benar-benar tertuang dalam buku pertamanya, bahkan lebih banyak dari yang saya harapkan. Membaca buku ini seperti memiliki seorang Rene dalam rumah, mobil, ataupun kantor saya. Seperti memiliki seorang personal coach yang bisa saya 'ambil' kapanpun saya butuhkan.
Mudah2an menulis akhirnya menjadi salah satu passion Rene, selain bubur ayam dan fotografi (menurut ceritanya dalam buku), karena dengan begitu saya dapat mengharapkan kehadiran bukunya yang kedua - seperti teaser yang Rene sempat janjikan saat mengisi seminar di kantor saya.
January 29, 2012
Are you happy with your career?
Are you happy with your life?
Do You Care?
Semua orang pasti kenal istilah wanita karir, yang kemudian diidentikkan dengan wanita bekerja. Kata karir pun kemudian disama-artikan dengan kerja. Topik itulah yang kemudian diangkat sebagai salah satu poin utama dalam buku ‘Your Job is Not Your Career’. Job adalah milik perusahaan, tapi karir adalah milik kita, adalah kalimat yang terus didengungkan Rene Suhardono. Sehingga beliau yakin bahwa karir tidak pernah hilang dalam diri manusia, hanya dirinya sendirilah yang memilih untuk meningkatkannya atau malam membuatnya mandeg.
Buku dibuka dengan kalimat yang cukup provokatif sekaligus menarik, yang kurang lebih bermakna, apakah kau peduli dengan karir dan hidupmu? Dari situlah penulis menggiring pembaca untuk kembali meneropong apa tujuan hidup? Apa passion yang sebenarnya ada dalam dirimu. Hasilnya, kita tidak lagi memandang kerja sebagai paksaan tapi kesenangan.
Sayangnya, menurut saya, pembahasan penulis terlalu berputar-putar dan diulang-ulang walaupun babnya berbeda, apalagi topik yang dibahas adalah sesuatu yang sudah banyak beredar. Terbersit rasa bosan, untunglah desain layout yang ‘juara!’ membuat mata jadi lumayan seger mantengin isi buku. Saya lebih menyukai ‘free book’ yang berjudul ‘Career Snippet’. Isinya lebih nyata dibandingkan buku YJiNYC yang dipenuhi kata-kata motivasi.
Are you happy with your life?
Do You Care?
Semua orang pasti kenal istilah wanita karir, yang kemudian diidentikkan dengan wanita bekerja. Kata karir pun kemudian disama-artikan dengan kerja. Topik itulah yang kemudian diangkat sebagai salah satu poin utama dalam buku ‘Your Job is Not Your Career’. Job adalah milik perusahaan, tapi karir adalah milik kita, adalah kalimat yang terus didengungkan Rene Suhardono. Sehingga beliau yakin bahwa karir tidak pernah hilang dalam diri manusia, hanya dirinya sendirilah yang memilih untuk meningkatkannya atau malam membuatnya mandeg.
Buku dibuka dengan kalimat yang cukup provokatif sekaligus menarik, yang kurang lebih bermakna, apakah kau peduli dengan karir dan hidupmu? Dari situlah penulis menggiring pembaca untuk kembali meneropong apa tujuan hidup? Apa passion yang sebenarnya ada dalam dirimu. Hasilnya, kita tidak lagi memandang kerja sebagai paksaan tapi kesenangan.
Sayangnya, menurut saya, pembahasan penulis terlalu berputar-putar dan diulang-ulang walaupun babnya berbeda, apalagi topik yang dibahas adalah sesuatu yang sudah banyak beredar. Terbersit rasa bosan, untunglah desain layout yang ‘juara!’ membuat mata jadi lumayan seger mantengin isi buku. Saya lebih menyukai ‘free book’ yang berjudul ‘Career Snippet’. Isinya lebih nyata dibandingkan buku YJiNYC yang dipenuhi kata-kata motivasi.
September 6, 2012
Berniat membaca buku ini dapat diartikan langsung bahwa anda bersedia terkena tamparan imajiner. Saat membaca buku ini, mungkin akan muncul rasa gatal di pojok pikiran yang kacaunya memang tak akan bisa digaruk. Dan saat selesai membaca buku ini, relakanlah pikiran anda tertampar bolak-balik, kanan-kiri, atas bawah. Gagasan dalam buku ini adalah tamparan terhadap stereotype pandangan akan pekerjaan. Perkenalan pada passion, kata yang asing di telinga orang yang dari kecil dicekoki dogma bahwa bekerja jadi pegawai negeri itu surga dunia. Buku ini adalah alarm reminder, ke masa dimana kita percaya bahwa menjadi ksatria baja hitam dan power ranger itu luar biasa. Mengingat kembali tentang mimpi dan hasrat, passion. Di luar cara penulisan yang memang lebih seperti orang bicara dan well... biasa ajah. Buku ini wajib dibaca oleh siapapun yang sudah menyadari bahwa kerja aman itu udah 'gak in' lagi :)
March 4, 2012
Such a amazing book..
Banyak banget pelajaran yang bisa kita dapatkan. Mulai dari cara mengetahui passion kita sampai menemukan karier yang sesuai dengan minat dan pilihan kita. What make you happy when do your job...
Buku ini dibagi menjadi dua bagian, Yang pertama adalah buku utamanya sedangkan yang kedua adalah buku career snippet. Bagus untuk menjadi panduan kita dalam mencari karier yang sesuai dengan passion kita.
Isinya nggak hanya teori aja, tapi juga pengalaman om Rene yang notabennya adalah Career Coach dalam perusahaannya yaitu CCI (Career Coach Indonesia).
Dan yang lebih pasnya lagi, buku ini cocok banget sama gue yang sebentar lagi lulus dan harus hunting job..
"Failure's hard, but success is far more dangerous. If you're successful at the wrong thing, the mix of praise and money and opportunity can lock you in forever" Po Bronson
Banyak banget pelajaran yang bisa kita dapatkan. Mulai dari cara mengetahui passion kita sampai menemukan karier yang sesuai dengan minat dan pilihan kita. What make you happy when do your job...
Buku ini dibagi menjadi dua bagian, Yang pertama adalah buku utamanya sedangkan yang kedua adalah buku career snippet. Bagus untuk menjadi panduan kita dalam mencari karier yang sesuai dengan passion kita.
Isinya nggak hanya teori aja, tapi juga pengalaman om Rene yang notabennya adalah Career Coach dalam perusahaannya yaitu CCI (Career Coach Indonesia).
Dan yang lebih pasnya lagi, buku ini cocok banget sama gue yang sebentar lagi lulus dan harus hunting job..
"Failure's hard, but success is far more dangerous. If you're successful at the wrong thing, the mix of praise and money and opportunity can lock you in forever" Po Bronson
June 18, 2010
seperti yang penulis ungkapkan di awal buku ini, semua yang terdapat dalam buku ini bukanlah ide baru, namun penulis mampu mengemasnya menjadi sebuah buku yang menarik dan entertaining untuk dibaca, dan tidak lupa, mampu "MENGINSPIRASI" siapapun yang membacanya.
Buat saya pribadi, buku ini mengingatkan saya akan my passion of life yang sempat saya lupakan, awalnya saya berpikir bahwa hobi = passion, sampai akhirnya saya kembali baca buku pertama dengan seksama dan akhirnya saya menemukan bahwa hobi tidak sama dengan passion. Hal ini yang membuat saya bersemangat untuk mencari apa passion saya sebenarnya, dan meulai mengubah arah hidup saya menjadi lebih berarti, doing something that really are our passion is really a blessing :)
Buat saya pribadi, buku ini mengingatkan saya akan my passion of life yang sempat saya lupakan, awalnya saya berpikir bahwa hobi = passion, sampai akhirnya saya kembali baca buku pertama dengan seksama dan akhirnya saya menemukan bahwa hobi tidak sama dengan passion. Hal ini yang membuat saya bersemangat untuk mencari apa passion saya sebenarnya, dan meulai mengubah arah hidup saya menjadi lebih berarti, doing something that really are our passion is really a blessing :)
May 6, 2010
Buku ini terus terang fenomenal banget. Gue inget buku ini laris manis di Gramedia mana pun, dan tersisa di Aksara. Gue sendiri dibeliin buku ini sama temen gue, sewaktu dia lagi main ke aksara. But yes, buku ini sangat berbeda dengan buku-buku yang lain.
Nggak seperti buku-buku non-fiksi lainnya, Rene menulis buku ini dengan gaya tulisan sehari-hari dan menyenangkan. Belum lay outnya yang diselilingi dengan beberapa gambar-gambar kartun. It's such a great book.
Inspiring.
Kenapa cuman kasih 4 bintang? Menurut gue sih, karena bukunya kurang tebel, jadi isinya kurang banyak :D fun banget baca bukunya, that you don't want the book to be finished :P
Nggak seperti buku-buku non-fiksi lainnya, Rene menulis buku ini dengan gaya tulisan sehari-hari dan menyenangkan. Belum lay outnya yang diselilingi dengan beberapa gambar-gambar kartun. It's such a great book.
Inspiring.
Kenapa cuman kasih 4 bintang? Menurut gue sih, karena bukunya kurang tebel, jadi isinya kurang banyak :D fun banget baca bukunya, that you don't want the book to be finished :P
June 14, 2010
Apa yah... a friend was told me to read this book, katanya buku ini pasti cocok banget sama gw..
dan ai terlalu malas utk membacanya.
Then...
I happened to attend one of Rene coaching sessions di Citywalk. I was very inspired with his thoughts! Rene mjawab pertanyaan besar yang slama ini daku cari2 jawabannya..
then... krn sbuah pertanyaan yg daku ajukan, hehehe.. i got free book with his signature on it. :D
thank you, rene. setelah baca buku-nya (yg pasti full of images, illustration, metaphor, dll) daku jadi benar2 tertohok, tertampar, lega, dll..
Rene is a real influencer, a positive one. :)
November 11, 2011
Menarik, sistematis, mudah dibaca. Buku motivasi ini mempunyai tampilan yang kreatif. Hal itu memuaskan saya yang biasa membaca buku motivasi yang kebanyakan tulisan. Cocok untuk kado ulang tahun teman Anda yang tiada hari tiada mengeluh tentang pekerjaannya. Intinya buku ini menuturkan 'Kerjakan hal yang kita sukai, maka tidak ada satu hari pun kita perlu bekerja'.
Menurut saya, kekurangan buku ini adalah banyak istilah inggrisnya. Bukan apa-apa, masalahnya istilah inggris di sini sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal itu memang agak mengganggu. Namun, dari keseluruhan isi, buku ini jelas dirancang dengan baik oleh Rene Suhardono.
Menurut saya, kekurangan buku ini adalah banyak istilah inggrisnya. Bukan apa-apa, masalahnya istilah inggris di sini sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal itu memang agak mengganggu. Namun, dari keseluruhan isi, buku ini jelas dirancang dengan baik oleh Rene Suhardono.
December 18, 2012
Buku ini pertama kali dibelikan oleh Ayah saya pada saat saya masih SMA. Ayah bilang, untuk memilih masa depan jangan sampai salah melangkah, makanya ayah suruh gw baca buku ini. Bener apa yang buku ini bilang, banyak orang - orang diluar sana, bekerja karena terpaksa atau dipaksa oleh keadaan, padahal mereka kebanyakan engak suka, engak nyaman, bahkan engak cinta sama pekerjaannya. Di buku ini, gw banyak diajarkan gimana seharusnya kita menjalani passion kita dalam menjalani kehidupan. Yah, agar hidup kita bermakna dong pastinya. Engak hanya dateng kekantor, pulang malem, trus esok harinya gitu lagi, dan ngebuat kita bosen sama yang namanya HIDUP. Do It What Youre Passion for Life :)
September 9, 2011
Buku Renée ini memberikan semangat bagi saya untuk melakukan pekerjaan yang saya sukai dan senangi, tidak peduli apa kata orang. Saya suka bagian yang mengatakan apabila kita melakukan pekerjaan yang kita senangi dan sesuai passion, maka rezeki pun akan datang dengan sendirinya. Jadi, saya berusaha untuk fokus mengerjakan hal-hal yang memang menjadi passion saya, walaupun bagi kebanyakan orang itu tidak wajar atau tidak sesuai dengan gelar pendidikan yang sudah saya dapat dengan susah payah. Ah peduli amat! :)
June 29, 2013
Setelah sekian lama hanya memandangi, dan sesekali memegang buku ini, setiap kali ke toko buku, akhirnya buku ini kebawa pulang juga.
Baru baca buku pertama dan saya seperti dibangunkan dari tidur panjang. Job, career, and passion. Tiga hal yang tampaknya jadi trending topic beberapa tahun terakhir ini tapi tak banyak yang tahu ketiganya memiliki makna dan tujuan yang berbeda sehingga harus disikapi dengan berbeda pula.
One thing I remember the most from this book. "Success is never about becoming the best. It's about becoming yourself-best."
Baru baca buku pertama dan saya seperti dibangunkan dari tidur panjang. Job, career, and passion. Tiga hal yang tampaknya jadi trending topic beberapa tahun terakhir ini tapi tak banyak yang tahu ketiganya memiliki makna dan tujuan yang berbeda sehingga harus disikapi dengan berbeda pula.
One thing I remember the most from this book. "Success is never about becoming the best. It's about becoming yourself-best."
December 27, 2010
5 bintang untuk desainnya, 2 bintang untuk isinya (yang menurut saya kurang pas untuk disampaikan dalam media tulisan). Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Rene sendiri, isi buku ini memang bukan merupakan sesuatu hal yang baru, tetapi disajikan dalam tampilan desain yang menarik. Saya sih merasa sebenarnya buku pertama dan buku kedua nggak perlu dipisah. Toh toppiknya masih serupa. Lagian buku kedua nggak bisa dibeli, soalnya otomatis dapet begitu beli buku pertama.
October 4, 2012
Pada dasarnya buku pak rene yang ini semacam buku motivasi yang tidak terlalu berat. Apalagi dengan desain buku yg dbuat unik dan menarik dengan mainan warna dan huruf. Buku yang akan mengajak anda menemukan passion, tujuannya apa? agar kita bahagia menjalani hidup, melakukan hal yang kita suka namun tanpa lupa akan nilai atau values diri juga kontriusi yang kita berikan pada dunia.
Membaca buku ini mengingatkan saya akan pesan sang guru : Bekerjalah untuk bersyukur. :)
Membaca buku ini mengingatkan saya akan pesan sang guru : Bekerjalah untuk bersyukur. :)
May 27, 2010
Saya tahu rene ketika mengisi acara di sebuah stasiun televisi swsta. Saya sudah menunggu2 buku ini sejak lama, sejak ia menuliskan niatannya untuk menulis di sebuah website. Finally, i've got this one. No regret at all, bahasanya ga bosenin dan tidak menggurui. Kamu tidak akan tersesat lagi dalam mencar
September 29, 2010
Sangat menginspirasi buat para karyawan yg terjebak dalam rutinitas pekerjaan yg jenjang karirnya ga jelas!
Membuat saya berpikir apakah purpose saya dalam hidup ini/apa sih tujuan hidup saya? Pekerjaan seperti apa yg ingin saya lakukan atau karir apa yg saya inginkan? Yang membuat saya senang/bahagia dalam menjalankannya??
Kata renee it's already within u, u just have to figure it out!!
Membuat saya berpikir apakah purpose saya dalam hidup ini/apa sih tujuan hidup saya? Pekerjaan seperti apa yg ingin saya lakukan atau karir apa yg saya inginkan? Yang membuat saya senang/bahagia dalam menjalankannya??
Kata renee it's already within u, u just have to figure it out!!
July 24, 2011
Bagus, kertasnya warna warni dan banyak gambar yg memudahkan kita memahaminya. Sejujurnya, saya bingung baca ini hahaha, nanti deh mau nulis poin2 pentingnya, tapi inti dari buku ini adalah karir tidak sama dengan job! Hendak lah kita bekerja sesuai Passion kita (segala hal yg kita sukai atau minati sedemikian rupa shgg kita tidak terpikir untuk tidak mengerjakannya).
August 26, 2011
Awalnya, saya tertarik beli buku ini karena ditulis oleh Rene CC. Beberapa bulan sebelumnya, artikel dia tentang Career Snipped membuat saya semakin yakin harus keluar dari pekerjaan saat itu secepatnya.
Isinya sebenarnya tidak jauh beda dengan kolom2 dia di Kompas. Tentang kerja itu seharusnya membuat seseorang menjadi sesuatu.
Isinya sebenarnya tidak jauh beda dengan kolom2 dia di Kompas. Tentang kerja itu seharusnya membuat seseorang menjadi sesuatu.
Read
June 16, 2010WOW!
I like this book very much... Isinya benar2 enlighten dan inspiring. Saya jadi berpikir ulang mengenai karier dan pekerjaan saya. Mungkin, ini saatnya, saya menata ulang perspektif saya tentang karier ;)
Sedang memulai buku yang keduanya, nih...
I like this book very much... Isinya benar2 enlighten dan inspiring. Saya jadi berpikir ulang mengenai karier dan pekerjaan saya. Mungkin, ini saatnya, saya menata ulang perspektif saya tentang karier ;)
Sedang memulai buku yang keduanya, nih...
December 17, 2010
Very interesting and encouraging book. Should be read by every young people who wants to reach their dreams. Make me realize the importance of knowing my vision of life and most importantly is recognizing my Passion.
August 16, 2013
A good book for your career !.
Dari sini kita bisa memikirkan kembali hal-hal mengenai karir, pekerjaan, nilai, passion, tujuan hidup. Bahwa karir tidaklah sama dengan pekerjaan dan ini semua tidak melulu berbicara mengenai jabatan atau harta.
worth to read !
Dari sini kita bisa memikirkan kembali hal-hal mengenai karir, pekerjaan, nilai, passion, tujuan hidup. Bahwa karir tidaklah sama dengan pekerjaan dan ini semua tidak melulu berbicara mengenai jabatan atau harta.
worth to read !
Displaying 1 - 30 of 132 reviews