Jump to ratings and reviews
Rate this book

Eiffel I'm in Love

Rate this book
Untuk kehidupan seorang remaja, kehidupan Tita bisa dibilang sempurna. Ia berasal dari keluarga harmonis. Sementara itu cowoknya, Ergi, adalah tipe cowok yang sangat sabar dan perhatian ditambah lagi teman-temannya sangat baik. Namun satu yang ia sayangkan yakni sikap ibunya yang over protektif. Namun kemudian semua itu berubah secara drastis sejak kamar tamu yang berada di sebelah kamar Tita ditempati Adit, anak dari seorang teman bapaknya.

Sifat Adit yang angkuh, judes dan cuek membuat Tita sangat kesal. Apalagi wajahnya yang ganteng menarik simpati semua orang. Hal yang paling mengejutkan, mau tak mau Tita harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya menjodohkan mereka berdua. Jelas saja Tita protes. Begitu pula dengan Adit.

Semua itu bagaikan mimpi buruk bagi Tita. Mimpi itu bertambah buruk ketika Tita menyadari perasaannya pada Adit yang akhirnya berubah 180 derajat disaat Adi sedang berpacaran dengan sahabat Tita. Tita merasa bingung. Akankah ia mengakui perasaannya itu atau ia menolak untuk mengakui apa yang sebenarnya dia rasakan ?

284 pages, Paperback

First published November 21, 2003

138 people are currently reading
1718 people want to read

About the author

Rachmania Arunita

3 books61 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
370 (32%)
4 stars
301 (26%)
3 stars
314 (27%)
2 stars
106 (9%)
1 star
43 (3%)
Displaying 1 - 30 of 85 reviews
Profile Image for Agung.
48 reviews9 followers
February 17, 2011
Filmnya udah nonton lebih dari 2 kali di TV dan tetep aja gak bosen tapi baca bukunya baru kemarin :P

Aku suka buku ini :3
ceritanya cukup jadul juga ya ternyata..masa ada kalimat yang nyebutin kalau Tita lagi nungguin liburan cawu! Omaigaaaatz..kelas lima SD jaman ku aja udah ganti pake semester. ada beneran gak sih cewek yg kayak Tita di dunia ini? masa mau keluar rumah aja susahnya minta ampun kecuali kalo keluarnya barengan sama keluarga atau si Adit. enak banget tuh jadi Adit, udah dipercaya banget sama nyokapnya si Tita. kok jadi ngiri sama Adit sih??? hihihi

cara penulisan yg nyleneh dengan bahasa yg amat sangat tidak baku dan tidak sesuai EYD ini makin membuat buku ini asyik buat dibaca. sesuai banget sama tema anak mudanya (aku jarang nemuin yg kayak gini). ceritanya juga lucu dan menghibur ;) 3 bintang buat buku i.... tambahin dulu deh jadi 4 bintang :P
Profile Image for Lisa.
13 reviews4 followers
May 5, 2011
nothing special, not interesting & poorly written. Couldn't finish reading the book.
Profile Image for Jessica.
1,214 reviews40 followers
August 21, 2020
bersamaan dengan buku Kencana, dikirimlah buku ini. well, edisi kedelapan tapi bukan vintage yaa? hehe..

sukaaaa banget sama kisah Adit dan Tita, walopun ngga nangkep apa pesan dalam cerita ini seperti yg tertulis di akhir bukunya, tapi bener2 menyenangkan baca cerita cinta kayak gini. saling kejer2an, sampe kita yg baca selalu dibikin penasaran apa halaman selanjutnyaaaa~

buat yang uda nonton filmnya pasti ngerti jalan cerita novel ini, tapi versi film dan novelnya agak beda sih. banyak malah. ituuu yg bikin kecewa, tapi dialognya ngga kok. cuma latar doang. apalagi latar tempat.
lebih memuaskan yang buku daripada filmnya!
Profile Image for Febrina Erwanto.
Author 1 book6 followers
December 25, 2020
Waktu SMA baca buku ini sampe senyam-senyum sendiri, mesam-mesem waktu ketemu Sammy di acara penandatanganan buku. Waaah, menurut saya buku ini hero banget deeeh...
Dan, setelah 10 tahun berlalu sejak saya pertama kali baca buku ini, saya kembali membacanya dan merasa agak2 geli gimana gitu. Dan, itu bukan saja karena saya merasa karakter Tita yang ternyata sangat menyebalkan sebagai seorang cewek, cerita yang sangat cheesy, tapi juga karena gaya penulisan dari Rachmania Arunita yang terlalu banyak memakai dialog.
Saya memberi dua bintang karena buku ini cukup mengisi hari-hari saya sebagai remaja kala itu. Mungkin memang saya yang berubah, bukan bukunya.
Cheers
Profile Image for Lies Tangalayuk.
69 reviews11 followers
February 9, 2023
Menginjak hari2 terakhir tahun 2022 akhirnya memberanikan diri membaca novel2 lama yg sdh pernah difilmkan. Walaupun plotnya super cheesy tp cerita2 ini sdh jd tontonan masa remajaku di awal tahun 2000an.
Dimulai dr "Eiffel... I'm in Love" karya Rachmania Arunita yg ditulis pada saat dia baru berusia 15 tahun sehingga jadi penulis novel termuda di Indonesia saat itu dan mungkin sampai sekarang. Novel ini sempat heboh karena ternyata sebelum dipublikasikan oleh penerbit resmi, terlebih dahulu sudah tersebar dalam bentuk fotokopian di sekolah penulis. Akhirnya difilmkan dan sempat menjadi film terlaris saat itu. Entah sudah brp kali nonton filmnya saking seringnya dulu ditayangkan di TV.
Dari chapter 1 sdh curiga kenapa dialog dlm filmnya sama persis sm isi novelnya. Baru tau ternyata penulis skenario film sama penulis novelnya adalah orang yang sama. Dan lebih mengejutkan lagi pas tahu beliau jadi penulis skenario film di usia 17 tahun, bahkan ketika buku keduanya difilmkan dia juga merangkap sebagai sutradara sekaligus penulis skenario.
Mungkin saya akan memberi lebih banyak bintang kalau saya membaca novel ini pada saat saya masih remaja di awal 2000an. Sedikit masukan buat editornya supaya lebih memperhatikan ejaan dan tanda baca.
Kesimpulannya, kalau sudah pernah nonton filmnya tidak akan begitu berdampak ketika membaca buku ini karena kesamaan2 yang dimiliki.
Profile Image for amanda s..
3,101 reviews95 followers
January 18, 2013
Lebih dulu nonton filmnya sih daripada bukunya. Dan aku jatuh cinta. Filmnya simpel dan nggak menye-menye. Walaupun ceritanya agak nggak masuk akal dan konyol--I mean, hare gene ketemu cowok yang sudah suka kita sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu? Come on. Tapi masih lebih baik daripada cerita-cerita lain yang pernah aku baca. Lucu dan cukup menyenangkan untuk dibaca. Sangat cocok dibaca sama anak-anak SMA yang suka galau. Haha. Dan yang bikin aku lebih jatuh cinta lagi adalah, kenyataan bahwa buku dan filmnya nggak jauh berbeda. Dibuat semirip mungkin, bahkan percakapannya pun sama. Sangat luar biasa menarik. Yang belum baca harus baca sekarang. ;)
Profile Image for Ovie Nurbaity.
57 reviews
March 26, 2012
aku udah bca buku ini padahal waktu itu aku msh kelas 4 sd lho. tapi karena suka bca jadi haha musti diem2 deh. ini novel pertama yg aku bca. ceritanya gak ngebosenin. tita nya ngegemesin. banyak cewek manja tpi kelihatan aneh. tpi tita bener2 super manja yg lucu. adit tu nyebelin! aku mau jitak tuh kepalanya! sebeel. walaupun ini novel lama tpi aku masih inget bagaimana ceritanya. :D
gak bosen kok bca nya ^^
Profile Image for Chandra Itha.
11 reviews
December 22, 2012
Sebenernya aku agak ketinggalan nih, baru baca novel ini di tahun 2012, gara2 nemu di shopping. Let's see, Kisah Tita yang amat sagat dilindungi orang tuanya menyebabkan dia gak bisa keluar rumah. Sampe2 pas kedatangan tamu agung dari Paris, Adit, temen Tita menyimpulkan kalo Tita bakal dijodohin #Duagh

Kisahnya lucu, kocak, romantis,, sayangnya si Tita Tulalit banget :'( Tapi seru kok,, akirnya happy ending Hahaha :D

I LOVE IT <3
2 reviews
Read
April 11, 2013
like pengen beli bukunya.... tapi dah susah di dapat ne....
Profile Image for Lintang Utara .
24 reviews
July 4, 2025
Cerita ini mengikuti Tita, remaja yang selama ini hidup di bawah pengekangan ibu yang terlalu protektif. Hidupnya berubah total saat Adit, anak teman ayahnya dari Paris, pindah dan mulai dijodohkan dengannya. Awalnya, Tita merasa Adit dingin, judes, dan menyebalkan. Namun, seiring konflik dan konflik hati yang muncul, perasaan itu berubah 180° menjadi cinta yang tulus.

Alur ini sangat klise tapi memikat bagi pembaca muda 2000-an: cowok dingin menjadi hangat karena cinta, ditambah setting sekolah, teman-teman, dan kulminasi di Paris termasuk momen romantis di kaki Menara Eiffel.

Terdapat banyak dialog ringan yang terasa natural dan cukup menghibur, menciptakan koneksi emosional dengan pembaca remaja. Namun, alur cold to warm antara Tita dan Adit sangat familiar sehingga minim unsur kejutan. Twist seperti Adit pacaran dengan sahabat Tita terasa sudah biasa dan tidak banyak membangun ketegangan baru.

Eiffel… I’m in Love adalah novel teenlit legendaris yang cukup nyaman dan manis dibaca, terutama untuk kamu yang merindukan masa SMA dengan semua dramanya. Ini bukan karya sastra berat maka jangan dibaca dengan ekspektasi tinggi soal kedalaman karakter atau plot kompleks.
Profile Image for hawa.
6 reviews
May 7, 2025
:]] omg it’s even more chaotic but also kinda soft?? eiffel i’m in love by rachmania arunita is such a throwback in the best way possible 💞🥹. tita is sooo dramatic but in a relatable teenage girl kind of way, like she’s always overthinking, always annoyed at adit, but also obviously falling for him and denying it every five seconds, and honestly? MOOD. the writing is simple but the vibes are immaculate, it captures that early 2000s jakarta teen energy so well. adit is the classic cold mysterious guy with secret soft moments, and i totally get why so many girls back then had a fictional crush on him. the family dynamics are chaotic but add to the charm, especially with how protective tita’s mom is, and it makes the story feel even more alive. i love how messy but real tita’s thoughts are, she feels like your bestie who talks too much but in a cute way. it’s light, over-the-top in the funniest way, but somehow still warm and full of heart.

rating : 4.5 out of 5 because i laughed, cringed, smiled, and felt like i was 15 again and in love with a boy who rolled his eyes too much ☹️💕
Profile Image for L.
102 reviews1 follower
August 30, 2020
Baca buku ini waktu masih SD, tertarik baca karena filmnya. Ngga beli, tapi pinjam teman sampe rela antri. Walaupun sekarang bukan genre favoritku, tapi buku ini tetap jadi salah satu nostalgia yang manis.
2 reviews
April 1, 2022
Dulu baca ini berulang kali krn emang sesuka itu. Nonton filmnya juga berkali2 tapi ya skrg sudah tidak menikmati lagi cerita percintaan anak SMA, meski diriku yg dulu suka banget. Karakter Adit bikin sayang!
2 reviews
Read
January 23, 2020
sbnernnya dah beli buku ini dr 2005, tp sempet dibaca ulang, ternyata buku ini dah dijual th 2009
Profile Image for Suci Fitriany.
25 reviews4 followers
December 28, 2021
Cute characters, cute storyline, cute all around… Think of Bridget’s Diary but for teenager in love.
Profile Image for Anastasia Cynthia.
286 reviews
April 12, 2014
Kalau kembali ke tahun 2003 silam, "Eiffel I'm In Love" pastinya merupakan salah satu novel, juga film yang marak diperbincangkan di kalangan anak muda pada zamannya. Tapi, saat kembali diterbitkan oleh Bentang Belia di tahun 2014, "Eiffel, I'm In Love" seakan menjadi sebuah lembar nostalgia tersendiri bagi gue. Mulai dari karakter-karakternya yang rata-rata siswa SMA. Cara pacarannya pun lucu, masih menggunakan telepon rumah, gak seperti sekarang, semua orang, mau muda, mau tua, semua sudah pakai telepon genggam. Juga kebiasaan antar sahabat yang saling curhat dan ngerumpi di rumah teman hanya untuk intip-intip sang kakak. Teringat dulu, saat SMP, walau memang tidak terlalu mengecap hal yang sama, tapi untungnya masih kebagian tempat untuk merasakan masa yang manis untuk kembali dikenang.

Dari kedua karakternya, karakter Tita adalah yang paling lucu. Dengan polah yang lugu, kekanak-kanakan, dan cengeng. Tita punya pembantu yang standby 24 jam, mama dan papa yang baik, kakak yang pengertian, juga sahabat yang selalu ada buat Tita. Tapi sayang, mama yang overprotective-lah yang bikin Tita selalu pengin jadi pembangkang, terutama dalam hal pacaran. Sudah dua tahun, Tita backstreet dengan kakak seniornya di SMA, namanya Ergi. Ergi bisa dibilang pujaan hati, bukan hanya Tita yang mengincar Ergi, tapi Fara juga, sahabatnya, yang sekarang malah menjaga jarak darinya.

Terlepas dari hubungannya dengan Ergi, ternyata Tita kedatangan tamu dari negeri Menara Eiffel sana, Om Reza, sahabat baik papa dan mama tiba-tiba mampir untuk liburan sementara. Tapi, Om Reza tidak sendirian, Tita nyaris tidak mengenali Adit, yang notabene dulu pernah dekat dengannya saat kecil. Adit merupakan sebuah oksimoron yang diciptakan hanya untuk Tita. Adit ganteng setengah mati, kata Uni. Ananda, sahabat Tita yang dulunya naksir Alan juga malah ikut berpaling demi si cowok gateng itu. Tapi Adit gak seganteng penampilannya, Adit itu dingin, jutek, terus kegemarannya adalah marah-marah.

Tapi di kali pertama Adit dan Uni bertemu, mereka malah menjadi semakin dekat. Tita penasaran setengah mati. Apa Adit dan Uni pacaran? Terus bagaimana dengan selentingan yang didengarnya, kalau Om Reza sengaja pengin menjodohkan anaknya dengan Tita?

Pertanyaan itu mungkin terlalu mudah dijawab, tapi walau demikian "Eiffel, I'm In Love" masih terasa menghibur sebagai bacaan ringan kok, terutama dengan dialog kocaknya yang memang mendominasi keseluruhan cerita. Rachmania Arunita berusaha untuk kembali menata "Eiffel, I'm In Love" menjadi novel yang bermutu dan patut untuk kembali dibangkitkan walau telah melewati jayanya di masa lalu.

Memang beberapa komentar bilang, bahasanya yang di edisi dulu sangat amburadul, tapi bisa dimaklumi, Rachmania Arunita sendiri bilang, kalau dia dulunya memulai novelnya dari oplah foto kopi yang disebar dari satu ruangan kelas ke kelas lain. Namun, di masa kini, gue dapat merasakan usaha dari Bentang Belia untuk menata "Eiffel, I'm In Love" serapi mungkin agar enak dibaca. Ejaannya banyak yang mengambil kiblat EYD yang seharusnya, walau mungkin untuk beberapa istilah anak muda, editornya mencoba untuk mempertahankan hal tersebut.

Overall, walau berhawa "jadul", "Eiffel I'm In Love" memang sebuah novel yang patut kembali diterbitkan. Dengan sampul yang manis, elegan, juga tidak aneh-aneh, begitulah Nia memulai cerita percintaan sederhana dari masa SMA dulu. Dari lima, gue beri tiga bintang untuk "Eiffel I'm In Love" :D
Profile Image for R. Wahyu.
Author 8 books14 followers
December 25, 2015
Novel yang membawa nostalgia masa SMP, ini novel pertama yang kubaca. Aku dulu nggak suka baca novel karena nggak ada gambarnya haha... (Dasar anak TK!) Karena novel dan film ini benar-benar booming pada waktu itu akhirnya aku memutuskan untuk membacanya karena rasa penasaran atas komentar teman-teman.
Jaman dulu menurutku novel ini bagus banget, romantis dan lucu gitu, biasalah anak ABG ababil. Yang kuingat dulu novel ini dipenuhi bahasa gaul dan tanpa EYD. Tapi justru itulah yang membuat novel ini jadi menarik untuk dibaca (secara anak SMP). Saat aku sudah hampir seperempat abad gini aku baru sadar kalau ceritanya sebenarnya mainstream, cewek cantik ketemu cowok ganteng dan cool dari Paris. Bahkan Eiffel yang diusung sebagai judul ternyata hanya jadi latar dari bab akhir cerita saja. Aku juga nggak menemukan pesan moral dari cerita ini.
Terlalu banyak dialog dan hanya sedikit narasi.
Kalau mau dibandingkan dengan kualitas novel jaman sekarang satu bintang sebenarnya. tapi mengingat novel ini pernah menemani masa-masa remajaku dulu aku kasih dua deh.
Setelah kuingat-ingat lagi, ternyata novel ini membawa dampak yang cukup baik pada dunia kepenulisan pada saat itu. Setelah novel ini laris manis sekitar tahun 2004 munculah genre baru dalam sastra Indonesia yaitu genre teenlit yang ceritanya buat anak-anak SMA gitu. Bisa dibilang lomba novel GPU tahun 2005 yang melahirkan generasi novelis berbakat dari jaman itu (Luna Torashyngu, Primadona Angela, Windhy Puspitadewi, Esti Kinastih, Regina Feby dan kawan-kawan) mungkin adalah dampak dari Eiffel I'm in love yang membuat minat membaca remaja jadi meningkat, aku sadar benar akan hal itu. Bayangin aja lho! Aku yang dulu sama sekali nggak suka novel sekarang jadi penggila novel! Genre teenlit pun menjadi genre yang terus diminati sampai hari ini.
Lebih dari itu, novel inilah yang membuatku jatuh cinta pada dunia sastra dan menginspirasiku untuk bercita-cita jadi novelis (haha... padahal sebelumnya gak suka baca novel). Atas semua pertimbangan itu aku tambahkan satu bintang lagi.
Terus review mana nih isinya kok curcol gini haha... Nggak usah review lah ya, kan udah tahu semua ceritanya kayak gimana.
1 review
October 25, 2025
ugh, this used to rot on my mom's bookshelf. sebenernya ga ada yang spesial tentang plotnya, tapi my hot take would be that if the genre "rom-com" was an indonesian novel, it would be easily this one. udah baca 4 kali, dan ga bosen2! ceritanya emang dan se-light itu, bahkan bisa dibilang konyol :^ tapi bukunya dikemas dengan cara yang fun bgt sama authornya =] it's simple, but not boring at all
Profile Image for Lovina.
87 reviews
June 24, 2013
ahhh apa ya? serius. asli. gak bohong. gue baru baca novelnya sekarang dong-_-

padahal eiffel i'm in love ini film bioskop pertama yang gue tonton. pada saat nonton film ini pun gue masih 'bocah, kelas 3 sd' banyangin tuh bocah yang polos di tenteng nyokap sama kakak sepupunya pergi ke bioskop buat nonton kisah cinta unyu2 tita-adit yang manis. yahh meski adegan yang ehem itu kissing2 mah di cut yah sama tangan manis nan indahnya milik kakak sepupu gue lengkap berserta tatapan prihatin sang mama._.
dan tararant begitulah kisah gue sampai suka kebanget-bangetan sama eiffel i'm in love ini hehe
memang sedikit weird sih tapi yah begitulah dan beginalah kesukaan ini berwujud.

oke back to topic..
kalau di novelnya sih overall hampir semuanya mirip, baik dialog sampai ekspresi yang di gambarkan.
Tapi, ada juga lah beberapa hal yang gak di gambarkan di filmnya. contohnya sedikit cerita tita-adit waktu kecil (mengingat ini di tulis di covernya sih sebagai bonus).
trus pas nanda cerita soal perasaan tita ke adit di "tisam" di radio. tapi kalau gak salah inget waktu itu film eiffel i'm in love ini ada dua versi deh, setelah ngeluarin film versi yang pertama (tanpa sepenggal cerita si nanda) trus beberapa bulan berikutnya keluar lagi film yang versi ke dua (yang ada sepenggal cerita si nanda). soalnya gue emang pernah nonton dua-duanya, meski nontonnya udah lama dan gue pelupa yang aktif. kalau gak ada hal yang bener2 berkesan pasti kemungkinan besar untuk mengingat kembalinya kecil, nah pas baca novelnya ini gue memang kayak menemukan kepingan2 yang menguatkan kalau itu memang pernah di filmkan dengan dua versi yang seperti gue bilang tadi deh.
Profile Image for Nisa.
24 reviews3 followers
June 23, 2020
Saya mengenal buku ini melalui filmnya terlebih dahulu dan saya menontonnya tepat pada tahun film ini dirilis. Could you guess how old I was? Sejujurnya saya juga lupa, namun saya rasa masih sekitar umur 5-6 tahunan. 😂 karna pada saat itu belum mengerti apa yang dinamakan ”sejoli lagi in love in love nya”, akhirnya saat remaja saya membaca novelnya.

Duar! Been deeply in love with these two! Tita and Adit, you both stole my heart!!! (Tbh, saya jauh lebih baper dengan novelnya dibandingkan filmnya🙏🏼).

Kontrasnya sifat mereka—yang 1 judesnya bukan main dan yang 1 nya lagi manjanya minta ampun! Kebayang kan gimana hubungan mereka??? Lol. Tapi please jangan salah, justru yang cuek, judes, cool begini yang harus di keep! Bagaimana cara Adit menyatakan perasaannya yang tersirat—saking tersiratnya Tita bener2 gak bisa ngebaca itu semua😂 how sincere she was!—sampai mulai berani mengungkapkan perasaannya, walaupun.....ah, gak mau spoiler!

Intinya buku ini sangat saya rekomendasikan. Selain love story nya mereka dapat kita temui di kehidupan nyata, bahasanya pun juga ringan karna sesuai dengan bahasa sehari-hari yang dapat kita temui. 🌹🌹
Profile Image for Mamieq.
28 reviews2 followers
February 10, 2017
Baca buku ini dari jaman SMA banget, waktu buku ini masih dalam bentuk fotokopian A4, dijilid seadanya, dan ga pake cover. Waktu itu sih amazing banget baca buku ini, cerita anak SMA banget dan bikin senyam senyum sendiri, gemes, dan ikutan kesel.
Displaying 1 - 30 of 85 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.