Jump to ratings and reviews
Rate this book

Dokter, Pelukis & Si Cowok Plin-Plan

Rate this book
Aku, Imelda Putri, cewek kelas 2 SMA, bete banget ketika ortuku memaksaku les tiga kali seminggu supaya besok (besooook masih lamaaa sekali) aku bisa masuk fakultas kedokteran. Siapa sih yang ingin jadi dokter? Aku suka melukis dan cita-citaku, tentu saja, jadi pelukis.

Cuma, waktu aku ketemu Alec, cowok superkeren, mahasiswa kedokteran yang membuatku tergila-gila rata dengan tanah, kupikir ya... jadi dokter nggak buruk-buruk amat. Apalagi sobatku sendiri - yang kata cewek-cewek di sekolah termasuk cowok keren, tapi menurutku sendiri sikapnya plin-plan banget -- bilang aku nggak bakat-bakat amat jadi pelukis. Duh, jadi bingung!

240 pages, Paperback

First published July 1, 2005

2 people are currently reading
63 people want to read

About the author

Ken Terate

26 books233 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
17 (10%)
4 stars
20 (12%)
3 stars
72 (46%)
2 stars
35 (22%)
1 star
12 (7%)
Displaying 1 - 19 of 19 reviews
Profile Image for Widya W-motdh.
5 reviews
February 13, 2020
Kok rendah bgt ya ratingnya pdhl aku enjoy bgt sm alurnya...ini novel remaja yg bener2 remaja krn menitikberatkan pada fokus ke sekolah dan belajar kok
9 reviews395 followers
August 27, 2010
Rasanya ini buku Ken Terate yang paling berguna selama ini. Lebih bergizi walau kemasannya tetap pop corn seperti novel2nya yang lain. Pentingnya menetapkan cita-cita (atau istilah kerennya sekarang adalah "lentera kehidupan") selalu jadi isu penting bagi remaja, tapi ini tidak terlalu disadari orang-orang tua. Dan sepengalaman saya yang sudah pernah melewati masa remaja hidup-hidup, sulit sekali mendapat panduan mengenai hal ini.
Profile Image for Indah Threez Lestari.
13.4k reviews270 followers
August 21, 2010
Suka sama daftar-daftar aneh yang disusun tokoh utamanya. Suka juga quote-quote yang jadi selingan di antara bab, dari quote tokoh terkenal, anonim, sampai yang konon dibuat sendiri oleh si tokoh utama.
Profile Image for Irasaurus.
26 reviews
March 12, 2013
novelnya mbak ken yang paling aku suka ya ini. apalagi sama analogi cokelat mengenai di bagian cerita. manis gitu.
Profile Image for Shafa Azhar P..
6 reviews
February 17, 2015
dibandingkan buku Dark Love-nya Ken Terate tentu buku ini masih kalah. Tapi menghibur kok ceritanya. Dan yang paling penting, ada selingan quote di beberapa lembar bukunya...
Profile Image for Bunga Mawar.
1,355 reviews43 followers
August 8, 2021
2,5 bintang.

Buku remaja, dan buku kedua mbak Niken. Bahasanya masih agak kaku dan agak seperti novel terjemahan. Tentunya terjemahan dari teenlit Amrik sekitar tahun 2000-an. Referensi filmnya masih Sex and the City, artis tanah air yang ngetop di ranah gosip masih Sophia Latjuba.

Kepedulian mbak Niken pada isu kegalauan remaja sebenarnya sudah tampak pada buku ini, terutama hubungan anak dan orang tua serta kegamangan remaja pada masa depan. Ada unsur cinta segitiga, tapi kurang dominan karena toh nggak berakhir bahagia cuma bertepuk sebelah tangan, wkwkwk.

Kisahnya tentang Imel, siswa kelas dua SMA yang baru naik kelas dengan nilai rapor mengkhawatirkan. Orang tuanya mengirim Imel ke tempat les agar Imel bisa belajar lebih keras dan berhasil menembus ujian masuk fakultas kedokteran kelak. Imel berkeras menolak karena lebih ingin jadi pelukis ketimbang dokter. Apa daya orang tua lebih berkuasa sehingga bolosnya Imel dari tempat les diganti dengan menghadirkan Alex, cogan mahasiswa FK untuk memberi les privat.

Gitu aja sih. Bolak balik Imel mikir antara mau serius melukis atau mengintil Alec masuk kedokteran. Tapi ada beberapa bagian dalam narasi dan dialog yang cukup "dalam", sampai perlu saya simpan sebagai "bookmark". Niatnya saya kutip kapan-kapan (kalau ingat).

Oke, contohnya satu ini, dialog antara Imel dan mamanya yang mengantar ke tempat les.
"Kenapa Mama ngotot banget, sih? Aku aja tidak khawatir dengan nilai-nilaiku."
"He-eh. Mama juga nggak khawatir dengan nilai-nilaimu. Mama tahu nilai-nilai sewaktu SMA nggak punya pengaruh. Mama cuma mikir ujian perguruan tinggimu."


Nah lho. Ini memang jenis mama ambisius, tapi setidaknya beliau memang visioner menimbang SWOT anaknya :)

Atau ini, dialog antara Imel yang pura-pura sakit, dengan gurunya saat praktikum biologi.
"Ini sama sekali tidak bagus, saya menggambarnya dengan tangan gemetar."
"Kalau begitu kamu harus lebih banyak gemetar. Kalau kamu bisa gemetar sepuluh kali lipat kamu bisa jadi ilustrator buku biologi."


Ya sudah, segini aja dulu.
Profile Image for Limya.
97 reviews6 followers
April 24, 2021
Classic Indonesian teenlit is never fail. Gatau sih ya, tapi emang kerasa pas aja gitu novel ini tuh; mulai dari alur, gaya bahasa, penokohan, tema, dan latar-latarnya. Relatable sekali untuk remaja, meski aku kurang yakin kalo untuk jaman sekarang masih relate nggak ya? Karena pasti ada kultur yang berbeda kan di tahun 2005 dengan 2021.Tapi kayaknya masih, deh, secara umum mah.

Bagus aja. Seperti Dark Love, konflik yang ditawarkan dalam novel ini ga muluk-muluk, tapi berbobot. Khasnya Ken Terate. Unsur yang digunakan untuk membangun novel ini pun ya jadi ga muluk-muluk, tapi ngena. Cuma agak kaget sama ending di akhir aja. Eh baca-baca, tau-tau beres. Endingnya ngegantung, tapi cukuplah buat penyelesaian. Bikin kaget aja karena segitu "tiba-tibanya". Soalnya emosinya baru kerasa, eh dipotong. Ga ada lanjutannya pula.

Overall bagus sih. Terutama suka dengan cara Ken Terate menyelipkan pengetahuan seperti edukasi seks, kesetaraan gender (ada tokoh cowok yang diceritakan pake skincare, lho!), juga standar kecantikan (siapa sangka ternyata Alec punya pacar yang ... wah!). Pokoknya wajib dibaca aja sih, sayang rating-nya rendah di Goodreads, padahal susah nyari Teenlit yang kualitasnya begini. Oke, udah ah. Nanti malah spoiler.
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
August 31, 2023
Aku suka banget karena novel ini bicara tentang cita-cita dan... cinta. Ini novel kedua Ken Terate. Dari awal tulisannya memang udah berisi, ya. Padahal, ceritanya sederhana. Cewek yang suka melukis, tapi malah dipaksa jadi dokter sama ibunya, lalu akhirnya jatuh cinta pada guru lesnya sendiri.

Tapi menurutku endingnya kecepetan nih. Coba dikasih space lebih buat menjelaskan apa ortunya nanti bisa menerima keputusan anaknya untuk nggak jadi dokter? Gimana dengan bakat lukisnya? Jujur aku jengkel banget sama Imelda yang sok yakin banget sama kemampuan lukisnya padahal dia nggak pernah memenangkan apa pun. Kecenderungan dia buat meremehkan proses belajar dan antikritik itu bisa bikin dia jadi orang toksik yang kemampuannya ga bakalan berkembang dan cuma omong doang. Sayang dalam hal ini karakter Imelda kurang berkembang. Closure-nya hanya pada hubungannya dengan Alec dan udah.
Profile Image for Cecilia Widiyaningrum.
1 review
September 18, 2021
Baru baca buku ini di tahun 2021 dan rasanya kaya balik ke jaman sma. Rasanya kaya baca novel terjemahan, beda banget sama novel pertamanya. Tapi aku suka. Sayang banget ratingnya rendah banget.

Tapi yang aku heran dari novel ini, kok mamanya Imel ga curiga waktu Alec mangkir dari jadwal les selama seminggu, demi nemenin "temennya" itu? Padahal mamanya udah bayar mahal. Enak di Alec dong, udah di bayar tapi malah asyik kencan.
Profile Image for nasya.
780 reviews
June 20, 2023
beneran ringan banget ceritanya, dari awal cerita sampai akhir banyak ketawa sama tingkah lakunya imel, dan penggambaran narasi yang juga menambah kelucuan. terus secara nggak sadar, ini juga relate banget sama aku, yang sejak putih abu ditanya2 mau kuliah dimana dan jurusannya apa
Profile Image for Indah  Ros.
12 reviews1 follower
July 15, 2010
Gue baru baca,,bela-belain gw beli di online shop krn penasaran bgt kalo gak beli.sebenarnya bagus kalau difokusin di bagian dokter nya..gue heran kenapa tiba-tiba mama Imelda nggak dorong2 lagi dia jadi dokter pas trakhir2nya??? tapi aku suka karakter chris sih,,kayaknya dia nyata banget bagi gw,hehehe
Profile Image for Shovie T.
14 reviews
May 27, 2010
Buku ini tidak memberikan manfaat banyak. Paling jelek di antara buku karya Ken Terate lainnya. Cerita hanya berkisar seorang murid yang suka sama dokter tapi juga sama pelukis (temannya yang sedikit kurang waras awalnya)
Profile Image for PrJs.
32 reviews
November 25, 2014
Buku teenlit paling ok yang pernah saya baca, karena jujur saja, walaupun ceritanya gitu-gitu aja, tapi saya benar-benar ngakak dibuatnya. Humor-humornya Imelda dan keluarganya bikin ketawa terus. Dan juga selingan-selingan humor antar chapter benar-benar mengisi hari saya dengan tawa
122 reviews2 followers
May 28, 2015
Such typical teenlit!

Imelda yang labil, cowok ganteng yang tiba-tiba muncul dan kemudian bikin patah hati. Padahal Imelda, menurutku, rada kegeeran.

yang menarik di novel ini mungkin karena quote2 diawal tiap bab.
Profile Image for MY.
92 reviews13 followers
February 15, 2012
Ini buku Ken Terate yang paling saya gak suka.
Permasalahnnya dangkal dan tidak terlalu menghibur.

Itu aja. Gak bisa bicara lebih banyak lagi.
Profile Image for Mido Ringo.
60 reviews8 followers
February 6, 2016
Awal jalan ceritanya mirip banget sama All American Girl karangan Meg Cabot.
Displaying 1 - 19 of 19 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.