Tak peduli apa kata dunia, Fadli, The Crown Prince of Kusharyawan Megah Grup tetap nekat menikah dengan the commoner Dayana a.k.a. Dea. Padahal cinta mereka tadinya justru berawal dari ‘permusuhan’ di wall Facebook.
Berbagai peristiwa menguji pernikahan muda mereka, mulai dari kedatangan mantan-mantan pacar sang pangeran, permasalahan tiga anak mereka yang bukan darah daging Dea, hingga isu ‘status gelap’ Fadli di masa lalu. Semuanya membuat Dea nyaris lelah bertahan.
Di saat-saat tertekan itulah, muncul seorang Chandra Wibawa, cinta pertama Dea saat masih SMA. Ia seorang lelaki kharismatik yang paling tulus dan pengertian yang pernah dikenal Dea. Mengetahui si jenius Chandra masih sendiri, Dea pun berusaha menjodohkannya dengan Tita, salah satu sahabatnya di Geng Tikus Pengerat yang juga seorang ‘hantu Facebook’.
Akan tetapi, badai tak kunjung mereda di dalam rumah tangga Fadli dan Dea. Misteri dan tanya menjadi tumpang tindih. Apakah cinta lama akan bersemi kembali? Menjadi his Queen Fabiola lagi di hati Chandra?
Sekuel Facebook on Love yang segar, tapi juga mengaduk emosi.
Suka banget dengan tokoh baru yang hadir di sini. Siapa dia? Chandra.. hohoho... tuh orang kok bijak banget siiih.. makanya rada2 ga rela juga waktu Dea malah ngejodohin Chandra sama Tita. Hiks.. kenapa ga sama gue aja gitu? *ya ampyuuun .. yanti.. itu kan tokoh fiksi.. :p*
Tapi dasar si Chandra ga bisa ke lain hati gitu ya. ada seseorang yang bersemayam begitu lama dalam hatinya dan tak terganti. huks. Tak terganti lagi.. :(
Ngomong2 tak terganti.. ada satu penggalan lirik dari sana yang ngewakilin satu episode di novel ini : Tak pernah kuduga.. Bahwa akhirnya.. Tiada dirimu.. Di sisiku...
Hohoho... Tapi akan ada pelangi setelah hujan. Ada Mentari setelah mendung... Karena.. Allah akan menjawab doa kita dengan caraNya yang indah..
Novel ini penuh dengan kejutan.. Suka banget... ^^
Oh, baiklah saya baik hati dengan memberi buku ini bintang 5. Iya, ga salah kok.
Setelah suka dengan Facebook on Love yang pertama, saya lanjut beli dan buru2 baca buku kedua ini. Diawal saya berpikir, Fadli akan punya saingan, yaitu Candra dari masa lalu Dea kali ini. Tapi ternyata saya salah, Candra justru tidak menjadi titik yang mengguncang prahara rumah tangga Dea dan Fadli. Orang ketiga alias si Candra ini datang dengan predikat malaikat yang akhirnya bisa memperbaiki suasana pasangan itu.
Masih ada wanita2 lain dari masa lalu Fadli yang hadir, Dea menjadi sesosok wanita yang menjadi sorotan karena telah mempersuami pria paling diminati wanita (rada lebay yah saya kali ini, abisnya dibilang cakep banget sih ya, romantis lagi). Sampai klimaks dibuat sedih bukan karena orang ketiga, tapi seorang yang baru lahir dan akhirnya ada sesuatu yang hilang.
Sedih memang akhirnya, bikin saya ga bisa nahan tangis. Apalagi ketika kita harus mengikhlaskan sesuatu yang kita miliki, yang sebenernya adalah kepunyaan-Nya dan kita hanya dititipi.
Banyak kejutan di buku ini, walau masih ada jayus para genk GTP dan juga kualitas kertas yang lebih buruk dari buku sebelumnya, saya menilai buku ini lebih menarik dari buku pertama. Lebih seru, lebih terkesan buku Lingkar Pena, lebih ada sesuatu yang bisa dipahami. Sosok Candra membuat buku ini lebih cakep dengan kedewasaannya menilai semua masalah.
Ah, saya memang suka buku ini. Lantas saya coba beli lagi buku Mbak Ifa lainnya, Cinta Semusim.
Buku ini benar-benar menyegarkan dan membuat liburan saya dihiasi cekakak-cekikik tak habis-habis. Fadli, the Crown Prince keluarga pengusaha besar nekat menikahi Dayana, the Commoner, yang pintar, lugu, tegar, sekaligus sensitif. Di sela-sela persaingan bisnis dan intrik para sosialita yang mengguncangkan (kembali) pernikahan Fadli-Dayana, kekasih masa lalu Dayana yang kalem, alim, pintar dan bijak datang. Chandra, namanya. Apakah yang terjadi selanjunya? Adakah Dayana lelah dengan masa lalu Fadli dan berpaling pada Chandra dan memilih menjadi Queen Fabiola bagi Chandra yang masih mempesona dengan segala 'kesholehan'-nya.
Membaca buku ini, saya jadi merasa dekat dengan Chandra yang wise, alim, rajin sholat jamaah dan mengaji (jiaaahhhh, ngaku-ngaku). Dosen pula, gajinya nggak seberapa. Kok pas banget ya? Tapi, apa iya saya bisa melepas Dayana yang walaupun 'rame', pecicilan, sensitif, tapi pintar, tegar, ngangenin dan tetap bisa bikin 'klepek-klepek'. Hayyaaahhhh.... (skip, skip, skip....)
Asli, buku ini memang renyah kayak kripik. Tidak perlu mengerutkan dahi dan siapkan tawa yang banyak sekaligus air mata (kalau sekali-kali dibutuhkan). Saya kasih jempol buat Ifa Avianty yang dengan baik hati menghadiahkan buku ini ke kakak saya sehingga saya bisa membaca bukunya dengan leluasa, hehe...
Pertama kali liat 2nd session of FACEBOOK ON LOVE ini gara2 ngeliat iklan brosur di sebuah toko buku. And guess what... Gw loncat2 kayak orang gila :p
Review gw tentang buku ini...
SUMPAH!!! Sedih GILA!!! Tiap kali baca di suatu adegan mulai pertengahan menjelang akhir yang namanya air mata non stop nggak mau berhenti. Alur ceritanya membuat pembacanya bisa hanyut dengan kata2 yang "gaul" :D Cuma... Why the ending like thaaat????
Lanjutan FB on love 1, kali ini kisahnya Dayana n Fadli ketika sudah menikah. Trus muncul orang ketiga tiba2 yg merupakan saudara dr Fadli, yg ternyata lebih dulu suka Dayana. Mungkin lebih baik kalau menurut saya, sosok org ketiga itu dipancing dari awal -kalau bisa pas di vol 1- supaya munculnya nggak tiba2 banget pas di vol 2.
di buku keduaX juga keren abis.......dengan masa lalu msng2 tokoh....bisa bikin gregetan, ketawa ampe ngakak, dan nangis sendiri....uuuuu....keren abis dech bukuX...nda yesel bacaX....^^
Wooow! Itu yang saya ucapkan saat selesai membaca Facebook on Love 2 (selanjutnya saya sebut FOL2). Untuk kesekian kali saya berdecak kagum membaca karya sahabat, pemberi saran, pemberi dukungan, dan seseorang yang saya anggap kakak, Teh Ifa Avianty. Satu detik pertama saya terdiam hingga detik-detik berikutnya saya mulai berkaca-kaca.
Takdir. Destiny. Banyak orang bilang, "Takdir itu urusan Allah, Ri!" Saya setuju dan percaya. Namun, belum lama, my hun bercerita tentang kisah Umar. "Kalau kita berubah dan mau belajar ke arah lebih baik, semua bisa berubah ke arah yang baik. Dari takdir yang buruk, ke arah takdir yang lebih baik." Subhanallah! Dada saya bergetar mendengarnya, sama ketika membaca FOL2. Dea dan Fadli, pasangan muda yang jatuh bangun membina rumah tangga. Datangnya kabar buruk dari masa lalu Fadli, cinta lama Dea, orang-orang misterius. Dea berusaha bertahan di tengah badai, sementara Fadli belajar menjadi manusia yang lebih baik. Tidak mudah? Memang. Perjalanan panjang dalam kehidupan tidak selalu mudah, ada kalanya kerikil hingga terjal.
Menjadi istri yang sempurna selalu dikaitkan dengan bisa memberikan keturunan. FOL2 membenturkan takdir pertama dengan tidak kuasanya seorang perempuan menghadapi kenyataan bahwa rahimnya tidak sekuat yang ia kira. Begitulah nasib Dea. Uniknya, nama putranya juga Daffa--sama dengan putra Zahra dan Krisna di novel Rindu, tetapi di sini panggilannya Fathur. Mau tidak mau saya teringat tulisan Clara Ng, yang kurang lebih seperti ini:
"Kalau anak kehilangan ayahnya dipanggil yatim. Kalau anak kehilangan ibunya dipanggil piatu. Tetapi, tidak ada nama untuk seorang ibu yang kehilangan anaknya."
Lagi-lagi saya menangis.
Kedua, tentang takdir masa lalu. Tidak ada yang bisa mengubah, tidak ada yang bisa mengembalikan. Masa lalu Fadli yang mungkin tidak bisa dimaklumi oleh saya (jika menjadi istrinya) menjadi sangat dimengerti. Fadli mungkin salah, ia melakukan dalam keadaan sadar, ia menentukan apa yang harus ia lakukan. Tapi, begitu ia berubah, ternyata Allah memberikan takdir baik untuknya--sebuah surga kecil tempat impian setiap orang yang berisi keluarga.
Takdir ketiga adalah Chandra. Saya merasa ini pun takdir, ketika seseorang tidak bisa berpindah ke lain hati. Atau bukan? Tapi, apa pun bentuknya, saat membaca karakternya, saya menemukan sosok my hun di sana. Seorang dosen, wise, mengajarkan saya lebih mengenal Allah, dan selalu bisa menawarkan solusi. FYI, saya mengenal my hun di dunia maya juga, karena itu saya merasa dekat dengan novel ini.
Terakhir, pada intinya, selama kita mau berusaha memperbaiki, tidak ada yang tidak mungkin. Ikhtiar, berdoa, dan ikhlas. FOL2 mengajarkan saya tentang ketiga hal ini. Betapa Allah mencintai umat-Nya, betapa Allah begitu dekat dan mendengar setiap doa. Juga, betapa kita harus bersyukur untuk setiap kebahagiaan. Sebuah novel yang sangat direkomendasikan! Bravo, Teh!
Arrrggggh, fadhlinya meninggal hiks hikss *termehek mehek) kasihan si Yana, tapi akhirnya Chandra menemukan true love nya bersama Dayana, ish karakter Dayana tu aku banget (narsis.com)...btw, mb ifa, ada gak sih fesbuk mereka bertiga, uuuu...gak kuku deh dg kegantengan fadhli n sepupunya Chandra....(khayalan tingkat tinggi)
Tentang jodoh dalam buku ini: Hemm.. intinya kalau jodoh tak akan ke mana, walaupun jalannya harus berputar-putar sekian lama. Terbukti dari cerita Chandra. :)
bahwa ternyata perjalanan mencari jodoh telah membuat kita ‘berubah’.
Bahwa ada sesuatu yang tak bisa ia ungkapkan kepada siapapun, yang nyatanya bahkan membuatnya ‘betah’ mengarungi hidup sendirian. Meski jujur,tetap saja kadang kesunyian itu begitu pekat menenggelamkannya ke dalam sebuah tanya tentang misteri jodoh.
Bagi saya, cinta berarti juga bersiap melapangkan jalan setulus hati bagi semua yang telah Tuhan gariskan. Begitu saya tahu, dia bahagia, saya langsung mengerti bahwa Tuhan nggak pernah salah memasang-masangkan.
Ceritanya lumayan bagus, nyeritan kehidupan rumah tangga Fadli dan Dea, yang kisah percintaan mereka berawal dari permusuhan di halaman facebook. Termasuk lucu juga sih. Tapi aku mungkin ga terlalu cocok dengan bahasa yang dipakai dalam cerita ini. Buat aku yang orang udik, bahasanya terlalu metropolitan. Mungkin akan lebih enak baca novel yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akhirnya aku bacanya melompat-lompat deh…, baca awalnya, tengahnya, trus akhirnya. Hehehe…..yang penting kan selesai dan ngerti jalan ceritanya.
Selain masalah bahasa penyampaian yang nggak cocok sama aku tadi, cerita novel ini lumayan bagus kok. Ceritanya berkisar tentang masalah rumah tangga, tentang mantan-mantan pasangan Fadli dan Dea, tentang masalah tiga anak mereka yang bukan darah daging Dea, tentang isu-isu nggak bagus tentang kehidupan Fadli di masa lalu. Selain lucu, ceritanya juga sedih, meski berakhir dengan happy ending dan tak disangka-sangka.
Hehehe legaaa akhirnya selesai juga baca buku yang ke-2 seri facebook on love ini. Hmmm, di buku satu kita dikenalkan dengan sosok Fadli yang ganteng, keluarga pengusaha besar. Kalo di buku ini, muncul si Chandra, yang dalam bayangan saya kayaknya setipe dengan temen2 ikhwan di lembaga dakwah kampus sewaktu kuliah dulu :D
Chandra adalah masa lalu Dayana. Akankah Dayana kembali kepada Chandra yang wise nya banget itu, di tengah gosip yang beredar (lagi) dalam rumah tangganya...
Mba Ifa selalu bisa membuatku tertarik dengan karyanya. Membaca buku ini terkadang saya cekikikan sendiri, apalagi ketika baca bagian ulah geng tikus pengerat. Tapiiii, saya juga dibuat meneteskan air mata di bagian akhir *spoiler deh :D
Harusnya 5 bintang, tapi saya sedikit terganggu dengan banyaknya lirik lagu dalam novel ini. Jadilah berkurang satu bintangnya.
Berbeda dengan yang FoL 1, baca yang FoL 2 banyak yang saya lewati. Meski dialog yang bikin ngakak masih ada di sana-sini, tapi gak seseru yang pertama. Menurut saya sih, terlalu banyak dipenuhi lirik lagu dan note's yang panjaaang. FYI: Sebenanrya saya cinta berat sama dialog-dialog Mbak Ifa yang lincah, seru, sehingga sering pas baca, kaget sendiri karena tiba-tiba sudah habis. (di FoL 2 sayangnya enggak) Endingnya kurang greget. Bagaimanapun, saya tetep tak bisa ke lain hati. Just Fadhli.
masih khas Ifa, completed! tapi kupikir kali ini, Ifa menulis dengan agak terburu2, terkesan endingnya yg ya... begitu deh, hihihiihi, soalnya aku suka dengan karakter Chandra, tapi kok kayaknya gimana gitu... terlalu dipaksakan kalau akhirnya harus berjodoh dengan Dea aka Dayana. anyway, silahkan dibaca sendiri deh kelajutan FOL 1 ini.... ^_^
knapa fadli harus mati secepat itu c?????sebel sebenernya.....hiks..... :-( padahal mreka kliatan bahagia banget.....bener2 pelajaran hidup....tak ada yg abadi......
Semestinya Mbak Ifa lebih konsisten untuk membikin novel humor. Di novel ini, Mbak Ifa sepertinya ingin mengaduk2 emosi pembaca, ingin membuat pembaca mengucurkan air mata, tetapi malah jadinya kurang greng. Juga terlalu banyak petikan lagu dan notes yang panjaaaang... :-)
Sejak baca Facebook on Love pertama, saya jadi ketagihan buku-bukunya Mbak Ifa. Facebook on Love 2 ini adalah buku kelima Mbak Ifa yang saya baca. Gila. Pokoknya gila kerennya. Apalagi saya jatuh cinta sama tokoh Chandra. Wise banget kata-katanya, nggak nyangka ah. Dua jempol deh buat Mbak Ifa ^^
Dibanding yang pertama, aku levih suka yang pertama. Yang kedua ini, lucu2annya kurang. Aura facebook on love yang pertama kurang begitu berasa di yang kedua. But, overall, good lah. Lumayan ngaduk2 emosi pas akhir2. :3 hehehe
Ceritanya bagus, meskipun endingnya.... hiks..hiks! Dan saya agak-agak terganggu dengan bertaburannya merk-merk terkenal yang membuat ceritanya jadi lebay.