Dua putra keluarga Jang yang terpisah bertahun-tahun lalu, sekarang harus bertemu kembali untuk mendengarkan wasiat Ayah mereka yang meninggal dunia.
Jang Min Ho terlahir sebagai anak dari istri yang sah, hidup serba berkecukupan di Indonesia. Sementara itu, Jang Min Hwan terlahir sebagai anak dari seorang pelacur, dan hidup miskin di Korea.
Demi mendapat segala kekayaan keluarga Jang di Indonesia, dua putra keluarga Jang harus menyanggupi segala permintaan ayah mereka di dalam wasiat, termasuk tinggal bersama di rumah keluarga Jang. Kehadiran Dena, anak gadis kepala pelayan yang juga adalah teman masa kecil mereka, membuat mereka sejenak bisa melupakan segala masalah itu.
Walaupun begitu, rasa dendam, sakit hati, dan masa lalu yang pedih membuat kedua kakak-beradik ini lebih mirip seperti orang asing. Di saat mereka akhirnya merasa sudah berhasil melewati masa itu, nasib berkata lain.
Nasib. Ketetapan Tuhan. Sesuatu yang tidak bisa diubah dengan tangan manusia.
Bagaimana Jang Min Ho dan Jang Min Hwan menghadapi nasib mereka? Sanggupkah mereka merubahnya?
1. Me & My Prince Charming (Puspa Swara, 2005) 2. Summer Breeze (Puspa Swara, 2006) 3. Duhh... Susahnya Jatuh Cinta...! (Tanda Baca, 2006) 4. Miss-J (Tanda Baca, 2006) 5. High School Paradise (Puspa Swara, 2006) 6. Fight for Love! (Puspa Swara, 2007) 7. High School Paradise 2nd Half: Love United (Puspa Swara, 2008) 8. The Truth about Forever (Gagas Media, 2008) 9. 17 Years of Love Song (Puspa Swara, 2008) 10. The Shaman (Gagas Media, 2008) 11. FATE (Authorized Books, 2010) 12. Our Story (Authorized Books, 2010) 13. Infinitely Yours (Gagas Media, 2011) 14. Oppa & I (Penerbit Haru, 2011) 15. I FOR YOU (GagasMedia, 2012) 16. Best Friends Forever: High School Paradise Golden Goal (Puspa Populer, 2012) 17. With You (GagasMedia, 2012) 18. After School Club (Bentang Belia, 2012) 19. Oppa & I: Love Missions (Penerbit Haru, 2012) 20. The Chronicles of Audy: 4R (Penerbit Haru, 2013) 21. Oppa & I: Love Signs (Penerbit Haru, 2013) 22. The Chronicles of Audy: 21 (Penerbit Haru, 2014) 23. INTERTWINE (Penerbit Haru, 2015) 24. The Chronicles of Audy: 4/4 (Penerbit Haru, 2015) 25. Apa Pun selain Hujan (GagasMedia, 2016) 26. The Chronicles of Audy: O2 (Penerbit Haru, 2016) 27. Momiji (Penerbit Inari, 2017)
Hmmm..pertama kali liat covernya, jujur...aku nggak tertarik.. pas baca sinopsis di belakangnya, jujur...aku rada skeptis(krn aku pernah baca buku sejenis dan harus menelan kekecewaan bhw akhir ceritanya yg sangat klise) Aku mulai buka review di web..banyak yang bilang buku ini bagus. So..aku kemaren siang ke toko buku dan dari sekian banyaknya buku yang bertebaran, mataku langsung tertumbuk pada satu buku ini. Selembar dua lembar kubaca. Dari awalnya yang nggak tertarik, berubah seratus delapan puluh derajat begitu membaca lembar kelima..keenam..dst.. Aku sebenarnya penggemar Kdrama, tapi terus terang aku nggak akan langsung berpendapat subyektif mengatakan 'Aku suka banget novel ini' hanya gara-gara ceritanya yang bersetting kebudayaan Korea. Ok..aku sekarang akan mengatakannya, jujur..Wow..daebak!! Jjang! Two thumbs up deh buat Orizuka! Ceritanya mengalir lincah..sangat alami... membuat aku betah membaca hingga selesai, dan..aku baru sadar..jam sudah menunjukkan pukul lima dini hari!!hahaha... karakter Jang Min Hwan mengingatkanku pada Hwang Tae Kyung-nya Jang Geun Suk dalam You're Beautiful. Judes, galak,harga dirinya selangit, tapi sebenarnya rapuh dan sama2 dikecewakan oleh sang ibu. wah bener2 cocok deh. hahaha.. So..nggak rugi deh aku kemaren beli buku ini. Orizuka sshi, i noveleul jeongmal johahae yo! hohoho maaf kalo salah. cuma minjem kata2nya Dena..kekeke XD Komawoyo! Annyeong.. ^o^
Fate. Saya baca hampir tiga bulan lamanya. Sempat berhenti saat ramadan kemarin, dan baru lanjut dua hari lalu. Hehehe.
Fate ini terbit tahun di mana fanfic korea mulai populer di Indonesia. Jika saya baca saat itu, pasti lebih dari tiga bintang saya berikan. Karena masih ada euforia, dan saat itu saya masih kecanduan korea-an. Wkwkwk~ tapi sebenarnya, fate masih asik dibaca. Tema keluaga lebih menonjol. Antiklimaks menyelematkan saya dari rasa bosan di tengah cerita. Bahasa yang mengalir masih jadi senjata Mbak Orizuka. Walau ada logika yang tidak tepat saya tangkap lupa halaman berapa. Kalau ketemu lagi akan saya revisi. Hehehe.
Ini buku pertama dari penulis yang kubaca dan lebih bersifat coba-coba. Sinopsis yang kubaca di belakang cover sudah bikin penasaran, walau dalam proses membacanya tidak membuatku membaca dengan cepat. Karna ada beberapa bagian yang cenderung membuatku malas melanjutkan.
Terlepas dari begitu melimpahnya dialog dengan Bahasa Korea, yang sebagian besar kulewatkan :p, aku suka dengan cara penulisan kisahnya.
Jang Min Ho, anak tertua keluarga Jang, terlahir sebagai anak dari istri sah keluarga Jang dan menjadi 'putra mahkota' di rumahnya. Ia sangat disayangi keluarganya dan berprofesi sebagai jurnalis di luar negeri. Penampilannya bersahaja dan persis dengan ayahnya. Ia memiliki kemampuan magis untuk membuat orang lain menuruti keinginannya tanpa memaksa. Lebih kepada kharisma yang diturunkan sang ayah kepadanya. Segala kebaikan keluarga Jang seakan dianugrahkan untuk Min Ho.
Jang Min Hwan, anak bungsu keluarga Jang, terlahir sebagai anak dari seorang pelacur di Korea. Tidak pernah mengenyam pendidikan baik, dan harus membanting tulang untuk hidup di Korea. Kepahitan hidup sedari kecil, penolakan dari lingkungan telah membuatnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang rapuh di dalam namun terlihat keras di luar.
Adena, anak dari Gatot, orang kepercayaan Tuan Jang. Dena tinggal di rumah keluarga Jang dan sangat disayang oleh Tuan Jang. Ia berkuliah di jurusan Sastra Korea dan menjadi teman main Min Ho sekaligus menyimpan perasaan kepada tuan mudanya itu. Sayangnya, Min Ho hanya menganggap Dena seperti adiknya sendiri.
Hidup mereka bertiga pernah bersinggungan saat ketiganya masih kecil. Min Hwan dibawa pulang Tuan Jang dari Korea dan tinggal bersama Min Ho dan Dena. Mereka bertiga akrab dan menjadi teman sepermainan selama beberapa tahun. Namun ibu kandung Min Ho tidak pernah suka dengan Min Hwan yang merupakan anak tirinya, itulah sebabnya Min Hwan diusir pulang ke Korea.
Bertahun-tahun kemudian, Min Hwan dipanggil pulang dari Korea. Begitu pula Min Ho dipanggil pulang. Sang ayah, Tuan Jang tiada dan kedua kakak beradik ini kembali dipertemukan. Min Ho telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang berwibawa dan bersahaja, persis seperti sang ayah. Sementara Min Hwan kebalikannya, sangat kasar dan ketus. Min Hwan beranggapan sia-sia belaka dia kembali ke Indonesia, kalau bukan karena permintaan sang ibu di Korea. Min Hwan diharapkan mewarisi paling tidak setengah kekayaan Tuan Jang.
Hari pembacaan surat wasiat mengejutkan banyak pihak. Permitaan Tuan Jang hanyalah kedua anaknya tinggal dalam satu rumah bersama dengan Dena. Min Ho dan Min Hwan juga harus mengikuti perkuliahan kembali di Indonesia. Hal yang sulit untuk dituruti mereka berdua. Namun Min Ho yang lebih berbesar hati rela untuk meninggalkan pekerjaannya dan tinggal di rumah keluarga Jang. Sedangkan Min Hwan menurutinya karena permintaan sang ibu.
Lambat laun Dena berhasil mempersatukan kembali kedua kakak beradik itu. Hingga suatu hari Min Hwan mulai menyusup ke dalam hati Dena dan menggantikan posisi Min Ho. Sementara di sisi lain, Min Ho merasa cemburu dan tidak rela dengan kedekatan Dena dan Min Hwan. Saat mereka bertiga berusaha menata hati mereka masing-masing, tanpa sengaja Min Hwan mengetahui kenyataan yang ada di balik kelahirannya. Kenyataan yang pahit, yang membuat Min Hwan kembali ke Korea dan membuat Min Ho serta Dena menyusul guna menjemputnya kembali.
Berhasilkan Min Ho dan Dena membujuk Min Hwan? Apakah yang berada di belakang kelahiran Min Hwan? Bagaimana hubungan antara mereka? Siapa yang Dena pilih? Kamu wajib baca sendiri buku ini. :p
Walau aku cenderung tidak terlalu suka dengan buku-buku berlatar Korea karena cuplikan dialog yang tidak ada artinya, tapi dengan mengabaikan hal itu, buku ini oke banget! Awalnya cenderung membosankan, tapi pertengahan ke belakang seh oke. ;) Lucu membayangkan reaksi dari Min Hwan atas berbagai hal yang kita anggap biasa di Indonesia, misal, melawan arus atau menginjak gas saat lampu lalu lintas berwarna kuning. Buatku pribadi, karakter Dena sudah bagus, tapi entah mengapa karakter Min Hwan kenapa kesannya lemah banget ya? Sedikit-sedikit menangis, hey, dia lelaki! :)) Untunglah ada Min Ho yang selalu berhasil menenangkan Min Hwan... :p Sedikit geli membayangkan kedua kakak beradik yang berbeda ini saling memeluk dan bertangis-tangisan, macam remaja labil. :p
But overall, kamu wajib baca buku ini, tidak se-teenlit buku-buku berbau Korea lainnya koq. :p Happy reading!
aku mengutuki diriku sendiri yang sangat terlambat membaca buku ini. ==
Kisah ini menceritakan tentang keluarga Jang. Jang Dae Gwan memiliki dua orang putra, Jang Min Ho dan Jang Min Hwan. Min Ho adalah putra kandung dari istri sahnya, sedangkan Min Hwan adalah putra dari hasil hubungan gelapnya dengan seorang pelacur bernama Yeon Hee.
Min Hwan yang sempat tinggal bersama keluarga Jang di Indonesia tiba-tiba dipulangkan ke Seoul, tempat ibu kandungnya berada. Min Hwan sangat kecewa dan menyimpan dendam semasa kecil, apalagi ia sangat dibenci oleh istri sah Dae Gwan.
Setelah bertahun-tahun Min Hwan hidup sederhana dengan ibunya di Seoul, tiba-tiba keluarga Jang mengundangnya datang ke Indonesia karena namanya tertera pada warisan peninggalan ayahnya yang baru saja meninggal dunia. Karena ambisi ibunya yang menginginkan warisan itu, Min Hwan terpaksa pulang ke Indonesia dan tinggal kembali bersama kakaknya Min Ho di rumah keluarga Jang.
Min Hwan dewasa kembali dengan keadaan yang berbeda. Dingin, ketus, kaku, angkuh. Membuat seisi rumah memandangnya dengan heran. Min Hwan masih membawa dendam masa kecilnya, dendam yang selama ini ia derita. aku ini apa? bola ping pong? kalian mengambilku, lalu membuangku, sekarang mengambilku lagi?
Namun lama-kelamaan situasi berubah, begitu juga dengan hati dan sifat Min Hwan. Min Hwan yang dingin sedikit demi sedikit meleleh karena kehadiran seorang anak pelayan bernama Adena. Gadis yang ia sebut dengan Antenna itulah yang membuat Min Hwan bertahan di rumah itu. Min Hwan juga sudah bisa menerima Min Ho sebagai kakaknya setelah kesalahpahaman sedikit demi sedikit terungkap.
Cerita semakin kompleks karena Min Hwan yang menyukai Adena, mengetahui fakta bahwa Adena menyukai Min Ho sejak kecil. Begitu pula dengan Min Ho yang diam-diam juga memendam rasa pada gadis itu. Tidak hanya itu, rahasia-rahasia dibalik kisah kehidupan Jang Dae Gwan, Yeon Hee, dan Jang Min Hwan akhirnya terungkap. Nasib yang buruk ternyata bisa menjadi lebih buruk, namun nasib yang buruk ternyata bisa pula menjadi sebuah nasib baik. Bagian inilah yang membuat pembaca sangat penasaran.
after all, sejujurnya, aku sangat tidak setuju dan tidak menyukai cover buku ini. Covernya sangat kaku, tidak sama seperti isinya yang sangat seru dan kocak. Alasanku tertarik dengan buku ini tentu saja karena sinopsis dibelakang buku.
Aku bingung membayangkan tokoh siapa untuk menjadi seorang Adena,jujur saja sampai akhir cerita aku tak bisa membayangkan Adena secara jelas.
Namun aku memutuskan untuk membayangkan Super Junior Dong Hae sebagai Min Ho dan Super Junior Eun Hyuk sebagai Min Hwan ^______^
Selain karena aku penggemar EunHae, kurasa mereka mempunyai chemistry yang kuat sama seperti Min Ho dan Min Hwan. Karakter mereka juga cocok, Min Ho dengan mata teduh, tubuh kekar seperti gorila, juga hati yang lembut sama seperti sosok Dong Hae oppa ^__^ Min Hwan yang dingin dan kaku sebenarnya tidak sama seperti Eun Hyuk, tapi sifatnya yang terkadang jahil dan cengengesan, juga cengeng setidaknya tidak jauh berbeda dengan sosok Eun Hyuk oppa ^__^
Eun Hae is real! Hwan Ho is real! ^^
Karakter favoritku adalah Min Ho dan Min Hwan, jangan paksa aku untuk memilih karena aku tak bisa. Aku sangat menyukai keduanya, sama seperti aku menyukai Eun Hae ^^v
Buku ini mengajarkanku tentang apa itu nasib, cinta, persaudaraan, dan kekeluargaan. And success to be one of my favorite! Menutup buku ini sama seperti meninggalkan seorang sahabat baik yang merupakan tokoh-tokoh di dalamnya. Jujur saja aku masih sangat ingin membaca kelanjutan cerita Min Hwan, Min Ho, dan si Antenna ^^ Aku pasti akan merindukan cerita mereka :(
So, 5 stars actually for this great and wonderful story! Thanks Orizuka ^^
Marathon buku-bukunya Orizuka, hehehehe Ceritanya asik dan banyak adegan yang kocak khas Orizuka sebenernya, tapi dialog-dialog bahasa Korea dan footnote yang terlalu banyak itu bikin siwer @_@ Terus layoutnya agak bikin capek baca juga, font nya kecil-kecil. Not my favorite kalau dari Orizuka (atau apa karena aku emang gak terlalu suka yang Korea2an yah? Infinitely Yours juga aku gak terlalu suka), tapi kalau yang suka bacaan ringan yang Korea sih ini oke banget. Berasa nonton drama gitu deh hihi Saya kayaknya paling demen yang macem Audy 4R sama Miss J gitu. Kalau yang jenis-jenis I For You atau Summer Breeze temanya agak terlalu berat untuk novel komedi, mending ringan dan asik sekalian :D
pertama baca ini agak aneh aja dgn tokoh bernama adena...gak nasionalis bgt...segitu cintanya sama korea sampai" gak pernah denger lagu indonesia..(walaupun saya juga Kpop Lovers but still suka Gigi band,Noah)...tp..ya namanya juga novel..anything can happend,terserah sipengarangnya kali...hehe cerita awalnya lumayan boring,,tp mulai pertengahan jd melow mbacanya...sedih banget...tp untunglah gak sad ending...jd lumayannn gak sampe bw tisyuuu
This novel, it could be good and I tried to like it but in lots of parts I always end up frowning, 뭐야 이게? -____- The conflict has potential, but it failed to stir my emotion. The conversations are bizarrely flat and somehow unappealing. And the characters? Nah. Typical. Well the thing is I've read several novel with 'Korean fragrant' and I really like them, even there are cliches here and there, the whole package is loveable. But this one is... certainly not my slice of kimbap.
Pertama kali aku melihat cover-nya, aku merasa kurang tertarik. Cover-nya simpel, dan terkesan penuh misteri.
Tapi yang paling penting adalah warnanya PINK! Hehehe,
Tapi setelah aku pikir-pikir, cover-nya tentu akan lebih menarik kalau warnanya dark, dan hanya tulisannya yang pink :)
Awalnya aku agak shock waktu pertama kali melihat novel ini. Ternyata, novel FATE itu lebih tebal dari yang aku bayangin sebelum membelinya. Kayaknya ini novelnya Kak Ori yang paling tebel deh.
Inilah kali kedua Kak Ori menulis novel yang bercerita tentang Negara yang dia suka (IY adalah yg ke 3). Kalau dinovelnya yang ke-6, FIGHT FOR LOVE Kak Ori bercerita tentang Jepang, di novel yang ini, dia memutuskan untuk bercerita tentang Korea Selatan, dan karena itu, banyak banget istilah-istilah Korea yang bertaburan dimana-mana. Serasa melihat Drama gabungan antara pemain Indonesia dengan Korea, wkwk
E-hem, lanjut ke sinopsis.
Cerita dimulai dengan kemunculan dua pria keturunan Korea putera keluarga Jang yang masing-masing bernama Jang Min Ho dan Jang Min Hwan.
Mereka adalah dua saudara tapi beda ibu.
Walaupun mereka bersaudara dan menghabiskan masa kecil bersama, tapi kemudian mereka terpisah selama bertahun-tahun. Jang Min Ho, berumur 25 tahun, anak yang terlahir dari istri yang sah dan hidup enak dengan tinggal di Apartmennya di New York dan bekerja sebagai jurnalis setelah lulus S2.
Sangat berkebalikan dengan adik-nya, Jang Min Hwan, berumur 23 tahun, yang hidup merana di Korea Selatan karena lahir dari seorang pelacur. Hanya lulusan SMA dan bekerja sebagai penjual pakaian.
Tapi suatu keadaan membuat mereka bertemu kembali. Ketika tiba saatnya Jang Dae Gwan yang merupakan ayah mereka berdua meninggal dunia, kedua saudara itu kembali dipersatukan untuk mendengarkan wasiat ayah mereka tentang siapa yang berhak mendapatkan segala kekayaan keluarga Jang.
Sementara itu di tengah-tengah mereka ada seorang gadis, anak pelayan di rumah keluarga Jang yang bernama Dena. Gadis yang mengetahui segala hal tentang Jang Min Ho dan Jang Min Hwan di masa kecil, yang menyukai Jang Min Ho sejak kecil dan merindukan Jang Min Hwan yang dulu selalu disiksa oleh ibu tirinya di Indonesia. Dena jugalah yang menjadi saksi saat Jang Min Hwan kecil di buang kembali ke korea hingga hari kematian direktur Jang.Intinya, Dena sudah berteman sejak kecil dengan Jang Min Ho dan Jang Min Hwan.
Dan ternyata nama Dena masuk sebagai nama ketiga dalam surat warisan keluarga Jang sehingga dia juga diharuskan tetap tinggal di kediaman keluarga Jang untuk menjaga Min Ho dan Min Hwan.
Tapi Jang Min Hwan dan Jang Min Ho yang bertemu kembali bertemu setelah mereka dewasa jelas menjadi berbeda -dibanding waktu masa kecil, karena semuanya memang sudah nggak sama seperti dulu. Jika dulu mereka bertiga, Min Ho, Min Hwan, dan Dena bisa tertawa bersama sebagai anak kecil, sekarang satu sama lain lebih terasa sebagai orang asing karena adanya rasa sakit hati, kepedihan masa lalu, dan rasa dendam yang berkecamuk.
Min Hwan yang berencana untuk segera pulang ke Korea setelah mendengarkan isi surat wasiat itu, akhirnya mau tak mau harus membatalkan niatnya dikarenakan isi surat wasiat itu menyatakan bahwa Min Hwan dan Min Ho diharuskan tinggal bersama di rumah keluarga Jang di Indonesia hingga pewaris yang paling layak dapat ditentukan.
Min Hwan tidak mungkin kembali ke Korea dengan tangan kosong karena ibunya yang miskin pasti akan memarahinya sesampai di rumah apabila tahu bahwa Min Hwan sengaja pulang cepat ke Korea dan melepaskan kesempatan untuk menjadi pewaris harta Jang Dae Gwan.
Sedangkan Min Ho sendiri, juga tidak bisa begitu saja memberikan harta tersebut kepada Min Hwan -meskipun dia ingin- sebab jika ada salah satu yang mengalah, maka hartanya akan diberikan ke panti sosial bukan ke Min Hwan. Akhirnya, kedua pria ini meskipun satu sama lain saling tidak akrab dan sering sekali berkonflik, terpaksa harus tinggal satu rumah dan menjalankan semua yang dipersyaratkan oleh mendiang Jang Dae Gwan.
Dengan bantuan Dena, mereka merasa sudah mampu untuk melewati masa-masa sulit berdua. Tanpa di sadari, kehadiran Dena sedikit banyak membantu merekatkan hubungan kedua kakak-adik beda karakter ini.
Sayangnya... Ternyata nasib yang sudah digariskan berkata lain, kebenaran berbagai tragedi yang sudah berlalu puluhan tahun itu tiba-tiba terungkap dan menghancurkan lagi semua ikatan yang sudah terjalin sekarang. Ketetapan Tuhan yang katanya tidak bisa diubah dengan tangan manusia itu memporak-porandakan semua harapan yang terlanjur mereka bangun. Jang Min Ho, Jang Min Hwan, serta Adena.
Nah, di sinilah diaaa...!
Suatu rahasia besar.
Rahasia besar yang benar-benar tidak akan pernah disangka. Rahasia besar yang begitu pahit.
Penasaran apa rahasianya?? Yuk, mari baca sendiri..XD
KOMENTAR:
Beyond my expectations. (^__^)
Berhubung sebelum baca aku sudah tahu kalau novel ini lebih serius daripada novel2 kak ori yg sebelumnya, jadi aku harus mempersiapkan diri dulu sebelum bacanya. Aku ini memang bukan penyuka cerita yang berat2..entah kenapa. Yang sejenis metropop gitu aku juga nggak suka. Mungkin karena malas mikirnya kali ya?
Hum, kayaknya bukan deh. Pokoknya ya nggak suka aja.
Tapi karena ini karya kak orizuka, jadi dibilang bacaan berat atau pun nggak berat, tetep aja aku bakal baca novel ini. Rasa penasaran aku lebih mahal daripada rasa sebal aku baca cerita yang berat. Hahaha...
Makanya aku sempat menjadikan novel fate ini bantal hehehe, karena malas baca. Tapi karena rata2 temanku sudah pada baca...wahhh aku nggak mau dong ya ketinggalan. Akhirnya aku baca deh..
Dan Yay~! Ternyata ceritanya bagus! ^^
Storylinenya sama sekali nggak membosankan! Apalagi pemilihan cast2 yang tepat (Minho dan Minhwan) Wkwkwk, asyik deh bacanya!
Loh kenapa? Apakah ternyata ceritanya nggak berat?
Berat kok..berat.. Novel ini agak berat menurutku (dari sinopsisnya pun sudah kelihatan), dan karena agak berat itu lah, terus terang ada beberapa hal yang bener2 lost in translation. Maklum, otakku ini loh kalau sudah cerita yang berat2 susah hehe. Apalagi aku baca novel ini sudah lama banget, jadi maaf kalo seandainya sinopsis yg di atas ini rada ngaco. Hehehehe... Aku bener-bener udah nggak terlalu ingat detail2 ceritanya >.<
Walaupun nih novel berkesan agak berat, tapi kita masih bisa tertawa waktu Min Hwan yang angkuh mengerjai Dena, kita masih bisa tertawa terpingkal-pingkal ngeliat tingkah Min Ho dan Min Hwan yang kembali kuliah demi bisa merebut warisan walopun mereka udah tamat SMA bertahun-tahun yang lalu, atau saat kita membayangkan Dena yang mencibir Min Hwa habis-habisan gara-gara Min Hwan terlalu nyebelin.
Untuk pengenalan karakternya, aku tidak begitu sulit membayangkan karena sang penulis sendiri memang sangat (dan selalu) pandai mendeskripsikan karakter2 tokohnya. Kalau masalah image, karena kak ori sendiri sudah menjelaskan kalo dia terinspirasi dari Min Ho (SHINee) dan Min Hwan (FT Island), itu lumayan sangat membantu, jadi aku nggak susah lagi untuk mencari2 imagenya hehehe. Apalagi Minho itu aku kenal *baca: tahu* banget, karena aku salah satu penggemar SHINee. Biasku, Lee Taemin! #plak. Info nggak penting
Tapi jujur, kadang ada kalanya aku merasa sulit membayangkan Min Hwan Ft Island xDDD. Aku lebih sering memakai sosok Hayami Mokomichi sbg Min Hwan buahahahahahaha XD <--- Sumpah ini gak bohong.
Sementara kalau Choi Minho memang sudah PAS banget menggambarkan sosok Jang Min Ho :D
Masih soal karakter, tadinya sempet bingung. Kalo Dena trus bayangin siapa? Diri sendiri? Tapi aku bukan manusia yang seperti Dena. Hmmm.. Pas udah baca-baca-baca, alih-alih kayak Dena, aku malah merasa diri aku sangat mirip sama Jang Min Ho! Wakakakak....
Mulai dari prilaku, hobi dan pemikiran rasa-rasanya aku mirip minho.Bahkan minuman kesukaan juga sama loh!! susu cokelat yang super manis! *takjub sendiri*
Tau deh tuh kalau Shio. XD *kalau sampai Shio kami pun sama...wah ini bener2 patut dipertanyakan*
Akhirnya dengan berat hati aku putuskan, Dena adalah sang penulis sendiri. #plak. bisa2 dicekek kak Ori hehe
Sebenarnya sih aku cukup familiar dengan karakter yg kayak Dena gini sich ... Cewek periang dan mandiri, kayaknya selalu ada di novel-novelnya kak Orizuka. Jadi, siapa lagi cewek ini kalo bukan penulisnya sendiri? XD wkwkwk ..
Melihat Dena jadi teringat Kana *sosok gadis di novel kak Orizuka yg The Truth about Forever*. Mereka nyaris sama sifatnya. Waktu baca Kana, aku ngebayangin sosok kak Ori juga XD
Eh..baru nyadar...di novel kak ori yang 17 years of love song, nama Tokoh gadisnya Nana. Berima ya?? Nana, Kana, Dena. XDD
Sebenarnya itu Nana juga mirip sama Kana dan Dena -menurutku, cuma karena Nana itu punya kekurangan, yg menyebabkan dirinya minder, makanya kesannya jadi beda. Coba kalau Nana itu sempurna kayak Dena dan Kana, aku yakin mereka bertiga akan mirip.
Oh iyaaa!!! *baru keinget*. REINA! Karakter gadis di Summer Breeze! Posisinya di dalam cerita sama dengan Dena. Dan sepertinya sifatnya juga rada mirip sama ketiga gadis di atas.
Jadi, Reina, Nana, kana, dan Dena.
Sekarang aku bertanya2...kak Ori ini pencinta kata 'NA' ya? O.o #abaikan.
Dan ngomong2 soal Summer Breeze, karakter Min Hwan di sini agak mirip sama Ares di Summer Breeze, cuma Min Hwan ini lebih.. uhm.. manusiawi? *tidak bisa menuliskan dengan kata2 hehe*
Dan kalau saja dari awal Orion (kakak kembarnya Ares) dan Ares akur, dan Orion tidak begitu kerasnya mempertahankan cintanya, aku rasa Min Ho pun ada kemiripan sama Orion.
Ohh...aku mulai melenceng lagi dari pembahasan -__-"
Oke, kembali ke Fate, membaca klimaks dari novelnya Kak Ori ini aku sampe dibuat bertanya-tanya sendiri. Kapan rahasia demi rahasia yang dibongkar itu berakhir ya? Kayaknya ada aja yang belum kebongkar dan ngebuat syok,
Jujur ini novel kak ori yang pertama yg bikin otak aku harus berpikir keras, karena harus menduga-duga ini dan itu.
Di sini kak Ori benar-benar cerdas menulis ceritanya!!
Masalah yang di depan, akan terasa hampir selesai ditengah tapi begitu masalah di tengah serasa mau selesai, muncul lagi masalah yang lebih besar yang harus ditangani sampe ke bab terakhir.
Aku sampai nganga sendiri. Di luar dugaan ternyata aku ketipu sama sinopsisnya!! Karena masalahnya ternyata tidak sesederhana yang di sinopsis ituuu!!
Hehehe...Hehehe,, jadi... seharusnya bintang ***** untuk novel ini.
Tapi gini, karena aku selalu menilai bintang itu dari -seberapa seringnya aku membaca novelnya-, maka rasanya tidak adil kalau aku kasih 5 bintang. Tidak adil untuk novel lain yg aku kasih bintang 4 dengan alasan yg sama dengan novel Fate ini XD
Fate ini dari segi ceritanya menurutku mestinya 5 bintang. Tapi karena aku jarang membacanya ulang, paling aku cuma membaca ulang di adegan2 yg aku suka saja...so...
Terpaksa aku kasih bintang 4 aja untuk Fate XD
Anggaplah satu bintang -yang hilang itu- untuk bayaran atas ketidak jelasannya cerita ini di beberapa bagian.
Pertama, itu buku Ramayana apa hubungannya dengan ceritanya? Aku pikir pas kemunculan buku Ramayana ini, ada lah sedikit berhubungan dengan ceritanya. Ternyata nggak ada... Jadi-jadi..kenapa harus buku Ramayana, kak Ori? Masa iya sih nggak ada alasannya?
Kedua, soal Dena. Aku masih bertanya-tanya sampai sekarang, apa ya alasan nama Dena dimasukkan dalam wasiat. Masa namanya masuk, tanpa alasan? O.o
Apakah karena tuan Jang memang sudah tahu kalau Dena akan menjadi bagian dari keluarganya? *baca: calon menantu* #dikeplak XD
Atau mungkin karena tuan jang memang sudah menganggap Dena sebagai bagian dari keluarga dan sudah seperti anak sendiri??
Atau... apakah karena Tuan Jang mungkin sudah tahu kalau Minho sudah menganggap Dena layaknya saudara??
Atau....
Nah kan..karena kak ori nggak kasih penjelasan, aku jadi nebak2 sendiri hehehehe
Itu doang sih heheh. Jadi anggaplah kurang nya satu bintang itu untuk membayar kurangnya kejelasan masalah di atas XD
Btw, Good Job Kak Ori.... I love this story!!
Jujur, sama seperti waktu baca Summer Breeze, novel ini sukses menggoyang emosiku...!! ><
ya tuhan..rasanya aku nggak kuat untuk melanjutkan pas sejak munculnya si buku ramayana itu dan etc..etc..*maksudnya kemunculan2 yg lain*
Rasanya sejak itu aku mau teriak.. "Ya allah...ya tuhan...apa kah masih kurang cobaan yang engkau berikan pada Min Hwan??? Masih kurang??? Masih?? Kenapa sih tega-teganya... Ya Tuhan!!"
Rasanya aku mau ngamuk, dan mau nangis.. Walopun aku nggak sampe nangis meler-meler kayak pas baca 17 years of love song dan Summer Breeze, tapi tetap aja ini rasanya lebih sakitttt daripada pas baca 2 novel itu.
Rasanya pengen ngamuk. Tapi mau ngamuk sama siapa? Sama Jang dae Gwan ?? Jelas nggak mungkin. -__-"
Sama penulisnya?
Hehehe...
Tapi untungnya rasa sakit dan kesalku terbayarkan dengan endingnya. Huft...jadi nggak jadi ngamuk :p
oh ya satu lagi, aku kok keberatan ya nama Lee Dae Hae disebut2 di sini :/
Aku suka sih sama hal itu. Maksudnya candaannya. Han Chae Young, Hyeon Bin dan Song Hye Gyo. LOL
Tapi kok ya agak keberatan gitu ya pas nama Lee Dae hae? Kenapa nggak kim tae Hae aja kak Ori? XD
Trus.trus..di sini kan Minho sukanya sama Han Chae Young ya? Kenapa nggak kim tae Hae aja? Kan sosok aslinya (choi minho) memang suka sama tipe2 cewek kayak Kim tae Hae. *jadi ingat waktu minho bilang: tipe wanita idealku yg seperti kim tae Hae XD*
Saking pengennya sama Kim Tae Hae..waktu nama Lee Dae Hae disebut2 aku malah yg terbayang2nya Kim Tae Hae..wakakakak XD
Judul:Fate, saat nasib mempertemukan kita Penulis: Orizuka Penerbit: Authorized Books Jumlah halaman: 293 hal.
Rasanya sudah lama saya tidak menyentuh keyboard laptop dan menulis, selain tugas-tugas kampus tentunya. Dan kali ini...rasanya begitu menyegarkan ketika saya bisa dengan leluasa menulis review tentang buku-buku yang telah saya baca. Untuk kali pertama, saya ingin mereview buku dari salah satu penulis muda Indonesia dengan karya terbarunya: Fate, saat nasib mempertemukan kita. Setelah beberapa lama bergulat dengan rasa iri karena hanya bisa 'membaca' karya Orizuka ini dari beberapa review teman, akhirnya...saya bisa juga turut mencicipi gegap gempita dari semua yang telah rampung membaca Fate. Menurut saya, tidak sia-sia bagi semua yang menunggu dua tahun untuk menikmati karya Orizuka ini, karena ada banyak kejutan di dalamnya dan saya bisa melihat bahwa Orizuka cukup matang dalam mempersiapkan novelnya yang mulai meninggalkan dunia remaja dan memasuki dunia dewasa. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pemilihan tokoh-tokoh dan plot cerita, dua hal yang selalu saya perhatikan dari sebuah novel (plus gaya bahasa dan penceritaan tentu saja), karena itu, ijinkan saya memulai review ini dari karakter-karakter yang ada di dalamnya.
Main characters:
1. Adena (20 tahun, kalau tidak salah, ternyata salah...yang bener 21 tahun, sudah dikonfirm oleh penulisnya sendiri) Saya bisa mengatakan bahwa karakter ini adalah tipikal karakter yang ada di hampir setiap karya Orizuka: seorang gadis polos dengan energi dan kemauan di atas rata-rata, keras kepala, pantang menyerah, ceria dan komikal. Tidak terlalu banyak perubahan dalam mengembangkan karakter perempuan, dalam sosok Adena saya juga menemukan banyak kesamaan dengan sosok Kana dalam The Truth About Forever (TTAF). Satu hal yang saya suka dari sosok Dena (atau lebih tepatnya bagaimana Orizuka mengembangkan sosok Dena) adalah dia tidak dengan mudah mengalihkan hatinya, setidaknya ada proses yang membuat pembaca tidak terkaget-kaget sewaktu membalik halaman demi halaman.
2. Jang Min Ho (25 tahun, kalau tidak salah...err...dan semoga saja tidak salah) Putera pertama dari keluarga Jang yang mungkin kalau benar-benar ada di dunia nyata akan mudah memikat siapapun di sekitarnya, dengan sikapnya yang dewasa dan baik hati--walaupun sedikit manja...(dari minumannya; susu cokelat yang super manis dan harus dibuat sendiri oleh Dena), Orizuka membawa Min Ho nyaris sempurna. Membuat saya teringat pada sosok Orion dalam Summer Breeze (SB). Ada banyak kesamaan di antara mereka, terutama sifat baik hati dan beberapa sifatnya. Mungkin bisa dibilang kalau Min Ho adalah versi Korea dan dewasa dari Orion. Tapi ada perkembangan dalam cara Orizuka menciptakan tokoh protagonisnya, yang membuat dugaan saya patah sewaktu membaca.
3. Jang Min Hwan (23 tahun, kalau Min Ho tidak salah...hitungan umur Min Hwan tentu benar) Sosok yang keras kepala dan selalu melihat dunia dari kacamatanya sendiri, dan hanya mendengar apa yang ingin dia dengar. Dan kalau dicari persamaannya dari beberapa karakter ciptaan Orizuka, sosok Min Hwan adalah perpaduan antara sisi kocak Sid dan Ares yang keras kepala. Dan di antara ketiganya, sosok Min Hwan adalah yang mengalami perubahan signifikan. Seperti apa perubahannya? Saya tidak akan menceritakannya secara panjang dan lebar di sini. Silahkan saja, baca sendiri dan menemukan keistimewaan dari sosok Min Hwan.
SPOILER ALERT!! (Untuk yang tidak ingin merusak suasana sewaktu membaca, tolong....lewati saja bagian ini)
Selain tokoh-tokoh utama yang telah saya sebutkan di atas, sebenarnya ada banyak tokoh di dalam Fate. Mulai dari ayah Dena (Gatot), Sae Youn, Anton, Nicole, ibu Min Hwan, ibu Min Ho dan tentu saja tokoh yang membuat konflik dalam Fate: Jang Dae Gwan. Tapi di antara semua tokoh pembantu, saya paling tertarik dengan tokoh Dae Gwan yang hanya muncul dan terbentuk imagenya dari tokoh-tokoh yang lain. Sosok yang bijaksana, baik hati, sopan, pebisnis yang sukses, ayah yang baik, seorang lelaki yang menyayangi bawahannya...etc...etc....sosok Dae Gwan dibuat begitu sempurna, seakan-akan dia tidak memiliki motivasi dalam bertindak (berlainan dengan tokoh Yeon Hee, ibu Min Hwan). Tapi itu baru dari kesan karakter-karakter yang lain, saya sendiri meyakini bahwa Dae Gwan memiliki motivasinya, saat dia mempertahankan Min Hwan dalam warisannya. Tetap mengirim uang pada Yeon Hee walaupun dia mengetahui fakta sebenarnya. Tapi dalam pandangan saya, Dae Gwan juga memiliki motivasi dalam bertindak. Mungkin dia menyukai Yeon Hee yang cantik, dan jatuh hati padanya sewaktu mereka bertemu di atas kapal pesiar.Tapi sisi bijak Dae Gwan lebih bermain, sehingga dia mempertahankan image-nya (sesuatu yang akan disebut Carl G. Jung sebagai persona) sebagai seorang yang bersih dan suami yang setia. Namun untuk mempertahankan dan mengikat dirinya dengan Yeon Hee, dia menggunakan Min Hwan sebagai tali. Tapi yah, ini hanya hipotesa saya atas motivasi dari sosok Jang Dae Gwan.
Sementara untuk plot....mau tidak mau saya akan membandingkan (sekali lagi) Fate dengan karya-karya Orizuka sebelumnya, terutama TTAF dan Seventeen Years of Love Song (SYoLS) yang sama-sama menggunakan settng YA (Young Adult). Dibandingkan dengan dua karya sebelumnya (TTAF n SYoLS), saya menilai plot dalam Fate lebih matang dan baik dalam menciptakan twist serta plot-plot tersembunyi yang membuat saya menahan nafas, tertawa, nyaris menangis sampai termangu (terutama di bagian terakhir). Berkali-kali Orizuka mematahkan dugaan saya, membuat saya, dan saya yakin siapapun, akan terus membalik halaman dan terjaga untuk menyelesaikan Fate. Namun, ada satu kekurangan yang membuat saya beberapa kali tersandung saat menikmati Fate, dan salah satu alasan kenapa saya tidak menyebut novel ini sebagai novel dewasa, melainkan YA. Sebuah fase di mana Orizuka mulai meninggalkan dunia teen, tapi di saat yang bersamaan, dia masih menginjakkan kakinya di sana. Adalah penggunaan bahasa yang teen dan ekspresif. Saya tidak menentangnya, karena di satu pihak saya berpendapat bahwa mungkin memang seperti itulah gaya bercerita seorang Orizuka--dan ini bukan berarti sesuatu yang negatif. Tapi kalau boleh saya berpendapat, penggunaan bahasa teen yang ekspresif itu ada baiknya dibatasi dan hanya digunakan dalam percakapan antar tokoh, atau mungkin batin salah satu karakter. Bukan dalam penceritaan. Tapi sekali lagi, ini hanya bagian dari pendapat saya :)
Satu lagi kelebihan dari novel ini adalah...tambahan glosarium di belakang yang menjelaskan tentang bahasa Korea, nyaris sama sempurnanya dengan sebuah kamus. Saya juga jadi mengerti perbedaan antara akhiran --i dan --a dalam bahasa Korea di akhir nama seseorang. Kamsahamnida, Orizuka-ssi.
Berikutnya...tentang cover dan sinopsis di back cover. I like both. Nyaris memiliki suasana yang sama seperti TTAF dalam cover, saya yakin Fate bisa menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Seperti sinopsis di bagian belakang novel yang membuat siapapun penasaran dan membaca isi Fate sampai tuntas.
ini novel ketiga tentang korea karangan orizuka yang aku baca. Sejauh ini sihh... yah karena pada akhirnya orizuka udah duluan mencuri hatiku untuk mengikuti karya-karyanya, jadi bagaimanapun isinya aku akan tetap setia mengikuti bukunya selagi masih bsia menemukan hehe.
Sejauh ini, entah kenapa novel bertemakan korea yang aku suka tetep jatuh di Oppa & I yang sudah terlanjur membuatku jatuh cinta dari semua segi. Alur, setting, dan yang paling penting karakternya. Sekarang saja aku tengah menunggu buku ketiganya dan siap membelinya kalau sudah keluar. Buku kedua tentang korea yang ditulis orizuka adalah Infinite yours, bagus, tapi nggak terlalu berkesan. Aku nggak kecewa sama apapun, aku hanya nggak suka sama alurnya yang bercerita tentang kejadian selama beberapa hari dan jatuh cinta. nggak salah, cuma jatuhnya jadi biasa aja. Eh, kok jadi nge-review buku lain sih?
Balik ke Fate. Buku ini juga nggak salah, dan ceritanya juga bukan kisah cinta beberapa hari jadi sebenarnya harusnya bisa bikin aku jatuh cinta. Gaya ceritanya juga masih kesukaanku, beberapa diselipkan kata-kata korea jadi secara gak sadar aku jadi kerasa kayak belajar bahasa korea sambil niruin logat-logat orang koream. Tapi lagi-lagi buku ini jatuhnya bagus aja, cuma nggak terlalu wah. Aku hampir nggak deg-degan untuk semua konflik, cerita, dan adegan di semua bagian buku ini. Nggak salah emang, tuh ceritanya kan dominan ke kisah keluarga daripada kisah cintanya. Tapi entahlah, kenapa di tengah-tengah aku maha bosen sama ceritanya yaa..
Alurnya sebenernya bagus, komplek banget malah. Seorang anak laki-laki bernama Min Hwan yang dapet kesialan bertubi-tubi sampai ceritanya berakhir. Nggak ada yang mengecewakan sama endingnya, emm... karakter Min Hwan juga aku suka. Yang nggak aku suka adalah ceritanya terlalu... emm... drama. Ditambah percakapannya yang dicampur bahasa korea. Aku suka kok sama bahasa-bahasa korea yang diselipkan, cuma habis bercampur sama alurnya jadinya beneran jadi kayak nonton drama. Nggak salaaaah.... cuma karena ini ditulis dalam buku jadi rasanya ada yang kurang, entah apa.
Ada beberapa bagian yang bikin aku menitikkan air mata tapi emosi yang aku dapet malah nggak sekuat di ceritanya oppa & I padahal sama-sama kisah keluarga dan lebih complicated ini malah. Sebenernya aku nggak pingin ngomong ini, tapi entah kenapa aku ngerasa ada beberapa part yang bikin aku bosen. Aku lupa bagian yang mana yang pasti ketika membacanya aku merasa ingin men skip ceritanya cepat-cepat.
Karakter dena di buku ini hampir sama dengan karakter cewek dan Infinite Yours. Nah lho, apakah jangan-jangan aku emang dasarnya nggak suka sama karakter ini ya? Yang udah suka sama cowok lain tapi perlahan beralih ke seseorang yang membuatnya terbiasa. Lagi-lagi nggak ada yang salah dong ya sama karakter model gini, tuh akhirnya kita tetep bisa lega karena dia tetep dipasangin sama tebakan kita awalnya. Tapi entahlah, karakter seperti itu terasa sangat plin plan dimataku, mudah bingung, dan labil. Aku nggak bisa bersimpati ataupun jatuh cinta sama karakter ini, karena menurutku karakter yang terlalu ceria kayak dena ini terlalu baik walaupun di ceritanya dia seratus kali sering banget marah2. Walaupun pada akhirnya nggak gitu juga sih di novel ini karena dia setengah mati yakin kalau dia udah jatuh cinta sama cowok yang bener. Tapi yaah.. dasarnya aku emang lebih suka karakter-karakter jutek pendiem kayak Jae In, ataupun yang datar kayak Lyla di With You yang pernah berhasil kak orizuka ciptakan sampe aku jatuh cinta sama karakter cewek macam itu. Oh, kak Orizuka nggak salah, ini sama sekali bukan salahnya kak orizuka nyiptain karakter yang bukan favoritku. Namanya juga selera haha..
Pokoknya! Dena sama Min Ho ini bener-bener bikin aku kepikiran sama Infinite Yours meskipun beda. Yaa.. beda sih ya..
Kalo kisah keluarganya malah bikin aku keingetan sama summer breeze. Bedanya kalo summer breeze itu kembar kalo ini kakak adek. Bagian samanya? Nggak ada sih. Konflik bahkan ceritanya sebenernya bedaaaaa banget. Tapi nggak tau kenapa hubungan sodara cowok-cowok itu bikin aku keingetan summer breeze aja.. duh, absurd banget ya perbandinganku ini.. Ceritanya drama banget, lucunya ada tapi nggak bikin ngakak, sedihnya banyak tapi nggak bikin sesenggukan. Aku juga nggak keberatan sama karakter Min Hwa yang cengeng, justru dialah satu satunya karakter yang menurutku paling unik dalam cerita ini dan satu satunya alasan kenapa aku bisa bertahan sampai akhir, terlepas karena orizukanya lho.
Daaann... kalo untuk hiburan, buku ini cukup menarik kok di baca. Mungkin akan jauh lebih menyenangkan kalau kita bisa membacanya tanpa terbatas waktu seperti ketika aku menikmatinya karena buku ini hanya sekedar buku rentalan hmm..
Pada masa pandemi, saya memutuskan untuk membeli buku bekas sekaligus melengkapi koleksi saya dengan penulis orizuka. Bersyukurnya koleksi saya terpenuhi di tahun ini. Fate dan The Shaman telah nangkring di rak buku.
First of all, saya lumayan kaget melihat cover novel Fate ini berwarna pink. Sangat tak terduga, beneran deh. I have no clue what it's supposed to be karena saya jarang mampir ke blog mba Okke (Orizuka) akhir-akhir ini, jadi nggak tahu design covernya kayak apa. Atau emang nggak pernah di bocorin sama mba Okke ya? Saya lupa, pokoknya saya nggak pernah lihat. Jadi waktu nunggu paket datang saya degdegserr penasaran sama covernya. Yang jelas saya kaget. Untunglah soft pink bukannya shocking pink. Kalau enggak saya bakal shock beneran. Huehehe.
Second of all, terlepas dari warna pink covernya, saya suka sekali dengan design Fate kali ini. Sederhana, nggak banyak design ruwet atau motif. Cuma ada gambar untaian maedeup (kesenian menyimpul korea) dan ada tiga lambang shio kelinci, ular, dan kerbau tergantung di bawahnya. Saya yakin itu gambar strap handphone buatan Dena. Sekaligus merepresentasikan filosofi judul Fate (Nasib) yang menghubungkan seluruh karakter dalam novel ini.
Kemudian, saya senang melihat perbedaan novel kali ini dari novel Orizuka yang sebelumnya. Kalau melihat perbandingan tebal buku dan besar font Fate ini, jelas Fate lebih unggul dalam plot. Ukuran fontnya kecil tapi bukunya tebal, yang artinya cerita dalam novel ini bakalan panjang dan lama. Setelah saya baca ternyata hasilnya seperti yang di harapkan dari novel yang digodok selama dua tahun. Sangat memuaskan!
Plotnya tak bisa di tebak. Ketika pertama kali membaca sinopsisnya saya pikir ending tokohnya bakalan tipikal kayak tokohnya Orizuka di Summer Breeze dan The Truth About Forever (yang udah baca pasti tahu gimana ending para tokohnya), ternyata dugaan saya meleset jauuuh, dan lebih jauuuuuuh lagi ketika saya baca bab terakhir. Alurnya enak, teratur dan runut, di akhir babak ada alur maju-mundur yang ternyata bikin novel ini tambah unik dan saya kagum karena Orizuka berhasil meramu dua masa dengan halus dan nggak terasa kaku.
Kalimat-kalimatnya oke, bukan kalimat padat nan efektif lho, justru percakapannya agak panjang, tapi sangat memuaskan dan nggak bertele-tele. Para tokohnya, seperti biasa, Orizuka piawai sekali menciptakan tokoh dan membuat mereka jadi berkali-kali lipat lebih hidup daripada yang sudah hidup saking detil dan telitinya menjabarkan tiap karakter.
Untuk gaya bahasa Orizuka kali ini berubah lagi dari novel The Truth About Forever. Dalam Fate saya kembali menemukan gaya mba Okke seperti di Miss-J yang sangat saya sukai itu, gaya bahasa semi-baku yang rapi tapi keren itu lho, yg bikin saya jatuh cinta setengah mati untuk pertama kalinya pada penulis Indonesia. Namun sayangnya dalam Fate ini bahasanya lebih baku lagi dan hampir mirip novel terjemahan tapi tetep nggak terasa kaku sama sekali karena alurnya yang menghanyutkan. Bisa di mengerti karena latar belakangnya kan budaya korea dan banyak istilah korea yang ikut mampir jadi kalau mirip terjemahan ya nggak bisa disalahin juga. Semoga lain kali masalah gaya bahasa semi-bakunya di lumerin dikit biar enak dibaca kayak Miss-J ya.
Karakter yang menonjol disini ada 3 orang (Adena, Jang Min Hwan, Jang Min Ho). Tapi saking menonjolnya saya sampai bingung menentukan siapa tokoh utama disini. Mulai dari Dena yang ceroboh dan kehilangan rasa nasionalisme karena sangat korea daripada orang korea. Min Ho yang bijaksana dan memiliki kepribadian yang bikin iri seperti ayahnya dan pandai menyihir Min Hwan agar adiknya percaya bahwa segalanya mungkin. Min Hwan yang punya mulut berbisa tapi hatinya ternyata sangat sensitif, sangat lucu dan charming. Nicole yang cerewet dan baik hati membuat Dena maupun saya sendiri susah membencinya. Bahkan tokoh almarhum Jang Dae Gwan sang ayah pun terlihat hidup dan selamanya berkharisma walau hanya dikisahkan lewat percakapan para tokoh lainnya. Semuanya oke punya kayak nama penulisnya, mba Okke. Haha.
Anehnya, meskipun latar belakang budaya korea dalam novel ini sangat kental, saya sedikit pun nggak merasa dibawa nonton film korea seperti yang saya rasakan saat membaca Summer in Seoul. Entah kenapa, saya malah merasa kisah ini bukan sekedar film lagi, tapi sangaaaat nyata. Seolah olah saya ikut mengalami sendiri dan larut di dalamnya. Bukan sekedar cerita superficial. Yang mana saya yakin bagian dari charmnya mba Okke.
Selain itu untuk pertama kalinya saya merasa puas sekali ketika membaca novel. Fate ini selain plotnya yg oke, alurnya yg runut, dan karakter tokohnya yg tak terlupakan, endingnya yang tak terduga dan tak bisa ditebak, ternyata bisa bikin saya merasakan 'sesuatu' yg beda. Dan pertama kalinya saya merasa lega dan tak ada sebersit pun rasa penasaran atau bertanya-tanya setelah menutup novel.
Fate Book Review Judul: Fate – saat nasib mempertemukan kita [New Edition] Penulis: Orizuka Penerbit: Authorized Books Halaman: 297 hlm Tahun terbit: 2012
Well, saya dipermainkan oleh mbak Orizuka lagi. Hehehe...dengan sebuntel kisah yang [lagi-lagi] membuat saya bisa tidak tidur selama semalam penuh. Setelah Infinitely Yours, Fate membuka mata saya lebar-lebar tentang banyak hal. Dan ini point yang saya dapatkan dari membaca semalam. Fate kisah yang mempertemukan persaudaraan dengan cara yang luar biasa sulitnya...
Kisah Jang Min Ho dan Jang Min Hwan yang begitu pelik. Sangat pelik, hingga membuat penulisnya harus memberikan satu per satu clue pada pembaca untuk membawa mereka kepada puncak klimaks emosi saat membaca kisah dua saudara senasib ini. Dari segi ide cerita, Fate sangatlah mencolok...tidak hanya menghadirkan konflik keluarga yang rumit namun juga konflik perasaan yang lebih pelik dari kisahnya sendiri. Seolah-olah, setiap kali satu tokoh merasakan rasa sedih dan senang, pembaca bisa merasakannya. Mbak Orizuka berhasil menyatukan kehidupan Jang Min Ho dan Jang Min Hwan dengan pembaca. Untuk yang satu ini saya tidak bisa membagi info lebih lanjut, kalian harus membacanya!
Karakterisasi yang sangat detail namun tidak deskriptif. Inilah yang saya suka dari sebuah novel. Saya menyukai gaya penulisan yang tidak menjelaskan, namun menunjukkan bagaimana karakter dan sifat-sifat tokoh di dalamnya dengan ungkapan kata-kata tokoh itu sendiri. Dengan perilaku mereka, hal-hal yang terjadi di sekitar mereka, tanpa harus menjelaskan bahwa tokoh ini blaa..blaa..blaa... Cara seperti novel Fate ini lebih berkesan dalam di hati dan membuat siapapun pasti membayangkan bagaimana bila tokoh dalam Fate benar-benar ada.
Jang Min Ho. Sosok laki-laki dan kakak yang kuat, tenang dan penyayang yang memiliki ketakutan akan kehilangan adik-adik yang dimilikinya. Min Ho, bisa dibilang menjadi sosok sempurna karena dia kaya, tampan dan pintar. Namun siapa sangka bila nasib berkata bahwa kehidupannya tidak seindah dunia dongeng...Min Ho tetap sosok kakak yang memiliki sihir ampuh untuk meluluhkan hati, Jang Min Hwan, adiknya.
Jang Min Hwan, kasar, tak punya hati, dan menyebalkan...seperti yang dikatakan Adena tentang Min Hwan. Sosok Min Hwan menjadi yang paling sentral di kisah Fate ini. secara semuanya bersumber dari dirinya. Laki-laki ini sungguh istimewa dengan segala kenyataan pahit hidupnya yang harus dia terima. Pesonanya sebagai penderita sindrom kelebihan rasa percaya diri ini tak ayal membuat Adena harus kalang kabut untuk mengakui bahwa dia juga menyukai pemuda ini. dari caranya memperlakukan Adena....oh sungguuuuh, Min Hwan adalah pemuda kasar yang melakukan perhatian melebihi yang dia duga. Min Hwan berhasil mengambil hati Adena dan tentu saya! Oh, man...for times I’m fallin in love with an imajinary guy...and he’s a fiction character...just wondering how if I can meet a guy like Min Hwan... He could make my heart warming before it getting messed badly...dia menyentuh tepat dimana seseorang tidak bisa menyadari perhatian besar yang dia tujukan sehingga membuat orang baru menyadari bahwa kepergian Min Hwan sangat menyiksa, itu berhasil Min Hwan lakukan pada Adena...ada saya akui terjadi pada saya... HAHAHAHAA...
Adena. Gadis ini tipe yang ngangenin dan enak buat dikerjain. Setidaknya itu bagi Min Hwan, tapi bagi Min Ho dia sosok adik yang dia sayangi. Oh, benarlah kata Nicole –kekasih Min Ho-bahwa Adena sungguh beruntung disayang dua Oppa... namun Adena juga menjadi kunci pada hubungan Min Ho dan Min Hwan...seandainya saja Adena tidak ada,,,bisa dibayangkan kisah Fate tidak akan sesemarak ini.
Saya tidak bisa berbicara banyak lagi. Fate is a must read book for everyone who wants to find a good moral lesson and a such as heartwarming love story. I gave 5 stars of 5.
Setelah berpisah bertahun-tahun lamanya, kakak-beradik Jang Min Ho dan Jang Min Hwan dipertemukan kembali dalam suatu bingkai kisah yang teramat memilukan. Surat wasiat atas kepergian ayah mereka, Jang Dae Gwan, untuk selama-lamanya lah yang memanggil Min Hwan kembali ke Indonesia. Keduanya harus mengikuti persyaratan yang diberikan mendiang ayah mereka untuk mendapatkan warisan. Tapi tentu saja tidak mudah bagi keduanya memenuhi serangkaian persyaratan yang diberikan oleh ayahnya. Terlebih dengan perbedaan status mereka yang dirasa begitu terlihat oleh Min Hwan serta kekerasan hatinya. Perselisihan lantas kerap kali ditebar Min Hwan.
Min Ho, merupakan putra pertama keluarga Jang yang berasal dari istri sah Jang Dae Gwan. Ia mewarisi hampir seluruh sifat ayahnya dan hampir sempurna dimata siapapun. Sementara itu, dilain pihak, Min Hwan merupakan putra kedua Jang Dae Gwan yang terlahir dari hubungan gelapnya dengan seorang pekerja seks di Korea. Ia sama sekali tidak mewarisi sifat dan rupa ayahnya, dan Min Hwan tahu itu. Menyadari perbedaan yang begitu terlihat membuat kekerasan hati Min Hwan semakin menjadi. Sebelumnya, ia merasa sakit hati dan dipermainkan dan dilupakan begitu saja oleh ayah dan kakaknya. Selain kedua kakak-beradik Jang, disebutkan pula peran dan bagian Adena, putri kepala pelayan sekaligus orang kepercayaan Jang Dae Gwan. Adena sendiri adalah teman masa kecil mereka. Melihat kesenggangan diantara keduanya membuat gadis yang dipanggil Dena ini ingin mempersatukan keduanya kembali seperti dahulu. Usahanya membuahkan hasil, keduanya kembali akur. Namun tidak untuk waktu yang lama, tidak lagi, hingga Min Hwan menemukan kenyataan nasibnya.
Orizuka kembali menyuguhkan sebuah novel ringan yang kali ini dibumbui dengan sensasi drama dan dikemasnya dalam 24 bab. Seperti yang telah disebutkan diawal, membaca Fate tentu megingatkan kita kembali dengan cerita-cerita drama korea. Dan seperti hal nya cerita drama pada umumnya, kisah yang dibeberkan didalam novel Fate ini agak rumit, berbelit dan umum, namun memiliki konsep cerita yang cukup jelas. Dengan gaya penulisan serta pemilihan kata yang menarik, Orizuka berhasil menghipnotis pembacanya memasuki kehidupan Min Ho dan Min Hwan secara terus menerus. Tidak hanya bercerita, Fate dapat menjadi teman belajar berbahasa asing yang mengasyikkan. Beberapa kalimat percakapan serta kata-kata yang umum dipergunakan di Korea lengkap dengan artinya tentu saja menghiasi novel ini. Novel ini bisa menjadi novel yang mengasyikan mana kala yang membaca adalah seorang pecinta hal-hal berbau Korea, namun untuk mereka yang tidak terbiasa dengan hal-hal berbau Korea agaknya akan sedikit kebingungan.
Orizuka sendiri terlahir dengan nama asli Okke Rizka Septania di Palembang sekitar 25 tahun lalu. Memulai kariernya sebagai penulis sejak tahun 2005, Orizuka telah menelurkan 14 novel serta 1 novel yang akan terbit akhir Maret 2012 mendatang. Fate, merupakan novel kesebelasnya sekaligus novel pertamanya yang mengangkat Korea sebagai setting-nya. Karya-karyanya selalu menjadi favorit bagi pembaca buku remaja, ia selalu berusaha mengangkat ‘isu’ kedalam bukunya, seperti salah satu bukunya yang berjudul The Truth About Forever. Karya lainnya, Summer Breeze (Puspa Swara, 2006) telah diangkat menjadi film layar lebar dengan judul yang sama di tahun 2008.
FATE adalah novel comeback Orizuka dalam dunia penulisan fiksi setelah dua tahun absen. Menyentuh kebudayaan dari negara Korea Selatan, Orizuka berusaha menyalurkan kecintaannya terhadap negara tersebut ke dalam sebuah karya indah tanpa melupakan jati diri sebagai penulis berkebangsaan Indonesia.
Berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang penuh komplikasi. Dikemas dengan nuansa penuh warna-warni etnik dan latar cerita kuat, meyakinkan bahwa buku ini cukup menarik.
• w •)/
Jang Min Ho dan Jang Min Hwan merupakan dua bersaudara yang telah terpisah bertahun-tahun. Mereka tidak pernah saling menjalin komunikasi sampai kabar kematian sang ayah, Jang Dae Gwan, membuat mereka harus bertemu lagi di Indonesia.
Namun segalanya tidak sesederhana itu. Keadaan hidup mereka yang sangat berbanding terbalik memunculkan masalah baru di tengah suasana duka. Jang Min Ho terlahir sebagai anak dari istri sah Jang Dae Gwan, hidup serba berkecukupan. Sementara Jang Min Hwan adalah anak dari seorang wanita penghibur, hidup susah dan luntang-lantung di Korea.
Demi mendapat kekayaan keluarga di Indonesia, dua putra Jang ini dituntut memenuhi segala permintaan ayah mereka dalam surat wasiat, termasuk tinggal bersama. Padahal hubungan mereka tidaklah baik, justru lebih mirip orang asing. Kemunculan Adena, anak gadis kepala pelayan yang juga teman masa kecil mereka, memang berhasil membuat keduanya kembali bersatu secara perlahan―tetapi, saat mereka akhirnya dapat menjalani hidup sebagaimana keluarga biasa, tibalah suatu hari dimana sebuah rahasia besar nan tak terduga menguak ke permukaan. Menghancurkan apa yang sudah diperbaiki. Menghancurkan harapan Adena untuk melihat Jang Min Ho dan Jang Min Hwan akrab sebagaimana zaman kanak-kanak mereka. Dendam itu muncul tak terperi.
Nasib. Ketetapan Tuhan. Sesuatu yang tidak bisa diubah dengan tangan manusia.
Tiga kalimat tersebut mewakilkan keseluruhan isi buku bergenre family/romance ini. Beragam intrik yang ditampilkan tanpa sempat diperkirakan, pasti memanja rasa penasaran kita hingga kisah menyentuh kata ‘tamat’. Klimaks tak hanya tertera di beberapa bab, namun sampai awal ending. Orizuka kemudian mengakhiri novel ini dengan paragraf penutup khasnya, yang berisi pesan moral berbungkus kesimpulan penuh makna.
Walau sedikit picisan, FATE layak menjadi pilihan tatkala sedang berbelanja. Gaya bahasa Orizuka yang lugas, to the point, dan anti bertele-tele, tidak akan membuat kening kita berkerut bingung. Sarkasme yang sering dilontarkan pun terasa amat ‘menyentil’ hati kita, seperti soal komentar pedas Jang Min Hwan akan kecintaan Adena terhadap Negeri Ginseng dibandingkan tanah kelahirannya. Karena sebagaimana kita ketahui, generasi muda zaman sekarang cenderung lebih menyukai budaya luar. Sehingga potongan peristiwa tersebut berhasil membuat kita berpikir, merefleksi diri dalam perenungan sederhana.
Novel ini cocok untuk kalangan remaja yang merindukan hadirnya karya fiksi berkualitas di kancah perindustrian buku Indonesia. Apalagi banyak nilai-nilai bisa terpetik dari rangkaian cerita ini, misalnya: berdusta maupun mendendam hanya akan membawa kesengsaraan.
So far, it's not my cup of tea, and that's why I gave only two stars.
Sebenarnya malu dengan umur yang sudah tidak lagi teen, namun apa daya cerita drama Korea sudah sangat merasuki diri saya membuat saya kepengen membaca novel yang sekilas mirip novel2 Ilana Tan ini. Dulu, saya cukup ‘apriori’ dengan teenlit, bukan karena bobot ceritanya, tetapi lebih pada gaya bahasa abege. Boro2 novel penulis Jakarta yang sudah tentu akan banyak dihiasi dengan ‘lo, gue’ dan bahasa khas Jakarte lainnya, yang local—Semarang saja saya malas membacanya. Tetapi yang ini ternyata berbeda. Bahasanya sangat formal termasuk terjemahan dari Korean ke Indonesian. I owe it all to my lovely niece yang memang doyan membaca apa saja, termasuk teenlit yang kemudian menularkannya pada saya. Pertama membuka lembar pertama novel bersampul merah jambu ini, saya sudah hampir langsung menutupnya karena bahasa pembuka yang sangat tidak baku dan ‘abege-like’, tetapi begitu membuka lembar berikutnya, saya terbelalak melihat rentetan ekspresi bahasa Korea lengkap dengan footnote terjemahannya. Sesuatu yang selama ini diam2 saya harapkan, kamus ringan bahasa Korea, ekspresi yang saya dengar dan (tidak) sengaja tirukan selama nonton drama Korea.
Ceritanya sih overall sangaaaattt Korea, mulai dari love triangle, pangeran kaya dan cewek dari kalangan biasa, setting indah (meski harus berimajinasi), hingga detil2 kecil khas Korea: makan kimchi dan ramen, cibiran kecil, tepuk jidat, dll. Yang lebih khas Korea lainnya adalah tidak adanya sosok antagonis yang menyebalkan, hampir semua karakter adalah protagonist tapi itu tidak mengurangi asyiknya membaca novel ini. Cerita inti adalah seputar dua kakak beradik lain ibu, Jang Min Ho dan Jang Min Hwa yang ‘terpaksa’ berjumpa kembali setelah terpisah selama sepuluh tahun. Mereka bertemu kembali untuk menghadiri kremasi ayah mereka, pengusaha kaya asal Korea yang berbisnis di Indonesia. Hadirnya Adena—putri kepala pelayan keluarga Jang menjadi pelengkap novel ini sehingga menjelma menjadi novel-tapi-drama Korea. Kalau dalam sinetron Indonesia, cerita bisa ditebak, cerita bakal seputar rebutan harta warisan orangtua dibumbui rebutan wanita. Tetapi, si penulis—Orizuka (saya yakin dia adalah orang Indonesia) bisa membelokkan kisah novel ini hingga cerita tidak didominasi perebutan harta, melainkan pesan yang sangat humanis—keluarga adalah segalanya. Hubungan darah bisa dikalahkan dengan perasaan mendalam dari kedua belah pihak, meski sebenarnya dua kakak beradik itu sama sekali tidak ada pertalin darah sama sekali. Hanya nasib—fate—yang mempertemukan mereka, seperti tagline novel ini.
Well, bagi penikmat novel2 berat, novel ini sangat tidak saya rekomendasikan, tapi bagi anda pembaca segala (termasuk running text di tipi), silakan. Apalagi buat anda penyuka drama Asia, Korea tepatnya. Konfliknya lebih ‘berat’ disbanding novel seri musim milik Ilana Tan. Dan yang terpenting adalah tersedianya banyaaak sekali ekspresi dalam bahasa Korea.
setelah sekian lama mencari kesana-kemari eh gak taunya dapet juga ini novel. minjem sih emang heehee thanks to mbak lil :)
novel ketiga kak orizuka bertema-kan korean yang saya baca setelah infinitely yours dan oppa and i. sama seperti oppa and i - lagi lagi salah baca - novel ini juga tentang famili, yah walau bedanya kalo di oppa and i lebih banyak untuk porsi keluarganya disini - fate - love story-nya juga dapet banget .
Jang Min Ho dan Jang Min Hwan , kakak beradik yang dipertemukan oleh takdir ini harus melewati banyak sekali cobaan sedari mereka kecil, Min Hwan yang notabene hanya anak pelacur ini akhirnya harus membenci Min Ho dan ayahnya karena dikembalikan lagi ke Korea atas perintah ibu Min Ho. Tahun berlalu sampai ayah mereka meninggal dan meninggalkan warisan untuk Min hwan dan Min Ho, dalam warisan menyebutkan hanya ada satu orang yang berhak untuk mendapatkannya dan dengan beberapa syarat berlaku salah satunya mereka harus tinggal di Jakarta dan sekolah bisnis. Terang aja Min Hwan yang datang hanya karena suruhan ibunya menolak mentah-mentah semua syarat itu, tapi atas usaha Dena dan Min Ho akhirnya mereka berhasil berdamai dan semua kesalahpahaman antara Min Hwan dan Min Ho terselesaikan. tapi bagaimana dengan Min Hwan dan Dena? Duh, banyak sekali cerita-cerita lcu tentang keduanya. Dena yang senang sekali saat mendengar kedatangan Min Hwan harus berpuas hati karena tuan mudanya itu rupanya sama sekali tidak mengenalnya alias lupa. padahal, saat kecil mereka begitu akrab. tapi seiring berjalannya waktu akhirnya Min Ho dapat mengingat siapa gadis bernama Dena itu. Semua tampak oke sampai suatu hari Min Hwan harus menerima kenyataan bahwa ia bukan bagian dari keluarga Jang, ya dia bahkan tidak memiliki hubungan darah dengan Jang sajangnim - eh bener bukan sih- Min Hwan yang shock langsung membereskan barangnya dan pulang ke korea untuk meminta penjelasan pada ibunya. Hatinya hancur saat ibunya mengakui semua yang tertulis dalam surat-surat yang sebelumnya ditemukan oleh Min Hwan. Min Ho tentu aja panik, lantas menyusul Min Hwan ke korea bersama Dena. Sempat kesulitan menemukan alamat Min Hwan akhirnya mereka menemukan Min Hwan di tempat ia bekerja dan meminta Min Hwan kembali. Hmm, bukan perkara mudah untuk melakukan itu apalagi Min Hwan udah kepalang malu atas semua yang dilakukan ibunya dan merasa dirinya bukan siapa-siapa dan tidak berhak untuk mendapatkan sekecil apapun harta dari ayahnya. Tapi lagi-lagi atas bujukan Dena dan Min Ho akhirnya Min Hwan mau balik lagi ke "rumah". Tapi sayang di akhir cerita kenapa Min Ho harus ikut-ikutan terserang penyakit ayahnya? hiks.
huaaaa sukses dibikin menitikan air mata nih, paling gak tahan kalo udah menyangkut urusan keluarga :')
Judul : FATE -- New Edition Penerbit : Authorized Books Tahun terbit : 2012 Genre : family, romance ISBN : 978-602-96894-2-6 Harga: Rp. 44.000
FATE, nasib di tentukan oleh Tuhan namun kita masih mampu untuk mengubahnya. Itulah yang saya pikirkan setelah membaca novel FATE ini. Cerita bermula dimana seorang pengusaha Indonesia asal Korea Selatan meninggal. Beliau membuat surat wasiat dimana surat itu berisikan bahwa penerusnya adalah salah satu dari dua anaknya, yaitu Jang Min Ho dan Jang Min Hwan. Min Ho, seorang jurnalis yang merupakan anak sah dari keluarga Jang. Sedangkan Min Hwan adalah anak dari seorang ‘wanita panggilan’ di Korea, anak yang dulunya sempat datang di dalam keluarga Jang, lalu diusir begitu saja oleh ibu Min Ho. Min Hwan yang menyimpan rasa benci ini terpaksa harus terbang ke Indonesia hanya karena menuruti keinginan ibunya untuk mendapatkan harta warisan keluarga Jang. Saat untuk kedua kalinya dipertemukan, Min Ho dan Min Hwan bersikap dingin dan canggung. Namun kehadiran Dena, anak seorang pelayan, mampu membuat hubungan adik kakak keduanya berjalan lancar seperti dulu. Dena yang sejak dulu mencintai Min Ho harus selalu dekat dengan Min Hwan yang sangat senang membulli dirinya. kedekatan Min Hwan dan Dena menjadi perang batin bagi Dena sendiri. Sekian lama berada di Indonesia membuat satu persatu rahasia masa lalu Min Hwan terkuak. Apakah Min Hwan akan tetap mempertahankan harta warisannya? Bagaimana hubungan rumit antara Min Hwan, Min Ho, dan Dena? Takdir memang di tentukan oleh Tuhan, namun nasib kita sendiri yang dapat mengubahnya. Jujur pemikiran saya pada saat membaca novel ini yaitu seru tapi bikin pusing. Kenapa? Itu karena alur cerita yang asik dan penggambaran yang oke punya. Tapi… banyak banget kata-kata asing (baca: bahasa korea) di dalamnya, saking banyaknya saya, sebagai pembaca, bingung dan hasilnya selama saya menbaca novelnya ini, entah sudah berapa kali saya mengerutkan alis saya. Tapi, hal itu membuat pembendaharaan kosakata asing saya meningkat drastis. Satu yang saya suka dari novel FATE ini yaitu, orizuka yang entah bagaimana dengan sukses menghipnotis saya –dan mungkin pembaca yang lainnya- memiliki rasa penasaran yang tinggi. Ketika selesai baca beberapa halaman misalnya, saya pribadi malah jadi nyuri-nyuri waktu untuk baca lagi. Dari ketiga tokoh utama, saya paling suka dengan Min Hwan, yang meskipun cengeng tapi tetap tampan bagi saya, hehe. But well, di luar semuanya novel ini bagus, seru dan penggambarannya juga jelas. Salut untuk orizuka yang mampu membangkitkan minat baca dan rasa penasaran saya lagi. novel ini disarankan bagi Anda yang suka Korea, karena novel ini begitu kental dengan nuansa Hallyu.
Orizuka adalah salah satu pengarang Indonesia favoritku, dan setelah 2 kali membaca novel tulisannya, aku yakin yang satu ini juga tidak akan mengecewakan. :)
Novel ini berpusat pada kehidupan keluarga Jang. Ada sebuah kerumitan tersendiri yang terjadi dalam keluarga ini, dan yang harus menanggungnya adalah 2 putra keluarga Jang: Jang Min Ho dan Jang Min Hwan.
Jang Min Ho seharusnya adalah putra tunggal keluarga Jang, namun suatu ketika datanglah Jang Min Hwan ke dalam keluarga mereka. Menurut yang dikatakan oleh ayah mereka - Dae Gwan-, Min Hwan adalah hasil hubungan Dae Gwan dengan seorang pelacur. Selama hidupnya bersama keluarga Jang, Min Hwan merasakan penderitaan karena ia sangat dibenci oleh Ibu Min Ho. Meskipun begitu, ia juga merasakan kasih sayang dari ayahnya, Min Ho, dan juga anak kepala pelayan di rumah tersebut, Adena.
Beberapa tahun kemudian, mereka terpaksa berpisah karena Ibu Min Ho mengusir Min Hwan dari rumah tersebut. Min Hwan akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Korea Selatan kepada ibu kandungnya. Sejak saat itu, ia menyimpan dendam yang dalam kepada keluarga Jang.
Namun sepertinya nasib dengan cara yang aneh mempertemukan mereka semua kembali: yaitu pada hari kematian Jang Dae Gwan. Di hari tersebut, Min Ho - yang sempat menetap di New York - kembali ke Indonesia. Selain untuk mendatangi pemakaman Ayahnya, ia juga dipanggil untuk mendengar isi surat wasiat yang ditulis oleh Ayahnya. Secara tidak terduga, ternyata Min Hwan juga dipanggil karena ia juga mendapat bagian dalam surat wasiat tersebut. Dan disitulah semuanya bermula. Pertemuan mereka kembali membuat dendam Min Hwan yang lama tersimpan terkuak. Akan tetapi, secara perlahan-lahan, semua rahasia pada akhirnya terungkap.
Aku sangat suka sekali dengan gaya penulisan dan plot ceritanya. Terlebih lagi aku juga penggemar berat Korea Selatan ;). Sejak beberapa halaman awal, aku sudah merasa bahwa membaca novel ini serasa seperti sedang menonton drama korea. Aku seolah bisa membayangkan semuanya terjadi di layar televisi. :DD Plotnya disusun dengan sangat rapi dan baik, rahasia-rahasianya diungkap secara perlahan, bikin pembaca jadi penasaran. :)
Karakter favoritku tentu saja Min Hwan, tipe cowok teenLit favoritku. Orangnya ketus, cuek, galak, tapi sebenarnya punya sisi sensitif dan baik dalam hatinya. Apalagi Min Hwan kadang-kadang lucu sekali. Bagian yang paling lucu menurutku adalah ketika Min Hwan memanggil Adena dengan sebutan Antenna. Pokoknya Min Hwan karakter yang manis sekali.
Orizuka memang top banget! Nggak kecewa baca novel-novel tulisannya. :):)
Jang Min Hwan terpaksa terbang ke Indonesia dan menghadiri pembacaan wasiatnya atas permintaan ibunya. Sebenarnya ia enggan. Ia sangat dendam kepada keluarga Jang, terutama ayahnya yang telah membuangnya dan kakaknya yang tidak pernah mencarinya. Dena yang ditugaskan untuk menjemputnya terkejut saat bertemu dengan Min Hwan. Min Hwan yang berdiri di hadapannya bukan Min Hwan yang dulu. Ia sangat galak dan tidak berperasaan. Ia bahkan sangat jarang memanggil nama Dena. Kalau ada pun, ia memanggilnya Antenna, padahal nama panjang Dena adalah Adena. Min Hwan juga tidak ingat pada Dena, teman sepermainannya dulu bersama Min Ho. Dulu mereka bertiga sangat dekat. Hal ini membuat Dena sedih. Tinggal seatap dengan keluarga yang dibencinya membuat Min Hwan tidak nyaman. Ia selalu saja bersikap kasar dan ketus terhadap orang- orang yang mencoba bersikap baik padanya. Namun dibalik sikapnya itu, Min Hwan, yang saat itu tidak tahu keadaan sebenarnya, adalah orang yang perhatian. Setelah ia mengetahui bahwa semasa hidupnya ayahnya tidak pernah melupakannya, ia merasa bersalah. Dendamnya perlahan memudar. Sekarang ia sudah akrab dengan Min Ho, kakaknya. Min Ho tentu saja sangat senang, mengingat Min Hwan adalah satu- satunya keluarganya yang tersisa. Dena juga ikut senang melihat perubahan Min Hwan. Sayangnya, Min Hwan senang sekali mengusilinya dan menggodanya. Tetapi saat sudah tahu bahwa Dena menyukai Min Ho, Min Hwan malah cemburu. Ia telah jatuh cinta pada Dena. Berulang kali Min Hwan menyatakan perasaannya pada Dena, Dena tidak menanggapinya secara serius karena setiap kali Min Hwan baik terhadapnya, lelaki itu ternyata hanya menjahilinya. Jadi, Dena tidak ambil peduli. Hubungan keduanya sangat dekat. Ketika Dena patah hati karena mengetahui bahwa Min Ho telah memiliki kekasih yang bernama Nicole, Min Hwan lah yang menghiburnya. Dena yang polos itu tetap tidak menyadari perasaan tuan mudanya itu. Suatu hari, Min Hwan yang tidak menemukan Dena iseng masuk ke ruang kerja ayahnya. Ia berniat untuk membanggakan ayahnya dengan belajar sungguh- sungguh. Tak disangka, saat mencari buku ekonomi di rak buku ayahnya, ia malah menemukan sebuah rahasia besar. Rahasia yang membuat dirinya hancur. Nasibnya benar- benar buruk.
Jang Min Ho dan Jang Min Hwan. Dua putra Keluarga Jang yang terpisah selama bertahun-tahun, sekarang harus bertemu kembali untuk mendengarkan wasiat ayah mereka yang telah meninggal dunia. Jang Min Ho, terlahir sebagai anak dari istri yang sah, hidup serba berkecukupan di Indonesia. Sementara itu, Jang Min Hwan terlahir sebagai anak dari seorang pelacur, hidup susah di Korea. Demi mendapat segala kekayaan Keluarga jang di Indonesia, dua putra Keluarga Jang harus memenuhi segala permintaan ayah mereka di dalam surat wasiat, termasuk tinggal bersama di rumah keluarga Jang. Rasa dendam, sakit hati, dan masa lalu yang pedih membuat kedua kakak beradik ini lebih mirip seperti orang asing. Kehadiran Dena, anak gadis kepala pelayan yang juga adalah teman masa kecil mereka, berhasil membuat mereka kembali bersatu. Tapi di saat mereka akhirnya merasa sudah mampu melewati masa itu, ternyata nasib berkata lain. Nasib. Ketetapan Tuhan. Sesuatu yang tidak bisa diubah dengan tangan manusia. Bagaimana Jang Min Ho dan Jang Min Hwan menghadapi nasib mereka? Sanggupkah mereka mengubahnya?
*** Quote favorit: Kukira lulusan SMA atau apa pun tak masalah selama kau memang berbakat. Dan berusaha. Karena bakat tanpa usaha adalah nol besar.
Gue bukannya tamatan SMA makanya milih quote ini, lagian gue baru kelas 10 [-_-] tapi ini ngebuat kita tau kalau bakat itu penting. Ngomong-ngomong tentang bakat.........bakat gue apa yaa? [-_-]
Bagian favorit yaitu tiap denger ceplosannya Min Hwan, bikin ngakak, ada aja gitu idenya tuh. Hoho
Banyak kosakata koreanya, nambah ilmu deh [:)] tapi karna kebanyakan jd bingung, jd musti sering liat kamusnyaa, di buku dikasih tahu di bawah halaman dan di halaman paling belakang juga ada.
Jalan ceritanya oke bagus [(y)] tapi rada janggal di Min Ho nya nih, kok dia lebih milih nyari cewek lain, padahal dia suka sama Adena. Bingung gituu, kayak terlalu memaksakan. Begitu pula dengan penyakit keturunannya. Klepek klepek deh sama tokoh Min Hwan, hahaa walau awalnya rada nyebelin, marah-marah terooosss. Jang Dae Gwan juga agak maksain tentang warisannya, nyuruh Min Ho ngulang S1 jurusan bisnis, pdhl dia udh S2 dan udh jd jurnalis. Tapi its okay lah. Penulis bebas kok mengarang.
Entah kenapa makin lama membaca karya Orizuka makin gampang sekali ditebak, terutama para tokohnya. Membaca buku ini serasa membaca Summer Brezze dan Oppa & I. Konfliknya juga terasa biasa, amarah yang melingkupi Jang Min Hwan karena diusir dan hidup susah di Korea sedangkan saudaranya hidup enak membuat dia cuek, sinis, dan gampang marah, berbeda dengan Jang Min Ho yang baik hati, dan Dena yang perhatian, ingin mengembalikan hubungan yang harmonis sewaktu masih kecil menginggatkan saya akan tokoh-tokoh di Sumer Brezze. Sedangkan hubungan Min Hwan dan Min Ho yang memburuk, di mana Min Hwan sangat membenci Min Ho dan sebaliknya, menginggatkan saya akan tokoh kakak beradik Jae di Oppa & I, alasan rengangnya hubungan mereka pun sama sepelenya juga, salah paham. Rahasia keluarga yang disembunyikan ayah mereka dan isi wasiat agak terlalu aneh, terlebih harus mengulang kuliah padahal Min Ho sudah lulus S2. Belum lagi banyak sekali catatan kakinya, membuat saya bolak balik menatap ke atas dan kebawah untuk mencari arti dari bahasa Korea yang sangat banyak dibuku ini. Memang ada manfaatnya sih kita bisa menambah kosa kata bahasa Korea hanya saya terlalu banyak, membacanya jadi nggak nyaman. Yang sangat saya sesali adalah kenapa nasip akhir Min Ho harus seperti itu? Terlalu dipaksakan. Minim typo, tahu arti covernya ketika Dena membuat gantungan kunci untuk mereka bertiga, yang melambangkan shio masing-masing para tokoh, oh ya cover kedua di atas adalah cover buku terbaru, bagusan mana coba? :D. Diakhir cerita ada kamus mini dan info tentang kuliner khas Korea, nambah pengetahuan sedikit tentang Korea, nah kenapa ada catatan kaki juga kalau dibelakang ada kamusnya? Walau gampang ditebak sifat para tokohnya, tetap si cuek, sinis yang menjadi favorite saya, Min Hwan. Bagi yang belum bosan membaca karya Orizuka, buku Korea pertama yang ditulisnya ini mungkin bisa menjadi koleksi.
Dari hasil kepo-kepo aku tahu novel Orizuka yang ini berbau-bau Korea. Jadi aku nggak ngebet banget pengen baca. Tapi sepertinya takdir berkata lain... Waktu aku ke rumah temenku, kebetulan novel ini lagi nganggur dengan indahnya.
Dengan memegang teguh sebuah prinsip bahwa karangannya Orizuka itu keren, aku minjem novel ini. Soalnya aku jatuh cinta sama I For You ~_~
Nah, setelah aku baca beberapa halaman... aku bingung. Soalnya aku jenis manusia yang susah hafal nama-nama orang Korea -_- Jadi kudu bolak-balik halaman :|
Tapi novel ini keren banget ._.
Baca novel ini tuh berasa kayak nonton drama Korea. Banyak kejadian unyu dan love triangle. Hihihik. Ceritanya tentang dua saudara tiri yang bertemu kembali karena warisan. Jang Min Ho, anak resmi keluarga Jang. Sifatnya kayak lelaki sejati (?), baik, perhatian, so sweet pula. Dan adiknya Jang Min Hwan. Dia ini jutek, galak, pendendam, pokoknya gitu lah :| Nah, dua orang yang mulanya nggak cocok ini akhirnya dipersatukan oleh Adena, anak kepala pelayan keluarga Jang. Adena ini jenis cewek tokoh utama drama Korea. Ceroboh, ceplas-ceplos, polos, dsb. Intinya, tokoh-tokoh di Fate punya chemistry yang kuat (?). Kepribadian mereka menarik sekali :o
Ceritanya juga termasuk kompleks. Konfliknya nggak cuma cinta segitiga doang :D
Terus... novel ini lucu ._. Bagian favoritku waktu Jang Min Hwan akhirnya mau memanggil Min Ho dengan sebutan Hyeong (panggilan dari cowok buat cowok yang lebih tua/kakak mereka). Si Min Ho kaget, dia bilang "kamu memanggilku hyeong?". Min Hwan jawab "ya masa mau kupanggil Oppa?" (oppa itu panggilan dari cewek ke cowok yg lebih tua). Ngakak abis =))
Ada lagi, Min Hwan manggil Adena 'Antenna', soalnya nama Adena susah XD
Jadi amanat dari resensi ini adalah, novel Fate karya Orizuka bagus untuk dibaca .____.
Hmm. Sebetulnya, ini salah satu buku yang saya sangat nanti-nantikan. Tapi sayang, ga seseru Infinitely Yours. *maaf ya eonni* >.<
Jang Min Ho dan Jang Min Hwan. Dua putra keluarga Jang. Terpisahkan saat masih kecil karena keinginan dari ibu Min Ho. Min Ho dan Min Hwan memiliki ibu yang berbeda. Bertemu lagi saat Jang Dae Gwan -kepala Keluarga Jang- meninggal dan memberikan surat wasiat kepada Jang Min Ho, Jang Min Hwan, dan Adena.
Adena ini yang akan menjadi love interest-nya Min Hwan. Walaupun awalnya Min Hwan hanya main-main saat nembak Adena *dan ditolak Dena karena tuan mudanya ini suka bercanda*, namun jadinya Min Hwan suka juga sama Dena *haha kena karma dia*. Tapi, Adena menyukai Min Ho sejak kecil dan selalu takut untuk menyatakan perasaannya sampai ia mengetahui bahwa Min Ho sudah punya pacar di New York.
Main idea dari cerita ini sebenarnya bagus, hanya dipersulit dan diperumit oleh rahasia-rahasiaannya Jang Dae Gwan yang saya sendiri kurang mengerti sampai bagian surat Dae Gwan yang menjelaskan mengapa dia main rahasia-rahasiaan dan bahwa surat itu akan menjadi rahasia terakhir.
Hal minus dari buku ini karena rahasianya bikin pusing *saya orangnya simple :P* Tapi hal minus itu juga hal positif dari buku ini yaitu jadi semakin penasaran sama apa yang akan terjadi or what secret will be revealed later.
second, I like how the triangle love between Min Ho, Dena, and Min Hwan works. without it, this novel won't make me "kyaaa kyaaa"~ XD
ketiga, saya suka bagaimana emosi tokohnya yang campur aduk oleh situasi yang dirancang sedemikian rupa. benar-benar permainan psikologis.
keempat, happy reading all. kalau baca saat moodnya lagi bagus yaa, soalnya seperti saya, pas ga ada mood jadi ga bisa review dengan baik deh :(
Sebenarnya, Fate sudah terbit lebih dulu daripada Infinitely Yours dengan cover pink. Tapi, mbak Ori (sapaan untuk Orizuka) menerbitkan kembali Fate dengan cover berbeda, berwarna merah dengan masih gambar hati yang bersambung dengan judulnya di tahun 2012. Saya bukan tipe yang mempermasalahkan cover. Karena dorongan salah satu teman saya yang merekomendasikannya (sekalipun dia juga belum membaca), akhirnya saya membeli Fate New Edition. Fate adalah novel yang bercerita tentang nasib yang mempertemukan para tokoh di dalamnya, tentang nasib yang juga bermain peran dalam setiap alur kehidupan para tokohnya. Seperti tagline novel ini, "saat nasib mempertemukan kita".
Nasib juga lah yang membawa Min Hwan masuk ke dalam keluarga Jang, menjadi adik Jang Min Ho dan putra bungsu Jang Dae Gwan, serta mempertemukannya dengan Adena, putri kepala pelayan keluarga Jang. Nasib juga lah yang memainkan peran, memutar balikkan kehidupan Min Hwan dan tokoh lainnya dari atas sampai ke bawah. Tapi, nasib juga lah yang memberinya keluarga baru dan cinta yang baru. Mbak Ori sangat pintar dalam mengaduk-aduk emosi saya. Dalam Fate ini, mbak Ori berhasil membuat saya (hampir) sesenggukan. Mbak Ori juga berhasil membuat alur cerita menjadi tak terduga. Bahkan saya, yang biasanya bisa menebak bagaimana suatu cerita akan berjalan, benar-benar dibuat menganga olehnya.
My Favourite quote: "Tidak peduli kita tidak punya kesamaan darah, DNA, fisik, sifat, atau apapun itu, aku sudah menganggapmu adik semenjak kita bertemu. Dan kau tetap akan menjadi adikku sampai kapanpun. Aku adalah kakakmu, dan kau adalah adikku. Tidak akan ada yang berubah". - Jang Min Ho -
Gak pernah sekalipun kecewa sama karya orizuka!!!!♥ aku bisa dibilang semi-anti-korea ._. walaupun akhir2 ini bacaan aku berlatar korea atau terjemahan korea semua karna tergiur sama review2 disini .___. DAN GAK ADA SATUPUN YG MEMBEKAS DIOTAK AKU! -.-V TAPIIIII UNTUK NOVEL YG INI SANGAT-SANGAT MEMBEKAS! AAAAAAA JANG MIN HWAN!!!!*.*♥
sebuah keluarga kaya raya yang tinggal di indonesia, Jang, suatu hari ditinggal mati oleh kepala keluarganya. keluarga Jang memiki 2 orang anak, Jang Min Ho dan Jang Min Hwan. untuk urusan pembagian warisan, mereka memanggil anak kedua dari keluarga Jang yang tinggal di korea, Jang Min Hwan untuk datang ke indonesia. Jang Min Hwan adalah anak haram hasil dari perselingkuhan Jang dengan pelacur. ya gak sepenuhnya bener sih.... *spoiler* Jang Min Hwan yang sempat tinggal dirumah keluarga Jang selama 4thn saat umurnya 8thn, lalu diusir oleh ibu tirinya (ibu kandung Min Ho), merasa dipermainkan karena setelah dibuang, dia dipanggil lagi untuk masalah warisan. apalagi syarat untuk pembagian warisan itu tidak semudah yg dia bayangkan. Dena, anak kepala pelayan keluarga Jang, yg juga teman masa kecil Min Ho&Min Hwan berusaha menyatukan kembali Min Hwan dengan Min Ho. DAN AKU SANGAT SANGAT ENVY DENGAN DENA! OKE?! intinya, KA ORI, TERIMAKASIH SUDAH MENYIKSA MIN HWAN-KU DARI AWAL HINGGA MENJELANG AKHIR! T^T
bener2 bisa ikut ngerasain gimana sakitnya perasaan Min Hwan karna semua rahasia itu T^T
aku suka karna akhirnya dia bisa senyum di akhir :'D
Ini adalah novel karya Orizuka pertama yang aku baca. Dan sejak saat itu, aku mulai memburu novel karya Orizuka yang lainnya.
Ceritanya sangat bagus menurutku dan tidak biasa. Aku tidak menyangka kalau ada rahasia di balik rahasia. Kukira ceritanya sudah selesai di sana, ternyata belum. Aku pun makin penasaran dan ingin cepat-cepat melahap novel ini :3
Kisah dimulai dengan kepulangan Min Ho dari Amerika Serikat setelah ia mendengar berita kalau ayahnya meninggal. Lain cerita dengan Min Hwan -sang anak tiri yang lama menetap di Korea-, ia terpaksa pulang ke Jakarta hanya untuk mengambil warisan yang menjadi miliknya. Walaupun ia bukanlah anak kandung ayahnya -aku lupa namanya-.
Min Ho dan Min Hwan harus mengikuti sejumlah syarat yang tertera di surat wasiat ayahnya. Dena -anak kepala pelayan- itu pun tertulis di surat warisan untuk mendapatkan warisan.
Min Hwan bersikap ketus kepada semua orang di rumahnya. Karena ia masih dendam kepada ibu kandung Min Ho, yang belasan tahun mengusirnya karena menganggap kalau Min Hwan hanyalah anak haram ayahnya dengan seorang pelacur di Korea.
Sementara itu, Dena mencintai Min Ho -yang tak kunjung mengetahui perasaannya-. Min Hwan pun merasa kalau ia mulai mencintai Dena.
Apa yang terjadi selanjutnya? Baca kisahnya sendiri di FATE! :)
---
Aku sendiri bingung mau menulis review apa karena ceritanya sangat panjang dan bila diputus satu-satu malah jadi tidak nyambung. Keseluruhan cerita, dua jempol deh buat Orizuka :)
Setelah menyimpan buku ini selama berbulan2 (lantaran baca Oppa and I dan sangat kecewa dengan Orizuka), akhirnya saya baca juga. Bukan karena tertarik sih, tp krn ud ga ada bacaan lain dan secara random melihat buku ini terletak begitu saja dengan penuh debu.
Yah, nggak mengecewakan lah (meskipun saya lebih suka Orizuka yang belom serba Korea2an, seperti jaman High School Paradise).
Ceritanya udah K-drama bgt yg lucu konyol gitu, dan masih ada bumbu2 original khas Orizuka. Dan syukur buku ini bukan produksi dr Penerbit H*ru yang entah gimana bisa membuat novel karya penulis2 yang sebenarnya cukup hebat jadi sedikit murahan. (lihat aja novel Oppa and I yang.. err.. no no nooo!!!)
Masih klise, tp begitu juga semua novel2 cinta remaja lainnya, yg bkin saya merasa bingung kenapa dulu begitu mengelu-elukan novel cinta tp skrg malah jadi sedikit jijik dibuatnya, mungkin faktor umur yang menua, hoho.
Intinya, ini novel lumayanlah. Meskipun awalnya saya kira ini novel yang nangis2 gt, tp trnyt sama sekali enggak. Boleh lah dibaca buat habisin waktu, tp jujur, ini novel bukan yang sampe must read dan harus dipromosiin ke temen2, ini biasa aja. Biasa aja.