Jump to ratings and reviews
Rate this book

Bumi Cinta

Rate this book
Apa jadinya, jika seorang santri salaf, bernama Muhammad Ayyas, hidup di negeri paling menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi, yaitu Rusia? Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik nonik muda Moskwa, yang kecantikannya tiada tara?

722 pages, Paperback

First published January 1, 2010

284 people are currently reading
3771 people want to read

About the author

Habiburrahman El-Shirazy

28 books1,353 followers
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Karya-karyanya:
Ayat-Ayat Cinta (2004)
Di Atas Sajadah Cinta (2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (2007)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,982 (42%)
4 stars
1,496 (31%)
3 stars
915 (19%)
2 stars
235 (4%)
1 star
89 (1%)
Displaying 1 - 30 of 415 reviews
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
August 9, 2010
Hambar

Muhammad Ayyas melaksanakan perintah profesor pembimbing tesisnya untuk melakukan riset di Moskwa, Rusia, dalam rangka penyusunan tesis tentang sejarah Islam di Rusia pada masa kepemimpinan Stalin. Dengan bantuan kenalan teman SMP yang sekarang sedang kuliah di Rusia, Ayyas mendapatkan sebuah apartemen yang cukup nyaman meskipun sayangnya harus ia bagi dengan dua perempuan warga Rusia yang telah lebih dulu menempati apartemen itu. Serasa tak kurang godaan nafsu pada perempuan, Ayyas juga harus menghadapi kenyataan bahwa profesor yang direkomendasikan oleh pembimbingnya tidak bisa membantunya karena suatu sebab dan justru menunjuk seorang Doktor perempuan muda yang jelita sebagai penggantinya. Maka, dimulailah liku-liku perjuangan dan petualangan seorang santri lulusan Universitas Madinah dalam menjalani kehidupan penuh tantangan di negeri yang mengagung-agungkan kebebasan itu.

Intrik demi intrik ikut menyelip di tengah kesibukan Ayyas dalam mencapai tujuan utamanya pergi ke Rusia. Mulai dari masalah roomate-nya yang salah satunya adalah seorang penjaja cinta sedangkan yang lain adalah seorang agen zionis yang berencana menjebaknya, lalu masalah persaingan antar kelompok mafia elit Rusia, sampai dengan debat tak berujung soal Ketuhanan dengan Doktor perempuan yang menjadi narasumbernya. Apakah Ayyas dapat terus istiqomah di jalan Tuhan dan sukses merampungkan penyusunan tesisnya tanpa terjerumus dalam kubangan dosa akibat memperturutkan hawa nafsunya? Simak perjalanan spiritual seorang intelektual muda Islam di negeri Stalin ini melalui karya fiksi Islami terbaru dari penulis novel laris Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman El Shirazy.

Sebenarnya saya sudah agak terganggu sejak melihat-baca cover-nya. Tidak! Bukan bangunan bermenara-banyak, pepohonan, atau bangku yang berselimut salju itu. They are beautiful! Bukan pula foto penulis yang narsis nampang di cover belakang karena itu hak penulis untuk berpose begitu. Pun keramaian cover-nya, dengan banyak tulisan (including endorsement-nya) yang mirip tabloid lokal murahan, tidak masalah. Yang menjadi ganjalan adalah tulisan “Adikarya Novelis No. 1 Indonesia” di cover depan dan “#1 Worldwide Bestselling Author” di cover belakangnya. Hellllooooo, sudah diterjemahkan ke dalam berapa ratus bahasa sih novel-novel penulis ini, atau sudahkah novel-novelnya terjual melebihi angka 450 juta copy seperti serial Harry Potter? Oh, please, jikalau mau lebay ya mbok yo yang realistis gitu lho (eh, klo lebay emank gak realistis, ya? Hihihihi, sinting guwe). #1 Worldwide….duhhh….world yang mana sih? Novelis No. 1 Indonesia menurut siapa itu? Ampuuunnn….jumawa sekali kalimat itu. Menurut saya, sangat tidak pantas dengan “genre” yang disandang novel ini. Huff.

Berlanjut ke segi kandungan isi, hmmm, nothing special menurut saya. Menyentuh sih iya, karena kesederhanaannya. Kisahnya yang membumi begitu dekat dengan keseharian sehingga begitu mudah merasuk ke dalam hati. Apalagi dengan nuansa religiusnya, menambah kekhidmatan menikmati sajian dari “Sebuah Novel Pembangun Jiwa” ini…….meskipun sayangnya, isi novel ini tak lebih seperti copy paste artikel dari buku atau internet. Banyak informasi-informasi umum non-fiksi yang dileburkan secara mentah tanpa pilihan diksi maupun cara penyajian yang mendekati keindahan sebuah karya fiksi. Bahkan, beberapa dialognya terkesan kaku dan kurang hidup.

Novel ini sepertinya masih mengikuti pakem menulis Kang Abik. Jujur, saya baru “sempat-melirik” tiga karya saja dari penulis ini. Di Atas Sajadah Cinta (langsung saya hibahkan ke teman, padahal baru baca dua atau tiga paragraf, bosan), Pudarnya Pesona Cleopatra (cuman pernah lihat, dan pegang, dan baca beberapa kalimat, tapi tak pernah membeli), dan Ayat-Ayat Cinta yang fenomenal itu (baca sampai bab berapa gitu, sudah jatuh bosan juga). Namun, saya khatam tiga filmnya, AAC, KCB 1, dan KCB 2. Dan, saya suka KCB 2, Deddy Mizwar aktingnya mangstabbbbbb. Nah, berbekal sedikit pengetahuan itu, saya memberanikan diri untuk mengatakan bahwa pakemnya memang standar Kang Abik. Tokoh utama pria (awalnya) adalah mahasiswa, (biasanya) alim banget, dengan buanyyyyyyyaaaaakkkkkkk karakter perempuan yang merubungi tokoh utama pria tersebut. Lalu secara khusus, kemiripan Bumi Cinta (BC) ini dengan KCB adalah adanya adegan penyelenggaraan seminar di mana salah satu tokohnya ikut jadi panelis, dan ada karakter lain yang terkesima dan terpikat dengan tokoh itu. Dan, astaga, soal ciuman lagi? Jadi ingat Azzam ketika mau dicium Eliana….duhhh, bikin karakter dan adegan yang laen donk Kang Abikkkk, bosen taukk, gitu-gitu mulu. Kalo soal beberapa fakta yang dirangkumkan, hmm, lebih enak searching sendiri via Google dan menyaring dari sumber-sumber khusus yang terpercaya.

Sebagai media dakwah, beberapa unsur dalam novel ini cukup memadai dengan pencantuman ayat-ayat Quran dan hadis Nabi Muhammad, meskipun untuk beberapa hal tidak disertakan penjelasan yang cukup. Celakanya, bagi saya, adanya fikih-fikih keseharian yang kurang mendapat perhatian dengan tanpa dicantumkan dalil pelaksanaannya. Kenapa harus jadi masalah, kan ini bukan buku fikih (buku agama)? Entahlah, terjerat pada niat yang disandang novel ini, dengan sendirinya tiap detailnya haruslah pas sesuai takarannya, termasuk persoalan gambaran ibadah yang terdeskripsi dalam adegan per adegannya.
Misalnya: Shalat Tahajjud berjamaah, setahu saya persoalan ini masih khilaf di kalangan ulama, sehingga sangat perlu kiranya menyertakan penjelasan singkat atas permasalahan ini dan alasan kenapa penulis membuat adegan yang ikut salah satu pendapat, paling tidak sebagai footnote. Mengapa? Saya rasa ini sangat penting, karena meskipun terjadi khilaf di antara para ulama, tetap ada kesepakatan umum soal sholat ini untuk dikerjakan secara berjamaah, yaitu persyaratan untuk tidak menjadikannya sebagai suatu kebiasaan. Sedangkan dalam adegan di novel ini, tersurat kata “biasa dikerjakan” oleh Ayyas dan Pak Joko, apalagi telah direncanakan dengan adanya giliran yang menjadi imam. CMIIW.

Saya sempat beristighfar ketika sampai di halaman 467

Dalam Islam, jika seorang laki-laki menyentuh istrinya, ia tak diizinkan meninggalkan bekas apa pun di tubuhnya. Ini sebenarnya cara lain Al Quran mengatakan, Jangan kau pukul istrimu, tolol.

Astaghfirulloh, sungguh bagi saya dengan pemahaman agama yang dangkal ini, kalimat analogi tersebut langsung membuat saya menangis. Saya tidak rela, Quran ditafsirkan dengan kalimat sekasar itu. Dengan kata seburuk “tolol”, padahal kita diajarkan untuk tak pernah merendahkan/menghina diri sendiri atau orang lain. Saya benar-benar geram ketika mendapati line ini. Saya sungguh tidak rela!

Lalu, saya kembali dibuat tercengang pada adegan Ayyas diundang ikut serta dalam seminar ketika ia ‘menyerang’ salah satu pembicara yang juga diundang, di negara orang. Wew, saya merasa, bahasa Ayyas kasar sekali, tidak mencerminkan imej yang coba dibangun-disematkan pada tokoh ini sejak awal. Terlalu ‘menilai rendah’ orang lain dan gagal memberikan pidato yang mengena sekaligus menentramkan hati, bukan ciri seorang santri dalam bayangan saya.

Ketika cerita tak juga menenggelamkan saya dalam kenikmatan membaca, kesalahan teknis justru merajalela, meruntuhkan semangat untuk menuntaskan novel ini. Jujur, banyak sekali bagian yang saya skip. Ada yang karena terlalu umum. Ada yang terasa seperti artikel wikipedia biasa (yang mana bisa saya akses gratis, tanpa perlu beli novel). Sementara itu, typo bertebaran hampir pada keseluruhan bab-nya, namun anehnya justru jarang pada bab-bab yang berisi artikel umum yang diselipkan. Dan, Ya ampunn, so far, ini lah novel dengan jumlah typo terbanyak yang saya temukan (sebelum saya beli dan baca The Jilbab Code-nya Gatot Aryo). Masalah terbesar dari novel ini adalah inkonsistensi penggunaan kata ganti “aku” dan/atau “saya” yang terbalik-bolak…eh, terbolak-balik. Saya akan maklum kalau diberikan penjelasan, misalnya aku digunakan sebagai tekanan pada dialog tertentu, dan begitu juga sebaliknya kata saya digunakan untuk situasi tertentu. Namun, tidak ada secuil informasi pun yang menunjukkan adanya unsur kesengajaan penggunaan kata “aku” dan/atau “saya” itu untuk menegaskan sesuatu. Maka, saya berkesimpulan ini murni keselip dalam proses proofreading, editing, printing, atau bahkan dalam proses writing awal, yang artinya ‘cacat’.

Selain diksi yang minim, kekurangan lain dari novel ini adalah kegemaran Kang Abik untuk mengulang-ulang deskripsi seorang tokoh atau keadaan. Contoh, untuk penggambaran Devid ketika menjemput Ayyas di bandara, ia diilustrasikan sebagai sosok pemuda yang kurus dan berkacamata. Ketika belum ‘bernama’ tentu saja biasa untuk menyebut “Pemuda berkaca mata itu bla-bla-bla” tapi begitu tokoh disematkan nama “Devid” paling tidak deskripsi itu tak perlu lagi dipakai terlampau sering, cukup dengan nama saja. Parahnya, ini tidak hanya terdapat di situ saja, masih banyak lagi cara-cara deskripsi begitu hingga akhir novel, misalnya……“sopir berhidung bengkok itu”……”gadis yang tidak berdaya itu”……”bibi yang mengenakan kerudung kozinka”……dan masih banyak lagi pengulangan deskripsi yang enggak banget. Saya menduga, repetisi inilah yang membuat novel ini bisa menjadi setebal ini.

Okay, seperti biasa berikut daftar kejanggalan yang saya temukan:

(hlm. 9) palto…….., istilah asing ini baru diberikan footnote di (hlm. 11)
(hlm. 13) mengibarkan = mengibaskan
(hlm. 11) krempeng, (hlm. 16) kerempeng = inkonsistensi
(hlm. 14) ke empat = keempat
(hlm. 19) …mobil merah tua yang mereka naiki disalib oleh mobil mewah…. = disalip
(hlm. 20) ..selama di pesantren kan setiap pakai bahasa Arab, jadi aku cukup lancar berkomunikasi dengan ulama itu…….terasa ada satu kata yang ketinggalan di antara kata ‘setiap’ dan ‘pakai’.
(hlm. 21) Jalan raya yang sangat luas dengan enam belas jalur itu penuh dengan mobil. Ada dua empat jalur yang macet……..kalimat membingungkan pada kata “dua empat”, maksudnya apa?
(hlm. 29) Ia Berada di kawasan….Berada = berada
(hlm. 36) Ketiga, tinggal satu rumah dengan orang asing, yang beda jenis kelamin. Kau tinggal restoran……apakah ada arti lain restoran selain sebagai ‘rumah makan’? Saya bingung dengan makna kata restoran di sini.
(hlm. 46) memperpanjangan = memperpanjang
(hlm. 60) mengusai = menguasai
(hlm. 70, 71, 74) kerudung ‘kozinka’ atau ‘kosinka’ = inkonsisten
(hlm. 75) Ia menyerahkan uang lima ribu rupiah warna sambil…….memangnya ada uang lima ribu rupiah hitam putih, ya?
(hlm. 80) kerasa kepala = keras kepala
(hlm. 81, 87, 134, 167) sweeter, sweater, swieter……wew….satu kata tiga penulisan, amazing!
(hlm. 83) reseacher = researcher
(hlm. 84) Dan ia tetap tidak bergeming……seharusnya tidak-nya dibuang
(hlm. 84) peringatakan = peringatan
(hlm. 85) singkatan KBRI baru dikasih footnote di sini, padahal sitilah ini sudah muncul di (hlm. 42)
(hlm. 95) …dan kepentingannya nafsunya……-nya yang di depan harusnya dibuang saja
(hlm. 98) perkataanya = perkataannya
(hlm. 99) Iya, maaf. Aku sangat tidak nyaman?........tanda tanyanya dibuang saja, atau diganti dengan tanda seru.
(hlm. 99) ada aturan agama tapi diacuhkannya……harusnya = tidak diacuhkannya
(hlm. 106) interprestasi = interpretasi
(hlm. 134) istilah ‘kwartina’ seharusnya diberikan footnote
(hlm. 146) diinternet = di internet
(hlm. 160) merubah = mengubah
(hlm. 178) di hubungi = dihubungi
(hlm. 189) Yelana = Yelena
(hlm. 215) Ibarat kata, di mana pun berada, bayangan gadis tak pernah luput…….lebih enak jika setelah kata gadis diberikan kata ‘itu’ atau ‘tersebut’, merujuk pada tokoh Rehim yang sedang diangankan oleh Linor pada kalimat sebelumnya.
(hlm. 222 – 223) ‘Pushkinkaya’ atau ‘Puskinkaya’
(hlm. 268) bayam, (hlm. 270) bayem = inkonsistensi
(hlm. 273) Kedutaan Republik Indonesia di Moskwa…….’Besar’-nya mana?
(hlm. 284) kekuataan = kekuatan
(hlm. 309) Leo Totstoy = Tolstoy
(hlm. 343) aparteman = apartemen
(hlm. 358) Boris Melnikova = Boris Melnikov
(hlm. 358, 376) pengeboman, (hlm. 376) pemboman = inkonsistensi
(hlm. 376) Ransel berisi bahan peledak dan buku-buku Islam…….buku yang dimasukkan ke ransel cuman satu biji doank, kenapa jadi buku-buku?
(hlm. 377) down load, (hlm. 377) mendownload = inkonsistensi
(hlm. 381) Sunflowe B&B Hotel = Sunflower B&B Hotel (hlm. 362)
(hlm. 389) dilayar kaca = di layar kaca
(hlm. 391) wanita yang bajunya terlepas dari dari….duplikasi kata ‘dari’
(hlm. 394) midle close up…….midle = middle?
(hlm. 399) kata spasiba balshoi = terima kasih, masih diberikan footnote di sini, padahal kata ini sudah sangat sering sekali digunakan
(hlm. 415) teruarai = terurai
(hlm. 424) mengendari = mengendarai
(hlm. 435)…saat itu mengacuhkan informasi itu dan menganggapnya sebagai angin lalu……………seharusnya diberikan kata ‘tidak’ sebelum kata mengacuhkan
(hlm. 439) dikulit = di kulit
(hlm. 70) diperkenalkan tokoh Prof. Abramov Tomskii, namun kemudian hanya berselang satu halaman berganti nama menjadi Abraham Tomskii (hlm. 71, dan masih keselip di hlm. 81, 375)
(hlm. 489) David = Devid
(hlm. 511) di dampingi = didampingi
(hlm. 513) Katerdral = Katedral
(hlm. 518) diikutu = diikuti
(hlm. 525)…astaga, istilah gastronom masih dikasih footnote di sini, padahal di depan, kata ini juga sudah beberapa kali digunakan.
(hlm. 10-11) Sheremetyevo, (hlm. 318) Seremetyevo = inkonsistensi

Di samping itu, ada beberapa kalimat aneh yang terasa tidak efektif, misal:

Dalam geramnya diam ia memendam kebingungan dan kegalauan, kegalauan dan kebingungan. (hlm. 137)
Ayyas telah rapi ia menenteng tas ranselnya. (hlm. 374)
Aku tidak mau mendapat ciuman dari perempuan yang tidak halal bagi saya. (hlm. 378)

Sedangkan dua hal yang tak “berasa” bagi saya adalah ketika rahasia besar Linor terbongkar (sungguh tak ada sensasi kejut atau terperangah, aseli cuman ‘oh, gitu, ya?’) dan suasana pernikahan salah satu karakter di ujung cerita (lagi-lagi cuman, ‘eh, gitu doank?).

Hmm, pada dasarnya, saya memang mencoba berusaha dengan keras untuk ‘menyukai’ novel ini, sekaligus gaya menulis Kang Abik, agar minat saya untuk membaca karya-karya beliau muncul dari dalam hati. Sayang seribu sayang, saya harus mengatakan enough of him, dalam artian saya tak akan menyia-nyiakan sejumlah rupiah yang saya miliki untuk membeli karya tulis Kang Abik, kecuali mendapat hadiah atau dipinjami, hehehe. Afwan.

Selamat membaca, temans!
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,022 reviews64 followers
September 7, 2011
Sebenarnya pengalaman membaca AAC dan KCB tidak terlalu bagus, tetapi karena penasaran dengan pengambilan latarnya di Rusia jadi tertarik--- secra liat koleksi buku Kang Abik milik suami, rata-rata pengambilan setting di Mesir, Negeri Arab, dan Indonesia.

Semua yang sudah baca novel "fenomenal" sebelumnya, begitu dihadapkan dengan novel 'Bumi Cinta' pasti komentar, yah... teteeeeepp aja model ceritanya begini. Ya. itu yang juga saya rasakan. Memang untuk cerita cintanya hampir setipe---gak hampir sih, mungkin 80% mirip--dengan AAC dan KCB.

Namun, secara garis besar sebenarnya saya suka dengan ceritanya, sayangnyaaaaaa cara meramu alur dan plot sangat tidak nyaman. Awalnya saya begitu tertarik dengan judul penelitian Ayyas "Kehidupan Umat Islam di Masa Pemerintahan Stalin"--yang nantinya gak terlalu jelas apakah akan masuk ke Pemerintahan Lenin atau gak. Sayangnyaaaaa [lagi] ternyata di dalam buku ini dibahas panjang hanya SEKALI! Itupun penyampaiannya hanya berbentuk narasi, dengan gaya literatur, tanpa ada sentuhan 'kelenturan' fiksi. Yah, harapan saya akan menemukan banyak dialog atau mungkin sesuatu yang menarik berkenaan dengan zaman komunis di Rusia pupus sudah.

Yang membuat saya berkerut dahi adalah beberapa kali penulis menyinggung tentang pembantaian PKI di Indonesia. Menurut saya koq ya terlalu mengikuti buku-buku sejarah anak sekolah ya? Padahal sejauh yang saya tahu--CMIIW, soal pembantaian dan G30SPKI masih sangat abu-abu, masih tidak jelas, apakah memang PKI pelakunya, atau mereka hanyalah kambing hitam segala intrik politik saat itu. I don't know, yang pasti jika saya disuruh menuangkan sejarah itu dalam cerita akan berpikir seribu kali.

Melirik ke para tokoh Bumi Cinta, sebenarnya masing-masing memiliki daya tarik, tapi sayangnyaaaa [lagi dan lagi] tidak disampaikan dengan apik, sebagian besar dicertakan dengan cara tumplek-blek. Hmmm... gini maksudnya, seperti tokoh Lenor yang sebenarnya keren dan bombastis, mengingat digambarkan sebagai agen Yahudi dan berprofesi sebagai wartawan. Tapi di sini hanya tidak digambarkan aktivitas detailnya, hanya gambaran umum bahwa dia adalah seorang agen Yahudi, hanya disinggung sedikit2---yang penting nanti nyeret Ayyas biar jadi tersangka. Padahal mendekati ujung sosok Lenor bakalan jadi orang "penting".

Nah di ujung-ujung itulah--yang membuat saya sangat-sangat sebal---latar belakang Lenor disampaikan dengan tumplek blek, hampir se-bab dan panjaaaang ceritanya tentang Lenor, rasanya kepala yang tadinya kosong tentang Lenor jadi penuh---malah kepenuhan---dengan cerita latar belakangnya. Mbok ya o ---halah bahasa apa ini??--- sebelum-sebelumnya latar belakang Lenor diceritakan sedikit-sedikit, jadinya kepala pembaca bisa lebih natural menerima sosok Lenor, bukan malah seperti dipaksa alias dicekoki.

Kemudian beralih ke sosok Doktor Anastasia yang cantik dan --katanya--cerdas. Sayangnyaaaa---kayaknya ni kata jadi favorit---saya tidak menangkap kecerdasan sang doktor kecuali dari deskripsi si penulis atau pemikiran Ayyas. Saya tidak menangkap kecerdasan Anastasia dalam dialog-dialognya bersama Ayyas--terutama yang membahas tentang dunia Islam. Ketika mereka berbincang yang saya tangkap hanya sekadar Anastasia bertanya dan Ayas menjawab dengan panjaaaaang dan lebaaaar, dan saya tidak menangkap sebuah diskusi yang sewajarnya terjadi antara dua orang yang kabarnya cerdas tersebut. Apakah Anastasia bengong saking terkesimanya dengan sosok Ayyas? Padahal di bab belakang sempat disinggung bahwa Ayyas yakin Doktor Anastasia adalah seorang kutu buku yang pasti membaca buku tentang Islam. Harusnya mah, Anastasia sedikit banyak bisa melempar atau "menghadang" jawaban Ayyas, walaupun nantinya dia tetep kalah argumentasi.

Kemudian beralih ke hal yang hampir miri, yaitu Viktor Murasov--yang kabarnya salah satu tokoh ilmuwan Rusia yang terpandang-- dengan sangat mudah bertekuk lutut dari penjelasan Ayyas. Ya sih, penjelasannya cukup nendang, tapi rasanya koq ya terlalu gampang gitu loh. Hellow!! ini orang pinter di Rusia lho, salah satu negara intelektual dunia. Belum lagi cara Ayyas menyampaikan segala penjelasannya, sangat menggurui, dan monoton.

Baiklah, terlepas dari segala kenegatifannya. Saya cukup salut dengan riset lokasi di Rusia, dengan menyebutkan detail jalur-jalur perjalanan setiap kali tokoh akan menuju ke suatu tempat, tapi tetep aja saya hanya bisa ber-iya-iya karena tidak terlalu tahu rute di Rusia.

Selain itu, saya sangat menyukai ending cerita, minimal si ending bisa menyenangkan hati saya yang sudah memaksa2 diri untuk menuntaskan isi buku.
Profile Image for Sylvia.
Author 10 books71 followers
November 15, 2010
Bumi Cinta ini muncul di toko buku padahal yang saya harap-harapkan adalah Di bawah Mihrab Cinta. So, well... oke lah yang ini dulu dibaca. Terus terang, ceritanya membuat saya tertarik karena settingnya di Rusia. Saya ingin membaca hal-hal yang berbau Rusia. Sekaligus beberapa hal yang mungkin dapat dipelajari tentang negara tersebut. Saya memang membaca beberapa kata Rusia di dalamnya, antara lain kata 'Spasiba Balshoi' yang artinya terima kasih :) yah paling nggak ada yang nyangkut :p

Jalan ceritanya sebenarnya menarik dan ingin terus diikuti sampai akhir. Hanya saja *hehehe* saya malas kalau sudah terbentur pada penjelasan puanjaaanngg dan lamaaaa yang dilakukan Ayyas. Tidak saya skip seluruhnya, hanya dibaca cepat saja, sekedar menambah informasi. Misalnya tentang atheis, penjelasan tentang Islam di masa modern, dan lain-lain.

Ayyas terlalu sempurna untuk seorang cowok. Yeah, mungkin untuk lulusan pesantren kudunya mah begitu ya? Saleh, taat ibadah, pengetahuan tinggi, menjaga diri dan hati, dan mampu bercakap dalam berbagai bahasa. Namun sepertinya tokoh yang diciptakan Kang Abik ini kurang real dan sedikit 'scarry'. Persis seperti tokoh di AAC (Kalo KCB saya belum baca.

Memang sih bikin orang bersemangat utk meniru (bagi cowok) dan berharap mendapat jodoh seperti itu (utk cewek). Tapi tetap saja akhirnya hanya akan ada desahan dalam hati, "Yah, yang kayak gini mah cuma ada di buku." hehehe... ngarep ni yee.

Anyway, saya salut dengan Kang Abik yang menulis buku dari mentadaburi ayat Al Qur'an. Terus terang, saya pingiiinnn bisa nulis dengan mentadaburi Al Qur'an seperti dirinya. Tapi karena saya bukan lulusan pesantren (hanya lulusan sekolahan negeri biasa) jadinya agak susah juga ya saya mengikuti cara Kang Abik? But, berharap boleh dong... Siapa tau nanti di masa depan saya bisa menulis dengan mentadaburi alam atau apa. Ya kan?

Profile Image for Asmar Shah.
Author 20 books136 followers
March 18, 2017
3.45* sebenarnya untuk Bumi Cinta!

Rasanya ini naskah pertama tuan penulis yang aku baca walaupun aku kenal beliau melalui filem Ayat-ayat Cinta yang meletup-letup dan jadi fenomena suatu ketika dulu.

Bahasanya sangat indah. Jalan cerita juga disusun dengan mudah sambil diselit dengan ayat-ayat Quran dan sewaktu dengannya. Konflik juga tidak dirungkai dengan terlalu rumit. Jalan penyelesaiannya cepat dan pantas. Jadi memang sesuai ia digelar novel pembangun jiwa.

Ada bahagian yang agak meleret. Tapi tidak apa pun.

Cuma watak Ayyas terlalu diangkat melebih-lebih. Jikalau dia lama di kota itu, tidak mustahil dia boleh membentuk satu daerah yang penuh dengan orang muslim. Sedangkan kita tahu negara Rusia itu sangat terbuka dari semua aspek dan kekadang kita tahu bagaimana layanan mereka pada orang muslim. Maka, perwatakan pemuda itu direka terlalu sempurna. Ya aku setuju ada pembaca mengatakan yang Ayyas ini seperti malaikat. Sehinggakan apa tuturnya terasa seperti bias dan tidak memikirkan akan perasaan orang lain walaupun sebenarnya apa yang dituturkannya itu benar dan tidak boleh disangkal. Kalau di dunia realiti, aku harap dia tidak kena bunuh di keesokkan harinya.

Tapi aku tidak pasti jika watak-watak orang Rusia yang digambarkan semuanya sama seperti itu ataupun tuan penulis sengaja memberikan perwatakan mereka itu agak berbeza dan tidak seiring dengan watak dan peranan yang mereka pegang. Orang bijak pandai, tapi fikirannya jumud. Entah.

Jangan risau, Bumi Cinta masih memberikan kesedaran kepada para pembaca. Ada bahagian yang buat aku sebagai pembaca rasa sentap dan sedih bila baca. Cuma aku geram dengan pengakhirannya. Adakah aku kena berfikir sendiri untuk mengetahui apa yang terjadi pada Sofia itu? Betul-betulkah dia sudah mati ataupun ada keajaiban yang berlaku? Yalah, Ayyas kan acah-acah malaikat. Manatahu Sofia diberikan kesempatan lagi? Hurmm...

Kalau kalian nak cuba, silalah.

Peace!
Profile Image for Muhammad_Taufiq.
8 reviews2 followers
June 4, 2011
Semegah The Godfather, Seromantis Winter Sonata

Review by Muhammad Taufiq

Bumi Cinta by Habiburrahman El Shirazy

Kang Abik is Back!

Novel yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2010 ini telah hadir. Lagi-lagi Kang Abik kembali membuat Indonesia harus jujur mengakui Kiai yang “nyastra” ini adalah salah satu novelis terbaik sepanjang masa. Dan Anda tak perlu terkejut jika sesaat setelah membuka sampul plastik novel, lalu mulai membaca, dan membacanya terus, hingga Anda tak bisa menghentikannya …

Novel yang bersetting musim dingin bersalju hingga awal musim semi yang hangat ini dibingkai dengan cover yang apik dan unik. Dimana personifikasi nama penulis lebih ditonjolkan daripada judulnya sendiri. Sebagaimana Mario Puzo dengan The Godfather atau Omerta-nya, yang dalam cover novelnya, nama Mario Puzo lebih mendominasi atau hampir sama dengan judulnya. Itu karena kualitas penulis sudah tidak lagi berharap pada manisnya judul. Apapun judulnya, atau bahkan tanpa judul sekalipun, asalkan Habiburrahman El Shirazy, adalah kualitas nomor satu. Begitulah.

Cover novel bergambar Lapangan Merah (Red Square) lengkap dengan Gereja St. Basil Moskwa Rusia yang tengah bertabur salju. Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa bangunan dan interior dari Cathedral of Saint Basil the Blessed atau Katedral Intersesi atau Pokrovsky Cathedral itu adalah membaw a unsur-unsur tertentu dari monumen-monumen Timur Lenk di Samarkand, atau unsur dari masjid Qolsharif di Kazan. Mungkin hal itu benar, karena bentuk kubah-kubahnya pun memang lebih mirip masjid daripada sebuah gereja. Tapi hal itu tetap menjadi spekulasi karena sampai saat ini pun bentuk asli masjid Qolsharif di Kazan tak pernah diketahui. Wallahu ‘alam.

Sedangkan foto berukuran besar Kang Abik plus senyum manisnya menghiasi sampul belakang novel ini. Jujur, cover bagian belakang novel ini begitu nyantol di hati.

Novel setelah 546 halaman ini dibuka dengan suasana bandara Sheremetyevo yang tengah berselimut salju. Muhammad Ayyas, pemuda Indonesia jebolan Universitas Islam Madinah yang tengah menyelesaikan master sejarah S2 di India sengaja datang ke Moskwa untuk melakukan riset penelitian untuk tesisnya. Devid, seorang kawan lamanya membantu Ayyas untuk mencarikan apartemen yang cocok untuknya. Apartemen tua tersebut berada di Smolenskaya, yang dibangun pada zaman pemerintahan Stalin, dan tepat berhadapan dengan The White House Residence.

Sayangnya, meskipun memiliki kamar tidur sendiri dalam apartemen itu, Ayyas harus berbagi ruang tamu, dapur, dan kamar mandi dengan dua wanita cantik, Linor dan Yelena. Yang tak tanggung-tanggung, Yelena adalah pelacur high class, atheis, yang menyamar sebagai guide bagi turis-turis asing yang berkunjung ke Moskwa. Sedangkan Linor adalah jurnalis sekaligus seniman orkerstra yang piawai bermain biola, padahal sebenarnya agen Mosad.

Dari sinilah konflik demi konflik dimulai. Ayyas, seorang muslim berjuang dengan keteguhan iman melawan kondisi Moskwa yang menjunjung freesex dan kebebasan tak bertuhan. Belum lagi dengan kehadiran Doktor Anastasia Palazzo, asisten Profesor Abramov Tomskii, yang membimbing penelitian Ayyas di Moskovskyj Gosudarstevnnyj Universiteitimeni Lomonosova (GMU). Sosok cerdas nan anggun Anastasia menjadi cobaan tersendiri bagi Ayyas, yang sebenarnya Anastasia sendiri jatuh hati pada Ayyas.

Dalam novel ini, Kang Abik menyajikan adu argumentasi dua tokohnya dengan memikat, Ayyas dan Anastasia. Begitu dewasa dan berkelas. Salah satunya saat Anastasia meminta Ayyas untuk menjelaskan manfaat mempelajari Sejarah. Dan Ayyas pun menjawabnya dengan gambaran rinci bagaimana kehidupan dan perjuangan Anastasia sendiri sebelum menjadi doktor di GMU. Juga saat Ayyas yang membantah teori Nietzche yang mengatakan bahwa Tuhan telah mati, di sebuah seminar.

Hal ini tentu saja membuat keimanan kita kepada Allah semakin tebal dan bertambah, Insya Allah, juga pengetahuan tentang sejarah. Jika tak berlebihan kiranya jika saya mengatakan, seperti membaca buku ensiklopedi sejarah yang tebal dengan rasa novel yang tak membosankan.

Diceritakan saat Ayyas sepulang dari Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa, Ayyas menjumpai Linor tengah bergumul dengan Sergei Gadotov, seorang tangan kanan Boris Melnikov, Bos gang mafia Voykovskya Bratva, di ruang tamu apartemen. Ayyas merasa jijik dan langsung masuk ke dalam kamar, lalu memutar Murattal Al Qur’an dari laptop-nya keras-keras. Terang saja Sergei tersinggung dan marah besar. Perkelahian pun tak terelakkan.

Pada bagian ini, jujur saya tersenyum-senyum sendiri, berbeda dengan novel-novel sebelumnya, kali ini Kang Abik juga menampilkan tokoh yang piawai bersilat Thifan Po Khan, semacam bela diri Muslim China. Alur tempo cerita pun Kang Abik percepat sedekimian rupa, hingga saya merasa menikmati layaknya cerita silat Kho Ping Hoo. Ciat … ciat … ciat … .

Ayyas membuat Sergei tak beradaya. Saat Linor berusaha melerai, justru Sergei memukul dan mencekiknya. Beruntung Ayyas segera menolongnya. Kali ini Sergei benar-benar sekarat. Linor membawa Sergei keluar apartemen dengan mobilnya. Linor berencana menghabisi Sergei. Tapi Sergei mati dalam perjalanan. Naluri Mosad Linor pun bereaksi. Linor melenyapkan dan mengalihkan bukti-bukti agar pembunuhan bukan seolah-olah karena Ayyas dan Linor.

Di lain kesempatan, Ayyas menyelamatkan Yelena yang nyaris mati setelah anak buah Olga Nikolayenko, mucikarinya, menganiaya Yelena dan membiarkan tak berdaya di jalan bersalju.

Namun, Boris merasa tak begitu saja percaya dengan alibi Linor. Boris pun mencurigai Linor. Melihat nyawanya terancam bahaya, Linor meminta untuk Yelena untuk meletakkan ponsel Sergei di kamar mandi Olga Nikolayenko. Dengan demikian, Boris akan menyangka Olga lah pelakunya. Akibatnya, pastilah terjadi pertempuran dahsyat antara dua mafia, Voykovskaya Bratva yang di pimipin Boris, dan Tushinskaya Bratva yang dipimpin Vladimir Nikolayenko, suami Olga Nikolayenko. Yelena pun menyetujui rencana Linor agar Yelena benar-benar terlepas dari kekangan Olga dan kehidupan kelamnya.

Rencana busuk Linor dan Ben Solomon lainnya adalah membuat alibi seolah-olah Ayyas lah pelaku bom di Hotel Metropol dengan meletakkan bahan bom dalam ransel di kamar Ayyas.

Intrik demi intrik berbau mafioso ini membuat saya seperti membaca The Godfather.

Tak hanya itu, sindiran pada Indonesia yang tak seperti Rusia dalam melestarikan cagar budayanya juga Kang Abik hadirkan dalam novel ini. Sisa-sisa bangunan Rusia di masa lalu masih terawat baik, sementara Kerajaan Majapahit, Sriwaja, dan Demak yang kondang itu tak dijumpai utuh. Juga bagaimana Rusia membangun stasiun seperti musium yang anggun dan berkelas.

Akankah Ayyas akan tergoda dengan genitnya Linor, seksinya Yelena, atau anggunnya Anastasia? Berhasilkah rencana Linor mengadu domba dua kelompok mafia itu? Berhasilkah alibi Linor dan rencana pengeboman Hotel Metropol? Apakah Yelena dapat keluar dari kehidupan kelamnya dan mempercayai kembali adanya Tuhan? Akankah pernikahan Anastasia Pallazo dan Boris Melkinov? Bagaimana pula pertunangan Ayyas dan Ainal Muna? Siapakah Linor sebenarnya? Lalu bagaimana dengan Devid? Akankah Devid kembali ke jalan yang lurus?

Wow, sungguh tak bijak rasanya jika saya menceritakan semuanya di sini. Karena Anda akan kehilangan kenikmatan novel ini seutuhnya. Itu karena Kang Abik dalam novel “Bumi Cinta” ini sungguh menyajikan kejutan-kejutan di sana-sini yang pastinya akan membuat Anda tercengang. Ditambah lagi alur yang tak mudah ditebak dengan kecepatan alur yang diatur sedemikian rupa, hingga tak terasa membosankan.

Meskipun pada akhirnya Kang Abik membuat ending yang tragis dan sedikit terbuka. Hingga menjadikan banyak pembaca yang berharap ada kelanjutan dari novel “Bumi Cinta” ini.

Dan yang paling penting sebenarnya adalah hikmah yang terkandung sebagaimana Kang Abik jelaskan dalam prolog novel ini, yakni sebuah tadabbur Firman Allah QS. Al Anfal [8]: 45-47, tentang resep mujarab yang telah Allah berikan guna menghadapi musuh-musuh iman; [1] berteguh-hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya; [2] taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan; [3] bersabarlah; dan [4] janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.

Juga nasihat Kiai Lutfi Hakim, “Eling-elingo yo Ngger, endahe wanojo iku sing dadi jalaran batale toponing poro santri lang santri agung!”, yang artinya “Pesona wanitalah yang membuat para santri gagal bertapa!”

Akhirnya, saya membayangkan jika nantinya novel ini difilmkan, mungkin akan semegah The Godfather dan seromantis Winter Sonata.

* * *
Profile Image for Barukisu (Balqis).
131 reviews10 followers
July 29, 2010
Selesai baca. Tak sangka ini adalah buah tangan Kang Abik. Tidak seperti novel-novel beliau yang sebelum ini, Bumi Cinta membawa kelainan yang amat. Siapa sangka Kang Abik memilih Russia sebagai latar? Kang ABik pernah sampai ke sanakah? Atau setidak-tidaknya menetap di sana? Sangat teliti, mulai dari soal jalannya, metro, makanan dan sosiobudaya, ia hampir lengkap. Seandainya Kang ABik tidak pernah menjejak Russia mahupun Ukraine, tetapi dapat menulis sebegini,subhanallah, aku tabik!

Ada juga unsur-unsur suspen dan thriller. Yep, tidak sepertinya Kang Abik. Ini adalah buku itu yang sekali buka tidak dapat berhenti baca, mahu terus-terus sehingga habis. Ini buku itu yang pada mulanya dapat kujangka plot cerita, klimaks dan ending tetapi heh, sering tersilap. Kekuatan novel ini terletak pada perkembangan setiap watak dan penguasaan penulis pada latar belakang novel ini; Moscow. kalau dalam novel-novel sebelumnya, watak tidak banyak berkembang, sepertinya telah diketahui sifat-sifat dan sikap watak sejak dari mula. Yang dikembangkan hanyalah jalan cerita, konflik dalaman watak dan komplikasi dalam kehidupan. Tetapi kali ini, Kang Abik mewmbuat kejutan dengan mengenalkan watak Ayyas yang pada mulanya kuanggap wataknya sama sahajaseperti fahri dan Azzam. Tetapi sangkaanku nyata merudum. Sedikit-sedikit watak Ayyas memperlihatkan kehebatannya. Menuasai ilmu falsafah, teologi, psikologi juga seni pertanan diri. Hey, siapa sangka pemuda ini hebat sebegitu? Barangkali bagiku yang tidak punya ilmu sehebat itu, ia sudah cukup membuatku teruja membaca bahan-bahan ilmiah yang dibentang Kang Abik melalui watak Ayyas. Bermakna penulis melakukan research sebelum menulis. Dan menyelitnya dalam novel. Yup, aku suka novel sebegini. Seperti Tunggu Teduh Dulu, karya FT yang bercerita mengenai betik. Seperti itulah.

Dan lagi, ternyata kuagak Kang Abik mengambil sedikit dari naratifnya dari buku From Beirut to Jerusalem tulisan Dr. Ang Swee Chai. Ia seakan-akan sama. Bukan kukisah, cuma aku telah membaca FBTJ sebelumnya, maka saat membaca dari tulisan Kang Abik, ia menguatkan ingatan ku kembali mengenai catatan Dr. Ang Swee Chai tentang penghentaman ke atas Sabra dan Shatilla. Kang ABik bijak membawa fakta ke dalam naratif rekaannya.

Terima kasih Kang ABik kerana mengenalkanku kepada Moscow dan isinya. Juga sempat menyelitkan Ukraine, negara tempat ku menuntut ilmu suatu ketika dahulu. Sekali sekala membaca bahasa-bahasa Russia itu sungguh membuat aku rindu mahu memijak Ukraine kembali.

Agak-agak Kang Abik mahu bikin filem nggak? Boleh kuubat rindu menatap Ukraine nanti. =)
Profile Image for NurMaulid.
5 reviews2 followers
April 18, 2012
Membangun Jiwa

Ya , harapan membangun jiwa pada novel kang abik kali ini masih sangat terasa dan seperti yang saya harapkan. Mulai dari kang abik mengingatkan tentang sholat pada waktunya, sholat ibadah yang selayaknya diperhatikan seorang muslim, nikmat momen berdzikir, membaca alquran yang sangat indah, sampai keteguhan ayyas dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Semuanya mengairi nurani dan iman saya. Mencambuk saya betapa kadang saya tidak menyesal dengan penyesalan yang besar pada sebuah dosa.

Tetapi tentu saja,saya hendak menyampaikan kritik yang membangun pada penulis. Pada novel ini, digambarkan sosok ayyas yang tinggal dengan 2 orang wanita cantik di apartemen di Rusia seperti yang telah direview oleh teman-teman.Saya hendak menyoroti adegan-adegan dimana ayyas sering sekali berdua-duaan di tempat yang privat dan sepi bersama wanita. Meskipun dengan kondisi yang terpaksa, tetapi penulis tidak menunjukkan letak kesalahannya.


Selain itu, banyak kesalahan ejaan dan paparan artikel ilmiah yang terlalu panjang. Meskipun, saya yakin kang abik bermaksud baik untuk memberikan info yang sebanyak-banyaknya pada pembaca.



Akhirnya, saya memberikan rekomendasi kepada teman-teman pencinta novel Islami untuk membacanya, meskipun harus tetap kritis pada beberapa hal. Dan meskipun , endingnya ada beberapa orang tidak suka karena menggantung.Tetapi begitulah hidup, terkadang harus sad ending.so, Enjoy it!
Profile Image for Adib.
1 review
March 28, 2010
Novel yg menarik. Alhamdulillah saya berhasil membaca novel ini kurang dr 24 jam. Sayang novel ini tdk dilengkapi dgn gambar2 dan peta Rusia. Padahal setelah sy browsing di internet, setting tempat dlm novel ini sungguh mengagumkan. Sy berharap Kang Abik segera merilis Bumi Cinta 2, soalnya ending Bumi Cinta 1 nggak jelas. Apakah sofia selamat dan menikah dgn Ayyas?
Profile Image for Agustin.
42 reviews5 followers
Read
June 17, 2011
Walaupun saya bukan termasuk fans Kang Abik, naun novel Bumi Cinta ini masih merupakan novel yang segar dan patut untuk dibaca. Banyak pesan dan hikmah yang mengalir di tulisan ini. Seperti biasa, novel Kang Abik banyak berisi ilmu-ilmu agama yang teraplikasi secara detail dalam kehidupan sang tokoh utamanya. Saya begitu menikmati melihat Ayyas menghabiskan malamnya dengan Tahajjud, mengisi paginya dengan Tilawah dan Al Matsurat juga berperilaku sangat sopan. Nilai-nilai luhur ini kuat mengakar dalam kepribadian Ayyas hingga menjadikannya lelaki Istimewa, baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, beberapa pembahasan tentang fakta Ilmiah Al qur’an juga kebengisan Israel dan beberapa catatan penting tentang sejarah Rusia membuat novel ini lebih bermutu dan berisi. Sedikit ada kesan ini buku Ilmiah yang di novel-kan.

Pembangunan alur cerita [menurut saya] cukup membosankan. Tema cerita yang dibawa sebenarnya menarik, Ayyas yang dikisahkan menjadi seorang peneliti di MGU, adalah jaminan kisah ini akan menarik, apalagi settingan di Moskwo-Rusia. Hanya saja, Kang Abik terlalu memaksakan beberapa fakta sejarah yang ditulis dengan detail dan gamblang dalam novel ini. Bisa di bilang nyaris penuh setiap babnya dengan penjelasan. Banyak dialog-dialog yang kelihatan terlalu janggal dengan meletakkan berbagai macam teori ilmiah maupun fakta sejarah.

Selain itu, novel ini terlalu tipis [hehehe] untuk merangkum semua cerita yang menurutku begitu sayang untuk tidak didetailkan. Bagaimana beliau membeberkan teori-teori ketuhanan dan melawan paham atheisme, juga menunjukkan fakta-fakta sejarah tentang pembantaian ummat Islam Palestina oleh Israel. Satu bab yang cukup menggangguku, bahkan terkesan seperti membaca sebuah buku ilmiah adalah bab “Jenis-Jenis Atheisme”. Rasanya sangat aneh membaca bab ini. Cerita dimulai setelah Yelena dan Linor (terutama Yelena) yang masih penasaran dengan teori atheisme yang disampaikan Ayyas selama seminar di MGU. Full bab ini menjelaskan jenis-jenis atheisme dengan detail. Tapi sisi positifnya saya jadi tahu tentang teori tersebut :)

Plot cerita terasa sangat datar. Ketika peristiwa pengeboman terjadi saya berharap ini menjadi klimaks cerita tentang kedzaliman yang harus dihadapi Ayyas, namun sayang ini sekali ini tidak kita jumpai. Tokoh Ayyas di sini tidak menghadapi konflik yang berarti alias bahagia-bahagia saja sepanjang cerita. Akhirnya, Bumi Cinta sebagaimana novel Kang Abik sebelumnya memang menawarkan sebuah kisah romansa yang sangat indah dengan tetap dibalut nilai-nilai Islami. Novel ini mampu membangunkan jiwa-jiwa terlelap akan kelalaian mensyukuri nikmat Tuhan. Cukup layak untuk dibaca dan dikoleksi :)
Profile Image for Nor.
Author 9 books105 followers
August 11, 2010
Menarik..penggunaan latar tempat di Rusia dengan musim saljinya digambarkan dengan menarik sekali oleh penulis. Gaya penulisan yang membawa pembaca seolah2 turut berada di tempat setiap watak berada. Perbincangan mengenai ketuhanan dibicarakan secara panjang lebar di banyak tempat dalam buku ini, dengan platform yang pelbagai. Perdebatan tentang ketuhanan disampaikan melalui pandangan beberapa agama, secara tidak langsung tambah meyakinkan diri sekiranya perlu berhujah mengenainya dengan mana2 pihak secara santai.
Seperti biasa hero dalam buku2 penulis adalah seorang lelaki (Ayyas, hero buku ini) dilihat begitu sempurna, begitu berilmu dalam banyak hal dan topik, mungkin mustahil untuk ditemui sekarang, tapi menjadikan kita berazam untuk mencontohi watak baik ini.
Rasa puas membaca buku tebal ini, walaupun ada masanya terlalu panjang lebar sesuatu watak berbicara tanpa diselangi oleh sampukan dari watak2 lain yang mendengar. Kadangkala ia jadi membosankan. Dan terasa sayang bila watak Dr Anastasia tidak diulas lagi sebelum Ayyas bersiap2 meninggalkan Russia.
Profile Image for Nike Andaru.
1,637 reviews111 followers
August 16, 2010
Lama euy baca buku ini, akhirnya kelar juga. Entah apa karena buku ini lumayan tebel atau sayanya yg kayaknya kurang suka dengan novel Kang Abik kali ini.

Novel Kang Abik adalah buku yang wajib beli bagi suami saya, setelah terpesona dengan buku-buku sebelumnya. Tapi kali ini suami saya harus bilang bahwa dia juda kurang menyukai Bumi Cinta.

Tentang Ayyas yang tengah menyelesaikan program magisternya, lalu ia terbang ke Moskwa, Rusia untuk penelitian thesisnya tsb. Disana ia bertemu beberapa wanita khas Rusia yang menggetarkan hati saking cantiknya, sampai ia harus tinggal 1 apartemen bersama Yelena dan Linor.

Yelena yang tidak mempercayai adanya Tuhan dan Linor yang ternyata yahudi, membuat Ayyas harus banyak-banyak menguatkan diri dari godaan syeiton :D yang bernama perempuan. kejadian demi kejadian membawa Ayyas menjadi seseorang yang mampu mengubah orang-orang didekatnya mennjadi lebih baik dihadapan Tuhan.

Lengkap ceritanya baca sendiri ya :p

Saya berasa novel Kang Abik kali ini kayak pengen cepet2 kelar. Banyak salah ketik, penggunaan 'aku' dan 'saya' yang tidak konsisten, bikin baca buku ini pengen cepet kelar aja gitu.

Oh, maap karena saya harus memberi 2 bintang saja untuk buku ini.
Profile Image for Rhea.
263 reviews73 followers
June 1, 2010
1 bintang untuk jalan ceritanya + 1 bintang untuk isinya yang mengajak untuk kebaikan dan mengenal Islam.

Ceritanya sangat standard serta alur yang terlalu lambat. Kurangnya penggambaran apa yang sedang dirasakan oleh si tokoh membuat saya kurang terbawa emosi. Satu satunya adegan yang saya suka dalam buku ini adalah ketika Ayyas berkelahi dengan Sergei, yang hanya beberapa lembar dan jika di film kan hanya akan menjadi adegan sekian menit. Sungguh, saat saya membaca perkelahian itu, emosi saya terbawa, dan ketika ceritanya kembali normal entah mengapa emosi yang tadi ada menguap begitu saja.

Satu hal lagi yang membuat saya kurang suka dari buku ini yaitu cerita akhir yang sangat mengambang, dan saya bertanya tanya buku ini dwilogi ??

Selesai membaca novel ini, saya memulai membaca Negeri 5 Menara. Jadi mau tak mau saya sedikit membandingkan dengan novel itu. Dari segi bahasa jelas saya akan memilih negeri 5 menara. Entah kenapa, menurut saya bahasa Kang Abik kurang pas saja untuk saya.

Dari semua novel Kang Abik, hanya Ayat Ayat Cinta yang saya suka.
Profile Image for Diya Nordin.
Author 6 books34 followers
September 10, 2012
Bumi Cinta, karya Habiburrahman El Shirazy seperti novelnya yang terdahulu sarat dengan pengajaran. Menceritakan keteguhan iman seorang lelaki Indonesia bernama Muhammad Ayyas dalam mengharungi kehidupan di Moscow.

Berdepan dengan wanita-wanita cantik seperti Anastasia Palazzo dan Yelena. Mengisahkan bagaimana demi menyiapkan thesisnya, Ayyas ke Moscow untuk mendapatkan bantuan dari teman baik pensyarahnya. Di sana dia tinggal serumah dengan dua wanita cantik. Berdepan dengan gaya hidup yang jauh dari landasan Islam. Yang bertunjangkan seks dan pergaulan bebas, dia jadi lebih kuat untuk cuba mempertahankan akidahnya.

Aku larut dalam pembacaanku ketika itu. Aku suka setiap fakta yang ada. Ada benda baru yang aku belajar di sini. Aku suka dengan gambaran perjalanan yang ada. Satu kisah yang membuatkan aku mungkin lebih muda dan bisa memahami kompleksnya jiwa dan pemikiran lelaki. Betapa lemahnya lelaki dengan perempuan.

Dan benarlah kataNYA, perempuan itu adalah fitnah kepada lelaki. Hatta kepada lelaki yang beriman sekali pun kalau nafsu yang merajai jiwa dan iman serendah tanah.

Ya Rabb, semoga aku mampu menjadi seperti penulis ini yang mampu melakar kisah dengan satu nasihat yang terselit dalam kisahnya.
Profile Image for Alfaridzi.
109 reviews3 followers
October 7, 2021
Novel pembangun jiwa yang kaya akan gizi ini sangatlah luar biasa. Ditulis oleh salah satu penulis kebanggaan bangsa, menjadikan buku ini semakin istimewa. Isi cerita yang kental dengan ajaran islam tak menjadikan buku ini monoton, karena ceritanya dibalut dengan kisah romansa yang disajikan secara apik dan menarik.

Novel ini bercerita tentang seorang pemuda asal Indonesia bernama Muhammad Ayyas yang sedang menempuh pendidikan S2 nya di India. Kemudian dia pergi ke Rusia untuk merampungkan tugas akhirnya. Dikenal sebagai negara yang paling bebas di dunia, dengan mayoritas penduduk penganut faham free sex dan radikal tak menjadikan Ayyas terlena akan semuanya.

Bukan perkara mudah bagi Ayyas untuk hidup di Rusia. Berbagai cobaan silih berganti menerpa dirinya. Mulai dari paras cantik wanita Rusia, roommate yang bertingkah semena-mena, berdebat dengan penganut atheis, hampir di fitnah oleh kaum zionis, hingga melihat wanita yang sedikit lagi menjadi calonnya berlumuran darah karena ditembak. Karena keteguhan iman yang dimiliki oleh Ayyas, akhirnya dia berhasil melalui semua kejadian yang menerpa dirinya.

Cerita novel ini sungguh menggugah, tak heran menjadikannya sebagai novel pembangun jiwa. Runtutan ceritanya sangatlah menarik dengan berbagai peristiwa yang mengiringinya. Isinya sangatlah berisi, terlebih saat penulis menceritakan pembantaian yang dilakukan oleh milisi Kristen Maronit Lebanon atas para pengungsi Palestina di kamp-kamp yang ada di Sabra dan Shatila pada 16-18 September 1982. Selain itu, penulis mampu membangun suasana cerita dengan baik. Gambaran kehidupan dan berbagai tempat digambarkan secara rinci dan detail. Sehingga pembaca bisa merasakan suasana Rusia secara nyata.

Secara kesuluruhan aku suka sekali dengan novel ini. Walaupun ada beberpa typo dalam penulisannya, tetapi tidak merubah keindahan narasinya.
Profile Image for Nanny SA.
343 reviews41 followers
July 27, 2010
Saya sudah lama tidak membaca buku kang Abik, sejak bukunya yang pertama dan satu-satunya yang saya baca dan tonton filmnya yaitu Ayat-Ayat Cinta.
Ketika membaca buku ini saya menjumpai ide dan pola cerita yang sama dengan tokoh yang sempurna hanya tempat dan nama para pelaku yang berbeda.
It's another Ayat-ayat Cinta !

Muhammad Ayyas mahasiswa Indonesia yang sedang mengadakan penelitian di Rusia. Di sana dia bertemu dengan wanita-wanita cantik yang menurut Ayyas sangat menggoda imannya. Ayyas adalah seorang pemuda yang sempurna ; kuat iman, pintar, baik hati, sederhana & tidak sombong ( lengkap deh )dan hampir semua wanita yang dijumpai akhirnya akan jatuh cinta kepadanya.
Konflik atau tantangan cerita terasa kurang mengigit,klimaks cerita tidak terasa. Untungnya masih tertolong dengan penggambaran Rusia yang lumayan detil, sebagai novel Islami mudah-mudahanan berhasil menyampaikan dakwahnya, walaupun di bagian-bagian akhir saya membacanya hanya diskiming karena terlalu melebar dan agak capek membacanya..
Membaca bagian akhirnya mungkinkah kisah ini akan berlanjut ?

Profile Image for Melyn Mel.
13 reviews5 followers
December 8, 2010
yah, sedikit kecewa sama endingnya.
terkesan seperti kang abik tiba2 mati gaya dan cuma pengen pengerjaan novel ini selesai secepatnya.
diksinya juga agak bikin bosen menurutku. aku lupa apa gaya nulis kang abik memang gini atau perasaan bosen ini cuma efek abis baca cinta di dalam gelas yang khas citra andrea.

tapi penjelasan2 tentang islam dan segala macamnya sangat meluaskan wawasan.

paling nggak novel ini bikin aku mupeng habis2an tinggal di eropa lewat roti pirozhki, kotlety, sup ukha, kentang kukus keemasan, cyorni khleb, sup borsh, dan salad sayur buayang diaduk dengan zaitun dan mayonaise.

hehe.. aku iri eropa cuma soal makanannya aja.

ahya, di novel ini juga aku nemuin kata sambosa, salah satu makanan timur tengah yang pernah direkomendasikan seorang kakak angkatan untuk kami jual di festival timur tengah tahun depan.

haduh! kenapa nyangkutnya jauh2 jadi makanan lagi?
ahaa.. maaf ya reviewnya malah jadi geje gini.

hem, selanjutnya mau baca buku apalagi yaa??
Profile Image for Galih Satria.
70 reviews3 followers
July 24, 2010
Ayyas agak terlalu keras buat saya (yah maklumlah dia kan santri salaf). Gaya cerita masih sama seperti AAC dan KCB. Sepertinya novel ini ditulis berdasarkan studi perpustakaan saja, nggak yakin Kang Abik pernah tinggal lama di Moskva. Pesan yang dimasukkan agak terlalu harsh, kurang smooth, contohnya pesan kebencian terhadap Zionis Israel yang keluar dari Mama Linor yang berdarah Israel, rasanya bukan Mama Linor yang bicara, tapi orang Islam dari Indonesia bernama Kang Abik.

Tapi paling tidak, buku2 Kang Abik adalah novel Islami yang terbaik dan paling enak dibaca. Selalu membangkitkan kembali rasa iman dan cinta kepada Tuhan. Alhamdulillah, semoga berkah dan rahmat selalu dilimpahkan kepada penulis.
Profile Image for Azzam.
25 reviews
July 9, 2010
buku yang sangat menarik sekali. Menceritakan tentang seorang ayyas yang harus ke Rusia untuk menyelesaikan tesisnya. Ayyas mengalami cobaan yang sangat berat sejak awal kedatangannya di Rusia. Ia harus satu kamar dengan Linor, agen mossad yang cantik dan pandai bermain biola, dan Yelena seorang pelacur kelas atas. Lalu ia harus terkena fitnah(ini ciri khas tokoh utama Habiburrahman El Shirazy), dan sebagainya. Namun akhirnya Ayyas mampu menyelesaikan permasalahannya dengan baik. Selain itu di bagian endingnya terkesan berlanjut.
Profile Image for Uthie.
326 reviews76 followers
September 29, 2010
sama seperti novel-novel Habiburrahman el Shirazy yang lain, mudah ditebak alur ceritanya... namun patut diancungi jempol untuknya karena berusaha menghadirkan cerita Islam yang tidak terlalu menjemukan...

tidak seperti banyak cerita Islam lain yang terlalu banyak hal dilarang dalam Islam (yang bila membacanya bukan orang muslim maka akan berpikir Islam itu terlalu mengekang), novel ini lumayan bisa membuat perbedaan...

tapi sayang endingnya terlalu datar (sofia meninggal tertembak) dan sad ending...
Profile Image for Fatimah Wahidah.
119 reviews41 followers
April 7, 2012
sangat jujur..saya pencinta buku dari Malaysia sejujurnya agak malas membaca karya Indonesia kerana masalah bahasa tetapi novel ini berjaya membuatkan saya membacanya sehingga tamat..keutuhan iman Ayyas dalam menghadapi fitnah wanita menginspirasikan saya.
Profile Image for Irfan Rizky.
Author 1 book3 followers
June 21, 2018
🐨
Cerita yang di atas rata-rata dengan narasi yang biasa-biasa saja. Pembacaan kedua yang tidak begitu menyenangkan.
🐨
Bumi Cinta
Oleh Habiburrahman El Shirazy
(Ihwah Publishing House | 2011)
546 hlmn
🐨
Berfokus pada pemuda Indonesia yang tengah mengerjakan tesisnya di Moskwa, Rusia, kisah Ayyas diselang-selingi dengan kisah orang-orang di sekitarnya; Linor (wanita Yahudi yang fobia terhadap Islam), Yelena (perempuan ateis yang tinggal satu apartemen dengan Ayyas), Anastasia Palazzo (profesor pembimbing Ayyas dalam mengerjakan tesisnya, pun penganut Kristen yang taat (lucu ya namanya kek merk tas)), dan juga Devid (teman SMP Ayyas yang tak lagi mengenal agama semenjak lama di negeri orang).
🐨
Alur maju-mundur yang mudah dimengerti dengan napas keislaman (atau keagamaan, istilah yang lebih universal, karena tak cuma tentang Islam yang dibahas) yang kental, jua buanyaaak sekali pelajaran hidup yang bisa dijadikan bahan kontemplasi, ternyata tak bisa diselamatkan oleh penceritaan yang terlalu sederhana--kalau tak mau dibilang buruk.
🐨
Banyak bagian-bagian yang mubazir yang jika dihilangkan tak mengubah esensi cerita, bagian-bagian yang seharusnya bisa dieksekusi lebih baik lagi, dan bagian-bagian yang cringe abis ketika dibaca. 😂
🐨
Saya berkembang melewati bacaan-bacaan. Dan novel ini memukau ketika pertama kali saya baca, namun entah mengapa berbeda sekali di kali kedua. Mungkin karena saya berkembang, atau alasan lain, entah. Meski begitu, bagian terbaik di buku ini, perdebatan Ayyas dengan doktor-doktor lain dengan tajuk "Tuhan bagi Manusia di Era Modern", akan selalu menunjukkan kualitas menulis Kang Abik yang sebenar-benar-benarnya. Ciamiiikkkkk!
🐨
Kisah Ayyas, yang kalau dirasa-rasa tidak begitu membumi ini, sebenarnya banyak menyimpan keindahannya sendiri. Salah saya sendiri sebetulnya menganggap buku ini sebagai fiksi tulen, tanpa melihat yang sesungguhnya adalah buku pembangun jiwa.
Profile Image for Dea Arie Kurniawan.
5 reviews
March 18, 2010
Inginnya nanti-nanti saja menyelesaikan membaca novel ini, tapi karena gak tahan godaannya walhasil kuselesaikanlah novel ini dalam waktu <24 jam.

Sinopsis


Novel ini menceritakan seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas, S1 lulusan Madinah dan sekarang sedang melanjutkan studi pasca sarjana di New Delhi, India. Dalam Proses pengerjaan Tesisnya Ayyas diminta pembimbingnya untuk langsung pergi ke Rusia guna mengumpulkan data-data. Di Moskwa Ayyas tinggal satu apartemen 2 orang gadis rusia bernama Yelena dan Linor. Kendatipun hidup satu apartemen mereka masih tinggal di kamar yang berbeda.

Yelena digambarkan sebagai seorang gadis berparas cantik, memiliki tatapan mata yang mampu menyihir siapapun yang bersi tatap dengannya. Yelena bekerja sebagai pemandu turis, merangkap sebagai pelacur kelas atas di Rusia yang terbiasa melayani pejabat-pejabat yang bertandang ke Rusia, tak terkecuali pejabat Indonesia (miris). Yelena ini seorang Atheis, sebelumnya dia sempat memluk berbagai macam agama seperti kristen ortodoks,konghucu, budha bahkan Islam.

Tokoh Kedua adalah Linor Lazarenko, meiliki kecantikan yang tidak kalah dengan kate winslet namun memiliki sikap yang dingin. Penyembah Yahwe yang taat dan dia sangat bangga akan darah Yahudinya. Linor merupakan seorang musisi kawakan, juga merupakan agen mossad (zionis). Dia sangat membenci Islam. Dalam pandangannya Islam adalah Agama primitif.

Sampai disini kebayang bukan gimana kalo kalian harus tinggal dengan dua orang gadis jelita di satu apartemen di negara yang sangat mengaugungkan seks bebas dan pornografi. Godaan datang silih berganti, dalam satu kesempatan Yelena sengaja mempertontonkan tubuhnya untuk mendapatkan pujian Ayyas, di kesempatan yang lain Linor mencoba menggoda Ayyas untuk berbuat tidak senonoh, layaknya kisah Zulaikha menggoda Yusuf.

Masih ada satu lagi, dan ini profil yang paling aku sukai. Anastasia Palazzo. Seorang Doktor jebolan Cambridge University, merupakan asisten profesor yang ditugaskan utnuk membimbing Ayyas selama pengumpulan data tesisnya. Anastasia memiliki Perpaduan sempurna antara kecantikan, keilmuan, kedudukan serta kuatnya prinsip menjaga kesucian yang dia pegang sebagai seorang kristen ortodoks. Sedikit banyak tokoh ini mengingatkanku pada tokoh Maria di AAC.

Di novel ini diceritakan bagaimana perjuangan Ayyas selama tinggal di Rusia, saat dia berjuang untuk mempertahankan keimannya, telibat dengan mafia rusia, diijebak dalam skenario yang disusun mossad, pencitraan muslim sebagai teroris dan pandangan masyarakat barat akan islam, sampai akhirya dia menyelesaikan pengumpulan data tesisnya. untuk lebih detilnya baca sendiri deh novelnya.

Gagasan dan Alur Cerita


Gagasan yang diangkat kang abik kali ini sangat menarik. Banyak sekali Isu dan pesan dakwah yang diangkat, terutama menyoal akidah dan ketauhidan, kang abik banyak memaparkan pembuktian ilmiah keberadaan tuhan serta kebenaran islam dibanding agama lain, selain itu di sini banyak dipaparkan fakta-fakta sejarah mengenai kekejaman lenin dan stalin, pembantaian di Sabra dan Shatila dan kelicikan israel zionis. Gagasan ini membuat novel ini memiliki nilai lebih. Tidak sia-sia rasanya riset yang dilakukan kang abik selam 1 tahun.

Selain itu, setiap tokoh sentral dihadapkan pada permasalahan hidupnya sendiri-sendiri. Ayyas dengan Godaan nonik-nonik muda Rusia. Yelena dengan perjalanan rohaninya mencari tuhan. Linor dengan kehidupan Ala agen zionis dan masa lalunya. Anastasia dengan harga diri dan cintanya. Hal-hal ini menjadikan Bumi Cinta memiliki Potensi cerita yang luar biasa banyak untuk digali.

Di awal membaca sinopsisnya aku berharap di akan banyak klimaks serta twisting menarik disepanjang jalan cerita. Sayangnya ekspektasiku terlalu tinggi. Alur yang tersaji cenderung datar, konfliknya terasa kurang greget, Ayyas cenderung berada dalam posisi safe. Akhir cerita dibuat menggantung, aku yakin hal ini memang sengaja kang abik untuk membabaskan fantasi pembaca dalam menginterpretasikan ending yang mereka inginkan masing-masing. Tapi tetap saja aku dibuat penasaran, sebenarnya ending seperti apa yang diinginkan kan abik.

Satu lagi yang agak menganggu, kenapa ya si tokoh utama selalu di kelilingi wanita-wanita cantik??

Penokohan


Aku berharap di novel ini tokoh utama mengalami petualangan iman yang luar biasa, dari terseok-seok hingga dapat memperoleh keimanannya kembali, akan lebih inspiratif menurutku. Tetapi mungkin Kang Abik berpikiran lain dia kembali menggambarkan seperti dalam novel-novelnya terdahulu seorang tokoh utama yang lurus-lurus saja. Mungkin tujuannya adalah untuk memberikan tauladan dan optimisme bahwa di zaman yang serba liberal ini masih ada orang-orang yang memegang teguh Alquran dan As sunah. Tapi aku pribadi lebih mengharapkan penggambaran yang lebih realis, tentu bagi yang pernah mengalami naik turunnya iman akan mudah menjiwai apabila digambarkan demikian. Hanya pendapat pribadi lho ya..
Ada hal yang mengaggu lain adalah adanya tokoh yang bisa muncul dan menghilang tiba-tiba. Contohnya Devid sahabat Ayyas yang pertama kali menyambutnya di Rusia. Pasca pengantaran dia ke apartemen tokoh ini tiba-tiba menghilang, dan baru muncul lagi di akhir cerita sebagai problem solver. Agak aneh menurutku, karena dia sahabat Ayyas, kok bisa-bisanya dia hilang begitu saja. Kemudian Anastasia, tokoh ini tiba-tiba menghilang diakhir cerita, gak jelas rimbanya kemana. Padahal diawal cerita aku berharap banyak pada tokoh ini (sentimen pribadi nih, hehehe…). Tapi secara keseluruhan karakter masih-masing tokoh cukup melekat kuat dan tergali dengan baik.

Kesimpulan


Kayaknya reviewku terlalu banyak kritiknya ya.. hahaha.. aku itu paling bisa kalo mengomentari orang lain, tapi coba disuruh bikin sendiri belum tentu bisa.. :p
Sebagai kesimpulan walo kayaknya reviewku banyak menyebutkan kekurangan-kekurangan, tapi kang abik tetaplah Habiburrahman El Shirazy (??), hehehe.. maksudku kang abik tetaplah seorang penulis besar, karya-karyanya tidak meragukan lagi merupakan bahan bacaan yang harus, kudu, wajib, musti dibaca. Aku saja waktu membaca sampe sulit untuk menutup buku untuk berhenti membaca, saking dikejar rasa penasaran. Terlebih di tengah semakin biasnya arti cinta yang dipahami sekarang, membaca karya-karya kang abik serasa mengingatkan ku kembali akan keagungan cinta sebenarnya, hiks miris juga kalo lagi ngaca diri. Gak salah memang kalo Karya ini disebut sebagai novel pembangun Jiwa. ^_^

Banjarmasin, 16032010, 11;49 PM
Profile Image for ayu ✦.
30 reviews
October 9, 2023
IDK UMMM KENAPA ENDINGNYA UNEXPECTED BGT????!!! SUDDENLY TO SOFIA?
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Miftahudin.
3 reviews1 follower
January 22, 2019
Keseluruhan ceritanya menarik, tapi sayang banyak yang terlalu dipaksakan. Over All Good
Profile Image for Nabita Kamaliah.
1 review
January 24, 2025
Muhammad Ayyas, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan penelitian Tesis di Rusia. Seperti yang kita ketahui, Rusia adalah adalah negeri paling bebas sedunia, sebagian besar penduduknya adalah penganut faham free sex radikal dan merupakan negara pengakses situs porno terbesar di dunia.

Dan di Rusia itulah, seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas berjuang mati-matian menghadapi musuh-musuh iman. Ia berjuang sampai titik darah penghabisan. Ia tidak mau iman yang melekat di hatinya menghancurkan dirinya.

Oleh sebab itu, ia selalu berpegang teguh pada ayat Al-Quran surah Al-Anfal ayat 45-47 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh-hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taat-lah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.”

Sesungguhnya kunci kemenangan orang-orang beriman adalah kala dirinya bisa menaklukkan musuh yang berat. Musuh yang bisa datang darimana saja. Musuh yang bisa meruntuhkan keimanan orang beriman. Musuh itu bisa berupa hawa nafsu yang ingin dibebaskan. Seperti, godaan perempuan-perempuan cantik, lingkungan yang menghalalkan segala cara untuk berbuat yang dilarang oleh Islam, dan lain sebagainya.

Devid, teman SMP Ayyas dulu. Devid membantu Ayyas mencari apartemen selama di Rusia. Karena menyewa apartemen untuk sendiri terlalu mahal untuk dompet mahasiswa, akhirnya Devid menawarkan Ayyas untuk bergabung dengan apartemen temannya.

Tinggal satu apartemen bersama seorang perempuan yang bukan mahram adalah ujian iman bagi Ayyas. Karena Devid tidak tahu lagi apartemen yang murah dan jaraknya terjangkau dari kampus, akhirnya Ayyas menerima tawaran Devid dengan beberapa pertimbangan.

Teman Devid seorang perempuan. Namanya Yelena, seorang gadis cantik nan jelita.
“Cantik ya yas? Ada darah Finland dalam dirinya. Kau beruntung. Kau akan tinggal satu apartemen dengannya. Gunakan kesempatan sebaik-baiknya.” Gumam Devid sambil tersenyum menggoda Ayyas.

“Apa Dev! Kau jangan main-main denganku! Aku masih waras Dev! Aku tidak mungkin bisa hidup bebas seperti kamu!” Muka Ayyas merah padam. Ia merasa Devid sengaja mempermainkannya dengan menyewakan tempat tinggal satu apartemen dengan gadis bule yang katanya berdarah Finland.

“Kamu orang Islam yang taat ya?” celetuk Yelena seraya mengunyah makanan yang dibawanya.

“Berusaha taat. Kalau kamu, maaf, Ortodoks ya?” Ayyas yakin dugaannya benar. Sebab mayoritas penduduk Rusia memeluk Kristen Ortodoks pasca runtuhnya rezim komunis Uni Soviet.

“Tidak. Dulu aku memang pernah memeluk suatu agama. Pernah Budha, pernah Konghucu, pernah Ortodoks, dan pernah Islam?”

“Pernah memeluk Islam?”

“Ya pernah. Itu karena mantan suamiku agamanya Islam.”

“Sekarang?”

“Aku tidak memeluk agama apapun. Aku tak percaya lagi sama agama, juga Tuhan.”

Ayyas kaget bukan kepalang mendengarnya. Ia serasa disambar petir yang menggelegar dari petala langit ke tujuh. Memang, untuk urusan agama dan soal ketuhanan, Ayyas tergolong sensitif. Terhadap orang yang tidak mengakui keberadaan Tuhan di muka bumi ini, hatinya mudah mendidih. Lebih mendidih lagi terhadap orang yang menyinggung ataupun menghina agama yang dipeluknya, Islam.

“Innalillah!” seru Ayyas.

“Kamu jangan kaget. Di sini banyak yang tidak beragama. Menurut pengalamanku, agar hidup kita mudah dan mendapat banyak kemudahan memang kita tidak memerlukan agama, juga Tuhan. Adanya agama dan Tuhan itu malah bikin masalah!”

“Itu tidak benar. Agama justru hadir untuk menyelesaikan berbagai masalah yang mendera umat manusia.”

“Ah itu cuma teori. Kenyataannya tidak begitu. Hampir semua masalah manusia ini selesai karena hebatnya ilmu pengetahuan dan tekonologi yang dikuasai manusia. Bukan karena Tuhan. Sebab Tuhan itu yang mengada-ngadakan juga manusia. Kalau kita sepakat Tuhan tidak ada, ya pasti tidak ada. Tuhan itu ada karena kita berpikiran dia ada.” Jelas Yelena serius.

“Kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu. Tuhan tetap ada. Meskipun seluruh penduduk bumi ini mengatakan dan memercayai Tuhan tidak ada, tetap saja Tuhan itu ada. Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada. Sebab adanya Tuhan itu termasuk kebenaran postulat.” Jawab Ayyas dengan mimik muka yang juga serius.

“Ah maaf, ayo kita makan, ini aku beli dari rumah makan Uzbekiztan, dijamin halal.”

“Hei, kau tahu halal?”

“Mau diskusi lagi?” Sahut Yelena, sambal tersenyum pada Ayyas. Sekilas melihat senyum Yelena hati Ayyas kembali berdesir. Kali ini desirannya lebih keras ketimbang tadi saat bertatap muka dengan Yelena kala membuka pintu.

“Ya aku tahu. Sudah kukatakan aku pernah jadi orang Islam. Ayo makan.”

Tidak hanya berhenti disitu, Ayyas juga dikagetkan beberapa pernyataan yang menyudutkan agama Islam. Terlebih mengakui bahwa Islam adalah agama yang primitif.

Di dalam apartemen mewah itu Ayyas tidak hanya berdua dengan Yelena, tapi juga ada Linor. Linor yang sedari awal sudah menunjukkan ketidaksukaannya kepada Ayyas, dikarenakan Ayyas beragama Islam.

Setelah memerlukan waktu yang lama untuk menemukan Profesor Abraham Toomskii, akhirnya Ayyas bertemu dengan beliau. Profesor Abraham Tomskii adalah Guru Besar Sejarah Asia Tengah yang sangat disegani di kalangan sejarawan Rusia.

Namun sayangnya, Profesor Abraham Tomskii tidak bisa membimbing Ayyas langsung. Profesor Tomskii baru mendapatkan tugas dari rektor untuk terbang ke Instanbul. Beliau diminta membantu kedutaan Rusia di Turki selama beberapa bulan, belum bisa ditentukan waktunya. Ada masalah kenegaraan yang harus melibatkan pakar sejarah Asia Barat.

Sehingga Profesor Tomskii menyiapkan asisten untuk membantu tugas Ayyas. Dia adalah Doktor Anastasia. Seorang perempuan muda nan cantik.

“Dia sangat cerdas dan ramah. Tapi keras kepala dan sangat kuat memegang prinsip-prinsip keyakinannya yang sangat konservatif. Dia tidak suka Vodka, jangan sekali-kali mengajaknya minum Vodka. Kalau kau bisa menalukkan dia maka kau pemuda yang sungguh beruntung.” Ucap Profesor Tomskii pada Ayyas. Ayyas hanya tersenyum.

Benar yang dikatakan Profesor Tomskii, Doktor Anastasia begitu cantik. Hati Ayyas berdesir halus sangat tak sengaja matanya melirik ke arah Anastasia Palazzo. Tapi Ayyas segera menguasai dirinya.

Yelena, Linor, dan Doktor Anastasia. Iman Ayyas diuji dengan tiga perempuan sekaligus. Doktor Anastasia yang tiba-tiba menciumnya. Linor yang terus-terusan menggoda Ayyas di kamar apartemennya. Dan Yelena yang bekerja sebagai pelacur, membuat hati Ayyas sedih berada dalam satu apartemen dengan orang-orang yang menguji keimanannya.

Sehingga dengan tegas Ayyas memutuskan untuk pindah apartemen. Ada orang Indonesia, seorang guru di Sekolah Indonesia Moskwa yang meminta Ayyas untuk tinggal bersamanya. Setelah lama berpisah apartemen, banyak sekali perubahan yang Ayyas temui. Terutama kepada teman lamanya itu, Devid. Akhirnya Devid kembali hijrah. Yelena juga kembali memeluk Islam. Mereka saling jatuh cinta, hingga menikah dan membangun keluarga yang berpegang teguh pada indahnya Islam.

Dan yang membuat Ayyas takjub adalah Linor, yang ternyata berdarah Palestina. Linor akhirnya memakai nama Islamnya yang juga merupakan namanya sejak kecil, Sofia. Hati Ayyas terus bedetak dan merasakan keindahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Wajah Sofia yang anggun dalam balutan jilbab putih seolah tidak mau sirna dari pikirannya.

Sofia telah hijrah. Ayyas ingin menyempurnakan hijrahnya bersama dirinya. Tak terasa hati Ayyas basah. Ia tak kuat untuk berdiam diri. Ayyas melangkahkan kakinya mengejar Sofia.
Tiba-tiba Ayyas melihat ada mobil sedan merah meluncur agak cepat di belakang Sofia. Sekilas ia melihat penumpang sedan itu mengeluarkan pistol dari jendela mobil dan di arahkan kepada Sofia. Dengan sangat keras Ayyas menjerit memanggil Sofia.

“Sofiaaa awaaaass!”

Dan…

“Dor! Dor! Dor!”

Ayyas mendengar suara tembakan itu. Air mata Ayyas meleleh. Lalu diraihnya tubuh Sofia dan meletakkan di pangkuannya. Ia meraba nadinya. Masih berdenyut. Ia berjanji kepada Allah, jika Sofia selamat, ia akan menikahinya dan menjadikannya teman berjuang di jalan-Nya.

Namun, setelah Ayyas cek nadi lagi, tidak ditemukan. Nafasnya juga tidak berembus. Sofia telah meninggal. Ayyas langsung terisak. Di satu sisi Ayyas bahagia, karena Sofia meninggal dalam keadaan mulia. Ia meninggal dalam keadaan Muslimah dengan segala dosa yang telah diampuni Allah. Ia meninggal dalam keadaan suci seperti bayi yang baru saja dilahirkan di muka bumi. Dan alangkah bahagianya Sofia yang telah menemukan bumi cinta yang sesungguhnya. Adakah bumi cinta yang lebih indah dari surganya Allah?
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Yazlina Saduri.
1,546 reviews41 followers
February 25, 2017
Baru selesai baca buku Tarbiyah Bumi Cinta oleh Habiburrahman El Shirazy. Ben si Bangsat Solomon turut merecruit si jelita berhati dingin Linor, antara tugas utamanya video stalking dan bomb-planting (dlm beg disorok bawah katil Ayyas) supaya Ayyas nanti yang dijadikan kambing hitam bila bomb diletupkan di Moscow. Biar si bapak Yahudi dapat melaga-lagakan negara besar Rusia dan Indonesia.

Lagi baru saya tahu dari bacaan ini, massacre yang didalangi si biadab Zionis di Kem Pelarian Shabra & Shatila, juga lebih meyakinkan saya bhw antara cara terbaik menegakkan tauhid apabila berdepan dengan pelbagai golongan manusia dari pelbagai agama dan freethinker seperti Nietzsche dan Viktor Murasov adalah yakin melaungkan hujah berbisa berlandaskan fakta. Jadi? Baca, baca, marilah membaca saudara-saudaraku !!!

Buku Bumi Cinta bagi saya, kuat tarikannya. Makanan rohani dan nukilan pelengkap tauhid di hampir setiap helaian. Berat untuk berhenti membaca walau mata sudah ngantuk. Cerita Ayyas di tanah salju Rusia meneguk ilmu sebagai seorang sejarawan. Sebenarnya saya kurang mahu percaya, seorang yang jiwanya tebal diselaputi iman boleh begitu cetek ketahanannya, kerap bimbang nafsu lelakinya bakal menjerumuskan dia ke kancah zina. Betul kah lelaki yang cerdik dan lantang semangat juang seperti Ayyas boleh selemah itu when it comes to beautiful women? Entahlah...

Anyway, banyak juga thrill kisah Ayyas dan kenalannya yang tidak ramai ini. Tapi kenapa akhirannya tergantung? Apa jadi pada Sofea? Walau beliau dengan sedar dan selepas mendalami Islam masih boleh nekad melakukan dosa besar demi menyelamatkan nyawanya dari Ben si bangsat Mossad, Sofea masih salah satu watak yang saya suka. Doktor Anastasia juga, apa penyudahnya?
Profile Image for Damas.
2 reviews
Read
May 20, 2012
Seorang pemuda Indonesia bernama Muhammad Ayyas, seorang mahasiswa pasca sarjana di Delhi, India yang juga seorang santri. Muhammad Ayyas yang sebelumnya kuliah di Madinah ini berniat ingin mengerjakan tugas penelitian dari Dosen pembimbingnya yaitu mengenai Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin.
Tibalah ia di Rusia dengan disambut oleh teman lamanya David. David inilah yang mencarikan apartemen tempat tinggal untuk Ayyas. Dengan alasan keterbatasan budget yang dimiliki Ayyas dan lokasi apartemen yang strategis ternyata David hanya bisa mendapatkan sebuah apartemen yang berbagi dengan orang lain. Parahnya teman seapartemennya itu adalah dua orang wanita Rusia yang jelita. Serangkaian masalah bagi Ayyas pun bermula dari sini.
Yelena seorang pelacur kelas atas dan Linor seorang pemain biola yang akhirnya diketahui sebagai agen rahasia Mossad adalah 2 wanita yang menjadi teman seapartemen Ayyas. Apartemen yang memiliki 3 kamar ini mengharuskan Ayyas harus selalu berinteraksi dengan keduanya di ruang tamu, dapur, dan ruang keluarga. Sungguh ini merupakan godaan keimanan yang dahsyat bagi Ayyas yang mencoba menjaga kesucian dirinya sebagai muslim.
Godaan bagi Ayyas tidak hanya sampai di situ, dosen pembimbing yang dirujuk oleh dosennya di Delhi tidak bisa melakukan bimbingan ke Ayyas karena sesuatu hal, dia menyerahkan tugas bimbingan ini kepada asistennya. Dan ternyata sang asisten adalah seorang gadis muda jelita bernama Anastasia, seorang penganut kristen ortodoks yang sangat taat.
Interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpati yang lebih di hati Anastasia kepada Ayyas. Ketertarikan itu pun kian hari kian menguat. Di lain pihak Yelena tengah dilanda konflik dengan sang mucikari dan Linor sang agen Mossad tengah menyiapkan rencana jahat kepada Ayyas, yaitu menyiapkan rekayasa fitnah sebuah pengeboman yang diarahkan agar Ayyas sebagai pelakunya.
Ayyas “nyaris” dipenjara karena difitnah melakukan pengeboman di Hotel Metropole oleh Linor.
Kisah ini juga dilengkapi dengan peristiwa pembantaian Zionis terhadap muslim Palestina di Sabra dan Sathila.
Yelena yang dahulu tidak pernah percaya adanya tuhan tapi akhirnya ia insyaf dan akhirnya menikah dengan Devit yang muslim sehingga yelena juga masuk islam dengan mengucap kalimat syahadat di masjid Prospek Mira pada shalat jum'at dengan disaksikan jamaah jum'at. Dengan suara yang jernih dan berwibawa Aminet Sadulayevna adik dari Imam Hasan Sadulayev membimbing Yelena mengucap kalimat syahadat kata per kata.
Begitu juga LINOR yang berjuang mengkaji Islam untuk mencari petunjuk hidup . Terakhir Linor brmimpi bertemu Ibunya yang sudah mati syahid ketika berangkat ke berlin. Juga pesan Ibu untuk mencari pendamping hidup yang teguh menjaga kesucian seperti Nabi Yusuf. Dan yang kini yang dimaksud adalah Ayyas. ayyas tersentak kaget sekilas ia melihat penumpang sedan mengeluarkan pistol dan diarahkan ke apada Sofia alias Linor. Dor! Dor! Dor! sofia ambruk di trotoar . Ayyas membawa Sofia ke dalam mobil yang lewat yang ia mintai bantuan . Dengan penuh rasa cinta karena Allah Ayyas memanjatkan Doa yang berbalut darah dan airmata.
Profile Image for Titi Estiningrum.
39 reviews
October 28, 2010
Membaca buku buku Kang Abik, seperti membaca buku siraman rohani yang "membangun jiwa" seperti iklannya. Begitu pula membaca si Bumi Cinta ini.

Buku ini menceritakan seorang Ayyas, mahasiswa dari Indonesia yang mengambil S2 di Moskwa. Ayyas yang masih bujangan ini, tinggal satu apartemen dengan Yelena dan Linor atas usaha David -teman SMP Ayyas- yang mencarikan apartemen.

Yelena yang ternyata seorang pemandu wisata merangkap perempuan bayaran, sering mengumbar aurat di depan Ayyas. Linor pun tidak jauh berbeda, ternyata seorang penganut free sex.
Godaan yang dialami Ayyas tidak hanya itu, di Kampusnya pun ternyata Dosen Pembimbingnya -kebetulan- ada tugas luar negeri sehingga harus diganti Dr. Anastasia, doktor sejarah perempuan - gadis, cantik, pintar dan penganut kristen yang kuat.
Aih, ada banyak kebetulan di dalam buku ini,
Kebetulan Linor adalah gadis yang Ayyas lihat di jalan pas pertama kali datang
Kebetulan Linor adalah seorang agen Mossad
Kebetulan Ayyas ketemu Yelena pas lagi 'tugas' sebagai pemandu wisata.
kebetulan Ayyas yang diajak menolong Yelena pas kecelakaan
Kebetulan Ayyas diminta menjadi panelis seminar
Kebetulan siaran langsung di tivi dimajukan jadwal tayangnya.
halah... masih ada lagi kali, tapi berhubung buku itu udah kusimpan, aku lupa lagi. hehe

Satu lagi catatanku, sebagaimana pas aku baca AAC, novel ini seperti buru buru mau diselesaikan.
Tengok saja setelah Linor merekayasa pengeboman dan dia pulang, trus Linor dikasih tau Mama-nya bahwa sesungguhnya dia adalah anak Palestina, trus tobat, trus berhijrah.
Trus David juga insyaf, dengan penjelasan yang singkat.
Trus juga kuliahnya, yang pada awal novel diceritakan hari per hari, belakangan tiba-tiba udah tinggal beberapa hari lagi harus meninggalkan Moskwa.

Tapi apapun, Kang Abik tetap hebat, menurutku ini agak berbeda dengan AAC maupu KCB justru di ungkapan ungkapan atau penjelasan penjelasan non fiksi yang diceritakan Ayyas. Bagi pemalas sepertiku, enak juga baca novel sekaligus dapat ilmu ilmu laen
Agak kurang sreg dengan Ayyas yang katanya santri salaf eh jalan berdua sama Yelena, trus seruangan berdua sama Anastasia dan makan siang bareng juga (sampai lebih dari sekali).
Kurang sreg juga karena ternyata Ayyas rada 'centil' dengan gayanya memuji-muji Anastasia.
Agak kecewa dengan ending yang tiba-tiba, ya, tiba-tiba Linor alias Sofia ditabrak mobil merah

Dari semua hal di atas yang paling berkesan sampai sekarang adalah kata - kata Ibnu Athailah yg diinget terus sama Ayyas :
"Orang yang lalai adalah orang yang ketika terbangun di pagi hari memikirkan apa yang akan dia perbuat hari itu.
Tapi orang yang tidak lalai adalah orang yang ketika bangun tidur memikirkan apa yang akan diperbuat Allah terhadapnya pada hari itu"
Gak persis banget, tapi kurang lebih begitu.

Parantoooossss......
Profile Image for Nurin Ni'ami.
2 reviews
April 21, 2013
Sinopsis
Novel ini menceritakan kehidupan seorang pemuda asli Indonesia yang tinggal di negeri orang untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang mahasiswa dari india.Ia berkelana ke negeri Rusia,di mana negeri ini menganut free sex bebas.Sebagai seorang santri alumni di salah satu pondok pesantren di tempat tinggalnya dulu di indonesia,ia harus kuat dengan ujian iman tersebut.Ayyas itulah namanya,ia terus berperang melawan hawa nafsunya di negeri penganut free sex bebas itu.Ketika berhadapan dengan dua perempuan rusia Yelena dan Anastasia Palazzo,Ayyas tetap teguh pda iman dan agama yang dianutnya itu.

Kelebihan:
Novel ini ceritanya bagus,menceritakan seorang pemuda yang teguh mempertahankan dan membela agama dan teguh pada imannya,meskipun ia tinggal di negeri yang mengau\nut free sex bebas.dapat dijadikan pelajaran bagi pemuda zaman sekarang,di era modern ini.

Kekurangan:
Bahasanya terlalu tinggi,jadi agak sulit bagi orang yang belum mengerti itu.Ceritanya terlalu di panjang -panjang tidak langsung to the point saja.Endingnya juga kurang menarik.
http://www.goodreads.com/review/edit/...
Displaying 1 - 30 of 415 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.