Kanae gère un établissement de bains publics avec son mari Satoru. Tous deux sont aidés dans leur tâche par la tante de Kanae. Lorsque Satoru disparaît mystérieusement, les rumeurs vont bon train : accident, fuite, liaison secrète… Beaucoup jugent la jeune femme, trop autoritaire, trop indépendante. Dans l’impossibilité de continuer à assumer la gestion de l’établissement sans son mari, Kanae accueille un jeune homme, M. Hori, envoyé par le syndicat des bains publics pour l’aider.
Kanae regenta unos baños públicos, mientras sufre la depresión en la que le sumió la desaparición de su marido. Un ayudante que llegará para echarle una mano con el negocio, se convertirá en más que una simple ayuda.
Este tipo de historias casan siempre conmigo. Me resultan muy afines y siempre logro empatizar mucho. Me hizo acordarme de las historias de Kazumi Yumoto. Durante toda la lectura pensaba que me gustaría leer una novela más extensa de este manga, indagar un poco más en los sentimientos de sus protagonistas. Había mucho más donde escarbar. Aún así, me ha gustado un montón.
Por otra parte, inicialmente, el dibujo me chocó un poco. No terminaba de hacerme con él. Pero finalmente, he logrado cogerle el gusto.
Manga con un bonito dibujo y una trama dura. Cuando se desconoce el motivo de una situación dolorosa resulta más difícil sobrellevarla, y es fácil buscar en uno mismo la responsabilidad. El tiempo parece ser la mejor medicina para los pesares más profundos, aunque nunca consigue terminar de sanar por completo la herida que estos dejan. Buscar explicaciones queda como la principal solución en estos casos.
El dibujo es bastante bueno, aunque hay capítulos en los que el nivel de detalle es mayor. La historia en realidad no cuenta mucho; nos muestra un escenario en el que es muy fácil empatizar con la protagonista, pero que no termina llevando a nada realmente por su frío final. Algunas situaciones están de más y la introducción de elementos cómicos, algo muy común en los mangas seinen, casi siempre me sobra. De todas formas, es agradable de leer, si es que agradable es la palabra adecuada para la lectura de una historia triste.
hola amores!! es la primera vez que leo un manga en años y me ha encantado. es muy costumbrista, muy diferente a los que leí yo en su día. trata la historia de una chica que regenta unos baños japoneses y su marido desaparece sin saber por qué. no es una novela de agatha christie, es más costumbrista y sobre el duelo de esta mujer y las cosas que le van pasando. me ha gustado y me ha llegado mucho!! me ha dado ganas de leer más manga de este tipo, que supongo que existirán pero yo conozco poco más que one piece y fairy tail así que me tengo que informar 🤓🤓 qué ilusión!! :) me ha arreglado el día la vdd y ojalá hubiera una segunda parte porque los personajes y los dibujos le han encantado!!! besos!!! 😚😚
Una emotiva y sencilla historia sobre sobreponerse al dolor mediante el perdón para poder seguir adelante. Un ritmo pausado de desolación interior y miradas tristes, unos momentos humorísticos muy simpáticos, una protagonista con la que se empatiza con suma facilidad, un limpio y agradable dibujo y una narrativa estupenda (si exceptuamos la ubicación de los bocadillos). A pesar de algún desliz argumental que en mi opinión sobra un poquitín, todo es cálido y fluido en este manga. El ritmo, el ambiente y el tono general me han recordado mucho al maravilloso "Regreso al mar" de Satoshi Kon aunque temáticamente no tengan nada que ver.
manga one shot intrigante con un bell'intreccio, dove da una "pista" principale si diramano altre situazioni. avevo aspettative più alte, ma sono soddisfatta anche così. lo consiglio.
El sufrimiento puede llegar a enquistarse... Entonces te sientes arrastrada por un torrente de dolor del que no puedes salir, en el que empiezas a boicotearte a ti misma y te das cuenta de que no has estado a la altura. Esto le sucede a Kanae, una mujer fuerte, con carácter, dueña de su propio negocio que de la noche a la mañana lo pierde todo, incluso a ella misma.
Las emociones de verdad te tocan, se te ponen los pelos de punta y se forman nudos en la garganta. Además, se acompaña de un dibujo simple, cercano y nostálgico. Algunas viñetas parecen dibujadas con acuarela, haciendo de Kanae se vea sumida en este torrente. No es una historia con final feliz ni con final triste, tan solo es un final.
Ok, mon manga préféré de l’année, hands down! Une histoire tellement japonaise: de la poésie, des secrets qui alourdissent l’âme, de la lenteur, de la retenue, le respect des tradition mais parsemé de quelques grains de folie. Une fable sur le pardon et la connaissance de soi. Le dessin précis de la vie d’un onsen d’une petite ville, et une fin qui laisse songeur. Sublime.
Je comprends l'idée de laisser une fin ouverte..... MAIS FRANCHEMENT LÀ JE SUIS PAS D'ACCORD Ça n'aurait jamais du être un one shot purée, y avait encore tellement de choses à dire, je suis hyper frustrée Mais pour autant l'histoire est géniale, les 3 étoiles représentent ma frustration + contente de connaître les bains, c'est super intéressant !
2,75⭐️ La verdad esque esperaba mucho más. El final súper forzoso y sin cerrarse bien y la historia súper triste y oscura. Demasiado adulto y con poca chicha.
Best manga I've ever read (okay, so far, but it's pretty much a masterpiece that honestly I doubt there will be other manga which will satisfy me more).
Baru kali ini aku begitu membandingkan dan membayangkan sebuah manga sebagai frame-frame film sinematik di setiap panelnya. Bukan karena panel-panel yang digambar Toyoda sensei disini kebanyakan berbentuk seperti frame film widescreen (persegi panjang)… atau mungkin memang itu salah satu alasannya, tapi yang paling menguatkan image sinematis manga ini adalah cara Toyoda sensei menunjukkan gambar-gambarnya dalam sekuen-sekuen yang halus seperti kamera film menyorot dengan pelan mengikuti pergerakan mise-en-scene (staging) elemen-elemen manganya. Seringkali ‘kamera’ menyorot dengan statis pada karakternya atau objek tertentu, di lain waktu panel menunjukkan adegan sequential dengan pelan dan hati-hati. Kalau dalam dunia film, hal ini sangat dekat sekali dengan istilah ‘contemplative cinema’, dimana karya seni itu membuat penikmatnya merenung dan merefleksikan diri melalui kejadian-kejadian di dalam karya tersebut.
Kanae adalah seorang penerus usaha onsen keluarganya. Ia bekerja dibantu suami dan bibinya, atau paling tidak sebelum suaminya tiba-tiba menghilang. Onsen sempat ditutup sementara begitu diketahui suaminya yang pada awalnya pergi untuk urusan bisnis itu ternyata tidak kunjung pulang. Namun cerita dimulai ketika Kanae memutuskan untuk membuka bisnis onsennya lagi dan mencoba menghadapi kenyataan bahwa suaminya telah benar-benar pergi.
Tidak semudah itu mencerna perubahan setting dimana seseorang yang dulunya tinggal bersamanya kemudian tidak lagi ada di sekitarnya. Halaman-halaman awal manga ini pun mencoba menggambarkan kesepian dan kestatisan kondisi tersebut dimana Kanae tidak bergerak sedikit pun dari situasi mentalnya. Ia tidak tahu apakah suaminya sengaja pergi meninggalkannya tanpa pamit atau meninggal karena kecelakaan, atau bahkan mungkin bunuh diri. Di saat dia tidak tahu apa-apa, yang dilakukannya hanya menunggu.
Untung saja tokoh-tokoh baru mulai mengisi kehidupannya. Hori, seorang pekerja onsen yang kemudian membantunya selepas kepergian suaminya, serta Yamazaki, seorang detektif yang direkomendasikan teman lamanya untuk mencari suaminya. Meski terdapat beberapa karakter lain lagi, namun kedua karakter inilah yang menjalin hubungan yang paling menarik dengan Kanae. Jujur saja, sebagai seseorang yang suka romance, aku berharap-harap akhirnya Kanae akan menemukan ‘pengganti suami’nya di antara kedua pria ini. Tapi, meskipun mungkin memang terasa ada sesuatu di antara Kanae dan keduanya yang tidak akan aku beri tahu kepastiannnya terkait spoiler, sang mangaka seperti menyadari kalau sekedar bercerita sebagai ‘pengganti suami’, kedua karakter itu hanya akan menjadi stereotip, Toyoda sensei mengerti benar apa yang akan dia lakukan pada kedua karakter itu dan member keduanya peran yang cukup mengejutkan dalam perkembangan ceritanya.
Meskipun terdengar begitu depresif, dan memang cukup depresif, namun manga ini juga memuat unsur-unsur lelucon dan gambar-gambar ekspresif karakter yang benar-benar comic. Terkadang sangat melegakan dan benar-benar spontan kelucuannya sehingga mengingatkan kalau ini pada dasarnya ini adalah sebuah manga. Kepiawaian Toyoda sensei dalam meramu cerita begitu seimbang dan nyaman untuk dibaca, bahkan sebenarnya hampir terasa sepeti cerita slice of life. Atau memang sebuah slice of life, meskipun terdapat beberapa kejadian, waktu terus berjalan setiap harinya terfokus pada kehidupan sehari-hari Kanae mengelola bisnis onsennya. Tidak diperlihatkan sedikit pun tentang penyelidikan dan pencarian Yamazaki terhadap suaminya atau tentang pencurian pakaian dalam di onsen atau pun penculikan anak tetangga Kanae. Meskipun semua hal itu terjadi, setting waktu dan tempat tetap merupakan keseharian Kanae di rumah onsennya. Perubahan emosi Kanae tentunya tetap diperlihatkan, dan itu disampaikan dengan sangat baik oleh Toyoda sensei melalui interaksi sederhana antara Kanae dengan hal-hal di sekelilingnya.
Undercurrent terasa seperti perjalanan panjang dan cukup melelahkan despite the fact that most of its stories actually only take place in Kanae’s bathhouse. Namun adalah perjalanan yang kaya, dan yang membantu melihat sesuatu lebih dari apa yang terlihat di permukaannya. Untung saja, setelah berharap “semoga happy ending, semoga happy ending”, Toyoda sensei memberikan lebih dari harapan itu dengan ending yang sangat melegakan dan salah satu ending yang paling memuaskan di antara manga-manga yang pernah aku baca.
“Hori-san, I want you to promise me one thing… when you leave here, don’t leave without saying anything.”
És d’aquelles històries que ja des del principi et saben encomanar el seu to melangiós i et condueixen per una història costumista, que et condueix els sentiments a flor de pell.
Un one-shot identitaire, intimiste, l'on y suit Kanae, gérante de bains publics dans une petite ville calme, reposante et apaisante. Malheureusement, rien n'est comme avant. En effet, Kanae fait face à la disparition de son mari depuis hélas deux longs mois. Sans prévenir, sans en connaître le pourquoi du comment, son mari s'est volatilisé sans émettre le moindre soupçon.
La mélancolie est le ressenti principal de ce manga. Témérité, force et calme sont les adjectifs qui qualifient le récit. Une intrigue simple mais pourtant bien ficelé. Une enquête extérieure mais également intérieure, qui nous amène à réfléchir. Le tout avec des moments doux, simples, de la vie quotidienne toujours dessiné avec une main de maître.
Si vous avez l'occasion de lire cette pépite, foncez ! C'est la première œuvre que je lit de Tetsuya Toyoda, je la trouve mature et réaliste. J'espère en découvrir d'autres du mangaka 🎐🎏
This one-shot manga is about relationships showing loneliness flowing undercurrent. The story flows without any twist and turns, taking us through the everyday life of the main characters. In last few chapters, you see things happening and some past coming to light, and you understand the characters better. I found the end was abrubt but when I think about it now, the ending was very real and it gave more meaning to each of the characters.
Di una semplicità disarmante. Quasi tutto un fumetto "talking heads", in teoria avrei dovuto trovarlo noioso da morire, eppure non sono riuscito a staccare gli occhi finché non sono arrivato alla fine. L'autore gestisce le tavole in modo superbo, gli sguardi, le espressioni e le angolature sanno colpire al cuore nella loro semplicità. Sconsigliato solo a chi cerca manga in cui succede qualcosa, qui è successo tutto prima dell'inizio e si tratta solo di farci i conti.
Loved the story and the ending is one of the best. The pace is slow but it's full of tension with the feeling of mystery & tragedy. The author has done great job of creating a wonderful world with real life characters. The art is done up well with the expression of melancholy showing on the faces of the characters.
Je crois que je n’avais encore jamais lu de mangas comme ça (trouvé au hasard à la BU, j’adore ce travail vraiment). J’adore les dessins, les visages surtout qui sont très réalistes et enfin des traits asiatiques sur des personnages. Les mouvements des corps sont incroyables. L’ambiance est calme et mélancolique, mais drôle parfois. Ça reste fin comme peu de mangas le font, même si j’aime toujours. Mais là, j’aime encore davantage. J’ai rarement vu un personnage féminin aussi génial dans un manga et ce, en 2005, en plus. En fait, les autres mangakas et leurs représentations sexistes n’ont aucune excuse. Parce que des mangas comme ça existent, où une femme est montrée dans sa complexité, n’est pas sexualisée, et forte d’être faible — forte tout court. Elle est vraie. Le nom du manga résonne d’autant mieux lorsque l’on arrive à la fin, et je suis immensément touché•e de voir le processus traumatique à l’oeuvre ici. Des courants enfouis dans nos cerveaux, que l’on oublie. Bien sûr qu’on doit en parler pour ne pas pourrir à l’intérieur, comme disait le vieux yakuza.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Me considero un seguidor del manga de demografía seinen, aún siendo selectivo en mis lecturas, después que cumpla lo anterior consigue captar mí atención. Un género en especial de mí preferencia es el psicológico, tratese de fantasía, sci-fi, steampunk, sci of life, etc. Mientras su trasfondo y contexto estén ligados a abordar, explorar y destacar el comportamiento de los personajes; desvelar su psiquis, describir sus personalidades y exponer sus traumas y miedos. Sé que será una obra que no solo disfrutaré leer, si no que además quedará por mucho tiempo grabada en mí memoria.
Éste es el caso de 'undercurrent', de Tetsuya Toyoda, un sci of life en el que un drama familiar producto a una ruptura por una desaparición, asimismo una connotación psicológica en la cual traumas ligados a la niñez, el abandono, la soledad, el engaño y la traición irán desvelandose con el transcurso de la trama. Con momentos jocosos e hilarantes de catarsis, y finalmente una conclusión realista y vehemente.
No lamento haber invertido mi tiempo en esta historia; claro que su estilo melancólico y medio agridulce me quedaba en el cerebro al terminar de leerlo. De que consiguió su cometido, si que lo hizo. Pero creo que la protagonista necesitaría (hipotéticamente) recurrir a terapia luego del incidente con su esposo. No me creo que se fuese todo así de tranquilo desde que se indujo a un ciclo depresivo por su desaparición.
Mientras que quien seria su "interés amoroso" (los veía mas como amigos aunque suene contraproducente) no sabia en que iba a terminar todo. Pero de que me dejo pensando con la estética marina sumado al día a día en el trabajo de baños me gusto como era la dinámica de los otros personajes.
Hasta encontrones de seres queridos de años; eso si que me intereso. Ojala que pueda releerlo a futuro para verlo desde otro angulo.
Reelectura de este manga que tengo en la estantería desde hace unos años. Y la prueba de que una historia golpea diferente dependiendo en qué momento de tu vida la leas.
No recordaba nada, más allá del sentimiento de no haber entendido muy bien que quería transmitir.
Y esta vez sí que me ha calado el mensaje.
Dejar estar. Pasar página. Comprender que es imposible saber qué pasa por la cabeza de la otra persona. Que no eres responsable. Que no has sido tú. Que aunque asuste, decir lo sientes trae más cosas buenas que malas. Que el mundo interior que tenemos cada uno es indescifrable para los demás. Y que está bien así.
Una historia sencilla pero efectiva.
Me alegro de haber vuelto a tomarla de la estantería.
Undercurrent is a short manga centered around a woman dealing with the sudden disappearance of her husband. Her feelings and investigation into the situation are definitely the most interesting part about this plot (good since it's the central thread) and I really appreciated the mysterious atmosphere around exactly what happened, as well as the bittersweet ending as she finds out and has to live with that.
I wish that it either had fewer side plots or was longer to give time to more thoroughly explore each of those. It felt like those were a bit rushed (especially in the last chapter, which revealed several things at once, including one that felt underdeveloped and underexplained).
J'avais beaucoup apprécié Goggles du même auteur, donc je savais un peu à quoi m'attendre. La lenteur, le silence, les codes de la société japonaise, la politesse, les non dits, les émotions réprimées. Et ici, une histoire de solitudes, de secrets et de chagrins qui se croisent, dans un mystère à bas bruit. L'ambiance est mélancolique, le dénouement aussi amer que beau à sa manière. Le décor, un onsen tenu par une femme dont le mari a disparu, sert idéalement de trame à ce récit où l'eau tient une place à la fois poétique et inquiétante. Cette histoire parle de dépression et de deuil avec justesse sans jamais les nommer. Elle m'a collé le seum et je ne lui en veux même pas.
Undercurrent by Toyoda Tetsuya Kanae's husband has suddenly disappeared and left her dealing with a bathhouse business by herself.
A melancholic manga about suppressed trauma, grief, and the disappearance of a loved one. Really enjoyed this one. The drawing style is simplistic during the interactions, but beautifully detailed in the more impactful moments. The description of grief is really immersive, Kanae goes about her everyday life only to be hit hard by sudden thoughts about 'what if' throughout the day.
Ça m'a fait penser au film "Her Love Boils Water", qui m'avait beaucoup plu. Le livre est moins mélo, il y a moins de personnages... Je ne sais pas s'il fut source d'inspiration pour le réalisateur (la réalisatrice ?) : même lieu (bains publics), le mari disparaît dans la nature, une petite fille survient dans l'histoire, il est fait mention d'un crabe, un personnnage de détective un peu original fait avancer l'intrigue... Trop de coincidences pour que cela soit fortuit.
Recommended by a friend, this discovery was a precious treasure. I fell in love with the gorgeous art style, the authenticity of the way human relationships are described, the perfect balance of poetry/nostalgy/sadness/humanity in this story and on top of this a quite delicate though efficient sense of humour. I had the most pleasant time reading this book and I'm looking forward to the other works of this author.