Abdullah Harahap dikenal sebagai penulis horor Indonesia yang sangat produktif khususnya di era 1970 dan 1980-an. Ia mulai menerbitkan cerita pendek sejak kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan bandung, Jurusan Civic Hukum (tidak tamat). Awalnya Abdullah banyak menulis novel populer bertema percintaan, namun sejak 1975 ia sepenuhnya meninggalkan tema tersebut dan menulis sekitar 70 judul cerita horor dan misteri. Novelnya, Dikejar Dosa, dimuat di Tabloid Stop dan diangkat ke layar lebar oleh sutradara Wim Umboh. Judul-judul buku Abdullah Harahap antara lain adalah Sumpah Leluhur, Manusia Serigala, Menebus Dosa Turunan, Dendam Berkarat dalam Kubur, Misteri Anak-anak Iblis, Langkah-langkah Iblis, Tarian Iblis, Panggilan Neraka, dan Babi Ngepet. Buku-buku tersebut dicetak dalam format buku saku setebal 100-300 halaman, dengan sampul yang sering tidak mencantumkan tahun terbit maupun ISBN.
Tahun 1990-an, ia mulai berhenti menulis novel, meski tidak total dan mulai beralih membuat skenario untuk siaran televisi, khususnya yang bertema roman dan horor. Sejak itu pula novelnya mulai langka di pasaran. Di tahun 2010 tiga orang pengarang yakni Intan Paramaditha, Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad berkolaborasi membuat suatu proyek pembacaan kembali karya Abdullah melalui kumpulan cerpen Kumpulan Budak Setan. Gairah terhadap genre horor ini kemudian disambut pula oleh Paradoks, anggota Kelompok Kompas Gramedia, dengan meluncurkan Misteri Perawan Kubur, karya lama Abdullah.