Jump to ratings and reviews
Rate this book

Ayat-Ayat Cinta #1

Ayat-Ayat Cinta

Rate this book
Tentang seorang pemuda Indonesia yang mencari ilmu jauh di tanah Arab. Berbekal iman yang kuat dan ketabahan, Fahri mengalami banyak hal yang menggetarkan hidupnya, yang sesaat membuat Fahri mempertanyakan jalan hidupnya.

Kesabaran dan keimanan adalah kunci kehidupan. Fahri, Aisyah dan Maria membuktikannya dalam cerita yang halus dan mengalir.

418 pages, Paperback

First published January 1, 2004

476 people are currently reading
5086 people want to read

About the author

Habiburrahman El-Shirazy

28 books1,353 followers
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Karya-karyanya:
Ayat-Ayat Cinta (2004)
Di Atas Sajadah Cinta (2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (2007)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5,339 (34%)
4 stars
4,920 (32%)
3 stars
3,518 (22%)
2 stars
1,102 (7%)
1 star
431 (2%)
Displaying 1 - 30 of 1,502 reviews
Profile Image for Nilam Suri.
Author 2 books141 followers
October 19, 2007
selama baca buku ini,i cant help but thinking,gila nih orang basi banget sih..bukan maksut gue si tokoh dalam bukunya,tapi si penulis..every jokes that he wrote,conversation n everything itu menurut gue basi banget...kayak orang yang nggak tersentuh kehidupan sosial yang cukup...

dan lagi si fahri-nya ini...emang dulu waktu dia kecil dan lagi main sama temen2nya dilapangan, ada malaikat yang datang dan ngebelah dadanya, ya???like what they did to Muhammad?please deh,kalo mau bikin tokoh walaupun fiksi yang masuk akal juga kaliiii....belum lagi tau2nya dia dapet istri yang tajir gila gitu,just like khadijjah...please man,i know maybe u're trapped with your utopic idea of islamic life,but,at least try to be creative...kenapa nggak sekalian aja lo nulis buku nabi2..mungkin hasilnya akan lebih bagus,dan nggak bakal ada orang yang complain tentang ke-orisinal-annya.

oh oh, bagian 'favorit' gue...waktu si Maria mau mati, dan sekarat di rumah sakit,all this man needed to do was to hold her hand...but guess what?!he couldnt do it,since she wasnt his muhrim....man, niy cewek dah mau mati, can u forget about that for a moment, emang lo pikir tuhan sekejam itu apa??lagian, in an attemped to remain holy,dia sampe hampir ngorbanin nyawa orang yang udah cukup baik buat bayarin semua biaya pengobatan dia waktu collapse dulu,hhh,sungguh dunia yang aneh...ketika orang yang sangat egois, bisa merubah dirinya jadi seperti orang suci hanya dengan menggunakan alasan agama.

kalo mau megang tangan aja harus kawin dulu, i wonder para dokter akan punya berapa ratus istri yaaa??
hmmp,kalo dokternya cewek, apa dia juga boleh punya beratus2 suami..with DNA test,ga bakal bingung ini,nentuin yang lagi dia kandung itu anak siapa,so i dont see the problem,why not...
Profile Image for Heru Zainurma.
11 reviews5 followers
September 26, 2013
Sebelumnya maaf saja untuk pengarangnya, saya baca buku ini di e-book gratisan. Dan maaf lagi, saya hanya bisa memberi rating seadanya.

Jujur saja, saya membaca novel untuk mendapatkan hiburan. Dan saya kurang mendapatkannya dari novel ini.

Permasalahan utamanya adalah karakter. Si Fahri--sebagaimana disinggung oleh banyak pihak--terlalu super sempurna. Semua kebaikan (dan keberuntungan) telah dimilikinya. Kalau begitu, apa masih ada tempat untuk "perkembangan karakter"? Dia pun mendapatkan istri, secara sangat luar biasa beruntung, cantik dan kaya raya. Dan yang paling mengganggu adalah novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama. Salah-salah, pembaca bisa mengidentifikasikan diri mereka, menganggap merekalah Fahri, si hafizh sempurna, tampan, dan beruntung.

Pantas saja novel ini laris manis. Mungkin saja para pembaca mendapatkan delusi yang mereka harap-harapkan. "Inilah kesempurnaan Islam! Lelaki sempurna untuk perempuan sempurna!" Hell, saya sendiri muslim! Tapi saya tahu kalau muslim tidaklah sempurna, karena setiap muslim adalah manusia! Saya kenal beberapa hafizh, dan jelas mereka jauh lebih berkarakter daripada si Fahri ini. Andai saja namanya diganti menjadi Fahrudin, mungkin dia bisa sedikit terdengar manusiawi. Tapi apa boleh buat? Nama Fahri itu keren, cocok untuk lelaki sempurna. Tak heran kalau semua wanita bisa jatuh cinta padanya.

Kemudian ada Aisha, istri Fahri, yang meskipun level kesempurnaan belum sampai taraf semengganggu si Fahri, tetap saja menyebalkan buat saya. Karakter Aisha ini seolah-olah dibuat oleh si pengarang sebagai pasangan super cocok untuk si Fahri. Keduanya bahkan punya kebiasaan sistematis yang sama! Oh, my ... oh, my. Dan apa saya belum bilang kalau Aisha ini wanita yang tak mengenal cemburu? Bidadarikah dia??

Lalu, mungkin si pengarang tidak tahu, tapi dalam bahasa klasik nusantara, Bahadur itu artinya pahlawan. Dan di novel ini, Bahadur digambarkan sebagai seorang rajatega? Yang benar saja!

Satu-satunya yang membuat saya tertarik membaca novel ini sampai selesai adalah adanya karakter Maria. Bisa dibilang, dialah karakter terbaik dalam novel "sempurna" ini. Dia yang paling manusiawi. Ketertarikannya dengan Fahri adalah karena hubungan timbal-balik komunikasi yang dekat, sangat wajar. Marialah yang boleh dikatakan membereskan segala masalah yang mendera Fahri di klimaks novel ini. Dan apa yang si pengarang lakukan pada karakter Maria ini? Hohoho, si pengarang Maria di akhir cerita!

Satu lagi karakter yang menurut saya bagus, justru muncul sebagai figuran di novel ini. Siapa lagi kalau bukan si penjual mainan? Kata-kata persuasifnya sungguh bagus, dibandingkan ceramah-ceramah keagamaan yang overdosis di seluruh bagian novel yang lain.

"Belilah, kudoakan kau mendapatkan isteri yang shalihah dan cantik seperti bidadari dan memiliki anak yang shalih shalihah, juga kudoakan umurmu berkah rizkimu melimpah sehingga kau dan anak cucumu tidak akan perlu berjualan di jalan seperti diriku. Belilah untuk penyemangat hidupku!"

Itu dia! Tanpa perlu dalil-dalil agama, tanpa perlu rujukan pendapat dari syaikh tertentu. Hanya doa yang tulus saja. Dan Fahri harus berterimakasih padanya, untuk doanya, dan untuk mainan yang ditawarkan penjual itu.

Singkatnya, selain dua sejoli Fahri-Aisha, semua karakter lainnya jauh lebih menarik. Entah itu para penumpang bus yang diskriminatif, entah itu si wanita-pendusta-yang-tadinya-menyukai-Fahri, ataupun si penjual mainan (karakter favorit saya).
--
--
--
Oke, cukup soal karakternya. Sekarang masuk ke penceritaan. Sebagai novel yang menggunakan sudut pandang orang pertama, gaya narasinya sangat membosankan. Tak ada bedanya "aku" di sini diganti dengan "dia". Tak ada "keintiman" pembaca dengan karakter utama. Pendapat-pendapat Fahri di dalam benaknya, semua ibarat ceramah kepada pembaca.

Penggambaran detail lokasi dan kultur budaya Mesir, boleh saya katakan, cukup baik. Ini bisa dimaklumi karena si pengarang memang pernah kuliah di Mesir. Jadi, tak ada yang spesial di sini, bukan?

Alur cerita boleh saya katakan datar-datar saja, dengan diksi yang tidak spesial, ditambah dengan istilah-istilah mengganggu (sehingga pengarangnya berulang kali memberikan catatan kaki). Dari awal, pembaca akan disuguhi bagaimana si pengarang memamerkan akhlaknya Fahri. Cerita terus saja berlangsung dengan datar, bahkan sampai si Fahri menikah. Lalu muncullah konflik secara TIBA-TIBA. Terlalu tiba-tiba malahan. Kesannya sangat dipaksakan. Tak ada ketegangan yang perlahan-lahan meningkat sampai berujung klimaks.

Kemudian, Fahri

Sementara Maria ...
--
--
--
--
Oke. Jika Anda mengharapkan segudang pengetahuan random tentang Islam yang dibalut dengan bungkus novel, maka Ayat-Ayat Cinta ini bolehlah Anda baca. Atau mungkin Anda hanya tertarik pada "popularitas"nya sebagai "novel Islami pembangkit jiwa"? Silahkan saja. Mungkin juga Anda ingin merasakan bagaimana kisah lelaki yang begitu luarbiasa sempurnanya? Boleh-boleh saja.

Tetapi jika Anda mencari novel sungguhan dengan cerita, konflik, perwatakan, plot, dan hiburan sastrawi, maka sepertinya bukan novel ini yang Anda butuhkan.
Profile Image for Nisa_ch.
119 reviews14 followers
September 27, 2007
I read this book before everybody read it. Before I finished this book I already disappointed because the main characther is too perfect. And the worst part is : everygirl love him. it's ridiculous! And I don't know why, Habib must put a lot of good luck to his main character.
I just want you to realize that every woman have a different reason to love. that's why every man can have a wife. If every woman only like someone like this main character, there will be many old man spending their days alone without a wife. And personally, I don't like man like Fahri at all. I just want an ordinary man. Not an extra super unordinary perfect man like fahri.!!
My advice to habib is, if you're writing a story about human being.. write about human being! don't put any angels. We're not them. we have bad luck, desire, bad character, and not everybody love us. that's the real world.


Profile Image for Femmy.
Author 34 books539 followers
August 10, 2007
3,5 bintang - Buku ini bercerita tentang kisah cinta Fahri, seorang mahasiswa Indonesia di Mesir. Setting Mesir-nya asik banget. Mas Habib sabar sekali melukis setting ini. the place is lovingly described. plotnya lembut sekali, tetapi terus bergulir. pengetahuan tentang Islam juga diselipkan dengan anggun, disesuaikan dengan adegan. enak bacanya. penokohannya bagus, tapi memang Fahri ini agak terlalu sempurna, terutama di bagian belakang. Hampir ngga ada konflik batin dalam menghadapi masalah (kecuali mungkin bab 19 cobaan). dia bisa lempeng aja melaksanakan yang benar. tapi, bagi pembaca yang memang haus untuk tokoh teladan yang layak ditiru, Fahri pas sekali mengisi peran itu.

keluhanku tentang novel ini cuma plot bagian akhir. Tindakan salah satu tokohnya bagiku ngga terlalu masuk akal. Kehidupan penjaranya juga tidak menyenangkan buat dibaca. dan di sini penokohan Fahri yang tetep aja lempeng, ngga goyah sedikit pun, bikin ceritanya yang bagian akhir ini jadi sulit kuterima.

tapi selain hal ini, top dehhh...
Profile Image for Palsay  .
259 reviews38 followers
August 13, 2010
Sebenarnya agak kecewa begitu baca buku ini tidak seperti yang digembar-gemborkan oleh beberapa orang yang telah membaca buku ini, saya sudah membayangkan tulisan indah a la Hamka, sastra indah a la Sutardji Calzoum Bachri, namun yang saya baca, Ayat-ayat cinta seperti novel-novel biasa yang penuh kemustahilan meski sarat nilai keislamannya.

Ada beberapa adegan yang sangat sinetron sekali, menurut saya, yaitu saat sang tokoh utama, Fahri menegur orang2 mesir di trem saat mereka mengejek orang Amerika, dan mereka semua akhirnya menurut semua (sekalian aja ada tepuk tangannya).
Rasanya kok agak2 mustahil yah?

Lalu saat di pengadilan ketika si korban mengungkapkan kesalahannya membuat skenario jahat(mengakui semuanya) setelah Fahri dijatuhi kurungan di penjara Mesir (apa iya ada penjahat ngaku di depan umum? di court room??)

Tapi untungnya sebelum membaca novel ini saya membaca kata pengantarnya dulu. Jadi memang novel ini sepertinya ditujukan untuk dakwah, sehingga menjawab pertanyaan saya mengapa tokoh fahri diceritakan begitu sempurnanya dan akibatnya dikejar2 banyak wanita (konon, cantik2 & solehah semua) (halah, ini mungkin impian semua cowok yah ..hehe), mengapa dia bisa memiliki hati yang bersih, mengapa ia tidak mengerti kenapa wanita bisa begitu mencintainya karena sebenarnya ia tak pernah mengerti cinta sebelum melihat wajah calon istrinya (duh..)
dan mengapa-mengapa lainnya yang membuat saya malah jadi ga bisa melepaskan buku ini sebelum menuntaskan membacanya.

Tapi kenapa harus beristri orang yang sangat kaya raya sekali ya??? kenapa dibuat segalanya sempurna buat fahri (eh, btw dia sempat beristri dua loh, meskipun hanya untuk menyelamatkan nyawa seorang pemujanya. jadi ceritanya dia malah dipaksa sama istrinya untuk mengawini wanita itu)

saya terus terang tidak mengerti...

Jadi jangan harap menemukan kejujuran-kejujuran ala paulo coelho di buku ini, karena buku ini memang ditujukan untuk menekankan pentingnya hidup sebagai muslim sejati sebagaimana disunnahkan Nabi, dan meskipun kadang menjalaninya berat, pada akhirnya semua akan terasa manis. Happy Ending.(btw, ada penggambaran pintu surga segala...hebat).
Untuk yang satu ini Pengarang sukses, karena saya yakin banyak yang terketuk pintu hatinya untuk, paling tidak berusaha menjadi muslim seperti Fahri atau Aisha. Salah satunya saya, jadi tergerak untuk lebih mencintai Allah dan rasulNya setelah membaca buku ini.

Tapi mungkin saya akan lebih tergerak untuk menuliskan review yang labih baik lagi jika Pengarang mau menulis tentang drama Islam yang lebih berbobot tanpa embel2 kesempurnaan, supaya lebih membumi gitulohh...

Anyway...selamat buat pengarang...semoga sukses terus dengan dakwahnya...

memang cerita seperti ayat-ayat cinta ini pastinya sangat menarik bagi produsen sinetron kita..(buktinya sudah difilmkan oleh MD ya? )

PS: saya baru sadar yg bagus di buku ini adalah kutipan2 sajak2 dari buku2 rujukannya...
Profile Image for Tyas.
Author 38 books87 followers
August 31, 2008
The whole Twilight saga controversies rang a bell to me. Something similar to this raging, seemingly unendless debate has happened before. Recently. No, not the Harry Potter one (because, well, admit it, HP books are written well). Then I remembered: Ayat-ayat Cinta, a book that was sold well in my country as well as sparked quarrels here and there over its qualities and content.

My friend vehemently recommended this book to me. "Read it, it's very beautiful!" He even lent me his copy. Oh OK, I think, why not. If he's as enthusiastic as this about the book, probably it is really good. And so I did it.

The first pages were alright. In fact, I quite enjoyed it. The author has first-hand experience of Egypt, that's why he can write descriptions as vivid as this, I thought. And then characters entered one by one. It was when everything started to go wrong.

Look, it's perfectly okay if you want to write a novel that reflects your religious beliefs or the lack thereof. (The book is said to promote polygyny, although I read an interview of the author saying that he's actually trying to show that monogamy is still the best form of marriage.) Chesterton did that. Khaled Hosseini did that. But trying to make a novel that promotes the values and morals you believe to be good is only a vain attempt if you don't write the book well.

It's not that I don't believe there are nice people out there - people that Kang Abik, the author, tried to frame into the hero of the novel, Fahri (dubbed 'The Perfect Boyscout' by some). But what is there to explore when you've ripped off all of the character's weaknesses from him? And Kang Abik cannot even bring some real tragedy into the past life of the perfect bride for Fahri, Aisha. Wow, somebody tried to peep her when she was taking a bath, but luckily, she always wore a piece of cloth during bath time!

So you see, there was actually a potential there to bring the two-dimensional characters into... into life. But Kang Abik avoided this. The main couple are people so perfect that the soft-hearted ones of us may weep to see the obstacles they have to face: other girls loved Fahri so much that one of them was crazy enough to make him sent to jail!

I had to admit that I skipped some (or perhaps many) of the last pages. I just couldn't stand reading the flat plot and the lack of believable characters that I could relate to.

So, once again. It doesn't matter what the genre and the topic are. It doesn't matter if the subject matter has been addressed zillions of times by other people. It's about how you write it. And if you fail, no matter how good your intentions are, your book is not worth the fantastic sales. People may defend your work fiercely not because your book is really good, but it represents their beliefs and their ideals.
But what a pitiful way of becoming a popular fiction author it is.
Profile Image for Rani G.
27 reviews1 follower
January 15, 2008

Kepada
Nurul Azkiya
Cahaya orang-orang yang bersih
Di bumi perjuangan mulia

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saat menulis surat ini hatiku gerimis. Tiada henti kuberdoa semoga Allah menyejukkan hatimu, menerangkan pikiranmu, membersihkan jiwamu, dan mengangkat dirimu dari segala jenis penderitaan dan kepiluan.
Nurul,
Terima kasih atas suratnya. Aku sudah membacanya dengan seksama dan aku memahami semua kata-kata yang kau tulis. Kalau kau merasa harus setia pada cintamu. Maka aku merasa harus setia pada isteriku, pada belahan jiwaku. Kalau kau memiliki anggapan poligami bisa menjadi jalan keluar dalam masalah ini, bisa jadi ada benarnya. Poligami memang diperbolehkan oleh syariat, tapi aku tidak mungkin menempuhnya. Aku perlu menjelaskan, di antara syarat yang telah kami sepakati sebelum akad nikah adalah aku tidak akan memadu Aisha. Aku sudah menyepakati syarat itu. Kau tentu tahu hukumnya, aku harus menepatinya. Hukumnya wajib.
Nurul,
Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Masih ada yang lebih penting dari cinta. Sebenarnya jikalau kita bercinta maka seharusnya itu menjadi salah satu pintu menjalankan ibadah. Janganlah terlalu kau turutkan perasaanmu. Gunakanlah akal sehatmu, karena akal sehat adalah termasuk bagian dari wahyu. Kau masih memiliki masa depan yang luar biasa cerahnya. Kau ditunggu oleh ribuan generasi di tanah air. Jadilah kau seorang Nurul seperti sebelum mengenalku. Nurul yang bersih dan bercahaya, seperti namanya Nurul Azkiya. Cahaya bagi orang-orang yang bersih hatinya.
Nurul,
Apakah kau sadar dengan apa yang kau lakukan saat ini? Dengan tetap menuruti perasaanmu untuk menyesal dan membodoh-bodohkan diri kau telah merusak dirimu sendiri. Ajaran agama kita yang hanif melarang manusia membinasakan dirinya sendiri dengan cara dan alasan apa pun. Memasung diri sampai menderita dengan alasan setia pada cinta adalah perbuatan yang tidak seirama dengan sunnah nabi. Kau jangan salah tafsir pada novel yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi. Dengan novel itu beliau ingin menghibur dan menyejukkan orang-orang yang mereguk pahitnya cinta karena kelaliman orang-orang yang tidak mengerti cinta. Beliau membela orang yang semestinya dibela, dan mencela orang-orang lalim yang semestinya dicela. Adapun Puteri Zein yang membawa cintanya sampai ke liang lahat itu bukan atas kehendaknya. Berbeda dengan dirimu. Jika kau membawa cintamu sampai mati maka itu atas kehendakmu, dan itu sama saja dengan bunuh diri.
Nurul,
Cinta sejati dua insan berbeda jenis adalah cinta yang terjalin setelah akad nikah. Yaitu cinta kita pada pasangan hidup kita yang sah. Cinta sebelum pernikahan adalah cinta semu yang tidak perlu disakralkan dan diagung-agungkan. Nurul, dunia tidak selebar daun anggur. Masih ada jutaan orang saleh di dunia ini yang belum menikah. Pilihlah salah satu, menikahlah dengan dia dan kau akan mendapatkan cinta yang lebih indah dari yang pernah kau rasakan.
Terkadang, tanpa sengaja kita telah menyengsarakan orang lain. Itulah yang mungkin kulakukan padamu. Maafkanlah aku. Semoga Allah masih terus berkenan memberikan hidayah dan rahmatnya, juga maghfirahnya kepada kita semua.
Wassalam,
Fahri Abdullah
Profile Image for Eva veronica.
6 reviews3 followers
September 10, 2007
Buku ini keren banget, memainkan emosi dan menguras air mata. Penulisnya bener detail mendescribe setting timur tengahnya. Universitas AlAzhar Mesir. Islami banget. Mengutip ayat2 suci alquran. membangkitkan semangat keIslaman juga. Mengingatkan kita bahwa Islam itu Agama yang sangat indah. Dengan kalimah2 suci dalam Qur'annya yang ga ada penyair mana pun yang mampu membuatnya sedemikian indah dan penuh makna. membuat bangga jadi orang Islam..
Buku ini juga mengajarkan alternatif berkenalan dengan lawan jenis dan bagaimana yang baik menurut Islam.. yang notabene jaman sekarang ABG2 gak [eduliin hal itu lagi..
Abis baca buku ini langsung jatuh cinta sama tokoh utamanya "fachri". Rasanya rela banget klo saat itu juga dipinang sama si fachri ini. Bener2 suami idaman. Sayangnya karena tokoh fachri ini dikisahkan sebagai cowok yang perfect abis,terkesan hiperbolis aja. mana ada cowo didunia jaman sekarang ini seperfect dia, walaupun masih perfect-an Rasulullah S.A.W sih..tokoh wanitanya ada dua Aisyah dan Maria..juga memainkan peran yang bagus dalam cerita ini. Habiburrahman El Shirasyh emang penguntai kata yang keren..tiap kalimat dituangkannya dengan indah dalam novel ini..keren..top abis..gak rugi baca 5 kali...
Profile Image for Nazmi Yaakub.
Author 10 books277 followers
February 29, 2016
Habiburrahman mengarang novel sulungnya ini sebagai pendakwah, sekaligus pencetus kepada fenomena novel Islam (walaupun laluannya sudah terlebih dulu dirintis oleh tokoh seperti Helvy Tiana Rosa). Plotnya juga mengangkat persoalan yang bersifat remaja tetapi diberikan laluan dan dinding yang berdasarkan ajaran agama dengan latar Mesir yang merakamkan kehidupan rutin pelajar Indonesia di Perlembahan Nil itu. Cinta tiga segi memang sebuah bumbu yang sering memikat pembaca dari kalangan generasi muda - dan tentunya pemilihan itu juga turut didorong dalam usaha untuk menarik pembaca kepada karya yang baik.
Profile Image for Asma.
Author 120 books1,622 followers
February 10, 2008
Yang memikat dari buku ini adalah kepiawaian pengarang menggarap setting dan wawasan pengarang terhadap keislaman. Tapi di luar itu saya melihat Ayat2 cinta, dengan tokoh terlalu sempurna dan kelisean di sana sini, jadi mirip sinetron2 kita.

Tapi saya bersyukur bahwa buku ini hadir,. Lebih baik klise tp punya isi, sebab banyak juga buku2 di tanah air yang klise dan penuh pengulangan yang tidak memberi apa pun bagi pembacanya. Buku ini jelas memberikan sesuatu bagi pembacanya.



Profile Image for Gita Lestari.
27 reviews3 followers
February 19, 2008
Awalnya agak males baca buku ini karena sebelumnya dapet informasi kalau buku ini ada unsur POLIGAMI-nya....!
Tapi setelah tau kalau buku ini bakal dijadikan film, mulai deh rasa penasaran itu muncul. Sedemikian fenomenalnyakah buku ini sehingga layak dijadikan film.
Selain itu, karena ada rencana bakal nonton film-nya bareng ade dan saudara sepupu, makanya harus baca dulu bukunya biar ga blank banget. Sesuai dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya kalau nonton film hasil saduran dari buku, jalan ceritanya pasti ada yang geser atau tidak seseru bukunya.
Maka saya putuskan untuk membaca buku ini, dan Alhamdulillah ada temen yang pinjemin (biasa dari Sunny, my Book Source, Thanks Ya....!).

Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda Indonesia bernama Fahri yang kuliah di Kampus Al Azhar, Cairo, Mesir, bagaimana ia berkutat dengan pengalaman hidup dan cinta yang penuh liku perjuangan dan keindahan dengan cara Islam.

Bagaimana dia berhubungan dengan Maria Girgis, gadis Mesir, tetangga satu flat yang berbeda agama dengannya (Kristen Koptik)tapi mengagumi Al Quran. Ternyata Maria sangat mengagumi Fahri, dan kekaguman itu berubah menjadi cinta, sayang Maria hanya memendam perasaan cinta itu dan hanya tercurah pada diarynya saja.
Ada pula Noura, seorang gadis Mesir tetangga satu flat juga yang selalu disiksa Ayahnya sendiri. Fahri berempati pada Noura dan ingin menolongnya. Noura pun merasa berhutang budi pada Fahri, dan kemudian jatuh cinta kepadanya. Sayang Fahri tidak membalas cinta gadis itu karena Fahri sudah menganggapnya sebagai adik. Pada akhirnya karena kekecewaannya pada penolakan Fahri, Noura malah berkhianat dengan menyatakan fitnah kepada Fahri bahwa dia telah diperkosa oleh Fahri sehingga membuat Fahri harus berurusan dengan kepolisian dan penjara.
Lalu ada Nurul gadis Indonesia. Anak seorang kyai terkenal di Jawa Timur yang juga kuliah di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak. Setelah semuanya sudah terlambat, Nurul baru mengungkapkan isi hatinya kepada Fahri. Fahri dengan halus menolak Nurul, karena kondisi sudah tidak memungkinkannya untuk menerima cinta Nurul.
Terakhir muncullah Aisha gadis keturunan Turki, Palestina dan Jerman. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak pertemuan pertamanya di sebuah metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya. Pertemuan demi pertemuan terjadi walaupun didasarkan pada alasan untuk membimbing seorang Wanita Amerika teman Aisha yang bernama Alicia yang ingin sekali mengetahui tentang Islam.
Puncaknya terjadi pada suatu hari seusai Fahri mengaji pada Syaikh Ustman, beliau menanyakan apakah Fahri mau menikah pada waktu dekat ini, karena ada orang shaleh yang memiliki keponakan yang shalehah dan baik agamanya, ia minta dicarikan pasangan yang tepat untuk keponakannya. Syaik Ustman melihat bahwa Fahri adalah pasangan yang tepat untuknya. Setelah shalat Istikharah selama 3 hari berturut-turut akhirnya Fahri kembali menemuai Syaikh Ustman dan mengatakan kemantapannya untuk menikahi gadis itu.
Setelah itu digelar acara taaruf dan disinilah Fahri mendapat kejutan besar karena ternyata gadis yang akan dinikahinya adalah Aisha.

Dimana letak POLIGAMI-nya?
Poligami terjadi walaupun hanya sesaat dan karena keterpaksaan. Fahri terpaksa menikahi Maria karena Maria sedang sakit parah. Setelah mengetahui Fahri menikah dengan Aisha, Maria jatuh sakit dan mengalami koma. Hanya cinta Fahri, suara dan sentuhan Fahri yang bisa menyembuhkannya. Karena di dalam Islam seorang pria atau wanita tidak boleh saling bersentuhan jika tidak dengan muhrimnya dan itu yang membuat Fahri tidak dapat melakukan penyembuhan kepada Maria, maka orang tua Maria yang sudah Fahri anggap sebagai orangtua sendiri memohon Fahri agar mau menikahi Maria, agar Fahri bisa menyentuh dan berbicara kata-kata cinta kepada Maria. Fahri mengalami pergolakan bathin karena Fahri sudah berjanji pada Aisha bahwa dia tidak akan pernah memadu Aisha. Akhirnya setelah membaca Diary Maria yang membeberkan mengenai rasa cinta Maria yang begitu dalam kepada Fahri dan setelah dengan tulus ikhlas Aisha mengizinkan Fahri untuk menikahi Maria atas dasar kemanusiaan, maka Fahri pun menikahi Maria.
Sesaat setelah Maria tersadar dan menjadi saksi utama atas sidang Fahri mengenai kasus perkosaan kepada Noura, Maria kembali jatuh sakit. Pada akhirnya Noura sendiri yang bersaksi dan mengakui bahwa dia telah memfitnah Fahri karena rasa sakit hatinya pada Fahri yang telah menolak cinta Noura, dan yang memperkosa dia bukanlah Fahri melainkan Bahadur, ayahnya sendiri, maka kemudian Fahri dibebaskan dari segala tuntutan.
Pada akhir cerita akhirnya Maria menginggal dunia setelah terlebih dahulu minta bimbingan Fahri untuk meng-Islam-kan dia dan membaca 2 kalimat syahadat karena Maria ingin masuk ke dalam Surga yang Indah.

Kurang lebih begitu review buku Ayat-ayat Cinta dari Habiburrahman El Shirazy atau yang akrab disapa Kang Abik.
Overall, novel ini sangat mengagumkan. Kang Abik telah berhasil memberi paparan yang bagus tentang cinta dalam Islam. Islam merupakan agama yang penuh keindahan, cinta dan perdamaian.
So Read This Book!
Profile Image for Nicegreen.
30 reviews16 followers
February 15, 2008
Kepada
Nurul Azkiya
Cahaya orang-orang yang bersih hatinya
Di bumi perjuangan mulia

Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Saat menulis surat ini hatiku gerimis. Tiada henti kuberdoa semoga Allah menyejukkan hatimu, menerangkan pikiranmu, membersihkan jiwamu, dan mengangkat dirimu dari segala jenis penderitaan dan kepiluan.

Nurul,
Terima kasih atas suratnya. Aku sudah membacanya dengan seksama dan aku memahami semua kata-kata yang kau tulis. Kalau kau merasa harus setia pada cintamu. Maka aku merasa harus setia pada isteriku, pada belahan jiwaku. Kalau kau memiliki anggapan poligami bisa menjadi jalan keluar dalam masalah ini, bisa jadi ada benarnya. Poligami memang diperbolehkan oleh syariat, tapi aku tidak mungkin menempuhnya. Aku perlu menjelaskan, di antara sayrat yang telah kami sepakati sebelum akad nikah adalah aku tidak akan memadu Aisha. Aku sudah menyepakati syarat itu. Kau tentu tahu hukumnya, aku harus meneaptinya. Hukumnya wajib.

Nurul,
Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Masih ada yang lebih penting dari cinta. Sebenarnya jikalau kita bercinta maka seharusnya itu menjadi salah satu pintu menjalankan ibadah. Janganlah terlalu kau turutkan perasaanmu. Gunakanlah akal sehatmu, karena akal sehat adalah termasuk bagian dari wahyu. Kau masih memiliki masa depan yang luar biasa cerahnya. Kau ditunggu oleh ribuan generasi di tanah air. Jadilah kau seorang Nurul seperti sebelum mengenalku. Nurul yang bersih dan bercahaya, seperti namanya Nurul Azkiya, Cahaya bagi orang-orang yang bersih hatinya.

Nurul,
Apakah kau sadar dengan apa yang kau lakukan saat ini? Dengan tetap menuruti perasaanmu untuk menyesal dan membodohkan diri kau telah merusak dirimu sendiri. Ajaran agama kita yang hanif melarang manusia membinasakan dirinya sendiri dnegan cara dan alasan apa pun. Memasung diri sampai menderita dengan alasan setia pada cinta adalah perbuatan yang tidak seirama dengan sunnah nabi. Kau jangan salah tafsir pada novel yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi. Dengan novel itu beliau ingin menghibur dan menyejukkan ornag-orang yang mereguk pahitnya citna karena kelaliman orang-orang yang tidak mengerti cinta. Beliau membela orang yang semestinya dicela. Adapun Puteri Zein yang membawa cintanya sampai ke liang lahat itu bukan atas kehendaknya. Berbeda dengan dirimu. Jika kau membawa cintamu sampai mati maka itu atas kehendakmu, dan itu sama saja dengan bunuh diri.

Nurul,
Cinta sejati dua insan berbeda jenis adalah cinta yang terjalin setelah akad nikah. Yaitu cinta kita pada pasangan hidup kita yang sah. Cinta sebelum menikah adalah cinta semu yang tidak perlu disakralkan dan diagung-agungkan. Nurul, dunia tidak selebar daun anggur. Masih ada jutaan orang sleh di dunia ini yang belum menikah. Pilihlah salah satu, menikahlah dengan dia dan kau akan mendapatkan cinta yang lebih indah dari yang pernah kau rasakan.

Terkadang, tanpa sengaja kita telah menyengsarakan orang lain. Itulah yang mungkin kulakukan padamu. Maafkanlah aku. Semoga Allah masih terus berkenan memberikah hidayah dan rahmatNya, juga maghfirahNya kepada kita semua.
Profile Image for Lania Fatma.
239 reviews1 follower
March 4, 2025
Aku ingat pertama kali nonton filmnya, kami membeli video bajakan soalnya kan gak ada bioskop. Terus terang, aku gak berekspektasi kalau itu akan jadi film yang begitu bagus. Tapi setelah menontonnya, aku merasa ada sesuatu yang berbeda—kisahnya kuat, emosional, dan punya pesan yang dalam. Dari situ, aku punya kesempatan untuk beli bukunya dan membaca kisahnya langsung dari awal sampai akhir.

Ternyata, buku ini menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dibandingkan filmnya. Aku bisa lebih memahami perasaan dan pemikiran Fahri, bagaimana ia menghadapi berbagai cobaan dalam hidupnya, dan bagaimana setiap keputusan yang diambilnya selalu berlandaskan nilai-nilai keislaman. Romansa yang disajikan juga terasa unik, bukan hanya sekadar cinta biasa, tapi juga tentang pengorbanan dan prinsip hidup.

Kamu mungkin pernah mendengar banyak orang membicarakan buku ini, dan aku bisa mengerti kenapa. Selain karena ceritanya yang menyentuh, ada banyak pelajaran yang bisa diambil, terutama soal kesabaran dan ketulusan. Meskipun ada bagian yang terasa terlalu sempurna untuk dunia nyata, aku tetap menikmati bagaimana novel ini menggambarkan perjalanan seseorang dalam menghadapi takdirnya. Setelah membaca, aku paham kenapa buku ini dianggap legendaris—karena bukan cuma tentang cinta, tapi juga tentang bagaimana seseorang memegang teguh keyakinannya dalam setiap aspek hidup.
Profile Image for Pras.
36 reviews76 followers
December 31, 2007
Sekilas membaca kisah hidup Fahri, tokoh di buku ini, mengingatkan saya pada tokoh Pingkan yang muncul di novel2 Islami dahulu. Serba sempurna, saleh, bisa berbicara berbagai bahasa, sekolah di luar negeri. Kadang saya bertanya sendiri, kenapa tidak ada tokoh di sastra dakwah yang tokohnya digambarkan serba ga bener, bejat, ga bisa bahasa asing (tapi bisa bahasa gaul bencong salon), sekolah yang ga bener pergaulannya dll. Mungkin bila tokohnya seperti itu, tidak akan jadi sastra dakwah tapi judul bukunya akan menjadi Jakarta Undercover 6.
Sebelumnya saya mau memberikan komentar yang senada dengan para reviewer lain, tapi cukuplah tidak perlu menambah komentar2 negatif..tapi..Arrrghhh ga tahan untuk komentaaaaar. Oke langsung aja point2 yang membuat buku ini ga layak masuk "100 buku yg perlu dibaca sambil menunggu waktu Hisab di akhirat".
1) Tidak cukup tebal, consider Hisab time will take long time.
2) Malaikat bakal ketawa klo ikutan baca "sempurna amat nih manusia di novel, kenapa ga ngelamar jadi malaikat aja".
3) Bakal di protes sama kalangan akhwat2, karena sangat "lelaki banget" dan Patriarki. mulai dari Fahrinya "terpaksa poligami" sampai penggambaran akhwat yang harus cantik fisik klo mau dianggap dan dijadikan tokoh di novel.
4) Fahri yang klo orang bule jalan jaksa bilang kaya "walking cliche". Ceritanya mudah ditebak, konflik diselesaikan dengan God machina. Maksudnya adalah masalah yang timbul ujug-ujug selesai tanpa usaha dari tokoh-tokohnya tapi langsung dari langit. Mulai dari Aisah yang selamat dari pemerkosaan sampai lolosnya Fahri dari penjara.

Tapi dari kelemahan buku diatas, ada juga yang membuat poin positif buku ini. Penggambaran situsi Mesir lumayan detil. Bahkan saya yang membaca buku ini di tengah panas, gerah kemacetan Ciledug bisa berandai-andai berada di Mesir dan membayangkan Fly over Kebayoran dengan bukit Pasir (yah aga berlebihan memang).
Dan poin kelebihan kedua adalah, buku ini bisa membuat beberapa orang terharu (not me of course). Bagian ketika Maria akan meninggal (oops warning spoiler ahead -telat kalee) dan ketika Fahri mengingat ibunya di kampung bisa membuat beberapa pembaca terharu. Mungkin banyak pembaca yang terharu belum sempat membaca bagian meninggalnya Annelies di tetralogi Burunya Pramudya (anak semua bangsa).
Lepas dari semua poin penilaian..lebih baik anda menilai dan membaca buku ini sendiri.
Profile Image for Yahya Ayyash.
1 review
Want to read
August 25, 2007
Tahun 2003 adalah pertama kalinya aku menemukan Cerbung Ayat-ayat Cinta di koran Republika. Awalnya aku gak begitu tertarik dengan cerbung ini. karena kulihat gambar ilustrasinya yang kurang menarik, yaitu wajah perempuan bercadar dan seorang lelaki di penjara. Namun suatu hari, karena aku salah satu pelanggan baca Republika di Perpus Kampus, akhirnya ku lirik juga itu cerbung. Lalu ku baca sedikit demi sedikit dengan rasa malas. Ternyata latar ceritanya bernuansa ketimurtengahan. penasaran juga akhirnya. Namun ku tak serius membacanya, lagian tak dari episode awal ku membacanya, jadi tambah malas deh.

Tahun 2005, adalah tahun di bukukannya cerbung ini. Tepatnya di Book Fair Braga Bandung, ku menemukan buku ini, tapi ku tak membelinya. coz ku belanja buku2 dengan prinsip "taqdimul ahamm minal muhimm."
Di tahun yang sama, atas karunia Allah aku diterbangkan ke Negeri yang menjadi latar tempat lakon Fakhri beradventur. Untuk melanjutkan studi walau umur studi sudah di luar batas ideal. Atas izin Allah, temanku satu pesawat membawa Novel ini. Aku pun meminjamnya. Ku baca. dan.......... persis sekali apa yang kurasakan dengan fenomena liku hidup yang lakon Fakhri jalani disini. Dan walaupun Fakhri hanyalah lakon fiksi, tapi perangai beliau menjadi motivasi bagiku agar berusaha meraih sukses akademis dan pojok-pojok kehidupan yang lain.

Tahun 2007, adalah tahun dipertemukannya aku dengan penulis Novel AAC itu sendiri. tepatnya di Zagazig City, Maqor DPD PPMI Zagazig. Sungguh tak di duga.

"Walah....." kepanjangan kayaknya nih nulis. Ya udah acung jempol aja buat Kang Abik. salam dari Ane buat kang Abik Sekeluarga. "Barakalllah Fikum." dan, Salam persaudaraan buat semuanya.
Profile Image for Nanto.
702 reviews102 followers
January 30, 2008
Senang bisa mengenal kegiatan belajar di Mesir. Tapi untuk temanya yang "islami" itu, dan novel lain yang sejenis, saya selalu ingat judul satu bab dalam buku Saini KM yang membahasa persoalan puisi, "antara Tuhan dan Cacing". Bab itu membahas masalah, apakah ketika berbicara tentang Tuhan kita serta-merta relijius, sedangkan ketika berbicara cacing, kontan kita luput dari relijiusitas? Mahasuci Engkau dari menciptakan sesuatu yang sia-sia.
Soal novel ini sendiri, saya cuma ingat komentar saya setelah selasai baca dan ditanya temen yang minjemin,"kayak telenovela yah!" Ketika novel ini nge-top, apa bukan karena mind set telenovela itu memang berurat akar di banyak kepala orang Indonesia yah?
Menjelang lahirnya film yang diinspirasikan dari buku ini, kemaren ketika Gramedia Matraman diskon 30% diperalihan 2007-2008 saya menemukan buku yang merupakan karya terakhir Pak Kuntowijoyo. Di tengah genre "sastra islami", Pak Kunto mencoba mengedepankan kredo kesusastraannya, kalo boleh saya bilang begitu, sastra prophetik. urainya kurang lebih nunggu saya baca lagi buku itu hehehe kurang lebih seperti sastra yang lebih membaca misi kenabian secara lebih universal. tanpa terjebak dalam bentuk sastra realisme sosial ato sastra for sastra, pijakan pak kunto kiranya perlu disandingkan di sini. seingat saya bukan masalah new packaging kok istilahnya hehehe lebih pijakan dia atas renungan keagamaannya.
Profile Image for Calvin.
Author 4 books153 followers
July 31, 2014
"Ayat-Ayat Cinta" loosely translated as "Verses of Love". This is one of the finest non-English books that would be missed by publishers.

The story tells about Fahri, a man from Indonesia who is studying in al-Azhar, Egypt. His charisma, deep knowledge of Islam teachings led him loved by four women, a Coptic Christian named Maria, a Turkish tycoon named Aisha, an Egyptian named Naora, and a javanese named Nurul.

The plotline is actually quite simple, these four women are fascinated by Fahri's honest way of life, and how he respect women very highly in islamic context. Aisha fell for him and they are eventually married.

It's getting complicated in middleway when Naora was raped, and she accussed Fahri as the rapist. This led the Egyptian polices threw him in jail, and treating him very inhumanly as possible.

This is probably one of the most culture shock I experienced when reading the book. Egyptians polices are pretty cruel and inhumane, they tortured the verdicts so badly that I start having negative sentiments toward the country.

The strongest point in this book probably is the setting. Not much people has experienced living in Egypt before, it's a good book to know the glimpse of how Egyptian live. The narration is pretty much flowing and enjoyable.

Profile Image for erry.
120 reviews76 followers
July 14, 2008
niat mulia sang penulis ingin menggambarkan poligami dan dari sudut pandang islam?? adakah pria seperti fahry?? tampang lumayan. pintar, taat, baik hati. terlalu sempurna sepertinya. bahkan mendekati sesuatu yang utopis. ga realistis. dicintai empat orang wanita?? impian hampir semua pria normal sepertinya. tetapi tidakkah ini tampak sangat narsis?? ibarat impian tak kesampaian sang penulis.

tetapi walaupun begitu, novel ini memang penuh dengan nilai dan pesan. walaupun terkesan menggurui. ada adegan2 yang bikin mengharu biru. dalem bgt (baca : terbakar).

Sayangnya pesannya tentang poligami bayak 'disalahgunakan' banyak pihak tentang arti poligami itu sendiri. lihat saja berapa banyak sinetron2 sampah saat ini yang tokohnya berpoligami?? terpengaruh euforia ayat2 cinta?? kesannya berpoligami itu mudah dan murah. hanya sekedar pemuasan nafsu purba kaum adam. itu pula yang menimbulkan kesan negatif beberapa pihak thd islam dan poligami. padahal dalam Al qurán poligomi itu dibolehkan asal 'mampu'. kata mampu itulah yang sering disalah artikan. memang sih, bukan salah ayat2 cinta kalau para pembuat sinetron kita pada ikut2an pasang tema poligami. indonesia gitu loch. setiap ada sesuatu yg jadi trend langsung hajar. trend plagiat yang membudaya??

Profile Image for Hanif.
26 reviews4 followers
December 19, 2007
cinta yg penuh pengorbanan,sosok yg tegar dalam menghadapi cobaan..
1 review
Read
October 30, 2008
Bagus banget, pencerahan jiwa kembali..
Profile Image for Mirna.
1 review1 follower
August 30, 2007
Kisah pada bab inti diawali dengan pernikahan yang keterlaluan beruntungnya.’Sekonyong-konyong’ (apa ya kata yang tepat?) seorang anak tukang tape ketan keliling menjadi multi ziliuner.Pada saat yang sama, akhwat-akhwat (cantik) lain yang selama ini terobsesi padanya menjadi sedemikian patah hati, sampai ada yang kehilangan semangat hidup hingga koma.
Kemudian, alur cerita tiba-tiba dibuat dramatis dengan diputar balik secara mendadak. Sang tokoh, karena sesuatu dan lain hal, ternyata harus masuk penjara. Lalu cerita dibalik lagi sehingga sang tokoh bebas dengan dramatis.
Saya kira, jika seandainya kisah jatuh bangun dalam penjara ini digali lebih dalam, mungkin nuansa novel ini berubah. Sayangnya, justru di titik ‘ujian kehidupan’ ini, titik di mana biasanya seseorang mendapatkan hikmah dan rasa butuh akan Allah, titik ketika seseorang menghayati hakikat dirinya sebagai makhluk yang fakir dan butuh kepada Rabb-nya, hanya disajikan sebagai dramatisasi cerita.
Walaupun yang saya sampaikan di atas bukan akhir cerita, tapi kisahnya terasa terpotong begitu saja, tidak ada bab-bab epilog yang mengantar untuk menutup buku dan mengakhiri cerita.
Jadi apa insightnya? ’Sebuah novel pembangun jiwa’? Rasanya tidak. Jiwa saya seperti jadi hampa tertimbun angan-angan : oh, andai saya seperti itu, andai kehidupan senikmat itu, dan sebagainya. Angan-angan baru itu justru cenderung melenyapkan rasa bersyukur saya dengan kehidupan saya yang, walaupun ’segini-gininya’ ini (beli novel aja mikir dulu, bo), Allah sendirilah yang merancang skenario kehidupan saya, dan kehidupan anda, dengan tangan-Nya sendiri, spesifik untuk kita masing-masing.
Kenapa novel ini laku keras? Mungkin karena sebagian besar muslim di Indonesia memiliki mimpi yang sama dalam harapan ‘ikhwan/akhwat ideal’, dan melihat ada bagian dari keinginan dirinya yang terwakili oleh novel ini: alim, baik, murid guru-guru agama papan atas, hafal Al-Qur’an, faqih dalam persoalan agama, pintar, disegani dan dituakan, pintar bergaul, lancar tiga bahasa, penuh kata-kata bijak, dirindui banyak lawan jenis, dan super kaya dengan instan. Ideal dalam kacamata ‘agama beratribut duniawi’, tentu saja. Sebuah cara beragama yang sebatas fenomena dan perilaku, belum sampai memicu hadirnya rasa haus akan makna dan esensi. Seperti itukah ‘muslim’ ideal? Bagaimana sebenarnya Allah ‘memandang’ seorang muslim yang ideal?
Kalau anda kebetulan adalah seorang yang suka bermimpi untuk sejenak melupakan persoalan hidup, mungkin novel ini pas buat anda. Tapi kalau anda adalah orang yang suka mencari stimulus perenungan, atau berharap menemukan satu hal bermakna dalam yang bisa menjadi stimulus untuk membuat anda menjadi lebih ingin mengerti Tuhan, mengerti diri, atau mengerti esensi kehidupan lebih dalam lagi –walaupun sejengkal–, agaknya novel ini bukan untuk anda.
Terakhir, pertanyaan ini tak henti-hentinya menggelitik saya: kenapa semua tokoh akhwatnya harus berwajah luar biasa cantiknya?
1 review1 follower
November 20, 2007
Review ini sama dengan yang gue tulis sebagai jawaban di yahoo Answers.
Ayat2 Cinta? Hmmm...
Di luar bahwa buku ini punya pesan2 nilai2 luhur islami yang memang menyentuh & mengharukan, gue koq jadi inget cerita "catatan si Boy".. cuma ini "versi Islami"nya.. intinya sama2 menyodorkan tokoh laki2 muda yang "sempurna" akhlak, pikiran, kecerdasan, digandrungi cewek2 (semua tokoh cewek di buku ini cinta mati sama dia, & SEMUAnya cantik2..what a wonderful life, eh?)...si Fahri sosok yang "terlalu sempurna" sampe kadang2 kurang masuk akal aja.. (menurut gue).
Ada satu bagian cerita yang gue gak habis pikir... saat si Fahri dijodohkan dengan seorang cewek yg belum dia kenal & dia 1/2 mati penasaran seperti apa rupa cewek yang bakal jadi istrinya itu, trus dia dikasih 2 album besar yang berisi foto2 tuh cewek, dan u know what? Si Fahri ENGGAK membuka album foto itu sama sekali. Padahal album foto itu ada di hadapannya dan tinggal buka, tapi dia memilih untuk tersiksa dalam rasa penasaran & bertanya2.... ehmmm aneh aja menurut gue....
Dan perjalanan hidup Fahri yang digambarkan sgt dramatis dan luar biasa beruntung, dari seorang anak penjual tape ketan kemudian menikahi cewek yang juga luar biasa "sempurna" nya, cantik, cerdas & milyuner... sehingga tokoh Fahri kayak hidup di negeri dongeng.
Belom lagi tokoh Noura yang saking cintanya sama Fahri tp merasa gak pantas bersanding dengan dia trus menyatakan diri rela cukup hanya dengan jadi budak nya (asal bisa terus bersama Fahri), tokoh Nurul yang nangis2 bombay gara2 telat menyatakan cintanya pada Fahri shg Fahri kadung nikahin cewek lain, trus menyatakan diri rela jadi istri kedua... Dan yang paling PARAH adalah tokoh Maria yang hanya gara2 patah hati krn Fahri nikah sama cewek lain, sampai sakit parah yang bikin koma trus meninggal.. mhmblblbl.. segitu lemahnya cewek2 patah hati digambarkan dalam buku ini? Segitu ancur2annya hanya karena masalah PRIA? Knapa gak ada satu pun dari mereka yang digambarkan tegar & bisa menerima kenyataan dengan lapang dada?
Gue jd sempat berpikir jangan2 It's just Habiburrahman's wildest dream yang dia tuangkan dalam bentuk fiksi ;-)
But after all, gue tetep recommend buku ini buat dibaca... kekuatan buku ini utamanya ada di bahasa & kalimat2nya yang halus, indah, menyejukkan....dan inspiratif.
Author 9 books3 followers
March 25, 2008
Dillema setiap membaca kisah yang sarat dengan back ground reliji adalah ketidakberdayaan untuk berkata bahwa kita terlalu terbelenggu lidah untuk mengkritisinya.

Membukakan cakrawala baru novel Islami dan menginspirasi banyak novelis indah berikutnya. Terutama pada pemaparan kehidupan santri di Al Azhar dan kehidupan di Mesir yang penuh eksotisme.

Ayat-ayat yang seharusnya indah, terlalu menjadi beban mata dan hati saya untuk dapat menikmati percintaan. Mungkin karena saya terbiasa bertemu dengan buku sarat nuansa keagamaan yang dogmatis.

Meskipun dapat membuat saya berkaca-kaca saat Maria bangun dari coma, namun moment saat Maria memeluk Islam terasa sangat dipaksakan.

Ending 'happiness for everyone' dengan meninggalnya Maria membuat saya bertanya-tanya, begitu mudahkah ini kan terjadi di dunia realita?

Begitupun novel ini boleh dipoejiken untuk membawa warna baru bagi dunia tulis menulis di Indonesia.

Profile Image for Imas.
515 reviews1 follower
October 13, 2009
Membaca buku ini setelah heboh ingin difilmkan...jadi buru-buru baca sebelum nonton filmnya. Dengan prasangka bakal banyak diceramahi dan diisi dengan tokoh-tokoh sempurna.

Setelah membaca, memang banyak mendapat "ceramah" dan memang diisi dengan tokoh-tokoh ideal..ya namanya juga novel Islami, masih sebatas wajar dan cukup smooth, demikian juga dengan tokoh-tokohnya. Aku masih percaya, di Indonesia memang masih banyak orang-orang baik dan berakhlak sesuai tuntunan agama. Paling tidak, pembaca memperoleh sesuatu yang baik dengan membaca novel ini daripada tidak memperoleh apa-apa..

Banyak bercerita dengan setting Mesir dengan deskripsi yang membuat ingin kesana. Kisah cinta yang tidak dibumbui adegan percintaan yang biasa ternyata indah juga, tidak ada yang terasa kurang tanpa sentuhan-sentuhan lelaki dan perempuan dan ini membuat aku kagum dengan penulisnya.

Profile Image for Mutri_batul_aini.
2 reviews
June 9, 2007
Ini novel islami bernuansa mesir pertama yang saya baca. Selain menimbulkan rasa penasaran yang besar untuk melihat dan merasakan langsung kota mesir, saya banyak terinspirasi oleh karakter yang dimainkan oleh fahri.

Proses belajar itu memang butuh pengorbanan. seperti kata imam syafi'i bahwa belajar itu butuh pengorbaban harta, waktu yang lama, dan tenaga yang tidak sedikit. dari novel ini, saya merasa tergurui
bahwa anugrah yang ALLAH beri kepada kita sehingga kita bisa menjadi pelajar, memiliki keinginan, keteguhan hati, kemampuan fisik dan finansial untuk BELAJAR...harus sangat kita syukuri.. Tidak hanya dengan ucapan syukur tapi juga dibuktikan dengan kesungguhan yang tinggi dalam mencapai target2 yang kita inginkan.
Profile Image for mirna.
115 reviews4 followers
August 29, 2007
sebenernya ga ada niatan baca buku ini, tapi sepupu g yg tau g suka baca, puya inisiatif tinggi untuk minjemin bukunya, mana setiap ketemu dia selalu nanya pendapat g ttg buku ini, yang ada g gagu, karena belum g baca2!!!

kata temen yg udah pernah baca buku ini, dia sampe nangis, trus sepupu g itu juga nanya g nangis apa enggak??! yah, g sih jawabnya nyengir aja...

bukannya g ga pernah nagis pas baca buku, tapi kali ini gimana mau nangis??! tokoh utamanya aja bukan g banget!!! no offense ya, tapi g B aja pas baca buku ini, terlalu menye-menye menurut g...
Profile Image for Diya Nordin.
Author 6 books34 followers
September 9, 2012
Ayat-ayat cinta buku pertama islami yang saya baca. Dan langsung saya jatuh cinta dengan novelnya tapi tidak pada filemnya. Kenapa ya? Mungkin versi novel lebih saya senangi berbanding versi filem. Tapi terjemahan bahasa Malaysia dan tulisannya dalam bahasa Indonesia. Saya langsung lebih senang membacanya dalam tulisan Indonesia. Lebih melekat di hati berbanding bahasa Malaysia.

Pastinya, Habiburrahman El Shirazy menjadi idola saya dalam berkarya. Mungkin saya tidak dapat berkarya ke tahap dia. Tapi insha-Allah, akan cuba menyampaikan sesuatu seperti dia.
Profile Image for Rahmadiyanti.
Author 15 books173 followers
April 18, 2008
Pengarangnyanya sangat lihai mengemas "khotbah" menjadi cerita yang menarik dan tidak menggurui. Cukup banyak wawasan tentang fikih kita dapatkan dari novel ini. Meski tokoh utamanya "too good to be true" :-)
14 reviews3 followers
April 11, 2008
Cinta dan Keinginan Untuk Memiliki itu BEDA...
Displaying 1 - 30 of 1,502 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.