cher m. > Recent Status Updates

Amba jadi novel kesekian yang butuh waktu lama bagiku untuk dihabiskan sampai tuntas. Novel berlatar 1960-an di Indonesia selalu menarik perhatianku. Sayangnya, Amba ditulis dengan alur yang demikian lambat. Udah berbulan-bulan lalu novel ini mulai kubaca, berbulan-bulan juga dia bertengger di rak, enggan aku sentuh. Semoga bisa tamat di bulan Februari ini

The name is Verity (thus the title, Code Name Verity) (also I haven't figured the main character's name, but I read it from the back of the book so).
Apparently, Verity had been caught by the German in Nazi-occupied France. To avoid the humiliation (of being interrogated in underwear) and avoid the possibility of the pain she had to bear if she refused, she told the Germans 11 sets of codes and wrote a confession.

JUST REALIZED ITS ON MY READING SHELF and now it's nowhere to be found wow

istg i dont think i will ever finish this book

It's not quite as thrilling as i expected it to be. Psychological horror is not my favorite, but this one's pretty good!

"He's wearing clean clothes and new shoes and for the first time since he died, he feels almost human."

buku Tere Liye pertama yang serius kubaca. sebelumnya, Hujan dan Pulang tidak menarik bagiku sama sekali. alhasil, dua buku senada itu dibeli hanya untuk ditamati adik dalam tiga hari, kemudian dijual kembali. doakan hubunganku dengan Tere Liye membaik melalui buku ini!

buku Tere Liye pertama yang serius kubaca. sebelumnya, Hujan dan Pulang tidak menarik bagiku sama sekali. alhasil, dua buku senada itu dibeli hanya untuk ditamati adik dalam tiga hari, kemudian dijual kembali. doakan hubunganku dengan Tere Liye membaik melalui buku ini!

buku Tere Liye pertama yang serius kubaca. sebelumnya, Hujan dan Pulang tidak menarik bagiku sama sekali. alhasil, dua buku senada itu dibeli hanya untuk ditamati adik dalam tiga hari, kemudian dijual kembali. doakan hubunganku dengan Tere Liye membaik melalui buku ini!

Engga kelar kelar yaallah

wrecking. wrecking. wrecking.

wrecking. wrecking. wrecking.

Honestly this book fucked me up wtf

"Jurang pemisah antara tidak mengetahui dan mengetahui adalah perbedaan hidup dan mati." (Hal. 78)

Fitzek membawa genre psycho thriller dengan apik. Sampai sejauh ini, aku seringkali menahan napas secara tak sadar ketika membaca buku ini.

Baru di halaman 18 dan aku sudah dibuat membuncah emosinya. Bab satu yang langsung menyajikan konflik membuatku tercengang, dan membaca ucapan dari Zamzami kepada Enong sukses membuat mataku berair.

"Buku ini untuk anakku Enong.
Kamus satu miliar kata.
Cukuplah unukmu sampai menjadi guru bahasa Inggris seperti Ibu Nizam.
Kejarlah cita-citamu, jangan menyerah, semoga sukses.

Tertanda,
Ayahmu."

Baru di halaman 18 dan aku sudah dibuat membuncah emosinya. Bab satu yang langsung menyajikan konflik membuatku tercengang, dan membaca ucapan dari Zamzami kepada Enong sukses membuat mataku berair.

"Buku ini untuk anakku Enong.
Kamus satu miliar kata.
Cukuplah unukmu sampai menjadi guru bahasa Inggris seperti Ibu Nizam.
Kejarlah cita-citamu, jangan menyerah, semoga sukses.

Tertanda,
Ayahmu."

Cerita "Pria Ke-1000 di Ranjangku" amat menusuk; brutal.

truly a ride of thrill.