Goodreads helps you follow your favorite authors. Be the first to learn about new releases!
Start by following W.S. Rendra.

W.S. Rendra W.S. Rendra > Quotes

 

 (?)
Quotes are added by the Goodreads community and are not verified by Goodreads. (Learn more)
Showing 1-14 of 14
“mencintaimu adalah bahagia & sedih;
bahagia karna memilikimu dalam kalbu;
sedih karena kita sering berpisah”
W.S. Rendra
“Allah!
Betapa indahnya sepiring nasi panas
Semangkuk sup dan segelas kopi hitam”
W.S. Rendra
“Kemarin dan esok
adalah hari ini
bencana dan keberuntungan
sama saja
Langit di luar,
Langit di badan,
Bersatu dalam jiwa”
W.S. Rendra
“Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda
yang kurang sekolahan.
Memandang jagung itu,
sang pemuda melihat ladang;
ia melihat petani;
ia melihat panen;
dan suatu hari subuh,
para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar ………..
Dan ia juga melihat
suatu pagi hari
di dekat sumur
gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi maisena.
Sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.
Di dalam udara murni
tercium kuwe jagung
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda.
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
otak dan tangan
siap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda tamat SLA
Tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa.
Hanya ada seonggok jagung di kamarnya.
Ia memandang jagung itu
dan ia melihat dirinya terlunta-lunta .
Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik.
Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase.
Ia melihat saingannya naik sepeda motor.
Ia melihat nomor-nomor lotre.
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal.
Seonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akal,
tidak akan menolongnya.
Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan.
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang latihan bebas berkarya.
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
Apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya ?
Apakah gunanya seseorang
belajat filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,
bila pada akhirnya,
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“ Di sini aku merasa asing dan sepi !”
W.S. Rendra
“Aku bertanya, tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair – penyair salon yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi disampingnya. Dan delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan
termangu – mangu di kaki dewi kesenian.”
W.S. Rendra
“Cintamu padaku tak pernah kusangsikan,
Tapi cinta cuma nomor dua.
Nomor satu carilah keselamatan.”
W.S. Rendra, Blues untuk Bonnie
“Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet. Dan papan tulis papan tulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. Apakah artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupan?”
W.S. Rendra
“Telah kau renggut aku
dari kehampaanku.”
W. S. Rendra
“Wajahku. Lihatlah, wajahku.
Terkaca di keheningan.
Berdarah dan luka-luka
dicakar masa silamku.”
W. S. Rendra
“Ada burung, daun, kapuk, angin, dan mungkin juga debu mengendap dalam nyanyiku”
W.S. Rendra, Stanza dan Blues
“Ada angin dan kapuk gugur, dua-dua sudah tua pergi ke selatan”
W.S. Rendra
tags: love
“Katakanlah: apa duka, apa ria, apa nestapa, apa jenaka, apa iseng, apa segala. Bagaimanapun, mereka ada, bernapas, dan hidup juga.”
W.S. Rendra, Pacar Seorang Seniman
“.... Seonggok jagung di kamar
Tak akan menolong seorang pemuda
Yang pandangan hidupnya berasal dari buku
Dan tidak dari kehidupan…
Aku bertanya:
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang
menjadi asingDi tengah kenyataan
persoalannya….”
W. S Rendra
“Lalu, muka Narso yang berlabuh di lehernya itu menundukkan dalam penyerahan dan pejam mata. Waktu itu apa lagi yang akan dikerjakannya lain daripada itu. Ia tak berdaya apa-apa. Ia bertindak atas naluri dan detak jantungnya. Sesuatu yang telah ia bawa sejak lahir dan tiba-tiba menuntut jalannya keluar. Begitu mendesak dan segalanya itu di luar kuasanya. Dan, cintanya yang besar makin memudahkan ia luruh dalam penyerahan yang bulat tanpa tanggung-tanggung.”
W.S. Rendra, Pacar Seorang Seniman

All Quotes | Add A Quote
Puisi-Puisi Cinta Puisi-Puisi Cinta
425 ratings
Doa untuk Anak Cucu Doa untuk Anak Cucu
320 ratings
Blues untuk Bonnie Blues untuk Bonnie
226 ratings