Suryadi Sunuri, Dosen dan Peneliti untuk Faculteit der Geesteswetenschappen, Leiden Institute for Area Studies, SAS Indonesie, Universitas Leiden, Belanda. Suryadi lulus dari Universitas Andalas, Padang, dan penelitiannya tentang Dendang Pauah (the Song of Pauah) dipublikasikan tahun 1993.
Mulai mengajar di bagian Indonesian language di Department of Languages and Cultures of Southeast Asia and Oceania (Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië/TCZOAO), Universiteit Leiden pada September 1998. Gelar Master diraih dari Faculty of Letters Leiden University pada 2002 dengan tesis Syair Sunur dan akhirnya terbit 2004. Gelar PhD dari The School of Asian, African and Amerindian Studies (CNWS), Leiden University. Minat besar pada tradisi lisanSuryadi Sunuri, Dosen dan Peneliti untuk Faculteit der Geesteswetenschappen, Leiden Institute for Area Studies, SAS Indonesie, Universitas Leiden, Belanda. Suryadi lulus dari Universitas Andalas, Padang, dan penelitiannya tentang Dendang Pauah (the Song of Pauah) dipublikasikan tahun 1993.
Mulai mengajar di bagian Indonesian language di Department of Languages and Cultures of Southeast Asia and Oceania (Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië/TCZOAO), Universiteit Leiden pada September 1998. Gelar Master diraih dari Faculty of Letters Leiden University pada 2002 dengan tesis Syair Sunur dan akhirnya terbit 2004. Gelar PhD dari The School of Asian, African and Amerindian Studies (CNWS), Leiden University. Minat besar pada tradisi lisan dan susastra, khususnya Sumatera.
“NabiBaroediPadang. Menoeroet Sum. Bode ada soeatoe hari diwaktoe pagi berkoempoel-koempoellah banjak orang disoeatoe tempat di Pasar Kampoeng Djawa di Padang. Seorang Melajoe bernama S. berbitjara kepada orang banjak dan memberitahoekan bahwa ia seorang Nabi jang mendapat perintah dari Toehan berbitjara kepada kaoem Islam. Orang2 Islam jang ta’ pertjaja kepadanja - kata Nabi baroe itoe - tento