Ida Fitri
Goodreads Author
Member Since
February 2015
|
Paya Nie
|
|
|
Berita Kehilangan
by
—
published
2021
|
|
|
Neraka yang Turun ke Kebun Kelapa
|
|
|
Cemong: Kumpulan Cerpen
—
published
2017
|
|
|
Subuh yang Paling Sunyi
by
—
published
2015
|
|
|
Melukis Ka'bah
by
—
published
2014
|
|
|
Jarak Cinta
by
—
published
2015
|
|
|
Lelaki Pelangi
—
published
2015
—
2 editions
|
|
|
Air Mata Shakespeare
|
|
|
Air Mata Shakespeare
|
|
Ida’s Recent Updates
|
Ida Fitri
is now friends with
Willy Fahmy Agiska
|
|
|
Ida Fitri
is now following Seno Guntur Pambudi's reviews
|
|
|
"Prosanya bagus, hanya saja seratus halaman pertama cukup membosankan."
|
|
|
"nambah wawasan tentang GAM, pertama kali juga baca fiksi hitoris yang latarnya di Aceh. bagus, tapi gk begitu berkesan. mungkin karena alurnya lompat-lompat. "
|
|
|
"selalu suka dengan novel berlatar belakang Aceh dan peristiwa GAM-nya. apalagi dari 4 POV perempuan yang berbeda di sini. dan betul kata mba Ida, perang dan militer tidak pernah ramah, terutama bagi perempuan dan anak-anak :'("
|
|
|
Ida Fitri
wants to read
|
|
|
Ida Fitri
wants to read
|
|
|
Ida Fitri
rated a book really liked it
|
|
|
Ida Fitri
rated a book really liked it
|
|
“Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi”
―
―
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
―
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
―
“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.”
― Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara
― Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara































