Riana Garniati Rahayu's Blog
August 1, 2019
Cerita Haji: Romantisme Jumrah dan “Tragedi” Arafah-Muzdalifah – Part 3 (Selesai)
Panas matahari terasa memanggang kulit. Haji di tahun-tahun belakangan ini memang jatuh di puncak musim panas. Selepas dzuhur, akhirnya kami baru berangkat ke Jamarat. Tenda kami cukup jauh dari sana karena terletak hampir di paling belakang. Dalam perjalanan, kami harus melewati tenda-tenda jamaah Indonesia yang terletak lebih dekat dengan jalan masuk menuju Jamarat. Suasana di…
Published on August 01, 2019 00:13
July 25, 2019
Cerita Haji: Romantisme Jumrah dan “Tragedi” Arafah-Muzdalifah – Part 2
Wajah Hasan, pimpinan Travel kami mengeras. Bolak-balik ia menggelengkan kepalanya. “Tidak,” katanya. “Tapi bagaimana dengan nasib kami? Bagaimana kalau kami, yang laki-laki dan tidak punya keringanan harus ketinggalan mabit di Muzdalifah? Ini waktunya tinggal sedikit lagi!” seorang jamaah keturunan Maroko yang sejak tadi mewakili para jamaah laki-laki muda memprotes Hasan. “Kalian tanggung jawabku, percaya padaku.…
Published on July 25, 2019 21:01
July 21, 2019
Cerita Haji: Romantisme Jumrah dan “Tragedi” Arafah-Muzdalifah – Part 1
Cahaya fajar baru saja terbit dari balik perbukitan batu di ujung Muzdalifah. Tapi kerumunan, entah berapa ratus ribu manusia, sudah menyemut. Semua berlomba ingin segera kembali ke Mina dan menunaikan jumrah aqabah di jamarat. Saya memandang sekeliling. Hanya ada beberapa bus dari tempat saya berdiri. Dan tiap-tiap bus itu dikerumuni, mungkin, hingga 3-4 kali lipat…
Published on July 21, 2019 23:32
March 17, 2019
Cahaya di Atas Cahaya
Suatu ketika di tahun 2013, saat kami baru saja Menjejak Andalusia beberapa hari… Saya menemukan iklan tentang pameran yang diadakan atas kerja sama suatu museum di Amerika. Apa yang menarik dari iklan tersebut? Bahwa pameran yang sedang berlangsung di Sevilla, Spanyol itu berjudul: “Nur: Light from the Islamic World” Saat itu, saya masih mereka-reka akan…
Published on March 17, 2019 21:58
November 20, 2018
Mutiara dari Afrika
Januari 2010… ”Mas ridho, kalau aku tinggal dua bulan?” kutatap mata suamiku lekat-lekat. Sebenarnya aku pun ragu untuk meninggalkannya selama itu. Hanya saja, kesempatan yang ada di depan mata ini benar-benar sayang untuk dilepas begitu saja. ”Nggak apa-apa, aku ikhlas. Pergi lah. Belum tentu ada kesempatan seperti ini datang lagi,” jawabnya sungguh-sungguh. Kupeluk suamiku erat.…
Published on November 20, 2018 21:55


